Anda di halaman 1dari 9

TUGAS I

TOPIK KHUSUS KONTRUKSI

ANALISIS HASIL SIMULASI KARAKTERISTIK


AERODINAMIS AIRFOIL SD7043 DAN SD7032 PADA
SOFTWARE XFLR5 TERKAIT CL DAN CD PADA BILANGAN
RE 100.000, 200.000, 300.000

Oleh :

ALRIANDI RAMADHANI
2007126424

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU
2023
Adapun untuk bentuk geometri dari kedua airfoil tersebut dapat di lihat pada
gambar 1 berikut ini.

Gambar 1 Bentuk airfoil SD7032 dan SD7043

Selanjutnya dilakukan analisis dengan memasukkan nilai bilangan


Reynolds serta analysis range yaitu bilangan alpha pada tampilan define an analysis
di software xflr5. Adapun angka yang dimasukkan sesuai seperti yang telah
dijabarkan diatas ialah sebagai berikut :
Gambar 2 Nilai Re Untuk Analisis Airfoil SD7032 dan SD7043

Gambar 3 Nilai Analisis Setting


Untuk nilai bilangan Reynolds yang dimasukkan dimulai dari 100.000,
200.000, dan 300.000, hal ini ditujukan untuk mempermudah penulis dalam
menyusun serta mengelompokkan data hasil dari simulasi xflr5 dari kedua airfoil
tersebut yaitu SD7032 dan SD7043 pada software excel. Sedangkan pada analysis
setting α (alpha) untuk nilai start itu sebesar -10.000 dan 10.000 untuk nilai end,
dengan nilai delta 1, ini bertujuan agar mendapatkan hasil yang lebih optimal di tiap
penaikan nilai bilangan Reynolds pada simulasi. Kemudian analysis kedua airfoil
tersebut dapat dijalankan sehingga memunculkan grafik sebagai berikut .

Gambar 4 Grafik Hasil Simulasi Airfoil SD7032 dan SD7043 pada Software
XFLR5
Dilihat dari gambar grafik hasil simulasi dari airfoil SD7032 dan SD7043
pada xflr5 di atas, diantaranya menghasilkan 2 buah grafik yang menjadi topik
khusus tugas kali ini yang menfokuskan analisis pada koefisien lift dan koefisien
drag dari kedua airfoil, adapun grafik yang diambil untuk dianalisis datanya yaitu
grafik CL vs Alpha dan CD vs Alpha.
1. CL vs Alpha

Gambar 5 Grafik CL vs Alpha

Coefisient lift/koefisien angkat (CL) pada pesawat adalah parameter yang


mengukur gaya angkat yang dihasilkan oleh sayap pesawat. Koefisien ini
penting dalam aerodinamika pesawat, karena menggambarkan seberapa efisien
pesawat menghasilkan angkat dalam berbagai kondisi penerbangan, "alpha"
mengacu pada sudut serang (angle of attack) sayap pesawat. Jadi coeficient lift
vs alpha adalah grafik atau kurva yang menunjukkan bagaimana koefisien
angkat berubah seiring dengan perubahan sudut serang sayap (alpha). Ini
memberikan pemahaman tentang performa aerodinamika sayap pesawat dalam
berbagai sudut serang. Berikut merupakan rincian data hasil simulasi dari
grafik coeficient lift vs alpha airfoil SD7032 dan SD7043 pada tiga tingkat
reynold number, 100.000, 200.000 dan 300.000 dari grafik diatas ialah sebagai
berikut :
Tabel 1 Angka Coeficient Lift vs Alpha dari Airfoil SD7032
NILAI CL AIRFOIL SD7032
Alpha RE 100 - CL Alpha RE 200 - CL Alpha RE 300 - CL
-10 -0.3408662 -10 -0.3150169 -10 -0.3144378
-9 -0.3011868 -9 -0.2983696 -9 -0.2977224
-8 -0.2981253 -8 -0.3076118 -8 -0.3042046
-7 -0.3501401 -7 -0.3643489 -7 -0.3168908
-6 -0.3788734 -6 -0.3033419 -6 -0.2034021
-5 -0.386939 -5 -0.1795001 -5 -0.06981186
-4 -0.2618199 -4 -0.03331154 -4 0.02637447
-3 -0.06896744 -3 0.1080939 -3 0.1341874
-2 0.09765227 -2 0.2289339 -2 0.2400903
-1 0.2465205 -1 0.316057 -1 0.3386547
0 0.4083014 0 0.4456023 0 0.4473941
1 0.5229161 1 0.5559967 1 0.5573615
2 0.6440451 2 0.6644114 2 0.6657691
3 0.7613824 3 0.7699682 3 0.7719534
4 0.8635419 4 0.8736787 4 0.8761583
5 0.9671976 5 0.974322 5 0.9790778
6 1.063708 6 1.072621 6 1.07737
7 1.158532 7 1.166453 7 1.164065
8 1.244412 8 1.243463 8 1.250321
9 1.31609 9 1.3178 9 1.323029
10 1.366577 10 1.381804 10 1.39123

Tabel 2 Angka Coeficient Lift vs Alpha dari Airfoil SD7043


NILAI CL AIRFOIL SD7043
Alpha RE 100 - CL Alpha RE 200 - CL Alpha RE 300 - CL
-10 -0.3663376 -10 -0.3422747 -9 -0.3248065
-9 -0.3240777 -9 -0.3206918 -8 -0.3183931
-8 -0.3145881 -8 -0.3169849 -7 -0.3439479
-7 -0.3641039 -7 -0.3747991 -6 -0.2324739
-6 -0.3827779 -5 -0.2140052 -5 -0.100181
-5 -0.3859699 -4 -0.04820017 -4 0.0164423
-4 -0.32668 -3 0.08673011 -3 0.125595
-3 -0.1291782 -2 0.2146942 -2 0.2342464
-2 0.03625349 -1 0.3146948 -1 0.3393006
-1 0.1728264 0 0.4385589 0 0.4405476
0 0.3374989 1 0.5494589 1 0.5515688
2 0.6223491 2 0.6585861 2 0.6612321
3 0.7432992 3 0.7664197 3 0.7687137
4 0.8568924 4 0.8699015 4 0.8720792
5 0.959362 5 0.9663609 5 0.9693432
6 1.048053 6 1.056381 6 1.062213
7 1.130298 7 1.143477 7 1.154099
8 1.209293 8 1.224292 8 1.242698
9 1.28385 9 1.302098 9 1.32434
10 1.352606 10 1.363167 10 1.398934

Dari tabel data coeficient lift vs alpha diatas dengan mengambil sudut serang
(angle of attack) -1° sebagai pembanding untuk kedua airfoil, diproleh data
coefisient lift untuk airfoil SD7032 dengan nilai 0.2465205 pada bilangan Reynolds
100.000, 0.316057 pada bilangan Reynolds 200.000 dan 0.3386547 untuk bilangan
Reynolds 300.000. Kemudian data coeficient lift untuk airfoil SD7043 yang
diproleh di tiap bilangan Reynold yang sama berturut-turut adalah 0.1728264,
0.3146948 dan 0.3393006. Dapat dilihat pada tiap peningkatan rentang bilangan
Reynolds, semakin besar rentang bilangan Reynolds maka semakin meningkat pula
coeficient lift yang dihasilkan dari simulasi kedua airfoil diatas. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa antara nilai coeficient lift dan bilangan reynold memiliki
hubungan searah. Pada umumnya, bilangan Reynolds harus optimal untuk
memaksimalkan kinerja aerodinamis dari sebuah sayap pesawat. Jika dibandingkan
kedua airfoil yang disimulasikan yaitu SD7032 dengan SD7043, berdasarkan dari
data diatas dengan mengacu pada sudut serang (angle of attack) -1°, diproleh
bahwasanya airfoil SD7032 lebih baik aerodinamisnya jika dibandingkan dengan
airfoil SD7043, hal ini dikarenakan airfoil SD7032 menghasilkan nilai coeficient
lift (CL) yang lebih tinggi dibandingkan dengan airfoil SD7043.

2. CD vs Alpha

Gambar 6 Grafik CD vs Alpha


Coeficient drag pada pesawat adalah parameter yang mengukur besarnya
gaya hambat yang dialami oleh pesawat dalam penerbangan. Gaya hambat ini
disebabkan oleh resistensi udara yang bertentangan dengan arah gerakan
pesawat. Coeficient drag (Cd) adalah ukuran dari seberapa besar gaya hambat
tersebut dalam hubungannya dengan karakteristik pesawat, seperti bentuknya,
profil sayap, dan sebagainya. Grafik coeficient drag vs alpha adalah grafik
yang menggambarkan hubungan antara sudut serangan (alpha) pesawat dengan
koefisien dragnya. Sudut serangan (alpha) adalah sudut antara arah aliran udara
dan chord line (garis yang menghubungkan ujung depan dan ujung belakang
sayap pesawat).
Berikut merupakan rincian data hasil simulasi dari grafik coeficient drag vs
alpha airfoil SD7032 dan SD7043 pada tiga tingkat reynold number, 100.000,
200.000 dan 300.000 dari grafik diatas ialah sebagai berikut :

Tabel 3 Angka Coeficient Drag vs Alpha dari Airfoil SD7032


NILAI CD AIRFOIL SD7032
Alpha RE 100 - CD Alpha RE 200 - CD Alpha RE 300 - CD
-10 0.1233811 -10 0.1189817 -10 0.1128462
-9 0.1070487 -9 0.1073696 -9 0.1007372
-8 0.09718542 -8 0.09749478 -8 0.09074503
-7 0.09304795 -7 0.09201762 -7 0.08082588
-6 0.0871551 -6 0.0657839 -6 0.05521139
-5 0.06923655 -5 0.04566251 -5 0.0378377
-4 0.05104523 -4 0.02185094 -4 0.01656077
-3 0.02649391 -3 0.01584281 -3 0.0123388
-2 0.02197744 -2 0.0116575 -2 0.009606504
-1 0.01746406 -1 0.0100931 -1 0.00793677
0 0.01719065 0 0.009505278 0 0.007346054
1 0.01698261 1 0.009469733 1 0.007603988
2 0.01635198 2 0.009831212 2 0.00812295
3 0.01603342 3 0.01041993 3 0.008800642
4 0.01659992 4 0.01134039 4 0.009709002
5 0.01776888 5 0.01245657 5 0.01071215
6 0.01922422 6 0.01386922 6 0.01207203
7 0.0214177 7 0.01530503 7 0.01404799
8 0.02359303 8 0.01750745 8 0.01622321
9 0.02583081 9 0.02023503 9 0.01928693
10 0.02918621 10 0.02320919 10 0.02189741

Tabel 4 Angka Coeficient Drag vs Alpha dari Airfoil SD7043


NILAI CD AIRFOIL SD7043
Alpha RE 100 - CD Alpha RE 200 - CD Alpha RE 300 - CD
-10 0.1237195 -10 0.117523 -9 0.09975736
-9 0.1068995 -9 0.1064448 -8 0.08844395
-8 0.09642226 -8 0.09527394 -7 0.07994223
-7 0.09253208 -7 0.09008306 -6 0.05409017
-6 0.08528689 -5 0.04497802 -5 0.02412633
-5 0.06749379 -4 0.02038934 -4 0.01694939
-4 0.05349645 -3 0.01696101 -3 0.01281781
-3 0.0267633 -2 0.01246382 -2 0.009815523
-2 0.02260638 -1 0.01095099 -1 0.008592193
-1 0.01747323 0 0.01033225 0 0.007602842
0 0.01844053 1 0.01006208 1 0.007582995
2 0.01822782 2 0.009828064 2 0.007714919
3 0.0170205 3 0.009930953 3 0.008184343
4 0.01597426 4 0.010536 4 0.009085367
5 0.01601346 5 0.01191334 5 0.01060235
6 0.01788642 6 0.01400235 6 0.01261642
7 0.0210828 7 0.016481 7 0.01470364
8 0.02521345 8 0.01950642 8 0.01689234
9 0.03064576 9 0.0225309 9 0.01938188
10 0.03884761 10 0.0266922 10 0.02205504
Dari tabel data coeficient drag vs alpha diatas dengan mengambil sudut
serang (angle of attack) -1° sebagai pembanding untuk kedua airfoil, diproleh data
coefisient drag untuk airfoil SD7032 dengan nilai 0.01746406 pada bilangan
Reynolds 100.000, 0.0100931 pada bilangan Reynolds 200.000 dan 0.00793677
untuk bilangan Reynolds 300.000. Kemudian data coeficient drag untuk airfoil
SD7043 yang diproleh di tiap bilangan Reynold yang sama berturut-turut adalah
0.01747323, 0.01095099 dan 0.008592193. Dapat dilihat pada tiap peningkatan
rentang bilangan Reynolds, semakin besar rentang bilangan Reynolds maka
semakin menurun pula coeficient drag yang dihasilkan dari simulasi kedua airfoil
diatas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa antara nilai coeficient drag dan
bilangan reynold memiliki hubungan tidak searah atau timbal balik. Jika
dibandingkan kedua airfoil yang disimulasikan yaitu SD7032 dengan SD7043,
berdasarkan dari data diatas dengan mengacu pada sudut serang (angle of attack) -
1°, diproleh bahwasanya airfoil SD7032 lebih baik aerodinamisnya jika
dibandingkan dengan airfoil SD7043, hal ini dikarenakan airfoil SD7032
menghasilkan nilai coeficient drag (CD) yang lebih rendah dibandingkan dengan
airfoil SD7043.

Jika melihat dari hasil simulasi dengan menggunakan xflr5 dengan


mempertimbangkan nilai coeficient lift (CL) dan coeficient drag (CD), maka airfoil
yang terbaik menurut hasil simulasi adalah airfoil SD7032 karena memiliki nilai
coeficient lift yang lebih tinggi dan memiliki nilai coeficient drag yang rendah di
satu sudut yang menjadi patokan yaitu -1° .

Anda mungkin juga menyukai