Anda di halaman 1dari 11

Hal : Kesimpulan Hukum Penggugat

Perkara No. 08/Pdt.G/2015/PN.Wng.

Kepada:
Yth. Majelis Hakim Pemeriksa Perkara
No. 08/Pdt.G/2015/PN.Wng.
Di -
PENGADILAN NEGERI WONOGIRI.

Dengan hormat,

Untuk dan atas nama Tergugat dalam perkara perihal tersebut di atas, bersama
ini kami sampaikan kesimpulan hukumnya sebagai berikut :

DALIL-DALIL GUGATAN PENGGUGAT :

1. Bahwa pernah hidup pasangan suami istri bernama KARYOSETIKO dan


TUMPON di Dusun Jambewangi, Desa Girikikis, Kecamatan Giriwoyo,
Kabupaten Wonogiri.

2. Bahwa KARYOSETIKO meninggal sekitar tahun 1945 dan TUMPON


meninggal sekitar tahun 1974.

3. Bahwa dalam perkawinan tersebut dikaruniai 5 orang anak yaitu :


1) PAIMAN.
2) SENEN.
3) PONEN.
4) PAIJEM.
5) SAMIYEM.

4. Bahwa Paiman meninggal dunia sekitar tahun 1926 ketika berumur 4 tahun,
sedangkan SENEN kawin dengan seorang perempuan bernama TUGIRAH.
SENEN meninggal dunia tahun 2014 dengan meninggalkan 4 orang anak
masing-masing bernama :
1) SAKINEM.
2) SAIMAN.
3) SATINO.
4) SAMINI.

5. Bahwa selama hidupnya selain meninggalkan para ahliwaris dan cucu


sebagai ahliwaris pengganti tersebut KARYOSETIKO juga memiliki sebidang
tanah tegalan Songgo Gawe dengan C.No.45 Persil No.85 luas 55.230 m
terletak di Dusun Jambewangi, Desa Girikikis, Kecamatan Giriwoyo,
Kabupaten Wonogiri dengan batas-batas :

Sebelah Barat : Poikromo.


Sebelah Timur : Ponen Gude.
Sebelah Selatan : Kaliyo.
Sebelah Utara : Pono.

Selanjutnya tanah tersebut disebut sebagai obek sengketa.

1
6. Bahwa setelah KARYOSETIKO meninggal sekitar tahun 1945 dalam buku
Desa Girikikis tertanggal 23 Oktober 1946 tanah tersebut ternyata terdapat
ugeran jual beli antara Mbok KARYOSETIKO (mbok Tumpon, orangtua
Penggugat I,II,III dan nenek dari Penggugat IV, V,VI dan VII) pada tanggal 23
Oktober 1946 dengan POKARSO seharga Rp.100,00 (seratus rupiah).
Penjualan mana disaksikan dan dicap jempol oleh Tumpon dan anak-
anaknya sebagaimana yang tertulis di Ugeran Desa Girikikis yaitu masing-
masing bernama :
1) PAIDJAN.
2) SENEN.
3) PONEN.
4) PAIJEM.
5) SAMIYEM.

7. Bahwa pada kenyataannya anak-anak keturunan dari KARYOSETIKO dan


Mbok TUMPON berdasarkan tahun kelahiran masing-masing berumur :
1. PAIMAN lahir tahun 1922, meninggal dunia tahun 1926.
2. SENEN lahir tahun 1925, meninggal dunia tahun 2014.
3. PONEN lahir tahun 1936.
4. PAIJEM lahir tahun 1941.
5. SAMIYEM lahir tahun 1945.

8. Bahwa berdasarkan Ugeran Desa tersebut sangatlah tidak masuk akal


apabila tanah seluas 55.230 m atau 5 hektare lebih yang menjadi objek
sengketa dijual secara keseluruhan mengingat anak keturunan
KARYOSETIKO yang hidupnya sangat bergantung pada lahan pernanian
sepeninggal alm. KARYOSETIKO masih membutuhkan lahan untuk
menghidupi anak keturunannya . Disamping itu perlu diragukan
kebenarannya mengenai Cap jempol yang dilakukan pada tahun 1946 oleh
anak-anak keturunan dari KARYOSETIKO yang masih dibawah umur secara
sadar turut mengesahkan jual beli.

9. Bahwa apabila kemudian dalam Ugeran Desa yang dibuat pada tanggal 23
Oktober 1946 yang tertulis adanya jual beli antara keluarga alm.
KARYOSETIKO dengan POKARSO hal tersebut bertentangan dengan
kenyataan adat-istiadat Desa yang berkaitan dengan ketentuan tentang
Songgo Gawe.

10. Bahwa berdasarkan keterangan tokoh masyarakat di Desa Girikikis tanah


yang semula dimiliki KARYOSETIKO tersebut adalah tanah Songgo Gawe.
Ketentuan mengenai Songgo Gawe yang berlaku dalam masyarakat diDesa
Girikikis, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri yaitu apabila yang
memiliki hak Songgo Gawe Meninggal, perempuan tidak mempunyai hak
Songgo Gawe. Agar tanah Songgo Gawe tersebut tetap dapat diolah oleh
para ahli warisnya maka harus diatasnamakan saudara laki-laki mengingat
anak-anak lelaki KARYOSETIKO masih dibawah umur. Untuk selanjutnya
tanah tersebut kemudian diatasnamakan POKARSO yang masih merupakan
saudara dari KARYOSETIKO. Bahwa ahliwaris KARYOSETIKO mengerjakan
lahan tersebut sampai tahun 2014 karena tanah tersebut diminta oleh
KATINO dengan alasan bahwa tanah tersebut telah atasnama KATINO
sementara para Penggugat tidak mengetahui proses Pensertifikatan tanah
tersebut.

11. Bahwa sebelum berlakunya Undang-undang Pokok Agraria No. 5 Tahun


1960 ketentuan tentang tanah Songgo Gawe diatur dalam Rijlkblad
Surakarta tahun 1938 No. 10 tahun 1938 dimana dalam Rijlkblad tersebut
diatur tanah-tanah yang berada diwilayah Kasunanan Surakarta tersebut
berstatus sebagai tanah Saggan (Songgo Gawe) dengan hak Anggaduh
Runtumurun.
2
12. Bahwa perbuatan pelanggaran hukum menjadi lebih transparan ketika
selanjutnya pada tanggal 12 Maret tahun 1959 POKARSO menjual objek
sengketa yaitu sebidang tanah C. 230 Persil 85.g luas : 55.230 m kepada
KATINO (anak kandung POKARSO) seharga Rp.900,00 (sembilan ratus
rupiah) yang pada waktu itu KATINO berumur sekitar 14 tahun.

13. Bahwa berdasarkan Staatblaad 1931 No.54 ayat 1 berbunyi apabila dalam
peraturan Undang-undang dipakai istilah belum cukup umur, mengenai
rakyat pribumi, maka yang dimaksut ialah semua orang yang belum
berumur 21 tahun penuh dan belum kawin.

14. Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut, orang yang belum cukup umur
atau anak dibawah umur ini oleh hukum manapun dinyatakan tidak wenang
berbuat hukum. Termasuk dalam hal ini adalah melakukan perbuatan
hukum yang berupa perjanjian jual-beli, utang piutang dll. Terlebih jual-beli
antara orang tua dengan anak.

15. Bahwa pada tanggal 5 September tahun 2011 Badan Pertanahan


menerbitkan Sertifikat Hak Milik No.1282 Persil No.85.g/dIV luas 55.230 m
yang mana asal hak disebutkan Pengakuan Hak dari C. 304 Persil
No.85.g/Div persil Persil No.85.g/dIV luas 55.230 m.

16. Yang menjadi pertanyaan bagi ahliwaris KARYOSETIKO adalah ; apabila


benar telah terjadi jual-beli antara Mbok KARYOSETIKO (Mbok TUMPON)
dengan POKARSO sebagai mana yang tercatat dalam Ugeran Desa tanggal
23 Oktober tahun 1946 tersebut, terdapat kejangggalan-kejanggalan
sebagai berikut :
1) Bahwa anak KARYOSETIKO dengan Mbok TUMPON tidak terdapat nama
anak bernama PAIDJAN yang ada bernama PAIMAN, lahir tahun 1922
meninggal tahun 1926.
2) Sedangkan anak-anak KARYOSETIKO yang lain yaitu :
SENEN lahir tahun 1925, meninggal dunia tahun 2014.
PONEN lahir tahun 1936, sampai sekarang masih hidup.
PAIJEM lahir tahun 1941, sampai sekarang masih hidup.
SAMIYEM lahir tahun 1945, sampai sekarang masih hidup.
Dari data tersebut sangat tidak masuk akal apabila anak-anak
KARYOSETIKO dengan Mbok TUMPON dapat dan mampu membubuhkan
Cap jempol bahwa pada tanggal 23 Oktober tahun 1946 :
a. PAIDJAN atau PAIMAN sudah meninggal dunia tahun 1926.
b. PONEN lahir tahun 1936 pada tanggal 23 Oktober Tahun 1946 baru
berumur 10 tahun.
c. SAMIYEM yang lahir tahun 1945 baru berumur 1 tahun dan .
d. PAIJEM yang lahir tahun 1941 baru berumur 5 tahun, kecuali SENEN
yang berumur 21 tahun.
3) Bahwa tulisan tangan yang tertuang dalam Ugeran Desa Girikikis tanggal
23 Oktober tahun 1946 tersebut dalam kolom titimongso dengan
Ugeran Oegeran Peratoeran sangat berbeda.

17. Bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut diatas, maka :


1) Apakah anak dibawah umur yang berdasarkan Staatblaad 1931 No. 54
ayat 1 dianggap sah melakukan persetujuan jual-beli tanah antara
TUMPON denga POKARSO ? dan anak umur 1 tahun sampai 10 tahun
sadar dan mampu mengartikan membubuhkan Cap jempolnya dengan
semua konsekwensinya ????
2) Apakah anak dibawah umur berdasarkan Staatblaad 1931 No. 54 ayat 1
tersebut juga dianggap sah melakukan jual-beli tanah ? terlebih apakah
norma hukum memperbolehkan dilakukan jual-beli antara orang tua

3
dengan anak kandunganya yang masih dibawah umur ? dalam perkara
ini telah terjadi penyelundupan hukum dimana seolah KATINO dipandang
sebagai orang lain.

18. Bahwa pada tanggal 6 September 2011 Badan Pertanahan Nasional


Kabupaten Wonogiri menerbitkan Sertifikat Hak Milik No. 1282 Persil No.85
luas 55.230 m yang mana asal Hak disebutkan pengakuan hak dari C.304
No.85.g/dIV luas 55.230 matasnama KATINO.

19. Bahwa penerbitan Sertifikat HM. 1282 yang berasal dari C. 304 No.85.g/dIV
luas 55.230 m yang dinyatakan secara tegas berasal dari pengakuan hak
bukan jual-beli sehingga tidak diperlukan akta perolehan hak yang
ditandatangani oleh PPAT dan seolah-olah tang tersebut milik KATINO
padahal dari berbagai sumber diatas tanah tersebut secara runtut dan jelas
diperoleh dari jual beli.

20. Bahwa jual-beli tanah sengketa tersebut adalah cacat hukum sehingga
harus dinyatakan batal demi hukum dan menjadi tidak berlaku, untuk
selanjutnya tanah sengketa harus dikembalikan kepada posisi semula
dengan menghukum Tergugat untuk segera mengosongkan tanah sengketa
dari harta bendanya dan menyerahkan secara baik-baik kepada para
ahliwaris alm. KARYOSETIKO.

21. Bahwa akibat perbuatan melawa hukum yang telah dilakukan Tergugat
terhadap tanah sengketa sangat merugikan para Penggugat selaku
ahliwaris KARYOSETIKO dengan Mbok TUMPON baik secara materiil maupun
immateriial adapun kerugian tersebut harus dibayarkan Tergugat dengan
kerugian sebagai berikut :
a. Materiil :
Bahwa akibat perbuatan Tergugat mensertifikatkan objek sengketa para
Penggugat kehilangan tanah seluas 55.230 m atau apabila dirupiahklan
senilai 55.230 m x Rp. 10.000,00 / m = Rp.552.300.000,00.
b. Immateriil :
Bahwa perbuatan Tergugat sangat menistikan keluarga alm.
KARYOSETIKO dengan Mbok TUMPON sehingga kehilangan ladang
garapan yang nilai kerugian immateriilnya tidak bisa dihitung dengan
angka namun setidaknya mencapai Rp.100.000.000,00 (seratus juta
rupiah).

22. Bahwa berdasarkan uraian diatas proses penguasaan dan kepemilikan


tanah KARYOSETIKO kepada POKARSO dan dari POKARSO kepada KATINO
jelas merugikan kepentingan para ahliwaris KARYOSETIKO yang secara
terang dan nyata telah dilakukan pengelabuhan melalui rekayasa
perbuatan hukum yang tidak diketahui prosesnya oleh para ahliwaris
KARYOSETIKO yang berakibat para Penggugat sebagai ahliwaris
KARYOSETIKO dan ahliwaris pengganti SENEN anak dari alm. KARYOSETIKO
mengalami kerugian materiil dan immateriil karena kehilangan hak atas
tanah warisan KARYOSETIKO yaitu berupa sebidang tanah seluas 55.230 m
yang sekarang menjadi objek sengketa tersebut.

DALIL-DALIL JAWABAN TERGUGAT

Tergugat mengajukan jawaban tetapi tidak diterima oleh Majelis Hakim


pemeriksa perkara.

BUKTI-BUKTI TERTULIS PENGGUGAT :

1. Bukti P-1 : Fotocopy KTP atas nama PONEN, NIK 3312020107360007.


2. Bukti P-2 : Fotocopy KTP atas nama PAIJEM, NIK 331205802410003.
4
3. Bukti P-3 : Fotocopy KTP atas nama SAMIYEM, NIK
3312034107450076.
4. Bukti P-4 : Fotocopy KTP atas nama SAKINEM, NIK
3312035205570001.
5. Bukti P-5 : Fotocopy KTP atas nama SAIMIN, NIK
3312031307600001.
6. Bukti P-6 : Fotocopy KTP atas nama SATINO, NIK 33120325.
7. Bukti P-7 : Fotocopy KTP atas nama SAMINI, NIK
3172064506701001.
8. Bukti P-8 : Fotocopy KK No. 3312020107360007.
9. Bukti P-9 : Fotocopy KK No. 3312030308057235 atasnama PAIJEM.
10. Bukti P-10 : Fotocopy KK No. 3312030308057227 atanama SAMIYEM.
11. Bukti P-11 : Fotocopy KK No. 3312030308057262 atasnama SAKINEM.
12. Bukti P-12 : Fotocopy KK No. 33103140610001 atasnama SAIMIN.
13. Bukti P-13 : Fotocopy KK No. 3312030308057231 atasnama SATINO.
14. Bukti P-14 : Fotocopy KK No. 3372062411101017 atasnama SAMINI.
15. Bukti P-15 : Fotocopy surat keterangan waris No. 470/212.
16. Bukti P-16 : Fotocopy surat keterangan waris No. 470/212.
17. Bukti P-17 : Fotocopy surat keterangan waris No. 470/212.
18. Bukti P-18 : Fotocopy surat keterangan waris No. 470/212.
19. Bukti P-19 : Fotocopy surat keterangan waris No. 470/212.
20. Bukti P-20 : Fotocopy surat keterangan waris No. 470/212.
21. Bukti P-21 : Fotocopy surat keterangan waris No. 470/212.
22. Bukti P-22 : Fotocopy surat nikah atasnama SAKINEM.
23. Bukti P-23 : Fotocopy surat nikah atasnama SAMINI.
24. Bukti P-24 : Fotocopy surat nikah atasnama SATINO.
25. Bukti P-25 : Fotocopy surat nikah atasnama.
26. Bukti P-26 : Fotocopy sura keterangan ahliwaris.
27. Bukti P-27 : Fotocopy kutipan buku Ugeran Desa tentang jual beli.
28. Bukti P-28 : Fotocopy Sertifikat Hak Milik No.1282.
29. Bukti P-29 : Fotocopy Buku Ugeran Desa.

BUKTI-BUKTI TERTULIS TERGUGAT :

1. Bukti T-1 : Surat Keterangan Domisili, Nomor : 470/89/Pem/2016


yang dikeluarkan oleh Kepala Desa Tanjung Pasir,
Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu
Utara, Provinsi Sumatera Utara, tertanggal 29 Januari
2016.

2. Bukti T-2 : Letter C no 45 persil 85g luas 55.230 m yang


terletak di Dusun Jambewangi, Desa Girikikis,
Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri atas nama
Karyo Setiko.

3. Bukti T-3 : Letter C no 230 persil 85g luas 55.230 m yang


terletak di Dusun Jambewangi, Desa Girikikis,
Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri atas nama
Pokarso.

4. Bukti T-4 : Letter C no 304 persil 85g luas 55.230 m yang


terletak di Dusun Jambewangi, Desa Girikikis,
Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri atas nama
Katino.

5. Bukti T-5 : Ugeran Desa Girikikis tanggal 23 Oktober 1946, Karyo


Setiko menjual kepada Pokarso dan telah diterima
Pokarso.

5
6. Bukti T-6 : Ugeran Desa Girikikis tanggal 12 Maret 1959, Pokarso
menjual kepada Katino dan telah diterima oleh Katino.

7. Bukti T-7 : Sertifikat Hak Milik No 1282 Desa Girikikis, Kecamatan


Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, luas 55.230 m atas
nama Katino (Tergugat).

8. Bukti T-8 : Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) PBB obyek


sengketa tahun 2013 atas nama Katino, Desa Girikikis,
Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri.

9. Bukti T-9 : Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) PBB obyek


sengketa tahun 2014 atas nama Katino, Desa Girikikis,
Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri.

10. Bukti T-10 : Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) PBB obyek
sengketa tahun 2015 atas nama Katino, Desa Girikikis,
Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri.

SAKSI SAKSI PENGGUGAT :

1. GUNOREJO, Umur 86 tahundibawah sumpah menerangkan :

- Bahwa saksi tidak mengetahui permasalahan tanah yang di


perkarakan.
- Bahwa tanah milik saksi bersebelahan dengan objek sengketa.
- Bahwa letak objek sengketa berada di Desa Girikikis, Kecamatan
Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri.
- Bahwa saksi tidak mengetahui luas maupun batas-batas objek
sengketa.
- Bahwa KARYOSETIKO dan KARYOBAJANG adalah orang yang berbeda.
- Bahwa saksi mengetahui POKARSO merupakan tetangga dari
KARYOSETIKO.
- Bahwa saksi tidak mengetahui tanah objek sengketa sudah
bersertifikat atau belum.

2. WISNO, Umur 60 tahun :

- Bahwa saksi mengetahui objek sengketa di Tlogo Muni.


- Bahwa saksi mengetahui objek sengketa digarap oleh keluarga
KARYOSETIKO (Samiyem, Satinem) dan keluarga POKARSO (Marinem,
Yono, Pariyem, Ponijem, Surip, Sriyanto).
- Batas-batas objek sengketa :

Sebelah Utara : Pono.


Sebelah Selatan : Tidak tahu.
Sebelah Timur : Ponen.
Sebelah Barat : Poikromo.

3. WIROKROMO:

- Bahwa saksi beralamat di Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri.


- Bahwa yang dipermasalahkan adalah tanah tegalan yang berada di
Kampung Wuni, Desa Girikikis, Kecamatan Giriwoyo.
- Bahwa saksi tidak mengetahui luas Objek sengketa, tetapi mengetahui
batas-batasnya :

Sebelah Utara : Pono.


Sebelah Selatan : Katimin.
6
Sebelah Timur : Samino/Jalan setapak.
Sebelah Barat : Sodi.

- Bahwa yang memiliki objek sengketa adalah KARYOSETIKO dan


memiliki istri bernama TUMPON.
- Bahwa KARYOSETIKO memiliki 4 orang anak :
1. PONEN.
2. PAIJEM.
3. SAMIYEM.
4. SENEN.

- Bahwa SENEN dan istri sudah meninggal dunia tetapi saksi tidak
mengetahui SENEN mempunyai anak atau tidak.
- Bahwa tanah objek sengketa sekarang digarap oleh Marinem (kakak
kandung Katino) tetapi saksi tidak mengetahui sejak kapan objek
sengketa itu digarap.
- Bahwa saksi tidak mengetahui tanah Songgo Gawe itu apa.
- Bahwa saksi tidak mengetahui tanah objek sengketa sudah
disertifikatkan apa belom.
- Bahwa saksi tidak tahu dengan jelas Pak KARYOSETIKO sewaktu masih
hidup karena saksi masih kecil.
- Bahwa saksi tahu bahwa objek sengketa milik KARYOSETIKO dari kakak
kandung saksi.

4. HERU EKO PRAWONO mewakili kantor Badan Pertanahan


Wonogiri,dibawah sumpah menerangkan :

- Bahwa saksi tidak mengenal Para pihak yang bersengketa.


- Bahwa saksi menerangkan syarat pensertifikatan yakni :
a. Pemohon mengajukan permohonan dilampiri dengan bukti diri
(identitas).
b. Salinan Leter C yang telah dilegalisir yang berwenang.
c. Bukti-bukti penguasaan secara Yuridis.
d. Pengukuran tanah.
- Bahwa saksi menerangkan pada waktu pengukuran dibuatkan berita
acara sepanjang ada perbedaan luas, jika tidak ada perbedaan luas
maka tidak di uatkan berita acara.
- Bahwa saksi menerangan pada waktu permohonan pensertifikatan
terdapat KTP atasnama KATINO, NIK 3312033112390001.
- Bahwa Penandatanganan permohonan dilakukan oleh KATINO sendiri.
- Bahwa NIK tersebut diatas dalam catatan sipil atasnama TUKINO.
- Bahwa saksi menerangkan surat ukur tertanggal 27 April 2011.
- Bahwa NIB (Nomor Induk Bidang) beda dengan gambar situasi.
- Bahwa gambar situasi belum tentu masuk dalam Nomor Induk Bidang
(NIB).
- Bahwa saksi menerangakan apabila ada Nomor Induk Bidang (NIB)
sudah pasti ad GS (Gambar Situasi).
- Bahwa KTP atasnama KATINO untuk permohonan pensertifikatan telah
dilegalisir oleh Kelurahan dan Kecamatan setempat.
- Bahwa proses persertifikatan/Konversi terhadap SHM tersebut sudah
sesuai prosedur yang berlaku.

5. SUWARSO Mewakili Dispendukcapil, dibawah sumpah menerangkan :

- Bahwa EKTP berlaku dari 2011.


- Bahwa pendataan mulai tahun 2011.
- Bahwa Data sebelum tahun 2011 dikelola oleh Kecamatan dan Desa.
- Bahwa Fungsi EKTP menyatukan NIK seluruh Indonesia.

7
- Bahwa Data sebelum tahun 2011 merupakan kewenangan Kecamatan
dan Kelurahan bukan Disoendukcapil.

Tanggapan : Bahwa saksi yang diajukan oleh Para Penggugat dalam


memberikan keterangan dipersidangan tidak konsisten,
berubah-ubah baik mengenai keahliwarisan maupun batas-
batas objek sengketa, sehingga mengakibatkan gugatan
Penggugat kabur.

SAKSI SAKSI TERGUGAT

1. BAMBANG selaku Sekertaris Kelurahan, dibawah sumpah menerangkan :

- Bahwa saksi selaku pelaksana sekertaris kelurahan sejak tahun 2009.


- Bahwa saksi sebelumnya menjadi Kepala Lingkungan/Kepala Dusun
Ngrombo sejak 2001 sampai tahun 2009.
- Bahwa saksi menerangkan tangal 24 Oktober 1946 Pak KARYOSETIKO
menjual tanah pekarangan kepada Pak POKARSO.
- Bahwa saksi menerangan dari Pak POKARSO tahun 1959 dujual
kepada Pak KATINO.
- Bahwa saksi menerangakan yang membayar PBB (Pajak Bumi dan
Bangunan) objek sengketa adalah Pak KATINO
- Bahwa saksi menerangkan tanah Sanggan Hak Anggaduh adalah
orang yang mempunyai tanah tegal yang melakukan ronda, membuat
jalan, bayar pajak dll.
- Bahwa tanah Sanggan masih sebagai patokan oleh Kantor Kelurahan
Girikikis untuk menarik iuran dari para warga.
- Bahwa Batas-Batas tanah objek sengketa yaitu :
Sebelah selatan : Desa Tlogoharjo.
Sebelah utara : Pak Pono.
Sebelah Timur: Jalan.
Sebelah Barat : Pak Sakiman, Jalan, Telaga,Pak Kaliyo.
- Bahwa saksi menyatakan pada tahun 2013 Para Penggugat pernah
melakukan penebangan kayu jati, akasia di pekarangan Tergugat akan
tetapi laporan perkara tersebut telah dilakukan penyelesaiaan perkara
di Polsek Giriwoyo.
- Bahwa saksi menerangkan Desa Girikikis menjadi kelurahan Girikikis
sekitar tahun 1982.
- Bahwa yang mengarap objek sengketa adalah saudara-saudara Pak
KATINO yang bernama Parnen, Marjuki, Ponijem, Surip, Yono, Mariyem.

2. GIMIN, dibawah sumpah menerangkan :

- Bahwa saksi merupakan pensiunan Kepala Dusun Ngombo, Kelurahan


Girikikis sejak tahun 1962 sampai 1985.
- Bahwa saksi sejak tahun 1985 menjabat sebagai Kaur Pemerintahan.
- Bahwa sejak menjabat objek sengketa awal Leter C dari KARYOSETIKO
dijual kepada Leter C atasnama POKARSO dan dijual kepada KATINO.
- Bahwa saksi menerangkan Batas-batasnya :
Sebelah selatan : Desa Tlogoharjo.
Sebelah utara : Pak Wakiman.
Sebelah Timur : Jalan.
Sebelah Barat : Telaga,Pak Kaliyo.
- Bahwa saksi menerangkan yang menggarap objek sengketa Pak
POKARSO dan setelah itu digarap oleh Pak KATINO.
- Bahwa tanah di wonogiri itu masuk dalam Risjblad Mangkunegaran.
- Bahwa pekarangan milik saksi berdekatan dengan objek sengketa dan
tau sendiri Pak KATINO menggarap Objek sengketa tersebut.

8
3. MARJO, dibawah sumpah menerangkan :

- Bahwa saksi merupakan mantan Sekertaris Lurah pada tahun 1986


sampai dengan 2011.
- Bahwa saksi menerangkan objek sengketa awalnya milik
KARYOSETIKO, kemudia dijual kepada POKARSO dan dijual kembali
kepada Pak KATINO.
- Bahwa objek sengketa telah terbit sertifikat.
- Bahwa saksi menerangkan mengajukan Konversi atas objek sengketa
Pak KATINO masih tercatat sebagai warga Girikikis.
- Bahwa saksi menerangkan Batas-batasnya :
Sebelah selatan : Desa Tlogoharjo.
Sebelah utara : Pak Pono.
Sebelah Timur : Jalan.
Sebelah Barat : Katiman, Jalan, Tlogo, Kaliyo.
- Bahwa saksi menerangkan yang Nyonggo Gawe adalah Pak KATINO.
- Bahwa tidak ada keluarga Pak KATINO yang mengerjakan tanah objek
sengketa.
- Bahwa dikabupaten wonogiri masuk dalam Rijdblaad Mangkunegaran.

KESIMPULAN HUKUM :

Bahwa berdasarkan fakta-fakta persidangan telah terungkap :

1. Bahwa batas-batas objek sengketa sebagaimana tersebut dalam gugatan


Para Penggugat ternyata berbeda dengan fakta persidangan, hal ini
menjadikan gugatan penggugat kabur (obscurlibel).

2. Bahwa wilayah wonogiri sebelum berlakunya UUPA tahun 1960 tunduk


kepada aturan hukum Rijdblaad Mangkunegaran 1939, karena wilayah
wonogiri masuk dalam wilayah Mangkunegaran bukan masuk dalam
Kasunanan Surakarta sehingga apabila Para Penggugat menyatakan
terhadap objek sengketa berlaku ketentuan sebagaimana diatur Rijdblaad
Surakarta tahun 1938 adalah penerapan hukum yang keliru.

Bahwa peraturan yang berlaku pada waktu itu, status tanah adalah tanah
sanggan/bumi gowo gawe dan bukan tanah warisan sebagaimana
Yurisprudensi Mahkamah Agung yang berbunyi :

Menurut hukum adat tanah sanggan baik berupa sawah, tegalan maupun
pekarangan, bukan barang warisan dan bukan gono gini dan semua
peralihan tanah sanggan ditentukan/ diputuskanoleh rapat desa
(Yurisprudensi MA tanggal 31-5-1977 No. 256 K/Sip/1976)

Yang mempunyai hak menentukan kepada siapa tanah sanggan/pekulen


dilintirkan pada seseorang adalah desa
(PT. Semarang 12-7-1972 no 335/1969/Pdt/PT.Smg Jo MA. 1-7-1976 No. 347
K/Sip/1973)

3. Bahwa Obyek Sengketa telah di beli oleh Pak Pokarso dan telah di ugeri
dalam Buku Paugeran Desa GiriKikis, Ugeran tersebut adalah Putusan
Desa/Rembug Giri Kikis yang disahkan oleh Asisten Wedono maka sejak
tanggal 23 Oktober 1946 Obyek Sengketa menjadi tanah sanggan Pak
Pokarso.

Bahwa kewajiban Pak Pokarso selaku pemegang hak tanah sanggan adalah
nyonggo gawe berupa ronda lerek, eiren dinas serta membayar pajaknya.

9
Bahwa Pak Pokarso telah memenuhi syarat sebagai pemegang tanah
sanggan sebagaimana diatur dalam Rijsblaad Mangkunegaran 1939 yakni :
a. Kawulo dalem Projo Mangkunegaran
b. Kuwat Gawe
c. Orang laki-laki dewasa
d. Bertempat tinggal di Desa GiriKikis ( mblabag )

4. Bahwa pada tanggal 12 Maret 1959 Pak Pokarso menjual pada Katino
(Tergugat) sebelum berlakunya UUPA No.5 tahun 1960 maka tanah obyek
sengketa menjadi tanah sanggan/bumi gowo gawe Katino (Tergugat),
sebagai pemegang tanah sanggan Katino (Tergugat) yang nyonggo gawe
berupa ronda lerek, eiren dinas serta membayar pajaknya.

Bahwa Pak Katino (Tergugat) juga telah memenuhi syarat sebagai


pemegang tanah sanggan sebagaimana diatur dalam Rijsblaad
Mangkunegaran 1939 yakni :
a. Kawulo dalem Projo Mangkunegaran
b. Kuwat Gawe
c. Orang laki-laki dewasa
d. Bertempat tinggal di Desa GiriKikis ( mblabag )

5. Bahwa setelah berlakunya UUPA No. 5 Tahun 1960 maka Obyek Sengketa C
304 persil 859 D.IV luas : 55.230 m konversi secara otomatis menjadi hak
milik Katino (Tergugat) Berdasarkan UUPA No. 5 Tahun 1960 Jo. Peraturan
Konversi pasal VII ayat 1 yang mengemukakan :

Hak gogolan, pekulen atau sanggan yang bersifat tetap yang ada pada
mulai berlakunya Undang-Undang ini menjadi hak milik tersebut pada pasal
20 ayat (1)

6. Bahwa tanah sanggan Katino (Tergugat) yakni Obyek sengketa konversi


secara otomatis menjadi hak milik Katino (Tergugat) hal tersebut sedah
menjadi Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung dan nyata dikukuhkan oleh
Mahkamah Agung dengan salah satu Yurisprudensinya tanggal 30 Agustus
1978 No.435 K/Sip/1975 yang menyatakan :

Setelah berlakunya UUPA, tanah sanggan yang dikuasai warga desa


beralih menjadi Hak Milik Warga desa bersangkutan

Secara administratif perihal konversi ini telah dipenuhi oleh Katino


(Tergugat), atas tanah sengketa telah di konversi sehingga terbit Sertifikat
Hak Milik No 1282 Desa Giri Kikis, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri
luas 55.230 m atas nama Katino (tergugat).

Dengan demikian telah sempurna kepemilikan Katino (Tergugat) atas Obyek


Sengketa setelah berlakunya UUPA Jo. Peraturan Konversi.

Berdasarkan hal-hal sebagaimana terurai diatas Penggugat telah gagal


membuktikan dalil-dalil gugatannya, sedangkan Tergugat telah berhasil
membuktikan dalil-dalil bantahannya, oleh karena itu kami mohon kepada Yth.
Majelis Hakim pemeriksa perkara untuk berkenan memutus :

Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya.

Terima kasih.

Surakarta, 10 Maret 2016.

Hormat kami,
10
Kuasa Hukum Tergugat:

1. H. JOKO SURANTO, S.H.

2. MUHAMMAD ARIF PRABOWO, S.H.

3. I PUTU RAHADHIAN SUKMA, S.H.

11

Anda mungkin juga menyukai