Anda di halaman 1dari 1

Interaksi dengan al-quran, sebagai gerakan hadab diri atau tolak diri, umat islam terhadap al-quran

memiliki sikpa yang berbeda-beda ,

Manusia mengaku beriman kepada al-quran tetapi tidak tahu baca al-quran

Manusia mengaku berimaan kepada al-quran dan tahu membaca tapi tidak menjadikan prioritas al-
quran sebagai prioritas bacaan

Manusia yang rajin baca qur-an bahkan punya target tetapi tidak memahami makna al-quran atau
dengan tujuan hanya memburu pahala dan keberkahan qur-an, padahal keduanya akan didapatakn
apabila diamalkna dalam kehidupan

Adapaun manusia yang berusaha memahami dan mentadabburi al-quran tetapi tujuannya hanya
tujuan akademik tanpa adanya pengamalan, salah satunya ini merupakan kelompok yang
bermasalah terhadap al-quran.

Sikap manusia terhadap al-quran merupakan cerminan probelmatika, namun cenderung mereka
merasa hal ini bukan masalah yang besar, karena umat islam sering menganggap hal ini sebagai
remeh dan tidak memaknai apa yang dia baca. Bahkan terdapat sebagian orang-orang yng cukup
menguasai tetapi ahtinya tidak tergerak untuk mengamalkan qur-an.

Dari problem2 inilah menggambarkan bahwa al-quran sebagai nikamt teragung ditinggalkan saat ini,
al-quran sebagai nikmat teragung diucapkan oleh Allah swt. Pada surah al-kahfi mengatakan bahwa
al-quran adalah nikamt yang harus disyukuri dan diamalkan dalam bentuk perbuatan dan harus
dicintai oleh hati, dan menujuk nikmat pengucapakn alhamdulillah yang mengucapkan pada ayat
pertama al-kahfi, menandakan bahwa al-quran diturunkan untuk dijadikan pedoman bagi
ummatnya.

Anda mungkin juga menyukai