Anda di halaman 1dari 11

Optimalisasi Pelayanan Kepolisian Dalam Upaya

Menangani Pengaduan Tindak Pidana Kriminal


( Studi Kasus Kecamatan Mendoyo)

Ni luh Ayu Virly Puspa Dana¹, Piers Andreas Noak², I Ketut Winaya³

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana

Emai : Virlydana@yahoo.com¹, andreas@fisip.unud.ac.id², ketutwinaya@unud.ac.id³

ABSTRACT

Mendoyo sub-districts is the most extensive sub-districts in the district of Jembrana.


Therefore this sub-districts very potentially give high crime action. High crime rate that occurred
in the sub-districts Mendoyo start making people wroth, so that people begin to make a reaction
to eradicate the problem of criminality, one way to do criminal complaint to the police.In this
study will examine how optimization services a criminal offense criminal from the public by the
police, by using descriptive qualitative research method. The results of this study indicate that
the service is implemented by the police is not optimal, it is in because there are several
dimensions of service quality according to Lovelock and Wright, Zeithaml and Bitner, such as
Assurance and Tangibles.

Keywords : Police, Service, Complaint, The Crime of Criminal

1. PENDAHULUAN dalam Negara adalah dengan menerima


Mewujudkan keamanan dalam pengaduan tindak pidana kriminal dari
kehidupan berbangsa dan bernegara masyarakat.
merupakan salah satu tugas Kepolisian Dalam mewujudkan keamanan
yang menjadi salah satu faktor terpenting dalam Negara bukanlah hal yang
agar tercipta pelayanan yang prima dan mudah bagi pihak Kepolisian. Kepolisian
hubungan yang baik antara pihak kini mempunyai beban yang sangat
Kepolisian dan Masyarakat. berat dalam menangani dan menerima
Berdasarkan hal tersebut, maka salah pengaduan tindak pidana kriminaldari
satu cara yang di gunakan pihak masyarakat akibat angka kriminalitas
Kepolisian untuk mewujudkan keamanan yang terus meningkat.
Daerah-daerah pariwisata di indonesia

1
menjadi daerah utama yang paling yang terjadi di kecamatan ini sangat lah
diperhatikan oleh pihak Kepolisian, hal tinggi.
ini di karenakan, kriminalitas yang Tingginya angka kriminalitas yang
terjadi di daerah pariwisata tersebut, terjadi di kecamatan Mendoyo ini, mulai
tidak hanya di lakukan oleh warga lokal membuat masyarakat gusar, sehingga
saja, tetapi dilakukan juga oleh warga masyarakat mulai membuat suatu
pendatang dan luar negeri. reaksi untuk memberantas masalah
Salah satu daerah pariwisata di Indonesia kriminalitas, salah satunya dengan cara
yang rawan kriminalitas dan sering melakukan pengaduan tindak kriminalitas
menjadi sorotan media massa adalah yang terjadi di kecamatan tersebut
Pulau Bali. kepada pihak Kepolisian.
Seiring perkembangan zaman dan
teknologi yang semakin maju di Bali, 2. KAJIAN PUSTAKA
membuat pulau tersebut tidak terlepas PELAYANAN PUBLIK
dari maraknya kriminalitas, Bali yang Menurut rasyid (1998:139) pelayanan
memiliki 8 kabupaten tersebut, sangat publik ialah melayani kepentingan
dijaga ketat masalah keamanan dan masyarakat pada organisasi tertentu
ketentramannya oleh pihak Kepolisian. sesuai aturan yang berlaku.
Hal ini dikarenakan tidak hanya di Menurut Lovelock dan Wright (2002),
kota Denpasar saja yang menjadi pusat Zeithaml dan Bitner (2003:22), menyatakan
kriminalitas, tetapi di wilayah kabupaten dimensi kualitas pelayanan berdasarkan
yang mempunyai banyak kecamatan- riset ada 5, yaitu :
kecamatanpun sudah mulai menjadi 1. Reliability
pusat kriminalitas juga, seperti yang 2. Responsiveness
terjadi di wilayah kabupaten Jembrana. 3. Assurance
Kabupaten yang terletak di ujung 4. Emphaty
barat pulau Bali ini, mulai banyak di 5. Tangibles
beritakan media massa tentang
maraknya kriminalitas yang terjadi di
NEW PUBLIK SERVICE
wilayah tersebut, khususnya yang
Pengertian New Public Service
terjadi di kecamatan Mendoyo.
yang di gagas oleh Denhardt &
Mendoyo merupakan kecamatan
Denhardt yang menegaskan bahwa
paling luas di kabupaten Jembrana,
seharusnya organisasi atau pemerintahan
oleh karena itu kecamatan ini sangat
tidak dijalankan selayaknya sebuah
berpotensi melahirkan aksi kriminalitas
perusahaan tetapi melayani masyarakat
yang tinggi. Bukan hanya karena luas
secara demokratis, adil, merata, tidak
wilayah saja, tetapi juga karena banyak
diskrimiatif, jujur dan akuntabel.
warga pendatang yang masuk ke
kecamatan ini, sehingga kriminalitas

2
BIROKRASI jelas data-data yang berkaitan dengan
Menurut Weber (dalam Suradinata, objek penelitian. Teknik pengumpulan
2002:27), birokrasi adalah sebagai data yang di gunakan dalam penelitian
suatu sistem otorita yang di tetapkan ini ada empat, yaitu wawancara, studi
secara rasional oleh berbagai peraturan. dokumentasi, snowball sampling
,triangulasi data. Setelah penelitian ini
KEBIJAKAN PUBLIK mendapatkan data-data yang dapat di

Menurut Anderson dalam Islamy tanggung keabsahannya, selanjutnya

(1994:19), mengartikan kebijakan publik akan dilakukan analisis data dengan

sebagai tindakan-tindakan guna mencapai empat cara yaitu, pengumpulan data,

tujuan tertentu yang di ikuti dan reduksi data, penyajian

dilaksanakan oleh sekelompok orang. data,kesimpulan dan dalam bentuk


deskriptif kualitatif sehingga nantinya

KEPOLISIAN hasil penelitian dapat mudah di baca


oleh kalangan umum.
Menurut Undang-undang No 2
Tahun 2002 Pasal 2, Fungsi Kepolisian
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah salah satu fungsi pemerintahan
Negara di bidang pemeliharaan Dari hasil penemuan yang
keamanan dan ketertiban masyarakat, didapatkan dilapangan, dapat diketahui
penegakan hukum, perlindungan, bahwa banyaknya kasus-kasus yang
pengayoman, dan pelayanan kepada belum terselesaikan dari tahun 2010
masyarakat. sampai 2014, disebabkan banyaknya
hambatan-hambatan yang di alami dan

PENGADUAN terjadi di Kepolisian Polsek Kecamatan

Menurut pasal 1 angka 25 KUHAP, Mendoyo, seperti sulit dan minimnya

pengaduan adalah pemberitahuan informasi yang di peroleh, banyak

disertai permintaan oleh pihak yang masyarakat yang terlambat mengadukan

berkepentingan kepada pejabat yang tindak kriminalitas sehingga kasus

berwenang untuk menindak menurut tersebut menjadi sulit untuk

hukum seorang yang telah melakukan diselesaikan, jauhnya TKP, terbatasnya

tindak pidana aduan yang merugikannya. personel, serta terbatasnya alat


komunikasi dan transportasi.

3. METODELOGI PENELITIAN Berikut ini, data pengaduan tindak


pidana kriminalitas yang terjadi di
Penelitian ini menggunakan metode
Polsek Kecamatan Mendoyo.
pendekatan kualitatif yang artinya
peneliti akan menggambarkan dengan

3
Tabel 1.1 Data Pengaduan Kriminalitas namun terdapat 12 kasus yang belum
Tahun Jumlah Jumlah Jumlah terselesaikan oleh pihak Kepolisian
Pengad Pengaduan Pengaduan
setempat diantaranya adalah 10 kasus
uan di Terselesaik Belum
pencurian, 1 kasus illegalloging dan
terima an Terselesaik
an 1 kasus penggelapan.
2010 46 44 2 Pada tahun 2013 terdapat 40
2011 71 55 16 pengaduan tindak kriminal dari
2012 51 39 12
masyarakat setempat. Dari 40 laporan
2013 40 36 4
2014 27 22 5
atau pengaduan tindak kriminal dari
masyarakat tersebut 34 kasus sudah

Berdasarkan data yang di peroleh terselesaikan dimeja pengadilan,

peneliti dari polsek kecamatan namun terdapat 6 kasus yang belum

mendoyo menunjukan tahun 2010 terselesaikan oleh pihak Kepolisian

terdapat 46 kasus pengaduan tindak setempat diantaranya adalah 6 kasus

kriminal yang diterima pihak Kepolisian. pencurian.

Dari 46 pengaduan tindak kriminal dari Sedangkan sepanjang tahun 2014

masyarakat tersebut 44 kasus sudah adalah sebagai berikut, terdapat 27

terselesaikan dimeja pengadilan, pengaduan tindak kriminal dari

namun terdapat 2 kasus yang belum masyarakat setempat. Dari 27 laporan

terselesaikan oleh pihak Kepolisian atau pengaduan tindak kriminal dari

setempat diantaranya adalah 1 kasus masyarakat tersebut 23 kasus sudah

pencurian dan 1 kasus penggelapan. terselesaikan dengan baik di meja

Pada tahun 2011 terdapat 71 kasus pengadilan, namun terdapat 5 kasus

pengaduan tindak kriminal yang yang belum terselesaikan oleh pihak

diterima pihak Kepolisian. Dari 71 Kepolisian setempat diantaranya

pengaduan tindak kriminal dari adalah 3 kasus illegal logging dan 2

masyarakat tersebut 55 kasus sudah kasus perzinahan.

terselesaikan dimeja pengadilan, Merespon permasalahan tersebut

namun terdapat 16 kasus yang belum dan jika dianalisis lebih mendalam,

terselesaikan oleh pihak Kepolisian sebenarnya selama ini pihak Kepolisian

setempat diantaranya adalah 14 kasus sudah mempunyai dasar hukum yang

pencurian, 1 kasus illegal loging dan 1 menjadi pegangan dalam menangani

kasus penggelapan. pengaduan tindak pidana kriminal yaitu

Pada tahun 2012 terdapat 51 kasus Peraturan Kepala Kepolisian Negara

pengaduan tindak kriminal yang Republik Indonesia, Nomor 12 Tahun

diterima pihak Kepolisian. Dari 51 2009 tentang Pengawasan dan

pengaduan tindak kriminal dari Pengendalian Penanganan Perkara

masyarakat tersebut 39 kasus sudah Pidana di Lingkungan Kepolisian

terselesaikan dimeja pengadilan, Negara Republik Indonesia.

4
Kepolisian sebagai badan sulit dan minimnya informasi yang di
pemelihara keamanan dalam negeri peroleh, banyak masyarakat yang
memberikan tugas dan wewenang terlambat mengadukan tindak
penanganan perkara pidana yang kriminalitas sehingga kasus tersebut
merupakan pelaksanaan dari peran menjadi sulit untuk diselesaikan,
Kepolisian dibidang penyidikan kepada jauhnya TKP, terbatasnya personel,
satuan fungsi reserse, serta serta terbatasnya alat komunikasi dan
memberikan tugas dan wewenang transportasi, justru malah membuat
kepada SPKT (Sentra Pelayanan beberapa kasus yang mereka tangani
Kepolisian Terpadu) untuk menerima belum bisa terselesaikan sampai
laporan dan pengaduan tindak pidana sekarang.
kriminal yang nantinya akan di tangani Seharusnya hambatan yang terjadi
oleh pihak satuan reserse kriminal. di Polsek Kecamatan Mendoyo dapat
Dalam melaksanakan tugasnya memberikan perubahan yang positif
sebagai pihak Sentra Pelayanan untuk kebijakan kedepannya, seperti
Kepolisian Terpadu (SPKT) dan yang dikemukakan oleh Friedrich
Reserse Kriminal di Polsek Kecamatan dalam Wahab (1991:13), mengartikan
Mendoyo sudah mengikuti dan sesuai kebijakan sebagai suatu usulan
dengan prosedur yang ada seperti kelompok mengenai hambatan-
yang tercantum di Perkap No.2 Tahun hambatan yang terjadi seraya mencari
2009. peluang untuk menyelesaikan masalah
Peraturan Kepala Kepolisian dan mencapai tujuan bersama.
Negara Republik Indonesia, Nomor 12 Selama ini memang pihak
Tahun 2009 ini dibuat untuk menjamin Kepolisian kecamatan mendoyo sudah
kelancaran pelaksanaan penyidikan melaksanakan pelayanan publik sesuai
dan untuk menghindari terjadinya peraturan perundang-undangan yang
penyimpangan atau penyalahgunaan berlaku kepada masyarakat, tetapi
penggunaan kewenangan oleh pihak permasalahannya adalah dengan
Kepolisian. adanya hambatan-hambatan yang ada,
Melihat prosedur Peraturan Kepala apakah pelayanan yang diberikan pihak
Kepolisian Negara Republik Indonesia, kepolisian kepada masyarakat sudah
maka dapat diketahui bahwa kebijakan optimal atau belum optimal.
yang dibuat oleh pihak Polri sangat Untuk mengetahui optimalisasi
diharapkan dapat mencapai tujuan pelayanan pihak kepolisian, maka
dalam menjalankan tugasnya. harus dilakukan penilaian pelayanan
Namun, menyimpang dari hal untuk mengetahui keberhasilan suatu
tersebut, hambatan-hambatan yang organisasi dalam mencapai tujuan atau
didapatkan oleh pihak Kepolisian misinya. hal ini bisa dilihat dari dimensi
Polsek Kecamatan Mendoyo seperti, kualitas pelayanan menurut Lovelock

5
dan Wright (2002), Zeithaml dan Bitner memperbaiki kinerja kepolisian.
(2003:22), yaitu sebagai berikut : 3. Assurance
1. Reliability Assurance yang dimaksud adalah
Realiability yang dimaksudkan pengetahuan dan keramah-tamahan
adalah suatu kemampuan dari pihak anggota kepolisian serta kemampuan
kepolisian untuk menyediakan jasa mereka untuk dipercaya.
yang dijanjikan secara mandiri dan Dari hasil penelitian di Kepolisian
tepat kepada masyarakat. kecamatan mendoyo, SPKT dan
Dari hasil penelitian, pihak Kepolisian Reserse Kriminal sangat
Kecamatan Mendoyo selalu bekerja mengutamakan Undang-Undang dan
berdasarkan aturan-aturan tata laksana Peraturan Kapolri sebagai dasar hukum
atau aturan tata kerja sesuai dengan dalam menjalankan tugasnya, namun
peraturan perundang-undangan yang sangat disayangkan, dari beberapa
ada, sehingga dalam menyampaikan petugas yang diwawancarai, sebagian
proses penyelidikan dan penyidikan dari mereka menjawab lupa, jika
tindak perkara selalu berdasarkan fakta ditanyakan dasar hukum khusus
yang dapat di janjikan secara mandiri apakah yang mereka gunakan dalam
dan tepat, dengan mengirim surat menjalankan tugasnya.
SP2HP (Surat Pemberitahuan Dari sinilah dapat diketahui bahwa
Perkembangan Hasil Penyidikan), petugas Kepolisian seharusnya
walaupun kadang hasilnya tidak sesuai mempunyai pengetahuan dan
dengan keinginan pelapor. keterampilan yang dapat diandalkan
2. Responsiveness untuk memecahkan masalah atau
Responsiveness yang dimaksudkan perkara yang ada.
adalah keinginan yang di miliki anggota Tetapi jika banyak anggota
kepolisian untuk membantu pelanggan Kepolisian yang lupa dengan dasar
dan menyediakan jasa yang tepat. hukum yang mereka gunakan dalam
Dari hasil penelitian menunjukan menjalankan tugasnya, maka yang
bahwa Kepolisian Negara Indonesia tercipta bukanlah profesionalissme
dan Kepolisian Kecamatan Mendoyo dalam menjalankan tugas tetapi
sangat mempunyai keinginan untuk hanyalah sebatas kebiasaan karena
membantu pelanggan dan berorientasi pada kekuasaan atau
menyediakan jasa yang tepat, hal ini wewenang serta bertumpu pada tradisi
bisa dilihat dari banyaknya Undang- yang telah dijalankannya secara turun-
Undang yang di buat untuk mencapai temurun.
tujuan yang diinginkan , visi misi yang
di terapkan di setiap Badan Kepolisian
dan juga reformasi kepolisian yang
sangat diutamakan agar dapat

6
Selanjutnya, dari hasil penelitian memberikan keluhan atau saran
penulis, dapat diketahui bahwa tentang pelayanan yang diberikan
pelayanan yang dilaksanakan oleh pihak Reserse Kriminal bisa langsung
pihak Kepolisian kecamatan mendoyo mengirim email ke Rescbr@bali.polri.go.id
sudah memenuhi kriteria yang atau bisa langsung menghubungi Kanit
humanis, seperti pihak kepolisian Reskrim di nomor 085339281344.
dalam melayani masyarakat sudah 5. Tangibles
bersikap ramah dan sopan. Tangibles yang dimaksudkan adalah
Dalam menangani pengaduan penampilan fisik dari fasilitas,
tindak pidana kriminalitas dari peralatan, anggota Kepolisian dan
masyarakat, polisi yang bertugas materi tertulis dari organisasi. Dari hasil
sebagai penerima pengaduan yaitu penelitian di Kepolisian Kecamatan
Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Mendoyo, Sarana dan prasarana di
(SPKT) dan Reserse Kriminal, bersikap Kepolisian mendoyo sangatlah kurang
mengutamakan keramahan dan memadai, bangunan Polsek di
mengutamakan kata “maaf “ jika kecamatan mendoyo ini bisa dikatakan
terdapat kesalahan dalam prosedur berukuran kecil dengan 2 lantai, dan
pelayanannya. hanya mempunyai 1 mobil yang sering
4. Emphaty bergantian dipakai untuk berpatroli atau
Emphaty yang dimaksudkan adalah mendatangi TKP dan kegiatan lainnya.
sikap peduli dan perhatian dari anggota Dengan ukuran bangunan yang kecil
Kepolisian pada setiap pelanggan. Dari di Polsek Kecamatan Mendoyo, tentu
hasil penelitian di Kepolisian saja mengakibatkan ruangan SPKT
Kecamatan Mendoyo, dapat di ketahui dan Reserse kriminal juga sangat
bahwa anggota Kepolisian dalam minimalis.
menangani masyarakat sudah Ruang yang di tempati SPKT sangatlah
melayani dengan sikap peduli dan kecil, dilengkapi dengan komputer
perhatian. windows tahun 1998 yang sudah
Hal ini dapat di lihat bahwa dalam sangat kuno dan sering rusak-rusakan,
setiap pelayanannya pihak SPKT dan kursi untuk tempat duduk pelapor pun
Reserse Kriminal belum pernah terbatas hanya 2 psc saja, meja untuk
menemui pelanggan atau pelapor yang petugas SPKT pun cuma ada 2
mengeluh mengenai pelayanan yang padahal jumlah pegawai SPKT di
didapatkan, jika hal itu terjadi pihak Polsek Kecamatan Mendoyo ada 6
SPKT sudah menyiapkan dan orang, serta pesawat telepon yang
menyediakan kotak keluhan dan saran sering rusak juga.
tentang bagaimana pelayanan yang Sedangkan, Ruang yang ditempati
telah SPKT berikan. Unit Reserse Kriminal sangat sempit
Sedangkan pelapor yang ingin dan di bagi dua dengan hanya di batasi

7
oleh lemari buku yang lumayan tinggi kualitas pelayanan menurut Lovelock
dan panjang , ruangan tersebut tidak dan Wright (2002), Zeithaml dan Bitner
sesempit ruangan yang di tempati (2003:22) seperti Assurance dan
petugas SPKT, akan tetapi untuk Tangibles.
memuat 9 orang petugas, jelas sangat Belum optimalnya pelayanan
lah sempit dan menganggu jalannya berkualitas prima yang dilaksanakan
proses kinerja. pihak Kepolisian Kecamatan Mendoyo
Meja dan kursi juga jumlahnya kurang sangat memberikan pengaruh yang
dari 7 sehingga para petugas Reskrim besar dan menjadikan Polsek
tidak bisa menaruh barang pribadi nya Kecamatan Mendoyo ini tidak
di salah satu meja tersebut, sehingga memenuhi salah satu dari sasaran
tas-tas para petugas Reskrim terlihat dalam pelaksanaan reformasi birokrasi
berantakan dan saling bertumpukan di kepolisian.
atas lemari kecil. Selain itu, ruang Penyebab belum tercapainya salah
Reskrim tersebut sudah di lengkapi satu sasaran dari Reformasi Birokrasi
dengan satu unit komputer layar LCD , Kepolisian adalah Polsek di Kecamatan
kipas angin, lemari kecil untuk menaruh Mendoyo belum bisa meningkatkan
berkas dan dispenser. kualitas pelayanan publik dari kepada
Untuk masalah anggaran, masyarakat, hal ini juga dikarenakan
perbulannya unit Reskrim mendapat ± struktur birokrasi di Polsek Kecamatan
Rp. 9.000.000,- , akan tetapi anggaran Mendoyo yang masih kaku serta
tersebut menurut Reskrim Polsek terkesan terkotak-kotak sehingga
Mendoyo sangat kurang, hal ini di membuat para pejabat kepolisian
karena kan, ternyata selain menjadi belum mampu menyumbangkan
mengeluarkan anggaran untuk uang dan mengembangkan kreativitas dan
makan dan uang bensin saat bertugas pembaruan dalam penyelenggaraan
per harinya, Reskrim juga pelayanan publik.
mengeluarkan anggaran untuk Melihat dinamika tersebut, maka
keperluan para tersangka dan juga pihak kepolisian seharusnya mulai
saksi. merubah struktur sentralisasi kepolisian
Berdasarkan hal tersebut maka menjadi desentralisasi. Struktur yang
dapat diketahui bahwa selain desentralisasi ini akan membantu
hambatan-hambatan yang menyebabkan menciptakan kepolisian yang lebih baik
tidak berjalan lancarnya kebijakan kedepannya dengan di dukung oleh
tersebut, dalam melaksanakan tugas dan peran kepolisian yang sesuai
pelayanan menangani pengaduan dengan kewenangannya.
tindak pidana kriminal dari masyarakat, Selain itu, sesuai dengan pengertian
Polsek di Kecamatan Mendoyo belum New Public Service yang di gagas oleh
bisa memenuhi beberapa dimensi Denhardt & Denhardt yang menegaskan

8
bahwa seharusnya pihak kepolisian untuk diselesaikan, jauhnya TKP,
tidak dijalankan selayaknya sebuah terbatasnya personel, serta terbatasnya
perusahaan tetapi melayani masyarakat alat komunikasi dan transportasi.
secara demokratis, adil, merata, tidak
Pihak Kepolisian Kecamatan
diskrimiatif, jujur dan akuntabel.
Mendoyo juga belum bisa memenuhi
Hubungan yang baik dari pihak
dimensi kualitas pelayanan menurut
Kepolisian dan masyarakat akan
Lovelock dan Wright (2002), Zeithaml
terjalin jika pihak Kepolisian berhasil
dan Bitner (2003:22), yaitu Assurance
menerapkan New Publik Service di
dan Tangibles.
dalam tubuh kepolisian. Citra negatif
Pada tahun 2010 sampai dengan
Kepolisian dari masyarakat lama
tahun 2014, setiap tahunnya selalu ada
kelamaan akan mulai hilang, berganti
kasus pengaduan dari masyarakat
dengan citra positif yang di sebabkan
yang tidak terselesaikan sampai ke
hubungan atau jalinan yang kuat dan
meja pengadilan. Padahal selama ini
saling tolong-menolong di antara
pihak Kepolisian sudah mempunyai
masyarakat dan polisi untuk mencapai
dasar hukum yang menjadi pegangan
kepentingan publik bersama.
dalam menangani pengaduan tindak
pidana kriminal yaitu Peraturan Kepala
5. KESIMPULAN
Kepolisian Negara Republik Indonesia,

Berdasarkan temuan yang didapatkan Nomor 12 Tahun 2009 tentang

dilapangan serta teori yang digunakan Pengawasan dan Pengendalian

untuk menganalisis Optimalisasi Pelayanan Penanganan Perkara Pidana di

Kepolisian di Polsek Kecamatan Mendoyo Lingkungan Kepolisian Negara

dalam Menangani Pengaduan Tindak Republik Indonesia.

Pidana Kriminalitas dari Masyarakat. Walaupun pihak Kepolisian


kecamatan mendoyo sudah melaksanakan
Secara umum disimpulkan bahwa pelayanan publik sesuai peraturan
pelayanan yang di berikan di Polsek Kecamatan perundang-undangan yang berlaku,
Mendoyo dalam menangani pengaduan tetapi masih saja ada hal yang
tindak pidana kriminalitas kurang begitu membuat pelayanan di Kepolisian
optimal. tersebut terlihat belum sepenuhnya
optimal.
Hal ini disebabkan karena selain
Belum optimalnya pelayanan
hambatan-hambatan yang di alami oleh
berkualitas prima yang dilaksanakan
pihak Kepolisian seperti sulit dan
pihak Kepolisian Kecamatan Mendoyo
minimnya informasi yang di peroleh,
sangat memberikan pengaruh yang
banyak masyarakat yang terlambat
besar dan menjadikan Polsek
mengadukan tindak pidana kriminal
Kecamatan Mendoyo ini tidak
sehingga kasus tersebut menjadi sulit

9
memenuhi salah satu dari sasaran dalam tubuh kepolisian. Citra negatif
dalam pelaksanaan reformasi birokrasi Kepolisian dari masyarakat lama
kepolisian. kelamaan akan mulai hilang, berganti
Penyebab belum tercapainya salah dengan citra positif yang di sebabkan
satu sasaran dari Reformasi Birokrasi hubungan atau jalinan yang kuat dan
Kepolisian adalah Polsek di Kecamatan saling tolong-menolong di antara
Mendoyo belum bisa meningkatkan masyarakat dan polisi untuk mencapai
kualitas pelayanan publik dari kepada kepentingan publik bersama.
masyarakat, hal ini juga dikarenakan
struktur birokrasi di Polsek Kecamatan 6. DAFTAR PUSTAKA
Mendoyo yang masih kaku serta Buku
terkesan terkotak-kotak sehingga Chazawi, Adami. 2002. Pelajaran
membuat para pejabat kepolisian Hukum Pidana Bagian 1. Jakarta:
menjadi belum mampu Raja Grafindo Persada.
menyumbangkan dan mengembangkan Doedireja, Sidik. 1955. Kriminalitas.
kreativitas dan pembaruan dalam Bogor: Pelita
penyelenggaraan pelayanan publik. Erdianto Efendi, 2011. Hukum Pidana
Melihat dinamika tersebut, maka Indonesia Suatu Pengantar.
pihak kepolisian seharusnya mulai Bandung: Refika Aditama.
merubah struktur sentralisasi kepolisian Gunawan, Imam. 2013. Metode
menjadi desentralisasi. Struktur yang Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi
desentralisasi ini akan membantu Aksara.
menciptakan kepolisian yang lebih baik Hardiansyah. 2011. Kualitas Pelayanan
kedepannya dengan di dukung oleh Publik. Yogyakarta: Gava Media.
tugas dan peran kepolisian yang sesuai Haryanto, Dany dan G.Edwi
dengan kewenangannya. Nugrohohadi. 2011. Pengantar
Selain itu, sesuai dengan Sosiologi Dasar. Jakarta: Prestasi
pengertian New Public Service yang di Pustakaraya.
gagas oleh Denhardt & Denhardt yang Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi
menegaskan bahwa seharusnya pihak Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-
kepolisian tidak dijalankan selayaknya Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba
sebuah perusahaan tetapi melayani Humanika.
masyarakat secara demokratis, adil, Husni, Herlina. 2010. Pelayanan Prima.
merata, tidak diskrimiatif, jujur dan Lembaga Pendidikan dan
akuntabel. Pelatihan Polri.
Hubungan yang baik dari pihak Mulyadi, Deddy. 2015. Studi Kebijakan
Kepolisian dan masyarakat akan Publik dan Pelayanan Publik.
terjalin jika pihak Kepolisian berhasil Bandung: Alfabeta.
menerapkan New Publik Service di Mustafa, Delly. 2013. Birokrasi

10
Pemerintahan. Bandung: Alfabeta. Pembuatan Surat Keterangan
Nasution. 1998. Metode Penelitian Catatan Kepolisian. Jurnal S-1
Kualitatif. Bandung: Tarsito. Ilmu Administrasi Negara,
Soehartono, Irawan. 2008. Metode (online). Volume 2 Nomor 2.
Penelitian Sosial. Bandung: PT Diunduh tanggal 17 Januari 2015
Remaja Rosdakarya. dari
Sugiarso, Tjuk. 1986. Ensiklopedi (http://jurnalmahasiswa.fisip.unta
Kepolisian. Jakarta: CV Genep n.ac.id)
Jaya
Suharsismi, Arikunto. 2002. Prosedur Peraturan Perundang-undangan
Penelitian. Jakarta: PT Rineka Perkap Nomor 12 Tahun 2009 tentang
Cipta. Pengawasan dan Pengendalian
Tabah, Anton. 1998. Reformasi Penanganan Perkara Pidana di
Kepolisian. Klaten: CV Sahabat. Lingkungan Kepolisian Negara
Widiyanti, Ninik dan Yulius Waskita. Republik Imdonesia.
1987. Kejahatan Dalam Surat Keputusan Ketua Mahkamah
Masyarakat dan Pencegahannya. Agung RI No:
Jakarta: Bina Aksara. 076/KMA/SK/VI/2009 Tentang
Widodo, Joko. 2007. Analisis Kebijakan Pedoman Pelaksanaan
Publik. Malang: Bayumedia Pengaduan Dilingkungan
Publishing. Lembaga Peradilan.
W.J.S. Poerwadarminta. 1978. Kamus Undang-Undang Republika Indonesia
Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Nomor 2 Tahun 2002 tentang
Balai Pustaka. Kepolisian. 2012. Bandung:
Zaiah Daradjat, Membina Nilai-Nilai Diperbanyak oleh Citra Umbara.
Moral di Indonesia (Cet. IV;
Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1985). Website
Perkap Nomor 23 Tahun 2010 tentang
Dokumen/ Karya Ilmiah/ Jurnal Susunan Organisasi dan Tata
Arum Pandan, Ayu Dewa. 2014. Kerja Pada Tingkat Kepolisian
Optimalisasi Penyidik Unit Resor dan Kepolisian Sektor. Di
Reserse Dalam Menangani unduh tanggal 17 Januari 2015
Pencurian Dengan Kekerasan. dari
Jurnal Mahasiswa Fakultas Ilmu (http://polsekkakap.blogspot.com/
Hukum, (online). Diunduh tanggal p/peraturan.html)
17 Januari 2015 dari
(http://hukum.studentjournal.ub.ac.
id)
Sangidun. 2013. Kualitas Pelayanan

11

Anda mungkin juga menyukai