Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PSIKOLOGI HUKUM

KEBENARAN DAN KEADILAN


SEBAGAI TUJUAN HUKUM DIKALAHKAN OLEH DESAKAN MASSA

Dosen Pengampu :

Agustinus,S.H.,M.H

Disusun Oleh :

HANS MAGAI YOGI

2019071

SEMESTER 7 PAGI

FAKULTAS ILMU HUKUM

UNIVERSITAS DOKTOR HUSNI INGRATUBUN JAYAPURA 2023

i.
Kata Pengantar

Pertama-tama saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan yang maha
kuasa, Oleh karena kebaikan dan kemurahan-nya, saya bisa menyelesaikan makalah
Dengn Judul ; KEBENARAN DAN KEADILAN SEBAGAI TUJUAN HUKUM
DIKALAHKAN OLEH DESAKAN MASSA.,

Penyusunan makalah ini bertujuan memenuhi tugas perkuliahan dari dosen.


Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk memberikan wawasan kepada saya,agar
bias mengetahui isi dari makalah ini. saya mengucapkan terimakasih kepada
Agustinus,S.H.,M.H Selaku dosen spikologi Hukum ,yang telah memberikan ilmu
pengetahuan kepada saya sehingga bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Mohon maaf jika ada salah kata atau kekeliriruan dalam penulisan makala ini,
dan kiranya masukan saran serta kritik yang membangun itu yang menjadi harapan
saya syalom…..

ii.
Daftar isi

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….....................................i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………….......................................ii

BAB I PENDAHULUAN .

A. Latar Belakang……………………………………………………………………………........................................4 .

B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………….........................................4.

C. Tujuan Penulisan ……………………………………………………………………….........................................5.

BAB II PEMBAHASAAN.

A. Laporan Pontius Pilatus Kepada Kaisar Tiberius Di Roma ………………………………….................. 6.

B. Bagaimana hukum bisa tegak dan berpihak pada keadilan,jika hakim secara psikogi

mengalami ketakutan akan kehilangan jabatannya,dari pada menegakan hukum............... 11.

C. Apa dampak bagi perkembangan hukum secara global,jika tindakan Hakim lebih

berpihak kepada kelompok massa dibandingkan mencari kebenaran terhadap suatu

peristiwa ……………………………………………………………................................................................. 12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………………………………. 14.

B. Saran ………………………………………………………………………………………........................................... 14.

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………………………………………….. 15.

iii.
BAB l

PENDAHULAN

A. Latar Belakang

Penjatuhan hukuman mati terhadap Yesus akibat desakan kelompok


masyarakat,membuat hukum kehilangan legitimasi,terlebih Yesus yang disalibkan tidak
ditemukan bukti kesalahannya yang setimpat dengan hukuman mati.

Pontius Pilatus yang menjabat sebagai Gubemur yang berkuasa dan merangkap
sebagai Hakim,lebih memilih mengikuti permintaan kelompok Imam-imam
kepala,kelompok Saduki dan kelompok Parisi yang menghendaki Yesus harus
disalibkan,walaupun ia (Pontius Pilatus) mengetahui bahwa mereka irih hati kepada
Yesus,sebab seluruh rakyat telah mengikuti Yesus dan mulai meninggalkan dan
membenci kelompok tersebut.

Penjatuhan hukuman mati kepada Yesus yang tidak bersalah,telah menyimpang


dari tujuan hukum,yang seharusnya Hakim harus mencari kebenaran untuk menegakan
keadilan atas suatu peristiwa.Pontius Pilatus yang menjadi Hakim yang mengadili
secara psikologis mengalami ketakutan akan timbulnya kerusuhan yang akan
berdampak pada kehilangan jabatannya,telah bertentangan dan tidak sejalan dengan
adagium hukum fiat justitia et pereat mundus yang artinya "hendaklah keadilan
ditegakkan walaupun dunia akan binasa” .

4.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana hukum bisa tegak dan berpihak pada keadilan,jika hakim secara
psikogi mengalami ketakutan akan kehilangan jabatannya,dari pada menegakan
hukum. ?

2. apa dampak bagi perkembangan hukum secara global,jika tindakan Hakim lebih
berpihak kepada kelompok massa dibandingkan mencari kebenaran terhadap
suatu peristiwa.?

C. Tujuan Penulisan.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini antara lain:

1. Untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang dampak psikologi


hukum dalam penegakan hukum yang terjadi dalam sepanjang sejarahperadaban
manusia.

2. Sebagai bahan tambahan refensi bagi mahasiswa untuk menambah wawasan


dalam bidang llmu hukum

5.
BABIl

PEMBAHASAN

A. Laporan Pontius Pilatus Kepada Kaisar Tiberius Di Roma

Salam yang Mulia

Kejadian yang terjadi beberapa hari terakhir ini di Propinsiku adalah karena
terhadap seseorang yang akan saya jelaskan dengan rinci sesuai kejadian yang
sebenarnya. Dan saya tidak akan terkejut bila dalam perjalanan waktu,hal itu akan
merubah nasib dari bangsa kita,karena tampaknya akhir-akhir ini,semua dewa
telah berhenti memberikan keuntungan.

Aku hampir mengatakan,“Terkutuklah hari dimana aku menjadi gubernur Yudea,”


karena sejak saat itu hidupku terus menerus menjadi gelisah dan tertekan.

Ada tiga kelompok yang berkuasa pada saat ini,telah bersatu menentang YESUS; yaitu:
kelompok Herodes, Saduki dan Farisi. Mereka semuanya iri hati dar membenci
YESUS orang Nazaret itu,karena ketakutan jika YESUS memimpin
pemberontakan.Sedangkan kelompok orang parisi mereka menghendaki YESUS
tampil sebagai pemimpin untuk melawan bangsa Roma,tetapi YESUS tidak mau.Dan
kelompok Saduki irih hati karena pengikut YESUS sudah semakin banyak.

Karena itu,ketiga kelompok itu sepakat mengahasut tentara Romawi untuk membawa
YESUS kehadapan Imam Besar Kayafas dengan tuduhan melakukan penghujatan
terhadap Allah dan pemberontakan kepada Pemerintah Roma.Setelah ketiga
kelompok itu mengirimkan tahanannya padaku untuk mengkonfirmasi hukumandan
menjamin eksekusinya.Karena YESUS adalah orang Galilea,aku kirim Dia kepada
Herodes,tapi raja cerdik itu menolak untuk membuat tindakan,dan setelah mengolok-
olok YESUS,dia mengembalikannya kepadaku.

6.
1. Laporan Pontius Pilatus/1

lsteriku telah bermimpi tentang YESUS,dan ia datang menangis serta


berlutut di kakiku dan berkata,“hati-hati,hati-hati,jangan engkau mencampuri
perkara orang benar itu,sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpiku tadi
malam.Jika engkau tidak mendengarkan isterimu,takutlah pada kutukan dari Senat
Romawi; takutlah pada kerutan dahi Caesar.”

Pada saat ini tangga marmer Gedung seakan-akan merintih kepedihan hati,karena
begitu banyak orang yang berdiri diatasnya.YESUS Orang Nazaret itu dibawa
kembali kepadaku.

Dengan keras aku bertanya,apa yang mereka tuntut,mereka menjawab,"Kematian


orang Nazaret itu.""Karena kejahatan apa?"aku bertanya."Dia telah menghujat Allah;
Dia telah berkata Bait Suci akan diruntuhkan;Dia menyebut diri-Nya Anak Allah,
Mesias,Raja orang Yahudi.” Jawabku kepada mereka:Pengadilan Roma,"tidak
menghukum pelanggaran semacam itu dengan hukuman mati".Tetapi teriakan orang
banyak itu semakin keras berkata:"SALIBKAN DIA!SALIBKAN DIA!"mereka
semuanya tidak memiliki belas kasihan.Seruan kemarahan orang banyak itu telah
menggoncangkan istana sampai pada pondasinya.

Tetapi aku heran melihat satu orang yang sangat tenang ditengah keribut orang
banyak,hanya Dialah(YESUS) orang Nazaret itu yang tetap tenang sedangkan
semua orang ribut.

Setelah melakukan berbagai usaha untuk melindungi YESUS,dari kemarahan para


pendakwanya yang tidak kenal belas kasihan,aku mengambil keputusan yang
menurutku,itu satu-satunya cara yang dapat menyelamatkan YESUS.

Karena itu aku mengusulkan untuk membebaskan seorang tawanan bagi mereka, agar
dapat melepaskan YESUS dan membiarkannya pergi dengan bebas,sehingga dia tidak
menjadi kambing hitam,seperti sebutan mereka.Tetapi mereka semakin keras
berteriak-teriak “YESUS HARUS DISALIBKAN”.Aku telah mengingatkan mereka

7.
akan hukum Tauratnya, mereka tidak konsistennya dalam pengadilan mereka sendiri,
mereka menyalibkan seseorang pada hari yang sama dengan hari
pengadilannya, tetapi tidak ada hasilnya.

Aku mendesak dengan semua pembelaan itu,berharap agar mereka dapat melihat
pokok permasalahannya, tetapi mereka tetap berteriak,“SALIBKAN DIA!SALIBKAN

2. Laporan Pontius Pilatus/2

DIA!" Kemudian aku memerintahkan agar YESUS disesah,dengan harapan hal


itu dapat memuaskan mereka.Tetapi sayang,hal itu malah menambah kemarahan
mereka. Aku meminta sebaskom air dan mencuci tanganku dihadapan orang
banyak itu, dengan demikian memberikan kesaksian pada mereka bahwa dalam
pengadilanku, YESUS dari Nazaret tidak melakukan sesuatu tindakan yang layak
mendapatkan hukuman mati, tetapi usahaku itu sia-sia.Kelompok orang-orang itu
jahat.Mereka semua sangat haus akan darah dan nyawa orang. Aku sering
menyaksikan kemarahan orang banyak dalam huru-hara, tetapi hal peristiwa ini,
tidak dapat dibandingkan dengan apa yang pernahaku saksikan dalam berbagai
kejadian.

Mungkin memang benar bila dikatakan bahwa semua setan neraka telah berkumpul di
Yerusalem.Orang banyak itu tampaknya tidak berjalan, tetapi diangkat dan diputar
seperti pusaran air,berputar dalam gelombang hidup dari pintu gerbang Praetorium
bahkan sampai Gunung Sion,sambil mengeluarkan lolongan,hiruk-pikuk dan juga
mengeluarkan jeritan yang sepertinya tidak pernah didengar sebelumnya dalam
hasutandi Pannonia,atau dalam keributan di forum.

Hari semakin gelap…sama seperti pada kematian Julius Caesar yang agung.Aku,
gubernur dari propinsi pemberontak ini mencoba menggambarkan kesuraman yang
ditarik iblis-iblis sampai pada eksekusi orang Nazaret yang tidak bersalah itu.
Yerusalem telah memuntahkan penghuninya melalui gerbang kubur.Sebuah teriakan
kengerian terbawa angin dan terdengar dari bukit Kalvari,tampaknya mengumumkan
suatu penderitaan yang mendalam yang sepertinya belum pernah didengar oleh
manusia.

8.
Awan gelap menutupi puncak Bait Suci,dan kemudian menutupi seluruh kota seperti
sebuah selubung.Begitu mengerikan tanda-tanda yang dapat dilihat baik di langit dan di
bumi dan bahkan dilaporkan mereka berseru,"Apakah pencipta alam menderita atau
seluruh jagat raya menjadi hancur.”

Terjadi sebuah gempa bumi yang sangat mengerikan yang membuat orang-orang
Yahudi yang percaya takhyul,sangat ketakutan.Orang banyak mulai kembali dari
Golgotha dan aku tahu bahwa penyaliban itu sudah selesai.

3. Laporan Pontius Pilatus/3

Mereka yang mengkhianati dan menjualnya,mereka yang bersaksi


menentangnya, mereka yang berteriak “Salibkan Dia,kami yang menanggung
darahnya,”semuanya menyelinap seperti anjing pengecut dan membasahi gigi
mereka dengan cuka. Seorang tua yang bernama Yusuf dari Arimatea,memohon
agar tubuh YESUS dikuburkan dalam kuburnya sendiri.

Beberapa hari setelah itu, kuburan itu ditemukan kosong,para muridnya mengaku di
seluruh negeri bahwa YESUS ini telah bagkit dari kematian seperti yang telah
dinubuatkan sebelumnya.

Aku telah diberi tahu dan diajarkan tentang adanya kebangkitan dan pemisahan
setelah kematian.Aku telah memerintahkan prajurit untuk menjaga disekitar kuburan
untuk mengamankannya tetapi adakegembiraan yang besar saat kubur itu ditemukan
kosong

Saat aku bertanya kepada prajurit yang bertugas,salah satu dari mereka bersaksi
bahwa pada suatu pagi,saat ada para perempuan datang untuk membalsam
mayatnya,tetapi mayat YESUS sudah bangkit

Pemimpin prajurit itu berkata bahwa para imam-imam telah menawarkan uang pada
mereka, agar prajurit itu mengatkan bahwa mayat YESUS dicuri oleh murid-murid- Nya
saat mereka tertidur.Mereka menerima uang suap dan mengatakan seperti yang
dipesankan oleh para imam-imam itu.tetapi hal itu tidak benar,karena sangat jelas,

9.
YESUS telah bangkit darikubur-Nya dan hal itu disaksikan oleh beberapa perempuan
dan para prajurit yang aku tugaskan menjaga kubur YESUS.

Aku telah mendengar banyak hal tentang orang ini,bagaimana dia bias merubah air
menjadi anggur, membangkitkan orang mati, menyembuhkan orang sakit,
menenangkan laut, meredakan badai, memanggil ikan dengan uang perak di
mulutnya

Sekarang, aku katakan, kalau dia bisa melakukan hal-hal itudan masih banyak lagi,
seperti yang disaksikan oleh orang-orang Yahudi,dan karena melakukan hal-hal itu
yang malah menciptakan kebencian padanya,dia tidak dituntut karena pelanggaran
kriminal, ataupun karena melanggar hukum, atau juga bersalah pada siapapun, dan
semua fakta itu diketahui oleh semua orang.Aku hampir siap untuk mengatakan,

4. Laporan Pontius Pilatus/4

seperti yang dikatakan Manulus di depan salib,“Sesungguhnya Dia adalah


Anak Allah.Sekarang,Yang Mulia,ini adalah fakta sesunggunya yang dapat aku
laporkan,dan aku harus menahan sakit hati untuk dapat membuat
pernyataanku dengan selengkapnya, sehingga engkau dapat menilai tindakanku
atas segalanya, karena aku dengar bahwa Antipater telah mengatakan banyak hal
buruk tentang aku dalam hal ini.

Dengan janji kesetiaandan harapan yang baik bagi Yang Mulia, hambamu yang paling

taat ini Tertanda Pontius Pilatus,Gubernur negeri Yudea dan Yerusalem

B. Bagaimana hukum bisa tegak dan berpihak pada keadilan,jika hakim secara psikogi
mengalami ketakutan akan kehilangan jabatannya,dari pada menegakan hukum.

Situasi di mana hakim mengalami ketakutan akan kehilangan jabatannya dapat


menjadi tantangan serius dalam menjaga integritas dan keadilan sistem hukum.
Beberapa langkah konkret yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini dan
memastikan hukum tetap tegak dan berpihak pada keadilan termasuk:

10.
1. Perlindungan Independensi Hakim:

Membuat undang-undang dan kebijakan yang kuat untuk melindungi


independensi hakim. Ini dapat mencakup ketentuan yang melarang pembatasan
atau pemecatan tanpa alasan yang jelas dan objektif.

2. Proses Seleksi Hakim yang Transparan:

Membangun proses seleksi hakim yang transparan, berbasis meritokrasi, dan


tidak terpengaruh oleh tekanan politik. Proses seleksi yang adil dapat membantu
memilih hakim yang lebih cenderung menjalankan tugas mereka dengan integritas.

3. Mekanisme Pengawasan Internal:

Memperkuat mekanisme pengawasan internal, seperti dewan etika atau lembaga


pengawas independen, yang dapat membantu menjaga akuntabilitas dan integritas
hakim.

4. Pendidikan dan Pelatihan Kontinu:

Memberikan pendidikan dan pelatihan yang terus-menerus kepada hakim


tentang aspek-aspek psikologis, etika, dan tanggung jawab mereka. Ini dapat
membantu hakim mengatasi tekanan dan ketakutan yang mungkin muncul.

5. Perlindungan Hakim dari Intimidasi atau Pembalasan:

Memastikan adanya perlindungan hukum dan mekanisme yang efektif


untuk melindungi hakim dari intimidasi atau pembalasan yang mungkin timbul
akibat keputusan-keputusan mereka.

6. Partisipasi Masyarakat:

Mendorong partisipasi masyarakat dalam pemantauan dan penilaian terhadap


sistem peradilan. Ini dapat membantu menyoroti situasi di mana hakim menghadapi
tekanan atau ketakutan, dan memberikan dukungan kepada upaya-upaya reformasi.

7. Transparansi dan Akuntabilitas:

11.
Membangun transparansi dalam proses peradilan dan memastikan akuntabilitas
untuk semua pelaku di dalam sistem. Ini termasuk transparansi dalam proses
pengambilan keputusan, pelaporan kinerja, dan penanganan keluhan terhadap
hakim.

Upaya-upaya ini bersifat holistik dan membutuhkan kerjasama antara berbagai pihak,
termasuk lembaga peradilan, pemerintah, dan masyarakat sipil, untuk memastikan
bahwa hukum tetap tegak dan berpihak pada keadilan.

C. Apa Dampak Bagi Perkembangan Hukum Secara Global,Jika Tindakan Hakim Lebih
Berpihak Kepada Kelompok Massa Dibandingkan Mencari Kebenaran Terhadap
Suatu Peristiwa.

Tindakan hakim yang lebih berpihak kepada kelompok massa daripada mencari
kebenaran terhadap suatu peristiwa dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap
perkembangan hukum secara global. Beberapa dampak mungkin melibatkan:

1. Pelanggaran Hak Asasi Manusia:

Keputusan hakim yang berpihak secara tidak adil kepada kelompok


massa bisa saja menghasilkan pelanggaran hak asasi manusia. Ini dapat mencakup
ketidaksetaraan perlakuan di hadapan hukum dan pembatasan hak individu.

2. Ketidakpastian Hukum:

Kebijakan hukum yang tidak berdasarkan kebenaran dan bukti dapat


menciptakan ketidakpastian hukum. Hal ini dapat mempengaruhi prediktabilitas
dalam sistem hukum dan menimbulkan risiko kebingungan di kalangan masyarakat
dan pelaku usaha.

3. Kurangnya Kepercayaan Publik:

Jika masyarakat merasakan bahwa keputusan hukum tidak adil dan


hanya berpihak kepada kelompok tertentu, ini dapat merusak kepercayaan publik

12.
terhadap sistem peradilan. Kepercayaan masyarakat pada keadilan hukum adalah
elemen krusial dalam menjaga stabilitas dan ketertiban sosial.

4. Kurangnya Investasi dan Pengembangan Ekonomi:

Keputusan hukum yang tidak adil dapat menciptakan ketidakpastian bagi


investor dan pengusaha. Hal ini dapat menghambat investasi dan
pengembangan ekonomi karena pelaku usaha mungkin merasa tidak yakin
tentang perlindungan hukum yang diberikan.

5. Polarisasi Masyarakat:

Hakim yang berpihak secara terus-menerus kepada kelompok tertentu


dapat memperkuat polarisasi masyarakat. Ini dapat menciptakan ketegangan
dan konflik di antara kelompok-kelompok sosial, yang pada gilirannya dapat
merugikan stabilitas sosial dan politik.

6. Pengaruh pada Sistem Hukum Global:

Tindakan hakim yang tidak adil di satu negara dapat memiliki dampak
pada pandangan global terhadap sistem hukum di negara tersebut. Hal ini dapat
mempengaruhi hubungan diplomatik dan kerjasama internasional dalam hal
penegakan hukum dan keadilan.

Oleh karena itu, untuk memastikan perkembangan hukum yang positif secara global,
penting bagi hakim untuk tetap menjalankan tugas mereka dengan integritas,
objektivitas, dan keberanian untuk mencari kebenaran hukum. Penegakan hukum yang
adil dan merata sangat penting dalam mendukung keadilan, stabilitas, dan
perkembangan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.

13.
BAB Ⅲ

PENUTUP

A..Kesimpulan

1. Situasi di mana hakim mengalami ketakutan akan kehilangan jabatannya dapat


menjadi tantangan serius dalam menjaga integritas dan keadilan sistem hukumSeperti
Perlindungan Independensi Hakim,Proses Seleksi Hakim yang Transparan, Mekanisme
Pengawasan Internal, Pendidikan dan Pelatihan Kontinu, Perlindungan Hakim dari
Intimidasi atau Pembalasan, Partisipasi Masyarakat, Transparansi dan Akuntabilitas:

Upaya-upaya ini bersifat holistik dan membutuhkan kerjasama antara berbagai


pihak, termasuk lembaga peradilan, pemerintah, dan masyarakat sipil, untuk
memastikan bahwa hukum tetap tegak dan berpihak pada keadilan.

2.. Tindakan hakim yang lebih berpihak kepada kelompok massa daripada mencari
kebenaran terhadap suatu peristiwa dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap
perkembangan hukum secara global. Seperti Pelanggaran Hak Asasi
Manusia:Ketidakpastian Hukum:Kurangnya Kepercayaan Publik: Kurangnya Investasi
dan Pengembangan Ekonomi Polarisasi Masyarakat Pengaruh pada Sistem Hukum
Global

Oleh karena itu, untuk memastikan perkembangan hukum yang positif secara global,
penting bagi hakim untuk tetap menjalankan tugas mereka dengan integritas,
objektivitas, dan keberanian untuk mencari kebenaran hukum.

B. Saran.

1. Hukum harus tegak dan berpihak pada keadilan, hakim secara psikogi harus siap
mengalami ketakutan akan kehilangan jabatannya,demi menegakan hukum.

2. Dampak perkembangan hukum secara global akan sangat berpengaruh ,jika


tindakan Hakim lebih berpihak kepada kelompok massa dibandingkan mencari
kebenaran terhadap suatu peristiwa maka itu hakim harus berani dan tidak berpihak
dan juga hakim harus berani mengambil resiko demi mengurangi dampak dari sekitar
secara global

14.
DAFTAR PUSTAKA

Dokumen sejarah Kerajaan Roma ini,sama dengan yang terdapat dalam:ke empat Injil:
Matius 26:47-28:20:

Markus 14:43-16.19;

Lukas 22:47-24:50;

Yohanes 18.1-21:25

15.
16.

Anda mungkin juga menyukai