Anda di halaman 1dari 9

I

BUPATI KOLAKA UTARA


PROVINSI SULAWESI TENOGARA

PERATURAN BUPATI KOLAKAUTARA


NOMOR \2.. TAHUN

TENTANG
PENDELEGASIAN KEWENANGAN PENYELENGGARAANPELAYANAN
PERIZINAN BERUSAHA DAN NON PERIZINAN KEPADA KEPALA
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANANTERPADU SATU PINTU
KABUPATENKOLAKAUTARA

DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA


BUPATI KOLAKAUTARA,

Menimbang : a. bahwa untuk memberikan kepastian hukum dalam


berusaha, serta menjaga kualitas perizinan yang dapat
dipertanggungjawabkan, perlu didukung penyelenggaraan
penzman dan non perizinan yang cepat, mudah,
terintegrasi, transparan, efisien, efektif dan akuntabel;
b. bahwa berdasarkan Pasal 5 ayat ( 1) Peraturan Pemerintah
Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha di Daerah, Bupati Mendelegasikan Kewenangan
Pemerintah Daerah dalam Perizinan Berusaha di Daerah
kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka Utara;
c. bahwa Peraturan Bupati Kolaka Utara Nomor 14 Tahun
2018 tentang Pelimpahan Kewenangan di Bidang Perizinan
dan non Perizinan Kepada Kepala Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka
Utara tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan,
kebutuhan masyarakat dan tuntutan penyelenggaraan
pemerintahan daerah sehingga perlu diganti;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan
Peraturan Bupati tentang Pendelegasian Kewenangan
Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Berusaha dan non
-· 2 .....

Perizinan k padn inas P n naman Modal dan P layan n


T rpadu atu I int l I< bup ten Kolaka Utara;

1 ngi tgat 1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2003 tentang


Pembentukan Kabupaten Bombana, Kabupaten Wakatobi
clan Kabupaten Ko]aka Utara di Propinsi Sulawesi T nggara
(LNRI Tahun 2003 Nomor 144, Tambahan LNRJ Nornor
4339);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanarnan
Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4724); sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6573);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5038);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Pera tu ran Perundang-Undangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 184, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2022 tentang Hubungan Antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 4, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6757);
6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5601);
7, Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik
... -·-·

Ind nesia Tahun 2012 N m r 215. Tambahan Lernbaran


Negara Reput lik lndone ia N rnor 53. 7);
P raturan P m rintah Nomor Tah m 2021 t nt ng
Penyelenggaraan ~ rizinan Berusaha B rbasi Ri iko
(Lernb ran Negara R publik lndon ia Tahun 202 J Nomor
1 . Tambahan Lernbaran Negara Republik Ind n sia Nomor
6617);
I 0. Peraturan Pemerintah 6 Tahun 2021 tentang
Nomor
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Di Daerah [Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 16,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6618);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Prociuk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036}
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas
Peratura Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Serita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157};
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 138 Tahun 2017
tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Daerah (Serita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 1956};
13. Peraturan Daerah Kolaka Utara Nomor 3 Tahun 2016
Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Kolaka Utara;
14. Peraturan Bupati Kolaka Utara Nomor 10 Tahun 2019
Tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Kolaka Utara
Nomor 30 tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Togas Fungsi dan Tata Kerja Dinas Penanaman
Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Kolaka Utara;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan PERATURAN BUPATI TENTANG PENDELEGASIAN


KEWENANGAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN
BERUSAHA DAN NON PERIZINAN KEPADA KEPADA KEPALA
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANANTERPADU SATU
PINTU KABUPATEN KOLAKA UTARA

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud d ngan :


-4-

1. Daerah adalah Kabupaten Kolaka Utara.


2· Pemerintah Da rah adalah Bupati dan Perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Kolaka
Utara;
3. Bupati adalah Bupati Kolaka Utara.
4. Delegasi adalah pelimpahan Kewenangan dari Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan yang lebih tinggi kepada Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan yang lebih rendah dengan tanggung jawab dan tanggung
gugat beralih sepenuhnya kepada penerima delegasi.
5. Penyelenggaraan Perizinan Berusaha adalah kegiatan perizinan berusaha
di daerah yang proses pengelolaannya secara elektronik mulai dari tahap
permohonan sampai dengan terbitnya dokumen yang dilakukan secara
terpadu dalam satu pintu.
6. Penyelenggaraan Non perizinan adalah kegiatan Non perizinan yang
proses pengelolaannya mulai dari tahap permohonan sampai tahap
terbitnya dokumen dilakukan secara terpadu dalam satu pintu dan satu
tempat.
7. Penyelenggara DPMPfSP Daerah adalah Pejabat Pemerintah Daerah
sesuai dengan kewenangan berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
8. Perizinan Berusaha adalah legalitas yang diberikan kepada pelaku usaha
untuk memulai dan menjalankan usaha dan/ atau kegiatannya.
10. Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang selanjutnya disingkat PTSP
adalah pelayanan perizinan dan nonperizinan secara terintegrasi dalam
satu kesatuan proses dimulai dari tahap permohonan sampai dengan
tahap penyelesaian produk pelayanan berupa dokumen perizinan
dan/ atau non perizinan dalam satu pin tu dan satu tempat.
11. Risiko adalah kemungkinan untuk terjadinya cidera atau kerugian dari
suatu bahaya atau kombinasi kemungkinan dan akibat bahaya.
12. Perizinan Berusaha Berbasis Risiko adalah Perizinan Berusaha
berdasarkan tingkat Risiko kegiatan usaha.
13. Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online
Single Submission yang selanjutnya disingkat OSS adalah sistem
Perizinan Berusaha yang diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan atas
nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur, bupati/wali kota kepada
pelaku usaha melalui sistem elektronik yang terintegrasi.
14. Non perizinan adalah pemberian legalitas kepada orang atau
pelaku usaha/kegiatan tertentu dalam bentuk tanda daftar, rekomendasi,
kemudahan pelayanan, fasilitas fiskal, informasi, fatwa atau lainnya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
15. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia adalah mengklasifikasikan
aktivitas/kegiatan ekonomi Indonesia yang menghasilkan produk/ output
baik berupabarang maupun jasa, berdasarkan lapangan usaha/Bidang
Usaha yang digunakan sebagaia cuan standar dan alat koordinasi,
integrasi, serta sinkronisasi penyelenggaraan statistik.
-s-
16. Dinas Penanarnan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang
selanjutnya disingkat DPMPTSP adalah Perangkat Daerah yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang penanaman modal
dan PTSP Daerah.
17. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang
selanjutnya disebut Kepala DPMPTSP adalah Kepala Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka Utara.

Pasal 2
MAKSUD DAN TUJUAN

Peraturan Bupati ini bermaksud:

a. memberikan kepastian hukum dalam berusaha, menjaga kualitas


Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan Non perizinan yang dapat
dipertanggungjawabkan;
b. melaksanakan tugas, fungsi, hak da kewajiban penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko dan Non perizinan termasuk penandatangan
baik secara elektonik terintegrasi maupun manual;
c. memberikan landasan hukum kepada Kepala DPMPTSP dalam
penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan Non perizinan
yang menjadi kewenangannya.

Pasal 3

Peraturan Bupati ini bertujuan mendorong kemudahan berusaha yang


didukung dengan pemberian pelayanan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
dan Non perizinan yang cepat, mudah, transparan, pasti, sederhana,
terjangkau, professional serta berintegritas.

BAB II
PENDELEGASIANKEWEWENANG

Bagian Kesatu
Umum

Pasal 4

( 1) Bupati mendelegasikan kewenangan penyelenggaraan pelayanan


perizinan berusaha dan non perizinan kepada Kepala DPMPTSP.
(2) Kepala Dinas selaku Kepala DPMPTSP melaksanakan kewenangan
penyelenggaraan Perizinan Berusaha dan non Perizinan di Daerah
berdasarkan delegasi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1)
Bagian Kedua
Ruang Lingkup Kewenangan

Pasal 5
Ruang lingkup p nd legas ian k nangan p nyel nggaraan Perizinan
rusaha dan n n Perizinan b gairnana dirnak ud dalarn Pasal 4 a at ( I},
meHputi:
1. Kewenangan p layanan perizinan bcrusaha b rbasis ristko b r K Ll;
2. Kewenangan pelayanan Perizinan Berusaha non KBLI;
3. Kewenangan pelayanan perizinan dan non Perizinan;
4. Kewenangan penyelenggaraan proses adrninistrasi dan teknis penerbitan
dokumen Perizinan dan non Perizinan;

Pasal 6
(1) Pelayanan penzman berusaha berbasis risiko ber KBLI sebagaimana
dimaksud pada ayat Pasal 5 (1), melalui sistem OSS yang dikelola oleh
Pemerintah Pusat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai penyelenggaran perizinan berusaha berbasis risiko.
(2) Pelayanan perizinan berusaha Non KBLI sebagaimana dimaksud pada Pasal
5 ayat (2), merupakan persyaratan/kewajiban perizinan berusaha untuk
menunjang kegiatan usaha (PB UMKU)

Pasal 7
(1) Jenis Perizinan Berusaha yang didelegasikan kepada Kepala DPMPTSP
sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (1) dan (2) berpedoman pada
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan Peraturan perundang- undangan
lainnya.
(2) Jenis Perizinan dan non Perizinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
ayat (3), tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 8
( 1) Pelayanan Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat
( 1) dilaksanakan melalui sistem OSS-RBA.
(2) Pelayanan Perizinan dan non Perizinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
7 ayat (2) dilaksanakan melalui sistem Aplikasi SIMBG dan aplikasi mandiri
DPMPTSP.

BAB III
KEWAJIBAN

Pasa19
-7-

Dalam melaksanakan wewenangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4,


Kepala DPMPTSP berkewajiban untuk:
a. menjamin kelancaran pelayanan Perizinan Berusaha dan Non perizinan
kepada masyarakat;
b. melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan Perangkat Daerah yang
terkait dengan Perizinan Berusaha dan Non perizinan baik yang pada saat
dan pasca diterbitkan;
c. Melakukan koordinasi penyusunan produk hukum daerah meliputi
Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan/ atau Keputusan Bupati terkait
penyelenggaraan Perizinan Berusaha dan non Perizinan
d. Melakukan penunjukan Tim Teknis yang beranggotakan Perangkat Daerah
Teknis yang mempunyai tugas menyiapkan rekomendasi atas perizinan
berusaha dan non perizinan
e. Melakukan penyusunan Standar Operasional Prosedur pelayanan Perizinan
Berusaha dan non Perizinan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
f. Melakukan penyusunan Standar Pelayanan publik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
g. melaporkan pelaksanaan Perizinan dan Non perizinan secara berkala
dan/ a tau secara insidentil kepada Bupati dengan tembusan kepada
Perangkat Daerah yang terkait.
Pasal 10

( 1) Kewenangan penyelenggaraan proses administrasi dan teknis penerbitan


dokumen Perizinan dan non Perizinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5 ayat (4) meliputi:
a. pemeriksaan persyaratan administrasi dan teknis;
b. penilaian persyaratan teknis;
c. rekomendasi penerbitan Perizinan dan Non Perizinan;
d. verifikasi penerbitan dokumen Perizinan dan Non Perizinan;
e. penerbitan dan atau penandatanganan dokumen Perizinan dan Non
Perizinan; dan
f. penyampaian laporan penerbitan Perizinan dan non Perizinan secara
berkala.
(2) Pemeriksaan persyaratan administrasi dan teknis sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a, dilaksanakan oleh petugas front office dan back office
DPMPTSP.
(3) Penilaian persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
dilaksanakan oleh Tim Teknis DPMPTSP.
-8-

(4) Rekomendasi penerbitan Perizinan dan non Perizinan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) huruf c, ditetapkan oleh Tim Teknis DPMPTSP.
(5) Verifikasi penerbitan dokumen Perizinan dan non Perizinan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf d, dilaksanakan oleh petugas verifikator
DPMPTSP.
(6) Penerbitan dan atau Penandatanganan dokumen Perizinan dan non
Perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, dilaksanakan
oleh:
a. Kepala Dinas untuk Perizinan dan non Perizinan yang diproses melalui
Sistem informasi dan aplikasi perizinan DPMPTSP;dan
b. Lembaga OSS untuk dan atas nama Kementerian Investasi/BPKM
untuk Perizinan Berusaha yang diproses melalui Sistem OSS-RBA.
(7) Penerbitan dan atau Penandatanganan dokumen Perizinan dan non
Perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) menggunakan tanda
tangan elektronik yang tersertifikasi.
(8) Penyampaian laporan penerbitan Perizinan dan non Perizinan secara
berkala sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g, dilakukan setiap 6
(enam) bulan sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan kepada
Bupati dan setiap bulan kepada Perangkat Daerah terkait.
BAB IV
KETENTUANPERALIHAN

Pasal 11

Semua penzman dan Non perizinan yang telah diterbitkan sebelum


ditetapkannya Peraturan Bupati ini, sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan dinyatakan tetap berlaku sampai
dengan habis masa berlakunya.

BABV
KETENTUANPENUTUP
Pasal 12

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Kolaka
Utara Nomor 14 Tahun 2018 tentang Pelimpahan Kewenangan di Bidang
Perizinan dan Non Perizinan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka Utara (Lembaran Daerah
Kabupaten Kolaka Utara Tahun 2018 Nomor 14) dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
Pasal 13

Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.


gar tiap oran men
tahutnya, m merintahkan pengundangan Peraruran
Bupati nu den an pencm atannya dalarn Berita Daeren K bupaten Kolaka
Utara.

Dttctapkan di Kol• ka Utrara


pada tanggaJ o~ ft' i '1..0'l-i
BUPATIK~A

NU~MANUMAR

pad n al o,
Diundangkan di Kolaka Utrara
\\lt{..i 1.-0t, l..

SE RETARIS DAERAH KABUPATEN KOLAKA UTARA

RAH KABUPATEN KOLAKA UTARA TAHUN 2022 NOMOR .\.z._

Anda mungkin juga menyukai