Anda di halaman 1dari 39

Pelatihan PPI di FKTP

Pengendalian Lingkungan FKTP

Tim Pemateri
dr. Aziza Ariyani, Sp.PK
Costy Pandjaitan, CVRN, SKM, MARS, PhD
Gortap Sitohang S.Kep MPH
Siti Rohani S.Kep,Ners,CVRN,MKM

Copyright Project HOPE dan PERDALIN


Tujuan

Tujuan Pembelajaran Umum


Setelah mengikuti materi, peserta mampu menjelaskan
penatalaksanaan Lingkungan

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


• Menjelaskan Latar Belakang Pengendalian Lingkungan
• Menjelaskan PMK 7 th 2019
• Menjelaskan Standar Baku Mutu Kesehatan lingkungan
Memiliki peran:
• Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Rumah Sakit & • Memberikan pelayanan
Fasyankes bermutu,akuntabel,transparan ke masyarakat

Kebijakan Healtcare
Kemenkes Associated Patient
PPI Infections Safety

Melaksanakan PPI
4

Mortalitas
HAIs MASALAH
Morbiditas

HH
APD
DekontaminasiPeralatan
VAP,IAD Limbah
Lingkungan
IDO,ISK Linen
Perlindungan Kes. Karyawan
Penempatan Pasien
Etika batuk
Penyuntikan yang aman
Praktik lumbal pungsi aman

Airborne
Menerapkan Droplet
Bundles Kontak
ISK
IDO
VAP
IAD Komite PPI
HH Tim PPI
Audit Eksternal
ICRA Internal Struktur organisasi
Uraian tugas
PMK No 7 TAHUN 2019 TENTANG
KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

Pasal 13
• Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, seluruh rumah sakit harus menyesuaikan
dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini paling lambat dalam jangka waktu 1 (satu)
tahun sejak Peraturan Menteri ini diundangkan ( 19 februari 2019)
Pasal 14
• Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.
PMK No 7 TAHUN 2019 TENTANG
KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
Ventilasi
• Upaya memasukkan udara bersih kedalam ruangan dan udara yang ada dikeluarkan

• AC dan sistim ventilasi jangan meningkatkan risiko transmisi

• Kipas angin aman dipakai bila hanya 1 pasien dalam ruangan;TIDAK dianjurkan bila
beberapa orang ada dalam ruangan

• AC harus dirawat,diawasi,dibersihkan secara teratur untuk mencegah transmisi

• Jaga suhu 24- 27oC; kelembaban 50 -60 %

• Bila kipas angin tidak dapat dihindari,maka pastikan pertukaran dengan udara luar
terjadi,perkecil kemungkinan udara menerpa dari 1 orang ke orang lain untuk
menghindari transmisi virus secara airborne
Pentingnya ventilasi

1. Ventilasi penting menghambat penularan SARS cov2 dalam


ruangan
2. Memperbaiki ventilasi ruangan
a. Bila natural ventilasi buka jendela,harus aman out let
b. Bila ventilasi mekanik,tingkatkan % udara dari luar,pakai HVAC mode
ekonomi 100% udara dari luar,atur suku dan kelembabannya
c. Tingkatkan jumlah udara yang masuk ruangan
d. Perbaiki filtrasi udara sentral
e. Atur pergerakan udara dari area bersih ke kotor dengan evaluasi kembali
supply dan udara ekshaus
f. Pastikan ekshaus fan toilet berfungsi saat Gedung dipakai
10
3. Tempat kerja,sekolah dan akomodasi turis harus mengandung udara
yang fresh dan bersih,bisa natural atau mekanikal,sebaiknya tanpa
udara resirkulasi.Bila resirkulasi maka HARUS di filltrasi,filter harus
selalu dibersihkan teratur ( berisiko bagi petugas yang
membersihkan)

4. Bila AC dan ventilasi tidak dirawat dan operasional dengan baik


maka dapat berkontribusi transmisi virus. Sistemnya dapat
meresirkulasi udara yang terkontaminasi dan atau menciptakan
udara dalam ruangan (suhu dan kelembaban yang mendukung virus
bertahan hidup
11

5. Gedung yang memakai sistim AC sentral,perlu filter yang lebih efisien ( MERV

13-16,EPA 2019), di RS dapat dipakai hepafilter yang dipasang dan dirawat

sesuai rekomendasi perusahaan produktor

6. Cegah SARScov2 bertahan diruangan :hindari suhu < 21oC (Chin et al., 2020)

kelembaban <40% (Chan et al., 2011;Van Doremalen et al., 2020).


Yang dapat dilakukan

1. Turunkan sirkulasi virus diarea public→ jaga jarak


2. proporsi besar transmisi presimptomatik (Gandhi 2020)
3. lindungi wajah,cegah droplet (berkata,batuk) (Koehler and Rule 2020)
4. Suspek dan confirm di isolasi,pakai masker.Ruangan isolasi dengan
ventilasi baik dan dibersihkan rutin.di RS dapat di ruangan ber tekanan
negatif dengan hepa filter cegah penyebaran ke ruang lain
5. Virus tidak berbiak di luar sel,tetapi dapat bertahan hidup di permukaan
dan udara beberapa waktu sehingga memungkinkan tranmisi (van
Doremalen 2020, Fears 2020) sehingga kebersihan lingkungan jadi
penting
13

6. Bila digunakan air purifier, harus sering dibersihkan,buka jendela


kipas angina dipakai untuk menghalau udara kearah jendela atau
pintu (WHO 2009)

7. Penggunaan kipas angin boleh bila pasien sendiri,di ruang kohorting


tidak dianjurkan diruang yg kecil ,tertutup atau terbuka sebagian
dan ACH minimal (HCSP 2020).Bila kipas angina dipakai cegah udara
menerpa seorang pasien secara langsung ke orang lain(CDC 2020)
Transmisi

1. Transmisi droplet langsung ( kontak dengan pasien jarak 2 m)


tetapi transmisi airborne > 2m (Santarpia 2020, van Doremalen
2020, Fears 2020) dan kontribusi kontaminasi lingkungan
meneruskan transmisi infeksi dimana ventilasi ruangan tidak
berfungsi dengan baik beri kondisi virus bertahan di permukaan.
2. Ventilasi dan sistim filter yg dirawat baik terbukti tidak
menimbulkan transmisi
a. SARScov2 tidak terdeteksi di sampel udara yang diambil dari sekitar
pasien (Chen et al 2020, Ong et al 2020)
b. Pada penerbangan jauh penumpang yang bersebelahan dg pasien covid 19
tidak terjadi transmisi (Schwartz et al 2020).
15
3. Ditemukan penyebaran di restoran (Jianyun et al, 2020).

4. Suhu rendah dan kelembaban rendah membantu transmisi virus

5. SARS-CoV-1 dapat bertahan selama 2 minggu di dalam lingkungan berAC dengan temperature
22-28°C dan kelembaban relative 30-60% (Chan et al., 2011)

6. The same virus is inactivated within 15 minutes at 56°C in a laboratory setting (WHO,
2003). Recent studies confirm that SARS-CoV-2 survival is comparable to SARS-CoV-1(Van
Doremalen et al., 2020). Therefore, it is plausible that findings for SARS-CoV-1 are also true for
SARS-CoV-2 (Sun et al., 2020).

7. Studies of the influence of indoor and outdoor ambient conditions on COVID-19 should not be
conflated. The WHO recommends avoiding exposure to sun or to ambient temperatures higher
than 25C as there is no evidence that this prevents or cures COVID-19 and increases risk of
sunburn and heat related illness (WHO, 2020).
Tujuan pengendalian lingkungan

1. Terpeliharanya lingkungan Fasyankes yang memenuhi


persyaratan kesehatan
2. Terpeliharanya program pemeliharaan & pengendalian kesehatan
lingkungan secara terpadu
3. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja
4. Meminimalkan atau mencegah terjadinya transmisi
mikroorganisme dari lingkungan ke pasien, petugas, pengunjung
dan masyarakat
5. Menciptakan lingkungan bersih aman dan nyaman
PMK No 7 TAHUN 2019 TENTANG 17

KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

Pasal 2
Standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan
rumah sakit
18

Peralatan kesling
19

Standar Baku Mutu Air


Standar baku air laboratorium

• Fisik dan kimia diukur daya hantar listrik,resivisity,konsentrasi


ion tertentu
• Type 1,2,3,4
Kesehatan Air

• Air minum 5 L/TT/hari


• Ibu menyusui + 7.5 L/TT/hari
• RS type C & D 200-300 L/TT/hari
• Pemeriksaan kualitas biologi 1 bl/x,parameter kimia 6 bl/x
• Farmasi :air dimurnikan
• R boiler : softwater
• Cooling tower: cegah Legionella,bila meningkat didisinfeksi
dengan klorinasi
Ventilasi
23
24
25
26
Kamar mandi
Kualitas air

• Sampel pemeriksaan mikrobiologi: tangka utama,R operasi,R


Intensif,IGD,VK, dapur,CSSD,Laboratorium,kantin,Poli Gigi
• Air minum cek 2x/th
• Air higiene sanitasi cek 1 th/x
• Uji lab: air minum, tangki utama,IGD, R lab,kantin, poli gigi
• Kuras dan bersihkan tiap 6 bln
Ukur mikrobiologi Udara

• Investigasi kemungkinan wabah atau lingkungan sebagai media


transmisi melalui udara
• Pengawasan potensi tersebar mikroba,mis Antrax
• Evaluasi metoda pembersihan baru,memastikan system atau
alat baru bekerja sesuai spesifikasi
Dapur
• Penyimpanan bahan pangan disimpan di ruang bersih,terlindung
dari debu,bahan kimia berbahaya, serangga dan hewan lain
• Buah,sayur,minuman disimpan 10-15 oC
• Bahan pangan berprotein akan diolah simpan 4 -10 oC,yang
mudah rusak 0-4 oC
• Bahan pangan diletakkan di rak,min 30 cm dari lantai,15 cm dari
dinding,50 cm dari atap
• Suhu gudang kering,< 25oC,kelembaban < 60%
• Pengambilan bahan FIFO dan FE(xpired)FO
31

Lingkungan
fasyankes

Konstruksi Permukaan
Udara Air Lingkungan
Bangunan
32

Konstruksi Bangunan

Dinding Permukaan rata, kuat dan kedap air, berwarna terang dengan cat tidak luntur,
tampak bersih

Langit2 Kuat, terang, mudah dibersihkan ; tampak bersih

Atap Kuat, tidak bocor, bebas serangga pengganggu

Lantai Bahan kuat, halus, kedap air, tidak licin, warna terang, permukaan rata dan
pertemuan lantai dengan dinding berbentuk lengkung, tampak bersih

Kuat, tinggi, cukup lebar dan dapat mencegah masuknya serangga, tikus, tampak
Pintu bersih

Bangunan Fasyankes harus dipagar


33

Udara

• Sistim ventilasi menjamin pertukaran udara yang memadai, tidak bau

• Ventilasi Alami
• Ventilasi mekanik
• Ventilasi campuran
34

Air
•Hindari kontaminasi air atau sumber air.
•Bersihkan dan disinfeksi sink, penampungan air
•Evaluasi untuk kemungkinan sumber air terkontaminasi
•Kondisi air bersih,jernih,tidak bau

•Hindari penempatan dekorasi air mancur dan kolam ikan di area perawatan pasien
•Pemeriksaan kimia air 2 x / tahun dari reservoir dan keran terjauh
•Sampel dikirim ke laboratorium yang berwenang

• Untuk ruang farmasi → air di murnikan untuk penyiapan obat / pengenceran larutan
PERMUKAAN LINGKUNGAN

➢ Kebersihan permukaan lingkungan dilakukan


2 x sehari atau jika kotor
➢ Gunakan lap basah dan peralatan kebersihan sesuai standar (trolly
kebersihan),hindari cara yang menebar debu
➢ Pengepelan lantai , gunakan dua ember dan alat pemeras kain pel,
penampung/kantong limbah cairan pembersih/disinfektan

➢ Bersihkan permukaan yang sering disentuh : bed rails, light switch dll, gunakan
disinfektan jika terkena darah /cairan tubuh
➢ Ganti MOPs setiap hari dan bersihkan setelah dipakai dan biarkan kering
sebelum dipakai kembali
PERMUKAAN LINGKUNGAN

➢Hindari penggunaan karpet di ruang keperawatan


➢Tidak mengizinkan bunga segar atau kering atau
tanaman pot di area perawatan pasien
➢ Kultur permukaan lingkungan tidak dilakukan secara
rutin,hanya pada kasus khusus

• Segera bersihkan dan dekontaminasi tumpahan darah & cairan tubuh atau
cairan kontaminan lainnya
• Gunakan cairan disinfektan sesuai petunjuk pabrik
PERMUKAAN LINGKUNGAN

• Tempat disekitar pasien harus bebas dari


peralatan/perlengkapan yang tidak perlu sehingga
memudahkan untuk dibersihkan
• Tempat tidur, peralatan serta ruangan pasien harus dibersihkan
setelah dipakai dan sebelum digunakan oleh pasien berikutnya
• Peralatan dibersihkan dan ditata baik sehingga memudahkan
untuk pembersihan
• Mop bukan sapu,lap mikrofiber
• Warna gagang pel : kuning (kamar pasien),merah (kamar
mandi),hijau (dapur ),biru ( selasar dan koridor)
• Tersedia tempat sampah yang tertutup,dengan pijakan kaki
dan dibersihkan secara rutin
RINGKASAN

◼Pengendalian lingkungan di Fasyankes bagian


dari Kewaspadaan Standar yang perlu
diperhatikan

◼Setiap orang pengguna jasa pelayanan


kesehatan berhak mendapatkan lingkungan yang
sehat, dan Fasyankes harus menghormati
pengguna jasa pelayanan dengan tetap
mempertahankan lingkungan yang sehat
39

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai