Anda di halaman 1dari 80

Modul AjarMuatanLokalPendidikanAntikorupsi

AjarMuatanLokalPendidikanAntikorupsi
BagiGuruPendidikanAntikorupsiSMA/SMKKelasXIIProvinsiLampung
DinasPendidikandanKebudayaanProvinsiLampung


Pengarah:
KepalaDinasPendidikandanKebudayaanProvinsiLampung

Penanggung jawab:
SekretarisDinasPendidikandanKebudayaanProvinsiLampung

Supervisi:
KepalaBidangPembinaanSMA
KepalaBidangPembinaanSMK
Prof.Dr.Herpratiwi,M.Pd

Penyusun:
YohanesEdiPurwanto,S.Pd.,M.Pd.
SeptiAndria,S.Pd.,M.Pd.
Kristianto,S.Ag.
ImronRosadi,S.Pd.I.,M.Pd.
EmaretSilastuti,M.Pd.
MarinaTivani,M.Pd.
Fitnita,S.H.
Suherni,M.Pd.
EtriWitantri

Editor Desain:
TrioZulkarnain,A.Md.


Diterbitkan oleh:
DinasPendidikandanKebudayaanProvinsiLampung
Jl.Drs,WarsitoNo.72Telukbetung,BandarLampung
Cetakan1tahun2022

Bukuini boleh
boleh dikuti
dikutip
p dengan
dengan menye
menyebutkansumbern
butkansumbernya,
ya, diper
diperbanya
banyak
k untu
untuk
k tujuan
tujuan Pendi
Pendidikandan
dikandan non-
komersiallainnya,danbukanuntukdiperjualbelikan.

Modul AjarPendidikanAntikorupsi
PendidikanAntikorupsiKelasXIISMA/SMK
KelasXIISMA/SMK i







Modul Ajar
Muatan Lokal Pendidikan Antikorups
Antikorupsii

Bagi Guru Pendidikan Antikorupsi


SMA/SMK Kelas XII Provinsi Lampung

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan


Provinsi Lampung

Modul AjarPendidikanAntikorupsiK
PendidikanAntikorupsiKelasXIISMA/SMK
elasXIISMA/SMK ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Masa Esa, buku “Modul Ajar Muatan
Lokal Pendidikan Antikorupsi bagi Guru Pendidikan Anti Korupsi SMA/SMK Kelas
XII Provinsi Lampung: ini telah selesai disusun oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Lampung.

Buku ini sebagai referensi bagi guru, khususnya bagi guru Pendidikan Antikorupsi
SMA/SMK Kelas XII di Provinsi Lampung, dalam melaksanakan pembelajaran
Pendidikan Antikorupsi dan dapat menjadi tauladan di lingkung
l ingkungannya.
annya.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung dalam menjalankan salah satu
tugasnya yaitu menyelanggarakan program Pendidikan antikorupsi sebagai Mata
Pelajaran muatan lokal pada Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan
di Provinsi Lampung. Pendidikan Antikorupsi SMA/SMK penting untuk dilaksanakan
secara terpadu dan berkelanjutan untuk menginternalisasikan nilai-nilai antikorupsi
kepada generasi muda dan masyarakat umum agar mereka mampu membentengi diri

dari Tindakan pidana korupsi dan juga perilaku koruptif dalam kehidupan sehari-hari.
Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang memberikan dukungan dan
kontribusi dalam penyusunan buku ini. Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari
kata sempurna, karenanya saran dan kritik membangun sangat diharapkan guna
perbaikan masa yang akan datang.

Bandar Lampung,
Lampung, Agustus 2022
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Lampung

Drs. SULPAKAR, M.M.


Pembina Utama Madya
NIP. 19690205 198910 1 002

Modul AjarPendidikanAntikorupsiK
PendidikanAntikorupsiKelasXIISMA/SMK
elasXIISMA/SMK iii
DAFTAR ISI

Lembar Judul ............................................


.................................................................
...........................................
.............................................
....................... i

Kata Pengantar ..........................................


................................................................
............................................
...........................................
..................... ii

Daftar Isi ........................................


..............................................................
............................................
............................................
................................
.......... iv

Modul Ajar Fase F Tema Jujur .......................................


............................................................
...........................................
...................... 1

Modul Ajar Fase F Tema Disiplin .....................................


...........................................................
........................................
.................. 26

Modul Ajar Fase F Tema Tanggung Jawab .........................


...............................................
......................................
................ 50

Modul Ajar Fase F Tema Sederhana ....................................


.........................................................
.....................................
................ 73

Modul Ajar Fase


Fase F Tema Kerja
Kerja Keras ...............................................
......................................................................
....................... 102

Modul Ajar
Ajar Fase F Tema Mandiri ....................................
..........................................................
.........................................
................... 121

Modul Ajar
Ajar Fase F Tema Adil .................................
.......................................................
............................................
............................
...... 144

Modul Ajar
Ajar Fase F Tema Peduli ...................................
........................................................
...........................................
........................
.. 168

Modul Ajar
Ajar Fase F Tema Berani ..................................
........................................................
............................................
........................ 191
Daftar Referensi ........................................
...............................................................
.............................................
..........................................
.................... 212

Modul AjarPendidikanAntikorupsi
PendidikanAntikorupsiKelasXIISMA/SMK
KelasXIISMA/SMK iv
MODUL AJAR
FASE F
TEMA JUJUR

A. Inform
Informasi
asi Umum
1. Identitas Sekolah
Nama : ………………………………………..
Institusi : ………………………………………..
Tahun : ………………………………………..
Jenjang : SMA/SMK
Kelas : XII
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (4 pertemuan)

2. Kompetensi Awal
Sebelum mempelajari materi perilaku bohong yang perlu ditinggalkan
dalam pengamalan hidup sehari-hari peserta didik sudah memiliki
pengetahuan dasar mengenai kejujuran

3. Profil Pelajar Pancasila


Setelah mempelajari materi ini perserta didk dapat meningkatkan Iman dan
Taqwa pada Tuhan YME, menjadi pelajar yang mandiri, kreatif,
berkebhinekaan global, gotong
gotong royong serta bernalar kritis

4. Sarana Prasarana
a. Alat dan bahan : Alat Tulis dan Laptop
b. Materi dan Sumber : Modul KPK, Internet, dan Sumber lainnya yang
berkaitan.

5. Target Peserta Didik


Peserta didik yang menjadi target dalam pembelajaran ini adalah p eserta didik
reguler/tipikal umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar.

6. Model Pembelajaran
Studi kasus

Modul Ajar
AjarPendidika
PendidikanAntikorupsiK
nAntikorupsiKelasXIISMA/SMK1
elasXIISMA/SMK1
B. Komponen Inti
1. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan metode studi kasus (study case)
dengan bermain peran peserta didik diharapkan dapat merinci perilaku bohong
yang perlu ditinggalkan sehingga dapat merumuskan akibat buruk perilaku
bohong pada orang lain dan diri sendiri, serta membiasakan jujur dan tidak

berbohong
dikelas, dala m teman
dalam
sekolah, kehidupan secarakeluarga,
bermain, konsistendan
dalam menegakkan
masyarakat aturan
sehingga baik
secara
aktif menghindari serta menolak perilaku korupsi.

2. Pemahaman Bermakna
Sebagai anggota keluarga hendaknya kita bisa menolak perilaku bohong dan
aturan hak dan kewajiban sebagai anggota keluarga agar dapat diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pertanyaan Pemantik
Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
1. Apa yang kalian ketahui tentang
te ntang akibat buruk bohong?
2. Berikan contoh akibat buruk bohong yang terkait langsung dengan
kehidupan kita sehari-hari!

4. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan kesatu
a. Kegiatan Awal (10 menit)
1) Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama
2) Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama
bersama
dengan guru.
3) Peserta didik diberikan penjelasan bahwa selama 4 kali pertemuan ke
depan akan mengikuti pembelajaran secara daring dan/atau luring,
dan materi hari ini adalah perilaku bohong . Dengan demikian wajib
dikuasai peserta didik dan diminta untuk fokus dan menyiapkan
catatan apabila dibutuhkan.
4) Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan
yang akan diterapkan dalam pembelajaran
5) Guru mengajak Peserta didik mengisi grafik TIK tentang perilaku
bohong dalam
da lam Pengalaman Hidup Sehari-hari untuk mengetahui apa
yang telah dipelajari di kelas sebelumnya.

b. Kegiatan Inti (30 menit)


1) Mulai dari diri sendiri

Peserta didik membaca materi tentang perilaku bohong

Modul Ajar
AjarPendidika
PendidikanAntikorupsiK
nAntikorupsiKelasXIISMA/SMK2
elasXIISMA/SMK2
2) Eksplorasi konsep
Peserta didik dibagi dalam 4 kelompok kemudian diberikan penugasan
tematik dengan materi utama 1. Menemukan akibat buruk perilaku
sendiri , 2. Menemukan tokoh panutan
bohong pada orang lain dan diri sendiri,
kejujuran,, 3. Menelaah role mode kejujuran dengan memberikan
kejujuran
apresiasi kejujuran dan 4. Menegaskan sikap jujur serta sopan santun
agar mampu menghargai.
Peserta didik membuat Naskah / skenario sesuai kelompok masing-masing.

c. Kegiatan Penutup (5 menit)


1) Rencana pertemuan yang akan datang
2) Doa penutup

Pertemuan kedua

a. Kegiatan Awal (10 menit)


1) Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama
2) Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran
kehadiran bersama
dengan guru.
3) Review pertemuan terdahulu

b. Kegiatan Inti (30 menit)\


1) Ruang Kolaborasi
Peserta didik melakukan diskusi kelompok, setiap kelompok
maksimal 9 orang, untuk mengidentifikasi minimal dua perilaku
bohong yang terkait dengan pengalaman hidup sehari-hari.
Studi kasus digunakan dapat disajikan secara lisan, tertulis,
dramatis(role play), film/audio-visual atau kaset (audio) dll.
Metode ini bersifat komprehensif dibandingkan dgn latihan praktis.
Studi kasus bermanfaat untuk meningkatkan ketrampilan
memganalisa masalah, membahas masalah dalam konteks yg lebih
spesifik, mendorong kelompok untuk mengemukakan sikap-sikap
mereka, menerapkan pengambilan keputusan dalam kelompok dan
sekaligus memampukan bekerja sama.
2) Refleksi terbimbing
Sebagai bahan refleksi dan pembelajaran, isilah tabel berikut:
a) Tuliskan akibat buruk perilaku bohong pada orang lain dan diri
sendiri
b) Tuliskan tokoh panutan kejujuran
c) Tuliskan role mode kejujuran dengan memberikan apresiasi
kejujuran dan
d) Tuliskan sikap jujur serta sopan santun agar mampu
menghargai.

Modul Ajar
AjarPendidika
PendidikanAntikorupsiK
nAntikorupsiKelasXIISMA/SMK3
elasXIISMA/SMK3
c. Kegiatan Penutup (5 menit)
1) Rencana pertemuan yang akan datang masing2 kelompok mengambil
video dalam bentuk film pendek
pe ndek
2) Doa penutup

Pertemuan ketiga
a. Kegiatan Awal (10 menit)
1) Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama
2) Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran
kehadiran bersama
dengan guru.

b. Kegiatan Inti (35 menit)


1) Demonstrasi Konntekstual
Di dalam kelompok peserta didik berbagi tugas siapa yang menjajakan dan
memberikan penjelasan materi tematik. Peserta didik bermain peran dan
di videokan Setiap kelompok memiliki waktu 15 menit untuk bermain
peran. peran tidak boleh mengulang dari peran hasil kelompok
sebelumnya. Jika hasil diskusi kelompok 2, misalnya, 50 persen sama
dengan hasil perani kelompok yang lebih dulu bermain peran, maka
kelompok 2 hanya akan presentasi sebagian yang belum diperankan
oleh kelompok 1. Demikian berlaku untuk semua peran hasil diskusi
kelompok berikutnya.

2) Elaborasi Pemahaman
a) Peserta didik diminta untuk mengeksplor hasil pembelajaran
yang dilakukan, dengan bermain peran sesuai naskah atau
skenario
b) Peserta didik memberikan pertanyaan dan tanggapan terhadap

peran hasil bermain peran kelompok.

c. Kegiatan Penutup (5 menit)


1) Rencana pertemuan yang akan datang
2) Doa penutup

Pertemuan keempat
a. Kegiatan Awal (10 menit)
1) Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama
2) Peserta didik disapa
disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama
dengan guru.

Modul Ajar
AjarPendidika
PendidikanAntikorupsiK
nAntikorupsiKelasXIISMA/SMK4
elasXIISMA/SMK4
b. Kegiatan Inti (35 menit)
1) Koneksi antar materi
Peserta didik diminta untuk dapat mencari keterhubungan antara
materi yang dipelajari, menanyakan hal yang tidak dipahami pada
guru, dan mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama
mengerjakan tugas kelompok maupun tugas mandiri.

2) Aksi Nyata / Deklarasi


Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
a) Peserta didik bisa bermain peranmenolak berbohong dengan
pengalaman hidup sehari-hari, seperti masalah pendidikan,
kesehatan dan lain sebagainya
b) Guru memberikan penguatan dan motivasi kepada peserta
didik.
c) Hasil kegiatan bermain peran yang di videokan kemudian menjadi
kesimpulan tematik dan dapat ditampilkan di youtube maupun media
sosial.

c. Kegiatan Penutup (5 menit)


1) Rencana pertemuan yang akan datang
2) Doa penutup

5. Asesmen
Asesmen Diagnostik

A. Asesmen Non Kognitif

Informasi apa saja yang Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan


ingin digali?

Aktivitas peserta didik 1. Apa saja kegiatanmu sepanjang hari di rumah?


selama belajar di rumah 2. Apakah memiliki waktu cukup untuk belajar?
3. Siapa saja yang sekarang tinggal dirumah?
Menganalisis perilaku 4. Sebutkan 3 hal dari yang paling menyenangkan
menyenangkan
bohong yang
yang perlu waktu belajar!
ditinggalkan 5. Sebutkan 3 hal yang tidak menyenangkan saat
kamu sedang belajar!
6. Apa yang paling kamu inginkan?

Aktivitas di rumah 1. Apakah kamu pernah memprhatikan perilaku?


mendukung minat dan 2. Apakah pernah mencoba melakukan perilaku
bakat peserta didik bohong?
3. Apakah kamu bisa berprilaku tidak bohong?

Modul Ajar
AjarPendidika
PendidikanAntikorupsiK
nAntikorupsiKelasXIISMA/SMK5
elasXIISMA/SMK5
Langkah-langkah apa saja yang akan Alat bantu apa yang
dilakukan? dibutuhkan?

Persiapan Menyiapkan beberapa lembar


kertas jika peserta didik ingin
menulis dan/atau menggambar
jawabannya

Pelaksanaan

1. Berikan penguatan dan/atau


pertanyaan lanjutan saat peserta
didik menjawab pertanyaan
2. Arahkan dan langsung menjawab
jika peserta didik balik bertanya
3. Beri waktu peserta didik untuk
menjawab pertanyaan yang

diajukan
4. Jika merasa kesulitan memahami
pertanyaan, sederhanakan
pertanyaan dengan menggunakan
bahasa yang lebih mudah dipahami
dipahami

Tindak lanjut

1. Jika peserta didik menyampaikan


masalah, ajak berdikusi untuk
menentukan penyelesaiannya
2. Jika diperlukan komunikasikan
permasalahan tersebut dengan

3. orang tuaasesmen diagnostik non


Lakukan
kognitif secara berkala sesuai
kebutuhan

Modul Ajar
AjarPendidika
PendidikanAntikorupsiK
nAntikorupsiKelasXIISMA/SMK6
elasXIISMA/SMK6
B. Asesmen Kognitif/Formatif

Waktu Akhir setelah bahasan materi perilaku Durasi Asesmen 1 JP


Asesmen bohong yang
yang perlu ditinggalkan

Tujuan Pertanyaan Kemungkinan Skor Rencana


Pembelajaran Jawaban (Kategori) Tindak
Lanjut

Peserta didik 1. Apa yang Adalah paham Pembelajaran


dapat menolak kalian perilaku positif dilanjutkan
perilaku bohong ketahui dengan berkata pada unit
yang perlu tentang sebenarnya, berikutnya
ditinggalkan pada perilaku tidak curang,
diri sendiri dan bohong yang
yang serta perbuatan
orang lain perlu dan perkataan
dan membuat ditinggalkan? yang tidak
kesimpulan berlawanan
penting terkait
dengan materi
Adalah lurus Paham Memberikan
yang dipelajari,
yakni perilaku hati, ikhlas, sebagian pembelajaran
tidak remedial
bohong yang
dirasakan terkait berbohong atau
dengan curang.
pengalaman hidup
sehari-hari di Tetap tidak Tidak Memberikan
rumah. tahu paham pembelajaran
remedial

2. Sebutkan Tahu lebih dari paham Pembelajaran


Menemukan 3 contoh dilanjutkan
tokoh pada unit
panutan berikutnya
kejujuran
Tahu 1 contoh Paham Memberikan
.
saja sebagian pembelajaran
remedial

Tidak tahu Tidak Memberikan


sama sekali paham pembelajaran
remedial

Modul Ajar
AjarPendidika
PendidikanAntikorupsiK
nAntikorupsiKelasXIISMA/SMK7
elasXIISMA/SMK7
3. Menemukan Menemukan paham Pembelajaran
manfaat role dilanjutkan
mode pada unit
kejujuran berikutnya
dengan
memberikan
Menginginkan Paham Memberikan
apresiasi
kejujuran sebagian pembelajaran
remedial

Tidak tahu Tidak Memberikan


sama sekali paham pembelajaran
remedial

4. Mengaitkan Bisa paham Pembelajaran


sikap jujur mengaitkan dilanjutkan
serta sopan lebih dari tiga pada unit
santun agar contoh berikutnya
mampu

menghargai Bisa Paham Memberikan


mengaitkan sebagian pembelajaran
kurang dari remedial
dua contoh

Tidak tahu Tidak Memberikan


sama sekali paham pembelajaran
remedial

Aspek Penilaian

Penilaian
Penilaian Kognitif Penilaian Sikap Keterampilan

 Efektivitas
 Partisipasi diskusi  Observasi guru penyajian

 video/infografis
 Pemahaman materi (esai)  Penilaian diri sendiri kepada publik

 Penilaian teman sebaya

Modul Ajar
AjarPendidika
PendidikanAntikorupsiK
nAntikorupsiKelasXIISMA/SMK8
elasXIISMA/SMK8
Penilaian Sikap

Kuisioner

Tanggal : .........................
.........................
Nama Siswa : .........................
.........................
Berilah tanda checklist () yang sesuai dengan dorongan hatimu untuk
menanggapi pernyataan-pernyataan berikut ini.

Kebiasaan

No. Pernyataan
Tidak
Sela lu Sering Jarang
Per
nah
1. Saya meminta jawaban kepada
teman ketika mengikuti ulangan di
sekolah.

2. Saya mengembalikan barang yang


dipinjam kepada pemiliknya.

3. Saya merahasiakan kecurangan


teman agar tidak dimusuhinya.

4. Saya membicarakan kecurangan


orang lain kepada semua orang.

5. Saya menjawab pertanyaan orang


lain sesuai dengan apa yang
diketahuinya.

6. Saya membaca istigfar ketika


terlanjur berkata dusta.

7. Saya menyadari dan menyesali


perkataan dusta yang dilakukan.
dilakukan.

8. Saya nynyaman
aman berteman dengan
teman yang sering berdusta.

9. Saya ada perasaan khawatir dan


waswas ketika berbuat dusta.

Modul Ajar
AjarPendidika
PendidikanAntikorupsiK
nAntikorupsiKelasXIISMA/SMK9
elasXIISMA/SMK9
10. Saya merasakan kesulitan yang
sangat besar ketika berkata jujur.

Saya yang menjawab,

Form Penilaian Kognitif Partisipasi Diskusi


LEMBAR PENGAMATAN

Nama Kelompok : ............................


............................
Topik/Tema diskusi : Menganalisis perilaku bohong yang perlu ditinggalkan

Petunjuk : Berilah ceklis ( ) pada kolom keaktifan diskusi.


A = Presentasi
B = Bertanya
C = Menanggapi pertanyaan
D = Membuat kesimpulan
E = Menjadi peserta diskusi yang tertib
Keaktifan Dsikusi
No Nama Siswa A B C D E Nilai
1
2
3
4
dst

Rubrik Penilaian Proses :


1. Siswa mendapatkan 1 tanda ( ) = 60
2. Siswa mendapatkan 2 tanda ( ) = 70
3. Siswa mendapatkan 3 tanda ( ) = 80
4. Siswa mendapatkan 4 tanda ( ) = 90
5. Siswa mendapatkan 5 tanda ( ) = 100

Guru,

..........................................

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK1
lasXIISMA/SMK1
Form Penilaian Kognitif Pemahaman Materi

Essai

Nama : ..................................
.................................................
...............
Kelas : ..................................
.................................................
...............
Tanggal : ..................................
.................................................
...............

Petunjuk : Kerjakanlah pertanyaan di bawah ini !

1. Soal essai 1
2. Soal essal 2
3. Dst.

Jawaban :
1. ..............................
..........................................................
..........................................................
..............................................................
.......................................
.......
..........................................................
........................................................................................
.....................................................................
.......................................
2. ..............................
..........................................................
..........................................................
..............................................................
.......................................
.......
..........................................................
........................................................................................
.....................................................................
.......................................
3. Dst.

Observasi
Observasi Guru

Guru melakukan observasi untuk menilai sikap peserta didiknya. Dalam


melakukan penilaian sikap, guru dapat melakukan observasi. Observasi dilakukan
dengan mencatat hal-hal yang tampak dan terlihat dari aktivitas peserta didik di

kelas. Observasi dapat meliputi, namun tidak terbatas kepada:


1. Kemampuan kolaborasi, bekerja sama, atau membantu teman dalam
kegiatan kelompok.
2. Dapat menyimak penjelasan guru dengan seksama dan ketika temannya
berbicara
3. Menunjukkan antusiasme dalam pembelajaran.
4. Berani menyampaikan pendapat disertai dengan argumentasi yang jelas,
rasional dan sistematis, serta disampaikan secara santun.
5. Menunjukkan sikap menghargai terhadap teman yang berbeda, misalnya
berbeda pendapat, ras, suku, agama dan kepercayaan,
kepercayaan, dan lain sebagainya.
6. Menunjukkan sikap tanggung jawab ketika diberi tugas dan peran yang
harus dilakukan

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK11
lasXIISMA/SMK11
Catatan Observasi:

a. Guru dapat mengembangkan komponen penting lainnya terkait hal-hal


yang perlu diobservasi

b. Guru dapat menggunakan lembar observasi berikut, atau mengembangkan-


nya sesuai dengan kebutuhan guru

Lembar Observasi

Nama peserta didik: ..............................


............................................
.............. Tanggal: ...............................
.................................
..
Berdasarkan observasi saya, sikap positif peserta didik yang bernama:
__________
Sebagai berikut :
.........................................
...............................................................
............................................
..............................................
...........................................
...................
.........................................
..............................................................
...........................................
...............................................
............................................
...................
.........................................
...............................................................
............................................
..............................................
...........................................
...................
.........................................
..............................................................
...........................................
...............................................
............................................
...................

Berdasarkan observasi
didik yang bernama: saya, hal-hal
__________
_______________, yangsebagai
_____, perlu ditingkatkan
berikut : dari sikap peserta

..............................................................
....................................................................................
...............................................
............................................
...................
.........................................
..............................................................
...........................................
............................................
............................................
......................
.........................................
..............................................................
...........................................
...............................................
............................................
...................
.........................................
..............................................................
...........................................
...............................................
............................................
...................

Penilaian Diri Sendiri dan Sebaya pada siswa

1. Guru meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri sendiri terkait
dengan ketercapaian Capaian/Tujuan Pembelajaran, ataupun meminta teman
sebayanya untuk melakukan penilaian tersebut.
2. Penilaian diri sendiri dapat berupa kualitatif ataupun kuantitatif.
3. Jika dilakukan secara kuantiatif, guru meminta peserta didik untuk
memberikan angka ketercapaian Capaian Pembelajaran, misalnya
menggunakan skala 1-10.
4. Sementara jika dilakukan secara kualitatif, guru meminta peserta didik
mencatat hal-hal yang telah dicapai dan yang belum dicapai.

Dengan melakukan penilaian diri sendiri ( self-assessment ), guru memberikan


kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan releksi terhadap dirinya tentang
hal-hal yang sudah dan belum dicapai terkait pembelajaran. Pertanyaan-pertanyaan
kunci yang dapat diberikan kepada peserta didik dalam melakukan penilaian diri
ataupun sebaya, di antaranya :

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK12
lasXIISMA/SMK12
a. Apakah kalian atau rekan kalian telah mencapai Capaian/Tujuan
Pembelajaran?
b. Jika iya, hal apa yang membuat kalian atau teman kalian mencapainya?
c. Jika tidak, apa yang bisa kalian atau teman kalian lakukan untuk
mencapainya?

Form Penilaian Diri Sendiri

LEMBAR PENILAIAN DIRI

Nama Siswa : ..............................


...................................
.....
Kelas : ..............................
...................................
.....

No. Uraian Ceklis


Ya Tidak
1. Saya tahu akibat buruk perilaku bohong pada orang
lain dan diri sendiri
2. Saya tahu alasan mengapa perlu tokoh panutan kejujuran
3. Saya tahu akibat bila saya menerapkan role mode
kejujuran dengan memberikan apresiasi kejujuran
4. Saya tahu akibat bila saya ber sikap jujur serta sopan
santun agar mampu menghargai

Form Penilaian Teman Sejawat

LEMBAR PENILAIAN TEMAN SEJAWAT

Ketentuan :
1. Anda diharapkan menilai teman Anda dengan jujur apakah teman anda
memiliki perilaku pola karakter jujur pada orang lain dan diri sendiri atau
tidak.
2. Ceklis pada kolom “Ya” jika menurut Anda jawabannya ya, dan ceklis di kolom
“tidak” jika jawabannya tidak.
3. Rahasiakan jawaban Anda dari teman-teman Anda.
4. Jawaban Anda tidak mempengaruhi penilaian pada diri Anda.

Ceklis
No. Nama Teman
Ya Tidak
1.
2.
3.
4.
dst

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK13
lasXIISMA/SMK13
Kegiatan Tindak Lanjut

Kegiatan tindak lanjut dapat berupa dua hal, yaitu:

a. Pengayaan: Kegiatan pembelajaran pengayaan dapat diberikan kepada


peserta didik yang menurut guru telah mencapai Capaian Pembelajaran.
Bentuk pengayaan yang
yang dapat diberikan oleh guru adalah:
adal ah:

1) Memberikan sumber bacaan lanjutan yang sesuai dengan topik untuk


dipelajari oleh peserta didik, kemudian disampaikan oleh peserta didik
yang bersangkutan pada sesi pertemuan berikutnya.

2) Membantu peserta didik lain yang belum mencapai Capain Pembelajaran,


sehingga sesama peserta didik dapat saling membantu untuk mencapai
Capaian Pembelajaran.

b. Remedial : kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum


mencapai Capaian Pembelajaran, untuk membantu mereka dalam
mencapainya. Dalam kegiatan remedial, beberapa hal yang dapat dilakukan
oleh guru, di antaranya:

1) Guru melakukan pertemuan satu per satu (one


( one on one meeting) dengan
peserta didik untuk menanyakan hambatan belajarnya, meningkatkan
motivasi belajarnya, dan memberikan umpan balik kepada peserta didik.

2) Memberikan aktivitas belajar tambahan di luar jam pelajaran, baik


dilakukan secara mandiri maupun bersama temannya, dengan catatan:

a) menyesuaikan dengan gaya belajar peserta didik,

b) membantu menyelesaikan hambatan belajarnya.

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK14
lasXIISMA/SMK14
LAMPIRAN

Materi kesatu

A. Menerapkan tokoh panutan yang berperilaku jujur dalam kehidupan


sehari-hari

Mohammad Hatta

Mohammad Hatta atau yang akrab dipanggil Bung Hatta adalah seorang pemikir,
negarawan, ekonom, dan sekaligus menjadi Wakil Presiden Indonesia yang
pertama mendampingi Soekarno. Ia lahir pada 12 Agus
Agustus
tus 1902 di Bukittinggi,
Sumatra Barat.

Pendidikan masa kecil Moh. Hatta dimulai dari Sekolah Rakyat. Ia juga kental
dengan pelajaran agama karena dilahirkan di lingkungan keluarga yang kuat akan

ilmu agama. Beranjak dewasa, ia menempuh pendidikan di sekolah MULO.


Selama pendidikan, beliau mempelajari banyak hal di luar pelajaran formal seperti
keorganisasian. Kecintaannya terhadap organisasi masih terbawa saat ia
melanjutkan pendidikan di PHS (Prins Hendrik School) pada 1921. Ia aktif
menjadi bagian dari Jong
J ong Sumatranen Bond.

Ia pun lulus dari PHS dan mendapat beasiswa kuliah di Handelshogeschool,


Rotterdam, Belanda, Moh. Hatta kembali menambah kapasitas ilmunya dengan
mempelajari hal-hal seperti tata negara dan juga ekonomi kolonial.

Keaktifan dalam organisasi tak terhenti, sejak Februari 1922, Bung Hatta telah
terpilih menjadi bendahara di Indische Vereeniging, sebuah organisasi yang
dipimpin oleh dr. Sutomo bersama dengan tokoh-tokohnya lainnya seperti dr.Sjaaf,
Kaligis dan dr. Sarjito. Dalam perkembangannya pada tahun 1925 Indische
Vereeniging diganti menjadi Perhimpunan Indonesia.

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK15
lasXIISMA/SMK15
Materi kedua

B. Perkenalan tokoh panutan kejujuran

1. Mohammad Hatta

Nama Mohammad Hatta sudah tak asing lagi bagi bangsa Indonesia. Ia adalah
salah satu pahlawan proklamasi bersama Sukarno. Selain berjasa besar bagi
kemerdekaan Indonesia, Bung Hatta, sapaan akrabnya, juga memiliki rekam jejak
sebagai seorang sosok yang sangat anti terhadap korupsi. Namun, Bung Hatta
menolaknya. "Uang apa lagi...? Bukankah semua ongkos perjalanan saya sudah
ditanggung pemerintah? Dapat mengunjungi daerah Irian ini saja saya sudah
bersyukur. Saya benar-benar tidak mengerti uang apa lagi ini?" kata Bung Hatta.
Bung Hatta juga mengatakan bahwa uang pemerintah pun sebenarnya adalah uang
rakyat. "Tidak, itu uang rakyat, saya tidak mau terima.. Kembalikan," tegas Bung
Hatta seperti dikutip dari buku berjudul Mengenang Bung Hatta (2002).

2. Hoegeng

Gus Dur pernah berkata, "Hanya ada tiga polisi yang tidak bisa disuap, yakni
patung polisi, polisi tidur, dan Hoegeng."
Hoegeng." Kalimat tersebut diutarakan Gus Dur
lantaran Hoegeng memang merupakan ikon polisi jujur dan antisuap. Sepak
terjangnya sebagai seorang polisi yang amanah memang patut ditiru. "Kalau mau
menghilangkan korupsi di negara ini, sebenarnya gampang. Ibaratnya, kalau kita
harus dimulai dari atas ke bawah. Membersihkan korupsi juga demikian. Harus
dimulai dengan cara membersihkan korupsi di tingkat atas atau pejabatnya lebih
dulu, lalu ke turun badan atau level pejabat eselonnya dan akhirnya ke kaki hingga
telapak atau ke pengawal bawah," kata Hoegeng kepada anaknya Didit Hoegeng.

3. Baharuddin Lopa

Baharuddin Lopa adalah sosok lain dalam ikon antikorupsi di Indonesia. Namanya
santer disebut sebagai Jaksa Agung yang tegas dan tak pandang bulu dalam
penegakan hukum. Lopa juga sangat galak terhadap setiap tindak tanduk yang
menjurus ke korupsi. Lopa adalah Jaksa Agung Republik Indonesia pada 6 Juni
2001 hingga meninggal dunia pada 3 Juli 2001.

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK16
lasXIISMA/SMK16
Materi ketiga

C. Role Mode Kejujuran dengan memberikan apresiasi kejujuran

Role model itu merupakan teladan yang bisa memberi dan menjadi contoh baik
kepada orang lain. Dengan demikian, tidak heran apabila orangtua sangat perlu
mengetahui akan hal ini. Sebagaimana yang sudah kita ketahui, orang tua itu
adalah teladan pertama kali bagi anak-anaknya. Beberapa tips menjadi role model
untuk anak seperti pada berikut ini.
Secara alami, nantinya itu anak-anak akan selalu mengamati setiap detail dari
perilaku orangtuanya. Hal ini merupakan suatu fakta. Karena orang tua itu
mempunyai waktu lebih banyak bagi anak-anaknya. Sedangkan apa yang para
orangtua lakukan itu mempunyai kekuatan guna mempengaruhi serta membimbing
buah hatinya.

1. Menjadi Orang yang Paham Etika dan Sopan Santun


Untuk tips menjadi role model untuk anak yang pertama adalah, hendaknya kita itu
membagikan nilai-nilai kepada mereka. Maksud dalam tips yang satu ini adalah,
mengajarkan kepada anak-anak mengenai berbagai karakter penting. Misalnya
adalah kejujuran, tanggung jawab, juga keahlian.

2. Tunjukan Rasa Respek Kepada Orang Lain dan Diri Sendiri


Tips menjadi role model untuk anak yang selanjutnya adalah sudah seharusnya kita
itu selalu menunjukkan cara bagaimana menghargai diri. Dalam hal ini, sudah
seharusnya kita itu menunjukkan kepada anak-anak kita bahwa kita itu juga
menghargai hidup kita sendiri.

3. Jangan Habiskan Waktu dengan Gadget


Tetapi hal yang harus tetap kita ingat adalah gunakan teknologi digital itu
seperlunya saja dan jangan berlebihan. Apalagi sengaja menghabiskan waktu untuk
bermain gadget. Perlu Anda ketahui, bahwasannya hal tersebut mengirimkan
sinyal yang salah kepada buah hati kita. Dalam pikiran mereka itu, tidak mengapa
untuk melakukan hal yang sama. Memang sekarang ini kebutuhan teknologi digital
tidak bisa kita pungkiri. Namun sebagai role model untuk anak-anak kita, alangkah
lebih baiknya jika kita menggunakan seperlunya saja. Apabila tugas sudah benar-
benar selesai, Anda bisa menghabiskan waktu bersama buah hati Anda untuk
sekedar ngobrol atau menanyakan bagaimana kegiatan mereka hari ini.

4. Ajak dan Berikan Contoh Hidup untuk Sehat Sejak Dini


Kesehatan juga menjadi tanggung jawab bagi orangtua. Oleh sebab itu, sudah
menjadi kewajiban bagi orang tua juga untuk mengajak anak-anaknya itu hidup

sehat sejak dini. Meskipun pengobatan itu menjadi hal yang diperlukan. Akan

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK17
lasXIISMA/SMK17
tetapi, hindarilah untuk langsung mengonsumsi obat sebagai salah satu metode
pengobatan yang praktis.

5. Latih Kecakapan Komunikasi yang Positif


Dalam hal ini, ada berbagai metode yang bisa gunakan. Sebagai role model untuk
anak-anak, hal ini juga akan berkaitan dengan sopan santun. Bagaimana kecakapan
yang positif itu? Ada beragam juga pastinya. Misalnya saja begini, kita selalu
menjadi sosok yang mengajarkan kepada anak-anak, untuk mendengarkan siapa
yang menjadi lawan bicara kita.

6. Tunjukkan Perilaku Jujur dalam Kondisi ApapunA papun


Oh iya, hendaknya kita juga jangan ragu untuk meminta maaf. Jika kita melihat
fakta yang terjadi sekarang ini, masih
ma sih banyak orang tua yang gengsi, gun
gunaa meminta
maaf ketika dirinya memang benar-benar salah. Padahal role model yang seperti
itu yang sudah seharusnya kita tanamkan sejak dini, untuk generasi-generasi
penerus kita. Mengakui kesalahan diri kita sendiri, kemudian, meminta maaf, itu
adalah hal yang sangat baik. Sifat yang demikian ini juga, nantinya akan membuat
mereka merasa dihargai.

7. Latih Anger Manajemen


Tidak cukup itu saja, akan tetapi kita juga harus melatih anak-anak kita tentang apa
itu anger manajemen. Tahukah Anda apa itu anger management? Tepat, ia
merupakan proses belajar untuk mengenali tanda-tanda yang terdapat dalam diri
seseorang, yang bisa menjadi marah, serta bisa mengambil tindakan guna
menenangkan diri, guna menghadapi situasi yang terjadi, dengan cara yang
tentunya itu produktif.

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK18
lasXIISMA/SMK18
Materi keempat

D. Menerapkan sikap jujur serta sopan santun agar mampu


mampu menghargai

Perilaku penuh kebohongan tentunya dapat merugikan orang lain dalam berbagai
aspek kehidupan. Sementara itu, perilaku kejujuran dapat menegakkan keadilan.

Kebohongan dapat membuat individu yang satu dan yang lainnya merasa sulit
percaya, tidak dihargai, dan timbul rasa benci. Rasa benci itu dapat berkembang
menjadi perselisihan.

Dalam praktiknya, sikap jujur ini harus diterapkan dalam kehidupan kita
dimanapun kita berada. Kejujuran harus diterapkan dan diajarkan sesegera
mungkin bagi anak- anak. Sebenarnya, seseorang dapat menanam benih
kepercayaan kepada kita. Dengan bersikap jujur ini maka akan memungkinkan
untuk menjadi seseorang yang dapat dipercayai setiap saat dan mempercayai
banyak orang. Berikut beberapa cara menerapkan perilaku jujur
1. Meyakini bahwa kejujuran dapat membangun kepercayaan dari orang lain.
Kepercayaan dari orang lain menjadi modal yang penting untuk meraih
kesuksesan di masa depan.
2. Melatih diri untuk mengatakan kebenaran meskipun kadang sulit dan berisiko
ketika disampaikan. Tidak jarang kebenaran mengandung risiko, seperti
merugikan pihak lain, menimbulkan perbedaan di kalangan masyarakat, atau
berdampak negatif terhadap diri sendiri. Oleh karena itu, ketika kebenaran itu
disampaikan harus dilakukan dengan cara meminimalisir risiko yang mungkin
bisa terjadi.
3. Kritis terhadap pemberitaan yang beredar. Berita yang beredar di masyarakat,
belum tentu adalah berita yang benar. Sementara itu, membiarkan sebuah berita
atau perkataan yang tidak benar sama artinya dengan menyetujui kebohongan.
Maka dari itu, sikap kritis terhadap berita bohong harus ditumbuhkan. Berita
bohong harus
harus dikritisi agar tidak menimbulkan fitnah di tengah masyarakat.
4. Tidak menjadikan kebohongan sebagai becandaan. Pasalnya, satu kebohongan
akan menyebabkan timbulnya kebohongan yang lain, maka sekecil apapun
sebuah kebohongan harus bisa dihindari.

Bertindak jujur itu baik tidak hanya untuk kita, tetapi juga untuk orang lain. Mulai
dari sekarang, kita harus membiasakan pola hidup jujur, ada tiga cara yang bisa
dilakukan untuk membiasakan pola hidup jujur:

(1) Tanamkan bahwa kejujuran akan memberikan faedah bagi diri sendiri dan
lingkungan. kejujuran adalah batu penjuru segala kesuksesan. Saat kita jujur orang
akan menjadi percaya dan mudah bekerja sama, sehingga di saat seperti itu
kehadiran kita sangat bermanfaat sekali.

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK19
lasXIISMA/SMK19
(2) Tanamkan bahwa ketidakjujuran akan membuat celaka diri kita dan
lingkungan. Seperti pejabat publik yang tertangkap tangan melakukan korupsi, ia
akan mendapat sangsi hukum yang menjebloskan nya ke penjara. Selain dirinya
yang rugi, tentu nama baik keluarganya akan tercemar. Dan masyarakat yang
dipimpin pun akan mengalami kesengsaraan, karena tidak mendapat pelayanan
yang baik.

(3) Saling mengingatkan satu sama lain. Orang tua, guru, teman bisa sama-sama
saling mengingatkan untuk berperilaku jujur. Bahkan bila ada orang yang berlaku
tidak jujur dapat diberikan sangsi yang tegas supaya menimbulkan efek jera. Serta
bagi orang yang berperilaku jujur diberi penghargaan dan apresiasi.

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK2
lasXIISMA/SMK2
Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK21
lasXIISMA/SMK21
Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK22
lasXIISMA/SMK22
Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK23
lasXIISMA/SMK23
Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK24
lasXIISMA/SMK24
Saya Tahu ... Saya Ingin Tahu … Saya Telah Ketahui ...

diisi di awal diisi di awal diisi di akhir


pembelajaran pembelajaran pembelajaran

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


Lemb Lembar
Lembar Kerja 1: Grafik TIK

Keterangan
Pada kolom Saya Tahu, peserta didik menuliskan apa yang dia ketahui tentang
Jujur itu sulit (diisi di awal pembelajaran).
Pada kolom Saya Ingin Tahu, peserta didik menuliskan apa yang dia ingin tahu
lebih banyak tentang Jujur itu sulit (diisi di awal pembelajaran).
Pada kolom Saya Telah Ketahui, peserta didik menuliskan hal baru yang mereka
pelajari tentang Jujur itu sulit (diisi di akhir pembelajaran).

Lembar Kerja 2: Grafik TIK

Tanggal:

Dari proses belajar hari ini,


i ni, hal yang saya pahami adalah

Pertanyaan pemantik dapat disesuaikan oleh guru kelas. Beberapa contoh


pertanyaan yang dapat digunakan,
digunakan, seperti:
a. Dari proses belajar hari
ha ri ini, hal yang saya pahami adalah ...
b. Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah/saya ingin
mengetahui lebih dalam tentang ….
c. Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan
sehari-hari

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK25
lasXIISMA/SMK25
ar Kerja 1:
MODUL AJAR
FASE F
TEMA DISIPLIN
A. Informasi Umum
1. Identitas Sekolah
Nama : ………………………………………..
Institusi : ………………………………………..
Tahun Pelajaran : ………………………………………..
Jenjang : SMA/SMK
Kelas : XII
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (3 pertemuan)

2. Kompetensi Awal
Sebelum mempelajari materi disiplin peserta didik sudah memiliki pengetahuan
dasar mengenai nilai-nilai dasar antikorupsi.

3. Profil Pelajar Pancasila


Setelah mempelajari materi ini peserta didk dapat meningkatkan iman dan
taqwa pada Tuhan YME, menjadi pelajar yang mandiri,
ma ndiri, kreatif, berkebhinekaan
global, gotong royong serta bernalar kritis.
4. Sarana Prasarana
a. Alat dan bahan : Alat tulis dan laptop.
b. Materi dan Sumber : Buku KPK, Internet, dan sumber lainnya yang
berkaitan.

5. Target Peserta Didik


Peserta didik yang menjadi target dalam pembelajaran ini adalah p eserta didik
reguler/tipikal umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar.

6. Model Pembelajaran
Pemimpin yang asertif (model 80)

B. Komponen Inti

B.1 Pertemuan kesatu dan kedua


1. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran menggunakan model Pemimpin yang asertif dalam
pembentukan karakter disiplin, peserta didik diharapkan dapat menganalisis
perilaku tidak disiplin yang perlu
per lu dihindari, sehingga dapat membiasakan perilaku
p erilaku
dan karakter pemimpin yang asertif dan agresif serta dampaknya dalam
menghargai waktu baik dikelas, sekolah, rumah, dan masyarakat serta dapat
menerapkan dan membiasakan sikap disiplin dalam lingkungan sekolah, keluarga
dan masyarakat sehingga secara aktif mampu menghindari serta menolak perilaku
korupsi.

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK26
lasXIISMA/SMK26
2. Pemahaman Bermakna
Sebagai warga masyarakat hendaknya kita bisa memahami nilai-nilai antikorupsi
agar dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pertanyaan Pemantik
Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
1. Mengapa kita perlu memiliki sikap disiplin?
2. Bagaimana cara menghindari perilaku tidak disiplin dalam kehidupan kita
sehari-hari!

4. Kegiatan Pembelaja
Pembelajaran
ran
a. Kegiatan Awal (5 menit)
1. Peserta didik dan guru memulai dengan berdoa bersama.
2. Guru melakukanpemeriksaan kehadiran peserta didik.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
4. Guru menyampaikan materi dan kegiatan pembelalajaran yang akan
dilaksanakan.
5. Peserta didik bersama dengan
dengan guru membahas tentang kesepakatan yang
akan diterapkan dalam pembelajaran
6. Guru mengajak Peserta didik mengisi grafik TIK untuk mengetahui apa
yang telah dipelajari di kelas sebelum nya, serta apa yang hendak diketahui
lebih dalam.

b. Kegiatan Inti (30 menit)


1. Mulai dari diri sendiri
Peserta didik membaca materi mengenai metode pembentukan karakter
disiplin, faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan karakter disiplin dan
serta perilaku tidak disiplin yang perlu dihindari.

2. Eksplorasi konsep
Peserta didik lebih memahami materi tentang metode pembentukan
karakter disiplin, faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan karakter
disiplin serta perilaku tidak disiplin yang perlu dihindari dengan
menyaksikan tayangan artikel atau membaca
membaca artikel tokoh bangsa
bangsa H
Haji
aji
Agus Salim.

3. Ruang Kolaborasi
Peserta didik melakukan diskusi kelompok, setiap kelompok maksimal lima
orang, untuk menganalisis perilaku disiplin tokoh bangsa, sehingga dapat
menyimpulkan tentang perilaku tidak disiplin yang perlu dihindari terkait
dengan pengalaman hidup sehari-hari, pendapat mengenai tokoh, dan dapat
dijadikan sebagai ketauladanan untuk membentuk karakter disiplin dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam diskusi kelompok, peserta didik akan
mempelajari perilaku dan karakter pemimpin yang asertif dan agresif serta
dampaknya melalui analisa artikel Haji Agus Salim.

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK27
lasXIISMA/SMK27
4. Refleksi terbimbing
a. Guru memeriksa pemahaman peserta didik dengan meminta mereka
menjawab pertanyaan kunci pada awal diskusi dengan Bbhasa
sederhana yang mudah dipahami
b.
b. Peserta didik dapat menuliskannya pada kolom refleksi (buku siswa)
atau menyampaikan secara lisan,
c. Guru memberikan komentar, membenarkan ataupun mengoreksi
pemahaman yang didapatkan
didapatkan peserta didik

5. Demonstrasi Kontekstual
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Setiap kelompok
menyampaikan hasil diskusi kelompoknya berdasarkan ketauladanan tokoh
bangsa tentang karakter disiplin.

6. Elaborasi Pemahaman
a. Peserta didik diminta untuk mengeksplor hasil pembelajaran yang
dilakukan, dengan menunjuk 1 wakil dari kelompoknya masing-masing
masing-masin g
untuk presentasi
b.
b. Peserta didik memberikan pertanyaan dan tanggapan terhadap
presentasi hasil diskusi kelompok.

c. Kegiatan Penutup (10 menit)

7. Koneksi antar materi


Peserta didik diminta untuk dapat mencari keterhubungan antara materi yang
dipelajari, menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru, dan
mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan tugas
kelompok.

8. Aksi Nyata/ Deklarasi


a) Peserta didik dapat mengaitkan peristiwa yang terjadi dengan
pengalaman hidup sehari-hari,
b) Peserta didik berkomitmen dan berjanji pada dirinya dengan
mendeklarasikan hasil kegiatan pembelajaran tentang nilai antikorupsi
yang telah dipelajari.
c) Guru memberikan penguatan dan motivasi kepada peserta didik
untuk meluaskan pengaruh tentang disiplin dalam lingkungan sekolah,
teman bermain, keluarga dan masyarakat

B.2 Pertemuan ketiga

1. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran menggunakan model Pemimpin yang asertif
dalam pembentukan karakter disiplin, peserta didik diharapkan dapat
menganalisis perilaku tidak disiplin yang perlu dihindari, sehingga dapat
membiasakan perilaku dan karakter pemimpin yang asertif dan agresif serta
dampaknya dalam menghargai
menghargai waktu baik dikelas, sekolah, rumah, dan
masyarakat serta dapat menerapkan dan
dan membiasakan sikap disiplin dalam

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK28
lasXIISMA/SMK28
lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat sehingga secara aktif mampu
menghindari serta menolak perilaku korupsi.

2. Pemahaman Bermakna
Sebagai warga masyarakat hendaknya kita bisa memahami nilai-nilai
antikorupsi agar dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pertanyaan Pemantik
Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
1. Siapakah tokoh milenial yang menurut kalian dapat dijadikan panutan
untuk pembentukan karakter disiplin ?
2. Bagaimana cara mecegah perilaku tidak disiplin ?

4. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal (5 menit)
1. Peserta didik dan guru memulai dengan berdoa bersama.
2. Guru melakukanpemeriksaan kehadiran peserta didik.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
4. Guru menyampaikan materi dan kegiatan pembelalajaran yang akan
dilaksanakan.
5. Peserta didik bersama dengan guru
guru membahas tentang kesep
kesepakatan
akatan yang
yang
akan diterapkan dalam pembelajaran
6. Guru mengajak Peserta didik mengisi grafik TIK untuk mengetahui apa
yang telah dipelajari di kelas sebelum nya, serta apa yang hendak
diketahui lebih dalam.

b. Kegiatan Inti (30 menit)


1. Mulai dari diri sendiri
Peserta didik membaca materi mengenai cara membiasakan hidup
disiplin dalam kehidupan sehari-hari.

2. Eksplorasi konsep
Peserta didik memahami konsep mengenai perilaku disiplin berdasarkan
analisa ketauladanan tokoh bangsa Haji Agus Salim.

3. Ruang Kolaborasi
Peserta didik berdasarkan hasil analisa dan preentasi diskusi kelompok
pada pertemuan sebelumnya, membuat sebuah project video pembiasaan
baik tentang ketauladanan
ket auladanan Haji Agus Salim, sehingga dapat membangun
dan membiasakan perilaku yang asertif, akomodatif, tegas, bijaksana,
jujur, komunikatif dan disiplin.

4. Refleksi terbimbing
1. Guru memeriksa pemahaman peserta didik dengan meminta mereka
menjawab pertanyaan kunci pada awal diskusi dengan hahasa
sederhana yang mudah dipahami
2. Peserta didik dapat menuliskannya pada kolom refleksi (buku siswa)

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK29
lasXIISMA/SMK29
atau menyampaikan secara lisan,
3. Guru memberikan komentar, membenarkan ataupun mengoreksi
pemahaman yang didapatkan peserta didik

5. Demonstrasi Kontekstual
Peserta didik menyampaikan konsep tentang konsep video pembisaan
baik dalam kelompoknya
kelompoknya masing-masing.

6. Elaborasi Pemahaman
Peserta didik mengeksplor konsep video pembisaan baik

c. Kegiatan Penutup (10 menit)


1. Koneksi antar materi
Peserta didik diminta untuk dapat mencari keterhubungan antara materi
yang dipelajari, menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru, dan
mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan tugas
kelompok.

2. Aksi Nyata/ Deklarasi


a. Peserta didik dapat mengaitkan peristiwa yang terjadi dengan
pengalaman hidup sehari-hari,
b. Peserta didik berkomitmen dan berjanji pada dirinya dengan
mendeklarasikan hasil kegiatan pembelajaran tentang nilai antikorupsi
yang telah dipelajari.

Guru memberikan penguatan dan motivasi kepada peserta didik untuk


meluaskan pengaruh tentang disiplin dalam lingkungan sekolah, teman bermain,
keluarga dan masyarakat

5. Asesmen Diagnostik

A. Asesmen Non Kognitif

Informasi apa saja yang ingin Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan
digali?

Aktivitas peserta didik selama 1. Apa saja kegiatanmu sepanjang hari di


belajar di rumah rumah?
2. Apakah memiliki waktu cukup untuk
belajar?
3. Siapa saja yang sekarang tinggal dirumah?
4. Sebutkan3 hal dari yang paling
menyenangkan waktu belajar!
5. Sebutkan 3 hal yang tidak menyenangkan
saat kamu sedang belajar!
6. Apa cita – cita mu?

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK3
lasXIISMA/SMK3
Aktivitas di rumah mendukung 1. Apakah kamu sudah
sudah terbiasa disiplin?
minat dan bakat peserta didik 2. Manfaat apa yang diperoleh dari terbiasa
disiplin?
3. Bagaimana cara kalian mengajak orang lain
untuk disiplin?

Langkah-langkah
Langkah-lang kah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang
dibutuhkan?

Persiapan Menyiapkan beberapa


lembar kertas jika
peserta didik ingin
menulis dan/atau
menggambar
jawabannya

Pelaksanaan
1. Berikan penguatan dan/atau pertanyaan lanjutan
saat peserta didik menjawab pertanyaan
2. Arahkan dan langsung menjawab jika peserta

3. didik balik bertanya


Beri waktu peserta didik untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan
4. Jika merasa kesulitan memahami pertanyaan,
sederhanakan pertanyaan dengan menggunakan
bahasa yang lebih mudah dipahami
dipahami

Tindak lanjut
1. Jika peserta didik menyampaikan masalah, ajak
berdikusi untuk menentukan penyelesaiannya
penyelesaiannya
2. Jika diperlukan komunikasikan permasalahan
tersebut dengan orang tua
3. Lakukan asesmen diagnostik non kognitif secara
berkala sesuai kebutuhan

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK31
lasXIISMA/SMK31
B. Asesmen Kognitif/Formatif

Waktu Akhir setelah bahasan materi Durasi Asesmen 1 JP


Asesmen disiplin dan pengalaman hidup
sehari-hari

Pertanyaan Kemungkinan Skor Rencana


Jawaban (Kategori) Tindak
Lanjut

Setelah kegiatan 1. Bagaimana Tahu paham Pembelajaran


pembelajaran cara dilanjutkan
menggunakan membiasakan pada unit
model Pemimpin disiplin berikutnya
yang asertif dalam dalam
pembentukan lingkungan
lingkung an ? Hanya Paham Memberikan
karakter disiplin, mengetahui sebagian pembelajaran
peserta didik sedikit tentang remedial
diharapkan dapat disiplin
menganalisis
Tetap tidak Tidak Memberikan
perilaku tidak
tahu paham pembelajaran
disiplin yang perlu
remedial
dihindari, sehingga
dapat membiasakan 2. Faktor apa Tahu semua paham Pembelajaran
perilaku dan sajakah yang dilanjutkan
karakter pemimpin mempengaru pada unit
yang asertif dan hi berikutnya
agresif serta keberhasilan
dampaknya dalam disiplin? Tahu 1 contoh Paham Memberikan
menghargai waktu saja sebagian pembelajaran
baik dikelas, remedial
sekolah, rumah,
dan masyarakat Tidak tahu Tidak Memberikan
serta dapat sama sekali paham pembelajaran
menerapkan dan remedial
membiasakan sikap
disiplin dalam
lingkungan
sekolah, keluarga
dan masyarakat
sehingga secara
aktif mampu
menghindari serta
menolak perilaku
korupsi.

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK32
lasXIISMA/SMK32
3. Bagaimana Tahu semua paham Pembelajaran
kah cara dilanjutkan
menentukan pada unit
hidup disiplin? berikutnya

Tahu 1 contoh Paham Memberikan


saja sebagian pembelajaran
remedial

Tidak tahu Tidak Memberikan


sama sekali paham pembelajaran
remedial

4. Berikan Tahu semua paham Pembelajaran


contoh dilanjutkan
perilaku tidak pada unit
disiplin yang berikutnya
harus
dihindari Tahu 1 contoh Paham Memberikan
dalam saja sebagian pembelajaran
kehidupan! remedial

Tidak tahu Tidak Memberikan


sama sekali paham pembelajaran
remedial

Langkah-langkah
Langkah-lang kah apa saja yang akan dilakukan? Alat bantu apa yang
dibutuhkan?

Persiapan dan pelaksanaan : Pada saat Pelaksanaan


1. Menyusun jadwal pelaksanaan menyiapkan :
2. Mengidentifikasi materi uji yang mewakili 1. video
keseluruhan materi pembelajaran 2. lcd
3. Menyusun 2 pertanyaan sederhana sesuai 3. laptop
kelasnya
4. Asesmen diberikan seluruh peserta didik

Tindak Lanjut :
1. Melakukan pengolahan hasil asesmen dan
hitung rata-rata kelas
2. Bagi peserta didik yang memperoleh nilai rata-
rata akan mengikuti pembelajaran unit
berikutnya
3. Bagi peserta didik yang memperoleh nilai
dibawah rata-rata akan memperoleh remedial
teaching dan bantuan dari guru

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK33
lasXIISMA/SMK33
4. Bagi siswa yang memperoleh nilai di atas rata-
rata akan memperoleh pengayaan dari guru
5. Ulangi proses asesmen diagnosis ini sesuai
dengan kebutuhan di kelas.

Aspek penilaian

Aspek yang Bentuk Instrumen Waktu Penilaian


No
dinilai Penilaian Penilaian
1. Pengetahuan Tes Tulis Soal Tes Setelah selesai KBM
2. Keterampilan Unjuk kerja Format pengamatan Pada saat presentasi
Project unjuk kerja Pengumpulan tugas
video Format penilaian
project video
3. Sikap Observasi/ Format pengamatan Selama dan setelah
jurnal sikap proses pembelajaran

Lampiran Penilaian

1) Penilaian Tahu/Paham
1. Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis
2. Prosedur Penilaian:
Teknik Waktu
No Aspek yang dinilai
Penilaian Penilaian
1. Pengetahuan
a. Menyadari sikap disiplin Pengamatan Penyelesaian
dilingkungan keluarga dan kelas dan tes tugas
b. Menganalisis nilai-nilai disiplin
disiplin kelompok
dilingkungan keluarga dan kelas

Penilaian Pengetahuan
Pengetahuan

a). Pemahaman Materi materi pada bab ini, tentu saja ada materi yang
Dalam mempelajari
dengan mudah kalian pahami, ada juga yang sulit kalian pahami. Oleh karena
itu, lakukanlah penilaian diri atas pemahaman kalian terhadap materi pada
bab ini dengan memberikan tanda ceklist (√) pada kolom PS (Paham Sekali),
PSb (Paham Sebagian), BP (Belum Paham).

No Sub-Materi
Sub-Materi Pokok PS PSb BP
1 Cara pembentukan karakter disiplin
2 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
pendidikan karakter disiplin
3 Cara hidup disiplin
4 Perilaku tidak disiplin yang perlu dihindari

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK34
lasXIISMA/SMK34
Apabila pemahaman kalian berada pada kategori PS (paham sekali) mintalah
materi pengayaan kepada guru untuk menambah wawasan kalian, sedangkan
apabila pemahaman kalian berada pada kategori PSb (Paham Sebagian) dan
BP (Belum Paham) coba bertanyalah kepada guru serta mintalah penjelasan
lebih lengkap, supaya kalian cepat memahami materi pembelajaran yang
sebelumnya kurang atau belum memahaminya

b) Penilaian pengetahuan dilakukan dalam tes tertulis/lisan dengan


mengerjakan uji kompetensi

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara jelas dan


akurat.
1. Bagaimana cara membiasakan disiplin dalam lingkungan ?
2. Faktor apa sajakah
sajakah yang mempengaruhi keberhasilan disiplin?
3. Bagaimanakah cara menentukan hidup disiplin?
4. Berikan contoh perilaku tidak disiplin yang harus dihindari dalam
kehidupan!

2) Penilaian Bisa/Mamp
Bisa/Mampu/Terampil
u/Terampil
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta
didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab
pertanyaan atau mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan
dalam memberikan masukan/saran pada saat menyampaikan hasil telaah
tentang nilai disiplin. Lembar penilaian Penyajian dan laporan hasil telaah
dapat menggunakan format dibawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian
dan rubriknya dapatdisesuaikan dengan situasi dan kokondisi
ndisi serta keperluan
guru.

Kemampuan Kemampuan Memberi


Nama Bertanya Menjawab/ masukan/saran
No
Peserta didik argumentasi
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Keterangan : di isi dengan tanda cek ( √ )


Kategori Penilaian :
4 = sangat
sangat baik, 3 = baik,
baik, 2 = cukup,
cukup, 1 = kurang

Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x 100
Skor maksimal

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK35
lasXIISMA/SMK35
Pedoman Penskoran (rubrik) :
No Aspek Penskoran
1. Kemampuan Skor 4, apabila selalu Bertanya
Bertanya
bertanya Skor 3, apabila sering bertanya
Skor 2, apabila kadang-
kadang-kadangbertanya
kadangbertanya

2. Kemampuan Skor 4,
Skor 1, apabila
apabila materi/jawaban
tidak pernah bertanya.
benar, rasional,
rasional, dan
menjawab/ jelas.
Argumentasi Skor 3, apabila materi/jawaban benar, rasional,
rasional, dan
tidak jelas
Skor 2, apabila materi/jawaban benar, tidak rasional,
dan tidak jelas
Skor 1, apabila materi/jawaban tidak benar, tidak
rasional, dan tidak jelas
3. Kemampuan Skor 4, apabila selalu memberi masukan
memberi Skor 3, apabila sering memberi masukan
masukan Skor 2, apabila kadang-kadang
kadang-kadang memberi masukan
Skor 1, apabila tidak pernah
pernah memberi mamasukan
sukan

- Penilaian Unjuk Kerja


Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen
penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
Kesesuaian penggunaan
3
tata bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi
jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK36
lasXIISMA/SMK36
Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

3) penilaian sikap

LEMBAR PENILAIAN PEMBIASAAN SIKAP DISIPLIN BAGI SISWA

Kelas : XI
Tema : Disiplin
Kompetensi Dasar : Menganalisis perilaku tidak disiplin yang perlu dihindari
Deskripsi Tugas : Menggali (assesmen)menggunakan kuisioner terkait
kebiasaan peserta didik untuk bersikap disiplin

KUISIONER
Tanggal :...................................
Nama Peserta Didik :...................................
:...................................

PETUNJUK
Lembar ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap disiplin dari peserta didik.
Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang kamu miliki
sebagai berikut :
Kadang Tidak
No Sikap yang diamati
diamati Selalu Sering
-kadang pernah
1 Saya masuk kelas tepat waktu
2 Saya mengumpulkan tugas tepat
waktu
3 Saya memakai seragam sesuai tata
tertib
4 Saya mengerjakan tugas yang
diberikan
5 Saya tertib dalam mengikuti
pembelajaran
6 Saya membawa buku tulis sesuai
mata pelajaran
7 Saya membawa buku teks mata
pelajaran
8 Saya selalu bangun pagi lebih awal

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK37
lasXIISMA/SMK37
9 Saya merapihkan tempat tidur
sendiri
10 Saya membantu orang tua dirumah
11 Saya mengerjakan ibadah tepat
waktu
12 Saya mematuhi peraturan lalu lintas

13 Saya selalu membuang sampah


ditempatnya
14 Saya tepat waktu apabila berjanji
dengan orang lain
15 Saya membiasakan budaya
budaya antri
dalam lingkungan
Jumlah

Petunjuk penskoran
Selalu :4 Kadang-kadang :2
Sering :3 Tidak pernah :1

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Nilai yang diperoleh


---------------------------- x 100
Nilai maksimal

Observasi
Observasi Guru

Guru melakukan observasi untuk menilai sikap peserta didiknya. Dalam


melakukan penilaian sikap, guru dapat melakukan observasi. Observasi dilakukan
dengan mencatat hal-hal yang tampak dan terlihat dari aktivitas peserta didik di
kelas. Observasi dapat meliputi, namun tidak terbatas kepada:
1. Kemampuan kolaborasi, bekerja sama, atau membantu teman dalam kegiatan
kelompok.
2. Dapat menyimak penjelasan guru dengan seksama dan ketika temannya
berbicara
3. Menunjukkan antusiasme dalam pembelajaran.
4. Berani menyampaikan pendapat disertai dengan argumentasi yang jelas,
rasional dan sistematis, serta disampaikan secara santun.
5. Menunjukkan sikap menghargai terhadap teman yang berbeda, misalnya
berbeda pendapat, ras, suku, agama
agama dan kepercayaan, dan lain sebagainya.
6. Menunjukkan sikap tanggung jawab ketika diberi tugas dan peran yang harus
dilakukan

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK38
lasXIISMA/SMK38
Catatan Observasi:
a. Guru dapat mengembangkan komponen penting lainnya terkait hal-hal yang
perlu diobservasi
b. Guru dapat menggunakan lembar observasi berikut, atau mengembangkan-nya
sesuai dengan kebutuhan guru

Lembar Observasi

Nama peserta didik : ................................


................................
Tanggal : ....................
................................
............

Berdasarkan observasi saya, sikap positif peserta didik yang bernama: __________
Sebagai berikut

Berdasarkan observasi saya, hal-hal yang perlu ditingkatkan dari sikap peserta
didik yang bernama: _______________, sebagai berikut

Penilaian Diri Sendiri dan Sebaya

Guru juga dapat meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri sendiri
terkait dengan ketercapaian Capaian/Tujuan Pembelajaran, ataupun meminta
teman sebayanya untuk melakukan penilaian tersebut. Penilaian diri sendiri dapat
berupa kualitatif ataupun kuantitatif. Jika dilakukan secara kuantiatif, guru
meminta peserta didik untuk memberikan angka ketercapaian Capaian
Pembelajaran, misalnya menggunakan skala 1-10. Sementara jika dilakukan secara
kualitatif, guru meminta peserta didik mencatat hal-hal yang telah dicapai dan yang

belum dicapai.

Dengan melakukan penilaian diri sendiri ( self-assessment ), guru memberikan


kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan releksi terhadap dirinya tentang
hal-hal yang sudah dan belum dicapai terkait pembelajaran. Pertanyaan-pertanyaan
kunci yang dapat diberikan kepada peserta didik dalam melakukan penilaian diri
ataupun sebaya, di antaranya:
a. Apakah kalian atau rekan kalian telah mencapai tujuan pembelajaran?
b. Jika iya, hal apa yang membuat kalian atau teman
tema n kalian mencapainya?
c. Jika tidak, apa yang bisa kalian atau teman kalian lakukan untuk
mencapainya?

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK39
lasXIISMA/SMK39
Kegiatan Tindak Lanjut
Kegiatan tindak lanjut dapat berupa dua hal, yaitu:
a. Pengayaan: Kegiatan pembelajaran pengayaan dapat diberikan
diber ikan kepada peserta
didik yang menurut guru telah mencapai tujuan pembelajaran. Bentuk
pengayaan yang dapat diberikan oleh guru adalah:
1) Memberikan sumber bacaan lanjutan yang sesuai dengan topik untuk
dipelajari oleh peserta didik, kemudian disampaikan oleh peserta didik yang
bersangkutan pada sesi pertemuan berikutnya.
berikutnya.
2) Membantu peserta didik lain yang belum mencapai tujuan pembelajaran,
sehingga sesama peserta didik dapat saling membantu untuk mencapai
tujuan pembelajaran.

b. Remedial : kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum


menca-pai Capaian Pembelajaran, untuk membantu mereka dalam
mencapainya. Dalam kegiatan remedial, beberapa hal yang dapat dilakukan
oleh guru, di antaranya:
1) Guru melakukan pertemuan satu per satu (one
( one on one meeting) dengan
peserta didik untuk menanyakan hambatan belajarnya, meningkatkan
motivasi bela-jarnya, dan memberikan umpan balik kepada peserta didik.
2) Memberikan aktivitas belajar tambahan di luar jam pelajaran, baik
dilakukan secara mandiri maupun bersama temannya, dengan catatan: 1)
menyesuaikan dengan gaya belajar peserta didik, 2) membantu
menyelesaikan hambatan belajarnya.

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK4
lasXIISMA/SMK4
LAMPIRAN

Materi kesatu

A. Metode Pembentukan Karakter Disiplin

Menurut KPK kata kunci disiplin adalah tepat waktu, komitmen, taat, fokus, tekun,
ada tujuan, ada prioritas, konsistensi, perencanaan.

Menurut Mukodi dan Afid (2014 : 87) beberapa langkah yang dapat ditempuh oleh
sekolah untuk mengembangkan disiplin peserta didik adalah sebagai berikut:
a. Menumbuhkan pola pikir peserta didik dengan memberikan pemahaman
tentang konsep dasar disiplin.
b. Menumbuhkan dan mengembangkan pemahaman peserta didik tentang
manfaat mematuhi aturan dalam berkegiatan.
c. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan secara sehat.
d. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
mengontrol diri secara tepat.
e. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan guru sebagai figur teladan
bagi peserta didik.
f. Menumbuhkan dan mengembangkan mekanisme pemberian penghargaan
hukuman yang sehat untuk penegakan disiplin di sekolah.

Hurlock dalam (Andrian, 2017: 140) mengemukakan bahwa disiplin dapat


terbentuk dengan cara sebagai berikut:
a. Mendisiplinkan secara otoriter
Yaitu dengan cara menetapkan peraturan dan pengaturan yang keras dan
memaksa dengan disertai adanya hukuman terutama hukuman badan apabila
tidak dapat memenuhi standar disiplin yang telah ditentukan. Dalam disiplin
otoriter sedikit atau sama sekali tidak adanya persetujuan atau tanda-tanda
penghargaan lainnya
lainnya apabila seseorang berhasil memenuhi standar.

b. Mendisiplinkan secara permisif


Bisa diartikan sedikit disiplin atau tidak berdisiplin. Dalam cara ini anak sering
tidak diberi batas – batas atau kendala yang mengatur apa saja yang boleh
dilakukan, mereka bebas mengambil keputusan dan berlaku sesuai dengan
kehendaknya sendiri.

c. Mendisiplinkan secara demokratis


Yaitu dengan menggunakan penjelasan, diskusi dan penalaran untuk membantu
anak mengerti mengapa perilaku tertentu diharapkan. Cara ini lebih
menekankan pada aspek edukatif daripada aspek hukumannya.
hukumannya.

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK41
lasXIISMA/SMK41
ARTIKEL TOKOH BANGSA HAJI AGUS SALIM

Tokoh yang sangat disiplin dalam mendidik dirinya dan keluarga

Haji Agus Salim adalah tokoh yang waktu kecil bernama Masyhudul Haq ini
adalah seorang ulama dan tokoh pejuang kemerdekaan dari Minagkabau, Sumatera
Barat.Ayahnya dalah seorang kepala jaksa di Pengadilan Tingg
Tinggii Riau. Agus Salim
menikah pada tahun 1912 dengan gadis sedesanya di Minangkabau, dan dikaruniai
delapan anak.

“Orang tua yang sangat pandai ini adalah seorang yang genius. Ia mampu berbicara
dan menulis secara sempurna sedikitnya dalam sembilan bahasa. Kelemahannya
hanya satu: ia hidup melarat.” Itulah tulisan Willem Schermerhorn, seorang pejabat
Belanda, dalam Het dagboek van Schermerhorn (Buku Harian Schermerhorn) saat
mengomentari H. Agus Salim. Faktanya memang demikian. H. Agus Salim selalu
bersahaja. Suatu ketika, di sebuah tempat di dataran Eropa, berkumpullah para
diplomat dari pelbagai negara. Di antara mereka terselip seorang pria berjanggut
putih. Keberadaannya sangat mudah dibedakan dari yang lain. Selain lebih pendek,
dandanannya pun sungguh kontras. Bila para diplomat lain berpenampilan necis, ia
justru mengenakan jas berhiaskan beberapa jahitan di sana-sini.

Agus Salim merupakan tokoh yang sagat disiplin dalam mendidik anaknya dan
keluarga. Setelah anaknya yang pertama lahir, selama 18 tahun salim dan keluarga
hanya makan sayur segar tanpa daging sama sekali. Padahal dalam keluarga
Minang, makan daging sepeti rendang adalah santapan utama. Ada dua alasan
yang mendorongnya melakukan hal tersebut. Pertama, seperti diceritakan anaknya,
karena sakitya, oleh dokter dianjurkan makan sayur dan berpantangan daging.
Namun ada pula sumber yang mengatakan bahwa Agus Salim takutta kut karena istrinya
adalah saudara sepupunya sendiri, khawatir hal tersbut menyebabkan anak-
anaknya cacat. Oleh sebab itu, perlu dilakukan diet kesehatan yang sangat ketat
agar putra-putrinya yang lain juga sehat.

Yang menarik dari Agus Salim adalah perhatian yang besar pada keluarganya. Hal
tersbut terlihat dari caranya mendidik anak. Bahkan istrinya pun diwajibka
mengikuti pelajaran yang ia berikan dirumah. Tujuannya menurut Agus Salim agar
anak-anaknya tidak terpengaruh oleh pikiran dan kebudayaan kaum
kau m penjajah.

Selain itu, Agus Salim ingin membentuk sikap dan kpribadian anak-anaknya sesuai
dengan keinginannya. Pelajaran yang Agus Salim berikan kepada anak-anaknya
antara lain baca tulis, bahasa asing, budi pekerti dan peljaran agama. Agus
Salimjuga mendidik mereka agar bersifat kritis dan kreatif. Sebab itu Agus Salim
senang mengajak mereka diskusi, berargumentasi, agar pikiran mereka tidak
membeku dan bersikap menerima saja. Pengetahuannya yang snagat luas mengenai
Islam menyebabkan Agus Salim menjadi dosen tamu di Universitas Cornell dan
Princenton University, Amerika Serikat.

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK42
lasXIISMA/SMK42
Agus Salim adalah manusia merdeka

Kehidupan rumah tangga Agus Salim sangat sederhana. Kebiasaan Agus Salim
yang unik adalah kurang lebih setiap enam bulan sekali mengubah letak meja
kursi, lemari sampai tempat tidur rumahnya. Kadang-kadang kamar makan
ditukarnya dengan kamar tidur. Agus Salim berpendapat
berpendapat bahwa d
dengan
engan berbuat
berbuat

demikian, ia merasa
tanpa pindaah tempatmebgubah lingkungan,
atau rumah yang manusia
atau pergi istirahat di lainsewaktu-waktu perlukan
kota atau negeri.

Agus Salim adalah manusia merdeka. Merdeka dalam berhadapan dengan


penjajah, merdeka dalam berurusan dengan kaluarga, kerabat dan bangsanya
bangsanya
sendiri. Merdeka dalam memilih lapangan pekerjaan, merdeka dalam berbusana
(yang baik), merdeka dalam bersuara dan merdeka dalam bidang pendidikan.

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK43
lasXIISMA/SMK43
Materi kedua

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pendidikan


Pendidi kan Karakter
Disiplin

Kedisiplinan merupakan suatu tindakan yang tidak menyimpang dari tata tertib

atau aturan kedisiplinan


Timbulnya yang berlaku untuk mencapai
merupakan peristiwasebuah tujuan yang
yang tumbuh secaradiinginkan.
bertahap.
Kebiasaan yang ditanamkan oleh orang tua dan lingkungan sekitar sangat
berpengaruh terhadap pembentukan karakter disiplin.

Kedisiplinan seseorang tentu berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Ada
dua faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya suatu kedisiplinan dalam diri
seseorang yaitu:

a. Faktor intern
Faktor intern adalah faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan,
adapaun faktor intern tersebut adalah:
1. Faktor Pembawaan
Menurut aliran nativisme bahwa nasib seseorang itu sebagian besar berpusat
pada pembawaannya, sedangkan pengaruh lingkungan hidupnya sedikit saja.
Baik buruknya perkembangan seseorang sepenuhnya bergantung pada
pembawaannya.

2. Faktor Kesadaran
Kesadaran adalah hati yang terbuka atas pikiran yang telah terbuka tentang
apa yang telah dikerjakan. Disiplin akan lebih mudah ditegakkan bila timbul
dari kesadaran setiap insan untuk selalu berbuat sesuai dengan aturan tanpa
paksaan dari luar.

3. Faktor Minat dan Motivasi


Minat adalah suatu perangkat manfaat yang terdiri dari kombinasi,
perpaduan dan campuran
ca mpuran dari berbagai perasaan, harapan, prasangka, cemas,
takut dan kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada suatu
pilihan tertentu.

4. Faktor Pengaruh Pola Pikir


Pola pikir dalam diri seseorang yang telah ada terlebih dulu sebelum tertuang
dalam perbuatan sangat berpengaruh dalam melakukan suatu kehendak atau
keinginan. Jika seseorang mulai berpikir akan pentingnya disiplin maka ia
akan melakukannya.

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK44
lasXIISMA/SMK44
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor yang timbul dari luar diri seseorang yang
bersangkutan, faktor ekstern tersebut adalah:
1. Contoh atau Teladan
Contoh atau teladan adalah perbuatan dan tindakan sehari-hari dari seseorang yang
berpengaruh.

2. Nasehat
Memberikan nasehat yang baik akan menjadikan seseorang untuk berbuat yang
lebih teratur dari perbuatan yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan demikian
seseorang akan melatih dirinya untuk berdisiplin sesuai dengan nasehat yang sudah
diterimanya.

3. Latihan
Latihan melakukan sesuatu dengan penuh disiplin yang baik dapat dilakukan sejak
kecil dan terus-menerus akan menjadikannya terbiasa melaksanakannya, jadi
dalam hal disiplin yang ada pada seseorang selain berasal dari pembawaan bisa
dikembangkan melalui latihan secara terus-terusan.

4. Lingkungan
Menurut F. Patty dalam bukunya Baharuddin yang berjudul Psikologi
Pendidikan menjelaskan bahwa: Lingkungan merupakan sesuatu yang
mengelilingi individu di dalam hidupnya, baik dalam bentuk lingkungan fisik
seperti orangtua, rumah, kawan bermain, dan masyarakat sekitar maupun dalam
bentuk lingkungan psikologis seperti perasaan-perasaan yang dialami, cita-cita,
persoalan-persoalan yang dihadapi dan sebagainya.

Disiplin berperan penting dalam menentukan kesuksesan belajar peserta didik dan
banyak manfaat lain yang dapat diambil apabila peserta didik menerapkan
kedisiplinan. Pembentukkan karakter atau kepribadian disiplin peserta didik harus
ditanamkan sejak dini, baik dilingkungan
dilingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah.

Dalam Wasono (2019: 60) menyebutkan bahwa agar disiplin dilingkungan


keluarga dapat berjalan dengan baik, maka sangat diharapkan kerjasama antara
semua anggota keluarga yang ada dirumah tersebut. Diharapkan juga kesadaran
anak itu sendiri dalam upaya membina kedisiplinan. Faktor lingkungan merupakan
faktor yang tidak kalah penting dan sangat berpengaruh terhadap kedisiplinan.
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan
lingkungan masyarakat. Apabila lingkungannya baik, maka akan berdampak
terhadap perbuatan yang baik dan positif begitu juga sebaliknya. Agar dapat
tercipta sikap disiplin peserta didik yang diharapkan, maka ketiga lingkungan
tersebut harus saling membantu, menolong dan bekerjasama. Karena masalah
pendidikan itu sudah sewajarnya menjadi tanggung jawab bersama antara
pemerintah, guru atau sekolah, orang tua atau keluarga dan masyarakat yang ada di
lingkungan
lingkung an sekitar.
sekita r.

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK45
lasXIISMA/SMK45
Tu‟u (2008: 49 -50) menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktor yang
berpengaruh pada pembentukan disiplin individu, antara lain teladan, lingkungan
berdisiplin, dan latihan berdisiplin.
1. Teladan
Perbuatan dan tindakan kerap kali lebih besar pengaruhnya dibandingkan
dengan kata-kata. Karena itu, contoh dan teladan disiplin atasan, kepala
sekolah dan guru-guru serta penata usaha sangat berpengaruh terhadap disiplin
peserta didik. Mereka lebih mudah meniru apa yang mereka lihat, dibanding
apa yang mereka dengar.
2. Lingkung
Lingkungan
an berdisiplin
berdi siplin
Seseorang dapat juga dipengaruhi oleh lingkungan. Bila berada di lingkungan
berdisiplin, seseorang dapat terbawa oleh lingkungan tersebut.
t ersebut. Salah satu ciri
manusia adalah kemampuannya beradaptasi dengan lingkungan. Dengan
potensi adaptasi ini, ia dapat mempertahankan hidupnya.
hidupnya.
3. Latihan berdisiplin
Disiplin dapat dicapai dan dibentuk melalui proses latihan dan kebiasaan.
Artinya, melakukan disiplin secara berulang-ulang dan membiasakannya dalam

praktik-praktik
disiplin disiplin sehari-hari.
akan terbentuk dalam diri Dengan
peserta latihan dan membiasakan
didik. Disiplin diri,
telah menjadi
kebiasaan.

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK46
lasXIISMA/SMK46
Materi Ketiga

C. Cara Hidup Disiplin

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK47
lasXIISMA/SMK47
Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK48
lasXIISMA/SMK48
2. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Lembar Kerja Gra


Grafik
fik TI K

Saya Tahu .… Saya Ingin Tahu ….. Saya Telah ketahui …..
diisi di awal diisi di awal diisi di akhir

pembelajaran pembelajaran pembelajaran

Keterangan

Pada kolom Saya Tahu, peserta didik menuliskan apa yang dia ketahui
tentang disiplin (diisi di awal pembelajaran).

Pada kolom Saya Ingin Tahu, peserta didik menuliskan apa yang dia ingin
tahu lebih banyak tentang disiplin (diisi di awal pembelajaran).

Pada kolom Saya Telah Ketahui, peserta didik menuliskan hal baru yang
mereka pelajari tentang disiplin (diisi di akhir pembelajaran).

Lembar Kerja K olo


lom
m R efleksi

Tanggal:

i ni, hal yang saya pahami adalah …….


Dari proses belajar hari ini,

Pertanyaan pemantik dapat disesuaikan oleh guru.


guru. Beberapa contoh
pertanyaan yang dapat digunakan,
digunakan, seperti:

a. Dari proses belajar hari ini,


i ni, hal yang saya pahami adalah ...
b. Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah/saya ingin
mengetahui lebih dalam tentang ….
c. Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan
sehari-hari

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK49
lasXIISMA/SMK49
MODUL AJAR
FASE F
TEMA TANGGUNG JAWAB

A. Inform
Informasi
asi Umum

a. Identitas Sekolah
Nama : ………………………………………..
Institusi : ………………………………………..
Tahun : ………………………………………..
Jenjang : SMA/SMK
Kelas : XII
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (3 pertemuan)

b. Kompetensi Awal
Sebelum mempelajari materi tanggung jawab dalam pembiasaan hidup
sehari-hari peserta didik sudah memiliki pengetahuan dasar mengenai
tanggung jawab

c. Profil Pelajar Pancasila


Setelah mempelajari materi ini perserta didk dapat meningkatkan Iman dan
Taqwa pada Tuhan YME, menjadi pelajar yang mandiri, kreatif,
berkebhinekaan global, gotong
gotong royong serta bernalar kritis

d. Sarana Prasarana
Alat dan bahan : Alat tulis dan laptop.
Materi dan Sumber : Modul KPK, Internet, dan Sumber lainnya
yang berkaitan.
e. Target Peserta Didik
Peserta didik yang menjadi target dalam pembelajaran ini adalah p eserta didik
reguler/tipikal umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar.

f. Model Pembelajaran
Project Based Learning

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK5
lasXIISMA/SMK5
B. Komponen Inti
1. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
a) Peserta didik mampu bercerita/berbagi pengalaman sendiri,
b) Peserta didik menerapkan dan membiasakan hidup penuh tanggung
jawab.
c) Peserta didik diharapkan dapat menanankan hidup penuh tanggung
jawab di lingkungan
lingkungan masyarakat.
d) Peserta didik dapat menolak perilaku korupsi menerapkan dan
membiasakan hidup penuh
penuh tanggung
tanggung jawab.

Pertemuan 2
a) Peserta didik diharapkan dapat memahami dan
dan mengetahui
mengetahui hidup
penuh tanggung
tanggung jawab
b) Peserta didik meniru hidup penuh tanggung jawab yang dilihat di
lingkungan
lingkung an masyarakat
mas yarakat
c) Peserta didik mempraktekkan hidup penuh tanggung jawab dalam
setiap kegiatan
d) Peserta didik dapat membiasakan hidup penuh tanggung jawab di
dalam kehidupan sehari hari

Pertemuan 3
Peserta didik membiasakan hidup penuh tanggung jawab dengan kontrol diri
di lingkungan sekolah dalam aktivitas sehari-hari setelah melalui pendekatan
metode partisipatif, dengan model pembelajaran kerucut pengalaman.
pengalaman.

.
2. Pemahaman Bermakna
Sebagai anggota keluarga hendaknya kita bisa memahami norma dan aturan

hak dan kewajiban


kehidupan sebagai anggota keluarga agar dapat diamalkan dalam
sehari-hari.

3. Pertanyaan Pemantik
Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
1. Apa yang kalian ketahui tentang pengertian tanggung jawab ?
2. Berikan contoh perilaku tanggung jawab dalam kehidupan kita sehari-hari!

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK51
lasXIISMA/SMK51
4. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan kesatu
a. Kegiatan Awal (10 menit)
1) Mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan

(Salam,berdoa,Presensi )
2) Apersepsi : Menanyakan yang sudah dipelajari dan
dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan
dengan kompetensi yang
yang
akan dipelajari dan
dan dikembangkan

3) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya


dalam kehidupan sehari-hari

4) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang


akan dilakukan;

5) Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan


digunakan.

b. Kegiatan Inti (30 menit)

1) Mulai dari diri sendiri


Peserta didik menuliskan pengalaman-pengalaman yang berkaitan
dengan hidup penuh tanggu
ta nggung
ng jawab.

2) Eksplorasi konsep
Guru dan peserta didik melakukan brainstorming (tukar pikiran)
dengan mengacu kepada 4 pertanyaan, yaitu
yaitu::
a. apa aspek-aspek tanggung jawab
b. apa jenis-jenis tanggung jawab
c. apa ciri-ciri dan faktor-faktor yang mempengaruhi tanggung
jawab,,
jawab
d. apa akibat jika hidup tak bertanggung jawab
(pertanyaan dapat bolak balik dan dikreasi dengan
penambahan kosakata yangyang memperkuat pertanyaan)

3) Ruang Kolaborasi, Refleksi, Demonstrasi dan Elaborasi


Model Pembelajaran model Storytelling Antikorupsi.
a) Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok kemudian
diberikan tugas membuat sebuah kisah pengalaman tetang
manfaat hidup penuh tanggung jawab dalam lembaran teks

tulis. Setiap kelompok mendapat satu lembar karton. Setiap

Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK52
lasXIISMA/SMK52
kelompok menggrafiskan cerita di karton yang telah
dibagikan.

b) Guru melakukan refleksi atas kinerja masing-masing


kelompok.

c) Setiap kelompok mempresentasikan teks cerita yang telah


dibuat.
d) Kelompok lain diperkenankan memberikan masukkan agar
teks cerita dikreasi lebih menarik, setiap anggota kelompok
diberi kesempatan menerima masukan ataupun memberikan
klarifikasi apa bila ada kesalah pahaman.

c. Kegiatan Penutup (5
( 5 menit)
1) Koneksi Antar materi
Guru mendeskripsikan pertemuan selanjutnya dan hubungannya
dengan materi yang sudah dipelajari.

2) Aksi Nyata & Deklarasi


a) Guru mengajak untuk konsisten menerapkan hidup
tanggung jawab, tau membedakan baik buruk perbuatan,
bersahabat dengan teman teman yang baik
bai k dan giat bekerja
serta jauhi perilaku korupsi.
b) Guru menginstruksikan setiap kelompok memajang kreasi
grafis di area publik.

Pertemuan kedua
a. Kegiatan Awal (10 menit)
1) Mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan (Salam,
berdoa, Presensi )

2) Apersepsi : Menanyakan yang sudah dipelajari dan


dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan
dengan kompetensi yang
yang
akan dipelajari dan
dan dikembangkan

3) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya


dalam kehidupan sehari-hari

4) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang


akan dilakukan;

5) Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan


digunakan.
Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK53
lasXIISMA/SMK53

b. Kegiatan Inti (30 menit)

1) Mulai dari diri sendiri


Peserta didik menonton video peristiwa nyata ”. ( video link
Youtube )

2) Eksplorasi konsep
Guru dan peserta didik melakukan brainstorming (tukar pikiran)
dengan mengacu kepada 4 pertanyaan, yaitu
yaitu::
a. apa aspek-aspek tanggung jawab
b. apa jenis-jenis tanggung jawab
c. apa ciri-ciri dan faktor-faktor yang mempengaruhi tanggung
jawab,,
jawab
d. apa akibat jika hidup tak bertanggung jawab
( pertanyaan dapat bolak balik dan dikreasi dengan
penambahan kosakata yang memperkuat pertanyaan)

3) Ruang Kolaborasi, Refleksi, Demonstrasi dan Elaborasi


Kegiatan inti dilaksanakan dengan metode Studi Kasus.

a) Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok peserta didik


dengan prinsip keadilan.

b) Guru memberikan pertanyaan yang harus dijawab setelah


menonton video.

(1) Apa kasus utama ?

(2) Siapa pelakunya /

(3) Apa akibatnya ?

(4) Bagaimana seharusnya ?

(5) Bagaimana menyelesaikan kasus tersebut ?

c) Guru menyediakan vedio pendek berkaitan dengan hidup


penuh tanggung jawab. Atau membagikan link (tahan tombol
Ctrl+klik)

Link Video 1 :
https://www.youtube.com/results?search_query=contoh+vide
o+tanggung+jawab- YouTube

Link Video 2 :
https://www.youtube.com/watch?v=szibbwok_AsYouTube
Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK54
lasXIISMA/SMK54

d) Peserta didik bersama kelompoknya diminta untuk melihat


secara seksama film
f ilm pendek tentang gegara tidak hidup
sederhana.

e) Setiap kelompok diminta untuk membuat narasi atas jawaban


dari pertanyaan yang sebelumnya telah disampaikan.
f) Perwakilan kelompok maju di depan kelas untuk
mempresentasikan komentarnya

c. Kegiatan Penutup (±5


( ±5 menit)
1) Koneksi Antar materi
Guru mendeskripsikan pertemuan selanjutnya dan hubungannya
dengan materi yang sudah dipelajari.
2) Aksi Nyata / Deklarasi
Guru mengajak untuk konsisten menerapkan pola hidup sederhana,
memiliki benda-benda sesuai kebutuhan, jauhi pola hidup pamer
kemewahan serta jauhi perilaku korupsi.
Guru bersama siswa mengumandangkan slogan anti korupsi

Pertemuan ketiga
a. Kegiatan Awal
Awal (10 menit)
1) Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama
2) Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran
bersama dengan guru.

b. Kegiatan Inti (35 menit)


1) Mulai dari diri sendiri
Peserta didik menonton Film pendek “Tanggung jawab”. ( link :
https://www.youtube.com/watch?v=szibbwok_AsYouTube
YouTube))

2) Eksplorasi konsep
Guru dan peserta didik melakukan brainstorming (tukar pikiran)
dengan mengacu kepada 4 pertanyaan, yaitu
yaitu::
a. apa aspek-aspek tanggung jawab
b. apa jenis-jenis tanggung jawab
c. apa ciri-ciri dan faktor-faktor yang mempengaruhi tanggung
jawab,,
jawab
d. apa akibat jika hidup tak bertanggung jawab
( pertanyaan dapat bolak balik dan dikreasi dengan penambahan
Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK55
lasXIISMA/SMK55

kosakata yang memperkuat pertanyaan)

3) Ruang Kolaborasi, Refleksi, Demonstrasi dan Elaborasi


Dalam kegiatan ini menggunakan metode Project-based
Learning, berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaannya :

1. Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok dengan tema


antikorupsi “kisah insfiratip”.

2. Setiap kelompok menonton dan mencatat percakapan yang


ada pada film tersebut.

3. Guru membimbing refleksi bahwa situasi dalam film tersebut


bisa saja terjadi di dunia nyata.

4. Setiap kelompok menentukan perannya sesuai film.

5. Setiap kelompok mempoeragakan adegan film tersebut serta


merekamnya.

6. Kelompok lain memberi saran, anggota kelompok merespon


saran.

7. Jika tidak selesai di dalam kelas, dilanjutkan di luar jam


pembelajaran.

8. Produk dikumpulkan pada pertemuan berikutnya

c. Kegiatan Penutup (5
( 5 menit)

1) Koneksi Antar materi


Guru mendeskripsikan pertemuan selanjutnya dan hubungannya
dengan materi yang sudah dipelajari.
2) Aksi Nyata
Guru mengajak untuk konsisten menerapkan hidup penuh
tanggung jawab serta jauhi perilaku korupsi.
Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK56
lasXIISMA/SMK56

5. Asesmen Diagnostik

A. Asesmen Non Kognitif

Informasi apa saja yang ingin Pertanyaan kunci yang ingin


digali? ditanyakan

Aktivitas peserta didik selama belajar 1. Apa saja kegiatanmu sepanjang


di rumah hari di rumah?
2. Apakah memiliki waktu cukup
untuk belajar?
3. Siapa saja yang sekarang tinggal
dirumah?
4. Sebutkan 3 hal dari yang paling
menyenangkan waktu belajar!
5. Sebutkan 3 hal yang tidak
menyenangkan saat kamu sedang
belajar!
6. Apa yang paling kamu inginkan?

Aktivitas di rumah mendukung minat 1. Apakah kamu pernah


dan bakat peserta didik memprhatikan pola hidup
seseorang?
2. Apakah pernah mencoba
melakukan perilaku hidup glamor?
3. Apakah kamu bisa berprilaku hidup
sederhana meskipun mampu untuk
hidup mewah?

Langkah-langkah apa saja yang Alat bantu apa yang dibutuhkan?


akan dilakukan?

Persiapan Menyiapkan beberapa lembar kertas jika


peserta didik ingin menulis dan/atau
menggambar jawabannya

Pelaksanaan

1. Berikan penguatan dan/atau


pertanyaan lanjutan saat peserta
didik menjawab pertanyaan
2. Arahkan dan langsung
menjawab jika peserta didik
balik bertanya
Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK57
lasXIISMA/SMK57

3. Beri waktu peserta didik untuk


menjawab pertanyaan yang
diajukan
4. Jika merasa kesulitan
memahami pertanyaan,
sederhanakan pertanyaan
dengan menggunakan bahasa
yang lebih mudah dipahami

Tindak lanjut

1. Jika peserta didik


menyampaikan masalah, ajak
berdikusi untuk menentukan
penyelesaiannya
2. Jika diperlukan komunikasikan
permasalahan tersebut dengan
orang tua
3. Lakukan asesmen diagnostik
non kognitif secara berkala
sesuai kebutuhan

B. Asesmen Kognitif/Formatif

Waktu Akhir setelah bahasan tanggung jawab Durasi 1 JP


Asesmen dalam kehidupan Sehari-hari Asesmen

Pertanyaan Kemungkinan Skor Rencana


Jawaban (Kategori) Tindak
Lanjut

1. Peserta didik 1. Apa yang Memiliki dan paham Pembelajaran


dapat kalian menerapkan dilanjutkan
mendeskripsikan ketahui hidup tertib pada unit
dan membuat tentang sesuai fakta berikutnya
kesimpulan karakter dimanapun kita
penting terkait tanggung berada
dengan materi jawab ?
yang dipelajari,
Hidup tertib Paham Memberikan
yakni Devinisi
sebagian pembelajaran
hidup tanggung
remedial
Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK58
lasXIISMA/SMK58

jawab yang Tetap tidak Tidak Memberikan


dirasakan terkait tahu paham pembelajaran
dengan remedial
pengalaman hidup
sehari-hari di 2. Sebutkan Tahu lebih dari paham Pembelajaran
rumah. contoh- 3 contoh dilanjutkan
contoh hidup pada unit
tanggung berikutnya
jawab dalam
kehidupan Tahu 1 contoh Paham Memberikan
kalian sehari- saja sebagian pembelajaran
hari. remedial

. Tidak tahu Tidak Memberikan


sama sekali paham pembelajaran
remedial

3. Apa yang Meskipun paham Pembelajaran


akan kalian berat, tetap dilanjutkan
lakukan agar penuh pada unit
hidup selalu tanggung berikutnya
jawab disetiap
penuh rasa kondisi
tanggung
jawab? Menginginkan Paham Memberikan
sebagian pembelajaran
remedial

Tidak tahu Tidak Memberikan


sama sekali paham pembelajaran
remedial

4. Bisakah Bisa membuat paham Pembelajaran


kalian slogan lebih dilanjutkan
tuliskan satu dari tiga kata pada unit
slogan untuk berikutnya
hidup penuh
tanggung Bisa membuat Paham Memberikan
jawab? slogan kurang sebagian pembelajaran
dari empat kata remedial

Tidak tahu Tidak Memberikan


sama sekali paham pembelajaran
remedial
Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK59
lasXIISMA/SMK59

Aspek Penilaian

Penilaian
Penilaian Kognitif Penilaian Sikap Keterampilan
 Efektivitas
 Partisipasi diskusi  Observasi guru penyajian

Pemahaman materi 
video/infografis
(esai)  Penilaian diri sendiri kepada publik
 Penilaian teman
sebaya

LEMBAR PENILAIAN PEMBIASAAN


PEMBIASAAN SIKAP TANGGUNG JAWAB BAGI
SISWA

Kelas : Xll
Tema : Tanggung Jawab
Kompetensi Dasar : Merinci akibat buruk perilaku tidak tanggung jawab
Deskripsi Tugas : Menggali (assesmen) menggunakan kuisioner terkait
kebiasaan sikap
sikap peserta didik untuk bersikap Tanggung
Jawab

KUISIONER

Tanggal :...................................
Nama Peserta Didik :...................................
:...................................

PETUNJUK
1. Bacalah pernyataan yang ada didalam kolom dengan teliti
2. Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari -hari

No
1 Saya menyontek Pernyataan
pada saat mengerjakan TP KD SR SL
ulangan
2 Saya menyalin karya orang lain tanpa
menyebutkan sumbernya pada saat
mengerjakan tugas
3 Saya melaporkan kepada yang berwenang jika
menemukan barang
4 Saya berani mengakui kesalahan yang saya
lakukan
5 Saya mengerjakan soal ujian tanpa melihat
jawaban teman yang lain
Keterangan :
 SL = selalu, apabila melakukan sesuai pernyataan
Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK6
lasXIISMA/SMK6

 SR = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-


kadang tidak melakukan
 KD = kadang kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan

Form Penilaian Kognitif Partisipasi Diskusi

LEMBAR PENGAMATAN

Nama Kelompok : ............................


............................
Topik/Tema diskusi
diskusi : Mengidentifikasi
Mengidentifikasi perilaku pola hidup penuh
penuh tang
tanggung
gung
jawab
yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari.

Petunjuk : Berilah ceklis ( ) pada kolom keaktifan diskusi.


A = Presentasi
B = Bertanya
C = Menanggapi pertanyaan
D = Membuat kesimpulan
E = Menjadi peserta diskusi yang tertib
Keaktifan Dsikusi
No Nama Siswa Nilai
A B C D E
1
2
3
4
dst

Rubrik Penilaian Proses :


1. Siswa mendapatkan 1 tanda ( ) = 60
2. Siswa mendapatkan 2 tanda ( ) = 70
3. Siswa mendapatkan 3 tanda ( ) = 80
4. Siswa mendapatkan 4 tanda ( ) = 90
5. Siswa mendapatkan 5 tanda ( ) = 100

Guru,

..........................................
Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK61
lasXIISMA/SMK61

Form Penilaian Kognitif Pemahaman Materi

Essai

Nama : ..................................
.................................................
...............
Kelas : ..................................
.................................................
...............
Tanggal : ..................................
.................................................
...............

Petunjuk : Kerjakanlah pertanyaan di bawah ini !

1. Soal essai 1
2. Soal essal 2
3. Dst.

Jawaban :
1. ..............................
..........................................................
..........................................................
..............................................................
.........................................
.........
..........................................................
............................................................................................................
.......................................................................
.....................
2. ..............................
..........................................................
..........................................................
..............................................................
.........................................
.........
..........................................................
............................................................................................................
.......................................................................
.....................
3. Dst.

Observasi
Observasi Guru

Guru melakukan observasi untuk menilai sikap peserta didiknya. Dalam


melakukan penilaian sikap, guru dapat melakukan observasi. Observasi dilakukan
dengan mencatat hal-hal yang tampak dan terlihat dari aktivitas peserta didik di
kelas. Observasi dapat meliputi, namun tidak terbatas kepada:

1. Kemampuan kolaborasi, bekerja sama, atau membantu teman dalam


kegiatan kelompok.
2. Dapat menyimak penjelasan guru dengan seksama dan ketika temannya
berbicara
3. Menunjukkan antusiasme dalam pembelajaran.
4. Berani menyampaikan pendapat disertai dengan argumentasi yang jelas,
rasional dan sistematis, serta disampaikan secara santun.
5. Menunjukkan sikap menghargai terhadap teman yang berbeda, misalnya
berbeda pendapat, ras, suku, agama dan kepercayaan,
kepercayaan, dan lain sebagainya.
6. Menunjukkan sikap tanggung jawab ketika diberi tugas dan peran yang
harus dilakukan
Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK62
lasXIISMA/SMK62

Catatan Observasi:
a. Guru dapat mengembangkan komponen penting lainnya terkait hal-hal
hal -hal
yang perlu diobservasi
b. Guru dapat menggunakan lembar observasi berikut, atau mengembangkan-
nya sesuai dengan kebutuhan guru

Lembar Observasi

Nama peserta didik: ................................


...............................................
............... Tanggal: ..............................
.................................
...
Berdasarkan observasi saya, sikap positif peserta didik yang bernama:
__________
Sebagai berikut :
...........................................
.................................................................
...........................................
...........................................
............................................
......................
...........................................
.................................................................
...........................................
..............................................
............................................
...................
...........................................
.................................................................
...........................................
...........................................
............................................
......................
...........................................
.................................................................
.............................................
..............................................
..........................................
...................

Berdasarkan observasi saya, hal-hal yang perlu ditingkatkan dari sikap


si kap peserta
didik yang bernama: _______________,
_______________, sebagai berikut
beri kut :

.................................................................
........................................................................................
.............................................
..........................................
....................
...........................................
.................................................................
...........................................
..............................................
............................................
...................
...........................................
.................................................................
.............................................
.............................................
..........................................
....................
...........................................
.................................................................
...........................................
..............................................
............................................
...................

Penilaian Diri Sendiri dan Sebaya pada siswa


1. Guru meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri sendiri terkait
dengan ketercapaian Capaian/Tujuan Pembelajaran, ataupun meminta teman
sebayanya untuk melakukan penilaian tersebut.
2. Penilaian diri sendiri dapat berupa kualitatif ataupun kuantitatif.
3. Jika dilakukan secara kuantiatif, guru meminta peserta didik untuk
memberikan angka ketercapaian Capaian Pembelajaran, misalnya
menggunakan skala 1-10.
4. Sementara jika dilakukan secara kualitatif, guru meminta peserta didik
mencatat hal-hal yang telah dicapai dan yang belum dicapai.

Dengan melakukan penilaian diri sendiri ( self-assessment ), guru memberikan


kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan releksi terhadap dirinya tentang
hal-hal yang sudah dan belum dicapai terkait pembelajaran. Pertanyaan-pertanyaan
kunci yang dapat diberikan kepada peserta didik dalam melakukan penilaian diri
ataupun sebaya, di antaranya :
Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK63
lasXIISMA/SMK63

a. Apakah kalian atau rekan kalian telah mencapai Capaian/Tujuan


Pembelajaran?
b. Jika iya, hal apa yang membuat kalian atau teman kalian mencapainya?
c. Jika tidak, apa yang bisa kalian atau teman kalian lakukan untuk
mencapainya?

Form Penilaian Diri Sendiri

LEMBAR PENILAIAN DIRI

Nama Siswa : ..................................


....................................
Kelas : ..............................
...................................
.....

No. Uraian Ceklis


Ya Tidak
1. Saya tahu yang dimaksud tanggung jawab
2. Saya tahu alasan mengapa perlu menerapkan hidup penuh

3. tanggung
Saya tahu jawab
akibat bila saya menerapkan hidup penuh
tanggung jawab
4. Saya tahu akibat bila saya hidup tanggung jawab dan tidak
bertanggung jawab

Form Penilaian Teman Sejawat

LEMBAR PENILAIAN TEMAN SEJAWAT

Ketentuan :

1. Anda diharapkan menilai teman Anda dengan jujur apakah teman Anda memiliki
perilaku hidup penuh tanggung jawab atau tidak.
2. Ceklis pada kolom “Ya” jika menurut Anda jawabannya ya, dan
d an ceklis di kolom
“tidak” jika jawabannya tidak.
3. Rahasiakan jawaban Anda dari teman-teman Anda.
4. Jawaban Anda tidak mempengaruhi penilaian pada diri Anda.

Ceklis
No. Nama Teman
Ya Tidak
1.
2.
3.
4.
dst
Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK64
lasXIISMA/SMK64

Kegiatan Tindak Lanjut

Kegiatan tindak lanjut dapat berupa dua hal, yaitu:

a. Pengayaan: Kegiatan pembelajaran pengayaan dapat diberikan kepada


ke pada peserta
didik yang menurut guru telah mencapai Capaian Pembelajaran. Bentuk
pengayaan yang dapat diberikan oleh guru adalah:

1) Memberikan sumber bacaan lanjutan yang sesuai dengan topik untuk


dipelajari oleh peserta didik, kemudian disampaikan oleh peserta didik yang
bersangkutan pada sesi pertemuan berikutnya.
berikutnya.

2) Membantu peserta didik lain yang belum mencapai Capain Pembelajaran,


sehingga sesama peserta didik dapat saling membantu untuk mencapai
Capaian Pembelajaran.

b. Remedial : kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum


mencapai Capaian Pembelajaran, untuk membantu mereka dalam
mencapainya. Dalam kegiatan remedial, beberapa hal yang dapat dilakukan
oleh guru, di antaranya:

1) Guru melakukan pertemuan satu per satu (one


( one on one meeting) dengan
peserta didik untuk menanyakan hambatan belajarnya, meningkatkan
motivasi belajarnya, dan memberikan umpan balik kepada peserta didik.

2) Memberikan aktivitas belajar tambahan di luar jam pelajaran, baik


dilakukan secara mandiri maupun bersama temannya, dengan catatan:

a) menyesuaikan dengan gaya belajar peserta didik,

b) membantu menyelesaikan hambatan belajarnya.


belajarnya.
Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK65
lasXIISMA/SMK65

LAMPIRAN

Materi kesatu

A. Konsekuensi Tanggung Jawab

Konsekuensi merujuk
akibat atau hasil pada
tersebut semuapositif
bersifat akibatmaupun
atau hasil dari Penggunaannya
negatif. suatu perbuatan.sering
Baik
kali dikaitkan dengan suatu akibat yang harus ditanggung seseorang atas
perbuatannya.

jika kamu melakukan sesuatu, pasti ada akibatnya, bisa itu baik ataupun buruk.
Jika kamu melakukan perbuatan baik, maka akan mendapat balasan yang baik.
Sementara itu, apabila kamu melakukan perbuatan buruk, maka akan mendapat
balasan yang buruk pula.
pula. Inilah yang disebut dengan k
konsekuensi.
onsekuensi.

Dengan memerhatikan konsekuensi setiap tindakan, maka akan terbentuk rasa


tanggung jawab. Rasa tanggung jawab inilah yang harus dikembangkan oleh setiap
manusia. Dengan adanya rasa tanggung jawab, maka akan terbentuk rasa
kedisiplinan pada setiap diri manusia.

Kamu juga mungkin perlu memahami makna dari istilah konsekuen, yaitu sesuai
dengan apa yang telah dikatakan atau diperbuat. Konsekuen juga dapat dimaknai
sebagai berwatak teguh atau tidak menyimpang dari apa yang diputuskan.

Tanggung jawab berasal dari dalam hati dan kemauan sendiri untuk melakukan
kewajiban. Akibat sikap tanggung jawab Akibat jika setiap warga negara
melaksanakan tanggung jawab, di antaranya:

1. Dengan sikap tanggung jawab, seorang warga akan dipercaya, dihormati, dan
dihargai orang lain.

2. Terciptanya kondisi lingkungan masyarakat yang aman dan tenteram


Terciptakanya pembangunan bangsa yang saling menghargai

3. Sumber daya alam tetap terjaga dengan baik

4. Minimnya tindak kriminalitas di lingkungan masyarakat Tecipta lingkungan


yang bersih dan nyaman
Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK66
lasXIISMA/SMK66

Materi kedua

B. Prinsip-Prinsip Tanggung Jawab


Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK67
lasXIISMA/SMK67
Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK68
lasXIISMA/SMK68

Materi ketiga

C. Menjadi Diri Pribadi


Pri badi yang Bertanggung Jawab
Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK69
lasXIISMA/SMK69
Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK7
lasXIISMA/SMK7

Materi keempat

D. Akibat Buruk Perilaku Tidak


Ti dak Baertanggu
Baertanggung
ng jawab

Tanggung jawab terbentuk seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan


individu. Tanggung jawab berasal dari dalam hati dan kemauan sendiri untuk
melakukan kewajiban. Oleh sebab itu, sebaiknya sikap ini diajarkan dan
ditanamkan sejak dini.

Apabila sikap ini tidak ditanamkan sejak dini, seorang individu akan sulit
bersosialisasi dengan individu lainnya karena memiliki sikap yang bertentangan
dengan norma yang berlaku di masyarakat.

Akibat tidak bersikap tanggung jawab Dalam buku Tanggung Jawab Warga
Negara (1992) oleh
ole h RMS Gultom, beberapa akibat jika setiap warga negara tidak
melaksanakan tanggung jawab di lingkungan masyarakat, yakni:

1. Dikucilkan oleh masyarakat Tidak dihargai oleh masyarakat sekitar


2. Tidak dianggap sebagai warga di lingkungan tempat tinggal
3. Lingkungan
Lingkungan menjadi kotor dan tidak nyaman karena warga yang tidak
bertanggung jawab akan kebersihan lingkungan
lingkungan
4. Tindak kriminalitas kerap
kerap terjadi karena antarwarga tidak saling menjaga satu
sama lain
5. Tidak dianggap sebagai warga di lingkungan tempat tinggal.

Akibat Tidak Bertanggung Jawab di Sekolah

Beberapa akibat jika tidak melaksanakan tanggung jawab di lingkungan sekolah,


yakni:

1. Sekolah menjadi kotor dan terbengkalai karena tidak ada yang membersihkan
dan merawatnya.
2. Fasilitas sekolah menjadi tidak terawat dan mudah rusak.
3. Suasana belajar mengajar menjadi tidak kondusif.
4. Murid-murid menjadi mudah terserang penyakit jika kebersihan di sekolah
tidak terjaga.
5. Prestasi sekolah menurun.

Akibat Tidak Bertanggung Jawab di Rumah


Beberapa akibat jika anggota keluarga tidak melaksanakan tanggung jawab di
rumah, yakni:

1. Terjadi perpecahan antar anggota keluarga.


2. Keluarga menjadi tidak harmonis.
3. Tidak dihargai dan dihormati oleh anggota keluarga lainnya.
4. Dicap sebagai pemalas.
5. Sulit dipercaya oleh anggota keluarga yang lain.
Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK71
lasXIISMA/SMK71

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Soal Pilihan Ganda

Hari / tanggal : ...............................


...................................
......
Nama : ...................................
...................................
..
Kelas : ...............................
...................................
......

Berilah tanda ( X ) pada pilihan jawaban yang paling benar di bawah ini !

1. Pada suatu hari Dodi meminjam pulpen kepada Edi, tapi setelah dipinjamkan
pulpen, Dodi tidak menjaga pulpen E
Edi
di dengan baik, akibatnya pulpen Edi hilang.
Apa yang harus dilakukan Dodi?

a. Menuduh orang lain telah mengambil pulpen


b. Bertanggung jawab dan mengganti pulpern Edi
c. Menangis dan berlari pulang
d. Marad dan memusuhi Edi
e. Melupakan seolah tak terjadi apa apa

2. Sikap yang bukan merupakan cara cara tanggung jawab adalah.....


a. Mengerjakan tugas dengan sebaik baiknya
b. Selalu berfikir terlebih dahulu sebelum bertindak
c. Manusia yang bertanggung jawab akan lebih di percaya
d. Memberikan solusi yang berdampak positif dalam memecahkan masalah
e. Musyawarah untuk mufakat

3. Ketika seorang guru memberikan tugas kepada kita maka sudah seharusnya kita
mengerjakan dengan.....
a. baik dan benar
b. sukarela
c. Ikhals

d. Sesuka hati
e. Tanggung jawab

Jawablah soal uraian di bawah ini !


1. Jika suatu hari orangtua anda mendapat undangan pernikahan anak sahabatnya di
kota yang berbeda, anda diberikan tugas untuk menjaga rumah dan memberikan
makanan kepada hewan peliharaan orangtua, sementara anda juga mempunyai tugas
dari sekolah yang yang harus diselesaikan, Apa yang sebaiknya Anda Anda lakukan ?
..........................................................
........................................................................................
.............................................................................
...............................................
2. Anda meminjam sepeda motor teman, karena kurang hati hati sepeda motor masuk
kelubang dan rusak. Apakah yang seharusnya anda lakukan la kukan ?
..........................................................
........................................................................................
.............................................................................
...............................................
Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK72
lasXIISMA/SMK72

MODUL AJAR
FASE F
TEMA SEDERHANA

A. Inform
Informasi
asi Umum

1. Identitas Sekolah
Nama : ………………………………………..
Institusi : ………………………………………..
Tahun : ………………………………………..
Jenjang : SMA/SMK
Kelas : XII
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (3 pertemuan)

2. Kompetensi Awal
Sebelum mempelajari materi sederhana dalam pembiasaan hidup sehari-hari
peserta didik sudah memiliki pengetahuan dasar mengenai sederhana

3. Profil Pelajar Pancasila


Setelah mempelajari materi ini perserta didk dapat meningkatkan Iman dan
Taqwa pada Tuhan YME, menjadi pelajar yang mandiri, kreatif,
berkebhinekaan global, gotong
gotong royong serta bernalar kritis

4. Sarana Prasarana
a. Alat dan bahan : Alat tulis,
tulis , Karton dan laptop
b. Materi dan Sumber : Modul KPK, Internet, dan Sumber lainnya
yang berkaitan.
5. Target Peserta Didik
Peserta didik yang menjadi target dalam pembelajaran ini adalah p eserta didik
reguler/tipikal umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar.

6. Model Pembelajaran
Project Based Learning

B. Komponen Inti
1. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
a) Peserta didik mampu bercerita/berbagi pengalaman sendiri,
b) Peserta didik menerapkan dan membiasakan pola hidup sederhana.
Modul AjarPendidikan
AjarPendidikanAntikorupsiKe
AntikorupsiKelasXIISMA/SMK73
lasXIISMA/SMK73

c) Peserta didik diharapkan dapat menanankan pola hidup sederhana di


lingkungan
lingkung an masyarakat.
mas yarakat.
d) Peserta didik dapat menolak perilaku korupsi menerapkan dan
membiasakan pola hidup sederhana.

Pertemuan 2
e) Peserta didik diharapkan dapat memahami dan mengetahui mengenai
Pola Hidup Sederhana
f) Peserta didik meniru pola
pola hidup sederhana
sederhana yang dilihat dilingkung
dilingkungan
an
lingkungan
lingkung an masyarakat
mas yarakat
g) Peserta didik mempraktekkan pola hidup sederhana dalam setiap
kegiatan
h) Peserta didik dapat membiasakan pola hidup sederhana di dalam
kehidupan sehari hari
Pertemuan 3
Peserta didik membiasakan pola hidup sederhana dengan kontrol dirii di
lingkungan sekolah dalam aktivitas sehari-hari setelah melalui pendekatan
metode partisipatif, dengan model pembelajaran Project Based Learning.

2. Pemahaman Bermakna
Sebagai anggota keluarga hendaknya kita bisa memahami norma dan aturan hak
dan kewajiban sebagai anggota keluarga agar dapat diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari.

3. Pertanyaan Pemantik
Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
1. Apa yang kalian ketahui tentang pola hidup sederhana ?
2. Berikan contoh perilaku hidup sedrhana kehidupan kita sehari-hari!

4. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan kesatu
a. Kegiatan Awal (10 menit)
1) Mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan
(Salam,berdoa,Presensi )
2) Apersepsi : Menanyakan yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan
dengan kompetensi
kompetensi yang
yang akan dipelajari dan
dikembangkan
3) Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari
4) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan

dilakukan;

Anda mungkin juga menyukai