Anda di halaman 1dari 10

SUMATERA BAGIAN UTARA DI BAWAH

KEKUASAAN HINDIA BELANDA (II)


Penataan Wilayah Administratif di Keresidenan Tapanuli.

Pertemuan 5.
Pengajar: Junaidi, S.S., M.A.
GLOSARIUM
Afdeeling
Contents Here
Unit Administratif Keterangan Pejabat
Unit asministratif di masa Hindia
You can setingkat
Belanda, simply impress your
kabupaten
audience
ini.and add a unique
Gouvernement.
dewasa Unitzing and
administratif di zaman Hindia Belanda, setingkat provinsi dewasa ini. Gouvernour.
appeal to your Presentations.

Residentie. Unit administratif zaman Hindia Belanda, setingkat keresidenan, identik dengan Resident.
gabungan beberapa buah kabupaten dewasa ini.
Contents Here
Contents Here
Afdeeling Unit administratif di zaman Hindia Belanda, setingkat kabupaten dewasa ini. Asisstent-Resident /
You can simply impress your
You can simply
audience and addimpress your
a unique zing and
Controleur I
audience
appeal and Presentations.
to your add a unique zing and
appeal to your Presentations.
Onder-Afdeeling Unit administratif di zaman Hindia Belanda, di bawah kabupaten, di atas Controleur I/II
kecamatan.

District. Unit administratif di zaman Hindia Belanda, setingkat kecamatan dewasa ini. Controleur II
Contents Here
Contents Here
You can simply impressUnit
Onder-district. your administratif di zaman Hindia Belanda, di bawah kecamatan (tapi bukan Controleur III
You can simply impress
audience and add a uniqueyour
zing and
and add a desa).
appeal to your Presentations.zing and
audience unique
appeal to your Presentations.
Dari Pemerintahan Inggris ke Pemerintahan Hindia Belanda

1814 Konvensi London


Salah satu isi Konvensi London adalah pengembalian wilayah
kekuasaan VOC yang telah diduduki Inggris ke Pemerintah
Hindia Belanda.

1819 Sumatra’s Westkust (Sumatera Barat)


Inggris secara resmi meninggalkan wilayah Sumatera Barat dan
pemerintahan diserahkan ke Pemerintah Hindia Belanda.

1824 : Traktat London


Salah satu kesepakatan yang diambil Kerajaan
Britania dan Kerajaan Belanda ialah Belanda
menyerahkan kota dan Benteng Malaka kepada
1825 Air Bangis, Natal, dan Tapanuli Kerajaan Britania dan Britania menyerahkan Fort
Inggris secara resmi meninggalkan wilayah Air Bangis, Natal, Marlborough dan seluruh kepemilikannya di Pulau
dan Tapanuli. Ketiga wilayah ini kemudian berada di bawah Sumatera kepada Belanda.
Pemerintahan Hindia Belanda.
Penataan Wilayah Administratif Tapanuli Masa Kolonial

1825 Noordelijke Afdeeling: Kawasan Bagian Utara Pantai Barat Sumatera.

H.J.J.L. De Stuer, Residen Sumatra’s Westkust 1824-1829, membagi wilayah administratif Residentie Padang en Onderhoorigheden ke
dalam 3 afdelingen:
1. Zuidelijke Afdeeling -> Dari Ujung Masang hingga Indrapura -> Ibukota Padang.
2. Afdeeling Padangsche Bovenlanden -> Mencakup kawasan Tanah Datar, Agam, dan Lima Puluh Kota -> Ibukota Fort van der Capellen.
3. Noordelijke Afdeeling -> Dari Ujung Masang hingga Barus -> Ibukota Pulau Poncan.
***Kepulauan Batu dan Nias, menjadi “Afdeeling Istimewa”***

1826 Noordelijke Afdeeling: Kawasan Bagian Utara Pantai Barat Sumatera.


H.J.J.L. De Stuer, membagi wilayah administratif Sumatra’s Westkust ke dalam 4 afdelingen:
1. Afdeeling Padangsche Benedenlanden -> Meliputi kawasan pantai dari Tiku hingga Tarusan.
2. Afdeeling Padangsche Bovenlanden -> Mencakup kawasan pedalaman: Bonjol, Agam, Lintau, Lima Puluh Kota.
3. Zuidelijke Afdeeling -> Meliputi kawasan mulai dari Tarusan hingga Indrapura.
4. Noordelijke Afdeeling -> Meliputi kawasan dari Barus hingga Ujung Masang.
→ Afdeeling ini dibagi lagi menjadi empat onderafdeelingen: Barus, Tapanuli, Natal, Air Bangis.

1833 Afdeeling Natal en Onderhoorigheden.


Elout, membagi wilayah administratif Sumatra’s Westkust ke dalam 4 afdelingen:
1. Afdeeling Padang en Onderhoorigheden -> Meliputi kawasan Padang hingga Indrapura.
2. Afdeeling Pariaman -> Meliputi daerah Pariaman, Tiku, Danau Maninjau, XII Koto Darek, Bonjol, Lubuk Sikaping, dan Rao.
3. Afdeeling Padangsche Bovenlanden -> Meliputi daerah Agam, Lima Puluh Kota, Buo, dan XX Koto.
4. Afdeeling Natal en Onderhoorigheden -> Meliputi wilayah Tapanuli.
1837 Noordelijke Residentie / Residentie Air Bangis.
Berdasarkan Besluit dari Gouvernement Kommissaris Cochius tertanggal 29 November 1837
status pemerintahan Sumatra’s Westkust ditingkat menjadi Gouvernement dengan nama
Gouvernement van Sumatra’s Westkust, yang membawahi dua keresidenan, yaitu:
1. Residentie van Padang, dengan 7 afdeelingen: Padang, Pariaman, Pulau Cingkuak, Pulau-
Pulau Batu, dan Padangsche Bovenlanden. Berakhirnya
2. Noordelijke Afdeeling / Residentie Air Bangis, dengan 5 afdeelingen: Perang Paderi.
- Air Bangis (Ibukota keresidenan dan tempat kedudukan residen).
- Pasaman en Westerlijke Ophirdistricten.
- Natal en Tapanoeli.
- Mandheling en Ankola.
- Rao, Bonjol en Oosterlijke Ophirdistricten.

1841 Noordelijke Residentie / Residentie Air Bangis.


Berdasarkan Gouvernemnts-besluit tertanggal 13 Maret 1841, wilayah yang menjadi bagian Residentie Air Bangis, yaitu :
1. Afdeeling Air Bangis, Natal, dan daerah-daerah sekitarnya hingga perbatasan District Ophir en Katiagan.
2. Afdeeling Rao: terdiri dari Districten Rao, Lubuk Sikaping, Ophir dan daerah-daerah di sebelah timur Rao, sampai di mana
kekuasaan pemerintah berlaku.
3. Afdeeling Mandheling en Ankola: terdiri dari Districten Mandailing Godang, Mandailing Julu, Angkola, Ulu dan Pekantan.
4. Daerah Istimewa Batta Landen: membawahi2 afdeelingen yaitu:
- Afdeeling Tapanuli: dari Singkel sampai ke Sibolga, termasuk Pulau Nias.
- Afdeeling Portibi: terdiri dari District Padang Lawas, Tambusai, Panei, Bila, dan daerah-daerah yang akan ditaklukkan
selanjutnya.
1842 Residentie Tapanoeli.
Berdasarkan Besluit Gouvernement-General van Nederlandsch Indie van 7 Desember 1842 diputuskan bahwa :
1. Residentie Air Bangis dihapuskan.
2. Afdeeling Rao menjadi bagian pemerintahan Residen Padangsche Bovenlanden, yang beribukota di Fort de Cock.
3. Afdeeling Air Bangis dan Pariaman berada di bawah pemerintahan Hoofdbestuur Padang.
4. Afdeeling Mandheling en Ankola, dan semua kawasan Battalanden hingga Singkel dan Pulau Nias, termasuk pulau-pulau
lainnya digabungkan ke dalam RESIDENTIE TAPANOELI yang beribukota Sibolga.

1842 Residentie Tapanoeli.


Terbagi dalam tujuh afdeelingen:
1. Afdeeling Singkel: terbagi dalam 10 kampung, termasuk Pulau Banyak.
2. Afdeeling Barus: terdiri dari 2 Disticten -> Kampung di Hulu dan Kampung di Hilir. Masing2 distrik terbagi pula ke dalam 8 onderdistrict.
3. Afdeeling Sibolga: terbagi ke dalam 8 Districten -> Sibolga, Tapanuli, Sibulang, Bediri, Siruduak, Kala-ang, Tuka, dan Said-nahuta.
4. Afdeeling Ankola: terbagi ke dalam 5 Districten -> Angkola-jae, Angkola-julu, Sipirok, Batang Toru, Lumut.
5. Afdeeling Mandheling: terbagi ke dalam 4 Districten -> Mandailing Godang, Mandailing Julu, Ulu dan Pakantan, Batang Natal.
6. Afdeeling Natal: terbagi ke dalam 11 Districten -> Natal, Sinunukan, Jawi-jawi, Pertiloban, Kara-kara, Teloh-Baleh, Tabayung,
Singkuang, Batu Mundam, Kangkang, Batahan.
7. Afdeeling Nias: terbagi ke dalam 5 Districten -> Gunung Sitoli, West-Nias,Noord Nias, Oost-Nias, Zuid-Nias, en Hinako-eiland.
1843 Padang Lawas.
-1879 Colonial State Formation -> Zending

1890 Toba en Silindung.

1905 Penghapusan Governement van Sumatra’s Westkust.


Residentie Tapanoeli berada dalam Gouvernement Batavia hingga 1938. Dari 1938-1942 berada d bawah Gouvernement
Sumatra.
Pada masa ini Residentie Tapanoeli masih membawahi 7 afdeelingen: Singkel, Barus, Sibolga, Ankola, Mandheling, Natal, Nias.

1915 Residentie Tapanoeli.


Residentie Tapanoeli terbagi menjadi 4 afdeelingen, yaitu:
1. Afdeeling Mandheling en Ankola: Padangsidempuan, Sipirok, Padang Lawas, Mandailing Godang, Mandailing Julu, Ulu dan
Pakantan, Batang Natal.
2. Afdeeling Battalanden: Toba en Silindung, Samosir, Humbang Hasundutan, Dairi, Pak-pak.
3. Afdeeling Nias: Gunung Sitoli, West-Nias, Noord Nias, Oost-Nias, Zuid-Nias.
4. Afdeeling Sibolga en Omstreken.
1915-1942 Residentie Tapanoeli.
Tidak ada penataan wilayah yang signifikan pada masa ini.
Daftar Residen Tapanuli dari Tahun 1842-1936
Nama Masa Menjabat Nama Masa Menjabat
L. Weddik (*) 1842 C.F.E. Preatorus 1882-1887
L.A. Gallé (**) 1843 A.W.P. Verkerk Pistorius 1887-1888
Majoor A van der Hart 1844-1847 A.L. van Hasselt 1888-1893
P.H.A.B van Hengs 1848-1849 P.J. Koreman 1893-1894
W. Kocken 1850-1851 E.A. Taylor Weber 1894-1895
P.F.Couperes 1852 W.C. Hoogkamer 1895-1898
F.H.J. Netscher 1853-1855 L.C. Welsing 1898-1908
J. Blok 1856-1857 C.J. Westenberg 1908-1911
J. van der Linden 1858-1860 J.P.J. Barth 1911-1915
C.H. Palm 1861 F.C. Vorsman 1915-1921
H.A. Steijn Parvé 1862-1863 W.K.H. Ypes 1921-1926
Mr. J.K de Wit 1864-1865 P.C. Arends 1926-1926
C.L.L. van Couverden 1865-1869 U. Pagginger Auer 1926-1933
H.D. Canne 1869-1873 J.W.Th Heringa 1933-1936
S. Stibbe 1874-1876
Keterangan:
J.B Boyle 1876-1881 (*) Residen Air Bangis dan Kepala Komite Tanah Batak.
D.F.v. Bram Morris 1881-1882 (**) Asisten Residen

Sumber: MvO. J.W.Th. Heringa, 1933-1936, hlm. 12.


“ Ada Pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai