Anda di halaman 1dari 31
pt Sempurna Jaya Laju ‘Manual Book 10116 3, Mesin Screw Press, Hydraulic Power Pack dan Main Panel starter harus dipasang pada tempat yang aman, bersih, sirkulasi udara baik dan diatur rapi sedemikian rupa sehingga memudahkan pengontrolan pada saat pengoperasian dan memudahkan dalam perawatan atau penggantian suku cadang yang aus normal. 4, Pasang dan sambungkan corong dari Digester, corong minyak ke Crude Oil Channel, Corong Ampas ke Cake Breaker Conveyor, Pipa Steam dan Pipa Air-Panas. 5. Pekerjaan Pemasangan seluruh pipa sebaiknya tidak membuat banyak sambungan dan juga tidak banyak kelokan. 6. Periksa seluruh baut dan mur serta penguncian harus kuat dan erat. 7. Sambungkan seluruh kabel-listrik baik pada jaringan-masuk ( kabel utama ) ke kotak starter screw press ( main panel ) maupun dari main panel ke-electric motor Screw Press dan Hydraulic Power Pack. 8. Cable listrik yang masuk harus dilengkapi dengan alat-pengaman yang sesuai dengan daya electric motor seperti transformer atau star-delta starter, dan zekering yang biasanya ditempatkan didalam kotak starter. 9. Periksa kekencangannya V belt dan baut pengikat lain apabila screw press telah diletakkan diatas konstruksi platform. 1. Tangki Hidrolik (Hydraulic Power Pack) dan Electric Control Panelnya merupakan unit tersendiri dan dapat ditempatkan dimana saja sesuai dengan kondisi lingkungan dan disarankan penempatannya pada posisi yang mendekati Screw Press, dapat melihat Kunus (Cone) Screw Press maju dan mundur saat mengontrol Hand Valve Power Pack secara manual. 2. Sebagai Perlengkapan unit Screw Press, Electric Control Panel untuk Hydraulic Power Pack ini umumnya telah di gabungkan dan dipasangkan ke dalam Main Panel Starter Screw Press, 3. Penyambungan Pipa dari tangki hidrolik ke Silinder hidrolik (Hydraulic Cylinder) jangan dipasang diatas platform, jangan banyak kelokan, harus sependek mungkin, langsung dan diperkuat dengan kleman dibawah platform agar tidak mengganggu aktivitas operasi dan perawatan. 4. Silinder hidrolik yang terpasang diujung mesin press, dalam pengoperasiannya maju dan mundur agar dihindari dari gangguan benda-benda lain. Catatan : Semua kabel Listrik, Pipa Uap, Pipa air dan Minyak Pelumas yang dibutuhkan untuk pemasangan dan menjalankan Screw Press diatas disediakan oleh Pembeli kecuali disebut dan tercatat dalam surat perjanjian, J I J J | | | Manual Book 1016 ‘00210-10860, a UYSLSISIC ® SSAYd MANOS N'V1 yO4 ee nfeyekep ewndwegyd EF YALYVLS VL1Sd YVLS 4O WVYOVIG ONIMIM ¥B1SIOIG 8 SSF¥d MBUOS NYT 1001 GM FON GumsIq anu_NOW an NOW pt Sempurna Jaya Laju 16 WIRING DIAGRAM OF DOL STARTER WITH "AC OVER CURRENT RELAY’ FOR HYDRAULIC POWER PACK - LAJU SCREW PRESS : ‘Drawing No. LP 1001 (F) LAJU SCREW PRESS Pt Sempurna Jaya Laju Manual Book 10216 11 SEBELUM MENGOPERASIKAN SCREW PRESS ; 1, Isi_minyak hidrolik power (disediakan oleh Pembeli) Petunjuk Fluid Level Gauge pk NoVI dengan Tellus 68 atau sejenisnya rarkira 60 liter hingga mencapai ambang atas 'No.15 melalui mulut Filter Breather No.14. (Gambar 1 — Power Pack No. VI) 2. Pasangkan selang hidrolik No.96 dan pipa hidrolik No. 98 dari Hidrolik Silinder hoy sembune ke Manifold Block No.6A/5 (power Pack No,VI) sesuai gambar rikut ; @ Manifold Block PINo. 6AS 2 po HYDRAULIC PIPING (Gambar 2) 3. Isi minyak Bak Roda Gigi (Intermediate Housing No.II) dengan Shell Omala 460 atau Macoma R75 atau sejenisnya (disediakan oleh pembeli) kira-kira 55 liter melalui mulut Filler Breather No.60a hingga mencapai ambang atas petunjuk Fiuid Level Gauge No.88 [LIHAT Part List Drawing 1LP1015(1) atau 1LP1518(1)]. 4. Isi minyak Reduktor (Gear Reducer No.VII) dengan Shell Omala 460 atau Macoma R75 atau sejenisnya (disediakan oleh pembeli) kira-kira 65 liter hingga mencapai ambang petunjuk Level Gauge yang terdapat disamping Reduktor. Volume Minyak Reduktor ini berbeda-beda, tergantung jenis reduktor yang digunakan. Periksa petunjuk Level Gauge, jika level-minyak masih belum mencapai batas petunjuknya, maka harus ditambah. 19 (Pt Sempurna Jaya Laju Manual Book 1016 STANDAR MINYAK PELUMAS Cara tuk mengist rt Sak Roda Gol “ ‘500 jam_pemulaan " la| Mulut Bak | 65 Liter | operasi. Seterusnya Gitermedate Housng) | Stet | Omak [“ lame (Hydraulic Power Pack) | Shell | Tellus | Mult 60 Liter | Setiap Tahun [Sew Press| | 68 | Tange a | Kunus Hidrolik (Cone) | shet | avania | Niet Sekall sehari | Screw Press No.2 FRedultor 1500 jam_pemulaan | (Gear Reducer) Shell | Omala | Mulut 65 Liter | operasi. Seterusnya Screw Press & Digester ee) _ _| setiap tahun sekali Bantalan Mesin (Bearing & Bush) Shell | Alvania | Nipel | Seperlunya | Setiap 100 Jam Screw Press & Digester No.2_|__ Gemuk | Kopiing Fiexible | Shell | Alvania | Langsung | Seperlunya | Waktu dibongkar Screw Press No.2 | Kopeling Minyak Mulut 3,5 liter 2000 jam | (Fluid Coupling) | Shell | Turalic | (Posisi atau Permulaan operasi Digester 69 fuk | Penuh seat | Seterusnya setep jke terpaseng) hharus pada | Mulut pada | jam ost I 45°) Posisi 45° CCatatan : Stander minyak pelumes diatas khusus dipilh jenis yang umumnya mudah dapat di pasaran an telah pula Gisesuaikan dengan jenis minyak - impor yang sult dapat di pasaran local 5. Pastiken seluruh kekencangan baut dan mur pengikat mesin, baik diatas steel structure atau terhadap setiap sambungan rumah (Body) mesin sendiri yang kemungkinan kendur dalam bongkar naik/turun dalam pengangkutan. Pastikan seluruh kekencangan sambungan kabel pada setiap komponen di kotak steter panel dan elektrik Motor yang berhubungan dengan Instalasi listrik untuk Imenghinderkan erusakan Elektrik Motor dan komponen (terbakar) yang axibatnya kendur sehingga terjadi gesekan, suhu panas tinggi pada sambungan kabel instalasi dalam kotak panel starter. Periksa sejajaran (V belt) Pulley yang tepat dan kewajaran kekencangan V Belt. 8. Pastikan arah putaran Elektrik Motor, arahm Screw Worm kiri berputar ke kanan, output). va harus ke kanan, sehingga rotasi Kanan ke kiri (pandangan depan ~ mulut ERR RRB BBB SBP EPEEPPO ‘Pt Sempurna Jaya Laju ‘Manual Book 1016 III - MENJALANKAN SCREW PRESS ; 1. Tekan tombol Switch “ON” Screw Press di Panel kotak starter, percobaan jalan pertama dengan beban kosong dijalankan +10 meni ; Perhatikan amper meter dipanel kotak starter Screw Press, daya ( amper ) harus sesuai dengan beban kosong electric motor, semakin rendah semakin baik, sebaliknya jika amper tinggi, periksa ulang urutan II ~ SEBELUM MENGOPERASIKAN SCREW PRESS point 5 s/d 8 (halaman 20). Setelah beban kosong ini berjalan dengan baik, screw Press dapat dioperasikan. Hidupkan Hydraulic System dan atur posisi Cone sedekat mungkin dengan Dismantling plate sekaligus pastikan bahwa hydraulic System telah disetel (baca \— CARA MENYETEL HYDRAULIC SYSTEM halaman 24). Buka pintu-corong Digester agar buah masuk ke mulut Screw Press. Buka kran air panas diatas Screw Press agar air panas menyemprot ke sangkar presan (press cage), atur volume air panas antara 180 s/d 200 liter per jam dengan melihat Hot Water Meter (jika terpasang perlengkapan tambahan - optional). Jalankan sesaat dalam posisi ini hingga melihat ampas keluar dari mulut Screw press, kemudian periksa lagi posisi Cone dengan tekanan kerja antara 50 s/d 70 kg/cm2 (700 s/d 1000 PSI) ‘sesuai dengan kondisi Buah sehingga mendapat hasil presan yang optimal. Saat ini, periksalah seluruh jaringan dan sambungan pipa-pipa jangan ada yang bocor. Setelah semuanya berjalan lancar dan baik, penyetalan terakhir hydraulic system diperiksa ulang agar setting tekanan kerja ini menjadi permanen, Cone Screw Press saat ini dapat berjalan otomatis maju dan mundur tanpa di kendalikan oleh operator. Manual Book 10/16 ‘pt. Sempurna Jaya Laju I SI! H. o CARA KERJA SISTEM HIDROLIK ; (Automatic Reaction-Cone Control System Constant Pressure Type) HYDRAULIC FLOW CHART HYDRAULIC POWER PACK NO. VI (Gambar 3) 1, Tekanan_hidrolik menggunakan sebuah pompa No.4 didalam tangki hidrolik digerakan oleh sebuah elektrik motor 2 PK No.2 yang terpasang secara vertical diatas tangki hidrolik. 2. Minyak hidrolik didorong oleh Pump No.4 ini melalui sebuah Check Valve No.9 yang berfungsi agar minyak hidrolik tidak kembali ke pompa pengisap menuju ke Pressure Control Valve / Relief Valve No.7 melalui Four Way 2 Ball Valve — Manifold Block No.5. 3. Minyak hidrolik yang berada didalam Presure Control Valve No.7 dapat diatur secara manual oleh sebuah Hand Control Valve No.6 ini, berfungsi mengatur dengan tangan terhadap posisi Hidrolik Cylinder maju dan mundur, apabila sistim otomatis maju mundur tidak berfungsi atau rusak. 4. Tekanan minyak dalam Pressure Control Valve No. 7 digabung dengan sebuah Solenoid Unloading Valve No.8 yang dipasang diatas Manifold Block No.5 mendapat perintah dari AC Over Current Relay (atau menggunakan Amplifier Card) untuk membuka katupnya pada saat beban Screw Press nalk dan ess turun, sehingga Sumbu Silinder dengan beban yang disetel di AC Over ifier Card) yang dapat mendeteksi amper yang terpasang didalam kotak starter. 5. Site hidrolik mempunyai dua jalur sambungan, satu didepan dan satu ride nagren nek yang masuk ke jalur depan, sumbu silinder hire nega yang masuk ke jalur belakang, sumbu silinder Pt Sempurna Jaya Lain ‘Manual Book 1016 6. Minyak hidrolik dapat di sirkulasi secara otomatis dan teratur oleh pompa hidrolik ke dalam tangki hidrolik, didinginkan melalui sebuah Intergral Oil Cooler No.17, kemudian disaring oleh Return Line Filter No.12, Untuk sirkulasi yang baik, minyak hidrolik harus tetap bersih dan tidak berkurang dari batas Fluid Level Gauge No.15. 7. Untuk menambah ( atau berkurang ) tekanan hidrolik dapat dibuka dengan cara memutar baut yang terdapat di Pressure Control Valve/Relief Valve No.7 secara perlahan-lahan hingga mencapai 50 bar. Untuk mengetahui besarnya tekanan minyak dapat melihat penunjuknya pada Pressure Gauge No.1. Pressure Control Valve/Relief Valve No.7 dan Solenoid Unloading Valve No.8 berfungsi untuk ‘mengatur arus tekanan ke Hydrailic Cylinder, dan Shut Off Valve No.10 berfungsi untuk menutup tekanan Hidrolik ke pressure gauge No.11. 8. Ketinggian (level) dan suhu panas minyak hidrolik di dalam Tangki (Reservoir No.1) dapat dilihat pada Fluid Level Gauge No.15. ‘SISTIM MENGGUNAKAN AKKUMULATOR & PRESSURE SWITCH 9. Pengoperasian sistim hidrolik ini dapat mengatur Electrik Motor Hidrolik No.2 berhenti pada tingkat tekanan-kerja tertentu dan berjalan kembali apabila tekanan kerja berkurang, maka untuk itu harus dipasang sebuah Pressure Switch (tidak di rekomendasikan). ° 10. Untuk menstabilkan tekanan-kerja tetap apabila electric motor berhenti, harus pula dipasang sebuah akkumulator ( Intergral Oil Cooler No.17 ditiadakan). (Catatan : Tanpa Akkumulator sistim_hidrolik diatas Bab 1 s/d 8, tekanan kerja jus bil ni \idrolik tetay Bab 9 dan 10 dengan menggunakan Akkumulator dan Pressure switch agar electric motor dari pompa hidrolik dapat berhenti sejenak (5-30 detik) sangatiah tidak efisien karena biaya perawatannya mahal dan tidak memperoleh hasil setimpalnya. 11. ‘Adapun Electric motor dan pompa hidrolik selalu dalam keadaan ON/OFF seketika, (beban) amper electric motor menjadi tinggi dan suhu panas, sehingga Electric motor mudah terbakar. Pompa hidrolik yang digerakkan via kopling selalu disentakan oleh ON/OFF electric motor ini, maka gigi atau piston Pompa cepat rusak dan sompel. Perawatan Akkumulator tidak dapat dilakukan sendiri setelah beroperasi selama 1 ~ 2 tahun, karena harus diisi ulang dengan GAS NITROGEN setiap tahun dengan alat suntik khusus ~ charging kit. 23 ‘Manual Book 10/16 = Pt Sep ‘pt Sempurna Jaya Lait 1 #1 detik untuk memastikan rotasi apakah sudah 1. Hidupkan Electrik Motor No anah di Electric Motor, agar Gearpump No-4 dapat sesuai dengan arah petunju bekerja/mengisap. HYDRAULIC FLOW CHART oe aah a > ‘OWOFF SIGNAL FROM SE SxESS WAN ORE aaa oe = HYDRAULIC POWER PACK NO. VIII i _* | (Gambar 3) 2. Kendorkan kedua buah Baut No.81 yang menyambung selang hidrolik Sllinder No 96 untuk membuangan udara, Baut sambungan (coupling No.81) ini terpasang pada pangkal dan ujung tabung silinder hidrolik (Gambar 15 hal 37). Beroperasi dengan tekanan rendah (+ 20 bar) untuk mengeluarkan udara yang masin tersisa dalam tabung slinder dan pipa-pipa/selang-slang hidrolik. 3. Setelah berjalan + 3-5 detik, kunci kembali baut yang dikendorkan semula, eriksa kembali ketinggian minyak hidrolik dalam tangki, bila berkurang harus ditambah, 4. Pressure Control Valve No.7 disetel dengan cara mengunci, sesuai dengan arah jarum-jem sedikit demi sedikit hingga mencapai tekanan-kerja mencapai 50 bar atau 700 psi. Jika di setel balik arah jarum-jam, tekanan-kerja menurun, 5. Setelah selesai di setel, mur pengikat tekanan dikunci tetap 50 bar atau sesuai dengan kondisi buah, Zk tekanan-kerja makin tinggl, ampas makin kering (Oil Loss rendah) tetapi biji banyak pecah, ‘Tekanan-kerjarendah, Oil Loss agak tinggi tetapi biji yang pecah sedikit. Oleh karenanya, disarankan tekanan kerja berkisar antara 50-60 bar untuk semua kondisi buah, kembali agar tekanan-kerja ©. Apabila terjadi kerusakan sistim otomatis, » maka dapat dioperasil mundur dengan Hand Control Valve No.6, eens! Hesai, maka sistim hidrolik ini dapat bekerja pee coma dengan sempurna. Seandainya tekanan-kerja_hidrolik ini untuk penyesuaian kondisi buah, ulang) urutan 4 dan § diatas. BERR EB BE EB BS 4 Pt Sempurna Jaya Laju ‘Manual Book 10/16 © CARA PENYETELAN PRESSURE SWITCH ( Sistim Akkumulator ) ; 1. Sambungkan kabel listrk ke Electric motor sesuai dengan petunjuk pada Pressure Switch, 2. Pada Pressure Switch terdapat dua buah jarum-petunjuk, jika beroperasi dengan tekanan-kerja antara 50-60 bar. Jarum-petunjuk warna merah (cut off line) berfungsi untuk memutuskan arus listrik diputarkan ke posisi 60 bar, dan jarum Petunjuk warna hijau berfungsi untuk menyambungkan kembali arus listrik diputarkan ke posisi 50 Bar. 3. Setelah disetel, jika tekanan kerja hidrolik mencapai 60 bar, maka motor hidrolik akan berhenti secara otomatis, dan berjalan kembali jika tekanan menurun tidak mencapai 50 bar. VI - MENGHENTIKAN TWIN 3 1. Sebelum mengakhiri operasi Screw Press, yang perlu diperhatikan adalah buah yang masih berada didalam sangkar presan (Press Cage) Screw Press harus benar-benar sudah kosong (habis). 2. Atur posisi cone mundur menjauhi mulut presan screw worm sehingga sisa buah yang masih berada dalam sangkar presan dapat keluar seluruhnya. 3. Tekan tombol OFF Hydraulic System. 4. Setelah buah dalam sangkar presan (Press Cage) sudah tidak bersisa lagi, tekan tombol OFF Twin Press. pt. Sempurna Jaya Laju IENYETEL CLU’ 1) Driven Pulley yang terpasang oa transmisi juga dilengkapi dena: selip" qunanya sebagai pengaman bila screw penyetelan terlebih dahulu ; QRS enaGe Ih] a a (Gambar 4) HED GD G Manual Book 10/16 berfungsi sebagai Gear Reducer, disamping s ate Clutch Assembly yang berfungsi "gesek- press mendapat kelebihan beban (over load), agar safety clutch ini dapat berfungsi dengan baik, perlu diadakan 4 —_ Gear Reducer 2) Sewaktu penyetelan periksa agar pulley No.20 dalam pengoperasian keadaan rata tidak baling. 3) Penyetelan Clutch Pulley dengan cara mengunci dan mengendorkan 5 buah baut (Clutch Adjusting screw No.31) secara bersilang dan perlahan. ;. harus 4) Penguncian tidak bolehYerlampau kuat, juga tidak boleh terlampau kendor, isesuaikan dengan beban electric motor screw press. Pada saat beban normal *selip” tidak akan terjadi dan pada saat kelebihan beban selip akan berfungsi. 5) Ager selip yang diharapkan dapat berfungsi dengan baik, penyetelan harus ilaku-ken langsung di lokasi dengan melihat beban electric motor screw press (emper meter di panel kotak starter) saat beroperasi dan di setel sesuai bebannya. Setelah mengetahui bebannya Screw press, screw press dihentikan, di kunci erat 5 buah Clutch Adjusting Screw ini sedikit demi sedikit jika terjadi selip Pada beban normal. Setelah dikunci, screw press dijalankan kembali, dan Perlu di ulangi beberapa kali sehingga screw press beroperasi dengan beban normal, Clutch Driven pulley ini tidak berselip, ©) Untuk penyetelan “selip” pada kelebihan beban (overloading), tekanan hidrolik Sementara dapat disetel 1000 psi (70 ka/cm2) atau berpedoman Amper Electric Motor 414 [(overload = Amper maksimum Motor x Cos { (power factor)]. Screw Press pada saat operasi dengan tekanan ini sewajarnya “ sudah berfungsi, jika tidak, screw press dihentikan, di kendorkan buah Clutch Adjusting Screw ini sedikit ini dapat berselip, penyetelan ini hasil “gesek selip” yan harus dibalik seperti semula, Peringatan : Jangan kunci mati Clutch Driv Tidak berfungsi, Kerusakan berat. om ‘gesekan selip” penguncian 5 lemi sedikit sampai dengan Clutch Pulley perlu di ulangi beberapa kali sehingga mendapat 19 baik. Setelah selesai penyetelan, tekanan hidrolik ini en Pulley ini sehingga “Gesek-Selip” sehingga masuk besi dapat mengakibatkan —_A oO Ss Sw Pt. Sempurna Jaya Laju Manual Book 1016 VOI IRA BONGKAR PA‘ (LUTCH PULL! 1) Lepaskan V-belt yang menghubungkan Electric Motor dengan Gear Reducer 2) Buka Screw No.33 dan lepaskan pulley Cover Plate No.32 3) Tarik Clutch Driven Pulley Unit secara utuh lepas dari As Gear reducer 4) Buka Clutch Retainer Plate No.26 5) Lepaskan Clutch Plate No.30, Clutch Lining Plate No.28 dan Clutch lining No.27 6) Kemudian Clutch Housing No.25 dapat terlepas dari sebelah sisi clutch pulley. 7) Untuk pemasangan kembali lakukan dengan membalik urutan cara kerja tersebut diatas. Saran; Dalam pengoperasian, kelebihan beban (overload) sering terjadi pada screw press, dianjurkan Clutch Lining (Kain Klos No.27 gambar 4 halaman 26 ) diganti sekali setahun agar kelebihan beban ini dapat dicegah (gesek-selip) seperti masuk besi atau benda keras ke dalam sangkar pressan melalui corong digester, ataupun worm dan_poros-utama (mainshaft) patah didalam screw press. Karena Clutch Lining ini selalu mengalami gesekan dengan suhu tinggi hingga mengeras seperti besi, sehingga “gesek selip” pengamanannya tidak berfungsi. Manual Book 10/16 pe Sempurna Jaya Lai IX - PENG U NG i ju - “ ” agar lebih SCREW PRESS di desain dengan ciri khas Laju — ke eee aa mudah bongkar pasang mengganti suku cadang aus-normal sepe! lam waktu hanya 1-2 jam. I ie _—s | Selang/Pipa Hidrotik al y 6 6 (Gambar 5) 1. Buka seluruh Pipa & Selang Hidrolik agar lepas dari Hydraulic Cylinder, sediakan tempat untuk menampung minyak hidrolik yang akan meleleh keluar dari selang- selang hidrolik maupun Hydraulic Cylinder 2. Kendurkan Mur Engsel (Hinge Nut) atas dan bawah No.55, kiri dan kanan screw Press, 3: Setelah mur dikendorkan, mur yang masih lengket dengan Baut Engsel (Hinge Barew Pin No.56 diputar ke arah sebelah agar Press Body dan Cantilever tidak terikat. ‘4 Kemudian dari atas mencabut Pin Door atas/bawah No.51 di antara satu sisi Stren ress dan dorong Cantilever ke samping apabila sambungan selang atau ia hidrolik sudah dilepaskan dari silinder hidrolik. Setelah Cantiever didorong kesamping, 28 Pt Sempurna Jaya Laju Manual Book 10/16 Penggantian Worm harus pas betul ukurannya tanpa pemaksaan dalam pemasangan. Uliran worm yang tidak sesuai dengan aslinya dapat mempengaruhi kapasitas ‘menurun dan Oil Loss tinggi. Penggunaan worm yang ukurannya tidak pas betul dengan Main Shaft, worm masuk dengan paksa atau terlampau longgar, bukan hanya membuat mudahnya worm patah tetapi juga mengakibatkan Bearing No.1,2 dan Bearing Box No.43 pecah, kendati dudukan Bearing dan Bearing Box di Intermediate Housing juga cepat menjadi oval. Spi Worm-Mainshaft yang sudah longgar harus Disarankan setiap penggantian worm, kibat pangkal worm patah diganti baru untuk menghindarkan sentakan yang mengal atau Mainshaft sobek di bagian spi Worm. Worm patah selain worm aus tipis mencapai jam-kerja harus i ganti baru, lain Kejadian akibat buah membeku dalam sangkar pressany atau kemasukan benda keras seperti besi dan lain-lainnya kedalam sangkar pressany namun sistem pengaman otomatis (overload relay) di kotak starter tidak bekerja (non trip), Gesek- Selip Clutch Pulley tidak berfungsi. faa] © ® e off i ea ° (Gambar 6 - LP 10 - 15) Po GD _ssesen Pe © & (Gambar 7 - LP 17, LP18 & LP 20) 29 Manual Book 10/16 ‘pt Sempurna Jaya Laju 1. Setelah Cantilever didorong kesamping 2, Buka Lock Nut RH dan LH No.14815 (Gambar 6,7 hal 29) yang terletak pada agian tengah Screw Worm dengan alat-kunci yang dilengkapi pada unit mesin dengan cara memasukkan penahan kunci di parit Lock Nut. (Untuk LP 17, LP 18 & LP 20 menggunakan Kunci Inggeris atau kunci monyet sebagai penahan Lock Nut). mulut Dismantling Plate No.49, ‘Threaded lock nut 3. Jika posisi menghadap ke jarum- jam, dan sebelah kiri sebelah kanan No.15 diberi ulir-sekerup sesuai arah No. 14 diberi ulir-sekerup berlawanan arah jarum-jam. 4, Tarik Screw Worm No.6&7 satu persatu hingga keduanya lepas dari Main ‘Shaft ( No. 22 & 23). 5. Setelah kedua screw worm lepas, tarik kedua-duanya keluar bersamaan dari sangkar pressan (press cage). 6. Untuk pemasangan kembali lakukan dengan membalik urutan cara kerja tersebut diatas. D. PENGGANTIAN PRESS CAGE PT NO. 5 i 1, Setelah Cantilever didorong ke samping. 2. Buka Dismantling Plate No.49 dengan melepaskan bautnya No.50. 3, Letakkan ganjalan atau sokongan sementara dibawah Press Cage agar tidak jatuh saat menarik keluar Press Cage ini. . 4, Tarik keluar Press Cage perlahar-lahan agar duduk diatas ganjalan atau sokongan yang sudah disediakan. 5, Disarankan setiap kali penggantian Screw Worm yang telah aus-tipis, Press Cage ini dapat dibalik, atas ke bawah, depan ke belakang. £. PENGGANTIAN STRAI! LAT SARI NO. 4 i Digester Part List Buka corong mesin pengaduk (Bottom Chute No.32 UHAT 1g Strainer ini jk Drawing No.1 LD 3200). Untuk mempermudah bongkar pasan bukan pada saatnya membongkar/mengganti Screw Worm, mat dapat dibelah menjadi 2 bagian (atas & bawah). sn es =e a ee Oe 1 t j | | Pt Sempurna Jaya Laju 4, Penggantian suku 5. Kejadian G. :MBONt Manual Book 10/16 F, PENGGANTIAN MAINSHAFT, INTERMEDIATE GEAR, BEARING, BI FLAN : 1. Mainshaft No.22&23, Intermediate Gear No.24 dan Bearing No.1&2 dapat bertahan bertahun-tahun secara kontinue tanpa ganti baru, asal perawatan dan pergantian minyak pelumas teratur dengan syarat ; 2. Penggantian suku cadang aus-normal seperti Worm dan Press Cage harus pas betul ukurannya tanpa pemaksaan dalam pemasangan. 3. Penggunaan worm yang ukurannya tidak pas betul dengan Mainshaft ( masuk dengan paksa atau terlampau longgar ) bukan hanya membuat mudahnya worm patah tetapi juga mengakibatkan Bearing No.1,2 dan Bearing box No.43 pecah, kendati dudukan Bearing dan Bearing Box di Intermediate Housing cepat menjadi oval. Uliran worm yang tidak sesuai dengan aslinya dapat pengaruhi kapasitas menurun dan Kehilangan minyak tinggi (Oil Loss). cadang aus-normal lainnya seperti Press Cage yang ukurannya Press Body dan Dismantling Plate tidak pas betul dengan dudukan di press body menjadi gembung dan mengakibatkan Flanged Bush No.83884 pecah, Dismantling Plate menjadi baling. Penggantian Bush No.84 disarankan sekalian dengan Flange No.83 dalam keadaan terpasang, Karena untuk memasang Bush kedalam Flange ini harus melalui proses panas dan kemudian dimasukkan dengan tekanan hidrolik Jack. ‘akibat kemasukan benda keras seperti besi dan lain-lainnya kedalam sangkar pressan, namun sistem pengaman otomatis (overload relay) tidak bekerja (non trip), “GESEK SELIP” Clutch Pulley tidak berfungsi sehingge Mainshaft patah atau Intermediate Gear menjadi sompel giginya. Untuk mengganti suku cadang ini cara-kerjanya sebagai berikut : Ni Az 1. Lepaskan coupling No.11 dengan membuka Pin & Nut Coupling No.34 yang menghubungkan As Gear Reducer dan Main Shaft. Qh & J = @ 8A A @ Eos i GEAR REDUCER MAINSHAFT Pi TRIPLE REDUCTION —FLEXIBLECOUPLING SCREW. (Gambar 8) INTERMEDIATE HOUSING. & (Gambar 12) 6. Untuk melepaskan Intermediate Gear No.24 dari Mainshaft, terlebih dahulu buka baut stud yang mengunci spi mainshaft. Berdirikan Main Shaft dengan posisi yang diameter kecil dibawah, kemudian menekan Intermediate Gear kearah bawah sehingga terlepas dari Mainshaft. H. CARA MEMASANG YANG BARU ; 1. Pasang Intermediate Gear No.24 ke-posisi semula pada Main Shaft 2. Pasang Kunus Thrust Bearing No.2 pada Main Shaft 3. Pasang Mangkok Thrust Bearing No.2 pada dudukan-nya di intermediate housing (Kanan dan kiri). 1, Masukken Mainshaft satu persatu yang sudah terpasang Intermediate Gear dan Thrust Bearing ke Intermediate Housing. 2. Pasang langsung Roller Bearing belakang No.1 pada dudukan-nya didinding Intermediate housing (Kanan dan kiri) 3. Pasang kembali Cover Bearing Box No.37, kunci dengan erat. Qe es I, PENGGANTIAN CONE & ADJUSTING CONE ; 1. Bongkar pasang Cone (Kunus No.8) cukup membuka baut pengikat No.63 tanpa membuka cantilever. . Untuk mengeluarkan Adjusting Cone Shaft No.18&19, buka mur pengikat No. 68 dan tarik keluar satu persatu dari Traverse Cone Guide No.67. Khusus Model LP 17, LP18 & LP 20 terlebih dahulu membuka Cone Shaft No.90 & 91 (Gambar 14) dengan mengikuti cara-kerja IX-A Membuka Cantilever Point 5 halaman 28. 3. Pada kesempatan ini periksalah Bronze bush No.65, diganti jika sudah aus dan longgar. ® ® 6 @ jose \ if \=— | Oo if © == Of A ® @@ © (Gambar 13 - LP 10 - 15) ® 10/34 8 Peed = PL] © @ ‘ 6 66% (Gambar 14 - LP 17, LP 18 & LP 20) Pt Sempurna Jaya Laju ‘Manual Book 1016 1. hi I R 1, Mutu minyak hidrolik yang digunakan sangat mempengaruhi sekali terhadap life- time Silinder hidrolik (hydraulic Cylinder), minyak hidrolik dijaga agar tidak kotor, encer dan mengandung air karena kondensasi steam digester. (Gambar 15) 2. Setelah bertahun-tahun mengoperasikan screw press, Seal ~ Seal dalam silinder hidrolik ini dapat mengeras sehingga fungsi perapat minyak menjadi bocor. Piston No.10 dan Piston Road No.4 dapat mengalami keausan sehingga penggerakan maju mundur Cone screw press menjadi lamban dan periu diperbaiki atau diganti baru. 3. Membuka silinder hidrolik ini di ujung screw press sangatlah mudah dengan hanya melepaskan keempat mur No.10/34 Gambar 13 halaman 36 (No.34 Gambar 15 hal 37). Yang menjadi perhatian sebelum melakukan pekerjaan ini adalah ; MEMBUANG TEKANAN HYDRAULIC dengan mengambil langkah sebagai berikut ; @. Hydraulic system berhenti total. ——_ cara mengendorkan Pressure Control Valve No.7 gambar 1 halaman y ee tekanan minyak hidrolik dapat kembali ke tabung hidrolik. (Baca Bab ra menyetel Hydraulic System pada halaman 24). Pastikan dengan mer meihat peturon mbuka Shut Off Valve No.10 gambar 1 halaman 19, tekanan “0” pada Pressure Gauge No. 11. i l | | | | | | | i j s s b. Sisa tekanan yang mash dalam tabung dan pipa hidrolik harus dibuang dulu p 4 6 p pt. Sempurna Jaya Laje Manual Book 10/15 inyak hidrolik, lepaskan kedua untuk menampung sisa_ mit pada silinder hidrolik, ditutup sambungannya dengan kain, cegah kotoran masuk kedalam pipa. cushion Adjusting Screw) N¢ 4, Sediakan tempat sambungan pip plastik untuk ment 10.75 (10/75). 5, Lepaskan Mur (Stop Sleeve, 6. Buka ke empat Mur (Tie Rod Nut) No. 34 (10/34). 7. Mencabut silinder hidrolik dari screw press. K. E IND! Disarankan pekerjaan bongkar pas dapat dilakukan pada tempat yang minyak ; u cadang silinder hidrolik ini sang _mengganti sukt i kotoran ampas dan kotoran bersih terhindar dari Penggantian Seal dan O ring yang bocor, silinder hidrolik perlu dibongkar dengan cara kerja 5 Mencabut ke empat baut dilepaskan, (Tie Rod) No.33 setelah mur (Tie Rod Nut) No.34 Buka kap tabung depan No. 25). pan dan belakang (Flange Rod End No.2 dan Cap Head End . Cabut Piston Rod No.4 eae. .4 beserta dengan komponen lainnya keluar dari tabung 4. Periksa keausan Pik sto Nn No.10, jika sudah longgar, diganti baru sekaligus dengan Ring, Seal, O ri |, O ring dan wij ' dengan pats noon” WiPet Yang dapat di pesan dalam keadaan komplit-set a . Untuk memasang kembali, di diatas, ng kembali, dilakukan dengan membalik urutan cara kerja tersebut pt Sempurna Jaya Laju ‘Manual Book 10/16 L IG EAR RED! 1, Dalam pengoperasian beban normal screw press, Gear Reducer sebagai transmisi penggerakan dapat berjalan secara terus menerus tanpa hambatan dalam masa yang cukup panjang tanpa diganti baru. 2. Kelebihan beban pada pengoperasian Screw Press tidak dapat dihindarkan pada sebuah pabrik pengolahan minyak kelapa sawit sehingga Gigi transmisi dan bearing Gear Reducer mengalami kerusakan, untuk mencegah kerusakan unit Gear Reducer ini, desain Laju memasangkan sistim “GESEK SELIP” (Clutch) pada q a a a ‘ Puley Ger Redcersboga pengaman i i i | | | | | | | 3. Untuk membongkar Gear Reducer ini harus sediakan alat-kunci dan alat pembantu khusus seperti hydraulic Jack dan puller, disarankan agar dapat dikirim ke workshop kami atau ditangani oleh tenaga ahli khusus. 4. Gear Reducer adalah perlengkapan utama Screw Press dan masih di impor dari luar Negeri sesuai dengan pilihan end-users yang berbeda-beda, pelbagai merek dan jenis Gear Reducer yang up to date digunakan, untuk mengetahui cara kerja dan cara perawatan yang lebih jelas dari masing-masing merek dan jeris, bacalah Instruction Manual Book secara terpisah dari bagian buku ini. 5. Untuk mengetahui Nama dan Part-number terhadap suku cadang yang rusak dapat melihat Lampiran Part List Drawing No.12 LP 1003 xx untuk Screw Press, dan Part List Drawing No. 17 LD 1005 xx untuk Digester. Manual Book 10/16 pt. Sempurna Jaya Laju - iL} i 1 u PRESS i jar jangan ada alat-alat . Pada setiap pengoperasian atau perawatan, dijaga agi : kunci, potongan besi ataupun benda keras lain yang masuk kedalam Digester, sehingga melalui Corong Digester masuk kedalam sangkar Pressan screw press dan dapat _mengakibatkan kepatahan Screw Worm dan Mainshaft. b. Selalu kosongkan buah yang tersisa dalam sangkar pressan pada masa mengakhiri pengoperasian. Disarankan pengosongan ini jangan ditunda sampai saat memulai pengoperasian lanjutan esok hari. . Hindari buah menumpuk dan mengeras seperti batu karena bermalam di dalam sangkar pressan. Jika tidak terhindar, janganlah dipaksa coba dengan menjalankan screw press on/off sesaat untuk mengeluarkan buah ini. Hal ini hanyalah dapat dilakukan dengan tangan dibantu alat pencongkel untuk mengeluarkannya. d. Periksa Treaded Lock Nut agar tidak kendor dan longgar sebelum beroperasi. e. \V-Belt harus selalu dalam keadaan kencang wajar bila dalam pengoperasian. f. Minyak pelumas harus selalu diperhatikan, ditambah jika kurang, bila sudah encer dan warna minyak pelumas berobah menjadi warna susu, diganti baru. 9. Minyak gemuk untuk bantalan Bush dan Bearing selalu dipi t Nipel agar mengurangi keausan gesekan, Peper melt mut fh. Suku cadang yang aus normal harus diganti bi is masa ila sud: ukuran suku cadang harus sesuai deny aN Diae eee gan yang asli. Disarankan menggunakan oe Got 7 co Prose karena gesekan suku cadang antara een 'S seimbang ke ane ees zai erasnya (hardness) dengan daya-tarik (tensile- 2 PEMELIHARAAN HYDRAULIC SYSTEM ; &. Setelah se Strainer Hos3 gare et Saringan pengisapan pompa hydraulic (Suction baru, Saringanminyak ae 19) harus dibersihkan jika perlu diganti yang aunakan kesempaten ni ‘eturn Line Filter No.12) harus diganti setiap tahun, Sudah kotor dan bile scyey nok Mencucl tangki hydraulic, gantilah minyak kalau ila sudah berwarna Susu atau kekentalannya tidak sesuai. Pt Sempurna Jaya Laju ‘Manual Book 1016 b. Sebelum mengganti minyak hidrolk, bukalah saluran pipa-pipa pada waktu pembersihan ini, minyak kotor yang tersisa dalam hidrolik silinder harus dikeluarkan dengan cara mengoperasikan Hand Valve (No.6) agar hidrolik silinder maju mundur. 3. Jika. menggunakan Akkumulator dalam sistim hidrolik, Bladder bocor atau setelah beroperasi 2 tahun, untuk menstabilkan kembali tekanan kerja hidrolik, akkumulator harus di isi ulang dengan GAS NITROGEN ( +/- 30 Bar ). Cara mengisi harus sediakan alat charging kit. XI - MENGATASI KEBOCORAN MINYAK ; Untuk kelancaran minyak yang bocor dari Oil Seal dapat dikutip dan masuk kemball ke dalam Press Body ke Crude Oil Channel. Corong parit berbentuk V ( B gambar 17 ) yang dibawah dinding Flange Bush No.83884, harus di bersihkan dengan memasukkan tangan melalui lobang Intermediate Gear Housing, agar corong part ini tidek tertunpat oleh lumpur & ampas, minyak CPO meluap terbuang ke lantai Screw Press. ‘A~ Posisi Flange Bush & Oil Seal. 8 ~ Corong Parit V. C— Mengantar minyak CPO kembali ke Press Body (Crude Oil Channel), (Gambar 17) rk. . bila “* it. yang bocor akibat dari Kerusakan Oil Seal, dapat L, minyak hidrolik setelah di kutip ini dapat di jate Gear ( lihat gambar 18 )- Untuk mengutip kembali minyak hidrolk sediakan sebuah Ember dibawah corong tuangkan kembali melalui mulut Bak Intermed | mrotaine pate + KE PRESS BOOT pt. Sempurna Jaya Laju Xil- MENGATASI KESULITAN ; Manual Book 1016 crew Worm sering patah ise! ni ] 7 Disebabkan, Cara_mengatasi | 4 | Benda Keras Seperti Besi Masuk ke | Pasangkan Penangkal besi seperti Mag- | dalam sangkar pressan. netic Trap pada jalur sebelum buah masuk ke Digester. | Periksa Fungsi Gesek selip Clutch Driven | Pulley. | Periksa Setting amper pada Overioad | | Relay agar Trip pada saat beban berle- | bihan. | "2 Buah sisa olahan lama yang mengeras, Kosongkan buah dalam sangkar pressan | Beat “Gibersinkan saat mesin akan | saat berhert ‘operasi. Selalu bersihkan | dioperasi-kan. setiap sisa olahan lama 3. Treated Lock Nut Kendor. Sebelum beroperasi, periksa | \ kekencangan Treated Lock Nut. | 1 J . S | Diss n Cara_mengatasi ; + Penggantian screw worm baru yang | puka Screw worm, pangkal ulir worm bukan asii buatan Laju | yang berlawanan RH/LH masing-masing | digerenda +/- 2-3 mm. | 2 Bush dari Digester terlampau kering, | Kran air panas diatas digester dan screw buah masuk dari digester kurang atau | press dibuka | ibuah macat dicorong digester. | | Kran minyak ( keluar ) dibawah digester | ditutup sampai buah keluar dari mulut | screw press | | 3 | Vbbelt kendur, rpm mesin kurang Kencangkan V belt, ukur rpm Motor dan | | output shaft Gear Reducer, hitung ‘te | pulley motor dan pulley gear reducer, ike | cocok dengan data nameplate motor dan gear reducer, pulley motor perl diganti | yang lebih besar diameternya hinge? | mencapai 10-11Rpm. pt. Sempurna Jaya Laju ‘Manual Book 10/16 © Amy ‘inagi er tinggi saat pengo) ian dengan n normal disebabkan ; = | cara menatas; Disebabkan ; 14] 1 | Bearing Electric motor sudah rusak. Ganti bearing baru. 2 | Bearing & Bearing Box, screw press Bongkar Sorew Press, periksa setiap sudah rusak, flange bush sudah aus, | Komponen, jika perlu diganti baru. ikatan baut’ pada komponen sudah longgar. ia sistim Hidrolik ; Hentikan sejenak agar memberi waktu 4 | Kejenuhan & kemasukan udara. Keer unarjuk Kedelam saluran pengisap | untuk mengendapkan | veere sebelum pompa hidrolik dialankan kembali pompa hidrolik. | Minyak hidrolik diganti. 3 | Gigi Pompa hidrolik sudah aus Bagian pompa yang telah aus dan rusak | peru diperbaik, atau diganti baru. 2 | Minyak Hidrolik menjadi warna susu. ° ngan Tekanai im Hidrolik | cae manaats \isebabkan +-| Minyak jenuh karena gelembung udare, | Herken sejenak agar member! waktu untuk mengendapkan udara sebelum pompa hidrolik dihidupkan kembali 2 | Minyak Hidrolik menjadi wamna susu. Minyak hidrolik diganti Pompa diganii baru. 3 | Pompa hidrolik sudah rusak. Buka katup dan sambungan pipa hidrolik 4 | Katup atau Pipa hidrolik bocor. satu persatu, periksa kebocoran minyak | saat diberi tekanan. 5 | Silinder hidrolik bocor. Ganti seal kit. 6 | Saringan minyak hidrolik tersumbat. Saringan minyak diganti baru. L e| 43 pt. Sempurna Jaya Laju ‘Manual Book 05/12 1_- PEM AN ( DIGESTER ) ; 1) Laju Steam Jacketed dan Non-Steam Jacketed Di i : t igester (Mesin Pengaduk = atau sistim injeksi uap langsung), pada dasarnya adalah bagian in an eiaay cae Continuous Double Screw Press) sebagai perlengkapan permanen untuk mend dan mencerna buah kelapa sawit sebelum proses di mesin press, dan umumnya terpasang diatas mesin press. Pemasangan Mesin pengaduk ini terdapat dua versi, umumnya corong Pengaduk sejajar dengan mesin press (Gambar 82/20, 82/20-1 & 82/20-2 halaman 4, 7 & 10 - DIGESTER TOP IN-LINE WITH SCREW PRESS), atau melintang disamping kanan atau kiri Mesin Press (Gambar 83/20, 83/20-1 & 83/20-2 halaman 5, 8 & 11 - DIGESTER TOP BESIDE THE SCREW PRESS). menjadi kesulitan dengan penambahan tulang konstruksi ditambah untuk dudukan kupingan dan mampu bertahan beban digester minimal 10 Kedua versi yang mana dipllih tidak dibagian konstruksi pabrik. Tulang digester harus kokoh dan water-pas, ton. sin Adukan sangat sederhana, kupingan mesin adukan [ Ring (2) halaman 85 ] digantung diatas digester. 4) Cara pemasangan me: Frame No. 29 gambar No. 1LD 3200-4500 konstruksi pabrik dengan dilkat baut mur pada kedua sisi kupingan .n ukuran jarak senter tabung mesin pengaduk Pemasangan perlu_memperhatikar ‘agar cocok disambung ke mulut screw press. 5 dengan Corongnya adalah 990 mm, (Vertical Chute) jika kepanjangan dapat bagian bawah ygian konstruksi. Corong mesin pengaduk yang it ditambah sesuai dengan keting: dipotong dan jika pendek dapat + CARA PEMASANGAN ; 1) Letakkan Mesin Pengaduk diatas tulang kontsruksi dan dikunci erat beroperasi. 6) dengan posisi kupingnya tepat pada konstruksi it mur agar tidak goyang saat dengan 8 buah Baut jai secara terpisah dengan 2) Pasangkan Steam Piping yang berbentuk cincin yang disuppl mesin Pengaduk. 3) Pasangkan corong penyalur buah (Upper Chute & Bottom Chute) ke mulut screw press. plai secara terpisah yerlengkapan standar disupt gan pipa 4) uai dengan kondisi lingkungan dent Katup-uap, minyak dan air (termasuk ps dengan mesin pengaduk) dipasang ses yang disediakan oleh pembeli. 5) Pasangkan pipa katup minyak ke crude oil channel, dan air panes di atas corong digester 69 star-delta starter, aan senernyy perry + ji istril dilihat pada Gambar No. 1WD100;, Pekerjaan pemasangan kabel listrik dapat : tP1001(F) & 6LP1001E halaman 16 s/d 18 WIRING puss ns OR TRANSFORMER STARTER], termasuk Starter Otomatis Hidrolil 5 8) Periksa seluruh baut dan mur penyambungan, penguncian harus kuat dan erat. Catatan :Semua kabel Listrik, Pipa Uap, Pipa air dan Minyak Pelumas yang dibutuhkan untuk pemasangan dan menjalankan Digester diatas disediakan oleh Pembeli, kecuali tercakup pekerjaan pemasangan disebut dan tercatat dalam surat perjanjian Jual- Beli. i-C¢ PENGOPERASIAN DIGESTER ; Mesin Pengaduk Laju secara vertical dari atas ke bawah, yang bergerak dalam operasional dapat terbagi 3 bagian besar, yaitu ; 1) Electric Motor & Gear Reducer (Reduktor), cara pasang transmisi (Arrangement) ini dapat dilihat Gambar 1LD 3200-4500(6) pada halaman 85. Jika tidak khusus diminta oleh End-users, yang di supplai umumnya adalah VERSI C sesuai dengan Konstruksi Reduktor (Gear Reducer) yang dipilih, 2) Coupling No.3,3a dan 3b, Shaft Coupling No.2 dapat dilihat Gambar 1 LD 3200- 4500(2) & (3) halaman 80 & 81. 3 Stirring Shaft No. 10 (terpasang dengan 5 set Digester Arm Long No.4 + Arm Short No.18, dan 1 set Expeller arm No.4 dapat dilihat M1 canst pat dilihat gambar 1 LD 3200-4500(2) & (3) ‘Sedangkan kerangka badannya tersusun dari atas kebawah ; 4) Console/Frame untuk dudukan Electric Motor & Reduktor. 5) T ot il ) Tabung berjaket-uap atau non-uap dilapisi dengan pelat dinding ausan (Wear-plate)- 70 pt Sempurna Jaya Laju ‘Manual Book 05/12 6) Pelat-ausan yang berlobang untuk m Bottom Plate). renyaring dan mengutip minyak (Perforated 7) Pelat dasar penutup tabungan (Bottom Base Plate) mesin pengaduk . 8) Bottom Gland (Old Type) atau Bottom Sleeve (New T\ rype) yang berf perapat (Seal) minyak dan menahan stirring shaft. yong veins tose II A - SUSUNAN PISAU ADUKAN_; Pisau adukan terpasang dalam mesin pengaduk sebanyak 6 tingkat tersusun dari ; 1) Susunan tingkat paling bawah - Expeller arm, pisau tanduk berfungsi untuk membantu mendorong buah masuk ke corong mesin pengaduk. 2) Susunan tingkat kedua s/d keenam - (Digester arm long/short) Pisau adukan panjang dan pendek yang berselang-seling setiap tingkat, sehingga reaksi adukan bergelombang dalam mesin pengaduk. 3) Cara memasang pisau pendek dan panjang ini jka dioperasikan sesual arah jarum- jam ; a. Lekukan Pisau panjang harus menekan kebawah b. Lekukan Pisau pendek harus mengangkat keatas. yawatan, kebutuhan daya, kerugian klarifikasi Saran : Untuk mengurangi biaya pe an paling atas dan kontaminasi besi pada minyak. Penggunaan pisau adukan susuni tidak layak dipakai, praktisnya dibuka dan disimpan sebagal cadangan. IL SEBELUM MESIN DIOPE! N fakan oleh pembeli) sekurang-kurangnya harus mencapal Reduktor (Gear Reducer). Diisi Lebih kurang 60 liter minyak Jalui mulut Reduktor. 1) Minyak pelumas (disedi pada tanda petunjuk di pelumas Omala 460 atau Macoma 75 atau sejenisnya mel beda tergantung jenis Peringatan : Volume minyak pelumas Reduktor ini berbeda- ika level-minyak masih reduktor yang digunakan. Periksa tanda petunjuk di reduktor, ji belum mencapai batas petunjuknya, maka harus ditambah. aut ikatan Coupling No. 3, 3a dan 3b 2 Periksa kekencangan wajar V belt. Kencangkan [ Gambar 1 LD 3200-4500 (2) halaman 80 } pada 'AS sambungan Reduktor dengan Stirring shaft, pisau-pisau adukan pada stirring shaft untuk menghindarkan kelonggaran karena goncangan dalam pengiriman (transportasi). 71 ‘Manual Book 05/12 katup minyak tidak lancar ata 2 1u_katupnya tidak di kat pat sementara waktu apabila buah terlampau kering dan ae di coreng mes ome in, IL RA PEN! INTIAN SUKU CADANG ; Lihat Gambar Part List No. 1 LD 3200-4500(2)&(3) di halaman 80 & 81. Peringatan : Demi keselamatan kerja, bongkar ‘1 i dengan sangat hati-hati. ngkar pasang mesin pengaduk harus dilakukan 1. Pisau adukan diganti apabila telah aus menjadi tipis, tajam dan pendek setelah mesin adukan beroperasi +/- 4000 jam. 2. Penggantian Pisau Adukan dapat dilakukan didalam tabung mesin pengaduk tanpa membongkar komponen lainnya, tetapi harus diperhatian ; a. Arus listrik harus dimatikan di panel kotak starter serta ditempelkan tanda bahaya agar pihak lain tidak menghidupkan kembali mesin pengaduk yang sedang di reparasi. Agar lebih pasti disarankan melepaskan sambungan Breaker (sekering) electric motor didalam kotak starter. b. Stirring Shaft (No.1 ) harus dilkat atau diganjal besi-beton dengan las tetesan pada Intermediate Shaft (No.2) dan Console (No.25) agar tidak bergerak selama penggantian. Las tetesan ini dibuka kembali dengan gerenda tangan apabila pisau adukan selesai diganti. c. Penggantian Pisau Adukan Pendek/Panjang didalam tabung mesin pengaduk dengan membuka kedua baut mur (No.46) untuk melepaskan Pisau Adukan dan Vee Block dari Stirring Shaft yang susunan berlipat sebagai berikut ; Picau Pendek-- Vee Block Stirring Shaft Vee Block Pisau Panjang Vee block Untuk memasang kembali pisau adukan Pendek/Panjang yang diganti baru, yermudah dapat di las tetesan terlebih dahulu pada stirring shaft agar memp: pemasangan pisau adukan. 1g veer di kedua sisi ikatan, dikunci erat dengan dobel Disarankan menggunakan rin: erasian. mur untuk mencegah kelonggaran dalam pengoP in Adukan (Stirring plat-ausan dinding n sesuai urutan s-normal lainnya seperti As mesit ated Bottom Wearplate), m Baseplate), dapat dilakukat 3. Penggantian suku cadang au: Shaft) plat-ausan berlobang (Perfor (Wear plate) dan plat-dasar (Botto cara-kerja dibawah ini ; Melihat Gambar Part List No. 1 LD 3200-4500, (4) halaman 83 ; Melepaskan Bottom Sleeve (No. 67) beserta Bearing with Plate nee pengaduk dapat dilakukan tanpa mengganggu kor pedis mponen lai . cara 2b diatas, Kemudian membuka 6 buah Baut pengikat (Noe Tap aa an Memasang kembali Bottom Gland Assembly atau Bottom Sleeve Assembly pada Mesin pengaduk harus diganjal packing klingrit dikunci erat agar mim yak dalam mesin pengaduk tidak merembes keluar. aaa IV-PERAWATAN; A.PERAWATAN MESIN PENGADUK ; Dalam pengoperasian normal, perawatan mesin pengaduk selain penggantian pisau- pisau adukan beserta V block dan ikatan baut murnya yang aus-normal, hanya perlu diperhatikan sebagai berikut ; 1) (V-BELT DRIVE) V-belt secara rutin diperiksa kekencangannya yang wajar, jangan kendor. 2) (INLINE DIRECT COUPLED DRIVE, VERSI A & B Gambar No.1 LD 3200-4500(6) halaman 85) Harus benar-benar senter kedua poros reduktor dengan Motor setelah diadakan penggantian suku cadang aus-normal. 3) Harus benar-benar senter Poros Reduktor, kedua poros kopeling reduktor No.2 dengan poros pengaduk No.10 setelah diadakan penggantian suku cadang aus- normal. Penggantian minyak pelumas sebagai berikut ; 1) Reduktor setiap tahun sekali setelah ganti baru pada 500 jam permulaan operasi. 2) Memberi minyak gemuk dengan sebuah pompa gemuk tangan ke Bottom Gland/ Bottom Sleeve mesin pengaduk setiap 500 jam sekali, 3) 1000 jam sekali untuk bearing electric motor. Komponen lain dapat bekerja berat dengan efisiensi tinggi tanpa ada penggantian dalam Jangka waktu pendek. 75 1. Se i pt. Sempurna Jaya Laju Manual Book 05/12 E OPELIN! OUP — Perlengkapan_ mesin pengaduk jenis transmisi dengan pemasangan sebuah Fluid Coupling sebagai alat untuk meringankan jalan-pertama mesin pengaduk juga berperan sebagai pengaman “selip “ saat mesin pengaduk beroperasi melebih beban. Namun sebagian End-users tidak menggunakan pengaman ini setelah Fluid Coupling ini rusak beroperasi bertahun-tahun. Pemasangan Fluid Coupling pada mesin pengaduk ini mempunyai dua versi, yaitu ; 1) Secara vertical diatas atau dibawah electric motor [Versi (D) V-arrangement Gambar No.1 LD 3200-4500(6) halaman 85). 2) Secara Horisontal sejajar dengan electric motor [Versi (0) H-arrangement Cambar No. 1 LD 3200-4500(6) halaman 85) 3) Dalam perawatan untuk menambah atau mengganti Minyak Hidrolik Fluid Coupling ini, selain harus sesuai dengan jenis kekentalan minyak hidrolik, volume minyak menjadi hal yang sangat penting bagi perawat mesin ; KELEBIHAN MINYAK DALAM FLUID COUPLING “DAPAT MENGAKIBATKAN SUHU PANAS FLUID COUPLING MENCAPAI 180° SEHINGGA UNTUK PENGAMANAN, SEAL NYA OTOMATIS: BOCOR SENDIRI Minyak datam fluid coupling ini diisi muatannye MAKSIMUM 3,5 liter jka_penggarti@n baru, untuk penambahan dapat kalibrasi dengan c2r2 i 1) Fluid Coupling dibuka dari electric motor dan berdiri secara horizontal. 2) Berputarlah agar mulut pengisian minyak Fluid Coupling di posisi 45 ° dengan gars enter As seperti tampak gambar 1 dibawah int; 3) Minyak hidroik ituang ke mulut uid Coupling perlahan-lahan hingga meluaP (maksimum). Jka perlu dapat di injeks! dengan pompa tangan atau membuke kendur baut di posisi seberang sesaat mengisi agar mengeluarkan udara dalam Fluid coupling. 4) Untuk kebutuhan yang erbeda-beda, level minyak dapat dikurang! (Maksimum meluap pada 45° untuk operasi Digester) dengan fungsin berikut ;

Anda mungkin juga menyukai