Disusun Oleh:
Kelompok 1
2023
i
KATA PENGANTAR
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah ............................................................................................. 1
Bab II Pembahasan ................................................................................................ 2
1. Pengelolaan .................................................................................................. 2
2. Gangguan-gangguan terhadap Sistem Informasi ......................................... 2
3. Pengendalian-pengendalian Secara Umum .................................................. 2
4. Pengendalian-pengendalian Aplikasi ........................................................... 5
5. Pengendalian-pengendalian Keluaran ........................................................12
Bab III Penutup ....................................................................................................13
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................13
Daftar Pustaka ......................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era digital yang semakin maju ini, pengelolaan sistem informasi pemasaran
menjadi penting bagi perusahaan yang ingin tetap bersaing dan memenangkan
persaingan pasar. Sistem informasi pemasaran melibatkan pengumpulan, pengolahan,
analisis, dan penggunaan data dan informasi untuk menginformasikan keputusan
pemasaran yang efektif.
Sistem informasi pemasaran mencakup berbagai aspek, seperti pengelolaan database
pelanggan, analisis pasar, pemetaan pesaing, manajemen kampanye pemasaran,
pelacakan kinerja penjualan, dan komunikasi pemasaran. Penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi telah memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data
yang lebih besar dan mendalam tentang pelanggan, tren pasar, serta memfasilitasi
interaksi dengan pelanggan secara lebih efektif.
Namun, pengelolaan dan pengendalian sistem informasi pemasaran tidaklah tanpa
tantangan. Perusahaan harus menghadapi masalah keamanan data, privasi pelanggan,
integritas data, dan kompleksitas teknologi yang terus berkembang. Selain itu,
perusahaan juga harus mengatasi hambatan organisasi dalam mengadopsi perubahan
dan memanfaatkan sistem informasi pemasaran dengan maksimal
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengelolaan
Pengelolaan adalah pekerjaan manajer untuk meyakinkan bahwa apa yg telah di
terapkan sudah berjalan dengan semestinya. pertahanan dari sistem informasi disebut
pengendalian dan keamanan sistem informasi (information system control and security)
sistem informasi mempunyai dua kelompok:
1. Pengendalian pengendalian secara umum
2. Pengendalian pengendalian aplikasi
2
Dokumentasi Yang Ada Di Departemen Sistem Informasi:
-Dokumentasi Dokumen Dasar
-Dokumentasi Daftar Rekening
-Dokumentasi Prosedur Manual
-Dokumentasi Prosedur
-Dokumemtasi Sistem
-Dokumentasi Program
-Dokumentasi Operasi
-Dokumentasi Data
Merupakan pengendalian yang sudah di pasang di dalam komputer itu oleh pabrik
pembuatnya.
Pengendalian perangkat keras dapat berupa
1. Parity check
2. Echo check
3. Read after white check
4. Dual read check
5. Vallidity check
Perlu dilakukan menjaga keamanan perangkat keras, perangkat lunak dan manusia di
perusahaan. Pengendalian keamanan fisik dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Pengawasan terhadap pengaksesan fisik
a. Penempatan satpam
b. Membuat agenda kunjungan
c. Pengguunaan tanda pengenal
d. Penggunaan kartu
e. Penggunaan closed-circuit television
f. Penggunaan pengracik kertas
g. Penggunaan pintu masuk keluar
2. Pengaturan lokasi fisik
a. Lokasi yang tidak terganggu oleh lingkungan
b. Gedung terpisah
c. Ketersediaan fasilitas cadangan
3. Penerapan alat alat pengamanan
a. Saluran air
b. Alat pemadam kebakaran
c. Ups (uninperutible power system)
4. Stabilizer
5. Ac
6. Pendekteksi kebakaran
3
D. Pengendalian Keamanan Data.
4. Pengendalian-Pengendalian Aplikasi
Pengendalian-pengendalian aplikasi (application controls)
merupakan pengendalian-pengendalian yang dipasang pada pengolahan aplikasinya, yaitu
pengendalian-pengendalian pada tahap masukan yang disebut dengann pengendalian-
pengendalian masukan (input controls), pengendalian-pengendalian pengolahan
(processing controls) dan pengendalaian-pengendalian keluaran (output controls).
A. Pengendalian-pengendalian Masukan
Pengendalian masukan meliputi kedua tahapan ini, yaitu pengendalian pada tahap
penangkapan data dan pengendalian pada tahap pemasukan data. Pada tahap data
capture (penangkapan data) dapat dilakukan pengendalian sebagai berikut ini.
1. Echo check
Data yang diketikkan pada keyboard untuk dimasukkan ke komputer akan ditampilkan
(echo) pada layar terminal. Dengan demikian operator dapat membandingkan antara
data yang diketikkan dengan data yang seharusnya dimasukkan. Program dibuat
sedemikian rupa dengan memberikan kesempatan pada operator untuk
5
membetulkannya bila data yang diketikkan salah. Kesalahan ini tidak dapat dideteksi
oleh komputer, sehingga harus diperiksa oleh operator.
2. Existence check.
Kode yang dimasukkan dibandingkan dengan daftar kode-kode yang valid dan sudah
diprogram. Misalnya transaksi penjualan hanya mempunyai dua jenis penjualan saja,
yaitu penjualan tunai (kode penjualannya adalah T') dan penjualan kredit (kode
penjualannya adalah 'K'). Bila dimasukkan kode selain T' atau 'K' berarti kode tersebut
adalah salah., karena kode tersebut tidak ada.
3. Cek pencocokan.
Pengecekan ini dilakukan dengan membandingkan kode yang dimasukkan dengan
field di file induk bersangkutan. Misalnya pada transaksi penjualan, barang yang dijual
dimasukkan ke komputer menggunakan kode barang. Kode barang yang dimasukkan
ini akan dicari dan dicocokkan dengan kode barang yang ada di file induk persediaan
barang dagangan. Bila tidak ketemu berarti kemungkinan kode barang tersebut salah
atau barang tersebut tidak ada.
4. Pemeriksaan lapangan.
Field dari data yang dimasukkan diperiksa kebenarannya dengan mencocokkan nilai
dari field data tersebut dengan tipe field-nya. apakah bertipe numerik, alphabetik atkal
angst Mi adalah tipe field numerik harus diisi dengan data numerik. Bila diisi dengan
data bukan numerik berarti salah.
5. Sign check
Field dari data yang bertipe numerik dapat diperikas untuk menentukan apakah telah
berisi dengan nilai yang meng tanda yang benar, positif ataukah negatif. Misalnya unit
yang dijual harus bernilai positif, bila negatif berarti salah
8. Range check.
Nilai yang dimasukkan juga dapat diseleksi supaya tidak kelu dari jangkauan nilai
yang sudah ditentukan. Misalnya suatu organisasi mempunyai 5 buah departemen yang
6
diberi kode A sampai dengan E. Kalau nilai input data di luar departeme tersebut,
misalnya departemennya adalah 'G' berarti salah karena di luar range dari departemen
yang ada.
Dari ketiga cara yang ada ini, yang paling banyak digunakan adalah cara
bilangan prima. Check digit umumnya diletakkan pada posisi akhir digit, tetapi dapat
juga diletakkan di awal posisi. Bila kodenya bukan numeri, dapat juga dipergunakan
check digit, yaitu dengan cara mengkonversikan nilai bukan numerik menjadi numerik
sesuai dengan urutan yang tertentu (misalnya dapat dipergunakan urutan yang sesuai
dengan kode ASCII).
Misalnya cara yang dipergunakan adalah cara bilangan prima dan akan
dimasukkan kode langganan tertentu, yaitu kode langganan 85980. Misalnya operator
memasukkan kode tersebut terbalik menjadi 89580, maka akan dapat dideteksi oleh
program aplikasinya Program komputer dapat mendeteksi kesalahannya, karena kode
yang dimasukkan tersebut akan dihitung kembali check digit-nya sebagai berikut: 8x2-
16, 9X3-27, 5x5-25, 8x7-56. Hasil penjumlahan adalah 124 Hanl penjumlahan ini
dibagi dengan 11 didapatkan nilai II dengan sisa 3. dan dibandingkan dengan check
digit yang ada pada kodenya. Bila tidak sama, berarti kode yang dimasukkan salah
Check digit yang ada pada kode yang dimasukkan temyata tidak a dengan yang
dihitung ulang oleh komputer, berarti kode yang dimasukkan tersebut tidak benar.
B. Pengendalian-pengendalian Pengolahan
9
6. Kesalahan urutan data.
Record di file induk akan di-update oleh data transaksi. Sebelum dilakukan proses
peng-update-an ini, bila terjadi penambahan data baru atau penghapusan data atau
perubahan-perubahan terhadap file induk, maka proses-proses ini harus dilakukan
terlebih dahulu, kalau tidak, maka dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan-
kesalahan. Misalnya ada langganan baru yang melakukan transaksi kredit dengan
perusahaan, maka data langganan baru ini harus direkamkan terlebih dahulu ke file
induk sebelum dilakukan proses update. Bila tidak, maka pada waktu meng-update file
induk, data langganan tersebut tidak akan ditemukan di file induk. Contoh yang lainnya
adalah, misalnya terjadi perubahan terhadap kode suatu barang, maka file induk harus
disesuaikan terlebih dahulu sebelum proses update dilakukan.
2. Matching check
Pada tahap pengolahan data, pencarian data di suatu file yang tidak ketemu harus dapat
dideteksi. Matching check merupakan pengendalian untuk melakukan hal ini.
Misalnya pada waktu melakukan proses update dari transaksi penjualan kredit, pin data
suatu langganan tidak ada di file induk piutang langganan maka harus ditampilkan
dalam layar sebagai suatu kesalahan, sehingga kesalahan ini dapat dideteksi. Bila
kesalahan ini terdeteksi, maka piutang langganan tersebut tidak akan tercatat.
5. Crossfooting check
Crossfootinng check dilakukan dengan menjumlahkan masing-masing item data secara
ke samping (horizontal) dan secara independen juga dilakukan pejumlahan secara
tegak (vertikal). Total penjumlahan ke samping dan total penjumlahan tegak dapat
dicocokkan secara menyilang dan harus didapatkan hasil yang sama.
6. Record Locking
Proses konkuresi terjadi karena record yang sama di dalam suatu file dipergunakan
oleh lebih dari satu pemakai. Untuk mengatasi konkuresi dapat dilakukan dengan
mengunci record yang sedang dipergunakan, sehingga tidak dapat dipergunakan oleh
pemakai lain
1. Echo Technique
Echo technique atau disebut juga echoplex merupakan cara pendeteksian kesalahan
11
denngan cara data yang sudah ditransmisikan dipantulkan atau dikirimkan balik (echo)
oleh penerima kembali ke pengirim. Pengirim kemudian membandingkan hasil yang
dikirimkan balik tersebut dengan apa yang dikirimkan, bila keduanya cocok, berarti
tidak terjadi kesalahan, bila tidak cocok, berarti terjadi kesalahan dalam transmisi.
5. Pengendalian-pengendalian Keluaran
Keluaran (output) yang merupakan produk dari pengolahan data dapat disajikan dalam
dua bentuk utama, yaitu dalam bentuk hard copy dan dalam bentuk soft copy. Dalam
bentuk hard copy yang paling banyak dilakukan adalah berbentuk laporan yang dicetak
menggunakan alat cetak (printer) dan dalam bentuk soft copy yang paling umum adalah
berbentuk tampilan di layar terminal. Pengendalian-pengendalian keluaran dimaksudkan
untuk diterapkan pada kedua macam bentuk keluaran tersebut.
Untuk menghasilkan laporan yang berbentuk hard copy dapat dilakukan melalui
beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut ini.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
14