Anda di halaman 1dari 10

KLIPING

TUGAS DAN WEWENANG MAHKAMAH AGUNG,

MAKAHMAH KONSTITUSI, KOMISI YUDISIAN

KELOMPOK :
EVAN, FAITH, RAKA, REZA, REFAN
KELAS : 4

SD NEGERI LEGUNDI I
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
MAHKAMAH AGUNG

Mahkamah Agung adalah lembaga peradilan tertinggi di suatu negara atau sistem hukum
tertentu. Istilah ini umumnya digunakan dalam sistem hukum yang mengadopsi model hierarkis
untuk pengadilan, di mana terdapat beberapa tingkatan pengadilan dengan wewenang yang
berbeda.
Fungsi Utama Mahkamah Agung :
1. Kasasi
Mahkamah Agung bertindak sebagai pengadilan kasasi, yaitu memiliki kewenangan
untuk memeriksa ulang putusan-putusan dari pengadilan di bawahnya (seperti
pengadilan tinggi atau pengadilan banding) untuk memastikan kesesuaian dan keadilan
dalam penerapan hukum.
2. Interpretasi Hukum
Mahkamah Agung memiliki peran penting dalam menginterpretasi konstitusi, undang-
undang, dan peraturan lainnya. Putusan Mahkamah Agung dapat menjadi preseden
(yurisprudensi) yang mengikat untuk kasus-kasus serupa di masa depan.
3. Penyelesaian Sengketa
Mahkamah Agung dapat berfungsi sebagai lembaga penyelesaian sengketa antara
pemerintah, lembaga negara, individu, atau pihak-pihak lainnya.

Tugas Mahkamah Agung :


1. Peninjauan Putusan Pengadilan
Mahkamah Agung memiliki kewenangan untuk memeriksa ulang putusan-putusan dari
pengadilan di bawahnya, seperti pengadilan tinggi atau pengadilan banding. Tujuan dari
peninjauan ini adalah untuk memastikan kesesuaian dan keadilan dalam penerapan
hukum.
2. Interpretasi Hukum
Mahkamah Agung berperan penting dalam menginterpretasi konstitusi, undang-undang,
peraturan, dan perundang-undangan lainnya. Putusan Mahkamah Agung dapat menjadi
preseden atau yurisprudensi yang mengikat untuk kasus-kasus serupa di masa depan.
3. Konstitusionalitas
Mahkamah Agung dapat menguji kekonstitusionalan undang-undang atau tindakan
pemerintah. Jika undang-undang atau tindakan pemerintah dianggap tidak sesuai dengan
konstitusi, Mahkamah Agung dapat membatalkan atau mengoreksinya.
4. Penyelesaian Sengketa
Mahkamah Agung berfungsi sebagai lembaga penyelesaian sengketa antara pemerintah,
lembaga negara, individu, atau pihak-pihak lainnya.
5. Pengawasan Terhadap Keadilan
Mahkamah Agung bertanggung jawab untuk memastikan bahwa hukum ditegakkan
dengan adil dan tidak memihak, serta memastikan independensi pengadilan.
6. Pengawasan dan Pengaturan Profesi Hukum
Di beberapa negara, Mahkamah Agung juga memiliki peran dalam mengawasi dan
mengatur profesi hukum, termasuk pemberian lisensi dan disiplin terhadap pengacara.
7. Menetapkan Aturan dan Prosedur Pengadilan
Mahkamah Agung juga dapat menetapkan aturan dan prosedur yang mengatur jalannya
pengadilan di seluruh yurisdiksi negara tersebut.

Wewenang Mahkamah Agung :


1. Peninjauan Kasasi
Mahkamah Agung memiliki wewenang untuk memeriksa kasasi atau banding terhadap
putusan-putusan yang diberikan oleh pengadilan-pengadilan di bawahnya. Tujuan dari
peninjauan ini adalah untuk memastikan bahwa putusan tersebut sesuai dengan hukum
dan keadilan.
2. Pengujian Konstitusionalitas
Mahkamah Agung dapat menguji konstitusionalitas undang-undang, peraturan, dan
tindakan pemerintah. Jika ada ketidaksesuaian dengan konstitusi, Mahkamah Agung
dapat membatalkan atau memodifikasi undang-undang atau tindakan tersebut.
3. Penetapan Yurisprudensi
Putusan Mahkamah Agung memiliki kekuatan sebagai preseden atau yurisprudensi yang
mengikat untuk kasus-kasus serupa di masa depan. Pengadilan di bawahnya harus
mengikuti putusan Mahkamah Agung dalam hal-hal yang serupa.
4. Penyelesaian Sengketa Antar Pemerintah
Mahkamah Agung dapat menjadi forum untuk menyelesaikan sengketa antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah, atau sengketa antara dua atau lebih pemerintah
daerah.
5. Penyelesaian Sengketa Antar Individu atau Entitas Hukum
Mahkamah Agung juga dapat menjadi tempat penyelesaian sengketa antara individu atau
entitas hukum yang berbeda.
6. Pengawasan Terhadap Keadilan
Mahkamah Agung memiliki peran dalam memastikan bahwa hukum ditegakkan secara
adil dan tidak memihak, serta dapat mengawasi kinerja sistem peradilan secara
keseluruhan.
7. Menetapkan Aturan dan Prosedur Pengadilan
Mahkamah Agung dapat menetapkan aturan dan prosedur yang mengatur jalannya
pengadilan di seluruh yurisdiksi negara tersebut.
MAHKAMAH KONSTITUSI

Mahkamah Konstitusi adalah sebuah lembaga peradilan yang memiliki tugas khusus
dalam mengawasi dan memastikan kepatuhan terhadap konstitusi suatu negara. Fungsi utama
Mahkamah Konstitusi adalah untuk menjaga supremasi konstitusi, memastikan bahwa segala
peraturan dan tindakan yang diambil oleh pemerintah dan lembaga negara sesuai dengan
konstitusi, dan melindungi hak-hak serta kebebasan konstitusional warga negara.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait Mahkamah Konstitusi :
1. Pemutusan Sengketa Konstitusi
Salah satu peran utama Mahkamah Konstitusi adalah memutuskan sengketa konstitusi
yang mungkin timbul antara lembaga pemerintah, lembaga negara, dan bahkan individu.
Jika ada pertentangan antara undang-undang atau tindakan pemerintah dengan ketentuan
konstitusi, Mahkamah Konstitusi dapat memutuskan apakah hal tersebut sah atau tidak.
2. Uji Materi UU
Mahkamah Konstitusi memiliki wewenang untuk mengadili dan menguji
konstitusionalitas undang-undang. Jika undang-undang dianggap bertentangan dengan
ketentuan konstitusi, Mahkamah dapat memutuskan untuk membatalkan atau
mengevaluasi bagian-bagian tertentu dari undang-undang tersebut.
3. Perlindungan Hak Konstitusional
Mahkamah Konstitusi berfungsi sebagai penjaga hak-hak individu yang dijamin oleh
konstitusi. Jika ada tindakan pemerintah atau undang-undang yang melanggar hak-hak
konstitusional warga negara, individu dapat mengajukan gugatan ke Mahkamah
Konstitusi.
4. Ketetapan Interpretasi Konstitusi
Mahkamah Konstitusi juga memiliki wewenang untuk memberikan interpretasi resmi
terhadap pasal-pasal tertentu dalam konstitusi yang mungkin ambigu atau meragukan.
Hal ini membantu menghindari kebingungan tentang makna dan ruang lingkup ketentuan
konstitusi.
5. Menjaga Keseimbangan Kekuasaan
Dalam sistem pemerintahan yang menganut prinsip pembagian kekuasaan (checks and
balances), Mahkamah Konstitusi memiliki peran dalam menjaga keseimbangan antara
kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Dengan mengawasi tindakan dan kebijakan
lembaga-lembaga ini, Mahkamah Konstitusi membantu mencegah penyalahgunaan
kekuasaan.
6. Independensi
Untuk menjalankan fungsi-fungsi ini secara adil dan efektif, Mahkamah Konstitusi harus
bersifat independen, yaitu tidak tunduk pada tekanan politik atau kepentingan pihak
tertentu. Independensi ini memastikan bahwa keputusan yang diambil didasarkan pada
pertimbangan hukum dan konstitusionalitas, bukan pertimbangan politik.

Tugas Mahkamah Konstitusi


Tugas utama Mahkamah Konstitusi adalah menjaga supremasi konstitusi dan memastikan
bahwa segala tindakan, peraturan, undang-undang, dan kebijakan yang diambil oleh lembaga-
lembaga pemerintah dan pemerintah itu sendiri sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
tercantum dalam konstitusi suatu negara. Di bawah ini adalah beberapa tugas kunci Mahkamah
Konstitusi :
1. Pemeriksaan Konstitusionalitas Undang-Undang
Mahkamah Konstitusi memiliki wewenang untuk memeriksa dan menguji
konstitusionalitas undang-undang. Jika terdapat undang-undang yang dianggap
bertentangan dengan ketentuan konstitusi, Mahkamah dapat memutuskan untuk
membatalkan seluruh undang-undang atau bagian-bagiannya yang dianggap tidak
konstitusional.
2. Pemutusan Sengketa Konstitusi
Mahkamah Konstitusi dapat memutuskan sengketa antara berbagai lembaga negara,
seperti sengketa antara lembaga eksekutif dan legislatif, atau antara lembaga negara
dengan pihak lainnya. Mahkamah Konstitusi akan memutuskan apakah tindakan atau
kebijakan tersebut sesuai dengan konstitusi.
3. Interpretasi Konstitusi
Mahkamah Konstitusi memiliki wewenang untuk memberikan interpretasi resmi
terhadap pasal-pasal tertentu dalam konstitusi yang mungkin ambigu atau memerlukan
penjelasan lebih lanjut. Interpretasi ini membantu mengarahkan implementasi konstitusi
dan mencegah penafsiran yang salah terhadap pasal-pasal penting.
4. Perlindungan Hak Asasi Manusia
Mahkamah Konstitusi berperan dalam melindungi hak-hak asasi manusia yang dijamin
oleh konstitusi. Jika ada tindakan pemerintah atau undang-undang yang melanggar hak-
hak konstitusional warga negara, individu atau kelompok dapat mengajukan gugatan ke
Mahkamah Konstitusi.
5. Pemilihan Umum dan Politik
Dalam beberapa negara, Mahkamah Konstitusi dapat memiliki peran dalam memantau
dan mengawasi proses pemilihan umum serta aspek-aspek lain dari politik. Ini termasuk
memeriksa validitas pemilihan, menangani gugatan terkait pemilihan, dan memastikan
bahwa proses politik berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi dan konstitusi.
6. Pemeliharaan Keseimbangan Kekuasaan
Mahkamah Konstitusi memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan antara
kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif dalam sistem pemerintahan yang menganut
prinsip pembagian kekuasaan (checks and balances). Dengan memeriksa tindakan dan
kebijakan lembaga-lembaga ini, Mahkamah Konstitusi membantu mencegah
penyalahgunaan kekuasaan.

Kewajiban Mahkamah Konstitusi


Kewajiban Mahkamah Konstitusi mencakup sejumlah tanggung jawab penting yang
berkaitan dengan fungsi dan peran utamanya dalam menjaga supremasi konstitusi dan
menjalankan sistem peradilan yang adil. Di bawah ini adalah beberapa kewajiban kunci yang
harus diemban oleh Mahkamah Konstitusi:
1. Menjaga Supremasi Konstitusi
Salah satu kewajiban utama Mahkamah Konstitusi adalah memastikan bahwa konstitusi
menjadi hukum tertinggi di negara tersebut. Mahkamah Konstitusi harus memastikan
bahwa segala tindakan dan undang-undang yang bertentangan dengan konstitusi
dinyatakan tidak sah.
2. Mengawasi Konstitusionalitas Undang-Undang
Mahkamah Konstitusi memiliki kewajiban untuk memeriksa dan memastikan bahwa
undang-undang yang dihasilkan oleh lembaga legislatif sesuai dengan ketentuan
konstitusi. Jika ditemukan ketidaksesuaian, Mahkamah dapat membatalkan undang-
undang tersebut.
3. Menjaga Keseimbangan Kekuasaan
Mahkamah Konstitusi harus menjaga keseimbangan antara cabang-cabang pemerintahan,
seperti eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Kewajiban ini melibatkan memeriksa tindakan
dari cabang-cabang ini untuk memastikan bahwa mereka tidak melampaui batas
kekuasaan yang ditetapkan oleh konstitusi.
4. Melindungi Hak-Hak Asasi Manusia
Sebagai penjaga konstitusi, Mahkamah Konstitusi memiliki tanggung jawab untuk
melindungi hak-hak asasi manusia yang dijamin oleh konstitusi. Mahkamah harus
memastikan bahwa undang-undang atau tindakan pemerintah yang melanggar hak-hak
ini dinyatakan tidak sah.
5. Mengadili Sengketa Konstitusi
Kewajiban Mahkamah Konstitusi juga mencakup mengadili sengketa-sengketa yang
berkaitan dengan konstitusi. Ini melibatkan memutuskan kasus-kasus di mana
interpretasi konstitusi dibutuhkan atau di mana tindakan-tindakan lembaga pemerintah
dianggap melanggar konstitusi.
6. Memberikan Interpretasi Konstitusi
Mahkamah Konstitusi memiliki tugas untuk memberikan interpretasi yang jelas dan
konsisten terhadap ketentuan-ketentuan dalam konstitusi. Interpretasi ini membantu
menghindari tafsiran yang ambigu dan potensi pertentangan di masa depan.
7. Mempromosikan Kepastian Hukum
Kewajiban Mahkamah Konstitusi juga termasuk memastikan bahwa hukum di negara
tersebut konsisten dan dapat diandalkan. Dengan memberikan keputusan yang jelas dan
berdasarkan hukum, Mahkamah Konstitusi membantu mempromosikan kepastian hukum
bagi warga negara dan pemerintah.
8. Mendukung Demokrasi dan Keadilan
Mahkamah Konstitusi harus memainkan peran dalam menjaga integritas proses
demokrasi dan memastikan bahwa semua warga negara diperlakukan dengan adil dan
setara di hadapan hukum.
9. Memelihara Independensi
Kewajiban utama Mahkamah Konstitusi adalah menjaga independensinya dari tekanan
politik atau kepentingan pribadi. Keputusan yang diambil haruslah berdasarkan
pertimbangan hukum dan konstitusional, bukan pertimbangan politik.
KOMISI YUDISIAL

Komisi Yudisial merupakan suatu lembaga yang memiliki sifat mandiri yang memiliki
wewenang dalam mengusulkan pengangkatan hakim agung. Komisi ini juga memiliki
wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan suatu martabat, kehormatan, keluhuran,
dan juga perilaku hakim.

Wewenang Komisi Yudisial :


Sesuai pasal 13 Undang-Undang nomor 18 tahun 2011 tentang perubahan atas undang-undang
nomor 22 tahun 2004 tentang komisi yudisial. Komisi yudisial mempunyai wewenang:
1. Mengusulkan pengakatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah Agung kepada
DPR untuk mendapatkan persetujuan.
2. Menjaga dan menegakkan kehormatan,keluhuran martabat, serta perilaku hakim.
3. Menetapkan kode etik dam/atau pedoman perilaku hakim (KEPPH) bersama-sama
dengan mahkamah agung.
4. Menjaga dan menegakkan pelaksanaan kode etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim
( KEPPH).

Tugas Komisi Yudisial :


Berdasarkan pasal 14 undang-undang nomor 18 tahun 2011. dalam melaksanakan wewenang
sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 huruf a. yaitu mengusulkan pengangkatan hakim agung
dan hakim ad hoc di mahkamah agung kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan, maka
komisi yudisial mempunyai tugas:
1. Melakukan pendaftaran calon hakim agung.
2. Melakukan seleksi terhadap calon hakim agung.
3. Menetapkan calon hakim agung.
4. Mengajukan calon hakim agung ke DPR.
Pasal 20 Undang-undang nomor 18 tahun 2011 mengatur bahwa :
1. Dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan , keluhuran martabat, serta perilaku
hakim. Komisi yudisial tugas :
 Melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap perilaku hakim.
 Menerima laporan dari masyarakat berkaitan dengan pelanggaran kode etik dan pedoman
perilaku hakim.
 Melakukan verifikasi,klarifikasi dan investigasi terhadap laporan dugaan pelanggaran kode
etik dan pedoman perilaku hakim secara tertutup.
 Memutus benar tidaknya laporan dugaan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku
hakim.
 Mengambil langakah hukum dan/atau langkah lain terhadap orang perseorangan,
kelompok orang atau badan hukum yang merendahkan kehormatan dan keluhuran
martabat hakim.
2. Selain tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Komisi yudisial juga mempunyai
tugas mengupayakan peningkatan kapasitas dan kesejahteraan hakim.
3. Dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku
hakim. Sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a. Komisi dapat meminta bantuan kepada
aparat penegak hukum untuk melakukan penyadapan dan merekam pembicaraan dalam hal
adanya dugaan pelanggaran kode tik dan/atau pedoman perilaku hakim oleh hakim.
4. Aparat penegak hukum wajib menindaklanjuti permintaan komisi sebagaimana dimaksud
pada ayat (3).

Anda mungkin juga menyukai