Disusun oleh kelompok 3: Suryaningsih Putu Ratih Putri Utami Nurhayati Abubakar I Gusti Ayu Ranni Pratiwi Ni Putu Ayu Oktaviani Astuti Putu Ayu Praptisari Indayani Rahman Juniarti Rinawati Tia Septiana Harahap Eka Diana Susanti
PROGRAM STUDI DIV-BIDAN PENDIDIK FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA 2011 KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Fraktur Klavikula. Pembuatan makalah ini merupakan wujud dari penugasan dari dosen yang mengampu mata kuliah Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir (Askeb BBL). Makalah ini dikerjakan secara berkelompok yang terdiri dari 11 orang. Pada makalah ini membahas tentang trauma pada persalinan yang tidak dapat dihindari atau sering disebut dengan jejas persalinan, berupa trauma pada tulang bayi yaitu fraktur pada tulang klavikula. Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
*Coret yang tidak perlu
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2 C. Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN A. Definisi ......................................................................................................... 3 B. Epidemologi ................................................................................................. 4 C. Etiologi ......................................................................................................... 4 D. Diagnosa ........................................................................................................ 6 E. Penatalaksanaan ............................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perkembangan ilmu kebidanan modern telah mencanangkan pengawasan antenatal sehingga tumbuh kembang janin dalam rahim mencapai optimal. Perawatan modern mengharapkan kalahiran well born baby dengan trauma minimal primum no nocere dengan persalinan dalam bentuk spontan belakang kepala, outlet vakum atau
*Coret yang tidak perlu
forsep, dan seksio sesaria. Pertolongan persalinan yang heroic, dengan trauma yang berat tidak diterapkan, sehingga kualitas sumber daya manusia dapat ditingkatkan. Pada saat persalinan, perlukaan atau trauma kelahiran kadang-kadang tidak dapat dihindarkan dan lebih sering ditemukan pada persalinan yang terganggu oleh salah satu sebab. Penanganan persalinan secara sempurna dapat mengurangi frekuensi peristiwa tersebut. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2006 AKI Indonesia adalah 307/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002, sedangkan AKB di Indonesia sebesar 35/1000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian maternal yang paling umum di Indonesia adalah perdarahan 28%, eklamsi 24%, dan infeksi 11%. Penyebab kematian bayi yaitu BBLR 38,94%, asfiksia lahir 27,97%. Hal ini menunjukkan bahwa 66,91% kematian perinatal dipengaruhi oleh kondisi ibu saat melahirkan. (Depkes RI, 2008) Masalah-masalah yang terjadi pada bayi baru lahir yang diakibatkan oleh tindakan-tindakan yang dilakukan pada saat persalinan sangatlah beragam. Trauma akibat tindakan, cara persalinan atau gangguan kelainan fisiologik persalinan yang sering kita sebut sebagai cedera atau trauma lahir. Partus yang lama akan menyebabkan adanya tekanan tulang pelvis. Kebanyakan cedera lahir ini akan menghilang sendiri dengan perawatan yang baik dan adekuat. Fraktur yang berhubungan dengan trauma lahir sering terjadi saat proses persalinan. Prevalensi fraktur berhubungan dengan banyak faktor antara lain faktor ibu, faktor janin, dan keahlian penolong persalinan. Trauma saat lahir sebagian besar akibat persalinan pervaginam yang sulit misalnya pada presentasi puncak kepala, lengan yang tertahan pada kelahiran sungsang, distokia bahu, dan penggunaan instrumen forsep dan ekstraksi vakum.
B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan fraktur pada klavikula? 2. Bagaimana Epidemiologi fraktur pada klavikula? 3. Bagaiman Etiologi fraktur klavikula pada neonatus? 4. Bagaimana diagnosis pasti fraktur klavikula pada neonatus? 5. Bagaimana penatalaksanaan terhadap kasus fraktur klavikula? 6. Bagaimana penerapannya dalam menejemen kebidanan Varney? C. Tujuan
*Coret yang tidak perlu
Tujuan Umum Sebagai bentuk penugasan kelompok dari mata kuliah Asuhan Kebidanan Pada Neonatus. Tujuan Khusus 1. Mengetahui definisi dari fraktur klavikula. 2. Mengetahui epidemologi tentang kasus fraktur klavikula. 3. Mengetahui penyebab terjadinya fraktur klavikula. 4. Memahami tentang penegakan diagnosis terhadap kasus fraktur klavikula. 5. Mengetahui penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada kasus fraktur klavikula. 6. Mengetahui proses menejemen kebidanan Varney.
BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Fraktur adalah retaknya tulang, biasanya disertai dengan cedera di jaringan sekitarnya. Kebanyakan fraktur disebabkan oleh trauma dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang, baik berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung. Clavicula merupakan tulang yang berbentuk huruf S, bagian medial melengkung lebih besar dan menuju ke anterior. Lengkungan bagian lateral lebih kecil dan menghadap ke posterior. Ujung medial clavicula disebut extremitas sternalis, membentuk persendian dengan sternum, dan uJung lateral disebut extremitas acromialis, membentuk persendian dengan acromion. Facies superior clavicula agak halus, dan pada facies inferior di bagian medial terdapat tuberositas costalis. Disebelah lateral tuberositas tersebut terdapat sulcus subclavius, tempat melekatnya m. Subclavius, dan disebelah lateralnya lagi terdapat tuberositas coracoidea, tempat melekat lig. Coracoclaviculalis.
*Coret yang tidak perlu
Clavicula adalah tulang yang paling pertama mengalami pertumbuhan pada masa fetus, terbentuk melalui 2 pusat ossifikasi atau pertulangan primer yaitu medial dan lateral clavicula, dimana terjadi saat minggu ke-5 dan ke-6 masa intrauterin. Kernudian ossifikasi sekunder pada epifise medial clavicula berlangsung pada usia 18 tahun sampai 20 tahun. Dan epifise terakhir bersatu pada usia 25 tahun sampai 26 tahun. Pada tulang ini bisa terjadi banyak proses patologik sama seperti pada tulang yang lainnya yaitu bisa ada kelainan congenital, trauma (fraktur), inflamasi, neoplasia, kelainan metabolik tulang dan yang lainnya. Fraktur clavicula bisa disebabkan oleh benturan ataupun kompressi yang berkekuatan rendah sampai yang berkekuatan tinggi yang bisa menyebabkan terjadinya fraktur tertutup ataupun multiple trauma. Fraktur ini merupakan jenis yang tersering pada bayi baru lahir,yang mungkin terjadi apabila terdapat kesulitan mengeluarkan bahu pada persalinan. Hal ini dapat timbul pada kelahiran presentasi puncak kepala dan pada lengan yang telentang pada kelahiran sungsang. Gejala yang tampak pada keadaan ini adalah kelemahan lengan pada sisi yang terkena, krepitasi, ketidakteraturan tulang mungkin dapat diraba, perubahan warna kulit pada bagian atas yang terkena fraktur serta menghilangnya refleks Moro pada sisi tersebut. Diagnosis dapat ditegakkan dengan palpasi dan foto rontgent. Penyembuhan sempurna terjadi setelah 7-10 hari dengan imobilisasi dengan posisi abduksi 60 derajat dan fleksi 90 derajat dari siku yang terkena. B. Epidemiologi Menurut data epidemiologi pada orang dewasa insiden fraktur clavicula sekitar 40 kasus dari 100.000 orang, dengan perbandingan laki-laki perempuan adalah 2 : 1. Fraktur pada midclavicula yang paling sering terjadi yaitu sekitar 85% dari semua fraktur clavicula, sementara fraktur bagian distal sekitar 10% dan bagian proximal sekitar 5%. Sekitar 2% sampai 5% dari semua jenis fraktur merupakan fraktur clavicula. Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeon, frekuensi fraktur clavicula sekitar 1 kasus dari 1000 orang dalam satu tahun. Fraktur clavicula juga merupakan kasus trauma pada kasus obstetrik dengan prevalensi 1 kasus dari 213 kasus kelahiran anak yang hidup. C. Etiologi ( Sarwono Prawirohardjo, 2005)
Penyebab farktur clavicula biasanya disebabkan oleh trauma pada bahu akibat kecelakaan apakah itu karena jatuh atau kecelakaan kendaraan bermotor, namun kadang dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non traumatik. Berikut beberapa penyebab pada fraktur clavicula yaitu : 1. Fraktur clavicula pada bayi baru lahir akibat tekanan pada bahu oleh simphisis pubis selama proses melahirkan. 2. Fraktur clavicula akibat kecelakaan termasuk kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh dari ketinggian dan yang lainnya. 3. Fraktur clavicula akibat kompresi pada bahu dalam jangka waktu lama, misalnya pada pelajar yang menggunakan tas yang terlalu berat. 4. Fraktur clavicula akibat proses patologik, misalnya pada pasien post radioterapi, keganasan clan lain-lain. Penyebab farktur clavicula biasanya disebabkan oleh trauma pada bahu akibat trauma jalan lahir dengan gejala: 1. Bayi tidak dapat menggerakkan lengan secara bebas pada sisi yang terkena, 2. Krepitasi dan ketidakteraturan tulang, 3. Kadang-kadang disertai perubahan warna pada sisi fraktur, 4. Tidak adanya refleks moro pada sisi yang terkena, 5. Adanya spasme otot sternokleidomastoideus yang disertai dengan hilangnya depresi supraklavikular pada daerah fraktur. 6. Biasanya diikuti palsi lengan Faktor predisposisi fraktur klavikula adalah: 1. Bayi yang berukuran besar 2. Distosia bahu 3. Partus dengan letak sungsang 4. Persalinan traumatic . Pengklasifikasian fraktur clavicula didasari oleh lokasi fraktur pada clavicula tersebut. Ada tiga lokasi pada clavicula yang paling sering mengalami fraktur yaitu pada bagian midshape clavikula dimana pada anak-anak berupa greenstick, bagian distal clavicula dan bagian proksimal clavicula. Menurut Neer secara umum fraktur klavikula diklasifikasikan menjadi tiga tipe yaitu : 1. Tipe I : Fraktur pada bagian tengah clavicula. Lokasi yang paling sering terjadi fraktur.
2. Tipe II : Fraktur pada bagian distal clavicula. Lokasi tersering kedua mengalami fraktur setelah midclavicula. 3. Tipe III : Fraktur pada bagian proksimal clavicula. Fraktur yang paling jarang terjadi dari semua jenis fraktur clavicula, insidensnya hanya sekitar 5%. Ada beberapa subtype fraktur clavicula bagian distal, menurut Neer ada 3 yaitu : 1. Tipe I : merupakan fraktur dengan kerusakan minimal, dimana ligament tidak mengalami kerusakan. 2. Tipe : merupakan fraktur pada daerah medial ligament coracoclavicular. 3. Tipe III : merupakan fraktur pada daerah distal ligament coracoclavicular dan melibatkan permukaan tulang bagian distal clavicula pada AC joint.
D. Diagnosis Hasil pemeriksaan 1. Adanya pembengkakan pada sektor daerah fractur. 2. Krepitasi. 3. Pergerakan lengan berkurang. 4. Iritable selama pergerakan lengan. Diagnosis RO tidak selalu diindikasikan, 80% tidak mempunyai gejala dan hanya didapatkan hasil pemeriksaan yang minimal. E. Penatalaksanaan Adapun penatalaksanaan terhadap bayi yang mengalami fraktur klavikula, yaitu: 1. Bayi jangan banyak digerakkan 2. Immobilisasi lengan dan bahu pada sisi yang akit dan abduksi lengan dalam stanhoera menopang bahu belakang dengan memasang ransel verband 3. Rawat bayi dengan hati-hati 4. Nutrisi yang adekuat (pemberian asi yang adekuat dengan cara mengajarkan pada ibu acar pemberian asi dengan posisi tidur, dengan sendok atau pipet) 5. Rujuk bayi kerumah sakit Umumnya 7-10 hari sakit berkurang, pembentukan kalus bertambah beberapa bulan (68 minggu) terbentuk tulang normal.
*Coret yang tidak perlu
Pada saat dilakukan anamnesa ibu mengatakan dulu pernah melakukan aborsi pada usia kehamilan 8 minggu di dukun karena alasan tersendiri.
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR NY R DENGAN FRAKTUR KLAVIKULA DI RB PURI BUNDA
Tanggal masuk : 18 Desember 2011 Pukul No. RM I. PENGKAJIAN : 14.14 WIB : Ruang Perinatologi ( Ruang Flamboyan) Tgl : 18 Desember 2011 Pukul : 14.18 WIB Oleh : Bidan Inda
A. DATA SUBJEKTIF 1. Biodata a) Identitas Bayi Nama Tgl. Lahir/pukul Jenis Kelamin Anak ke : Bayi Ny. R : 18 Desember 2011/14.14 WIB : Laki-laki : I (pertama)
b) Identitas penanggung jawab (Ibu dan Ayah) Nama Ibu Umur Suku/ Kebangsaan Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : : : : : : : .....: Ny. R .....: 28 tahun .....: Indonesia .....: Kristen .....: SMA .....: Pedagang .....: jl. Ciung wanara, DenpasarBali Nama Ayah Umur : .....: Tn. A : .....: 30 tahun
Suku/ Kebangsaan : .....: Indonesia Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : .....: Kristen : .....: S1 TI : .....: Guru : .....: Jl. Ciung wanara, DenpasarBali
2. Keluhan Utama Ibu mengatakan gerakan lengan kanan bayi berkurang dan bayi menangis saat diraba.
3. Riwayat Obstetrik No
1 Tahun Hamil Jenis Tempat Penolong BB JK H/M Nifas ASI Komp. melahirkan 2006 8 Abortus Rumah dukun M minggu provokatus Dukun
4. Riwayat Persalinan Sekarang Masa gestassi Penolong Jenis Kelamin BB/PB Jenis Persalinan : 39 minggu : Bidan Inda : Laki - laki : 3000kg/ 54 cm : Pervaginam, dengan dengan distosia bahu karena letak sungsang Plasenta Lahir Ukuran/berat Tali pusat Kelainan Perdarahan : lengkap/tidak* : spontan/manual* : 10x15 cm : panjang 25 cm, insersio : central : tidak ada : kala I kala II kala III : 90 cc : 110 cc : 150 cc kala IV Total Lama persalinan : kala I kala II kala III : 100 cc : 450 cc : 8 Jam, 15 Menit : 1 Jam, 30 Menit : 10 Menit
Masalah yang terjadi selama persalinan: tidak ada Keadaan air ketuban 5. Riwayat Kesehatan Ibu a. Penyakit menurun
*Coret yang tidak perlu
: Jernih
Tidak ada
Hipertensi DM
b. Penyakit menahun
Tidak ada
Ginjal Epilepsy
c. Penyakit menular
Tidak ada
Typus TBC
Compos mentis
Apatis Delirium
CMO : 35 cm
*Coret yang tidak perlu
Normal
Perdarahan
subaponeurotik/fraktur tulang tengkorak
Kotor
Lainnya, bercampur lemak
coklat
Simetris
Asimetris
d. Wajah
Normal
Asimetris
Sindrom down
http//cahyatoshi12.blogspot.com
e. Mata
Normal
Normal
g. Mulut
Normal
h. Leher
Normal
kelenjar
vena
....................
i. Klavikula Normal
Fraktur
http//cahyatoshi12.blogspot.com
dextra
Normal
k. Dada
Normal
l. Abdomen :
Normal
m. Genetalia Laki-laki
Penis
Epispadia
Testis
Lainnya ......
Normal
Atresia ani
Simetris
http//cahyatoshi12.blogspot.com
Lainnya: tangan
Normal
p. Spinal Normal
q. Kulit
Normal
r. Refleks
Lainnya ...............
Tonic neck Palmar grap Rooting Suckling Swallowing Moro, tidak simetris 2 tangan
Lainnya,
http//cahyatoshi12.blogspot.com
II.
INTERPRETASI DATA A. Diagnosa Kebidanan Bayi Ny. R lahir spontan cukup bulan, letak sungsang dengan fraktur klavikula DO : 1. Bayi lahir letak sungsang pervaginam tanggal 18 Desember 2011. Pukul 14.14 WIB 2. Pergerakan kurang pada daerah klavikula dextra 3. Pada klavikula dextra tampak kemerahan 4. Adanya krepitasi DS : 1. Ibu mengatakan bayinya sangat rewel saat di pegang
B. Masalah 1. Gangguan pola aktivitas DO : a. Adanya fraktur klavikula dextra b. Gerakan tangan kanan bayi terbatas DS : a. Ibu mengatakan tanggan kanan bayi tidak bias menggemgam tangan ibunya. 2. Kurangnya pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur.
DS : a. Ibu mengatakan bayi menangis terus/rewel. 3. Kurangnya pengetahuan orang tua tentang keadaan anaknya DO : a. Ibu tampak cemas dengan keadaan bayinya.
http//cahyatoshi12.blogspot.com
III.
DIAGNOSA POTENSIAL Potensial terjadinya kelainan pertumbuhan tulang klavikula yang tidak sama antara tangan kanan dan kiri. Data dasar: a. Bengkak dan merah pada kulit daerah klavikula dextra b. Adanya krepitasi
IV.
ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA 1. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk mendapatkan penatalaksanaan tentang fractur klavikula. 2. Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian obat. Ampisilin inj 3 x 125 mg, sanmol drop 3 x 0,3 mL
V.
PERENCANAAN Tanggal : 18 Desember 2011 Pukul : 14.18 WIB Oleh : Bidan Inda 1. Lakukan fiksasi pada daerah klavikula dextra. a. b. c. Pasang elastis verban pada klavikula bayi. Imobilisasi lengan dan bahu pada sisi yang sakit. Abduksi lengan dalam stand hoera menopang bahu belakang dengan memasang ransel perban.
2. Batasi Pergerakan Bayi a. Bayi jangan banyak digerakkan. b. Bayi jangan terlalu sering digendong. 3. Observasi tanda vital bayi a. Suhu b. Nadi c. Pernafasan
http//cahyatoshi12.blogspot.com
4. Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian terapi a. Ampisilin b. Sanmal drop 5. Beri posisi yang nyaman 6. Jelaskan kepada ibu tentang keadaan bayinya 7. Jelaskan pada ibu mengenai pentingnya ASI 8. Anjurkan ibu untuk mengonsumsi sayur-sayur hijau.
VI.
1. Melakukan fiksasi pada daerah klavikula dextra sesuai dengan advis dokter a. Memasangkan elastis verban pada daerah klavikula bayi yang sakit dengan posisi 600 dan siku 900 dengan posisi flexi. b. Mengimobilisasi lengan dan bahu pada sisi yang sakit untuk meminimalkan pergerakan pada daerah bahu yang sakit sehingga proses penyembuhannya lebih cepat. 2. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dengan hasil temp : 370C pernafasan 36x/menit, pols 120x/menit. 3. Menberikan terapi sesuai advis dokter a. Ampisilin inj 3x 125 mg b. Sanmal drop 3x 0,3 mL 4. Memberikan penyuluhan dan penjelasan kepada ibu tentang bayi dan bagaimana perawatannya sehari-hari, yaitu : a. Mempertahankan posisi yang benar dan hangat bagi bayi dengan menyelimuti bayi b. Mengatur posisi yang nyaman untuk bayi yaitu tidur telentang dan lengan kanan disangga bantal c. Mengganti popok setelah bayi Bak dan BAB dengan hati-hati dan memperhatikan frakturnya agar tidak bergeser. d. Menganjurkan pada ibu jangan sering mengangkat bayi agar bayi tidak menangis karena nyeri fraktur 5. Menjelaskan pada ibu mengenai pentingnya ASI eksklusif.
http//cahyatoshi12.blogspot.com
a. Menganjurkan pada ibu agar memberikan ASI eksklusif yaitu dengan tidak memberikan makanan lain selain ASI dan ASI penting untuk pembentukan sistem imun dan pertumbuhan bayi. b. Menganjurkan pada ibu untuk mengonsumsi sayur-sayuran hijau, daun katuk, bayam, sawi, dan lain-lain agar ASI lancar. 6. Menjelaskan kepada ibu perban boleh dibuka setelah 3-6 minggu dan masa pembentukan tulangnya 6-12 bulan, ibu bisa berkunjung kemali atau di fasilitas kesehatan lainnya seperti Puskesmas, Rumah Sakit dan Klinik Swasta.
VII.
EVALUASI Tanggal : 18 Desember 2011 Pukul : 14.18 WIB 1. Bidai masih terpasang. 2. Suhu bayi kembali normal. 3. Bayi tidak rewel lagi. 4. Kebutuhan istirahat / tidur terpenuhi. 5. Ibu sudah mengerti dan melaksanakan anjuran yang diberikan Oleh : Bidan Inda
http//cahyatoshi12.blogspot.com
CATATAN PERKEMBANGAN I. Hari ke-2 Tanggal : 19 Desember 2011 1. Data Subjektif : Pukul : 14.00 WIB Oleh : Bidan Inda
a. Ibu mengatakan sudah melakukan yang dianjurkan. b. Ibu mengatakan sudah memberi ASI pada bayinya. c. Ibu mengatakan anaknya BAB 3x. d. Ibu mengatakan anaknya tampak sehat dan akan segera pulang. e. Ibu mengatakan anaknya sudah dimandikan dan dibedong. 2. Data Objektif a. Refleks Rooting : (+) : (+) (+) Suckling Refleks Swallowing : Moro:
b. Pergerakan tangan mulai baik antara kiri dan kanan c. Tali pusat terawat baik dan masih basah. d. Perut bayi tidak kembung. e. Tanda-tanda vital RR : Suhu : Nadi : f. Eliminasi BAB : BAK : 3. Assesment : Diagnosa Dasar Masalah : Bayi baru lahir umur 1 hari : Bayi lahir spontan, tanggal 20 November 2007, pukul 10.00 WIB : Tidak ada : 3x/hari 8x/hari 40x/menit 370C 110x/menit
4. Penatalaksanaan
http//cahyatoshi12.blogspot.com
b. Merawat tali pusat. Tali pusat tampak kering dan tidak ada tanda-tanda infeksi. c. Memberikan penyuluhan pada ibu dan keluarga tentang : Mengurangi aktivitas pada bayi. Bayi lebih sering ditempat tidur Tidak terlalu sering mengangkat bayi. Ibu menyusui bayi dengan posisi tidur. Bidan memasang elastis verban dan memberitahu ibu agar verban tidak basah dan menjaga agar verban tidak lepas. Ibu selalu mejaga bayinya.
II.
a. Ibu mengatakan bayinya tidak rewel, bayi tidur + 16 jam. b. Ibu mengatakan bayinya BAK + 7-8 kali sehari, BAB 2-3x sehari
http//cahyatoshi12.blogspot.com
c. Ibu mengatakan bayinya hanya minum ASI saja setiap jam. 2. Data Objektif :
a. Keadaan Umum Bayi Baik b. Tanda-Tanda Vital RR : Suhu : Nadi : 50x/menit 370C 130x/menit
c. Pergerakan tangan mulai membaik. d. Tali pusat masih basah 3. Assasment Diagnosa Dasar Masalah : : Bayi baru lahir spontan umur 3 hari : Bayi baru lahir spontan pervaginam tanggal 20 November 2007 : Tidak ada :
4. Penatalaksanaan
a. Melakukan perawatan bayi sehari-hari. Bidan mengajarkan ibu cara memandikan bayi dengan mengelap tubuh bayi untuk mengurangi pergerakan pada bayi dan menjaga verban tidak basah. b.Berikan ASI untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. ASI diberikan setiap 3 jam selama 20 menit secara bergantian antara payudar kanan dan payudara kiri. c. Mengajarkan pada ibu perawatan tali pusat. Tali pusat dibiarkan terbuka, Ibu melipat popok bayi dibawah tali pusat agar tali pusat tidak basah terkena kencing bayi.
III.
Hari ke-4 Tanggal : 23 Desember 2011 1. Data Subjektif : Pukul : 14.30 WIB Oleh Bidan Inda
a. Ibu mengatakan bayinya dapat minum ASI dengan baik dan tidak rewel. b. Ibu mengatakan bayinya BAK dan BAB lancar. c. Ibu mengatakan bayinya tidur selama + 16 jam.
http//cahyatoshi12.blogspot.com
2. Data Objektif
Suhu : Nadi :
c. Pergerakan tangan baik d. Tali pusat mulai kering 3. Assasment Diagnosa Dasar Masalah : Bayi baru lahir normal umur 5 hari : Bayi baru lahir spontan pervaginam tanggal 20 November 2007 : tidak ada :
4. Penatalaksanaan
a. Lakukan perawatan bayi sehari-hari. Ibu sudah bisa cara memandikan bayi dengan mengelap bagian selain verban dan menjaga verban tetap kering. b. Berikan ASI untuk memenuhi kebutuhan bayi dan memberi tahu ibu cara mempertahankan suhu tubuh bayi. Bayi boleh diberi minyak pad area dan dibedong. c. Anjurkan ibu untuk membawa bayinya ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi. d. Anjurkan kepada ibu untuk membuka verban setelah benar-benar sembuh 3-6 minggu. e. Ibu boleh pulang.
http//cahyatoshi12.blogspot.com
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 1. Fraktur klavikula adalah retaknya tulang selangka, merupakan kasus tersering yang terjadi pada bayi saat mengalami jalan lahir 2. Beberapa factor yang menyebabkan terjadinya fraktur klavikula seperti distosia bahu, panggul sempit, letak sungsang, serta persalinan traumatic. 3. Diagnosa dapat ditegakkan pada bayi dengan jalan melakukan palpasi daerah klavikula dan rotgen tulang. 4. Lakukan penatalaksannaan yang bertujuan menguragi gerakan pada bayi, karena umunya pada bayi tulang akan kembali tersambung dan terbentuk dengan normal setelah beberapa minggu.
http//cahyatoshi12.blogspot.com