Anda di halaman 1dari 71

LAPORAN PRATIK KERJA INDUSTRI

Pengujian Preparasi dan Analisa Bijih Nikel Menggunakan


Instrumen XRF BRUKER S2 PUMA
PT. Bakti Pertiwi Nusantara

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat dalam Menyelesaikan


Pedidikan Program Studi 4 Tahun Pada Sekolah Menengah Kejuruan SMAK Makassar

Disusun oleh:
Muhammad Saifullah
NIS :185795

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI

PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN DAN VOKASI INDUSTRI

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN – SMAK MAKASSAR


LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

Direksi PT. Bakti Pertiwi Nusantara menerangkan bahwa:


Nama : Muhammad Saifullah
Jurusan : Analis Kimia
Sekolah : SMK NEGERI SMAK MAKASSAR

Telah Melaksanakan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) pada PT. Bakti


Pertiwi Nusantara sejak 22 November 2021 s/d 08 Maret 2022. Dengan Pengesahan
Perusahaan terlampir. Demikianlah disampaikan untuk bahan seperlunya.

Weda Utara site Sepo, 08 Maret 2022

PT. BAKTI PERTIWI NUSANTARA


Mengetahui :

Pembimbing I Pembimbing II

Ruby Wahyudi As Madani Azis


Manager Dept. QAQC & Shipping Staff Laboratorium Dept. QAQC

Mengesahkan :

Iskandar Mochdar. ST
Kepala Teknik Tambang

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 i


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

LEMBAR PENERIMAAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

Laporan Praktik Kerja Industri:


Nama / Nis : Muhammad Saifullah / 185795
Tempat Praktik : PT. Bakti Pertiwi Nusantara
Judul : Preparasi dan Analisa Sampel Nikel Menggunakan
Instrumen XRF BRUKER S2 PUMA PT. Bakti Pertiwi
Nusantara.

Diterima Oleh:
Kepala SMK NEGERI SMAK MAKASSAR,

Pada Tanggal…………………….Bulan………………………Tahun 2022

Kepala
SMK NEGERI SMAK MAKASSAR

Drs. Bachtiar Rahmani, S.T


NIP. 19681231 199303 1 035

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 ii


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

IDENTITAS SEKOLAH

Nama Sekolah : SMK NEGERI SMAK Makassar


Alamat : Jl. Urip Sumoharjo, Pampang, Panakkukang,
Kota Makassar, Sulawesi Selatan
No. Telp/Fax : 0411452927
E- mail : smakmakassar@depperin.go.id
Website : www.smakmakassar.com
Kepala Sekolah : Drs. Bachtiar Rahmani, ST.
NIP : 19681231 199303 1 035
Program Keahlian : Analis Kimia

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 iii


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

IDENTITAS SISWA

Nama : Muhammd Saifullah


NIS : 185795
TTL : Makassar, 24 Oktober 2003
Kelas : IV.A
Kompetensi Keahlian : Analis Kimia
Sekolah : SMK NEGERI SMAK Makassar
Alamat : Jl. Nipa-Nipa Dalam No.48 Manggala
Nomor Hp : 081527428312
Email : Sfullah2410@gmail.com
Wali Kelas : Takarianto S.T

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 iv


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam melaksanakan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) dan menyusun


laporan penyusun tidak jalan sendiri namun dibantu oleh banyak pihak. Oleh karena
itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Allah SWT, atas berkat dan rahmat-Nya sehingga laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik.
2. Ayah dan ibu selaku kedua orangtua, yang selalu memberikan moril
maupun material, serta doa bagi penyusun.
3. Direksi PT. Bakti Pertiwi Nusantara beserta staff dan seluruh karyawan
yang telah memberikan kesempatan kepada penyusun untuk melaksanakan
prakerin pada PT. Bakti Pertiwi Nusantara
4. Bapak Drs.Baktiar Rahmani,M,Si selaku Kepala SMK NEGERI SMAK
Makassar atas partisipasi beliau dalam memberikan dukungan kepada
kami selama menjabat sebagai kepala SMK NEGERI SMAK
MAKASSAR
5. Segenap Guru dan Staff SMK NEGERI SMAK MAKASSAR tak
terkecuali. Untuk bapak ibu guru yang telah memberikan ilmu serta
mendidik penyusun selama menimba ilmu di SMK NEGERI SMAK
MAKASSAR, penyusun hanya bias mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.
6. Bapak Takarianto,ST dan Bapak Basri Bahar,ST.Mpd. selaku Wali kelas
4 SMK NEGERI SMAK Makassar, yang selalu mendidik kami dan
berperan sebagai orang tua disekolah maupun di tempat prakerin.
7. Ibu Maria Leri selaku Wakasek Bidang Dunia Usaha dan Dunia Industri
beserta rekan-rekan sekalian.
8. Bapak/Ibu Guru serta Staff SMK-SMAK Makassar atas segala ilmu,
bimbingan, serta didikan yang diberikan.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 v


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

9. Bapak Iskandar Mochdar, ST selaku Kepala Teknik Tambang PT. Bakti


Pertiwi Nusantara, karena telah memberikan kesempatan untuk dapat
melakukan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) pada perusahaan
PT.Bakti Pertiwi Nusantara.
10. Ibu Riska Widyaningsih Selaku Project Manager PT.Bakti Pertiwi
Nusantara Pusat, karena telah memberikan kesempatan untuk dapat
melakukan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) pada perusahaan
PT.Bakti Pertiwi Nusantara.
11. Bapaki Firdian Zul Kurniawan Selaku HRD Manager PT.Bakti Pertiwi
Nusantara Pusat, karena telah memberikan kesempatan untuk dapat
melakukan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) pada perusahaan
PT.Bakti Pertiwi Nusantara.
12. Bapak Andri Wahyudi selaku Finance Manager PT.Bakti Pertiwi
Nusantara Pusat, karena telah memberikan kesempatan untuk dapat
melakukan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) pada perusahaan
PT.Bakti Pertiwi Nusantara.
13. Bapak Yanotama Kalpataru Selaku Supervisor Kpersonalia yang dengan
sangat ramah menerima kehadiran dan memberikan ilmu, bimbingan serta
berbagai macam fasilitas untuk kemudahan selama Praktik Kerja Industri
di PT. Bakti Pertiwi Nusantara.
14. Bapak Ruby Wahyudi selaku QAQC Manager PT. Bakti Pertiwi
Nusantara yang dengan sangat ramah menerima kehadiran dan
memberikan ilmu, bimbingan serta berbagai macam fasilitas untuk
kemudahan selama Praktik Kerja Industri di PT. Bakti Pertiwi Nusantara.
15. Bapak Gunawan Laras Selaku Supervisor Dept QAQC yang yang dengan
sangat ramah menerima kehadiran dan memberikan ilmu, bimbingan serta
berbagai macam fasilitas untuk kemudahan selama Praktik Kerja Industri
di PT. Bakti Pertiwi Nusantara.
16. Bapak As Madani Azis selaku Staff Laboratorium Dept. QAQC , yang
dengan sangat ramah menerima kehadiran dan memberikan ilmu,

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 vi


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

bimbingan serta berbagai macam fasilitas untuk kemudahan selama


Praktik Kerja Industri di PT. Bakti Pertiwi Nusantara.
17. Bapak Rusli Hamadi selaku Forman Preparasi Dept. QAQC yang dengan
sangat ramah menerima kehadiran dan memberikan ilmu, bimbingan serta
berbagai macam fasilitas untuk kemudahan selama Praktik Kerja Industri
di PT. Bakti Pertiwi Nusantara.
18. Ibu Diana Fransiska Magpal selaku Asst Analyst Dept. QAQC yang
dengan sangat ramah menerima kehadiran dan memberikan ilmu,
bimbingan serta berbagai macam fasilitas untuk kemudahan selama
Praktik Kerja Industri di PT. Bakti Pertiwi Nusantara.
19. Bapak Mardiman selaku Survey yang dengan sangat ramah menerima
kehadiran dan memberikan ilmu, bimbingan serta berbagai macam
fasilitas untuk kemudahan selama Praktik Kerja Industri di PT. Bakti
Pertiwi Nusantara.
20. Seluruh pegawai beserta staff PT. BAKTI PERTIWI NUSANTARA
21. Semua Alumni SMK – SMAK MAKASSAR yang bekerja di PT. BAKTI
PERTIWI NUSANTARA
22. Rekan sesama praktik kerja industri (Andi Muhammad Fatwa)
23. Dan seluruh teman-teman semasa praktik kerja industri.
Dan semua pihak yang yang tidak dapat disebutkan satu persatu, mudah-
mudahan jasa-jasanya akan sangat berarti dan takkan pernah penulis lupakan.
Semoga Allah SWT membalasnya dengan balasan yang berlipat ganda.
Penulis menyadari laporan Praktik Kerja Industri ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dalam bentuk isi maupun cara penulisannya, oleh karena itu
penulis membuka diri mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk
membantu dalam kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi pembacanya.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 vii


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan taufik-Nya kepada kita semua.Sehingga penyusun dapat membuat
laporan dan penyusun juga sadar masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki
dalam Laporan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) ini.
Walaupun demikian, penyusun telah berusaha dengan semaksimal mungkin
demi kesempurnaan penyusunan laporan ini baik dari hasil kegiatan belajar
mengajar di sekolah, maupun dalam melaksanakan praktik kerja di dunia
industri.Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan oleh
penyusun demi kesempurnaan dalam penulisan laporan berikutnya.
Laporan ini disusun dengan maksud untuk memberikan gambaran secara
singkat mengenai preparasi dan analisa bijih nikel pada PT. BAKTI PERTIWI
NUSANTARA. Di samping itu pula laporan ini disusun sebagai salah satu
persyaratan dalam penyelesaian pendidikan pada SMK SMAK MAKASSAR.
Akhir kata, penyusun hanya berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca serta dapat membantu bagi kemajuan serta perkembangan SMK SMAK
MAKASSAR.Sekali lagi penyusun ucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan
kalian.Amin.

Weda Utara site Sepo , Maret 2020


Penyusun

Muhammad Saifullah

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 viii


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN ....................................................... i


LEMBAR PENERIMAAN ................................................................................... ii
IDENTITAS SEKOLAH ..................................................................................... iii
IDENTITAS SISWA ............................................................................................ iv
UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................ v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Tujuan Praktik Kerja Industri ................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan Laporan ........................................................................ 3
D. Batasan Masalah ....................................................................................... 3
E. Waktu dan Tempat ................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 5
A. Biografi Perusahaan ................................................................................. 5
B. Kebijakan Mutu & K3LH PT.Bakti Pertiwi Nusantara ........................... 6
C. Nikel ......................................................................................................... 7
1. Gambaran Umum Nikel .................................................................................... 7
2. Potensi Nikel ...................................................................................................... 8
3. Penyebaran Nikel Laterit................................................................................... 8
4. Genesa Endapan Nikel Laterit .......................................................................... 9
D. Preparasi Nikel ....................................................................................... 11
1. Acuan Metode Standar .................................................................................... 11
2. Sampling .......................................................................................................... 11
3. Preparasi ........................................................................................................... 13

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 ix


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

E. Analisa Nikel .............................................................................................. 15


1. Laboratorium ................................................................................................... 15
2. Unit Kerja Laboratorium ................................................................................. 16
3. Penggunaan Data ............................................................................................. 27
BAB III ................................................................................................................. 29
URAIAN ANALISA ........................................................................................... 29
A. Lokasi dan Waktu ................................................................................... 29
B. Alat dan Bahan ....................................................................................... 29
1. Preparasi ........................................................................................................... 29
2. Laboratorium ................................................................................................... 30
C. Prosedur / Metoda .................................................................................. 30
1. Preparasi ........................................................................................................... 30
2. Analisa X-Ray ................................................................................................. 35
BAB IV ................................................................................................................. 43
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 43
A. Hasil........................................................................................................ 43
B. Pembahasan ............................................................................................ 45
BAB V................................................................................................................... 49
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 49
A. Kesimpulan ............................................................................................. 49
B. Saran ....................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 51
LAMPIRAN ......................................................................................................... 53

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 x


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Site PT, Bakti Pertiwi Nusantara ........................ 6
Gambar 2.2 Olahan Bijih Nikel .............................................................................. 7
Gambar 3.2 Profil Endapan Laterit ....................................................................... 10
Gambar 4.2 Diagram Sampling & Preparasi JIS M 8109 ..................................... 11
Gambar 5.2 Diagram Sampling & Preparasi......................................................... 13
Gambar 6.2 Jaw Crusher ....................................................................................... 16
Gambar 7.2 Oven .................................................................................................. 17
Gambar 8.2 Double Roll Crusher ......................................................................... 18
Gambar 9.2 Pulverizer/ Disk Mill ......................................................................... 19
Gambar 10.2 Mesin Press Otomatis ...................................................................... 20
Gambar 11.2 Neraca Analitik ............................................................................... 20
Gambar 12.2 Instrumen XRF Bruker S2 PUMA .................................................. 21
Gambar 13.2 Tampilan skema transisi orbital ...................................................... 22
Gambar 14.2 Skema dari tipikal EDXRF instrumen ............................................ 23
Gambar 15.2 Skema representatif X-Ray ............................................................. 24
Gambar 16.3 Mixing Sampel Berukuran -10 mm. ................................................ 33
Gambar 17.3 Matriks Sampel dilakukan oleh petugas preparasi. ......................... 33
Gambar 18.3 Tombol Power Instrumen Bruker S2 Puma ................................... 36
Gambar 19.3 Starting Server ................................................................................. 36
Gambar 20.3 Starting Framework ......................................................................... 36
Gambar 21.3 Login Instrumen Bruker S2 Puma ................................................... 37
Gambar 22.3 logo Bruker ...................................................................................... 37
Gambar 23.3 Permintaan menyalakan High Voltage ............................................ 37
Gambar 24.3 Pemutar Kunci High Voltage .......................................................... 37
Gambar 25.3 Lampu Peringatan X-Ray Menyala ................................................. 38
Gambar 26.3 Menu Utama Instrumen Bruker S2 Puma ....................................... 38
Gambar 27.3 Flexi Grid Instrumen Bruker S2 Puma ............................................ 38
Gambar 28.3 Monitor Pada Instrumen Bruker S2 Puma ...................................... 39
Gambar 29.3 Tampilan Menu Vaccum Calibration .............................................. 39
Gambar 30.2 Tampilan Monitor Setelah Vaccum Calibration ............................. 40
Gambar 31.3 Tampilan Menu Energy Calibration ................................................ 40
Gambar 32.3 Tampilan Monitor Setelah Energy Calibration ............................... 41
Gambar 33.3 Mematikan Instrumen Bruker S2 Puma .......................................... 42
Gambar 34.3 Tampilan Menu Shutdown .............................................................. 42
Gambar 35.3 Tampilan Konfirmasi Shutdown ..................................................... 42
Gambar 36.3 Tombol Power ................................................................................. 42

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 xi


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

DAFTAR TABEL

Tabel 1.3 Skop untuk mengambil atau mereduksi sampel .................................... 32


Tabel 2.3 Ukuran partikel dan besar Skop reduksi increment .............................. 33
Tabel 3.4 Hasil Assay dan Tonase Dome untuk Nominasi Plan Pengapalan ....... 43
Tabel 4.4 Pembagian Sublot Pengapalan .............................................................. 44
Tabel 5.4 Hasil Analisa Sampel BG. LANCAR VI .............................................. 44
Tabel 6.4 Realisasi Plan per Sublot pada BG. LANCAR VI ................................ 45

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 xii


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya Praktik Kerja Industri merupakan penerapan ilmu- ilmu
yang diperoleh di sekolah, baik formal maupun non formal. Dengan demikian,
siswa dapat mengetahui kenyataan atau perwujudan dari ilmu- ilmu yang didapat
di sekolah. Dengan bekal pengetahuan yang diperoleh siswa selama Praktik Kerja
Industri ini diharapkan dapat berguna dalam menghadapi dunia kerja setelah siswa
menyelesaikan pendidikan di sekolah.

Berdasarkan kurikulum pendidikan yang diterapkan dalam sistem


pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), bahwasannya para siswa SMK
diwajibkan untuk melaksanakan praktik kerja industri. Dimana praktik kerja
industri ini selain melatih kemampuan, keterampilan kerja di lapangan, juga
sebagai salah satu syarat kelulusan siswa SMK SMAK Makassar. Selain itu siswa
diharapkan dapat menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh di sekolah dalam dunia
kerja.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis memilih di PT. Bakti


Pertiwi Nusantara yang bergerak di Pertambangan Bijih Nikel, sebagai tempat
untuk mengadakan Praktik Kerja Industri (Prakerin). Karena praktik kerja industri
menerjunkan siswa secara langsung dalam dunia kerja khususnya di bidang industri
dimana penulis melihat, mengamati dan turut serta menghadapi masalah-masalah
yang ada di lingkungan industri. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya kerja
sama antara berbagai pihak instansi atau perusahaan dengan sekolah dalam
menempatkan siswa dalan berbagai instansi atau perusahaan yang ada, untuk dibina
dan dibimbing agar nantinya menjadi tenaga kerja yang teliti dan terampil dalam
menghadapi dunia kerja.

Nikel merupakan bahan logam yang paling banyak dimanfaatkan, dari


berbagai bahan tambang logam yang telah digunakan untuk berbagai macam dibagi
sesuai kegunaan produksinya yaitu sekitar 69% dari nikel yang diproduksi

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 1


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

digunakan untuk memproduksi baja tahan karat, sebanyak 15% lainnya digunakan
dalam baja dan paduan non-ferrous lainnya - seringkali untuk aplikasi industri,
dirgantara, dan militer yang sangat terspesialisasi, sekitar 8% digunakan dalam
pelapisan dan 3% lainnya dalam pengecoran, sekitar 3% nikel digunakan dalam
baterai untuk elektronik, dan baterai untuk peralatan portabel dan mobil hibrida dan
sekitar 2% digunakan untuk bahan kimia, katalis dan pewarna. (Dynatech, 2020)

Jenis batuan yang akan diolah sesuai kegunaan produksinya ialah batuan
laterit yang berkembang melalui pelapukan tropis dari batuan induk dan
membentuk tanah merah di negara-negara tropis, jenis batuan laterit kaya akan besi
dan aluminium oksida. Batuan laterit umumnya dikenal sebagai salah satu sumber
bijih aluminium, tetapi dengan kenaikan harga komoditas saat ini menjadi sumber
penting untuk nikel. Mineral kadar rendah ini ditambang dalam operasi tambang
terbuka berskala besar, oleh karena itu kendali kadar kandungannya menjadi vital
untuk optimalisasi proses produksi nikel. Selain unsur-unsur utama seperti Ni, Fe,
dan Si, unsur-unsur Al, Mg, Ti, Ca, Mn, Cr, Co, Zn, dan Cu biasanya terjadi dalam
jumlah kecil dan sedikit. Perpaduan antara bahan nikel, besi dan krom
menghasilkan baja yang tahan karat atau stainless steel. Bahan ini banyak
digunakan untuk peralatan dapur (sendok dan peralatan memasak) hingga
komponen industri. Penggunaan nikel secara masif juga memengaruhi sumber
dayanya di alam. Cara menganalisa bahan tambang logam nikel salah satunya
menggunakan teknik X-Ray Fluorescence (XRF) Spektrometri. (Dynatech, 2020)

XRF adalah teknik analisis yang paling banyak digunakan untuk


menganalisa unsur dalam industri pertambangan. Hal ini digunakan untuk
memastikan kualitas produk tertinggi, membangun pemantauan ketat kegiatan
penambangan dan pengolahan mineral, dan survei geologi. Keuntungan dari
menggunakan XRF meliputi elemen luas yang berkisar dari berilium hingga
uranium, kisaran konsentrasi luas dari 100% ke tingkat jejak (ppm), akurasi dan
presisi analitik terbaik, persiapan sampel yang sederhana dan cepat, tingkat
fleksibilitas analitis yang tinggi, dan integrasi yang mudah untuk segala jenis
otomatisasi proses, berbagai contoh produk-produk EDXRF dan WDXRF dari
Bruker sebagai acuan peneliti untuk menganalisis mineral, yaitu S2 Puma untuk
EDXRF. (Dynatech, 2020)

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 2


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

B. Tujuan Praktik Kerja Industri


1. Tujuan Umum
Secara umum, tujuan praktik kerja industri adalah untuk memperkenalkan
siswa kepada dunia kerja agar dapat mengetahui langsung dan mempraktikannya,
kemudian siswa dapat menjadi SDM (Sumber Daya Manusia) yang handal dan
memiliki keterampilan sehingga siap untuk terjun ke dunia industri.

2. Tujuan Khusus
a. Sebagai salah satu syarat kelulusan siswa SMK - SMAK Makassar.
b. Perwujudan kurikulum SMK - SMAK Makassar
c. Memperkokoh kerja sama antara sekolah dengan industri.
d. Mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan disekolah.
e. Menambah wawasan bagi siswa dalam dunia industri.
f. Menumbuhkan sifat profesional siswa yang sangat diperlukan untuk
memasuki dunia kerja.
g. Memberi pengakuan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses
pendidikan.

C. Tujuan Penulisan Laporan


Setiap siswa yang telah melaksanaan praktik kerja industri wajib menyusun
laporan sebagai pertanggung jawaban atas apa yang telah dikerjakan selama
melaksanakan praktik kerja industri. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk
melatih siswa agar dapat mengkomunikasikan pengalaman yang diperoleh selama
praktik kerja industri.

D. Batasan Masalah
Laporan ini disusun berdasarkan pengalaman Praktik Kerja Industri di PT.
Bakti Pertiwi Nusantara. Adapun batasan masalah yang digunakan penulis dalam
penyusunan laporan ini mencakup Preparasi dan Analisa yang dimana hasil analisa
tersebut menunjang kegiatan produksi hingga pengapalan (Shipping ) untuk
kebutuhan Pemasaran Bijih Nikel yang berada pada PT. Bakti Pertiwi Nusantara .

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 3


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

E. Waktu dan Tempat


Praktik kerja industri dilakukan selama 4 bulan terhitung sejak tanggal 22
November 2021 – 08 Maret 2022 yang dilaksanakan di PT. Bakti Pertiwi Nusantara
pada bagian Preparasi dan Laboratorium .

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 4


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Biografi Perusahaan

PT Bakti Pertiwi Nusantara merupakan Perusahaan Swasta Nasional yang


bergerak dibidang pertambangan khususnya pertambangan bijih nikel dan mineral
pengikutnya yang didasarkan atas Surat Keputusan Bupati Halmahera Tengah
Nomor : 540/KEP/253/2012, tanggal 28 Mei 2012 tentang Revisi Surat Keputusan
Bupati Halmahera Tengah Nomor 540/ KEP/161/2010 tanggal 10 Mei 2010
Tentang Persetujuan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi PT
Bakti Pertiwi Nusantara seluas 1.227 Hektar yang berlokasi di Desa Fritu,
Kecamatan Weda Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.

Area IUP PT Bakti Pertiwi Nusantara 1.227 ha berlokasi di, Desa Fritu
Kecamatan Weda Utara Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera
Tengah Propinsi Maluku Utara tersebut merupakan area yang sepenuhnya
diperuntukkan sebagai wilayah pertambangan.

PT. Bakti Pertiwi Nusantara menargetkan produksi penambangan bijih


nikel tahun 2022 sebesar 500,000 WMT. Untuk mencapai target tersebut, PT Bakti
Pertiwi Nusantara akan menggunakan sejumlah Pihak Pelaksana Usaha Jasa /
Kontraktor dengan peralatan pertambangan untuk melakukan kegiatan
penambangan di sejumlah Pit yang direncanakan. Selain itu, untuk dapat
memenuhi target produksi tersebut, pada tahun 2022, PT. Bakti Pertiwi Nusantara
akan menambah sejumlah insfrastuktur dan sarana pendukung untuk dapat
melakukan penambangan di sejumlah blok potensial. Kegiatan eksplorasi ( Infill
drilling ) di sejumlah wilayah prospek juga akan dilakukan di sejumlah lokasi,
agar dapat menemukan dan menambah jumlah sumberdaya dan cadangan bijih
nikel di wilayah IUP PT. Bakti Pertiwi Nusantara, PT Bakti Pertiwi Nusantara juga
akan memastikan Pihak Pelaksana Usaha Jasa ( Kontraktor) dan seluruh pekerja di

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 5


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

lapangan dapat mengoperasikan peralatan dengan standar keselamatan kerja yang


baik, agar pekerja dapat bekerja secara produktif dan aman.

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Site PT, Bakti Pertiwi Nusantara

Sumber : (PT. Bakti Pertiwi Nusantara, 2020)

B. Kebijakan Mutu & K3LH PT.Bakti Pertiwi Nusantara


Manajemen PT. Bakti Pertiwi Nusantara sebagai Perusahaan yang
bergerak di bidang pertambangan nikel berkomitmen untuk mencapai kinerja yang
optimal dalam meningkatkan Mutu dengan mengoptimalisasi sumberdaya untuk
mencapai efisiensi, efektivitas, dan produktivitas dengan cara :

1. Memastikan bahwa segenap staff dan karyawan mengerti dan memahami


seluruh konsep system manajemen mutu dan menyadari pentingnya untuk
di terapkan dalam seluruh proses bisnis yang dijalankan.
2. Berorientasi pada kepuasan pelanggan.
3. Membentuk Sumber Daya Manusia yang berpengetahuan, terampil dan
berkualitas
4. Menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis serta kondusif antara
Perusahaan, dan pemangku kepentingan serta masyarakat likungan sekitar
Perusahaan.
5. Berupaya keras dalam melaksanakan perbaikan yang berkesinambungan.
Manajemen dan karyawan PT. Bakti Pertiwi Nusantara sepakat dan
bertekad menjalankan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan Hidup untuk mengoptimalkan dampak positif dan meminimalkan

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 6


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

resiko serta dampak negatif dengan menerapkan Kaidah penambangan yang baik
dan benar dengan cara :

1. Mentaati peraturan perundangan dan Persyaratan Keselamatan Kesehatan


Kerja dan pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja, dan penyakit akibat kerja sebagai
dampak kegiatan operasional.
3. Meningkatkan pengetahuan, kepedulian dan keterampilan karyawan dalam
bidang Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkangan Hidup.
4. Melibatkan perwakilan pekerja untuk berkonsultasi dan berpartisipasi
dalam kebijakan K3LH.
5. Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan sebagai dampak dari kegiatan
Perusahaan.
6. Melakukan perbaikan secara terus menerus dalam bidang Keselamatan
kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup. (PT. Bakti Pertiwi Nusantara,
2020)
C. Nikel
1. Gambaran Umum Nikel
Nikel adalah salah satu unsur logam transisi, golongan VIIIB dengan
nomor atom 28, berat atom 58,69 dan memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 sp6
3s2 3p6 3d8 4s2. Unsur nikel ini pertama kali ditemukan pada tahun 1751 oleh
Cronstedt yang berwarna putih perak mengkilat, keras, mudah dibentuk dan mudah
ditempa. Di alam, nikel terdapat dalam bentuk senyawa, misalnya pentlandit
(FeS.NiS), nickeliferous, pyrrhotite dan lain-lain (Sunardi, 2008).

Gambar 2.2 Olahan Bijih Nikel

Sumber : (Dinal, 2011)

Nikel adalah logam putih perak yang keras, bersifat liat, dapat ditempa dan
sangat kukuh. Logam ini bersifat sedikit magnetik (Svehla, 1985). Nikel diperoleh
dari endapan yang terbentuk akibat proses oksidasi dan pelapukan batuan

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 7


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

ultramafik yang mengandung nikel 0.2-0.4%. Jenis-jenis batuan tersebut yang


paling dominan antara lain kelompok olivine {(Mg,Fe)2SiO4}, piroksin
{(Mg,Fe)2SiO3} dan amphibole {2CaO.5(Mg,Fe)O.8SiO2.H2O}.

Nikel merupakan salah satu komoditas tambang utama dari negara


Indonesia. Pada dasarnya sumber bahan galian nikel di alam dapat dijumpai dalam
dua bentuk yaitu nikel primer yang berasal dari pembekuan magma yang bersifat
ultra basis dan nikel sekunder yang dihasilkan oleh proses pengkayaan sekunder di
bawah zona water table. (Isjudarto, 2013)

2. Potensi Nikel
Berbagai macam bahan tambang tersebar di Indonesia dari sabang sampai
merauke banyak kita temukan tambang-tambang yang mengeksploitasi
sumberdaya alam Indonesia mulai dari emas, timah, tembaga, perak, intan,
batubara, minyak, bauksit, dan lain - lain, semuanya terdapat di Indonesia.
Cadangan nikel Indonesia sekitar 2,9% dari cadangan nikel dunia, dan merupakan
peringkat ke-8 sedangkan dari sisi produksi adalah 8,6% dan merupakan peringkat
ke-4 dunia. (Sujiono, Diantoro, & Samnur, 2014)

Potensi sumber daya dan cadangan nikel di Indonesia pada tahun 2020
sekitar 72 ton Nikel, 52 % dari total cadangan nikel dunia yang mencapai
139.419.000 ton Nikel. (KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL RI, 2020). Pada tahun 2012 diperkirakan produksi bijih nikel nasional
mencapai 34 juta ton. Sedangkan produksi nikel matte diperkirakan mencapai 70
ribu ton dan ferronickel mencapai 19 ribu ton. Masih tingginya nilai ekspor bahan
mentah menjadi salah satu penyebab tidak terserapnya produksi bijih nikel nasional
oleh industri dalam negeri. (Nursahan, 2013)

3. Penyebaran Nikel Laterit


Di Indonesia sumber nikel hanya dijumpai dalam bentuk nikel sekunder
atau yang disebut juga sebagai nikel laterit. Nikel mempunyai sifat tahan karat.
Istilah “laterite” bisa diartikan sebagai endapan yang kaya oksida besi, miskin
unsur silika dan secara intensif ditemukan pada endapan lapukan pada iklim tropis.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 8


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

Ada juga yang mengartikan nikel laterit sebagai endapan lapukan yang
mengandung nikel dan secara ekonomis dapat ditambang. Batuan induk endapan
Nikel laterit adalah batuan ultrabasa; umumnya dari jenis harzburgit (peridotit yang
kaya unsur ortopiroksen), dunite dan jenis peridotite yang lain. Endapan nikel laterit
ini banyak ditemukan di daerah Indonesia bagian timur seperti Pulau Sulawesi,
pulau-pulau di Maluku Utara maupun di daerah Papua. Di daerah Maba, Pulau
Halmahera, Maluku Utara dijumpai deposit nikel laterit dengan sebaran yang cukup
luas. (Isjudarto, 2013)

4. Genesa Endapan Nikel Laterit


Kecepatan pelapukan kimia tergantung dari iklim, komposisi mineral dan
ukuran butir dari batuan yang mengalami pelapukan. Pelapukan akan berjalan cepat
pada daerah yang lembab (humid) atau panas dari pada di daerah kering atau sangat
dingin. Curah hujan rata-rata dapat mencerminkan kecepatan pelapukan, tetapi
temperatur sulit dapat diukur. Namun secara umum, kecepatan pelapukan kimia
akan meningkat dua kali dengan meningkat temperatur setiap 10ºC. Mineral basa
pada umumnya akan lebih cepat lapuk dari pada mineral asam. Itulah sebabnya
basal akan lebih cepat lapuk dari pada granit dalam ukuran yang sama besar.
Sedangkan pada batuan sedimen, kecepatan pelapukan tergantung dari komposisi
mineral dan bahan semennya.

Pada pelapukan kimia khususnya, air tanah yang kaya akan CO2 berasal
dari udara dan pembusukan tumbuh-tumbuhan menguraikan mineral-mineral yang
tidak stabil (olivin dan piroksin) pada batuan ultra basa, menghasilkan Mg, Fe, Ni
yang larut; Si cenderung membentuk koloid dari partikel-partikel silika yang sangat
halus. Didalam larutan, Fe teroksidasi dan mengendap sebagai ferri-hydroksida,
akhirnya membentuk mineral-mineral seperti geothit, limonit, dan haematit dekat
permukaan. Bersama mineral-mineral ini selalu ikut serta unsur cobalt dalam
jumlah kecil.

Larutan yang mengandung Mg, Ni, dan Si terus menerus kebawah selama
larutannya bersifat asam, hingga pada suatu kondisi dimana suasana cukup netral
akibat adanya kontak dengan tanah dan batuan, maka ada kecenderungan untuk

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 9


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

membentuk endapan hydrosilikat. Nikel yang terkandung dalam rantai silikat atau
hydrosilikat dengan komposisi yang mungkin bervariasi tersebut akan mengendap
pada celah-celah atau rekahan-rekahan yang dikenal dengan urat-urat garnierit dan
krisopras. Sedangkan larutan residunya akan membentuk suatu senyawa yang
disebut saprolit yang berwarna coklat kuning kemerahan. Unsur-unsur lainnya
seperti Ca dan Mg yang terlarut sebagai bikarbonat akan terbawa kebawah sampai
batas pelapukan dan akan diendapkan sebagai dolomit, magnesit yang biasa
mengisi celah-celah atau rekahan-rekahan pada batuan induk. Dilapangan urat-urat
ini dikenal sebagai batas petunjuk antara zona pelapukan dengan zona batuan segar
yang disebut dengan akar pelapukan (root of weathering). (Isjudarto, 2013)

Hal yang terjadi selama proses lateritisasi berlangsung meliputi: (i)


pelindian (leaching) terutama pada MgO dan SiO ; (ii) proses pemerkayaan
(supergen) terutama pada unsur Ni dan Co; (iii) serta residual unsur yang terutama
dialami oleh Fe, Cr dan Al. pola yang normal dari suatu profil endapan laterit,
dimana elemen dengan mobilitas tinggi berupa SiO , MgO, dan Ni mengalami
pelindihan 2 (leaching) dan terkonsentrasi pada zona saprolit, sebaliknya unsur-
unsur dengan mobilitas rendah – non mobile (Fe, Co, Cr O dan Al O ) terkonsentrasi
pada zona bagian atas dari profil laterit. Unsur Ni rendah <1,5% berada pada zona
top soil dan limonit kemudian mengalami peningkatan signifikan di zona saprolit
berkisar antara 1,8-2,8% Ni dan mengalami penurunan kadar Ni yang signifikan di
zona batuan dasar hingga <0,5% Ni. (Kusuma, Kamaruddin, Rosana, & Yuningsih,
2019)

Gambar 3.2 Profil Endapan Laterit

Sumber : (SPA Geo Evaluation, 2004)

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 10


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

D. Preparasi Nikel
1. Acuan Metode Standar
Acuan metode standar yang digunakan dalam hal melaksanakan kegiatan
Sampling & Preparasi di dept. QAQC mengacu pada:

1) JIS M 8109-1996 : Garnierite Nickel Ore-Methods for Sampling, Sample


Preparation, and Determination of Moisture Content.

2) JIS M 8126-1994 : Ores – Methods for Determination of Nickel.

Diagram Sampling dan Preparasi Menurut (JIS M 8109:1996)

Gambar 4.2 Diagram Sampling & Preparasi JIS M 8109

Sumber : (Wahyudi, 2014)

2. Sampling
a. Definisi sampling
Sampling atau yang disebut pengambilan sampel adalah suatu proses
pengambilan contoh dengan massa yang kecil dari massa yang besar dan cukup
representatif/mewakili serta merata.

b. Tujuan Sampling
Untuk mendapatkan sejumlah sampel yang mewakili suatu satuan tertentu,
dengan jumlah massa dan ukuran yang sesuai, yang diperlukan untuk mengetahui
kualitas tersebut berdasarkan sifat kimia dan fisika yang dimilikinya. Kualitas

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 11


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

diperlukan untuk kepentingan dalam penambangan, pemanfaatan ataupun untuk


tujuan komersial.

c. Jenis- jenis Sampling


Adapun jenis-jenis sampling yang dilakukan (berdasarkan lokasinya),
antara lain:

1) Sampling Pre-Mining

2) Sampling Produksi

3) Sampling Pengapalan (Shipment)

Ada pula sampling yang dilakukan dalam hal pre-sampling sebelum


pengapalan dilakukan, yaitu:

1) Sampling PSI (Pre Shipment Inspection)

2) Sampling Deklarasi (Sertifikat FMP/TML)

Sampling Pre-Mining

Yaitu pengambilan sampel sebelum kegiatan produksi berlangsung.


Dilakukan langsung di area PIT.

Sampling Produksi

Yaitu pengambilan sampel berlangsung pada saat proses bongkar-muat


hasil produksi. Dilakukan diatas pos sampel yang berada didekat/sekitar
area stockpile, sebelum Bijih Nikel didumping pada tempat yang
ditentukan.

Shipment Sampling

Pengambilan sampel berlangsung pada saat bongkar-muat dari stockpile


menuju ke tongkang berlangsung. Dilakukan diatas pos sampel yang ada
di dekat area dermaga (jetty) sebelum ore dimasukkan kedalam tongkang.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 12


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

Sampling PSI (Pre-Shipment Inspection)

Pengambilan sampel sebelum dilakukannya pengapalan, yang digunakan


untuk verifikasi sebagai patokan penentuan pembayaran pajak & royalti
ke pemerintah. Dilakukan diatas tumpukan-tumpukan stockpile yang
sudah ditentukan dan sesuai dengan rencana pengapalan.

Sampling Deklarasi

Pengambilan sampel untuk mengetahui kadar kelembaban (MC) yang


nantinya digunakan untuk perhitungan FMP-TML. Dilakukan diatas
tumpukan-tumpukan stockpile yang sudah ditentukan dan sesuai dengan
rencana pengapalan.

3. Preparasi
a. Definisi Preparasi
Proses untuk mendapatkan sampel sesuai dengan persyaratan pengujian
baik untuk massa dan kondisi (kekeringan dan ukuran partikel) dan yang paling
penting adalah untuk mewakili seluruh sampel kotor yang diterima di laboratorium.

b. Tujuan Preparasi
Persiapan sampel yang diperlukan sebelum analisis karena pengujian yang
paling tidak dapat dilakukan pada sampel dengan kondisi sebagaimana yang
diterima.

c. Diagram Sampling & Preparasi Sample Produksi

Gambar 5.2 Diagram Sampling & Preparasi

Sumber : (Wahyudi, 2014)

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 13


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

d. Jenis-Jenis Preparasi
Preparasi sampel terbagi menjadi 2 jenis, antara lain:

• Preparasi Sampel Basah

Preparasi sampel basah meliputi reduksi increment hingga berukuran <10


mm dan Pengeringan Sampel juga untuk penentuan Kadar Kelembaban (MC).

• Preparasi Sample Kering

Preparasi sampel kering meliputi pembagian dan penghalusan increment,


berdasarkan JIS M 8109, ukuran partikel sampel sebelum dianalisa minimal -100
mesh (125 Mikron) namun untuk keperluan analisa laboratorium dan arsip sampel
dilakukan penghalusan hingga ukuran partikel sampel -200 mesh (75 Mikron)
dengan pertimbangan semakin kecil ukuran sampel semakin baik pada saat
dilakukan press pellet.

e. Proses Preparasi Sampel


Proses preparasi sampel yang dilakukan meliputi tahap-tahap:

1) Weighing/Penimbangan.

2) Drying/Pengeringan.

3) Crushing/Peremukkan.

4) Mixing/Pencampuran.

5) Dividing/Pembagian.

6) Milling/Penghalusan.

7) Sample Storage/Penyimpanan.

f. Aturan Memperkecil Ukuran Partikel


▪ Diusahakan, peremukan harus dikerjakan secara mekanis.

▪ Tidak diperbolehkan mengayak material yang oversize karena antara ore


halus dan kasar ada perbedaan sifat petrografi, fisika dan kimia.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 14


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

▪ Semua penggerus dalam preparasi sampel harus memberikan paling


banyak 1% yang oversize dalam produk-nya.

▪ Semua penggerus harus selalu bersih untuk menghindari kontaminasi.

g. Syarat Pencampuran dan Reduksi


Alat pencampur dan pereduksi bobot biasanya menjadi satu tahap,
persyaratannya adalah :

❑ Minimal memecahkan ore.

❑ Minimal menghasilkan debu.

❑ Minimal membiarkan moisture menguap.

❑ Uji Homogenitas secara rutin.

E. Analisa Nikel
1. Laboratorium
Analisa Laboratorim adalah tahapan analisa sampel dengan metode
tertentu (resmi) untuk mengetahui unsur-unsur yang terkandung, kualitas, dan
jenisnya.Adapun parameter-parameter analisa sampel ore nikel yang dilakukan di
laboratorium, antara lain :

1. Kandungan Mineral (assay).

Ada 2 metode untuk menganalisa kandungan assay, yaitu:

❖ Metode Basah (Wet Chemistry/Analisa Basah secara Kimia).

❖ Metode Kering (Instrument X-Ray/XRF).

Analisa kandungan mineral yang dilakukan ialah dengan metode kering


dimana menggunakan Instrument X-Ray / XRF BRUKER S2 PUMA
2. Kadar Kelembaban /MC(Moisture Content).

3. FMP(Flow Moisture Point)/TML (Total Moisture Limit).

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 15


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

2. Unit Kerja Laboratorium


Laboratorium Instrumen berfungsi untuk menganalisis sampel secara lebih
cepat dengan menggunakan Instrumen X-Ray Spectroscopy. Analisis bahan
baku dilakukan terhadap Bijih Nikel. Pada laboratorium instrumen, sampel yang
akan dianalisis dipreparasi lebih dahulu dengan menggunakan alat-alat sebagai
berikut :
a. Jaw Crusher
Alat yang digunakan untuk menghancurkan sampel / mengurangi ukuran
partikel biasanya hingga 3-10 mm. Perlengkapan lain yang digunakan untuk
membantu dalam penggunaan / pengoperasian Jaw Crusher seperti, Kompressor,
Pipa Besi, Kuas serta harus menggunakan APD yang sesuai.

.
Gambar 6.2 Jaw Crusher

Langkah kerja pengoperasian Jaw Crusher ialah sebagai berikut :

1) Bersihkan Jaw Blade, Hopper serta bagian tempat keluarnya hasil crushing.
2) Pastikan alat Jaw Crusher dalam kondisi bersih tanpa ada material ataupun
kotoran yang masih menempel. Bila masih ada kotoran /material yang
menempel , segera bersihkan dengan kuas dan/dengan bantuan kompresor.
3) Hidupkan arus listrik dengan menekan saklar pada posisi ON.
4) Tempatkan penampung sampel bijih nikel dibawah tempat keluaran hasil
crushing.
5) Masukkan sampel bijih nikel ke dalam hopper dengan hati-hati (tidak
melebihi kapasitas hopper) sesuai dengan nomor ID/sampelnya. Jika sampel
nikel tersebut basah atau tertahan didalam Jaw Blade (misalnya pecahan
batu keras), dorong dengan bantuan pipa besi.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 16


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

6) Selama proses peremukkan dilakukan, tutup segera hopper agar tidak ada
material yang terlempar serta untuk mengurangi debu yang keluar dari
dalam hopper.
7) Jika semua sampel nikel telah selesai digiling, segera matikan alat Jaw
Crusher dengan menekan saklar OFF.
8) Pindahkan sampel bijih nikel pada tempat/wadah yang bersih. Jaga sampe
tersebut agar tidak terkontaminasi oleh kotoran/debu.
9) Bersihkan alat Jaw Crusher sama seperti saat sebelum menggunakannya.

b. Oven
Alat yang digunakan untuk mengeringkan sampel dalam hal ini untuk
menghitung kadar kelembaban (moisture content) dari masing-masing sampel.

Gambar 7.2 Oven

Langkah kerja pengoperasian Oven ialah sebagai berikut :

1) Dihubungkan Oven dengan sumber listrik


2) Dihidupkan arus listrik dengan menekan saklar pada posisi ON.
3) Diatur suhu Oven sesuai kebutuhan (105 ± 5 º C )
4) Setelah digunakan peralatan yang digunakan
5) Dimatikan kembali oven dengan menekan saklar pada posisi OFF dan
diputuskan dari sumber listrik

c. Double Roll Crusher


Alat yang digunakan untuk memperkecil ukuran dan memperhalus hingga
partikelnya berukuran 1-3 mm. Perlengkapan lain yang digunakan untuk membantu

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 17


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

dalam penggunaan / pengoperasian Doble Roll Crusher seperti, Kompressor, Kuas


serta harus menggunakan APD yang sesuai.

Gambar 8.2 Double Roll Crusher

Langkah kerja pengoperasian Double Roll Crusher ialah sebagai berikut :

1) Dibersihkan Hopper serta bagian tempat keluarnya hasil crushing.


2) Dipastikan alat Double Roll Crusher dalam kondisi bersih tanpa ada
material ataupun kotoran yang masih menempel. Bila masih ada kotoran
/material yang menempel , segera bersihkan dengan kuas dan/dengan
bantuan kompresor.
3) Dihidupkan arus listrik dengan menekan saklar pada posisi ON.
4) Ditempatkan penampung sampel bijih nikel dibawah tempat keluaran hasil
crushing.
5) Dimasukkan sampel bijih nikel ke dalam hopper dengan hati-hati (tidak
melebihi kapasitas hopper) sesuai dengan nomor ID/sampelnya.
6) Selama proses peremukkan dilakukan, ditutup hopper agar tidak ada
material yang terlempar serta untuk mengurangi debu yang keluar dari
dalam hopper.
7) Jika semua sampel nikel telah selesai digiling, segera matikan alat Jaw
Crusher dengan menekan saklar OFF.
8) Pindahkan sampel bijih nikel pada tempat/wadah yang bersih. Jaga sampe
tersebut agar tidak terkontaminasi oleh kotoran/debu.
9) Bersihkan alat Jaw Crusher sama seperti saat sebelum menggunakannya.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 18


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

d. Pulverizer
Alat yang digunakan untuk memperkecil ukuran dan memperhalus hingga
partikelnya berukuran -200 mesh (75 µm) tanpa mengurangi berat sampel.
Perlengkapan lain yang digunakan untuk membantu dalam penggunaan /
pengoperasian Pulverizer seperti, Kompressor, Kuas, Pengait Besi serta harus
menggunakan APD yang sesuai.

Gambar 9.2 Pulverizer/ Disk Mill

Langkah kerja pengoperasian Pulverizer ialah sebagai berikut :

1) Dibuka penutup Mangkuk/Bowl lalu angkat Ring Mill dengan


menggunakan pengait besi.
2) Dibersihkan Mangkuk/Bowl penampung sampel menggunakan Kuas/Sikat
Besi dan Kompresor.
3) Dipastikan alat Pulverizer dalam kondisi bersih tanpa ada material ataupun
kotoran yang masih menempel. Bila masih ada kotoran /material yang
menempel , segera bersihkan dengan kuas dan/dengan bantuan kompresor.
4) Dimasukkan sampel kedalam Mangkuk/Bowl Mill kemudian masukkan
Ring Mill lalu tutup dengan rapat.
5) Diletakkan Mangkuk /Bowl Mill pada dudukan Pulverizer.
6) Ditempatkan besi penahan lalu putar skrup pengunci dengan kuat.
7) Dihidupkan alat Pulverizer ± 5 menit hingga selesai.
8) Diambil sampel yang sudah dihaluskan dari dalam mangkuk.
9) Dimasukkan/ sampel yang sudah halus kedalam wadah/loyang.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 19


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

Selanjutnya Untuk sampel yang telah dipreparasi kemudian dianalisa


menggunakan :
e. Mesin Press Otomatis
Alat yang digunakan untuk mengepres sampel bijih Nikel yang sudah
dihaluskan (ukuran 200 mesh) dengan tekanan 20 Ton.

Gambar 10.2 Mesin Press Otomatis

f. Neraca Analitik
Neraca analitik adalah jenis Neraca yang dirancang untuk mengukur massa
kecil dalam rentang sub-miligram. Piringan pengukur Neraca Analitik (0,1
mg atau lebih baik) berada dalam kotak transparan berpintu sehingga tidak
berdebu dan angin di dalam ruangan tidak mempengaruhi operasional
penimbangan. Ruang bertutup ini sering disebut dengan pelindung angin.

Gambar 11.2 Neraca Analitik

Sampel yang akan ditimbang harus berada pada temperatur ruangan


untuk mencegah konveksi alami dari pembentukan aliran udara didalam
ruang Neraca yang dapat menyebabkan galat pembacaan.Neraca analitik
elektronik mengukur tekanan yang diperlukan untuk menghitung massa
yang akan diukur, dan bukan mengukur massa realnya. Oleh karena itu, alat
ini harus dikalibrasi untuk mengkompensasi perbedaan gravitasi. Alat ini

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 20


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

menggunakan elektromagnet untuk menghasilkan gaya tolak terhadap


sampel yang akan diukur dan mengeluarkan hasilnya dengan mengukur
gaya yang diperlukan untuk mencapai kondisi setimbang. Alat ukur
semacam ini disebut sensor restorasi gaya elektromagnetik.
g. Instrumen X-Ray Fluorescence
XRF (X-Ray Fluorescence) adalah teknik analisis yang paling
banyak digunakan untuk menganalisa unsur dalam industri pertambangan.
Hal ini digunakan untuk memastikan kualitas produk tertinggi, membangun
pemantauan ketat kegiatan penambangan dan pengolahan mineral, dan
survei geologi. Keuntungan dari menggunakan XRF meliputi elemen luas
yang berkisar dari berilium hingga uranium, kisaran konsentrasi luas dari
100% ke tingkat jejak (ppm), akurasi dan presisi analitik terbaik, persiapan
sampel yang sederhana dan cepat, tingkat fleksibilitas analitis yang tinggi,
dan integrasi yang mudah untuk segala jenis otomatisasi proses, berbagai
contoh produk-produk EDXRF dan WDXRF dari Bruker sebagai acuan
peneliti untuk menganalisis mineral, yaitu S2 Puma untuk EDXRF.
(Dynatech, 2020)

Gambar 12.2 Instrumen XRF Bruker S2 PUMA

Sinar-X adalah bentuk radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang


pendek (energi tinggi-frekuensi tinggi) yang menghuni wilayah antara sinar gamma
dan radiasi ultraviolet. Metode XRF bergantung pada prinsip-prinsip dasar yang
umum untuk beberapa metode instrumental lainnya yang melibatkan interaksi
antara berkas elektron dan sinar-X dengan sampel, termasuk, spektroskopi sinar-X
(misalnya SEM – EDS), difraksi sinar-X (XRD) dan dispersi panjang gelombang

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 21


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

spektroskopi (mikroprobe WDS). Analisis elemen utama dan elemen jejak dalam
bahan geologi dengan XRF dimungkinkan oleh perilaku atom ketika berinteraksi
dengan radiasi. Ketika bahan tereksitasi dengan energi tinggi, radiasi panjang
gelombang pendek (misalnya sinar-X), mereka dapat menjadi terionisasi. Jika
energi radiasi cukup untuk melepaskan elektron kulit bagian dalam yang terikat
erat, atom menjadi tidak stabil dan elektron kulit terluar menggantikan elektron
bagian dalam yang hilang. Ketika ini terjadi, energi dilepaskan karena elektron kulit
bagian dalam terikat lebih kuat dibandingkan dengan kulit bagian luar.

Gambar 13.2 Tampilan skema transisi orbital

Sumber : (Shackley, 2011)

Efek foto listrik terjadi karena elektron dalam atom target pada sampel terkena sinar
berenergi tinggi (radiasi sinar gamma sinar x) penjelasan :

1. Elektron dikulit K terpental keluar dari atom akibat radiasi sinar-x yang datang.
Akibatnya terjadi kekosongan/vakansi elektron pada orbital.
2. Elektron dari kulit L atau M turun untuk mengisi kekosongan tersebut disertai
oleh emisi sinar-x yang khas dan meninggalkan kekosongan lain di kulit L atau
M.
3. Saat kekosongan terbentuk di kulit L, elektron dari M atau N turun mengisi
kekosongan tersebut dengan melepas sinar x yang khas.
4. Spektrometri XRF memanfaatkan sinar–X yang dipancarkan oleh bahan yang
selanjutnya di tangkap detektor untuk dianalisa kandungan unsur didalam bahan
(Dinal, 2011).

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 22


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

Radiasi yang dipancarkan memiliki energi yang lebih rendah daripada


sinar-X insiden utama dan disebut radiasi fluoresen, sering disebut fluoresensi
dalam bahasa sehari-hari. Perbedaan energi antara kulit elektron diketahui dan
tetap, sehingga radiasi yang dipancarkan selalu memiliki energi karakteristik, dan
sinar-X fluoresen yang dihasilkan dapat digunakan untuk mendeteksi kelimpahan
elemen yang ada dalam sampel. (Shackley, 2011)

Sistem pada EDXRF (Energy-dispersive X-ray Fluorescence)


spektrometri bekerja tanpa menggunakan kristal, namun menggunakan software
yang mengatur seluruh radiasi dari sampel kedetektor. Radiasi Emisi dari sample
yang dikenai sinar-X akan langsung ditangkap oleh detektor. Detektor menangkap
foton – foton tersebut dan dikonversikan menjadi impuls elektrik.
Amplitudo dari impuls elektrik tersebut bersesuaian dengan energi dari
foton – foton yang diterima detektor. Impuls kemudian menuju sebuah perangkat
yang dinamakan MCA (Multi-Channel Analyzer) yang akan memproses impuls
tersebut. Sehingga akan terbaca dalam memori komputer sebagai channel. Channel
tersebut yang akan memberikan nilai spesifik terhadap sampel yang dianalisa. Pada
XRF jenis ini, membutuhkan biaya yang relatif rendah, namun keakuratan kurang.
(Gosseau, 2009)

Gambar 14.2 Skema dari tipikal EDXRF instrumen

Sumber ; (Shackley, 2011)

Komponen XRF
a. Sumber sinar-X
Sumber sinar-X berfungsi untuk menghasilkan berkas sinar-X setelah
ditembakkan ke contoh. Sumber sinar-X yang dapat kehilangan energinya

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 23


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

dan dikeluarkan sebagai radiasi kontinyu dari sinar-X yang akan diserap
oleh contoh, kemudian contoh akan memancarkan kembali radiasi yang
dinamakan radiasi sekunder (radiasi pendar). Terdapat sebuah filamen
(kawat) dan anoda (target) yang diletakkan dalam tempat hampa udara. Arus
listrik memanaskan filamen dan elektron diemisikan. Tegangan tinggi (20-
100 kV) digunakan di jarak lintas filamen anoda, dan tegangan tinggi ini
mempercepat elektron menuju anoda. Ketika elektron menabrak anoda
mereka akan mengurangi kecepatan, ini menyebabkan emisi dari sinar-X.
Tabung ini disebut tabung jendela samping karena jendela Be berada di
samping tabung. Ini juga memungkinkan untuk mengatur kembali filamen
dan anoda, dan memiliki jendela di ujung tabung seperti yang ditunjukkan
pada gambar dibawah.

Gambar 15.2 Skema representatif X-Ray

Sumber : (BRUKER, 2018)

b. Monokromator
Monokromator merupakan sistem pendispersi pada spektrometer yang
menentukan kepekaan dari spektrometer. Sistem pendispersi berfungsi
sebagai pengurai atau pemisah radiasi sekunder atau radiasi fluoresensi yang
dipancarkan oleh contoh karena ditembak oleh sinar-X primer dari sumber
sinar-X sehingga masing-masing dari radiasi sekunder tersebut dapat
dideteksi dan diukur besaran energinya oleh detektor. Filter sinar-X
dimaksudkan untuk menghilangkan spektrum putih dari spektrum sinar-X
yang dihasilkan dari tabung sinar-X.
c. Detektor

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 24


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

Detektor Sinar-X berfungsi untuk mengkonversi foton-foton sinar-X


menjadi pulsa listrik yang sebanding dengan energi sinar-X yang dideteksi.
Jenis detektor yang digunakan adalah Detektor proporsional yang berisi gas
berbentuk tabung silinder dari logam dengan ketebalan tertentu sebagai
katoda dan ditengahnya terdapat batang konduktor sebagai anoda yang
dipasang horizontal. Foton sinar-X yang masuk ke dalam detektor akan
berbenturan berkali-kali dengan atom-atom gas pengisi detektor seperti
argon, xenon, krypton, helium dan neon. Proses yang terjadi dalam tabung
adalah proses ionisasi dari gas pengisi. Ion-ion gas pengisi mengalami
percepatan gerak oleh tegangan yang dipasang pada anoda. Adanya
percepatan gerak tersebut akan menyebabkan benturan yang menghasilkan
ionisasi lebih lanjut sehingga jumlah elekron yang dihasilkan dari satu foton
sinar-X akan sangat bervariasi tergantung pada tegangan elektroda yang
dikenakan. Di mana detektor akan menghasilkan jumlah pulsa yang mewakili
foton dan tinggi pulsa yang mewakili energi tiap foton. Sehingga
memungkinkan pengoperasian detektor menjadi peka terhadap frekuensi
sinar-X dengan menggunakan penganalisis tinggi pulsa (pulse high analyzer)
dengan cara merekam semua pulsa kemudian menghitung pulsa dengan
ketinggian tertentu.
d. Pengolahan Sinyal
Pulse keluaran dari detektor dikuatkan oleh rangkaian pra penguat yang
menyatu dengan detektor yang bersangkutan. Sinyal dari pra penguat
diumpankan ke penguat linier berkecepatan tinggi yang akan menguatkan
sinyal sampai 10.000 kali, menghasilkan pulsa bertegangan sekitar 10 Volt.
Di mana pada pengolahan sinyal terdiri dari pemilihan dan penganalisa tinggi
pulse. Pemilih tinggi pulse merupakan sirkuit elektronit yang bekerja seperti
rangkaian diskriminator (pembeda tinggi pulsa), hanya pulsa yang berada
diantara suatu tegangan minimum dan maksimum tertentu saja yang akan
diteruskan pada spectrometer Sinar-X. Yang kemudian hasil sinyal tersebut
dihitung secara serentak untuk menghasilkan nilai-nilai yang diinginkan
dengan merekam seluruh spektrum.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 25


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

1. Karakteristik sampel pada XRF


1. Padatan

Padatan membutuhkan hanya sedikit preparasi sampel. Dalam banyak


kasus, pembersihan dan penggosokan sudah cukup. Logam-logam mungkin
teroksidasi ketika terpapar udara, sehingga mereka seringnya dihaluskan atau
digosok sebelum mereka diukur untuk menghilangkan pengotor.
2. Serbuk

Serbuk dapat diletakan pada lapisan penyangga dan diukur langsung.


Teknik lain ialah menekan serbuk dibawah tekanan yang sangat tinggi menjadi
tablet. Bahan pengikat terkadang ditambahkan untuk meningkatkan kualitas dari
tablet. Tablet kemudian diukur dan dianalisis. Jika bahan pengikat digunakan, ini
dapat terhitung dalam analisis karena ini tidak termasuk sampel awal.
Homogenitas bahan perlu diperhatikan agar didapatkan sampel yang mewakili.
3. Beads

Serbuk bersama dengan penambahan sedikit pengikat dinamakan fluks


juga dapat dilelehkan (1000°C - 1200°C) menjadi sampel gelas yang disebut
beads. Sampel ini homogen dan dapat diukur langsung. Karena proses pelelehan,
bagian dari sampel bisa menguap seperti H2O atau CO2 sehingga sampel
kehilangan sebagian isinya. Unsur seperti S, Hg dan Cd juga merupakan calon
yang meninggalkan sampel ketika dipanaskan. Kehilangan ini disebut loss on
ignition (LOI).
Timbang sampel sebelum dan sesudah peleburan membantu untuk
menentukan LOI total. Analisis harus menghitung fluks yang digunakan dan LOI.
Bahan fluks umumnya mengandung unsur ringan seperti Li2B4O7, sehingga tidak
boleh terukur. Untuk membenarkannya, analisis perlu menghitung, dan berapa
banyak, bahan fluks yang digunakan (Brouwer, 2010)
4. Cairan
Cairan dituangkan kedalam cangkir khusus dengan lapisan pendukung.
Pengencer terkadang ditambahkan untuk memperoleh cairan yang cukup. Cairan
tidak dapat diukur dalam ruang hampa karena cairan akan menguap; pengukuran

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 26


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

dalam udara memungkinkan, namun udara menyerap banyak radiasi dan membuat
pengukuran unsur ringan menjadi tidak mungkin. Oleh karena itu chamber
spektrofotometer diisi dengan gas He – cairan tidak akan menguap dan radiasi
apapun sulit diabsorpsi.
1. Kelebihan dan kekurangan XRF Spectrometry
Setiap teknik analisis memiliki kelebihan serta kekurangan, beberapa kelebihan
dari XRF :
a. Cukup mudah, murah dan analisisnya cepat.
b. Jangkauan elemen hasil analisis akurat.
c. Membutuhkan sedikit sampel pada tahap pereparasinya (untuk Trace
Elemen).
d. Dapat digunakan untuk analisa elemen mayor (Si, Ti, Al, Fe, Mn, Mg, Ca,
Na, K, P) maupun trace element (>1 ppm; Ba, Ce, Co, Cr, Cu, Ga, La, Nb,
Ni, Rb, Sc, Sr, Rh, U, V, Y, Zr, Zn).
e. Tidak merusak sampel (non-destruktif)
f. Penerapannya sangat luas dan meliputi logam, semen, minyak, polimer,
plastik dan industri makanan, pertambangan, mineralogi dan geologi, dan
analisis lingkungan dari air dan material pencemaran.
g. Presisi dan reproduktivitas dari XRF sangat tinggi. (Brouwer, 2010)
Beberapa kekurangan dari XRF :
a. Tidak cocok untuk analisis elemen yang ringan seperti H dan He.
b. Analisis sampel cair membutuhkan volume gas He yang cukup besar.
c. Kepekaan menurun seiring dengan nomor atom: unsur dengan Z<15sulit
untuk dianalisis.
d. Instrumennya terkadang besar, rumit dan mahal. (Fiefield & Kealey, 2000)

3. Penggunaan Data
Departemen QAQC merupakan departemen yang juga bertanggung jawab
terhadap pencatatan, pengumpulan dan penyimpanan hasil analisa dan data serta
dokumen yang berhubungan dengan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 27


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

Adapun data-data yang diolah di data base QAQC, antara lain:


1) Data Sample Eksplorasi
2) Data Sample Produksi (termasuk record data hasil sampel pit)
3) Data Sample Pengapalan
Sedangkan dokumen-dokumen yang dibuat maupun dikumpulkan oleh dept.
QAQC, antara lain:
1) Dokumen RoA (Result of Analyisis), pada saat pre-shipment
2) Dokumen CoA (Certificate of Analysis), hasil analisa sampel pengapalan
3) Dokumen Shiper Declaration, untuk keperluan pihak kapal & agent kapal
4) Dokumen Stockpile Verification, untuk keperluan pihak agent kapal
5) Dokumen FMP/TML, untuk keperluan pihak kapal & agent kapal.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 28


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

BAB III

URAIAN ANALISA

Praktik Kerja Industri dilakukan Di laboratorium PT. Bakti Pertiwi


Nusantara, Maluku Utara . Preparasi dan Analisis dilakukan terhadap conto
produksi dan pengapalan tambang bijih nikel dengan metode press pellet. Metode
yang digunakan pada laboratorium yaitu Analisis menggunakan Instrumen XRF
(X-Ray Fluorescence) spectroscopy Bruker S2 Puma.

A. Lokasi dan Waktu


Praktik kerja industri dilaksanakan di PT.Bakti Pertiwi Nusantara yang
terletak di Site Sepo, Kecamatan Weda Utara, Kabupaten Halmahera Tengah,
Provinsi Maluku Utara. Alokasi waktu lebih kurang 4 bulan terhitung sejak tanggal
22 November 2021 – 08 Maret 2022 .

B. Alat dan Bahan


• Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)

Sepatu Safety Masker Sarung Tangan Kacamata Safety


1. Preparasi
a. Kantong coli core ukuran 5 Kg.
b. Plastik Sampel
c. Tray/Talang
d. Spidol Permanent
e. Kuas
f. Kain Majun
g. Scoop 30 D ,1 D
h. Bingkai Matriks 4x5 Size -22,4 mm

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 29


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

i. Kompressor
j. Mesin Jaw Crusher / Palu
k. Oven
l. Mesin Double Roll
m. Mesin Pulverizer

2. Laboratorium
a. Alumunium Cup
b. Spatula
c. Talang
d. Tissue / majun
e. Alkohol 70 %
f. Press Pellet Automatic
g. X-Ray Bruker S2 Puma
h. FLX-K04
i. Cu Disc
j. Sampel bijih Nikel (-200 mesh)

C. Prosedur / Metoda
1. Preparasi
❖ Tujuan
⎯ Untuk mempersiapkan sample dari jumlah besar dan ukuran yang tidak
sama menjadi kecil dan homogen
⎯ Sebagai pengolahan sample yang mewakili suatu yang besar dalam hal ini
tumpukan
❖ Ruang Lingkup
⎯ Prosedur ini mencakup berbagai aktifitas di ruang preparasi basah dan
kering

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 30


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

❖ Definisi
⎯ Preparasi adalah suatu proses persiapan sampel yang melalui beberapa
tahapan seperti crushing, mixing, matriks sampling, pengeringan, Disk
Mill, sieving dan final kualitas.
⎯ Crushing adalah proses pengurangan ukuran sampel menjadi lebih kecil
⎯ Mixing adalah proses pencampuran sampel sehingga menjadi homogen
⎯ Matriks sampling adalah metode untuk memperkecil jumlah sampel
namun tetap mewakili seluruh sampel dengan pembagian sampel menjadi
beberapa bagian.
⎯ Pengeringan merupakan penguapan kandungan air pada sampel menjadi
kering.
⎯ Disk Mill adalah alat untuk memperkecil ukuran partikel sampel dengan
menggunakan disk yang diputar oleh Pulverizer.
⎯ Sieving atau pengayakan merupakan proses pemissahan ukuran dengan
menggunakan sieve yang sudah diketahui ukurannya.
⎯ Final sampel adalah proses terakhir dari preparasi yang siap untuk
dilakukan analisa
❖ Prosedur

a. Preparasi Sampel Channel & Selective Mining


1. Sampel sebanyak 1 kantong kemudian di crushing sesuai dengan instruksi
kerja Crushing.
2. Sampel hasil crushing kemudian di mixing manual dan quartering sampel
menjadi empat bagian (Dua bagian diambil untuk kualitas dan Dua bagian
untuk Arsip)
3. Sampel kualitas dikeringkan menggubakan Oven sesuai prosedur
Pengeringan.
4. Sampel hasil pengeringan berukuran -10 mm dicrushing menggunakan
Double Roll Crusher sesuai dengan instruksi kerja Double Roll Crusher
hingga berukuran -3 mm

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 31


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

5. Dilakukan Crushing sampel yang kering sesuai dengan dengan instruksi


kerja Roll Crusher -10 mm.
6. Sampel di diskmill sesuai dengan instruksi kerja Pulverizing Mill
7. Sampel di-sieving -200 mesh secara manual dengan kuas dan di mixing
8. Sampel berukuran -200 mesh diambil sebanyak 50 ml dan dimasukkan ke
dalam palstik klip yang telah diberi kode sampel.

b. Preparasi Sampel Dome dan Pengapalan


Metode Reduksi Increment
1. Sampel di crushing dengan menggunakan Jaw Crusher sesuai dengan
instruksi kerja Jaw Crusher hingga berukuran – 10 mm.
2. Sampel dibentuk persegi dan direduksi memakai Skop 30 D untuk
mereduksi increment

Tabel 1.3 Skop untuk mengambil atau mereduksi sampel

Sumber : (JIS M 8109 )

3. Jumlah increment per Sub-Lot dengan ukuran semua partikel yang akan
lewat adalah -10 mm dan dimixing lalu dikeringkan pada tingkat yang
cukup, Jumlah per Sub-Lot adalah 20 atau lebih.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 32


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

Gambar 16.3 Mixing Sampel Berukuran -10 mm.

4. Sampel Bagian yang sudah dipecahkan , dibentuk persegi panjang dengan


ketebalan yang ditentukan pada tabel.

Tabel 2.3 Ukuran partikel dan besar Skop reduksi increment

Sumber : (JIS M 8109)

Ukuran semua partikel yang akan


Nomor Skop Ketebalan sampel (mm)
lewat
≤22,4 mm 20 D 35-45
≤16.00 mm 15 D 30-40
≤10,00 mm 10 D 25-35
≤5,00 mm 5D 20-30
≤2,80 mm 3D 15-25
≤1,00 mm 1D 10-20
≤250 µm 0,25 D 5-10

5. Persegi panjang dibagi menjadi 20 bagian, Misalnya 4 bagian kebawah dan


5 bagian kesamping.

Gambar 17.3 Matriks Sampel dilakukan oleh petugas preparasi.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 33


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

6. Pada setiap bagian dari 20 bagian tersebut diambil increment masing masing
1 buah (bagian dipilih secara random) menggunakan Skop untuk mereduksi
increment yang dimasukkan sampai ke lapisan sampel paling bawah,
kemudian dikumpulkan dan dijadikan sampel reduksi.

Pengukuran kadar kelembaban (Moisture Content/ MC) untuk Sampel Dome


dan Sampel pengapalan.
1. Setiap sampel bagian yang didapat dari membagi sublot menjadi bagian
yang lebih kecil, setelah dipecahkan dengan alat pemecah yang tepat
sampai ukuran 22,4 mm atau kurang, kemudian direduksi dan dipersiapkan
menjadi 1 buah sampel sesuai aturan seberat 1~5 kg.
2. Reduksi dilakukan sesuai aturan dengan metode reduksi increment.
Jumlah increment di sini mengikuti aturan metode reduksi.
3. Sampel pengujian kadar kelembaban yang sudah dipersiapkan 1~5 kg
dipindahkan ke piring pengiring yang sudahdisebutkan tadi dengan posisi
rata dan ketebalan sampel yang sudah ditetapkan, kemudian diukur
massanya.
4. Sampel dimasukkan ke Oven dengan temperatur konstan yang
sebelumnya diatur pada suhu 105 ± 5°C, lalu dikeringkan.
5. Setelah dikeringkan dalam waktu tertentu, dikeluarkan dan diukur
massanya. Setelah itu, setiap 2 jam pengeringan diukur kembali massanya
untuk mengetahui penurunan massa karena panas pengeringan.
6. Pengeringan dilanjutkan sampai persentase penurunan massa karena panas
pengeringan 0.1% atau kurang.
7. Ketika pengeringan selesai, seluruh massa diukur langsung selagi masih
panas.

Final Sample
1. Sampel hasil pengeringan berukuran -10 mm dicrushing menggunakan
Double Roll Crusher sesuai dengan instruksi kerja Double Roll Crusher
hingga berukuran -3 mm.
2. Masukkan sampel berukuran -3 mm yang telah dikeringkan kedalam
tatakan matriks.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 34


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

3. Ratakan sampel matriks 4 x 5 ambil kualitas di tiap bagian, untuk kantong


A digunakan untuk analisa Assay dan Kantong B untuk Arsip.
4. Untuk kantong A dan B diambil lalu dihaluskan dengan Pulverizing Mill
selama 3 Menit hingga berukuran -200 mesh
5. Kemudian sampel di-sieving -200 mesh secara manual dan di mixing.
6. Sample berukuran -200 mesh diambil sebanyak 50 ml dan dimasukkan
kedalam klip plastik yang telah diberi kode sample sebagai final sample.

2. Analisa X-Ray
❖ Tujuan
⎯ Untuk menganalisa sample bijih nickel pada unsur Ni, Co, Fe, SiO2, CaO,
MgO dalam nilai % kadar secara efisien, cepat dan akurat.
⎯ Untuk memberikan informasi nilai kadar unsur Ni, Co, Fe, SiO2, CaO, MgO
pada kegiatan operasional tambang seperti eksplorasi, pra produksi,
produksi dan pengapalan secara tepat.
❖ Ruang Lingkup
⎯ Prosedur ini mencakup berbagai aktivitas di Ruang preparasi sample,
Ruang X-ray Bruker dan Ruang Control.
❖ Definisi
⎯ Press sample merupakan kegiatan persiapan sample yang akan dianalisa
secara x-ray.
⎯ Sinar X adalah sinar gamma yang terpancarkan dalam chember yang
vakum, sinar ini bersumber dari tegangan tinggi dan dapat menembus
dinding.
⎯ X-Ray Bruker adalah Instrumen yang mempunyai Gonio meter, fix chanel
dan cristal yang berfungsi menganalisa sample yang terdiri dari unsur Ni,
Co, Fe, SiO2, CaO, MgO dengan methode multi analisis atau dua puluh
sample dalam setiap analisa.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 35


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

❖ Prosedur
a. Press Sample
1. Press sample dilakukan terhadap final sample, yaitu hasil proses preparasi
dengan ukuran -200 mesh, dari sample Channel, Selektif Mining, ETO,
EFO dan Kapal
2. Dicatat sample yang akan dipress sesuai dengan formulir X-Ray.
3. Ditimbang sample sesuai dengan instruksi kerja Penimbangan Sample X-
Ray.
4. Dimasukkan chempleks pellet kedalam tube.
5. Dilakukan press sample sesuai Instruksi kerja press sample.
6. Dibersihkan sample dari sisa sample yang lengket pada chempleks.
7. Dimasukkan sample ke dalam oven selama 5 menit pada suhu 70 oC
b. Analisa X-Ray Bruker
1. Disambungkan Instrumen Bruker S2 Puma pada aliran listrik
2. Tekan tombol power ke posisi “I” pada Instrumen ED Xrf S2 Puma

Gambar 18.3 Tombol Power Instrumen Bruker S2 Puma

Ketika Instrumen sedang booting, dalam layar akan terlihat indikasi


“Server” dan “Framework” sedang memulai. Program akan berjalan
selama beberapa menit sampai bisa di pergunakan

Gambar 19.3 Starting Server

Gambar 20.3 Starting Framework

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 36


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

3. Setelah “Server” dan “Framework” sudah selesai, akan muncul permintaan


login.

Gambar 21.3 Login Instrumen Bruker S2 Puma

4. Setelah login, logo Bruker akan muncul seberntar sebelum menu utama
muncul

Gambar 22.3 logo Bruker

5. Setelah logo Bruker muncul, Instrumen akan meminta untuk memutar


kunci “High Voltage”. Putar kunci searah jarum jam ke posisi 2

Gambar 23.3 Permintaan menyalakan High Voltage

Gambar 24.3 Pemutar Kunci High Voltage

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 37


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

2
Gambar 25.3 Lampu Peringatan X-Ray Menyala

6. Pada layar menu utama, pilih “TOUCH CONTROL”

Gambar 26.3 Menu Utama Instrumen Bruker S2 Puma

7. Ketika “TOUCH CONTROL” sudah dipilih, analisa pada Instrumen bisa


dipergunakan

Gambar 27.3 Flexi Grid Instrumen Bruker S2 Puma

8. Vacum Dihidupkan dengan dihubungkan ke arus listrik.


9. Operator melakukan pengecekan mesin X-Ray dan kondisi ruangan dengan
parameter sebagai berikut:
a. Tegangan pada 40 KV
b. Arus 4920 mW
c. Suhu ruangan berkisar 20-25oC
d. Kode sample
10. Jika terjadi ketidak stabilan X-Ray pengecekan dilakukan dengan
menggunakan monitor pada bruker.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 38


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

Gambar 28.3 Monitor Pada Instrumen Bruker S2 Puma

11. Dilakukan pengecekan Harian terlebih dahulu (Vacum Calibration, Energy


Calibration Check dan Quality Check)
Vaccum Check

a. Lakukan Cek harian dengan mengukur “Vacuum Check”, “Energy


Calibration” dan “Quality Check”
b. Program “Vaccum Check” direkomendasikan untuk dilakukan tiap
hari dan tahap pertama kali yang harus dilakukan sebelum analisa
sampel.
c. Pada tab menu “Loader”, masuk ke “Reference Specimens” dan pilih
“Vacuum Calibration”, Pilih “Load Selection” pada posisi tray yang
kosong.

Gambar 29.3 Tampilan Menu Vaccum Calibration

d. Masukan “Cu Disc” pada posisi yang sudah ditentukan

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 39


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

e. “Start” untuk memulai analisa, analisa akan berlangsung sekitar 6


menit.

Gambar 30.2 Tampilan Monitor Setelah Vaccum Calibration

Energy Calibration

a. Program “Energy Calibration” direkomendasikan untuk dilakukan


tiap hari dan tahap kedua yang harus dilakukan setelah “Vacuum
Check”
b. Pada tab “Loader”, pilih “Reference Specimens”, pilih “Energy
Calibration”
c. Tempatkan pada posisi yang kosong, pilih “Load Sample”

Gambar 31.3 Tampilan Menu Energy Calibration

d. Pastikan “Cu Disc” diposisikan sesuai dengan posisi di “Loader”


e. Tekan tombol “Start”, pengukuran akan berlangsung sekitar satu
menit dan dalam kondisi “AIR”
f. Setelah selesai akan muncul tampilan hasil “OK”.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 40


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

Gambar 32.3 Tampilan Monitor Setelah Energy Calibration

Quality Check
a. Pada instrumen S2 Puma mempunyai dua aplikasi kontrol yang
menggunakan ”FLX-K04”
• “Quality Check” berfungsi untuk mengetahui kestabilan
instrumen
• “Drift+QC-SMART” berfungsi untuk mengetahui kestabilan
program standardless “SMART-QUANT”
b. Pada tab “Loader”, pilih “Control Specimens”, pilih “Quality
Check”
c. Pilih posisi yang kosong pada loader, dan klik “Load Sample”
d. Tekan tombol “Start”, analisa akan berlangsung sekitar enam menit.
e. Tampilan hasil akan akan muncul “OK” jika pengukuran selesai
f. Jika quality check gagal, lakukan beberapa koreksi
• Indikator berwarna hijau, element masih dalam batas toleransi
• Indikator berwarna jingga, element sudah dalam kondisi
toleransi
12. Dilakukan melakukan analisa sesuai dengan Instruksi Kerja Pengoperasian
X-Ray Bruker.
13. Dilakukan analisa sample menggunakan program Bruker Software dengan
memasukkan sample kedalam sample chamber satu persatu. Setelah
vacuum, chamber x-ray akan terbuka dan proses analisa berlangsung selama
480 detik/sampel dan 100% completed
14. Hasil analisa akan muncul pada layar monitor komputer dalam satuan %
kadar untuk unsur Ni, Co, Fe, SiO2, CaO dan MgO
15. Dicatat pada buku hasil analisa sample.
16. Jika terjadi trouble shooting pada saat analisa,bisa mengikuti Instruksi Kerja
sesuai dengan trouble yang terjadi.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 41


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

17. Setelah Analisa Selesai, Instrumen Bruker S2 Puma dimatikan


a. Pada Layar S2 Puma Loader, sentuh ikon keyboard yang berada di
bawah layar

Gambar 33.3 Mematikan Instrumen Bruker S2 Puma

b. Pada layar berikutnya, sentuh ikon “SHUTDOWN”

Gambar 34.3 Tampilan Menu Shutdown

c. Konfirmasi shutdown

Gambar 35.3 Tampilan Konfirmasi Shutdown

d. Setelah layar mati, tekan tombol power ke posisi “O”

Gambar 36.3 Tombol Power

e. Jika akan merestar S2 PUMA, tunggu kira-kira 10 detik sebelum


merestar instrumen

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 42


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Untuk Memastikan hasil Analisa yang dilakukan valid dan sesuai PT.
Bakti Pertiwi Nusantara melakukan kalibrasi metode yang digunakan dan sebagai
Control Chart dilakukan pengawasan dari kesesuaian pembacaan dari CRM
OREAS, Quality Check, Standar internal (Daily Chart) yang dibandingkan dengan
Sertifikat serta replikat dan duplikat sampel yang dianalisa.

Berikut ialah hasil Assay / Analisa mineral dari sampel produksi yang
dipergunakan untuk membuat plan pengapalan atau barge. Pada kali ini dibuat plan
pengapalan dengan kontrak Ni = 1,64 % dengan jumlah muatan ± 7500 WMT.

Tanggal pembuatan : 01 Januari 2022

Jenis Sampel : Sampel Produksi

Tabel 3.4 Hasil Assay dan Tonase Dome untuk Nominasi Plan Pengapalan

Tonase Asal Lokasi


Kode Dome Ni Fe Co CaO MgO SiO2 SM
(Survey) Material Dome

GI059 776.04 1.40 16.59 0.040 0.23 17.34 33.64 1.94 PIT 1 EFO 1
HILLCON081 618.13 1.56 22.51 0.07 0.34 17.81 29.93 1.68 PIT 3 EFO 1
HILLCON065_B 414.44 1.60 20.38 0.07 0.41 17.89 29.52 1.65 PIT 3 EFO 2
HILLCON057 658.66 1.63 13.88 0.04 0.17 25.52 37.77 1.48 PIT 3 EFO 1
HILLCON080 652.53 1.66 19.84 0.06 0.37 20.91 33.70 1.61 PIT 3 EFO 2
HILLCON028_SB 722.31 1.66 15.10 0.04 0.44 25.50 35.33 1.39 PIT 3 EFO 1
HILLCON089_SB 207.72 1.67 18.93 0.05 0.47 21.98 31.35 1.43 PIT 3 EFO 1
HILLCON056 924.34 1.70 15.90 0.04 0.40 23.57 35.47 1.50 PIT 3 EFO 1
HILLCON054_+054_1 852.08 1.70 18.54 0.05 0.32 20.76 31.68 1.53 PIT 3 EFO 1
D18 458.38 1.71 15.68 0.040 0.36 16.78 36.34 2.17 PIT 1 EFO 2
HILLCON051 573.42 1.71 19.59 0.06 0.21 18.68 33.30 1.78 PIT 3 EFO 2
HILLCON059 795.49 1.74 15.67 0.04 0.31 22.51 34.39 1.53 PIT 3 EFO 1
GI146 300.81 1.80 16.27 0.04 0.28 20.88 35.76 1.71 PIT 2 EFO 1
1.65 17.40 0.05 0.33 21.04 33.87 1.63
Total TONASE 7,954.33

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 43


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

Tabel 4.4 Pembagian Sublot Pengapalan


Tonase / Asal Lokasi
Kode Dome RITASE Tonase (Survey) Ni Fe Co CaO MgO SiO2 SM
DT Material Dome
HILLCON065_B 18 23 414.44 1.60 20.38 0.07 0.41 17.89 29.52 1.65 PIT 3 EFO 2
HILLCON057 18 37 658.66 1.63 13.88 0.04 0.17 25.52 37.77 1.48 PIT 3 EFO 1
HILLCON080 18 36 652.53 1.66 19.84 0.06 0.37 20.91 33.70 1.61 PIT 3 EFO 2
HILLCON089_SB 18 5 81.72 1.67 18.93 0.05 0.47 21.98 31.35 1.43 PIT 3 EFO 1
SUBLOT 1 100 1,807.35 1.64 17.75 0.05 0.31 21.95 34.12 1.56
HILLCON089_SB 18 7 126.00 1.67 18.93 0.05 0.47 21.98 31.35 1.43 PIT 3 EFO 1
D18 18 25 458.38 1.71 15.68 0.040 0.36 16.78 36.34 2.17 PIT 1 EFO 2
HILLCON059 18 17 306.00 1.74 15.67 0.04 0.31 22.51 34.39 1.53 PIT 3 EFO 1
HILLCON056 18 50 906.34 1.70 15.90 0.04 0.40 23.57 35.47 1.50 PIT 3 EFO 1
SUBLOT 2 100 1,796.72 1.71 16.02 0.04 0.38 21.55 35.22 1.67
HILLCON056 18 1 18.00 1.70 15.90 0.04 0.40 23.57 35.47 1.50 PIT 3 EFO 1
GI146 18 17 300.81 1.80 16.27 0.04 0.28 20.88 35.76 1.71 PIT 2 EFO 1
HILLCON051 18 32 573.42 1.71 19.59 0.06 0.21 18.68 33.30 1.78 PIT 3 EFO 2
HILLCON054_+054_1 18 4 72.00 1.70 18.54 0.05 0.32 20.76 31.68 1.53 PIT 3 EFO 1
HILLCON028_SB 18 40 722.31 1.66 15.10 0.04 0.44 25.50 35.33 1.39 PIT 3 EFO 1
HILLCON081 18 6 108.00 1.56 22.51 0.07 0.34 17.81 29.93 1.68 PIT 3 EFO 1
SUBLOT 3 100 1,794.53 1.70 17.32 0.05 0.33 21.87 34.28 1.59
HILLCON081 18 28 510.13 1.56 22.51 0.07 0.34 17.81 29.93 1.68 PIT 3 EFO 1
HILLCON059 18 27 489.49 1.74 15.67 0.04 0.31 22.51 34.39 1.53 PIT 3 EFO 1
GI059 18 43 776.04 1.40 16.59 0.040 0.23 17.34 33.64 1.94 PIT 1 EFO 1
HILLCON054_+054_1 18 43 780.08 1.70 18.54 0.05 0.32 20.76 31.68 1.53 PIT 3 EFO 1
SUBLOT 4 142 2,555.73 1.59 18.19 0.05 0.29 19.47 32.44 1.68

Tanggal Analisa : 28-29 Januari 2022

Jenis Sampel : Sampel Pengapalan

Tabel 5.4 Hasil Analisa Sampel BG. LANCAR VI


Experiment name Measurement Finished Sample ID Ni (%) Fe (%) Co (%) CaO (%) MgO (%) SiO2 (%) Fe2O3 (%) Al2O3 (%) Cr2O3 (%) MnO (%) S/M
BPN NOV 21 28 Januari 2022 TB. DHARMA 7 BG. LANCAR VI LOT 1 1.69 16.65 0.020 0.32 19.26 33.36 23.80 1.16 0.95 0.37 1.73
BPN NOV 21 28 Januari 2022 TB. DHARMA 7 BG. LANCAR VI LOT 1 1.68 16.66 0.020 0.33 19.23 33.19 23.82 1.18 1.00 0.38 1.73
BPN NOV 21 28 Januari 2022 TB. DHARMA 7 BG. LANCAR VI LOT 1 1.67 16.66 0.020 0.32 20.01 32.71 23.81 1.15 0.96 0.37 1.63
1.68 16.66 0.020 0.32 19.50 33.09 23.81 1.16 0.97 0.37 1.70
BPN NOV 21 28 Januari 2022 TB. DHARMA 7 BG. LANCAR VI LOT 2 1.61 15.32 0.020 0.28 20.61 33.84 21.91 0.72 0.96 0.34 1.64
BPN NOV 21 28 Januari 2022 TB. DHARMA 7 BG. LANCAR VI LOT 2 1.62 15.28 0.020 0.27 22.60 38.36 21.84 1.28 1.04 0.37 1.70
BPN NOV 21 28 Januari 2022 TB. DHARMA 7 BG. LANCAR VI LOT 2 1.62 15.36 0.020 0.27 21.91 35.97 21.95 1.02 0.99 0.36 1.64
1.62 15.32 0.020 0.27 21.71 36.06 21.90 1.01 1.00 0.36 1.66
BPN NOV 21 28 Januari 2022 TB. DHARMA 7 BG. LANCAR VI LOT 3 1.55 15.27 0.020 0.38 19.43 33.70 21.83 0.90 0.92 0.33 1.73
BPN NOV 21 28 Januari 2022 TB. DHARMA 7 BG. LANCAR VI LOT 3 1.54 15.28 0.020 0.41 20.48 33.68 21.84 0.79 0.93 0.35 1.64
BPN NOV 21 28 Januari 2022 TB. DHARMA 7 BG. LANCAR VI LOT 3 1.56 15.39 0.020 0.36 20.54 34.32 22.01 0.85 1.00 0.35 1.67
1.55 15.31 0.020 0.38 20.15 33.90 21.89 0.85 0.95 0.34 1.68
BPN NOV 21 29 Januari 2022 TB. DHARMA 7 BG. LANCAR VI LOT 4 1.68 17.64 0.020 0.33 19.82 32.17 25.22 0.88 0.92 0.40 1.62
BPN NOV 21 29 Januari 2022 TB. DHARMA 7 BG. LANCAR VI LOT 4 1.69 17.69 0.020 0.34 19.52 31.62 25.29 0.77 1.01 0.40 1.62
BPN NOV 21 29 Januari 2022 TB. DHARMA 7 BG. LANCAR VI LOT 4 1.67 17.83 0.020 0.32 17.63 30.59 25.50 0.59 0.96 0.39 1.74
1.68 17.72 0.020 0.33 18.99 31.46 25.34 0.75 0.96 0.40 1.66

Quantity Ni (%) Fe (%) Co (%) CaO (%) MgO (%) SiO2 (%) Fe2O3 (%) Al2O3 (%) Cr2O3 (%) MnO (%) MC % S/M
Note : 2015 1.68 16.66 0.020 0.32 19.50 33.09 23.81 1.16 0.97 0.37 34.31 1.70
Total Ritase : 373 2015 1.62 15.32 0.020 0.27 21.71 36.06 21.90 1.01 1.00 0.36 32.14 1.66
Total Tonase : 7514.461 1531 1.55 15.31 0.020 0.38 20.15 33.90 21.89 0.85 0.95 0.34 33.59 1.68
Tonase/ Ritase 20.15 1954 1.68 17.72 0.020 0.33 18.99 31.46 25.34 0.75 0.96 0.40 39.17 1.66
7514.46 1.64 16.30 0.020 0.32 20.09 33.63 23.30 0.95 0.97 0.37 34.85 1.67

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 44


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

Tabel 6.4 Realisasi Plan per Sublot pada BG. LANCAR VI

REALISASI SUBLOT BG LANCAR VI - TB. DHARMA 7 Assay Result Lab


Tanggal Shift Kode EFO Blok EFO ret tonase Ni Fe MgO SiO2 Ni Fe Co CaO MgO SiO2 Disc
26 Januari 2022 1 HJS.054+054_1 EFO 1 48 20 967 1.70 18.54 20.76 31.68
Sublot 1 26 Januari 2022 2 GI.059 EFO 1 13 20 262 1.40 16.59 17.34 33.64
26 Januari 2022 1 HJS.081 EFO 1 39 20 786 1.56 22.51 17.81 29.93
100 2,015 1.61 19.83 19.16 31.25 1.68 16.66 0.020 0.32 19.50 33.09 0.07
Tanggal Shift Kode EFO Blok EFO ret tonase Ni Fe MgO SiO2 Ni Fe Co CaO MgO SiO2 Disc
26 Januari 2022 2 GI.059 EFO 1 26 20 524 1.40 16.59 17.34 33.64
Sublot 2 27 Januari 2022 2 HJS.057 EFO 1 37 20 745 1.63 13.88 25.52 37.77
27 Januari 2022 2 HJS.056 EFO 1 37 20 745 1.70 15.90 23.57 35.47
100 2,015 1.60 15.33 22.67 35.85 1.62 15.32 0.020 0.27 21.71 36.06 0.02
Tanggal Shift Kode EFO Blok EFO ret tonase Ni Fe MgO SiO2 Ni Fe Co CaO MgO SiO2 Disc
27 Januari 2022 1 HJS.056 EFO 1 11 20 222 1.70 15.90 23.57 35.47
Sublot 3 27 Januari 2022 1 D.18 EFO 2 25 20 504 1.71 15.68 16.78 36.34
27 Januari 2022 1 HJS.059 EFO 1 40 20 806 1.74 15.67 22.51 34.39
76 1,531 1.72 15.71 20.78 35.19 1.55 15.31 0.020 0.38 20.15 33.90 -0.17
Tanggal Shift Kode EFO Blok EFO ret tonase Ni Fe MgO SiO2 Ni Fe Co CaO MgO SiO2 Disc
27 Januari 2022 2 HJS.089_SB EFO 1 12 20 242 1.67 18.93 21.98 31.35
Sublot 4 27 Januari 2022 2 HJS.051 EFO 2 29 20 584 1.71 19.59 18.68 33.30
27 Januari 2022 2 HJS.028_SB EFO 1 36 20 725 1.66 15.10 25.50 35.33
27 Januari 2022 2 HJS.080 EFO 2 20 20 403 1.66 19.84 20.91 33.70
97 1,954 1.68 17.89 22.08 33.89 1.68 17.72 0.020 0.33 18.99 31.46 0.00

Note : Realisasi Sublot Assay Result Disc MC


Total Ritase : 373 Sublot 1 2015 1.61 Sublot 1 2015 1.68 0.07 2015 34.31
Total Tonase : 7514.461 Sublot 2 2015 1.60 Sublot 2 2015 1.62 0.02 2015 32.14
20.15 Sublot 3 1531 1.72 Sublot 3 1531 1.55 -0.17 1531 33.59
Sublot 4 1954 1.68 Sublot 4 1954 1.68 0.00 1954 39.17
7514 1.65 7514 1.64 -0.01 7514 34.85

B. Pembahasan
Tujuan dari dilakukannya preparasi ialah mereduksi suatu increment
dimana mengurangi banyak dan besarnya suatu sampel tanpa mengurangi
kualitasnya. Berdasarkan (JIS M 8109, 1996) : Garnierite Nickel Ore-Methods for
Sampling, Sample Preparation, and Determination of Moisture Content. reduksi
sampel dapat dilakukan dengan 1 metode atau lebih dari metode reduksi berikut :
Metode reduksi increment, Metode halving, Metode conic quadran & Metode
dengan alat reduksi. Metode yang digunakan di PT. Bakti pertiwi Nusantara ialah
kombinasi dari metode reduksi increment dan metode dengan alat reduksi. Sebelum
melakukan reduksi alat yang digunakan pada reduksi harus dibersihkan dengan
seksama sebelum digunakan. Bila akan mereduksi sampel yang berbeda dengan
sampel yang direduksi sebelumnya atau akan mengalirkan Ore yang diambil dari
lot yang berbeda, diharapkan dilakukan pembersihan sebelumnya agar tidak
terjadinya kontaminasi. Ukuran sampel terlebih dahulu diperkecil hingga -10 mm.
Reduksi sesuai aturan diadakan pada sampel dengan ukuran sampai ≤ 22,4 mm.
Kemudian sampel ore di Mixing dan matriks sampel 20 bagian dengan cell 4x5
diambil hingga sesuai dengan jumlah yang diinginkan menggunakan Skop 30 D.
Perlakuan matriks dapat dilakukan lebih dari sekali sesuai dengan jumlah sampel

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 45


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

yang dibutuhkan dengan catatan diperhatikan agar selama proses reduksi tidak ada
sampel yang terserak, mengalami perubahan kualitas, atau tercampur dengan benda
lain. Sampel hasil direduksi di keringkan dengan menggunakan oven, dari sebagian
sampel hasil matriks 4x5 diambil untuk parameter Kadar Kelembaban (MC).
Parameter kelembaban hanya dilakukan pada sampel Dome (ETO, EFO) dan
Sampel Kapal untuk keperluan dokumen Pengapalan.

Kemudian dilanjutkan pada preparasi kering sampel hasil pengeringan


diperkecil ukuran hingga partikelnya berukuran -3 mm menggunakan Double roll
Crusher agar mempermudah kerja alat Pulverizer. Seteleah sampel berukuran -3
mm dilanjutkan dengan matriks sampel 4x5 dan dibagi menjadi 2 kantong,
Kantong sampel A untuk Assay dan Kantong B untuk Arsip/ Pile. Dilanjutkan
penghalusan dengan menggunakan Pulverizer/ Disk mill selama 7 menit atau lebih
hingga sampel homgen berukuran -200 mesh. Berdasarkan JIS M 8109 ukuran
partikel sampel sebelum dianalisa minimal -100 mesh (125 Mikron) namun untuk
keperluan analisa laboratorium dan arsip sampel dilakukan penghalusan hingga
ukuran partikel sampel -200 mesh (75 Mikron) dengan pertimbangan semakin kecil
ukuran sampel semakin baik pada saat dilakukan press pellet. Sampel kemudian
ditest sieve/uji screening menggunakan ayakan -200 mesh.Kemudian sampel
dimasukkan kedalam plastik klip/paper sample menggunakan Skop 1D atau 0,25D.
Sampel diharapkan sering dihomogenkan agar benar-benar tercampur merata.
Ukuran sampel yang tidak halus atau tidak merata dapat menyebabkan adanya
rongga setelah dilakukan press pellet. Efek ukuran dan berat partikel sangat
berpengaruh terhadap homogenitas bahan, dimana bagian yang berukuran dan berat
lebih besar cenderung akan berpisah dengan bagian yang lebih kecil dan ringan
(segregasi). Oleh karena itu sebelum sampel diambil, bahan harus dicampur secara
merata atau sampel diambil secara acak dari beberapa bagian baik bagian dasar,
tengah, atau bagian atas sehingga diperoleh sampel yang representatif (Sugiarto,
2017).

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 46


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk persiapan analisa sampel
nikel ore untuk instrumen X-Ray Fluorescence (XRF) seperti: metode loose
powder, press pellet, & Fuse bead. Metode yang digunakan di PT. Bakti Pertiwi
Nusantara ialah metode persiapan sampel Press Pellet . Metode Press pellet ini
sangat sederhana, dimana sampel -200 mesh (75 µm) ditimbang sebanyak ±20 gram
di dalam aluminium cup kemudian dimasukkan kedalam alat press otomatis untuk
pengepressan. Percobaan ini menggunakan tekanan 20 ton, sesuai dengan standar
internal PT. Bakti Pertiwi Nusantara. Sebelum dianalisa diperhatikan permukaan
sampel harus datar untuk menghasilkan analisis yang optimal. Sample hasil press
dimasukan ke dalam oven selama 5 menit pada suhu 105 ºC, bertujun
meminimalisisr sampel hasil press menangkap uap air di udara agar sampel hasil
press stabil dalam pembacaan.

Berdasarkan ( JIS M 8126, 1994) : Methods for Determination of Nickel


in Ores. Analisa nikel dalam Bijih Nikel dapat dilakukan dengan metode :
Gravimetri, Titrimetri, Instrumen spectometer UV-Vis, Instrumen SSA dan
Instrumen ICP. Digunakan Instrumen XRF karena dianggap mencakup instrumen
spektrometer UV-Vis, Instrumen SSA dan Instrumen ICP. Instrumen XRF yang
digunakan di PT. Bakti Pertiwi Nusantara ialah Bruker S2 PUMA dengan metode
analisis EDXRF (Energy Dispersive X-Ray Fluorescence).

Prinsip kerja Instrumen EDXRF ialah : Ketika suatu bahan berinteraksi


dengan sinar-X, dengan energi radiasi yang cukup untuk melepaskan elektron kulit
bagian dalam yang terikat erat, atom menjadi tidak stabil dan elektron kulit terluar
menggantikan elektron bagian dalam yang hilang dan akan melepaskan energi
emisi fluoresensi. Setiap unsur memiliki karakteristik yang berbeda, intensitas dari
sinar-X karakteristik tersebut sebanding dengan jumlah (konsentrasi) atom didalam
sample.

Hasil Analisa Assay Laboratorium digunakan untuk melaksanakan


kegiatan yang ada di PT. Bakti Pertiwi Nusantara mulai dari Produksi Ore hingga
Pemasaran. Sampel yang dianalisa di Laboratorium ada beberapa jenis seperti :
Sampel Hasil Bor untuk pemetaan Area PIT, Sampel Channel/ Test Pit untuk

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 47


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

mengetahui karakteristik material yang ada di PIT, Sampel Dome untuk mengetahui
kualitas dari hasil Produksi Ore, Serta Sampel Kapal untuk kegiatan Pemasaran.

Berdasarkan Peraturan menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2019 yang


melarang Ekspor Bahan Mentah terhitung mulai tanggal 1 Januari 2020, Sehingga
PT. Bakti Pertiwi Nusantara hanya mengirim ke smelter yang ada di indonesia,
Smelter Nikel yang ada di Indonesia diantaranya ialah :

1. PT IMIP Indonesia Morowali Industrial Park


2. PT IWIP Indonesia Weda Industrial Park
3. PT VDNI Virtue Dragon Nickel Industry
4. PT GNI Gunbuster Nickel Industry
5. PT JINGCHUAN
6. PT COR Central Omega Resource
7. PT CMMI Cahaya Modern Metal Industri

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 48


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan Praktik kerja industri pada PT. Bakti Pertiwi
Nusantara yang terhitung sejak tanggal 20 November 2021 sampai dengan 08 Maret
2021, maka akhirnya penulis dapat menarik beberapa kesimpulan :

1. Dapat dinyatakan seluruh kegiatan dikerjakan sesuai dengan standar JIS


dimana sesuai dengan persyaratan market penjualan di PT. Bakti Pertiwi
Nusantara.
2. Untuk menunjang produksi yang lebih bermutu dan mampu bersaing
dipasaran, PT. Bakti Pertiwi Nusantara memiliki sarana/ fasilitas pengawasan
dan pengendalian mutu, berupa Laboratorium yang berperan untuk
memastikan Kualitas produk yang dihasilkan dari Produksi Penambangan Bijih
Nikel di PT. Bakti Pertiwi Nusantara.
3. Pemasaran Bijih Nikel di PT. Bakti Pertiwi Nusantara hanya dilakukan
pengiriman ke smelter, Diantaranya :
a. PT IWIP Indonesia Weda Industrial Park.
b. PT VDNI Virtue Dragon Nickel Industry.
c. PT GNI Gunbuster Nickel Industry.
4. Dari pelaksanaan praktik kerja industri siswa di latih untuk menganalisa
sampel secara teliti, efisien, cepat, terampil, dan memperoleh hasil yang akurat.
5. Ilmu yang diperoleh selama praktik kerja industri dapat diterapkan di
laboratorium industri lainnya.
6. Siswa dapat terlibat secara langsung dalam pengambilan sampel, preparasi
sampel dan analisis sampel yang dilakukan, sehingga siswa dapat menerapkan
ilmu yang didapat di sekolah.
7. Siswa dapat mengetahui Pentingnya Keselamatan, Kesehatan dan Efisiensi
dalam bekerja
8. Siswa dapat mengetahui Penggunaan data laboratorium sebagai salah satu
kunci utama kegiatan yang ada di PT. Bakti Pertiwi Nusantara.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 49


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

B. Saran
Setelah melakukan Praktik Kerja Industri di perusahaan PT. Bakti Pertiwi
Nusatara, penulis mengamati wilayah IUP (izin Usaha Pertambangan), adapun
sedikit saran dari penulis sebagai berikut :

1. Hendaknya kerja sama yang sudah terjalin antara pihak Perusahaan dan
Sekolah dapat dipertahankan dan dilanjutkan bahkan lebih ditingkatkan lagi
sebagai sarana peningkatan mutu pendidikan dan sumber daya manusia di
Indonesia.
2. Kesadaran diri karyawan dapat ditingkatkan khususnya masalah kebersihan
dan pengecekan alat yang digunakan di tempat kerja.
3. Khususnya untuk General Affair sebaiknya lebih memperhatikan terkait
mobilitas penjemputan karyawan.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 50


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

DAFTAR PUSTAKA

Brouwer, P. (2010). Theory of XRF : Getting Accuinted with the Principles.


Netherlands: PANalytical.
BRUKER . (2018). S2 PUMA User Manual original Instructions . Karlsruhe :
BRUKER AXS GmbH.
Dinal, w. (2011, NOVEMBER 09). DUNIA WAHYU WORLD. Dipetik 12 27, 2019,
dari BLOGSPOT: http://dunia-wahyu.blogspot.com
Dynatech. (2020, januari 9). Diambil kembali dari Dynatech Articles:
https://www.dynatech-int.com/id/component/content/article/16-dynatech-
articles/285-analisa-bahan-tambang-logam-nikel-2?Itemid=420
Fiefield, F. W., & Kealey, D. (2000). Principles and Practice of Analytical
Chemistry. London: University of Kingston.
Gosseau, D. (2009). Concepts and applications of XRF spectrometry. Diambil
kembali dari http://users.skynet.be/xray corner/xtb/chap011.html,
Isjudarto, A. (2013). PENGARUH MORFOLOGI LOKAL TERHADAP
PEMBENTUKAN NIKEL LATERIT. Seminar Nasional ke 8 Tahun 2013
: Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi, 10-14.
JIS M 8109. (1996). Batu Magnesia Bijih nikel Metode pengambilan contoh,
persiapan contoh dan penetapan kandungan uap air. JSA Web Store, 9-41.
JIS M 8126. (1994). Methods for Determination of Nickel in Ores. Akasaka:
Japanese Standards Association 1-24.
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL RI. (2020).
PELUANG INVESTASI NIKEL INDONESIA. Jakarta.
Kusuma, R. A., Kamaruddin, H., Rosana, M. F., & Yuningsih, E. T. (2019).
Geokimia Endapan Nikel Laterit di Tambang Utara, Kecamatan Pomalaa,.
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol.20. No.2 Mei 2019, 85-92.
Nursahan, I. D. (2013). Penentuan Kawasan Pertambangan Berbasis Sektor
Komoditas Unggulan Sumber Daya Nikel Kabupaten Konawe dan Konawe
Utara Provinsi Sulawesi Tenggara. Buletin Sumber Daya Geologi Volume 8
Nomor 2, 41-53.
PT. Bakti Pertiwi Nusantara. (2020). KEBIJAKAN MUTU & KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP PT. BAKTI
PERTIWI NUSANTARA. Halmahera Tengah: PT. Bakti Pertiwi Nusantara.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 51


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

Shackley, M. S. (2011). X-Ray Fluorescence Spectrometry (XRF) in


Geoarchaeology. London: Springer Science+Business Media, LLC.
Sugiarto, D. (2017). Preparasi Sampel. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Sujiono, E., Diantoro, M., & Samnur. (2014). KARAKTERISTIK SIFAT FISIS
BATUAN NIKEL DI SOROWAKO. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia
10 (02), 163-167.
Svehla, G. (1985). Textbook Of macro And Semimicro Qualitative Inorganic.
London: Logman Group Limited.
Wahyudi, R. (2014). Quality Assurance and Quality Control. Site Molore: PT.
Stargate Pacific Resources.

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 52


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

LAMPIRAN

• Preparasi Basah Sampel Bijih Nikel

Area Preparasi Mixing Sampel Pembuatan Matriks Matriks 4X5

Reduksi Sampel Pengeringan Sampel

• Preparasi Kering Sampel Bijih Nikel

Crushing (-10 mm) Crushing (-3 mm) Dividing sampel Penghalusan (-200 mesh)

Penghalusan (-200 mesh) Sieving 200 mesh Homogenisasi Final Sampel

Sampel 200 mesh

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 53


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

• Press Pellet dan Analisa Sampel Menggunakan Instrumen XRF

Penimbangan Sampel

Sampel hasil penimbangan Press Sampel Menggunankan Alat Press Otomatis

Hasil Press Pemotongan kelebihan cup Pemanasan Sampel pada Oven

Pembersihan Chamber Memasukkan sampel pada chamber Control Specimen

Pembacaan Sampel Area Laboratorium

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 54


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

• Area PIT (Pelaksanaan Inspeksi Tambang)

• Area Stockpile • Area Jetty

• Data Hasil Kalibrasi BPN NOV 21

No DATA SERTIFIKAT KADAR KALIBRASI


Name Ni Fe Co CaO MgO SiO2 Al2O3 Cr2O3 MnO
1 B5.DH19/17 0.59 9.17 0.01 - 29.13 41.38 0.42 - -
2 OREAS 182 0.71 20.58 0.07 0.25 9.16 46.77 4.07 1.29 0.58
3 AO.1742/01 0.87 48.076 0.02 - 0.87 4.42 12.46 - -
4 B5.DH19/02 0.96 52.241 0.05 - 0.22 2.87 7.51 - -
5 OREAS 183 1.00 8.91 0.02 0.71 27.31 44.49 1.60 0.65 0.18
6 OREAS 184 1.02 27.51 0.09 0.22 3.05 42.25 4.62 1.75 0.68
7 F08.178/04 1.04 49.21 0.13 - 0.73 6.12 9.25 - -
8 OREAS 185 1.14 12.89 0.04 0.39 20.22 45.93 2.48 0.91 0.30
9 F08.178/05 1.20 46.26 0.22 - 1.20 8.56 8.40 - -
10 OREAS 186 1.23 22.43 0.07 0.56 4.89 46.29 5.19 1.42 0.52
11 OREAS 187 1.37 13.62 0.06 0.34 17.99 46.66 2.80 0.99 0.36
12 F08.178/07 1.38 34.559 0.09 - 6.46 22.50 2.81 - -
13 AO.1742/04 1.45 50.06 0.07 - 0.16 3.45 6.50 - -
14 OREAS 189 1.48 10.53 0.03 0.33 23.09 46.20 2.09 0.76 0.23
15 AO.1742/06 1.53 45.35 0.17 - 0.60 4.67 7.44 - -
16 OREAS 190 1.64 24.84 0.09 0.13 6.91 38.22 6.00 1.73 0.58
17 OREAS 191 1.75 17.40 0.07 0.28 10.06 47.97 4.27 1.22 0.40
18 OREAS 192 1.77 12.67 0.04 0.31 21.32 43.58 2.76 0.91 0.28
19 B5.DH19/08 1.80 36.14 0.09 - 4.44 15.68 1.52 - -

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 55


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

20 OREAS 193 1.93 13.66 0.05 0.36 20.25 42.72 3.08 0.96 0.32
21 B5.DH19/10 1.96 29.22 0.06 - 8.76 24.24 1.11 - -
22 OREAS 194 2.13 11.53 0.04 0.31 22.83 43.02 2.74 0.82 0.26
23 AO.1742/09 2.58 43.60 0.11 - 0.77 10.23 2.68 - -
24 AO.1742/10 2.90 30.32 0.06 - 6.27 24.07 1.95 - -
25 OREAS 195 2.94 12.80 0.05 0.39 19.01 44.00 3.13 0.96 0.29
DATA PEMBACAAN KALIBRASI
No
Name Ni Fe Co CaO MgO SiO2 Al2O3 Cr2O3 MnO
1 B5.DH19/17 0.63 9.15 0.01 0.210 24.7 39.63 0.10 0.45 0.08
2 OREAS 182 0.69 20.81 0.02 0.290 9.17 41.89 4.10 1.21 0.54
3 AO.1742/01 0.88 48.49 0.05 0.080 2.37 4.41 12.69 2.56 0.39
4 B5.DH19/02 0.94 51.77 0.06 0.020 1.84 3.36 6.79 2.55 0.64
5 OREAS 183 1.02 9.03 0.01 0.680 25.41 41.24 1.51 0.64 0.15
6 OREAS 184 0.99 27.39 0.03 0.240 2.92 37.93 5.08 1.6 0.66
7 F08.178/04 1.03 49.40 0.06 0.030 0.62 4.05 9.10 2.36 1.07
8 OREAS 185 1.13 13.25 0.02 0.380 20.75 42.5 2.40 0.92 0.28
9 F08.178/05 1.19 46.90 0.06 0.050 1.11 5.89 9.68 2.67 1.59
10 OREAS 186 1.21 22.10 0.03 0.570 4.19 44.06 5.19 1.32 0.51
11 OREAS 187 1.34 13.78 0.02 0.380 19.19 46.58 2.49 1.01 0.35
12 F08.178/07 1.34 33.61 0.04 0.160 9.16 21.18 3.59 1.98 0.75
13 AO.1742/04 1.44 50.05 0.06 0.040 0.2 2.81 6.64 2.45 1.32
14 OREAS 189 1.46 10.94 0.01 0.310 22.28 43.35 1.37 0.74 0.21
15 AO.1742/06 1.54 46.00 0.07 0.040 0.71 2.94 8.80 2.35 2.92
16 OREAS 190 1.63 25.18 0.03 0.150 6.37 36.19 5.77 1.63 0.59
17 OREAS 191 1.75 17.54 0.02 0.280 9.32 45.15 3.33 1.17 0.4
18 OREAS 192 1.78 13.13 0.02 0.280 21.17 41.15 2.4 0.86 0.26
19 B5.DH19/08 1.82 35.53 0.04 0.150 5.21 14.68 1.39 1.91 0.66
20 OREAS 193 1.96 14.11 0.02 0.330 20.57 40.43 2.54 0.92 0.3
21 B5.DH19/10 1.98 28.40 0.03 0.210 8.71 21.61 0.68 1.29 0.5
22 OREAS 194 2.16 11.94 0.01 0.290 23.19 41.35 2.23 0.77 0.24
23 AO.1742/09 2.60 44.16 0.05 0.080 0.24 8.28 3.11 2.32 1.12
24 AO.1742/10 2.94 30.33 0.03 0.200 7.29 22.12 1.9 1.62 0.68
25 OREAS 195 2.92 13.38 0.02 0.380 17.47 42.86 2.15 0.94 0.27
SELISIH PEMBACAAN VS SERTIFIKAT
No
Name Ni Fe Co CaO MgO SiO2 Al2O3 Cr2O3 MnO
1 B5.DH19/17 0.04 0.02 0.00 - 4.43 1.75 0.32 - -
2 OREAS 182 0.02 0.23 0.05 0.04 0.01 4.88 0.03 0.08 0.04
3 AO.1742/01 0.01 0.41 0.03 - 1.50 0.01 0.23 - -
4 B5.DH19/02 0.02 0.47 0.01 - 1.62 0.49 0.72 - -
5 OREAS 183 0.03 0.12 0.01 0.03 1.90 3.25 0.09 0.01 0.03
6 OREAS 184 0.03 0.12 0.06 0.02 0.13 4.32 0.46 0.15 0.02
7 F08.178/04 0.01 0.19 0.07 - 0.11 2.07 0.15 - -
8 OREAS 185 0.01 0.36 0.02 0.01 0.53 3.43 0.08 0.01 0.02

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 56


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

9 F08.178/05 0.01 0.64 0.16 - 0.09 2.67 1.28 - -


10 OREAS 186 0.02 0.33 0.04 0.01 0.70 2.23 0.00 0.10 0.01
11 OREAS 187 0.03 0.16 0.04 0.04 1.20 0.08 0.31 0.02 0.01
12 F08.178/07 0.04 0.95 0.05 - 2.70 1.32 0.78 - -
13 AO.1742/04 0.01 0.01 0.01 - 0.04 0.64 0.14 - -
14 OREAS 189 0.02 0.41 0.02 0.02 0.81 2.85 0.72 0.02 0.02
15 AO.1742/06 0.01 0.65 0.10 - 0.11 1.73 1.36 - -
16 OREAS 190 0.01 0.34 0.06 0.02 0.54 2.03 0.23 0.10 0.01
17 OREAS 191 0.00 0.14 0.05 0.00 0.74 2.82 0.94 0.05 0.00
18 OREAS 192 0.01 0.46 0.02 0.03 0.15 2.43 0.36 0.05 0.02
19 B5.DH19/08 0.02 0.61 0.05 - 0.77 1.00 0.13 - -
20 OREAS 193 0.03 0.45 0.03 0.03 0.32 2.29 0.54 0.04 0.02
21 B5.DH19/10 0.02 0.82 0.03 - 0.05 2.63 0.43 - -
22 OREAS 194 0.03 0.41 0.03 0.02 0.36 1.67 0.51 0.05 0.02
23 AO.1742/09 0.02 0.56 0.06 - 0.53 1.95 0.43 - -
24 AO.1742/10 0.04 0.01 0.03 - 1.02 1.95 0.05 - -
25 OREAS 195 0.02 0.58 0.03 0.01 1.54 1.14 0.98 0.02 0.02
Rata-rata 0.02 0.39 0.04 0.02 0.84 2.11 0.45 0.06 0.02

• Daily Chart 24 Januari 2022- 13 Februari 2022

1.60
Daily Chart Laboratorium
1.55
1.50
1.45
1.40
1.35
1.30
1.25
1.20

LCL AVG LWL UCL UWL READING

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 57


MUHAMMAD SAIFULLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

SMK SMAK MAKASSAR

• Pembacaan CRM Harian 06 Februari – 14 Februari

Pembacaan CRM Harian


2

1.8

1.6

1.4

1.2

0.8
06 07 08 09 10 11 12 13 14
Februari Februari Februari Februari Februari Februari Februari Februari Februari
2022 2022 2022 2022 2022 2022 2022 2022 2022
Kalibrasi 184 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99
OREAS 184 0.97 0.97 0.98 0.98 0.98 0.99 0.98 0.98 0.98
Kalibrasi 186 1.21 1.21 1.21 1.21 1.21 1.21 1.21 1.21 1.21
OREAS 186 1.22 1.20 1.21 1.19 1.23 1.22 1.18 1.22 1.19
Kalibrasi 192 1.78 1.78 1.78 1.78 1.78 1.78 1.78 1.78 1.78
OREAS 192 1.75 1.75 1.77 1.79 1.79 1.77 1.75 1.75 1.79

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI 2021-2022 58


MUHAMMAD SAIFULLAH

Anda mungkin juga menyukai