Oleh :
Kelompok 4
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya lah sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah
dengan judul “Brachial Palsy” ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Pada kesempatan ini juga kami berterima kasih atas bimbingan dan
masukan dari semua pihak yang telah memberi kami bantuan wawasan untuk
dapat menyelesaikan makalah ini baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari isi makalah ini masih jauh dari kategori sempurna, baik
dari segi kalimat, isi maupun dalam penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun dari dosen mata kuliah yang bersangkutan dan rekan-rekan
semuanya, sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan makalah-
makalah selanjutnya.
Penyusun
Kelompok 4
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
C.Tujuan ............................................................................................................. 2
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 14
B. Saran .............................................................................................................. 14
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Neonatus adalah adalah bayi dari semenjak lahir hingga usia 28
hari dan pada masa ini terjadi suatu periode adaptasi kehidupan intra
uterus ke kehidupan intra uterin. Bayi baru lahir adalah adalah bayi yang
lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir
2500 gram sampai 4000 gram.
Masalah-masalah yang terjadi pada bayi baru lahir yang
diakibatkan oleh tindakan-tindakan yang dilakukan pada saat persalinan
sangatlah beragam. Trauma akibat tindakan, cara persalinan atau gangguan
kelainan fisiologik persalinan yang sering kita sebut sebagai cedera atau
trauma lahir. Partus yang lama akan menyebabkan adanya tekanan tulang
pelvis. Kebanyakan cedera lahir ini akan menghilang sendiri dengan
perawatan yang baik dan adekuat.
Trauma lahir merupakan perlakuan pada bayi baru lahir yang
terjadi dalam proses persalinan atau kelahiran. Luka yang terjadi pada saat
melahirkan amniosentesis, transfusi, intrauterin, akibat pengambilan darah
vena kulit kepala fetus, dan luka yang terjadi pada waktu melakukan
resusitasi aktif tidak termasuk dalam pengertian perlakukan kelahiran atau
trauma lahir. Pengertian perlakuaan kelahiran sendiri dapat berarti luas,
yaitu sebagai trauma mekanis atau sering disebut trauma lahir dan trauma
hipoksik yang disebut sebagai Asfiksia. Trauma lahir mungkin masih
dapat dihindari atau dicegah, tetapi ada kalanya keadaan ini sukar untuk
dicegah lagi sekalipun telah ditangani oleh seorang ahli yang terlatih.
Secara klinis trauma lahir dapat bersifat ringan yang akan sembuh sendiri
atau bersifat laten yang dapat meninggalkan gejala sisa.
Selain trauma lahir yang disebabkan oleh faktor mekanis dikenal pula
trauma lahir yang bersifat hipoksik. Pada bayi kurang bulan khususnya
terdapat hubungan antara hipoksik selama proses persalinan dengan
bertambahnya perdarahan dalam otak.
Salah satu trauma pada bayi baru lahir adalah trauma pada fleksus
brakhialis. Banyak factor yang mengakibatkan terjadinya trauma fleksus
brakhialis pada bayi baru lahir baik dari ibu maupun dari bayi sendiri.
Adanya trauma fleksus brakhialis ini menimbulkan kecemasan pada
orangtua bayi, jadi tenaga kesehatan harus mampu mengatasi kecemasan
orangtua bayi dan memberikan asuhan yang tepat pada bayi dengan
trauma fleksus brakhialis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan brachial palsy ?
2. Apa saja jenis-jenis brachial palsy ?
3. Apa saja penyebab brachial palsy ?
4. Apa saja tanda dan gejala brachial palsy ?
5. Bagimana cara penanganan brachial palsy ?
6. Bagaimana penatalaksaan bayi dengan trauma brachial palsy ?
7. Bagaimana peran bidan dalam memberikan asuhan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan brachial palsy.
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis brachial palsy.
3. Untuk mengetahui apa saja penyebab brachial palsy.
4. Untuk mengetahui apa saja tanda dan gejala brachial palsy.
5. Untuk mengetahui bagimana cara penanganan brachial palsy.
6. Untuk mengetahui bagaimana penatalaksaan bayi dengan trauma
brachial palsy.
7. Untuk mengetahui bagaimana peran bidan dalam memberikan asuhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Brachial Palsy
Fleksus brachialis adalah anyaman (latin : fleksus ) serat saraf yang
berjalan dari tulang belakang C5-T1, kemudian melewati bagian leher dan
ketiak, dan akhirnya keseluruh lengan ( atas dan bawah ). Serabut saraf
akan didistribusikan kebeberapa bagian lengan. Jaringan saraf dibentuk
oleh cervical yang bersambuangan dengan dada dan tulang belakang urat
dan pengadaan di lengan dan bagian bahu
1. Pada trauma yang ringan yang hanya berupa edema atau perdarahan
ringan pada pangkal saraf, fiksasi hanya dilakukan beberapa hari atau
1 – 2 minggu untuk memberi kesempatan penyembuhan yang
kemudian diikuti program mobilisasi atau latihan.
2. Immobilisasi lengan yang lumpuh dalam posisi lengan atas abduksi 90
derajat, siku fleksi 90 derajat disertai supine lengan bawah dan
pergelangan tangan dalam keadaan ekstensi
3. Beri penguat atau bidai selama 1 – 2 minggu pertama kehidupannya
dengan cara meletakkan tangan bayi yang lumpuh disebelah
kepalanya.
4. Rujuk ke rumah sakit jika tidak bisa ditangani.
Penatalaksanaan dengan bentuk kuratif atau
pengobatan.Pengobatan tergantung pada lokasi dan jenis cedera pada
pleksus brakialis dan mungkin termasuk terapi okupasi dan fisik dan
dalam beberapa kasus, pembedahan.Beberapa cedera pleksus brakialis
menyembuhkan sendiri.Anak-anak dapat pulih atau sembuh dengan 3
sampai 4 bulan.
Prognosis juga tergantung pada lokasi dan jenis cedera pleksus
brakialis menentukan prognosis.Untuk luka avulsion dan pecah tidak ada
potensi untuk pemulihan kecuali rekoneksi bedah dilakukan pada waktu
yang tepat.Untuk cedera neuroma dan neurapraxia potensi untuk
pemulihan bervariasi.Kebanyakan pasien dengan cedera neurapraxia
sembuh secara spontan dengan kembali 90-100% fungsi.
Penanganan lesi pleksus brachialis efektif bila cepat terdeteksi atau
dimulai pada usia antara 3 sampai 6 bulan. Ada dua terapi utama untuk lesi
pleksus brachialis yaitu :
1. latihan fisik melalui fisioterapi (occupational therapy)
2. Penanganan bedah
Penanganan awal penderita lesi plekus brachialis pada bayi lebih
difokuskan pada mempertahankan pergerakan seluruh sendi disamping
terapi fisik sebagai antisipasi bila tidak terjadi perbaikan spontan dari
fungsi saraf.Perbaikan spontan terjadi pada umumnya pada sebagian besar
kasus dengan terapi fisik sebagai satu-satunya penanganan.Ada atau
tidaknya fungsi motorik pada 2 sampai 6 bulan pertama merupakan acuan
dibutuhkannya penanganan bedah. Graft bedah mikro untuk komponen
utama pleksus brachialis dapat dilakukan pada kasus-kasus avulsi akar
saraf atau ruptur yang tidak mengalami perbaikan.
Penanganan sekunder dapat dilakukan pada pasien bayi sampai
orang dewasa. Prosedur ini lebih umum dilakukan daripada bedah mikro
dan dapat juga dilakukan sebagai kelanjutan bedah mikro. Penanganan
bedah ini meliputi soft-tissue release, osteotomi, dan transfer tendo.
Semua graft saraf yang dibuat pada operasi diimobilisasi selama 2 sampai
6 minggu. Rehabilitasi sempurna diharapkan mulai setelah 6 minggu.
Kemudian dilanjutkan dengan fisioterapi setelah 6 minggu dan follow up
setiap 3 bulan.
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta :
Salemba Medika
https://www.academia.edu/9066408/Trauma_pada_bayi_baru_lahir
BAB III
KASUS
Pengkajian
Tanggal / jam pengkajian : 28 Oktober 2018
Tanggal / jam masuk ruang bayi : 27 Oktober 2019
Ny.A G2P2A0 melahirkan bayinya pada tanggal 26 oktober 2018. Bayi berat lahir
3000 gr dengan Panjang badan 50 cm. Ibu mengatakan bawa bayinya sering
menangis dan rewel, tangan kanan bayinya tidak bereaksi terhadap rangsangan
yang diberikan, telapak tangan kanan bayinya tidak bisa menggenggam dan kedua
telapak tangan terkulai lemah seperti orang lumpuh.
A. Biodata
1. Bayi
Nama : An.T Bayi Ny.A
Umur : Trauma fleksus bracialis terjadi setelah bayi dilahirkan.
Jenis kelamin : Tidak ada perbedaan antara Laki-laki maupun perempuan
Tanggal lahir : ….
Anak ke : …..
Status anak : …..
No register : ……
2. Orang tua
Nama ibu : ….. Nama ayah : .....
Umur : ….. Umur : .....
Agama : ….. Agama : …..
Pendidikan: ….. Pendidikan : …..
Pekerjaan: ….. Pekerjaan : …..
Alamat : ……
Faktor ibu :
Penatalaksanaan
1. Menjelaskan pada ibu tentang kondisi bayinya saat ini mengalami trauma pada
fleksus brachialix. Ibu mengerti dengan kondisi anaknya saat ini yang
mengalami trauma fleksus brakhialis
2. Menjelaskan pada ibu tentang penyebab, penanganan, dan komplikasi yang
mungkin ditimbulkan dari bayi dengan fraktur brakhialis.
Ibu mengerti tentang penyebab, penanganan, dan komplikasi dari trauma
fleksus brakhialis
3. R/ Informasi yang cukup dapat mengurangi kecemasan ibu. Ibu mengerti.
4. R/ Informasi yangcadekuat dapat dapat menambah pengetahuan ibu dan ibu
lebih kooperatif. Ibu mengerti.
5. Lakukan kolaborasi dengan dokter untuk penanganan awal/pengobatan trauma
fleksus brachialis
6. Mengajarkan ibu cara perawatan bayi dengan trauma fleksus brakhialis. Ibu
mengerti cara perawatan bayi dengan trauma fleksus brakhialis
CATATAN PERKEMBANGAN
Disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dan hasil dari pemberian terapi
S : Ibu mengatakan hari ini jadwalnya untuk kontrol bayinya sudah tidak rewel.
O: - Keadaan umum baik
- TTV dalam batas normal Suhu 36,5-37,5 ̊ c, Nadi 120-140 x/menit
Pernapasn 40-60 x/menit
- Ekstremitas atas : tidak terdapat keterbatasan gerak
A : Bayi dengan trauma fleksus brakhialis sudah tertangani
P: - Motivasi ibu untuk menyusui bayinya sesuai kebutuhan
- Motivasi ibu untuk selalu menjaga personal hygiene dirinya dan bayinya
- Motivasi ibu untuk memenuhi kebutuhan bayinya
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Brakial Palsi adalah kelumpuhan pada pleksus brakial.Fleksus
brachialis adalah anyaman (latin : fleksus ) serat saraf yang berjalan dari
tulang belakang C4-Th1, kemudian melewati bagian leher dan ketiak, dan
akhirnya keseluruh lengan ( atas dan bawah ). Serabut saraf akan
didistribusikan kebeberapa bagian lengan. Jaringan saraf dibentuk oleh
cervical yang bersambuangan dengan dada dan tulang belakang urat dan
pengadaan di lengan dan bagian bahu. Salah satu trauma pada bayi baru lahir
adalah trauma pada fleksus brakhialis. Banyak factor yang mengakibatkan
terjadinya trauma fleksus brakhialis pada bayi baru lahir baik dari ibu maupun
dari bayi sendiri. Adanya trauma fleksus brakhialis ini menimbulkan
kecemasan pada orangtua bayi.
B. Saran