Presus Kelompok KLNK Aminah R1 (1) 2
Presus Kelompok KLNK Aminah R1 (1) 2
Disusun Oleh :
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan laporan presentasi kasus dengan judul “Ibu Hamil
Dengan Emesis Gravidarum” ini tepat pada waktunya. Penulis juga menyadari bahwa
laporan presentasi kasus ini tidak akan dapat diselesaikan tanpa bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis berkesempatan untuk mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Ibu Hj. Siti Aminah,S.ST., M.K.M pimpinan di klinik Aminah Amin Rianta 1 yang
telah memberikan izin kepada penulis dan rekan-rekan untuk menjalankan praktik
serta mengambil kasus dilahan praktik.
2. Ibu Safariyati, Amd. Keb sebagai pembimbing lahan praktik Di klinik Aminah Amin
Rianta 1 yang telah membantu penulis dan rekan-rekan penulis dalam memberikan
arahan serta memberikan solusi kepada penulis dan rekan sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan presentasi kasus ini tepat waktu.
3. Ibu Siswi Utami.,S.ST.,M.Keb sebagai dosen pembimbing mahasiswa dikampus
akademi kebidanan permata husada samarinda yang telah membantu penulis dan
rekan-rekan penulis dalam memberikan arahan serta memberikan solusi kepada
penulissan rekan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan presentasi kasus ini
tepat waktu.
4. Rekan-rekan mahasiswa akademi kebidanan Permata Husada Samarinda yang telah
berjuang bersama-sama dengan penulis dalam menyelesaikan laporan presesentasi
kasus ini, sehingga laporan ini bisa selesai dengan tepat waktu.
Penulis menyadari laporan presentasi kasus ini memiliki banyak kekurangan, oleh
sebab itu, penulis berharap akan mendapatkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
para pembaca sehingga laporan presentasi kasus ini akan menjadi lebih baik dan dapat
berguna oleh pembaca.
ii
Penulis
DAFTAR ISI
A. Konsep kehamilan...............................................................................................4
1. Pengertian Kehamilan ..................................................................................4
2. Perubahan Fisiologi Kehamilan Terhadap Sistem Tubuh.............................4
B. Konsep emesis gravidarum.................................................................................5
1. Pengertian emesis gravidarum......................................................................5
2. Komplikasi emesis gravidarum.....................................................................6
3. Gejala emesis gravidarum.............................................................................6
4. Bahaya emesis gravidarum...........................................................................6
C. Emesis gravidarum dalam Kehamilan................................................................7
1. Pengertian emesis gravidarum dalam Kehamilan.........................................7
2. Dampak emesis gravidarum dalam Kehamilan.............................................7
3. Penyebab emesis gravidarum pada Ibu Hamil..............................................8
iii
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi emesis gravidarum dalam Kehamilan..9
5. Faktor Risiko emesis gravidarum dalam Kehamilan ...................................11
6. Pencegahan emesis gravidarum....................................................................11
A. Kesimpulan.........................................................................................................12
B. Saran ..................................................................................................................12
LAMPIRAN...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................29
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat juga timbul setiap saat dan
malam hari. Gejala mual ini biasanya berlangsung selama sekitar 10 minggu dan
dirasakan sekitar 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir (Yantina et al., 2016).
Mual dan muntah sering terjadi, sekitar 60% - 70% kehamilan pada trimester pertama.
Emesis gravidarum merupakan suatu kondisi mual yang kadang disertai muntah,
tetapi frekuensi muntah tidak lebih dari 5 kali dalam sehari (Lestari, 2019). Menurut
Keseatan RI (2013) dalam penelitian Lestari (2019), disebutkan bahwa emesis
gravidarum merupakan kondisi ibu hamil trimester 1 dengan perasaan pusing, perut
kembung, badan terasa lemas disertai muntah dengan frekuensi kurang dari 5 kali
sehari.
Mual muntah apabila tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan gejala
yang lebih berat (intracable) serta persisten yang terjadi pada awal kehamilan
sehingga mengakibatkan dehidrasi, gangguan elektrolit atau defisiensi nutrien yang
dikenal sebagai hyperemesis gravidarum.
2
D. Manfaat Asuhan
1. Manfaat Teoritis
Mahasiswa dapat menggunakan laporan kasus ini sebagai saran dalam menambah
wawasan tentang bagaimana kondisi ibu hamil dengan Mual muntah, serta
mengetahui apa saja yang mempengaruhi Mual muntah pada ibu hamil. Laporan
kasus ini juga dapat digunakan sebagai refrensi pembelajaran asuhan kebidanan
khusus nya dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kondisi
Mual muntah. Selain itu, kasus ini dapat bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk
dapat mengetahui bagaimana cara mencegah Mual muntah pada kehamilan.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi penulis
Penulis dapat secara langsung kepada pasein sesuai dengan pengetahuan dan
kerampilan yang telah dipelajari selama perkuliahan berlangsung dengan
menerapkan asuhan kebidanan kehamilan normal dengan kondisi ibu Mual
muntah.
b. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
Dengan adanya laporan kasus ini dapat menjadi bahan tambahan sebagai sarana
penilaian kepada mahasiswa yang melaksanakan asuhan kebidanan kehamilan
normal dalam mencegah serta penanganan terhadap ibu hamil dengan Mual
muntah sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang telah diajarkan selama
perkuliahan berlangsung.
c. Manfaaf Bagi Lahan Praktik
Laporan kasus ini dapat menjadi gambaran informasi dalam mempertahankan dan
menigkatkan mutu pelayanan dalam asuhan kebidanan terutama dalam mencegah
terjadi nya Mual muntah pada ibu hamil.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kehamilan
1. Pengertian kehamilan
a) Sistem reproduksi
1) Uterus Tumbuh membesar primer maupun sekunder akibat pertumbuhan isi
konsepsi intrauterin. Estrogen menyebabkan hyperplasia jaringan,
progesteron berperan untuk elastisitas/ kelenturan uterus.
2) Vulva/ vagina Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan
progesteron, menyababkan warna menjadi merah kebiruan (tanda
Chadwick).
3) Ovarium Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta,
terutama fungsi produksi progesteron dan esterogen. Selama kehamilan
ovarium tenang/ beristirahat.
4) Payudara Akibat pengaruh estrogen terjadi hyperplasia sistem duktus dan
jaringan interstisial payudara. Mammae membesar dan tegang, terjadi
hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah
areola dan papilla akibat pengaruh melanotor. Puting susu membesar dan
menonjol.
4
b) Peningkatan berat badan.
Normal berat badan meningkat sekitar 6 sampai 16 kg, terutama dari
pertumbuhan isi konsepsi dan volume berbagai organ/ cairan intrauerin.
c) Perubahan pada organ-organ sistem tubuh lainnya:
1) Sistem respirasi; kebutuhan oksigen menigkat sampai 20%, selain itu diafragma juga
terdorong naik ke kranial terjadi hiperventilasi dangkal akibat kompensasi dada
menurun. Volume tidal meningkat, volume residu paru dan kapasitas vital menurun.
2) Sistem gastrointestinal; estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan
muntah, selain itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung,
konstipasi, lebih sering lapar/ perasaan ingin makan terus.
3) Sistem sirkulasi/ kardiovaskuler; tekanan darah selama pertengahan pertama masa
hamil, tekanan sistolik dan diatolik menurun 5-10 mmHg. Selama trimester ketiga
tekanan darah ibu hamil harus kembali kenilai tekanan pada trimester pertama.
4) Sistem integumen; Striae gravidarum, Linea nigra, dan Chloasma.
5) Sistem mukuluskeletal; kram otot, sendi-sendi melemah dan karies gigi.
6) Sistem perkemihan; sering berkemih.
7) Sistem hematologi, perubahan yang terjadi pada sistem hematologi terkadi pada
volume darah, dimana volume darah pada atau mendekati akhir kehamilan rata-rata
adalah sekitar 45% di atas volume pada keadaan tidak hamil.
5
Emesis gravidarum merupakan suatu kondisi mual yang kadang disertai muntah tetapi
frekuensi muntah tidak lebih dari 5 kali dalam sehari (Lestari, 2019). Menurut
Kesehatan RI (2013) dalam penelitian Lestari (2019), disebutkan bahwa emesis
gravidarum merupakan kondisi ibu hamil trimester 1 dengan perasaan pusing, perut
kembung, badan terasa lemas disertai muntah dengan frekuensi kurang dari 5 kali
sehari.
2. Komplikasi Mual muntah ( Emesis Gravidarum )
Wanita yang memiliki kadar hCG di bawah rentang normal lebih sering
mengalami hasil kehamilan yang buruk, termasuk keguguran, pelahiran prematur atau
retardasi pertumbuhan intrauterus (IUGR). Berdasarkan penelitian Ebrahimi tahun
2010, hanya 2% mual muntah yang berkembang menjadi HEG. Hiperemesis
gravidarum adalah suatu keadaan mual dan muntah pada kehamilan yang menetap,
dengan frekuensi muntah lebih dari 5 kali dalam sehari, disertai dengan penurunan
berat badan (>5% dari berat sebelum hamil) dan dapat menyebabkan
ketidakseimbangan elektrolit dan asam basa, kekurangan gizi bahkan kematian.
(Irianti,2014).
3. Gejala Mual muntah
Utaminingtyas & Pebrianthy (2020) mengatakan bahwa gejala emesis
gravidarum berupa rasa mual bahkan sampai dapat rasa muntah, napsu makan
berkurang, mudah lelah, dan emosi yang cenderung tidak stabil. Keadaan ini
merupakan suatu yang normal tetapi dapat berubah menjadi tidak normal apabila
mual dan muntah ini terjadi terus menerus dapat mengganggu keseimbangan gizi,
cairan dan elektrolit. Sulate (2015) mengatakan rasa mual, sampai muntah terjadi 1-2
kali sehari, biasanya terjadi di pagi hari tetapi dapat pula terjadi setiap saat.
Bahaya Mual muntah
Refluks esofagus penurunan mortilitas lambung dan peningkatan sekresi asam
hidroklorida juga berkontribusi terhadap terjadinya mual dan muntah. Kondisi ini
dapat diperberat dengan adanya penyebab emesis yang lain yaitu berkaitan dengan
faktor psikologis, spiritual, lingkungan, dan sosial kultural. Faktor psikologis ini
merupakan faktor utama, disamping pengaruh hormon (Runiari, 2010). Emesis
gravidarum apabila tidak segera ditangani akan berakibat timbulnya mual muntah
yang berlebih (hiperemesis gravidarum) yang mengakibatkan cairan tubuh makin
6
berkurang sehingga darah menjadi kental (hemokonsentrasi), dehidrasi atau gangguan
cairan elektrolit tubuh, menurunnya berat badan, kurangnya nutrisi yang membuat
tumbuh kembang janin terganggu, muntah berlebihan bisa menyebabkan gangguan
hati, gagal janin, gangguan lambung, serta kematian ibu hamil (Zainiyah, 2019).
7
c. Mual dan muntah selama kehamilan disebabkan oleh perubahan pada sistem
endokrin yang terjadi selama kehamilan, terutama disebabkan oleh tingginya
fluktuasi kadar Human Chorionic Gonadotropin (HCG), khusunya pada periode
mual atau muntah gestasional yang paling umum adalah pada 12-16 minggu
pertama.
Karena pada saat ini HCG mencapai kadar teringgi, sama dengan Luteinizing
Hormone (LH) dan disekresikan oleh sel-sel trofoblastosit. HCG melewati kontrol
ovarium di hipofisis dan menyebabkan korpus luteum kemudian memproduksi
estrogen dan progesteron, suatu fungsi yang nantinya diambil alih oleh lapisan
korionik plasenta. HCG dapat dideteksi dalam darah wanita dari sekitar 3 minggu
gestasi yaitu satu minggu setelah fertilisasi, suatu fakta yang dijadikan sebagai
besar uji kehamilan.
8
d. Faktor pekerjaan Ibu hamil dengan bekerja di kantor lebih baik dari pada di
rumah karena dengan bekerja dapat melupakan gangguan saat kehamilan
terutama gangguan rasa mual, saat bekerja mempunyai waktu istirahat dan dalam
keadaan istirahat tersebut mual muntah semakin bertambah sehingga ibu hamil
yang bekerja dan tidak bekerja dapat tidak mengalami emesis gravidarum karena
mereka menyadari bahwa hamil adalah kodrat seorang wanita dan bukan suatu
beban baginya.
e. Faktor gizi Gizi dapat mempengaruhi ibu hamil mengalami emesis gravidarum,
apabila wanita hamil yang mengkonsumsi sayur-sayuran hijau lebih teratur
cenderung tidak mengalami mual muntah begitupun sebaliknya. Selain itu mual
dan muntah diduga disebabkan karena defisiensi mineral / vitamin. Ibu hamil
yang tidak mengkonsumsi vitamin dalam keadaan inil akan menambah mual
muntah pada kehamilan trimester 1.
f. Faktor psikologis. Faktor psikologis yang mempengaruhi emesis gravidarum
meliputi ibu hanil takut terhadap kehamilan dan persalinan, rumah tangga retak,
atau takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu dapat mengakibatkan konflik
mental yang memperberat mual muntah sebagai ekspresi terhadap keengganan
menjadi hamil.
4. Pencegahan Mual muntah ( Emesis Gravidarum )
a. Terapi Farmakologis
Mual dan muntah dapat ditangani dengan terapi farmakologis dan terapi non
farmakologis. Penanganan mual dan muntah sering menggunakan obat antiemetik.
Obat antiemetik adalah obat yang digunakan untuk mencegah atau meringankan
gejala mual dan muntah. Efek samping farmakologi penggunaan obat antiemetik
yaitu pusing, retensi urin, sedasi, kebingungan, mulut kering, dan konstipasi (Harti
et al., 2018). Contoh vitamin B6, Antihistamin, Ondansentron, Fenotiazin dan
Metoklopramid.
b. Terapi Non Farmakologis Penanganan non farmakologis emesis gravidarum
dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
1) Pengaturan diet/pengaturan nutrisi, mengkonsumsi minuman jahe,
pemantauan aktivitas, personal hygiene dan relaksasi (Yuwinten et al., 2018).
9
2) Terapi komplementer dengan menggunakan teknik acupressure.
Akupresur adalah merupakan teknik pengobatan komplementer yang
berkaitan dengan akupunktur yaitu dengan melakukan tekanan pada titik-titik
tertentu pada tubuh. Di dalam pengobatan Tiongkok, titik perikardium 6
dianggap kunci dalam mengurangi gejala mual muntah. Gejala pada mual
muntah tersebut dapat dikurangi dengan tekanan langsung atau memakai
gelang tangan (Wrist Band) pada 3 jari di bawah pergelangan tangan
(Fengge, 2012) asil penelitian Tanjung et al menyatakan bahwa terdapat
pengaruh Akupresur pada titik Perikardium 6 terhadap Intensitas Mual
Muntah pada Ibu Hamil Trimester I.
10
Jahe adalah jenis terapi nonfarmakologis yang merupakan rempah penting
yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Jahe merupakan tanaman jenis
rimpang yang sejak dulu digunakan manusia sebagai bahan rempah dan obat-
obatan. Cabang dari rimpang jahe, biasanya berbentuk jari manusia dan
memiliki bau harum, karena memiliki kandungan minyak atsiri.
Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurfalah (2014) dengan
judul pemberian jahe instan terhadap kejadian mual muntah dan asupan
energi pada ibu hamil trimester pertama, pemberian ekstrak jahe lebih efektif
dalam mengurangi mual dan muntah karena jahe mempunyai kandungan
minyak atsiri yang dapat memblok serotonin dalam saluran pencernaan
sehingga memberikan rasa nyaman dalam perut dan mengatasi mual dan
muntah pada ibu hamil khususnya pada ibu hamil trimester I. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa minuman ekstrak jahe yang diberikan pada ibu hamil
trimester I efektif dalam mengurangi mual dan muntah.
5) Aromaterapi lemon
Aromaterapi lemon yang merupakan terapi komplementer yang aman pada
kehamilan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan
untuk mengetahui Pengaruh Aromaterapi Lemon Sebagai Terapi
Komplementer Pada Ibu Hamil Trimester Pertama Dengan Mual Muntah Di
TPMB Surabaya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebelum di berikan aromaterapi lemon
sebagian besar 73,3% ibu hamil yang mengalami mual muntah berat dan
sesudah di berikan aromaterapi lemon sebagian besar 70% ibu hamil
mengalami mual muntah ringan. Aromaterapi lemon dapat meredakan Mual
Muntah pada ibu hamil trimester pertama, Sehingga aromaterapi Lemon
dapat dipakai sebagai alternatif menurunkan sensasi mual pada Ibu Hamil
trimester pertama.
6) Aromaterapi Pappermint.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan aromaterapi
pappermint sebagian besar (70%) responden mengalami mual tingkat sedang.
Setelah diberikan aromterapi pappermint hampir seluruhnya (95%)
11
mengalami mual tingkat ringan. Pappermint sebagai perasa dingin, memiliki
kandungan menthol dengan rasa dingin mampu memberikan rasa dingin
sejuk sejak pada permukaan kulit yang dioleskan maupun diuapkan dalam
bentuk aromaterapi.
Aroma terapi pappermint banyak digunakan untuk mengatasi morning
sickness atau mual muntah dalam kehamilan. Dengan menghirup 2-3 teets
aromaterapi pappermint saat rasa mual muncul, dapat memebrikan
pertolongan pertama. Kandungan anti mual yang ada pada aromaterapi
pappermint dapat memeberikan sensasi rileks, tenang, dan menyegarkan
sehingga mampu menurunkan rangsangan otonom dengan berkurangnya
produksi saliva serta tidak berlanjut menjadi muntah.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Emesis gravidarum merupakan keluhan umum yang disampaikan pada
kehamilan muda dan terjadi pada trimester awal. Emesis gravidarum atau mual yang
disertai muntah disebut morning sickness bukan hanya terjadi pada pagi hari, namun
kenyataannya dapat terjadi pada setiap saat dan malam hari. Setiap wanita hamil akan
memiliki derajat mual yang berbeda-beda, ada yang tidak merasakan apa-apa tetapi
ada juga yang merasa mual dan ada yang merasa sangat mual dan ingin mntah setiap
saat (Hidayati & Hasibuan, 2020). Emesis gravidarum terjadi pada awal kehamilan
sampai umur 20 minggu (Carolin & Ummah, 2019). Emesis gravidarum merupakan
hal yang fisiologis namun jika tidak segera diatasi maka mengakibatkan hal yang
patologis (Rinata & Ardillah, 2014).
B. Saran
1. Bagi Ibu Hamil diharapkan agar menjaga kesehatan dengan melakukan istirahat yang
cukup, mengurangi konsumsi makanan yang berbau tajam berlebihan, melakukan
pemeriksaan antenatal care, melakukan aktifitas ringan.
2. Bagi Tenaga Kesehatan diharapkan menindak lanjuti hasil asuhan ini dengan upaya
memberikan penyuluhan kepada ibu hamil mengenai perlunya melaksanakan
pemeriksaan kehamilan.
13
YAYASAN AMAL HUSADA KALIMANTAN TIMUR
AKADEMI KEBIDANAN
PERMATA HUSADA SAMARINDA
SK Mendiknas RI No.:2436/D/T/K-XI/2010 Rekomendasi Depkes RI No.:
HK.03.2.4.1.01.832
Alamat : Jl. A. Yani (Cendrawasih) Gg. Masyarakat No. 2 Telp/ Fax. 0541 – 7770380
Samarinda
Website: http//www.akbidpermatahusada.ac.id Email: akbid_permata@yahoo.co
I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Identitas
Nama Klien : Ny. M Nama Suami : Tn. A
Umur : 24 tahun Umur : 25 tahun
Bangsa/Suku : Indonesia Bangsa/Suku : Indonesia
Pendidikan :SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :-
Penghasilan : - Penghasilan : -
Alamat : Jl. Proklamasi A
2. Alasan kunjungan saat ini : Ibu mengatakan ingin memeriksakan
kehamilannya
3. Keluhan utama : Ibu mengatakan mual muntah
14
4. Riwayat obstetric
a. Riwayat haid
HPHT : 26 Oktober 2023
Menarche : 13 tahun
Lama haid : 7 hari
Dismenorhoe : tidak ada
Siklus : 28 hari
Flour Albus : tidak ada
Jumlah : 2-3 kali ganti pembalut
b.Riwayat perkawinan
Lama :-
Perkawinan ke : 1 ( pertama )
15
Terapi Vitamin B6, dan asam
folat
Penyuluhan Makan sedikit tapi
sering,makan
roti/biskuit dipagi hari,
perbanyak minum air
putih, kurangi
makanan yang berbau
tajam
5. Riwayat KB
No Jenis Alkon Lama Pakai Keluhan Tahun lepas Alasan
Tidak ada
16
6. Riwayat kesehatan :
a. Riwayat kesehatan sekarang : ibu mengatakan sehat
b. Riwayat Kesehatan yang lalu : tidak ada
Ibu pernah menderita sakit : tidak ada Sakit apa : tidak ada
Ibu pernah operasi : tidak ada operasi apa : tidak ada
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Adakah faktor penyakit keluarga : tidak ada
Adakah faktor keturunan kembar : tidak ada
d. Perilaku Kesehatan
Merokok : ibu mengatakan tidak merokok
Minum Alkohol : ibu mengatakan tidak minum alkohol
Minum obat : ibu mengatakan tidak minum obat-
obatan, kecuali resep dokter
Minum jamu : ibu mengatakan tidak minum jamu
Hewan peliharaan : ibu mengatakan tidak memiliki hewan
peliharaan
17
hygiene diganti tiap mandi pakain diganti setiap
lembab
Aktifitas Bekerja pekerjaan Bekerja pekerjaan Tidak ada
rumah tangga rumah tangga yang
ringan
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
18
c. Keadaan emosional : Biak
d. Tanda vital
1) BB sebelum hamil : 58 Kg
2) BB saat ini : 61 Kg IMT : 27,8
3) TB : 148 Cm
4) Tekanan Darah : 120/80 mmHg
5) Nadi : 80 x/mnt
6) Suhu : 36,5 ºC
7) Resp : 23 x/mnt
8) Lingkar lengan atas : 24 cm
e. Status head to too
19
11) Ekstriminitas :
Atas: Tugor kulit kembali dalam 2 detik ,kapileri revil kembali dalam
2 detik,tidak ada odem,tidak ada kelainan seperti polidaktil,dan
sindaktil,reflek bisep dan trisep baik.
Bawah : Tugor kulit kembali dalam 2 detik ,kapileri revil kembali
dalam 2 detik,tidak ada odem,tidak ada kelainan seperti polidaktil,dan
sindaktil,reflek patella(+),tidak ada varises
2. Pemeriksaan obstetri
a. Palpasi
1) Leopold I : Ballotement ( + )
2) Leopold II : belum teraba
3) Leopold III : belum teraba
4) Leopold IV : belum teraba
b. Auskultasi
1) DJJ : −¿
2) Frekuensi : Tidak diketahui
3) Irama : Tidak diketahui
4) Teratur /tidak : Tidak diketahui
5) Interval : Tidak diketahui
c. Perkusi : reflek patella : positif ( +¿ )
3. Pemeriksaan laboratorium
a. Produksi urine : Belum dilakukan
b. Urin reduksi : Belum dilakukan
c. Hb : Belum dilakukan
d. Golongan darah : Belum dilakukan
e. HbSAg : Belum dilakukan
4. Pemeriksaan panggul luar
a. Distansia spinarum (DS) : Tidak dilakukan
20
b. Distansia cristarum (DC) : Tidak dilakukan
c. Distansia Tuberum (DT) : Tidak dilakukan
d. Boudeloque : Tidak dilakukan
e. Lingkar Panggul : Tidak dilakukan
5. Pemeriksaan penunjang lain
a. USG : Dilakukan
b. X-Ray :Tidak dilakukan
c. Lainnya
19:59 Wita Ny. M usia 24 tahun G2P1A0 - Ibu mengatakan ingin periksa
usia kehamilan 12 minggu kehamilan
dengan mual muntah
- Ibu mengatakan ini kehamilan kedua
Data objectif :
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda – tanda vital
BB saat ini : 61 kg
IMT : 27,8
21
TD : 120/80 mmHg
N: 80 x/i
S : 36,5 oc
R : 23 x/i
TB: 148 cm
Pemeriksaan panggul luar
DS : Tidak dilakukan
DC : Tidak dilakukan
DT : Tidak dilakukan
Boudeloque : Tidak dilakukan
Lingkar panggul : Tidak
dilakukan
Palpasi : Tidak dilakukan
Auskutasi :
DJJ : (-)
Frekuensi ; tidak dilakukan
Irama : Tidak dilakukan
22
11 – 1 – 2024 Emesis gravidarum apabila tidak segera ditangani akan berakibat timbulnya
mual muntah yang berlebih (hiperemesis gravidarum) yang mengakibatkan
19: 59 Wita
cairan tubuh makin berkurang sehingga darah menjadi kental
(hemokonsentrasi), dehidrasi atau gangguan cairan elektrolit tubuh,
menurunnya berat badan, kurangnya nutrisi yang membuat tumbuh kembang
janin terganggu, muntah berlebihan bisa menyebabkan gangguan hati, gagal
janin, gangguan lambung, serta kematian ibu hamil.
23
Tanggal / Kebutuhan / Tindakan Segera
Jam
11- 1 – 2024 Membutuhkan tindakan segera bila mual muntah lebih dari 3-4 kali
dalam sehari, tindakan yang dilakukan adalah istirahat yang cukup,
19:59 Wita
mengkonsumsi makanan tinggi protein, rendah lemak dan bertekstur
halus agar mudah ditelan dan dicerna. Mengkonsumsi makanan dalam
porsi sedikit tetapi sering, serta menghindari makanan berminyak, pedas,
atau berbau tajam, yang dapat memicu mual. Kondisi ini dapat
memerlukan rawat inap dan pengobatan cairan IV dan obat antimual.
24
IV. PERENCANAAN TINDAKAN /INTERVENSI
25
janin seperti otak dan sumsum
tulang belakang, pembentukan
sel darah merah, serta untuk
menjaga daya tahan tubuh.
7. Anjurkan ibu untuk kunjungan
ulang atau jika ada keluhan
8. Dokumentasi hasil tindakan
yang telah dilakukan
26
V. IMPLEMENTASI
27
5. Memberitahu dan menjelaskan pada ibu tanda -tanda bahaya pada
kehamilan
a) Nyeri kepala
b) Gangguan perubahan pada mata
c) Pergerakan janin berkurang
d) Demam
e) Kejang
f) Mual muntah berlebihan
6. Memberikan ibu tablet asam folat dan kalsium
Asam folat diberikan pada ibu agar dapat mengurangi maul muntah,
serta dapat mengatasi amalah dalam tumbuh kembang janin.
Manfaat asam folat :
a) Mencegah keguguran
b) Menurunkan risiko preeklamsia
c) Mencegah anemia
d) Mencegah cacat tabung saraf
Asam folat bisa didapatkan dari sayuran, buah, kacang-kacangan, hati
sapi dan telur.
28
VI. EVALUASI
EVALUASI
Tanggal/Jam : 11-1-2024 19:59 Wita
1. Hubungan baik telah terjalin dengan ibu dan keluarga
2. Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan
3. Ibu telah mengetahui bahwa kehamilan yang memiliki masalah yang perlu di tangani
4. Ibu telah mengetahui resiko yang dapat terjadi akibat mual muntah bila berlebih
5. Ibu telah mengerti dan bersedia memenuhi kebutuhan kehamilan
6. Ibu telah mengetahui tanda bahaya kehamilan
7. Ibu telah dianjurkan untuk kunjungan ulang
8. Dokumentasi hasil tindakan telah dilakukan
29
DAFTAR PUSTAKA
Amilia, R., Raden, A., & Warsiti. (2018). Efektifitas Aromaterapi Pepermint Inhalasi
Terhadap Mual Dan Muntah Ibu Hamil Trimester 1 Di Puskesmas Yogyakarta Tahun
2017. Andria. (2013). Aromaterapi Cara Sehat dengan Wewangian Alami.
30
31