Anda di halaman 1dari 7

Gangguan pada sistem gerak manusia

Gangguan muskuloskeletal atau sistem gerak pada manusia adalah kondisi yang mengganggu fungsi tulang, sendi,
ligamen, tendon, hingga otot.
Seringnya, gangguan sistem gerak pada manusia ini bersifat degeneratif atau penyakit yang menyebabkan fungsi
tubuh mengalami kerusakan secara perlahan tapi pasti.
Selain itu, gangguan muskuloskeletal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan mengurangi kemampuan Anda untuk
bergerak. Hal ini dapat mencegah Anda melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya.

Gejala umum gangguan sistem gerak manusia


Ada beberapa gejala atau keluhan yang umumnya dirasakan oleh pasien saat mengalami gangguan pada sistem
gerak manusia. Berikut adalah beberapa gejala dan keluhan yang tergolong umum:
 Nyeri.
 Kelelahan.
 Gangguan tidur.
 Peradangan, pembengkakan, kemerahan.
 Penurunan rentang gerak.
 Hilangnya fungsi.
 Kesemutan.
 Mati rasa.
 Kelemahan otot atau kekuatan cengkeraman menurun.

Gangguan pada sistem gerak manusia yang menyerang otot


Berikut ini adalah beberapa masalah kesehatan dan penyakit yang mengganggu sistem gerak dengan menyerang
fungsi otot. Di antaranya:

Myalgia
Myalgia atau lebih sering disebut dengan nyeri otot merupakan salah satu masalah sistem gerak pada manusia yang
menyerang otot dan cukup sering dialami. Rasa nyeri yang terasa pada otot muncul karena otot terlalu sering
digunakan dengan gerakan berulang.
Biasanya, hal ini terjadi saat Anda melakukan olahraga ekstrem dengan intensitas tinggi, atau melakukan pekerjaan
berat yang membutuhkan tenaga besar. Tak hanya itu, nyeri otot juga bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan
otot lainnya.

Fibromyalgia
Hampir sama dengan nyeri otot, fibromyalgia adalah masalah sistem otot yang juga menimbulkan rasa nyeri pada
otot. Bedanya, jika myalgia hanya terasa pada kelompok otot di salah satu area tubuh saja, fibromyalgia bisa
menyebabkan nyeri otot terasa di sekujur tubuh secara bersamaan.

Cedera otot
Cedera otot atau lebih dikenal dengan keseleo, merupakan gangguan sistem gerak pada manusia yang menyerang
otot tendon (muscle strain) atau otot ligamen (muscle sprain).
Cedera otot yang ringan akan menyebabkan otot tertarik atau merenggang. Sementara itu, pada tingkatan yang
cukup parah, jaringan otot mungkin robek sebagian atau bahkan seluruhnya. Umumnya, cedera otot ini terjadi di
area tubuh bagian bawah, khususnya pinggul dan paha.
Distrofi otot
Distrofi otot merupakan kumpulan penyakit otot yang biasanya disebabkan oleh kondisi turun-temurun yang secara
perlahan dapat melemahkan otot.
Penyakit ini tergolong sebagai penyakit progresif, sehingga seiring berjalannya waktu, kondisi Anda akan semakin
memburuk jika mengalami distrofi otot.
Penyakit ini tidak bisa diobati, tapi pengobatan untuk distrofi otot bisa memperlambat progres penyakit dan
meringankan gejala yang muncul.

Atrofi otot
Gangguan sistem gerak pada manusia yang menyerang otot ini menyebabkan penyusutan massa otot. Atrofi otot
bisa disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari otot yang terlalu lama tidak digunakan, malnutrisi, penggunaan obat-
obatan, hingga kondisi kesehatan tertentu.
Biasanya, kondisi ini dialami oleh orang yang memiliki pekerjaan dengan pergerakan yang terbatas, misalnya
pekerjaan yang mengharuskan Anda duduk untuk berjam-jam. Lalu, penderita stroke yang mungkin tidak bisa
menggerakkan otot di bagian tubuh tertentu, dan masih banyak lagi.

Kram dan kejang otot


Kedua masalah otot ini memiliki karakteristik yang hampir sama. Kram otot dan kejang otot terjadi saat otot
mengalami kontraksi secara tiba-tiba dan tidak terkendali. Bahkan, kondisi ini bisa muncul di malam hari hingga rasa
sakitnya membuat Anda terjaga dari tidur lelap.
Meski tergolong tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya, Anda tidak bisa menggunakan otot yang
sedang kram atau kejang hingga kondisinya membaik.

Gangguan pada sistem gerak manusia yang menyerang tulang


Selain gangguan sistem gerak pada manusia yang menyerang otot, ada pula masalah kesehatan yang menyerang
tulang, seperti berikut.

Osteoporosis
Menurut National Osteoporosis Foundation, osteoporosis adalah penyakit pengeroposan tulang dan penurunan
kepadatan massa tulang yang terjadi secara bertahap. Penyakit ini tidak menimbulkan gejala, sehingga biasanya
baru disadari saat Anda telah mengalami patah tulang.

Patah tulang
Patah tulang sering kali terjadi karena kecelakaan, jatuh, hingga cedera akibat olahraga. Namun, kondisi ini juga bisa
terjadi karena rendahnya massa otot hingga osteoporosis yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah
patah.

Kelainan tulang belakang (kifosis, lordosis, skoliosis)


Selain penyakit, gangguan pada sistem gerak manusia juga bisa berupa kelainan tulang belakang. Ada tiga jenis
kelainan pada tulang belakang, yaitu kifosis (punggung bungkuk), lordosis (punggung terlalu tegak dan mengarah ke
belakang), dan skoliosis (punggung membentuk huruf s).

Spondylolisthesis
Gangguan sistem gerak pada manusia ini merupakan masalah tulang belakang yang menyebabkan punggung
bagian bawah terasa nyeri atau sakit. Spondylolisthesis terjadi saat tulang belakang bergeser dari tempatnya ke
tulang yang berada di bawahnya. Pergeseran tersebut menekan saraf sehingga menyebabkan rasa nyeri.
Spondylosis
Spondylosis adalah masalah pada tulang belakang yang terjadi sebagai bagian dari proses penuaan, atau kondisi
yang bersifat degeneratif. Proses penuaan pada tulang belakang ini biasanya terjadi pada taji tulang dan piringan
antar tulang belakang.

Osteopenia
Osteopenia adalah masalah kesehatan tulang yang berawal dari hilangnya kepadatan tulang sehingga tulang
menjadi semakin rapuh. Penyakit yang mengganggu sistem gerak pada manusia ini bisa terjadi karena tulang
kekurangan kalsium. Penderita osteopenia berpotensi mengalami osteoporosis di kemudian hari.

Osteomalacia
Osteomalacia atau osteomalasia merupakan kondisi saat tulang tidak bisa mengeras dan rentan untuk bengkok atau
patah. Kondisi ini biasanya terjadi akibat tubuh kekurangan vitamin D.
Jika tidak segera diatasi, kondisi ini juga bisa menyebabkan tulang melengkung, khususnya tulang yang bertugas
menahan berat tubuh. Bahkan, pada orang dewasa, osteomalasia bisa menyebabkan patah tulang.

Penyakit paget tulang


Penyakit paget tulang adalah kelainan yang menyebabkan tulang di bagian tubuh tertentu menjadi lebih tebal dan
lebih besar. Penyakit ini, nantinya bisa mengganggu proses daur ulang jaringan tulang baru untuk menggantikan
jaringan tulang yang lama.
Risiko Anda mengalami kondisi ini bertambah seiring pertambahan usia. Namun, risiko ini juga semakin meningkat
apabila ada anggota keluarga yang mengalaminya.

Osteogenesis imperfecta
Masalah kesehatan pada sistem gerak manusia yang menyerang otot berikutnya adalah osteogenesis imperfecta
(OI). OI adalah sekelompok gangguan langka yang menyerang jaringan ikat. Hal ini membuat tulang menjadi rapuh
dan mudah patah tanpa alasan yang jelas.
Beberapa masalah kesehatan tulang lainnya yang perlu diperhatikan adalah termasuk achondroplasia,
osteopetrosis, dan osteomyelitis.

Gangguan pada sistem gerak manusia yang menyerang sendi


Berikut ini adalah beberapa jenis masalah kesehatan yang mengganggu sistem gerak pada manusia dengan
menyerang sendi:

Arthritis
Arthritis merupakan masalah kesehatan yang terjadi karena adanya peradangan atau inflamasi pada persendian.
Arthritis terbagi ke dalam beberapa jenis, seperti osteoarthritis, rheumatoid arthritis, asam urat, psoriasis arthritis,
ankylosing spondylitis, lupus, septic arthritis, dan juvenile idiopathic arthritis.

Bursitis
Bursitis adalah peradangan dan pembengkakan yang terjadi pada bursae, yaitu bagian dari sendi yang berupa
kantung berisi pelumas. Bursae biasanya terletak pada bahu, siku, pinggul, lutut, hingga kaki.

Tendinitis
Gangguan pada sistem gerak manusia yang menyerang sendi ini terjadi pada tendon. Seseorang yang mengalami
tendinitis berarti mengalami peradangan atau pembengkakan pada tendon yang terjadi akibat cedera yang terjadi
secara tiba-tiba.

Carpal tunnel syndrome


Carpal tunnel syndrome adalah kondisi yang menyebabkan rasa sakit, mati rasa, nyeri pada telapak dan lengan
Anda. Kondisi ini biasanya terjadi ketika salah satu saraf utama pada tangan menyusut dan bergerak menuju ke
pergelangan tangan.
Kondisi ini bisa terjadi apabila Anda mengalami peradangan pada sendi (arthritis) di sekitar tendon di pergelangan
tangan yang menekan saraf median.

KRET
Soal Kepopuleran Video “Kretek Abal-abal”, Ini Kata Dokter Ortopedi

InfoSehat FKUINovember 8, 2021


#Liputanmedia

KOMPAS.com – Video yang memperlihatkan proses terapi chiropractic belakangan ini tengah populer di YouTube
dan digandrungi oleh jutaan penonton.

Warganet Indonesia menjuluki praktik terapi ini dengan istilah “kretek abal-abal”, merujuk pada suara yang dihasilkan
saat terapis melakukan terapi pada pasien.

Salah satu kanal YouTube yang populer karena mengunggah video “kretek abal-abal” adalah channel Beemz Aryo
milik presenter Bima Aryo yang saat ini memiliki 1,12 juta subscriber.

Dalam beberapa video yang ia unggah, Bima memperlihatkan kemampuannya melakukan “kretek abal-abal” ke
sejumlah artis, seperti Verrel Bramasta, Nikita Mirzani, Ayu Ting Ting, hingga Atta Halilintar.

Video-video tersebut banyak disaksikan oleh warganet, misalnya video “kretek abal-abal” Nikita Mirzani yang hingga
Sabtu (6/11/2021) telah mendapat 3,7 juta views.

Klarifikasi kretek abal-abal

Diberitakan Kompas.com, 1 Oktober 2021, Bima Aryo memberikan klarifikasi terkait kepopuleran video “kretek abal-
abal” di kanal YouTube miliknya.
“Aku harus luruskan, aku adalah ‘kretek abal-abal’. Chiropractic itu lebih ke istilah kedokterannya, artinya metode
untuk memanipulasi tulang. Cuma itu lebih digunakan di kedokteran,” kata Bima Aryo.

Ia mengaku mempelajari chiropractic secara otodidak, setelah merasakan langsung manfaat dari terapi tersebut.

Bima mengatakan, ia pernah mengalami kelumpuhan dari leher hingga kaki akibat kecelakaan. Salah satu tindakan
pemulihannya adalah chiropractic.

Karena penasaran dan merasakan manfaat yang signifikan, Bima pun mempelajarinya.

Beberapa tahun kemudian, Bima membuat kanal YouTube Beemz Aryo dan konten “Kretek Abal-abal”.

“Satu tim aku kretekin semua dan ternyata dapat 3 juta views. ‘Wah bagus nih’, akhirnya kita lebih sering membuat
itu sampai akhirnya semakin viral. Baru tahun ini aku ambil kursus,” jelas Bimo Aryo.

Penjelasan dokter ortopedi

Istilah “kretek abal-abal” dalam dunia kedokteran dikenal sebagai chiropractic, yakni manipulasi terhadap tulang
belakang dengan cara terapi manual.

Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi di RSUD Sidoarjo Larona Hydravianto mengatakan, pengobatan yang
berkaitan dengan keluhan dan penyakit pada sistem muskuloskeletal (penyakit tulang, sendi, dan otot) memang
sedang marak.

“Khususnya problem tulang belakang (spine) yang dilakukan oleh chiropractor,” kata Larona, saat dihubungi
Kompas.com baru-baru ini.

Menurut Larona, chiropractor biasanya melakukan pengobatan pada keluhan-keluhan tersebut dengan melakukan
manipulasi terhadap tulang belakang menggunakan cara terapi manual.

“Namun yang perlu diketahui adalah bahwa chiropractor ini biasanya tidak mendapatkan pelatihan/training yang
memadai di bidang kedokteran, sehingga efektivitas pengobatan yang dilakukannya pun juga dipertanyakan,”
katanya lagi.
Chiropractic disebutkan tidak efektif

Larona mengatakan, banyak studi klinis yang sudah dilakukan untuk menilai efektivitas terapi chiropractic terhadap
keluhan-keluhan terkait tulang, sendi, dan otot.

“Dan studi-studi tersebut menemukan bahwa manipulasi chiropractic ini tidak efektif untuk memperbaiki kondisi
patologis pada tulang belakang (spine)” kata dia.

Tak hanya itu, ia menyebutkan bahwa terapi chiropractic juga mengundang kekhawatiran, terutama dari segi faktor
keamanan manipulasi tulang belakang yang dilakukan.

“Ada ditemukan banyak kejadian efek samping yang tidak diinginkan dari manipulasi tulang belakang ini. Mulai dari
efek ringan, sedang sampai fatal,” ujar Larona.

Menurut Larona, tidak ada bukti kuat yang mengatakan bahwa terapi chiropractic efektif untuk mengatasi atau
mengobati keluhan-keluhan pada sistem muskoskeletal.

“Oleh karena itu saya tidak menyarankan untuk melakukan chiropraksi (manipulasi tulang belakang) di rumah.
Karena kalau sampai salah memperlakukan tulang belakang kita, akibatnya bisa membahayakan,” imbuhnya.

Chiropractic dikenal sebagai pelengkap pengobatan

Terpisah, Profesor bidang ortopedi dan traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Achmad Fauzi
Kamal mengatakan, chiropractic di negara-negara Barat dikenal sebagai complimentary treatment atau pelengkap
pengobatan.

“Itu merupakan pengobatan alternatif (tradisional), untuk membantu mengurangi keluhan otot dan sendi dengan
manipulasi tulang belakang,” kata Achmad kepada Kompas.com, belum lama ini.

Kendati saat ini sedang populer, Achmad mengingatkan masyarakat agar tidak latah menjajal “kretek abal-abal”
untuk mengatasi keluhan yang mereka alami.
Menurut Achmad, keluhan pada tulang belakang perlu dipastikan terlebih dulu penyebabnya melalui serangkaian
metode diagnosis, seperti pemeriksaan laboratorium, scan x-ray, atau bisa juga scan MRI.

“Pastikan dahulu masalahnya, agar lebih sesuai pengobatannnya. Jadi ke pengobatan utama dahulu, baru
dipertimbangkan ke pengobatan complimentary (pelengkap),” katanya lagi.

Ia mengatakan, ada beberapa kelainan pada tulang belakang yang tidak bisa disembuhkan atau diobati dengan
metode chiropractic.

“Skoliosis struktural enggak bisa diperbaiki kecuali oleh pembedahan. Infeksi, misalnya TBC tulang belakang harus
dengan obat dan dengan pembedahan bila banyak nanah dan disertai kerusakan tulang belakang,” kata Achmad.

“Lepasnya tulang belakang karena kecelakaan atau degenerasi (spondilolistesis) juga enggak bisa dengan
chiropractic,” imbuhnya.

Belakangan ini sering dijumpai video di media sosial mengenai terapi Spinal Manipulation (manipulasi tulang
belakang) yang dikemas sebagai terapi ‘kretek-kretek’ yang biasanya berupa seorang terapis memberikan tekanan
pada tulang punggung seorang pasien yang berbaring telungkup dan terdengar bunyi gemeretak saat terapis
tersebut selesai memanipulasi tulang belakang

Salah satu risiko dari Spinal Manipulation juga adalah diseksi arteri servikal (robekan pembuluh darah leher) yang
terjadi karena tarikan mendadak akan menarik pembuluh darah dan menimbulkan robekan. Kondisi diseksi arteri
servikal dapat merenggut nyawa.
Efek samping lain dari Spinal Manipulation adalah jepitan saraf di sekitar daerah yang dimanipulasi dan robeknya
urat ligamen yang menyokong tulang belakang.

Anda mungkin juga menyukai