Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

ASUHAN NEONATUS DENGAN JEJAS PERSALINAN


FRAKTUR KLAVIKULA & FRAKTUR HUMERUS

Disusun Oleh:
Kelompok 4 (Empat)

Nama Anggota:
Nuur Hidayah (221140810006)
Nova Anjalia (221140810008)
Jeny Amelia Naeda (221140810018)

AKADEMI KEBIDANAN PERMATA HUSADA SAMARINDA


TAHUN 2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT karena dengan waktu yang telah diberikan olehNya
dapat memberikan kesempatan kepada kami dalam menyelesaikan MAKALAH tentang
“Asuhan Neonatus Dengan Jejas Persalinan Fraktur Klavikula & Fraktur Humerus”
Makalah ini disusun dengan harapan dapat dijadikan sebagai pedoman dan
mempermudah mahasiswa Akademi Kebidanan Permata Husada dalam mempelajari mata
kuliah Asneo . Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
Halaman
Kata pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang 3
B. Tujuan 3
BAB II PEMBAHASAN 4
A. Penyebab Jejas Kelahiran 4
B. Jenis Jejas Kelahiran 10
BAB III PENUTUP 36
DAFTAR KEPUSTAKAAN 37
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Trauma lahir merupakan perlukaan pada bayi baru lahir yang terjadi dalam proses
persalinan atau kelahiran bayi. Luka yang terjadi pada waktu melakukan amniosintesis,
transfuse intrauterine, akibat pengambilan darah vena kulit kepala fetus, dan luka yang terjadi
pada waktu melakukan resusitasi aktif tidak termasuk dalam pengertian perlukaan kelahiran
atau trauma lahir. Pengertian perlukaan kelahiran sendiri dapat berarti luas, yaitu sebagai
trauma mekanis atau sering disebut trauma lahir dan trauma hipoksik yang disebut sebagai
asfiksia. Trauma lahir mungkin masih dapat dihindari atau dicegah, tetapi ada kalanya
keadaan ini sukar untuk dicegah lagi sekalipun telah ditangani oleh seorang ahli terlatih.
Jejas lahir merupakan istilah untuk menunjukan trauma mekanik yang dapat dihindarin
atau tidak dapat dihindari, serta trauma anoksia yang dialamin bayi selama kelahiran dan
persalinan.1 Trauma lahir adalah trauma pada bayi diterima dalam atau karena proses
kelahiran. Istilah trauma lahir digunakan untuk menunjukan trauma mekanik dan anoksik,
baik yang dapat di hindarkan maupun yang tidak dapat dihindarkan, yang dapat di hindarkan
maupun yang tidak dapat dihindarkan, yang didapat bayi pada masa persalinan dan kelahiran.
Trauma dapat terjadi sebagai akibat ketrampilan atau perhatian medik yang tidak pantas atau
yang tidak memadai sama sekali, atau dapat terjadi meskipun telah mendapatkan perawatan
kebidanan yang terampil dan kompeten dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan tindakan
atau sikap prang tua yang acuh tak acuh. Pembatasan trauma lahir tidak meliputi trauma
akibat amniosentesis, transfuse intrauteri, pengambilan contoh darah vena kepala atau
resusitasi. Fraktur tulang klavikula dan humerus adalah salah satu trauma lahir yang dapat
terjadi pada bayi baru lahir, walaupun angka kejadiannya sedikit.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaksud dengan Fraktur Klavikula dan Fraktur Humerus?
2) Bagaimana etiologi, faktor disposisi, patofisiologis, tanda dan gejala serta penanganan
Fraktur Klavikula dan Fraktur Humerus?
3) Bagaimana Asuhan Neonatus dengan Fraktur Klavikula dan Fraktur Humerus?

1.3 Tujuan
1) Menjelaskan definisi dari Fraktur Klavikula dan Fraktur Humerus.
2) Agar mahasiswa mengetahui etiologi, gaktor disposisi, patofisiologis, tanda dan gejala
serta penanganan Fraktur Klavikula dan Fraktur Humerus.
3) Agar mahasiswa mengetahui Asuhan Neonatus dengan Fraktur Klavikula dan Fraktur
Humerus.
BAB II
PEMBAHASAN TEORI
2.1 PENGERTIAN
Fraktur adalah retaknya tulang, biasanya disertai dengan cedera di jaringan sekitarnya.
Kebanyakan fraktur disebabkan oleh trauma dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada
tulang, baik berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung.
Fraktur tulang klavikula merupakan trauma lahir pada tulang yang tersering
ditemukan dibandingkan dengan trauma tulang lainnya. Trauma ini ditemukan pada
kelahiran letak kepala yang mengalami kesulitan pada waktu melahirkan bahu, atau sering
pula ditemukan pada waktu melahirkan bahu atau sering juga terjadi pada lahir letak
sungsang dengan tangan menjungkit ke atas.
Fraktur humerus adalah diskontinuitas atau hilangnya struktur dari tulang humerus
(Mansjoer, Arif, 2000). Sedangkan menurut Sjamsuhidayat (2004) Fraktur humerus adalah
fraktur pada tulang humerus yang disebabkan oleh benturan atau trauma langsung maupun
tidak langsung.
Fraktur humerus adalah Kelainan yang terjadi pada kesalahan teknik dalam
melahirkan lengan pada presentasi puncak kepala atau letak sungsang dengan lengan
membumbung ke atas. Pada keadaan ini biasanya sisi yang terkena tidak dapat digerakkan
dan refleks Moro pada sisi tersebut menghilang.
Fraktur tulang humerus umumnya terjadi pada kelahiran letak sungsang dengan
tangan menjungkit ke atas. Kesukaran melahirkan tangan yang menjungkit merupakan
penyebab terjadinya tulang humerus yang fraktur. Pada kelahiran presentasi kepala dapat pula
ditemukan fraktur ini, jika ditemukan ada tekanan keras dan langsung pada tulang humerus
oleh tulang pelvis. Jenis frakturnya berupa greenstick atau fraktur total.

Anda mungkin juga menyukai