Anda di halaman 1dari 8

HUKUM WARIS

Oleh :

Dr. SRI IIN HARTINI, SH, MH


Pertemuan ke-III & IV, 17 September 2022
AB INTESTATO (MEWARIS BERDASARKAN UU)
Ahli waris ab intestato memperoleh warisan atas dasar alas hak umum,
artinya hak warisan diperoleh karena adanya peristiwa hukum, yaitu
meninggalnya seseorang.
Menurut Pasal 832 ayat (1) KUHPerdata, ada 4 golongan ahli waris ab
intestato yaitu :
1. Golongan I yaitu anak sah, suami isteri yang hidup paling lama, termasuk
isteri kedua atau suami kedua dst. (Pasal 852 jo Pasal 852a KUHPerdata).
2. Golongan II yaitu Orangtua dan Saudara-saudara sekandung, seayah atau
seibu (Pasal 854 jo Pasal 857 KUHPerdata).
3. Golongan III yaitu Sekalian keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas baik
dalam garis ayah maupun ibu. (Pasal 853 KUHPerdata).
4. Golongan IV yaitu keluarga sedarah ke samping sampai derajat keenam
(Pasal 861 jo Pasal 858 KUHPerdata).
Untuk Golongan I, cara pembagiannya dilakukan menurut Pasal 852
dan Pasal 852a KUHPerdata.
Pasal 852 KUHPerdata menentukan bahwa Seorang anak memperoleh bagian
yang sama besarnya dengan ibunya atau ayahnya yang hidup paling lama dari
harta warisan ibunya atau ayahnya.

P A

B C
Contoh : P meninggal dunia meninggalkan ahli waris 4 orang anak sah
dari Isteri pertama, yakni C, D, E dan F, seorang isteri kedua bernama B
dan seorang anak dari isteri kedua bernama G. Berapa besar bagian
masing-masing ?

P B

C G
D E F
Untuk Golongan II, cara pembagiannya dilakukan menurut Pasal 854
dan Pasal 857 KUHPerdata.
Pasal 854 KUHPerdata menentukan ayah atau ibu si pewaris akan memperoleh
bagian yang sama dengan saudara-saudara sekandung dari pewaris, tetapi
mereka ini setidaknya akan mendapat ¼ bagian.

A B

P C D

P meninggal dunia, meninggalkan Ayah (A) dan ibu (B), serta dua orang saudara
sekandung (C) dan (D). Berapa besar bagian masing-masing ?
Untuk Golongan III, cara pembagiannya dilakukan menurut Pasal 853
KUHPerdata.
Pasal 853 KUHPerdata menentukan, dilakukan pembelahan (kloving), artinya ½
bagian untuk kakek nenek pihak ayah (pancar ayah ke atas) dan ½ bagian lagi
untuk kakek nenek pihak ibu (pancar ibu ke atas).

A B Q R

C S

P meninggal dunia, meninggalkan kakek (A) dan Nenek (B) dari pihak ayah, serta
Kakek (Q) dan Nenek (R) dari pihak ibu. Berapa besar bagian masing-masing ?
Untuk Golongan IV cara pembagiannya dilakukan menurut Pasal 858
KUHPerdata.
Pasal 858 KUHPerdata menentukan dilakukan pembelahan (kloving) . Setengah
bagian untuk saudara sepupu, yaitu para paman atau bibi dan sekalian
keturunan dari paman atau bibi yang telah meninggal lebih dahulu dari si
pewaris, baik mereka dari garis ayah maupun dari garis ibu.

A B Q R

C E S
D T

P meninggal dunia…. dan seterusnya.


Pembagiannya : C dan D mendapat ½ bagian, sedangkan T mendapat ½ bagian.
Contoh Ahli waris Golongan III bersama-sama mewaris dengan
Golongan IV. Ini merupakan pengecualian dari asas perderajatan.

A B Q R

C E
S
T
U

V
P meninggal dunia….
Dalam hal ini A dan B, golongan III dari garis ayah bersama-sama menjadi ahli waris dengan
U dan V dan golongan IV dari garis ibu.
Cara pembagiannya : A dan B bersama-sama mendapat ½ bagian dan masing-masing
memperoleh ½ x ½ = ¼ bagian. Dari garis ibu, U dan V juga mendapat ½ bagian dan masing-
masing memperoleh ½ x ½ = ¼ bagian. V menggantikan kedudukan T mewaris bersama-
sama U karena penggantian tempat.

Anda mungkin juga menyukai