Anda di halaman 1dari 2

SENGKETA TANAH DI WILAYA ABEPURA

Rumah makan Wong Solo yang terletak di Jalan Raya Abepura, Kotaraja, Distrik
Abepura tepatnya di pertigaan jalan masuk menuju Pasar Youtefa terpaksa dibongkar hingga
rata dengan tanah, Selasa (8/5/2018) sekitar pukul 10.30 WIT.Bukan saja rumah makan
Wong Solo namun belasan rumah sederetan dengan rumah makan Wong Solo juga dibongkar
hingga rata dengan tanah oleh eksavator.

Dari pantauan media ini dilapangan, tampak ratusan anggota kepolisian mengawal proses
pembongkaran belasan rumah usaha tersebut. Bahkan arus jalan dari arah Pasar Lama
Abepura menuju Jalan Raya Abepura tepatnya ke Mall Abepura terpaksa ditutup supaya
proses pembongkaran tidak mengganggu arus kendaraan yang melintas.Dari hasil
penelusuran bahwa pembongkaran belasan rumah usaha ini terkait kasus sengketa lahan
seluas 12.960 meter persegi.

Juru Sita Pengadilan Negeri Jayapura Kelas 1A, Frederik Padalingan mengatakan, bangunan
yang di bongkar diatas lahan sengketa ini seharusnya dibongkar sejak tahun 2013 tapi baru
saat ini bisa dilakukan eksekusi.“Dari pihak termohon tidak pernah mau diajak komunikasi
sampai membuat pemangilan dari awal hingga tiga kalinya pangilan. Sebab, dua kali
diantaranya tidak pernah hadir dalam pemangilan secara baik,” terangnya.

Ditambahnya, eksekusi ini sudah sesuai dengan prosedur dan undang-undang yang berkalu
yakni berdasarkan Surat Putusan Pengadilan Negeri Jayapura Kelas 1A Nomor :
03/Pen.Eks/Pdt.G/2018/PN.Jap dan Nomor : 02/Pen.Eks/Pdt.G/2018/PN.Jap.“Kalau setelah
pembongkaran ini ada yang membangun akan di kenakan perkara baru lagi,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Jayapura Kota, AKBP. Gustav Urbinas mengakui, dalam
pengamanan eksekusi ini memang tertunda sejak tahun 2013.Meskipun demikian, untuk
pengamanan eksekusi melibatkan 350 personil gabungan yakni dari Polda sebanyak 60
personil Sabara, 50 personil dari Brimob ditambah dari Propam Polda dan Kodim 1701/JPR
guna menjamin pelaksanaan berjalan dengan lancar.

“Sudah ada pembaritahuan yang diberikan sejak 27 April kepada setiap pemilik tempat usah
yang berfungsi sebagai penyewa dari pihak lain yang memberikan sewa. Bahkan sudah
diberikan surat untuk pemberitahuan himbauan untuk mengosongkan segala lokasi dengan
barang-barang dan juga memberitahukan bahwa hari ini akan dilaksanakan eksekusi,” imbuh
Kapolres.

Diakui Kapolres bahwa pelaksanaan eksekusi lahan sengketa berjalan dengan baik meski ada
sedikit protes-protes dari pihak lain.Oleh karena itu, pihaknya menyarankan kepada pihak-
pihak terkait supaya menempuh jalur hukum apabila ada keberatan.Diakuinya, dalam
pelaksaan eksekusi memang ada sekelompok masyarakat membawa panah namun sudah
diamankan.“Ya, kami mengamankan 2 orang dengan barang bukti 2 alat tajam berupa anak
panah dan 2 unit motor yang diduga hasil curanmor. Kasus ini nantinya akan di proses lebih
lanjut,” pungkasnya.
SENGKETA TANAH DI ABEPURA

NAMA : HANS MAGAI YOGI

NPM : 2019071

MATKUL : HUKUM ACARA PERDATA

SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM


UMEL MANDIRI JAYAPURA

Anda mungkin juga menyukai