Yth. General Manager The ZHM Premiere Hotel & Convention Padang
di
Kota Padang
Berkenaan dengan Surat General Manager The ZHM Premiere Hotel & Convention Padang
No.158/GM-PDG/XI/2023 tanggal 28 November 2023 perihal Surat Permohonan Pemberian Izin Penyimpanan
Sementara Limbah B3, bersama ini disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Berdasarkan surat tersebut diatas, Izin Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 The ZHM Premiere
Hotel & Convention Padang yang disahkan melalui Surat Keputusan Walikota Padang No.228 Tahun 2018
tentang Pemberian Izin Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 kepada Grand Zuri Hotel, sudah habis
masa berlakunya sejak 21 Desember 2023 yang lalu dan Saudara mengajukan permohonan pemberian izin
penyimpanan sementara limbah B3 dari kegiatan Saudara ke Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera
Barat.
2. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.6 Tahun 2021 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Surat Edaran KLHK-RI
No.S.1806/PDLUK/PST/PSA.4/7/2022 perihal Arahan Mekanisme Pengintegrasian Persetujuan Teknis dan
Rincian Teknis ke dalam Persetujuan Lingkungan, dinyatakan bahwa terhadap Izin TPS Limbah B3 yang
telah berakhir dan sepanjang tidak ada perubahan kegiatan serta fasilitas penyimpanan Limbah B3 maka
Pemrakarsa Usaha dan/atau Kegiatan wajib mengajukan permohonan perubahan persetujuan lingkungan
melalui pengintegrasian Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3 ke dalam Dokumen Lingkungan tanpa
disertai kewajiban menyusun dokumen lingkungan hidup baru.
3. Selanjutnya disampaikan bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah No.5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (Lampiran I Sektor Pariwisata poin 102) dinyatakan
bahwa proses perizinan usaha hotel dengan jumlah kamar lebih dari 200 kamar berada di Pemerintah
Pusat dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Mengingat The ZHM Premiere
Hotel & Convention Padang memiliki kapasitas kamar sebanyak 206 (>200 kamar), maka disarankan agar
Saudara berkoordinasi dengan KLHK terkait permohonan perubahan persetujuan lingkungan tersebut.
Tembusan:
1. Gubernur Sumatera Barat.
2. Arsip
Tembusan:
2. Gubernur Sumatera Barat.
2. Arsip
Lampiran 2 Surat Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat
Nomor : 660 / /PSLB3PK-2023
Tanggal : Oktober 2023
1. Nama Perusahaan :
2. Jenis Kegiatan Pengelolaan B3 :
dan/atau Limbah B3
3. Sektor Industri :
4. Tahun Pembuatan :
Cara Pengisian:
1. Form ini diisi oleh pelaku usaha dan/atau kegiatan Pengelolaan B3 dan/atau Limbah B3.
2. Nama Perusahaan diisi dengan Nama Perusahaan yang terdaftar dalam dokumen resmi, misal akta pendirian, izin usaha, dsb.
3. Jenis Kegiatan Pengelolaan B3 dan/atau Limbah B3: diisi sesuai dengan kegiatan yang dilakukan. Misal: penghasil limbah B3, pengumpul,
pengangkut, pemanfaat, atau penimbun.
4. Sektor industri: Diisi dengan jenis sektor industri perusahaan, misal: sektor industri tekstil, sektor industri agro, dsb.
5. Tahun pembuatan: diisi dengan tahun pada saat dokumen ini dibuat.
6. Kolom (1): diisi dengan urutan jenis B3 dan/atau limbah B3 yang dikelola pada perusahaan tersebut.
7. Kolom (2): diisi dengan jenis B3 atau jenis limbah B3 yang dihasilkan dan/atau dikelola.
8. Kolom (3): diisi dengan kuantitas B3 dan/atau Limbah B3 yang dikelola, dapat berupa volume maupun berat.
9. Kolom (4): diisi dengan karakteristik limbah B3 (mudah meledak, mudah menyala, reaktif, infeksius, korosif, dan/atau beracun) yang didasarkan
dari hasil uji karakteristik sebagaimana yang diatur di dalam Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah
B3, dan klasifikasi B3 (mudah meledak, pengoksidasi, sangat mudah sekali menyala, sangat mudah menyala, mudah menyala, amat sangat
beracun, beracun, iritasi, korosif, bahaya bagi lingkungan, karsinogenik, teratogenik, mutagenic, bahaya gas bertekanan). Yang didasarkan dari
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan B3.
10. Kolom (5): diisi dengan kategori limbah B3 (Limbah B3 Kategori 1, Limbah B3 Kategori 2, Limbah non B3) yang didasarkan dari hasil uji
karakteristik sebagaimana yang diatur di dalam Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3.
11. Kolom (6): diisi dengan bahaya yang kemungkinan ditimbulkan dari suatu B3 dan/atau Limbah B3, misalnya: menyebabkan bahaya bagi
kesehatan seperti iritasi mata, kulit, dll atau bahaya terhadap lingkungan misalnya: menyebabkan ledakan jika bereaksi dengan bahan kimia jenis
tertentu, dsb.
12. Kolom (7): diisi dengan jenis Kedaruratan yang mungkin terjadi, misal tumpah, terbakar, meledak, dsb.
13. Kolom (8): Diisi dengan SOP yang tersedia jika terjadi Kedaruratan sesuai dengan pedoman standar yang berlaku. Misal untuk kebakaran solar
disarankan untuk memadamkan dengan oil boom. SOP tersebut dapat dilampirkan.
14. Kolom (9): Diisi dengan jumlah personil tim yang kompeten untuk menanggulangi kedaruratan Pengelolaan B3 dan/atau Limbah B3.
15. Kolom (10): Diisi dengan jenis fasilitas dan peralatan yang tersedia.
Formulir ini dapat dilampiri dengan Formulir Rincian untuk memberikan informasi yang lengkap dan detil.