Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

MEMBERI ASUHAN NEONATUS DENGAN JEJAS PERSALINAN (

FRAKTUR KLAVIKULA DAN FRAKTUR HUMERUS)

Disusun oleh:

SITTI ROFIQOH (NPM. 721640129)

NURUL AINI (NPM. 721640148)

ASHRI PURNAMA RAHAYU (NPM. 721640131)

YUYUN SRIWAHYUNI (NPM.721640132)

SRI WAHYUNINGSIH (NPM. 721640132)

NOVEBRIANA DWI SAGITA (NPM. 721640128)

SASMITA ULVIE APRIYANA (NPM. 721640127)

NIA OKTAFIA NING TIAS (NPM. 721640200)

PROGRAM STUDI S1

KEBIDANAN FAKULTAS ILMU

KESEHATAN UNIVERSITAS

WIRARAJA TAHUN 2021/2022


KATAPENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas Kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia

–Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu. Makalah yang

berjudul : “MEMBERI ASUHAN NEONATUS DENGAN JEJAS PERSALINAN (

FRAKTUR KLAVIKULA DAN FRAKTUR HUMERUS)”.

Harapan saya sebagaimana penyusun yaitu agar pembaca dapat memahami tentang

Memberi Asuhan Neonatus Dengan Jejas Persalinan ( Fraktur Klavikula Dan Fraktur Humerus).

Saya ingin mengucapkan rasa terima kasih saya kepada dosen saya yang telah membimbing

saya dalam menyusun makalah ini menjadi lebih baik. Saya menyadari sepenuhnya dalam

menyusun makalah Memberi Asuhan Neonatus Dengan Jejas Persalinan ( Fraktur Klavikula Dan

Fraktur Humerus) ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dalam sistematika penulisan

maupun penggunaan bahasa. Saya berharap semoga dengan adanya makalah ini dapat

menambah ilmu wawasan kita mengenai Memberi Asuhan Neonatus Dengan Jejas Persalinan (

Fraktur Klavikula Dan Fraktur Humerus).

Akhir kata saya mengucapkan terima kasih juga kepada teman teman untuk dukungan,

saram serta kritik yang dapat membangun supaya makalah ini menjadi lebih baik.

Pamekasan, 11 APRIL

2022 Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman judul.......................................……………………….........………………....
Kata pengantar……............................……...……………..……………………….......
Daftar isi………………………………..................……….…………….......……..….
BAB I Pendahuluan
1.1 latar belakang…………………………….....………...…………………....…......
1.2. rumusan masalah…………………....……………….…………..…………..…...
1.3. tujuan penulisan …………………………………………........……………..…..
BABII Tinjauan Pustaka
2.1 tinjauan teori ...………………………………………………......…….……….....
BAB III
KASUS 3.1
BAB IV Penutup
3.1 Kesimpulan………..............………………......………………....………………..
3.2 Saran ………………………………………….................…………...........……...
DAFTAR PUSTAKA………..…………………...................................………..….....
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Jejas lahir merupakan istilah untuk menunjukan trauma mekanik yang dapat

dihindarin atau tidak dapat dihindari, serta trauma anoksia yang dialamin bayi

selama kelahiran dan persalinan.

Trauma lahir adalah trauma pada bayi diterima dalam atau karena proses kelahiran.

Istilah trauma lahir digunakan untuk menunjukan trauma mekanik dan anoksik,

baik yang dapat di hindarkan maupun yang tidak dapat dihindarkan, yang dapat di

hindarkan maupun yang tidak dapat dihindarkan, yang didapat bayi pada masa

persalinan dan kelahiran. Trauma dapat terjadi sebagai akibat ketrampilan atau

perhatian medik yang tidak pantas atau yang tidak memadai sama sekali, atau dapat

terjadi meskipun telah mendapatkan perawatan kebidanan yang terampil dan

kompeten dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan tindakan atau sikap prang tua

yang acuh tak acuh. Pembatasan trauma lahir tidak meliputi trauma akibat

amniosentesis, transfuse intrauteri, pengambilan contoh darah vena kepala atau

resusitasi.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun beberapa rumusan masalah yang saya temukaan di antaranya yaitu:


Apa saja tanda dan gejala yang tampak pada bayi fraktur klavukula dan fraktur

humerus?

1.3 Tujuan

Mahasiswa dapat mengetahui apa pengertian dari Fraktur klavikula dan fraktur

humerus.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori


a. Jejas lahir merupakan istilah untuk menunjukkan trauma mekanik yang dapat
dihindari atau tidak dapat dihindari, serta trauma anoksia yang dialami bayi
selama kelahiran dan persalinan.
b. Fraktur klavikula adalah patah tulang/fraktur pada tulang klavikula bayi

saat proses persalinan, biasanya pada bayi besar atau pada kelahiran dengan

presentasi bokong.(3)

Insiden fraktur klavikula sekitar 0,4-10% kelahiran hidup.(22)

1. Penyebab Fraktur Klavikula

Persalinan yang sukar, terutama pada bayi besar (> 4000 gram) dengan bahu

yang lebar sehingga menyebabkan distosia bahu. Selain itu dapat juga

diseabkan oleh persalinan sungsang, dan induksi oksitosin. (24)Secara teoritis

penolong persalinan harus dengan sengaja mematahkan os klavikula janin,


untuk memperpendek lebar bahu agar bahu bayi dapat dilahirkan. Namun kini

dengan kemajuan teknologi, estimasi berat lahir bayi dapat di ketahui sejak

dalam kandunga melalui USG dengan akurasi yang baik, sehingga tidak perlu

mengalami persalinan yang sulit, dan menjadi indikasi untuk melakukan

persalinan secara seksio sesarea.

2. Tanda dan Gejala Fraktur Klavikula

 Bayi tidak dapat menggerakan lengan secara bebas pada sisi

yang mengalami gangguan

 Menghilangnya reflex moro dan atau reflex moro menjadi asimetrik

 Bayi sensitive, terutama jika disentuh pada bagian yang mengalami cedera

 Adanya diskontinuitas pada tulang klavikula

 Gerakan tangan kanan dan kiri tidak sama

 Gerakan pasif tangan yang cedera

3. Diagnosis Fraktur Klavikula

Diagnosis dibuat melalui palpasi dan jika perlu dilakukan foto rontgen

4. Penanganan Fraktur Klavikula

Menggunakan ransel verband, dan lakukan rujukan pada dokter spesialis

anak untuk penanganan selanjutnya.


c. Fraktur humerus adalah patahnya tulang humerus akibat pada persalinan

letak kepala atau sungsang dengan lengan menumbung ke atas.

1. Penyebab Fraktur Humerus

Persalinan pervaginan dengan tangan menumbung.(3)Namun demikian kasus

ini terjadi juga pada persalinan secara seksio sesarea, meskipun sangat

jarang. Secara khusus, dalam kasus distosia bahu, presentasi sungsang,

posisi kaki pertama, kehamilan kembar, dan makrosomia janin yang juga

merupakan indikasi sesar, risiko cedera janin meningkat. Fraktur humerus

merupakan fraktur tulang panjang kedua yang sering pada neonatal.(25-27)

Gambar 14. Faktur Humerus

Sumber: Awang dkk (2017)(23)


Gambar 15. Faktur Humerus

Sumber: Awang dkk (2017)(23)

Gambar 16. Faktur Humerus

Sumber: Awang dkk (2017)(23)

2. Tanda dan Gejala Fraktur Humerus

 Lengan yang cedera berkurang gerakannya

 Menghilangnya reflex moro atau reflex moro asimetris

 Bayi menangis pada gerakan pasif

 Letak fraktur biasanya di daerah difasis


3. Penanganan Fraktur Humerus

 Rujuk ke dokter spesialis anak – bedah, sebelumnya

mengurangi gerakan/imobilisasi dan memasang spalk

 Reduksi dan Pemasangan gips(26)

Gambar 17. Pemasangan Gips Pada Fraktur Humerus dan Foto Rontgen
setelah Pemasangan Gips

Sumber: Awang dkk (2017)(23)


BAB III

KASUS

3.1 CONTOH KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR NY“R”

DENGAN FRAKTUR KLAVIKULA

DI RB PURI BUNDA

Tanggal masuk : 18 Mei 2022

Pukul : 14.14 WIB

No.RM : Ruang Perinatologi (Ruang

Flamboyan) PENGKAJIAN Tgl :18 Mei

2022

Pukul :14.18 WIB Oleh : Bidan nurul aini

DATASUBJEKTIF

1. Biodata

a. IdentitasBayi

Nama : Bayi Ny.“R”

Tgl.Lahir/pukul : 18 Mei

2022/14.14WIB JenisKelamin :

Laki-laki

Anakke : I (pertama)

b. Identitas penanggung jawab (Ibu dan Ayah)

Nama Ibu : Ny. “R” Nama Ayah : Tn. “A”

Umur : 28 tahun Umur : 30 tahun

Kebangsaan : Indonesia Kebangsaan :

Indonesia Agama : islam Agama : islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : S1 TI


Pekerjaan : Pedagang Pekerjaan :

Guru Alamat : sentol Alamat : sentol

2. Keluhan Utama

Ibu mengatakan gerakan lengan kanan bayi berkurang dan bayi menangis saat diraba.

3. Riwayat Obstetrik

No Tahun Hamil Jenis Tempat Penolong BB JK H/M Nifas ASI Komp

melahirkan

1 2016 8 Abortus Rumah Dukun - - M - - -

minggu Dukun

4. Riwayat Persalinan Sekarang

Masa gestassi : 39 minggu

Penolong : Bidan nurul

aini Jenis Kelamin : Laki -

laki BB/PB : 3000kg/ 50 cm

Jenis Persalinan : Pervaginam, dengan dengan distosia bahu karena

letak sungsang

Plasenta :

lengkap/tidak* Lahir :

spontan/manual* Ukuran/berat : 10x15

cm

Tali pusat : panjang 25 cm, insersio :

central Kelainan : tidak ada

Perdarahan : kala I : 90 cc
kala II : 110 cc

kala III : 150 cc

kala IV : 100 cc

Total : 450 cc

Lama persalinan : kala I : 8 Jam, 15 Menit

kala II : 1 Jam, 30 Menit

kala III : 10 Menit

Masalah yang terjadi selama persalinan : tidak ada

Keadaan air ketuban : Jernih

4. Riwayat Kesehatan Ibu

a. Penyakit menurun

TIDAK ADA

Hipertensi

DM

Asma

Kelainan bawaan

Lainnya,...........

b. Penyakit menahun

TIDAK ADA

Jantung

Ginjal

Alergi

Epilepsy

Lainnya,...........
B. DATA OBJEKTIF

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan umum :

Compos mentis Apatis

Delirium Somnolen

Soporo Coma

Tanda-tanda vital :

N : 120 x/menit , R : 40 x/menit, S : 38,3 °

C Pengukuran anthopometri :

PB : 54 cm BB : 3000 cm

LILA : 10 cm LD : 30 cm

LK : CFO : 34 cm CMO : 35 cm

CSOB : 32 cm CSMB : 32 cm

APGAR score :

NO Apgar Score 1 menit 5 menit 10 menit

1 Pernafasan 1 2 2

2 Denyut 1 1 2
jantung

3 Rangsangan 2 2 2

4 Tonus otot 1 1 1

5 Warna kulit 1 2 2

Jumlah 6 8 9
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Normal
b. Rambut : Normal
c. Telinga : Simetris
d. Wajah : Normal
e. Mata : Normal
f. Hidung : Normal
g. Leher : Normal
h. Klavikula : Normal, ada Fraktur,
ada kemerahan pada daerah klavikula
i. Tangan : Normal
j. Dada : Normal
k. Abdomen : normal
l. Genetalia : laki – laki normal
m. Anus dan rectum : normal
n. Ekstremitas : normal
o. Kaki : normal
p. Spinal : normal
q. Kulit : normal
r. Refleks :
Tonic neck
Palmar grap
Rooting
Suckling
Swallowing
Moro, tidak simetris 2 tangan

II. INTERPRETASI DATA


A. Diagnosa Kebidanan
Bayi Ny. “R” lahir spontan cukup bulan, letak sungsang dengan fraktur klavikula
DO :
1. Bayi lahir letak sungsang pervaginam tanggal 18 mei 2022. Pukul 14.14 WIB
2. Pergerakan kurang pada daerah klavikula dextra
3. Pada klavikula dextra tampak kemerahan
4. Adanya
krepitasi DS :
1. Ibu mengatakan bayinya sangat rewel saat di pegang
B. Masalah
1. Gangguan pola aktivitas
DO :
a. Adanya fraktur klavikula dextra
b. Gerakan tangan kanan bayi
terbatas DS :
a. Ibu mengatakan tanggan kanan bayi tidak bias menggengam tangan ibunya.
2. Kurangnya pemenuhan kebutuhan istirahat dan
tidur. DO :
a. Tampak bengkak pada daerah klavikula
dextra. DS :
a. Ibu mengatakan bayi menangis terus/rewel.
3. Kurangnya pengetahuan orang tua tentang keadaan
anaknya DO :
a. Ibu tampak cemas dengan keadaan bayinya.
DS :
a. Ibu merasa tidak mengerti tentang keadaan bayinya.
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Potensial terjadinya kelainan pertumbuhan tulang klavikula yang tidak sama antara tangan
kanan dan kiri.
Data dasar:
a. Bengkak dan merah pada kulit daerah klavikula dextra
b. Adanya krepitasi
IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA
1. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk mendapatkan penatalaksanaan
tentang fractur klavikula.
2. Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian obat. Ampisilin inj 3 x 125 mg,
sanmol drop 3 x 0,3 mL
V. PERENCANAAN
Tanggal : 18 Mei 2022 Pukul: 14.18WIB
Oleh : Bidan nurul aini
1. Lakukan fiksasi pada daerah klavikula dextra.
a. Pasang elastis verban pada klavikula bayi.
b. Imobilisasi lengan dan bahu pada sisi yang sakit.
c. Abduksi lengan dalam stand hoera menopang bahu belakang dengan memasang
ransel perban.
2. Batasi Pergerakan Bayi
a. Bayi jangan banyak digerakkan.
b. Bayi jangan terlalu sering digendong
3. Observasi tanda vital bayi
a. Suhu
b. Nadi
c. Pernafasan
4. Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian terapi
a. Ampisilin
b. Sanmol drop
5. Beri posisi yang nyaman
6. Jelaskan kepada ibu tentang keadaan bayinya
7. Jelaskan pada ibu mengenai pentingnya ASI
8. Anjurkan ibu untuk mengonsumsi sayur-sayur hijau
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari trauma fraktur klafikula dan

fraktur humerus merupakan trauma pada saat pesalinan akibat penarikan pada

lateral dipaksakan pada bagian kepala dan leher selama persalinan bahu, dan

pada fraktur humerus ditandai dengan tidak adanya gerakan tungkai spontan,

tidak adanya reflek moro.

4.2 Saran

Adapun saran yang saya punya adalah sebagai berikut:

A. Perbanyak lagi pembahasan tentang materi asuhan neonatus dengan jejas

persalinan (fraktur klavikulan dan fraktur humerus).

B. Perjelas lagi bahasanya supaya mudah dimengerti.


Dafatr pustaka

R OD. Asuhan kebidanan neonatus, bayi/balita/ dan anak prasekolah untuk para bidan:
Deepublish. Available from:
https://books.google.co.id/books?id=dKzpCAAAQBAJ&pg=PA241&dq=trauma+pada
+flexus+brachiaalis&hl=jv&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=trauma%20pada%20 flexus
%20brachiaalis&f=false
Hakimi M. Ilmu kebidanan patologi 7 fisiologi persalinan: Yayasan essential
medica 2010.
Ilmu kebidanan penyakit kandungan dan keluarga berencana untuk pendidikan bidan.
Jakarta, editor: EGC; 1998.
R OD. Asuhan kebidanan neonatus, bayi/balita/ dan anak prasekolah untuk para bidan.
JOGYAKARTA, editor: Deepublish.
R OD. Asuhan kebidanan neonatus, bayi/balita/ dan anak prasekolah untuk para bidan
Deebuplish.
Wahab S. Ilmu kesehatan anak nelson. Jakarta, editor: EGC; 2000.
Yudha EK. Williams manual of obstertrics Jakarta, editor: EGC.
Munasir Z. Lecture notes on paediatrics Erlangga; 2003.
Patel P. Komplikasinya antara lain kerusakan nervus radialis dan aksillaris atau otot-
otot rotator lengan lecture notes radiologi: Erlangga edisi 2; 2007
Nicolhson L. Caput succedaneum and cephalhematoma: The Cs thar leave bumps on
the head. Neonatal Network. 2007;26(5):277-81.
Caput Succedaneum. Helath Jade [Internet]. Available from:
https://healthjade.com/caput-succedaneum/.
Alifah R. Pemeriksaan Fisik dan temuan pada Neonatus, Bayi, Anak Balita dan
Prasekolah.Kebidanan; Teori dan Asuhan. 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2018. p. 534-62.
Bello M, AbdulrasheedNasir, Abubakar AM, Usman AB, Pius S, Aliyu T. Ruptured
neonatal subgaleal harmorrhage: Challenges of management from a resource limited
setting. Asian Journal of Pediatrics Research. 2018;1(1).
Colditz MJ, Lai M, Cartwright DW, Colditz PB. Journal of Paediatrics and Child
Health. 2014.
Davis DJ. Neonatal subgaleal hemorrhage : diagnosis anf management. JAMC.
2001;164(1):1452-3.
Taylor C, Pillai S, Rinaldi R. Neonatal Brachial Plexus Injury. PM & R Knowledge
[Internet]. 2011. Available from: https://now.aapmr.org/neonatal-brachial-plexus-
injury/.
Mason DC, Ciervo CA. Brachial Plexus Injuries in neonates: An Osteopathic
Approach. JAOA. 2009;109(2):87-91.
Joseph JR, DiPietro MA, Somashekaran D, Parmar KA, Yang LJS. Ultrasonography for
neonatal brachial plexus palsy; Case Report. J Neurosurg : Pediatrics. 2014;14:527-
31.
Shigematsu K, Yajima H, Kobata Y, Kawamura K, Maegawa N, Takakura Y. Journal of
Brachial Plexus and Peripheral Nerve Injury. 2006;1(3).
Mavrogenis AF, Mitsiokapa EA, Kanellopoulos AD, Ruggiari O, Papagelopoulos P.
Birth fracture of the clavicle. Neonatal Care. 2011;11(5):328-31.
Awang MS, Razak AHA, Ahmad AC, Rus RM. Neonatal clavicle fracture: A review of
fourteen cases in East Coast Oeninsular Malaysia. Internatioanl Islamic University of
Malaysia. 2017;16(2).
Tarik Z, Benamanahalli R. Clavicular Fracture in a Newborn. Clin Pediatr OA. 2017;2.
John SLB, Roy MS, Gupta SC, Wilson CC. A case of fracture in a newborn delivered by
caesarean section. MJAFI. 2004;60(2).
Sherr-Lurie N, Bialik GM, Ganel A, Schindler A, Givon U. Fracture of the humerus in
the neonatal period. IMAJ. 2011;13.
Turan C, Kaskin G, Yurtseven a, Saz EU. A rare cause of neonatal humeral fractures in

pediatric emergency department: Cesarean Delivery. J Pediatr Emerg Intensive Care

Med. 2018;5:82-5

Anda mungkin juga menyukai