●
Bridge adalah perangkat OSI layer 2
●
Bridge adalah perangkat transparan
●
Secara tradisional digunakan untuk menggabungkan dua
segmen jaringan
●
Bridge membagi collision domain dalam dua bagian
●
Network swith adalah bridge multi-port - setiap port adalah
domain collison dari satu perangkat
●
Semua host dapat berkomunikasi satu sama lain
●
Semua berbagi collision domain yang sama
LAN
Ethernet Switch
●
Semua host masih bisa berkomunikasi satu sama lain
●
Sekarang ada 2 collision domain
LAN LAN
Ethernet Switch Ethernet Switch
●
RouterOS mengimplementasikan bridge secara software
●
Ethernet, nirkabel, SFP, dan interface tunnel dapat ditambahkan
ke bridge, seperti EoIP, VLAN, dan PPP dengan BCP
●
Konfigurasi default pada router SOHO menjembatani wireless
dengan port ether2
●
Ether2-5 digabungkan bersama dalam sebuah switch. Ether2
adalah maser, 3-5 slave. Dengan menggunakan chip switch
makan akan didapatkan wire speed
●
Anda dapat menghapus konfigurasi master / slave dan
menggunakan bridge sebagai gantinya
●
Switch chip tidak akan digunakan, penggunaan CPU lebih tinggi
●
Lebih banyak kontrol - dapat menggunakan firewall IP untuk port
bridge
●
Karena keterbatasan standar 802.11, klien wireless (mode: station)
tidak mendukung bridging
●
RouterOS mengimplementasikan beberapa mode untuk
mengatasi keterbatasan ini, seperti station-bridge, station-
pseudobridge, station-wds.
6 / 21 MTCNA by Asia Teknologi Solusi 11 November 2020
Perbedaan Switch dengan Router
●
Switch - alamat MAC
➢
Jika tujuan tidak diketahui - kirim dari semua port
●
Router - alamat IP
➢
Jika tidak tahu tujuan – paket di drop
●
Menambahkan port ke Bridge secara efektif akan membuat
switch
●
Bridges dapat memperluas jaringan dengan bertindak sebagai
repeater.
●
Bridges meningkatkan bandwidth yang tersedia untuk host
karena sedikit host yang berbagi domain collision.
●
Mereka mengurangi tabrakan / collision.
●
Layanan IP tertentu bergantung pada network bridge untuk
beroperasi dengan benar.
●
Konsentrator PPPoE, Layanan DHCP, dll
●
Lebih lambat dari repeater dan hub.
●
Melihat alamat MAC menambah waktu pemrosesan tambahan
●
Tidak memfilter lalu lintas broadcast
●
Akan meneruskan frame broadcast tanpa pandang bulu
●
Tidak berjalan dengan baik untuk jaringan besar.
●
Lebih mahal daripada repeater dan hub.
●
Kita dapat melakukan bridge pada jaringan IP menggunakan
teknologi VPN apa pun yang mendukung alamat MAC.
•
EoIP (Ethernet over IP)
•
PPTP / L2TP dengan BCP (Bridge Control Protocol)
•
PPPoE dengan BCP
Untuk menggunakan
station bridge,
‘Bridge mode’ harus
diaktifkan pada sisi AP
●
Buatlah sebuah bridge dengan nama meja masing-masing.
●
Masukkan ether3 dan ether4 pada bridge yang baru dibuat di
atas.
●
Hubungkan ether4 pada router Anda dengan ether4 teman
semeja.
●
Pindahkan kabel network dari ether2 ke ether3.
●
Buatlah ip static pada kedua notebook dengan teman
menggunakan address space 172.16.Y.1/30 dan 172.16.Y.2/30
●
Coba ping kedua notebook.
Internet
R1 R2
Kabel LAN penghubung R1-R2
●
Interface bridge pada RouterOS mendukung firewall
●
Lalu lintas data yang mengalir melalui bridge dapat diproses
oleh firewall
●
Untuk mengaktifkan: Bridge → Setting → Use IP Firewall
●
Kembalikan konfigurasi router Anda dari backup yang Anda buat
sebelum LAB Bridge terakhir
●
Atau kembalikan konfigurasi sebelumnya secara manual
Bridge dan Switch lebih lanjut akan dibahas di kelas MTCSWE / Switch /
Layer 2 yang meliputi :
●
Bridge / Switch
●
VLAN
●
Spanning Tree Protocol
●
Link Aggregation / Bonding
●
Port Isolation
●
Layer 2 QoS
●
Layer 2 Security
●
Dan lain lain sebagainya