Anda di halaman 1dari 10

Kearifan Lokal :

Tradisi Makan Hadap-


hadapan Suku Melayu
Kelompok 5
Anggota Kelompok
Deni Chandra Rony Edyanto
01 (210706050)
04 (210706022)

Nurul Rezeki Siregar Sabrina Oktavilyana


02 (210706027)
05 (210706033)

Puspa Nursaida Samuel Chiristian Hutagalung


03 (210706004)
06 (210706056)
Apa itu nasi
hadap-hadapan?
Tradisi acara nasi Hadap-hadapan adalah tahap awal pada
proses makan bersama antara suami dan istri yang baru
menikah. Acara tradisi nasi Hadap-hadapan merupakan
suatu bagian dari tradisi acara pernikahan suku adat
Melayu.
Sejarahnya di lingkungan suku Melayu zaman dahulu
sebagian besar pernikahan dilakukan melalui proses
perjodohan sehingga nasi Hadap-hadapan dilakukan pada
kedua pasangan yang belum saling kenal, kemudian dari
menjalin untuk hubungan ataupun komunikasi bagi
keduanya supaya tidak menimbulkan rasa ketakutan.
Makna Nasi Hadap-hadapan

Makna makan nasi hadap- Makna makan nasi hadap- Makna dari hidangan yang
hadapan itu adalah hadapan itu adalah untuk disajikan adalah gambaran
mempersatukan kedua menjalin komunikasi antara kehidupan semuanya terlihat
keluarga mempelai pria dan suami dan istri. indah tetapi terkadang terasa
wanita dan mempererat tali manis, asin dan sebagainya
silaturahmi.
Perubahan yang terjadi
Tradisi makan nasi hadap hadapan Melayu membangun
kebersamaan dan solidaritas di antara anggota keluarga. Melalui
ini, nilai-nilai keluarga seperti saling mendukung, menghormati,
dan berbagi dapat dipelihara dan dihargai.
Terjadi perubahan terhadap nasi hadap hadapan, perubahan ini
terjadi disebabkan oleh perkembangan zaman, erosi adat dan
budaya, pengaruh budaya luar, keinginan untuk mempercepat
waktu dalam melaksanakan resepsi pernikahan, adanya rasa
kurang perduli dengan budaya dan adat istiadat.
Seperti pada suku Melayu di Tanjung Balai yang merubah nasi
kuning menjadi nasi biasa. Dan suku Melayu di Asahan yang tidak
menggunakan Mak Andam lagi.
Eksistensi dalam masyarakat Melayu
Tradisi makan nasi hadap-hadapan ini masih terus dilaksanakan para
generasi penerus. Bahkan, acara nasi hadap-hadapan sangat ditunggu-
tunggu oleh masyarakat dikarenakan menarik perhatian para penonton
dengan Tarik menarik dan rebutan makanan yang dilakukan dengan kedua
mempelai.
Tradisi ini memiliki nilai-nilai dan makna pada setiap tahapan dan
makanan yang disajikan untuk kehidupan berumah tangga. Dalam
masyarakat Melayu di Sumatera Utara yang telah saling berbaur dengan
suku lain, mereka tetap melaksanakan tradisi makan nasi hadap hadapan.
Walaupun, ada perubahan dalam tahapan dan makanan yang disajikan tetapi
tidak merubah makna dalam tradisi tersebut.
Usaha dan Upaya Untuk Mempertahankan
Kearifan Lokal, Tradisi Makan Hadap Hadapan

Sejumlah langkah telah diambil untuk melestarikan


tradisi ini, termasuk pelibatan generasi muda
melalui pendidikan, dokumentasi melalui media,
promosi wisata budaya, serta pelibatan penelitian
dan eksplorasi lebih lanjut tentang asal-usul dan
makna tradisi ini.
Kesimpulan
Makan nasi hadap hadapan Melayu bukan
hanya tentang sekedar menjalankan ritual
makan, tetapi juga melibatkan nilai-nilai
kebersamaan, penghormatan, dan solidaritas
keluarga. Tradisi ini memberikan pengalaman
unik yang memperkaya warisan budaya kita.

Akan tetapi proses tradisi makan hadap-hadapan


telah mengalami perubahan-perubahan dalam
zaman. Diketahui bahwa dulunya dalam makan
hadap-hadapan menggunakan nasi kuning dalam
acara tersebut, namun sekarang sudah boleh
menggunakan nasi selain nasi kuning, seperti
nasi goreng atau nasi putih. Maupun acara ini
sudah mengalami perubahan tradisi ini masih
terus dilaksanankan sampai sekarang

Anda mungkin juga menyukai