PENDIDIKAN PANCASILA
DISUSUN OLEH :
Yeni Dewi S, S. P d
I. Informasi Umum
Nama Sekolah : SMK Salafiyah
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila
Tahun Ajaran : 2023/2024
Alokasi Waktu : 8 X Pertemuan
1 X Pertemuan ( 2 X 45 menit)
Kompetensi Awal :
1. Peserta didik mampu menganalisis kedudukan Pancasila sebagai ideologi
terbuka; serta peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan global; peserta didik mampu menerapkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
2. Peserta didik mampu menganalisis cara pandang para pendiri negara
tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara; Peserta didik mampu
menganalisis fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara,
ideologi negara, dan identitas nasional; peserta didik mengenali dan
menggunakan produk dalam negeri sekaligus mempromosikan budaya lokal
dan nasional.
3. Peserta didik mampu menganalisis produk perundang-undangan dan
mengevaluasi ketidaksesuaian antarproduk perundang-undangan;
serta peserta didik mampu mempraktikkan sikap dan perilaku dalam
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Peserta didik mampu menganalisis hak dan kewajiban warga negara yang
diatur dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945; peserta didik mendemonstrasikan praktik kemerdekaan berpendapat
warga negara dalam era keterbukaan informasi sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila; peserta didik mampu menganalisis kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan perumusan solusi secara kreatif,
kritis, dan inovatif untuk memecahkan kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban.
5. Peserta didik mampu menganalisis potensi konflik dan memberi solusi di
tengah keragaman dalam masyarakat; serta peserta didik berperan aktif
mempromosikan Bhinneka Tunggal Ika.
6. Peserta didik mampu menginisiasi kegiatan bersama atau gotong royong
dalam praktik hidup sehari-hari untuk membangun masyarakat sekitar dan
masyarakat Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila;
7. Peserta didik mampu menganalisis dan memberi solusi terkait ancaman,
tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) yang dihadapi
Indonesia;
peserta didik mampu memahami sistem pertahanan dan keamanan
negara; kemudian peserta didik mampu menganalisis peran
Indonesia dalam hubungan antar bangsa dan negara.
8. Peserta didik mampu memberi contoh dan memiliki kesadaran akan hak
dan kewajibannya sebagai warga sekolah, warga masyarakat dan warga
negara; Peserta didik mampu memahami peran dan kedudukannya
sebagai warga negara Indonesia.
Profil Pelajar Pancasila :
Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang
memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila,
dengan enam karakter (kompetensi) yang digali sebagai dimensi kunci, yakni
:
1).Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia;
2).Berkebhinnekaan global;
3).Bergotong-royong;
4).Mandiri;
5).Bernalar kritis;
dan 6). Kreatif.
Dengan enam dimensi ini, menunjukkan bahwa Profil Pelajar Pancasila
tidak hanya berfokus pada kemampuan kognitif saja, tetapi juga
menekankan aspek sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa
Indonesia sekaligus warga dunia.
Sarana dan Prasarana : Laptop dan LCD Proyektor, Sound System
(Speaker Aktif), Alat/Media Peraga
Pembelajaran (Kartu Pancasila, Kartu
Konstiotusi), Film/Video Dokumenter, Kertas
Kerja/Portofolio, dan lain-lain.
Target Peserta Didik : Kelas X (Reguler)
Model Pembelajaran :
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based-Learning),
yakni dengan pendekatan pembejalaran yang dibangun di atas
kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan
tantangan bagi peserta didik terkait dengan kehidupan sehari-
hari untuk dipecahkan secara berkelompok. Karakteristik
Pembelajaran Berbasis Proyek, yaitu Mengajar melalui proyek,
berhubungan dengan kehidupan nyata, dan kemandirian peserta
didik.
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), dengan
Langkah-langkah antara lain; posisi guru sebagai
pembimbing/fasilitator, berhubungan dengan masalah riil,
pembelajaran berbasis opeserta didik, penilaian dan refleksi diri
serta rekan sejawat.
Holistik Integratif, pembelajaran diorientasikan disamping
mengisi aspek pengetahuan, juga diutamakan dapat
membentuk sikap
mental peserta didik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dengan
demikian proses pembelajaran harus mengiontegrasikan
berbagai potensi yang dimiliki oleh manusia, yaitu sesuai pendapat
Ki Hadjar Dewantara “Rasa-Karsa-Cipta-Karya”.
Pembelajaran Berpusat pada Peserta Didik (Student-Centered-
Learning), yakni menempatkan peserta didik sebagai subjek aktif
dengan melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran
melalui serangkaian kegiatan yang bermakna, dengan
menyesuaikan, merencanakan, melibatkan, dan memonitor.
II.Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Pendidikan Pancasila, peserta didik mampu :
1. Berakhlak mulia dengan didasari keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa melalui sikap mencintai sesama manusia, mencintai
negara dan lingkungannya untuk mewujudkan persatuan dan keadilan
sosial;
2. Memahami makna dan nilai-nilai Pancasila, serta proses
perumusannya sebagai dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup
bangsa, serta mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari;
3. Menganalisis konstitusi dan norma yang berlaku, serta menyelaraskan
hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara di tengah-tengah masyarakat global;
4. Memahami jati dirinya sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang
berbineka, serta mampu bersikap adil dan tidak membeda-bedakan jenis
kelamin, SARA (Suku Agama, Ras, Antargolongan), status sosial-
ekonomi, dan penyandang disabilitas;
5. Menganalisis karakteristik bangsa Indonesia dan kearifan lokal masyarakat
sekitarnya, dengan kesadaran dan komitmen untuk menjaga lingkungan,
mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, serta berperan aktif dalam
kancah global.
Pemahaman Bermakna
1. Pancasila adalah dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa
Indonesia. Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah-mufakat,
dan keadilan adalah nilai-nilai yang harus ditumbuhkembangkan dan
diinternalisasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Nilai-nilai itu kemudian ditetapkan sebagai norma dasar atau
grundnorm Indonesia dan diberi nama Pancasila, sehingga menjadi
landasan filosofis bagi pengembangan seluruh aturan di Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Sebagai dasar negara, ideologi, dan pandangan
hidup bangsa
Indonesia, nilai-nilai Pancasila semestinya mewujud dalam setiap sikap
dan perbuatan segenap warga negara Indonesia. Keterwujudan dalam
sikap dan perbuatan tersebut akan dapat mengantarkan seluruh bangsa
pada kehidupan yang adil makmur sebagaimana cita-cita kemerdekaan
bangsa Indonesia. Gambaran ideal cita-cita bangsa tersebut masih jauh
dari terwujud walaupun negara Indonesia telah menempuh perjalanan
lebih dari tiga perempat abad. Masih banyak tantangan yang harus
diatasi baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun berbangsa dan
bernegara.
2. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, setiap warga negara
perlu diarahkan menjadi warga negara yang cerdas dan baik (smart and
good citizen), sehingga dapat memahami negara dan bangsa
Indonesia, memiliki kepribadian Indonesia, memiliki rasa kebangsaan
Indonesia, dan mencintai tanah air. Dengan demikian, warga negara
Indonesia dapat melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga
negara, juga turut aktif membentengi masyarakat, bangsa dan negara
Indonesia dari berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan
yang akan merusak ketahanan bangsa dan negara Indonesia.
3. Pendidikan Pancasila memuat nilai-nilai karakter Pancasila yang
ditumbuhkembangkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara untuk menyiapkan warga negara yang cerdas dan baik.
Pendidikan Pancasila berisi elemen: Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Pendidikan Pancasila memuat nilai-nilai karakter Pancasila yang
ditumbuhkembangkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara untuk menyiapkan warga negara yang cerdas dan baik.
Pendidikan Pancasila berisi elemen: Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5. Dalam upaya meningkatkan keyakinan dan pemahaman filosofi bangsa
perlu dilakukan perbaikan secara konten maupun proses pembelajaran
pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila yang di dalamnya terkandung
penumbuhkembangan karakter, literasi-numerasi, dan kecakapan abad 21
yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perubahan zaman. Dengan
demikian, Pendidikan Pancasila akan menghasilkan warganegara yang
mampu berpikir global (think globally) dengan cara-cara bertindak lokal (act
locally) berdasarkan Pancasila sebagai jati diri dan identitas bangsa.
Pertanyaan Pemantik
Pertanyaan kunci sebagai pemantik yang akan dikaji dalam
pembelajaran ini adalah :
1. Bagaimana pandangan para pendiri bangsa, seperti Ir. Soekarno, Mr.
Muhammad Yamin, dan Mr. Soepomo, terhadap negara merdeka ?
Apa perbedaan dan persamaannya ?
2. Bagaimana memaknai proses perancangan dan isi dari rumusan dasar
negara yang bermakna Mukaddimah Hukum Dasar atau juga dikenal
dengan Piagam Jakarta ?
3. Apa pandangan para pendiri bangsa terkait dengan nilai Mukaddimah,
terutama frasa “Ketuhanan, dengan kewajiban syariat Islam bagi
pemeluk- pemeluknya ?
4. Dari proses belajar hari ini hal-hal apa sajakah yang dapat difahami ?
5. Dari proses pembelajaran hari ini hal-hal kebaikan apa sajakah yang
dapat dilakukan dalam kehidupan keseharian ?
Persiapan Pembelajaran
1. Saat masuk dalam kelas belajar, guru memberi salam kepada peserta
didik dan menanyakan tentang kabar dan keadaan mereka sebelum
mengawali pembelajaran.
2. Guru dan peserta didik berdiri dengan tertib dan rapi secara bersama-
sama menyanyikan Lagu Kebangsaan “INDONESIA RAYA”.
3. Guru mengingatkan dan mengajak peserta didik berdo’a untuk megawali
kegiatan pembelajaran dalam kelas.
Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru memandu peserta didik untuk mengingat kembali topik bahasan
pembejalaran pada pertemuan sebelumnya dan mengajukan
pertanyaan kunci sebagai panduan diskusi.
b. Guru memberikan pertanyaan pemantik kepada peserta didik yang
kemudian didiskusikan dalam kelompok besar (kelas belajar).
c. Guru memberikan pertanyaan lanjutan terhadap respons yang
siberikan peserta didik.
2. Kegiatan Inti (Ide Pembelajaran)
a. Guru meminta peserta didik membaca topik bahasan atau membaca
berita yang menunjukkan tantangan ber-Pancasila, kemudian dikaji
secara bersama.
b. Setelah itu guru memberikan beberapa pertanyaan pemantik diskusi.
c. Guru meminta peserta didik untuk menawarkan diri menjawab
pertanyaan guru dan mrncatatnya pada table yang dibuat di papan
tulis atau pada kertas poster/plano yang telah dipersiapkan oleh guru
sebelumnya.
d. Setelah peserta didik memberikan tanggapan, guru mengajak peserta
didik mendiskusikan hasil pencatatan bersama-sama. Selanjutnya, guru
mengajak peserta didik berfikir dan membagikan pemikiran tentang
apa saja yang menjadi tantangan sehingga Pancasila belum mampu
diimplementasikan secara optimal dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
3. Kegiatan Penutup
a. Sebelum proses pembelajaran dalam kelas usai, guru memandu
peserta didik melakukan refleksi atas hasil diskusi dan analisis materi
bahasan yang telah dilakukan sebelumnya, yang dilanjutkan dengan
pemikiran sebuah ide/gagasan terkait peluang penerapan Pancasila
dalam kehidupan keseharian.
b. Guru memeriksa pemahaman peserta didik dengan meminta mereka
menjawab pertanyaan kunci pada awal diskusi dengan menggunakan
bahasa sederhana yang mudah difahami.
c. Peserta didik dapat menuliskannya pada kolom refleksi (buku peserta
didik) atau menyampaikannya secara lisan.
d. Guru memberikan penugasan dan informasi lain sebagai tindak lanjut
proses pembelajaran.
e. Guru memberikan motivasi dan penguatan belajar peserta didik.
Asesmen
Di akhir unit, guru memberikan asesmen kepada peserta didik untuk menguji
kemampuan mereka dengan cara :
a. Membuat jurnal harian mengenai penerapan Pancasila di sekitar lingkungan.
b. Menjawab pertanyaan terbuka yang terdapat pada buku pembejaran
peserta didik.
c. Penilaian aspek Pengetahuan
Tes tertulis (Pilhan Ganda dan Essay)
Tes lisan (Intervieu/ Wawancara)
Membuat Jurnal
Portofolio
d. Penilaian aspek Sikap :
Observasi/Pengamatan (kelompok dan individual)
Penilaian diri
e. Penilaian aspek Keterampilan
Simulasi
Demonstrasi
Presentasi
Diskusi
Produk
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Nilai yang saya petik :
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Kajen,.......................2023
Guru Mata Pelajaran, Peserta Didik,
PESERTA PERTEMUAN
1. ………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………………………
6. ………………………………………………………………………………
Lain-lain :
……………………………………………………………………………………
Kajen,.......................2023
Guru Mata Pelajaran, Peserta Didik,
FREKUENSI
NO PERNYATAAN Tidak
Selalu Sering Jarang Pernah
1 2 3 4 5 6
1 Saya senang pada materi mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
2 Saya mengikuti pelajaran ini sesuai
dengan jadwal
3 Saya mencatat penjelasan dari guru
4 Saya mengerjakan tugas mata pelajaran
ini tepat waktu
5 Saya mencari informasi untuk
mendalami materi pelajaran ini
6 Saya mengumpulkan klipping yang
berhubungan dengan isi mata
pelajaran ini
7 Saya menandai bagian-bagian penting
dalam buku atau catatan mata
pelajaran ini
8 Saya mendiskusikan dengan teman
apabila mengalami kesulitan dalam
mata pelajaran ini
9 Saya mempraktekkan pengetahuan dan
keterampilan Kewarganegaraan dalam
kehidupan sehari-hari
Jumlah Skor
Tugas Kelompok :
1. Bergabunglah dalam kelompok belajarmu di kelas
2. Kemudian diskusikan dan pilihlah secara mufakat salah satu hasil kerja
individual yang sekiranya layak untuk dipresentasikan di depan kelas
3. Setiap kelompok agar mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
masing- masing di depan kelas selama lebih kurang 10 menit
4. Selesai kemudian kumpulkan hasil diskusi tersebut kepada guru yang
mengampu Mata Pelajaran
AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK
Tugas Individu :
1. Carilah melalui media massa/media elektronik, semisal melalui situs-situs
internet, artikel yang memiliki keterkaitan/hubungan dengan materi
bahasan !
2. Untuk memudahkan penulisan, gunakan matrik berikut ini sebagai panduan
SARANA
DESKRIPSI SINGKAT MENGENAI
NO ARTIKEL HUBUNGAN DENGAN MATERI BAHASAN
YANG KET
DIGUNAKAN
1 2 3 4 5
Tugas Kelompok :
1. Bergabunglah dalam kelompok belajarmu di kelas !
2. Fokuskan perhatian pada hasil kerja tiap-tiap kelompok dalam kegiatan
mandiri pada tugas individual di atas !
3. Langkah selanjutnya, buatlah analisis mengenai dampak positif dan negatif
berbagai bentuk ……………………. tersebut dengan mengikuti panduan
berikut ini !
KEMUNGKINAN
DESKRIPSI SINGKAT MENGENAI DAMPAK YANG
NO ARTIKEL HUBUNGAN DENGAN MATERI BAHASAN DITIMBULKAN
POSITIF NEGATIF
1 2 3 4 5
5
Kesimpulan :
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
Materi Pembelajaran
Materi Pokok :
1. Pengertian Pancasila
2. Sejarah Lahirnya Pancasila
3. Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara
4. Nilai-nilai Luhur Pancasila
5. Nilai-nilai Pancasila dalam Pasal-pasal Konstitusi UUD 1945
6. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa dan Dasar Negara
7. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
8. Pancasila sebagai Sumber Nilai dan Paradigma dalam Pembangunan
9. Pancasila sebagai Sumber dari segala Sumber Hukum Menjadi
Manusia Pancasilais Sejati
10. Menjadi Manusia Pancasilais Sejati
Contoh Asesmen, Remidial dan Pengayaan
Asesmen
Guna mengukur kemampuan peserta didik dalam pemahaman dan
penguasaan materiatau topik bahasan dalam proses pembelajaran.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Apakah arti dan makna Pancasila bagi bangsa Indonesia ?
2. Bagaimanakah rumusan Pancasila yang benar dan sah
? PANCASILA
3. Terdapat di manakah rumusan Pancasila yang benar dan sah ?
4. Dalam sejarah perumusan Pancasila, siapakah tokoh-tokoh yang
mengusulkan rumusan Pancasila ?
5. Kapankah proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara ?
Remedial
Guna memenuhi pencapaian (capaian pembelajaran)
Tugas Individu :
1. Bacalah kembali materi atau bahan pembelajaran yang berkaitan
dengan materi bahasan tersebut di atas !
2. Carilah masing-masing minimal dua artikel tentang persoalan-
persoalan yang berkaitan dengan materi bahasan tersebut di atas,
dari berbagai media massa/media elektronik !
3. Pahami dengan baik isi artikel tersebut dengan seksama !
4. Langkah selanjutnya, buatlah komentar atau ulasan tentang
persoalan-persoalan yang ada dalam artikel tersebut berdasarkan
kesesuaian ataupun yang bertentangan dengan materi bahasan
tersebut di atas !
5. Untuk memudahkan dalam penyusunan, gunakan matrik berikut
ini sebagai panduan.
No JUDUL ARTIKEL URAIAN/KOMENTAR
1 2 3
Glosarium
Asas Dasar :
Sesuatu yang mernjadi tumpuan berfikir dan berpendapat.
Dasar Negara :
Pondasi bagi berdirinya suatu negara, sumber pelaksanaan kehidupan
kletatanegaraan atau sumber dari segala sumber peraturan yang ada
dalam suatu negara dilaksanakan secara nasional.
Ideologi :
Kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang
memberikan arah dan tujuan kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Kewarganegaraan :
Keadaan yang menunjukkan hubungan atau keadaan antara negara
dan warga negara.
Norma :
Kaidah, aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam
masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendali
tingkah laku pergaulan dalam masyarakat.
UUD 1945 :
Hukum dasar tertulis (basic law) konstitusi pemerintahan Negara Republik
Indonesia.
Konstitusi :
Hukum dasar dalam suatu negara baik yang tertulis maupun tidak tertulis.
Republik :
Bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden.
Bhinneka Tunggal Ika :
Bermakna meskipun berbeda-bedas teta[I pada hakikatnya
satu kesatuan.
Integrasi Nasional :
Usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada
pada suatu negara sehingga terciptnyasnya keserasian dan
keselarasan secara nasional.
Suku Bangsa :
Sekelompok manusia yang memiliki kesatuan budaya dan terikat oleh
kesadaran dan identitas budaya.
Nasiomalisme :
Satu faham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan
sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk
sekelompok manusia.
Pertahanan Negara :
Segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
sebuah negara dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan
gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Daftar
Pustaka
1. Ali Abdul Waid, ddk 2021, Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Kelas X, Jakarta, Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Badan Penelitian, Pengembangan dan Perbukuan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi;
2.Buku Panduan Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
SMA/SMK Kelas X, Kementerian Pendidikan dan kebudayaan, Riset,
dan teknologi Republik Indoneia, Tahun 2021.
3. Yusnawan Lubih dkk, 2018, Pendidikan Pancasila
dan
Kewarganegaraan Kelas X, Kementerian Pendidikan dan
Kebuadayaan Republik Indonesia, Klaten, Macanan Jaya;
4. Sumber lain dari media sosial dan elektronik, dll.
Kajen, ............2023
1. Pengertian Pancasila
Bagian ini akan membahas pengertian Pancasila; sejarah
perumusan Pancasila sebagai dasar negara; dan implementasi
Pancasila dalam sejarah ketatanegaraan Republik Indonesia.
Menurut sejarah, Pancasila dirumuskan dengan maksud untuk dijadikan
sebagai Dasar Negara Indonesia Merdeka. Pada waktu itu, para
tokoh bangsa Indonesia menyadari bahwa hal yang sangat penting
untuk dipikirkan terlebih dahulu sebelum mendirikan sebuah negara
adalah landasan negara. Oleh karena itu, agenda utama sidang
BPUPKI yang pertama tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945 adalah
perumusan rancangan dasar negara. Pancasila sebagai dasar
negara, nilai- nilainya digali dan/atau berasal dari pandangan hidup
masyarakat Indonesia.
6. Apakah arti dan makna Pancasila bagi bangsa Indonesia?
Pancasila terdiri dari dua kata, yaitu panca dan sila. Panca
artinya lima dan sila artinya dasar. Pancasila adalah lima dasar dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi, Pancasila memiliki
kedudukan sebagai dasar negara atau fondasi negara atau
kaidah negara yang fundamental.
7. Bagaimanakah rumusan Pancasila yang benar dan
sah? PANCASILA
Satu : Ketuhanan Yang Maha Esa
Dua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Tiga : Persatuan Indonesia
Empat : Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
Kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
8. Terdapat di manakah rumusan Pancasila yang benar dan sah?
Rumusan Pancasila yang benar dan sah sebagaimana tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat, yang disahkan dalam
Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 18
Agustus 1945.
9. Dalam sejarah perumusan Pancasila, siapakah tokoh-tokoh yang
mengusulkan rumusan Pancasila?
Kita pernah mengenal rumusan Pancasila yang dikemukakan oleh
Mr. Muh. Yamin, Prof. Dr. Mr. Soepomo, Ir. Soekarno, serta rumusan
yang tercantum dalam Piagam Jakarta dan Konstitusi RIS 1949.
10. Kapankah proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara?
Tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI yang pertama.
11. Kapan dan dalam forum apa usulan lima asas dasar negara dari
Mr. Muh Yamin disampaikan?
Mr. Muh. Yamin mengusulkan lima asas dasar negara pada tanggal
29 Mei 1945 dalam pembukaan (hari pertama) Sidang Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI).
12. Bagaimanakah rumusan dasar negara yang diusulkan Mr.
Muh. Yamin?
Dalam presentasi lisan Muh Yamin mengemukakan lima calon dasar
negara yaitu:
1. Peri
Kebangsaan 2.Peri
Kemanusiaan 3.Peri
ke-Tuhanan 4.Peri
Kerakyatan
5.Kesejahteraan Rakyat
Usulan secara tertulis;
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia.
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
13. Bagaimanakah rumusan rancangan dasar negara yang
diusulkan oleh Prof. Dr. Mr. Soepomo?
Usulan dasar negara yang disampaikan Prof.Dr.Mr. Soepomo adalah
sebagai berikut;
1. Paham Negara Persatuan.
2. Perhubungan Negara dan Agama.
3. Sistem Badan Permusyawaratan.
4. Sosialisme Negara.
5. Hubungan Antarbangsa.
14. Kapan dan dalam forum apa Ir. Soekarno mengusulkan lima dasar
negara dengan istilah Pancasila?
Tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI. Pada pidatonya,
Ir. Soekarno menamakan lima sila yang diusulkan tersebut diberi
nama “Pancasila”.
15.Bagaimanakah rumusan dasar negara yang diusulkan Ir. Soekarno
tanggal 1 Juni 1945?
1. Kebangsaan Indonesia.
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan.
3. Mufakat atau Demokrasi.
4. Kesejahteraan Sosial.
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan.
16. Apakah Piagam Jakarta itu?
Piagam Jakarta adalah naskah rancangan Pembukaan UUD 1945
yang hasilkan oleh Panitia Sembilan yang diketuai oleh Ir.
Soekarno. Piagam Jakarta diterima oleh BPUPKI pada tanggal 22 Juni
1945.
17. Bagaimana rumusan dasar negara menurut Piagam Jakarta?
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
18. Siapakah yang menjadi Ketua dan Wakil Ketua PPKI?
Ir. Soekarno (Ketua) dan Drs. Moh. Hatta (Wakil Ketua). Kedua tokoh ini
disebut Dwi Tunggal, artinya dua yang satu. Kedua tokoh inilah
yang akhirnya menjadi proklamator kemerdekaan RI atas nama
bangsa Indonesia.
19. Sejak kapan Pancasila ditetapkan sebagai dasar
negara? Tanggal 18 Agustus 1945 pada sidang PPKI.
20. Mengapa menggunakan rumusan Pancasila yang tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945?
Karena rumusan tersebutlah yang ditetapkan oleh wakil-wakil
rakyat pada taggal 18 Agustus 1945 dalam sidang PPKI. Anggota
PPKI dianggap sebagai perwakilan dan penjelmaan rakyat Indonesia
yang saat itu merumuskan dasar-dasarnya Indonesia Merdeka.
21. Bagaimanakah rumusan Pancasila yang tercantum dalam
Mukadimah Konstitusi RIS 1949?
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Peri Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan sosial
22.Apa yang dikehendaki UUD 1945 dengan konsep demokrasi di
Indonesia?
Demokrasi Pancasila sesuai sila keempat Pancasila: “Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawatan/perwakilan, yang dijiwai oleh Ketuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia dan bertujuan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia” Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa kedaulatan di
tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD.
23. Kurun waktu 1945–1968 merupakan tahap politis, dimana
orientasi pengembangan Pancasila diarahkan kepada nation and
character building. Apa maksudnya?
Pancasila tidak lagi dijadikan alternatif (pilihan diantara beberapa
kemungkinan), melainkan menjadi suatu imperatif (yang harus ditaati)
dan suatu kesepakatan filosofis (philosophical consensus) dengan
komitmen transenden (tekad yang mendasar) sebagai tali pengikat
persatuan dan kesatuan dalam menyongsong kehidupan masa
depan bangsa Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika.
24. Kurun waktu 1969–1994 sebagai tahap pembangunan
ekonomi yaitu upaya mengisi kemerdekaan
melalui program-program pembangunan.
Bagaimanakah orientasi pengembangan Pancasila? Orientasi
pengembangan Pancasila diarahkan pada bidang ekonomi,
akibatnya cenderung menjadikan ekonomi sebagai ideologi.
Indonesia mengalami kemajuan di bidang ekonomi, tetapi
bidang lainnya seperti politik dan sosial budaya masih tertinggal.
Akibatnya, kesejahteraan dan keadilan sosial belum dapat dinikmati
oleh seluruh rakyat.
25. Kurun waktu 1995–2020 merupakan tahap repositioning
Pancasila. Mengapa demikian?
Reposisioning artinya dimaknai (ditafsirkan) sesuai dengan
perkembangan yang terjadi saat ini. Dunia masa kini sedang
dihadapkan kepada gelombang perubahan secara cepat, mendasar,
spektakuler, sebagai implikasi arus globalisasi yang melanda
seluruh dunia. Bersamaan dengan itu, arus reformasi sedang dilakukan
bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila harus mampu
memberikan podoman bagi seluruh manusia dan bangsa
Indonesia untuk menghadapi arus dan persaingan global.
26. Reformasi yang telah merombak semua segi kehidupan secara
mendasar menyebabkan semakin terasa pentingnya Pancasila. Dalam
hal ini bagaimana pentingnya Pancasila?
Pancasila dijadikan sebagai dasar negara dalam kerangka
mempertahankan jati diri bangsa dan persatuan dan kesatuan
nasional, lebih-lebih kehidupan perpolitikan nasional yang tidak
menentu di era reformasi ini.
3. PERSATUAN INDONESIA
3.1 Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau
golongan.
3.2 Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan bangsa
dan negara apabila diperlukan.
3.3 Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
3.4 Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah iar Indonesia.
3.5 Memelihara ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
3.6 Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar
Bhinneka Tunggal Ika.
3.7 Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT
KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/
PERWAKILAN
4.1 Sebagai warga negara negara dan warga masyarakat,
setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan,
hak, dan kewajiban yang sama.
4.2 Tidak boleh memkasakan kehendak kepada orang lain.
4.3 Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
4.4 Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh
semangat kekeluargaan.
4.5 Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan
yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
4.6 Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima
dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
4.7 Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama
di ata pekentingan pribadi atau golongan.
4.8 Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani yang luhur.
4.9 Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan
persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
4.10 Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil
yang dipercayai untuk melaksanakan
permusyawaratan.