Anda di halaman 1dari 4

PETUNJUK TEKNIS LOMBA PERTOLONGAN PERTAMA

EKSIBISI PRAJA TRISMA IX


SMA NEGERI 3 DENPASAR

A) Peserta
1. Peserta lomba Pertolongan Pertama adalah siswa/siswi SMP (PMR madya) se-Bali.
2. Peserta berupa tim yang terdiri dari 3 (tiga) orang, baik putra ataupun putri dan campuran,
serta berasal dari sekolah yang sama. Setiap sekolah mengirimkan maksimal 2 (dua) tim.
3. Peserta lomba Pertolongan Pertama akan dibatasi menjadi maksimal 25 tim.
4. Setiap tim menyiapkan satu orang di luar anggota tim sebagai saksi penilaian.
5. Anggota regu lomba Pertolongan Pertama adalah anggota PMR dari sekolah yang
bersangkutan dengan diperkuat oleh kartu pelajar/surat keterangan dari kepala sekolah.
6. Apabila diketahui bahwa anggota lomba Pertolongan Pertama bukan merupakan
siswa/siswi dari sekolah yang bersangkutan, maka regu tersebut akan didiskualifikasi dan
hak-haknya dalam lomba tersebut akan dibatalkan.
7. Diperkenankan mengganti anggota regu sebelum registrasi ulang, kecuali lomba Fasilitator
Sebaya dilakukan sehari sebelum Technical Meeting
8. Peserta diharapkan berpakaian rapi dan sopan, dengan menggunakan baju beridentitas
palang merah atau identitas sekolah.
9. Peserta/tim hadir paling lambat 15 menit sebelum kegiatan lomba dimulai dan telah
melakukan registrasi ulang.
10. Perlengkapan dan peralatan lomba akan disediakan oleh panitia. Namun, untuk APD
(seperti : sarung tangan dan masker) disiapkan oleh masing-masing tim.
B) Sistem Lomba
1. Pada lomba Pertolongan Pertama terdiri dari 2 tahap, yaitu tahap tes teori dan tahap praktek.
2. Pada tahap tes tulis, peserta akan menjawab 50 soal pilihan ganda (modul Pertolongan
Pertama PMR Madya PMI Pusat 2008) dengan waktu 30 menit secara beregu di pos
karantina. Tanpa membawa modul, kalkulator, dan alat komunikasi dalam bentuk apapun.
Jika peserta diketahui membawa alat-alat tersebut maka akan didiskualifikasi.
3. Pada lomba Pertolongan Pertama, terdiri dari 3 (tiga) pos yaitu pos karantina awal, pos
praktek pertolongan pertama dan pos karantina akhir.
4. Pengundian nomor urut praktek dilakukan sebelum registrasi. Sedangkan pengundian
penolong satu setiap tim akan diundi 10 menit sebelum tahap praktek
5. Pada pos praktek pertolongan pertama, peserta akan melakukan praktek pertolongan
pertama sesuai dengan nomor undi yang telah ditetapkan dengan kasus yaitu perdarahan
dan patah tulang.
6. Tidak ada pemeriksaan fisik yang detail.
7. Apabila praktek/penanganan korban telah mencapai waktu yang ditentukan maka segala
tindakan akan di berhentikan, dan segala jenis tindakan yang belum dilakukan tidak akan
mendapat poin.
8. Penilaian akhir pasien tidak diatas tandu. Kasus dinyatakan selesai saat peserta sudah
konfirmasi bahwa kasus sudah selesai dan korban siap di evakuasi.
9. Nilai dihitung sesuai dengan form penilaian praktek Pertolongan Pertama standarisasi PMR
madya yang telah disediakan oleh dewan juri.
10. Penentuan pemenang akan ditentukan 3 (tiga) tim dengan jumlah nilai tertinggi (akumulasi
nilai tahap tes teori dan tahap praktek).
11. Bobot nilai tes teori 40% dan bobot nilai praktek 60%.
12. Apabila terdapat kesamaan pada nilai, maka penilaian akan dilihat dari catatan waktu
peserta yang tercepat menyelesaikan tahap praktek.
13. Evaluasi bersama dilakukan di akhir, pada saat semua tim sudah menyelesaikan tahap
praktek
13. Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

C) Waktu Pelaksanaan
1. Masing-masing tim disediakan waktu 3 menit untuk persiapan sebelum melakukan
praktek (telah mencakup pembacaan kasus dan pengambilan alat) dan 10 menit untuk
praktek Pertolongan Pertama.
2. Penolong Pertama akan di undi saat akan praktek Pertolongan Pertama
3. Korban akan disiapkan oleh pihak panitia.

D) Pedoman
Modul Pertolongan Pertama PMR Madya PMI Pusat Tahun 2008

Anda mungkin juga menyukai