Makalah Ipi
Makalah Ipi
Dosen Pengampu :
Penyusun :
2024
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji hanya kepada Allah SWT, tuhan semesta alam.
Atas segala nikmat dan karunia-Nya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Tak lupa juga, sholawat serta salam kepada nabi besar kita, nabi
Muhammad SAW yang telah menuntun kita ke jalan yang terang benderang yakni
ad-din al-islam.
Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini sendiri untuk mengetahui dan
menjelaskan tentang “Esensi dan Konsepsi Tujuan Pendidikan Islam”. Untuk itu,
kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini, terutama kepada Bapak Prof. Dr. H. Ah. Zakki Fuad,
M.Ag selaku dosen pengampu pada mata kuliah Ilmu Pengetahuan Islam.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dengan memberikan wawasan dan
pengetahuan yang lebih luas. Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak
kekuarangan pada makalah ini. Sehingga, penulis memohon kepada dosen
pengampu untuk memberikan masukannya demi perbaikan pembuatan makalah-
makalah selanjutnya. Penulis juga sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan masalah...................................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
BAB III............................................................................................................................16
PENUTUP.......................................................................................................................16
A. KESIMPULAN..........................................................................................................16
B. SARAN.......................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Islam merupakan suatu ajaran menuju pendewasaan manusia baik
secara akal maupun moral, di mana manusia diminta agar dapat menjalankan fungsi
kemanusiannya itu dengan sebaik-baiknya. Pendidikan ini saling berkaitan antara ilmu
pengetahuan dan metodologi beserta pengembangannya. Dalam pendidikan Islam
memiliki tujuan yang mana memuat proses pendidikan yang terarah dan memfokuskan
agar dapat berkembang. Maksudnya, menganggap tujuan sebagai standar atau tolak
ukur untuk menilai sejauh mana prestasi dalam proses pendidikan. Dengan adanya
tujuan bisa mengevaluasi seberapa efektif dan sukses upaya pendidikan yang sedang
dilakukan. Selain itu, tujuan juga mengatur atau membatasi opsi lainnya. Dalam konteks
pendidikan, tujuan bisa membatasi pilihan metode, strategi, kurikulum, dan kegiatan
agar fokus pada pencapaian yang diinginkan. Dengan batasan ini, proses pendidikan
menjadi lebih terarah dan terstruktur.1
Banyaknya perhatian dari para ulama terhadap kajian bahasa Al-Qur’an tidak
menyurutkan perhatian mereka terhadap kajian bahasa hadis. Sebab, bahasa hadis juga
1
Sholichah, “Jurnal Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam Vol . 07 / No . 1 , Teori-Teori Pendidikan …
Teori-Teori Pendidikan …,” Jurnal Pendidikan Islam 07, no. 1 (2018): 47–66.
2
Beni Ahmad Saebani and Hendra R. Akhdiyat, “Ilmu Pendidikan Islam,” 2009, 147, accessed February
13, 2024, https://www.semanticscholar.org/paper/Ilmu-Pendidikan-Islam-Saebani-Akhdiyat/
63ee9c5d671c24c3027c811f1dd4f55a78930efc.
1
tidak lepas dari unsur-unsur estetis yang mencerminkan karakteristik tutur kenabian. 3
Untuk itu, penulis tertarik mengkaji tujuan pendidikan Islam dari kacamata hadis
Rasulullah SAW. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan filosofis, penalaran
dan penyusunan sudut pandang pada objek tujuan pendidikan Islam dalam kacamata
hadis.
Dalam makalah ini, tujuan pendidikan dilihat dari sumber utama pertama dan
kedua dalam Islam, yaitu Al- Qur’an dan hadis. Akan tetapi, dalam Al-Quran tidak
terdapat rincian-rincian mengenai pendidikan, tujuan pendidikan serta materi
pendidikan. Berdasar pada pemaparan tersebut, penulis tertarik untuk menggali lebih
mendalam tentang pendidikan dalam perspektif Al-Quran. Makalah ini akan mengkaji
pendidikan, tujuan dan materi pendidikan dalam perspektif Al-Quran. Hadis memiliki
derajat yang tinggi dalam pengambilan hukum dan pedoman. Hadis juga berfungsi
sebagai bayan taqrir yaitu menetapkan, memantapkan, dan mengukuhkan apa yang
ditetapkan Al-Qur’an, sehingga tak perlu dipertentangkan lagi posisinya. Selain itu
hadis juga berfungsi sebagai bayan tafsir, yaitu menjelaskan makna yang masih samar
dan merinci luasnya makna Al-Qur’an.4
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tujuan pendidikan Islam perspektif Al-Qur’an dan Al-
hadist ?
2. Apa yang dimaksud tujuan pendidikan Islam perspektif undang-undang sistem
pendidikan nasional Indonesia; posisi dan relevansi ?
3. Apa yang dimaksud dengan tujuan pendidikan Islam perspektif Taxonomy Bloom
?
4. Apa yang dimaksud tujuan pendidikan Islam perspektif pakar/ilmuwan klasik dan
kontemporer ?
3
Achmad Razaq, “PENGERTIAN STILISTIKA DAN POSISINYA DALAM ILMU HADITS,”
Nabawi: Journal of Hadith Studies 1 (April 20, 2021): 4.
4
Arim Zufaida Amna, “HADIS SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM (Studi Kasus Pandangan
Masyarakat Desa Besito-Kudus Terhadap Hadis Larangan Tertawa),” SYARIAH: Journal of Islamic Law
2, no. 2 (2020): 7.
2
C. Tujuan
1. Untuk memahami dan menjelaskan tentang tujuan pendidikan Islam perspektif
Al-Qur’an dan Al-Hadist.
2. Untuk memahami dan menjelaskan tentang tujuan pendidikan Islam perspektif
undang-undang sistem pendidikan nasional Indonesia; posisi dan relevansi.
3. Untuk memahami dan menjelaskan tentang tujuan pendidikan Islam perspektif
Taxonomy Bloom.
4. Untuk memahami dan menjelaskan tentang tujuan pendidikan Islam perspektif
pakar/ilmuwan klasik dan kontemporer.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tujuan Pendidikan Islam Perspektif Al-Qur,an dan Al-Hadis
Hasan Langgulung mengemukakan bahwa pendidikan dapat dilihat dari dua
perspektif. Pertama, dari sudut pandang masyarakat, di mana pendidikan dianggap
sebagai warisan budaya dari generasi sebelumnya kepada generasi berikutnya. Tujuan
utamanya adalah untuk memastikan kelangsungan hidup masyarakat dengan
menyampaikan nilai-nilai budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya, sehingga
budaya tersebut terjaga dan tetap relevan dari masa ke masa. Kedua, pendidikan juga
dapat dipahami dari sudut pandang individu, di mana pendidikan merupakan proses
pengembangan potensi yang ada dalam diri setiap individu. Hal ini bertujuan untuk
mencapai kemandirian dan memanfaatkan kemampuan individu untuk menjalani
kehidupan serta memenuhi aspirasi personal mereka.5
Perspektif ini berasal dari tujuan pendidikan yang berbeda-beda, yang akan
sangat berbeda jika dilihat dari perspektif agama Islam. Dalam Islam, pendidikan
didasarkan pada Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai sumber utama. Islam mengajarkan
individu untuk menjadi manusia yang beriman, berakhlak mulia, dan beradab, sehingga
membentuk masyarakat yang bermartabat. Teori ini didasarkan pada firman Allah QS
At-Taubah ayat 122 yang berbunyi
َو َم ا َك اَن ٱْلُم ْؤ ِم ُنوَن ِلَينِفُرو۟ا َك ٓاَّفًةۚ َفَلْو اَل َنَفَر ِم ن ُك ِّل ِفْر َقٍة ِّم ْنُهْم َطٓاِئَفٌة ِّلَيَتَفَّقُهو۟ا ِفى ٱلِّديِن َو ِلُينِذ ُرو۟ا َقْو َم ُهْم ِإَذ ا َر َج ُع ٓو ۟ا ِإَلْيِه ْم
َلَع َّلُهْم َيْح َذ ُروَن
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa
tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya.
5
Hasan Langgulung, Asas-asas pendidikan Islam, Cet. ke-6 (ed. rev.). (Jakarta: Pustaka Al Husna Baru,
1429), 71.
4
Dalam Al-Qur’an dan Al-Hadis secara tidak langsung tujuan Pendidikan Islam
sudah dijelaskan, berikut akan disajikan potongan ayat Al-Quran dan Al-Hadis yang
berhubungan dengan tujuan pendidikan Islam.
َو َم ا َك اَن اْلُم ْؤ ِم ُنْو َن ِلَيْنِفُرْو ا َك ۤا َّفًۗة َفَلْو اَل َنَفَر ِم ْن ُك ِّل ِفْر َقٍة ِّم ْنُهْم َطۤا ِٕىَفٌة ِّلَيَتَفَّقُهْو ا ِفى الِّدْيِن َو ِلُيْنِذ ُرْو ا َقْو َم ُهْم ِاَذ ا َر َج ُع ْٓو ا
ِاَلْيِه ْم َلَع َّلُهْم َيْح َذ ُرْو َن
Artinya: Tidak sepatutnya orang-orang mukmin pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi (tinggal bersama
Rasulullah) untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya?
(At-Taubah [9]:122)
Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.” (HR. Muslim)
Dilihat dari ayat Al-Qur’an dan potongan hadis di atas, dapat diketahui bahwa
mencari ilmu atau yang juga disebut dengan pendidikan merupakan suatu kewajiban
bagi setiap muslim, bahkan apabila terjadi peperangan tidak semuanya harus pergi
bertempur, namun sebagian harus ada yang belajar agar dapat memberi ilmu pada orang
yang pulang dari berperang. Ketika seseorang belajar maka dia telah melaksanakan
kewajiban agamanya, apabila tidak maka dia belum melaksanakan tanggungannya.
Bahkan Imam Syafi’i pernah berkata bahwa sarana sukses di dunia dan akhirat ialah
dengan berilmu. Sehingga tujuan Pendidikan Islam ialah untuk melaksanakan kewajiban
6
Muhammad Zaim, “TUJUAN PENDIDIKAN PERSPEKTIF AL-QURAN DAN HADITS (Isu Dan
Strategi Pengembangan Pendidikan Islam),” Muslim Heritage 4, no. 2 (December 30, 2019): 240–241,
accessed February 13, 2024, https://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/muslimheritage/article/view/
1766.
5
dan juga dengan pendidikan seseorang akan mendapat ilmu yang akan mengantarkan
kesuksesan di dunia dan akhirat.
Dari hadis dan ayat Al-Quran tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidikan
memiliki peran yang sangat penting dalam Islam. Karena perhatian yang besar terhadap
pendidikan dalam Islam, agama ini memiliki tujuan dan alasan tersendiri terhadap
masalah tersebut. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dijelaskan tujuan agama
Islam dalam mendorong umatnya untuk memperhatikan pendidikan. Penjelasan tentang
tujuan pendidikan akan diambil dari ayat-ayat Al-Quran, dengan menghubungkan
berbagai kitab tafsir, serta beberapa hadis yang berkaitan dengan tujuan pendidikan.
Analisis ini juga akan mempertimbangkan berbagai pendapat cendekiawan Muslim dan
pandangan tokoh pendidikan modern Barat sebagai perbandingan dalam kajian tentang
tujuan pendidikan dalam perspektif Al-Quran dan Hadis.
Kajian ini lebih cenderung kepada kajian tafsir tematik tentang tujuan
pendidikan, meskipun masih belum mencapai standar tafsir tematik yang lengkap. Hal
ini dikarenakan keterbatasan penulis dalam mengeksplorasi tujuan pendidikan Islam
yang tersurat dan tersirat dalam Al-Quran serta seluruh hadis.
Al-Quran, sebagai pedoman hidup, memberikan petunjuk yang jelas (huda) dan
membedakan (furqan) antara yang benar dan yang salah. Selain itu, Al-Quran juga
merupakan penyembuh (syifa) bagi penyakit-penyakit hati dan memberikan nasihat
(mau’izah) yang berharga. Sebagai sumber informasi (bayan), Al-Quran mengajarkan
berbagai hal kepada manusia, mulai dari keyakinan, moral, prinsip-prinsip ibadah dan
7
Darussalam, [PDF] Sunan Ibn Majah (Arabic-English) Vol. 1-5, n.d., 81, accessed February 13, 2024,
http://archive.org/details/sunan-ibn-majah-arabic-english-full.
6
muamalah, hingga prinsip-prinsip pengetahuan. Dalam hal pengetahuan, Al-Quran
memberikan motivasi dan wawasan kepada manusia untuk memperhatikan serta
meneliti alam sebagai bukti kekuasaan Allah. Al-Quran tidak hanya menjadi pedoman
untuk suatu umat atau periode waktu tertentu, melainkan merupakan panduan yang
universal dan abadi. Al-Quran relevan bagi setiap zaman dan tempat, dengan
petunjuknya yang mencakup segala aspek kehidupan manusia. Dalam menghadapi
dinamika kemajuan masyarakat, terutama dalam ilmu dan teknologi, aktualisasi nilai-
nilai Al-Quran menjadi sangat penting. Tanpa aktualisasi ini, umat Islam akan
mengalami kesulitan dalam menginternalisasi nilai-nilai Al-Quran untuk membentuk
pribadi yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cerdas, maju, dan mandiri.8
Barat cenderung menilai alam, manusia, dan kehidupan dari sudut pandang
materialistik dan mengutamakan manfaat materi. Pendekatan ini menyebabkan hal-hal
yang tidak dapat diukur secara empiris dianggap sebagai mitos. Pandangan ini berbeda
dengan kerangka berpikir yang terdapat dalam Al-Qur'an, di mana Islam dan Al-Qur'an
melihat alam, manusia, dan kehidupan sebagai sistem yang diatur oleh Allah SWT.
Pandangan Al-Qur'an tentang kehidupan, yang mencakup ilmu, subjek, dan objek
8
Said Aqil Husin Al Munawar, Aktualisasi Nilai-Nilai Qur’ani Dalam Sistem Pendidikan Islam (Ciputat,
Jakarta: Ciputat Press, 2003), 5–7.
9
Aas Sholichah, “TEORI-TEORI PENDIDIKAN DALAM AL-QUR’AN,” Edukasi Islami : Jurnal
Pendidikan Islam 7 (April 16, 2018): 34.
7
pengetahuan, merupakan bagian dari sistem tauhid ilahi, di mana segala sesuatu berasal
dari Allah SWT dan semua ketentuan adalah kehendak-Nya.10
Isyarat dalam ayat tersebut menunjukkan adanya fenomena alam yang berkaitan
dengan kehidupan, di mana terdapat materi pelajaran yang terkait dengan alam dan
sains. Ayat tersebut juga memberikan petunjuk penting tentang hubungan antara
pembelajaran alam dan tauhid. Pertama, Allah menciptakan bumi dan langit sebagai
satu kesatuan, lalu memisahkan keduanya, sehingga terbentuklah alam beserta isinya.
Kedua, ayat tersebut menjelaskan bahwa segala makhluk di bumi ini diciptakan dari air.
Ketiga, di dalam bumi terdapat gunung-ganang yang berperan sebagai penopang atau
pengokoh. Keempat, di bumi terdapat jalur-jalur yang luas yang dapat menjadi tempat
tinggal bagi kehidupan.11
10
Kadar M. Yusuf, Tafsir tarbawi: pesan-pesan Al-Quran tentang pendidikan (Jakarta: Amzah, 2013),
14–15.
11
Ibid., 48–49.
8
bertanggung jawab. Tujuan pendidikan Islam, di sisi lain, adalah memberikan panduan
bagi pertumbuhan spiritual dan fisik sesuai dengan ajaran Islam.
9
menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, serta mendukung pencapaian
tujuan pendidikan nasional secara menyeluruh dan terintegrasi.
10
tak lupa bahwa aspek-aspek tersebut saling melengkapi satu sama lain sehingga
terciptalah lingkungan pendidikan yang berkualitas.
b. Aspek Afektif
Aspek afektif taxonomy bloom dalam pandangan ilmu pendidikan Islam adalah
Afektif berarti pembinaan sikap mental (mental attitude) yang baik dan matang.
Aspek sikap ini dapat memberikan acuan pada aspek perasaan seperti minat dan
sikap bukan pada pola pikir. Dalam prosesnya pemberian pengetahuan ini harus
ditindaklanjuti dengan contoh yang sebelumnya yaitu guru perlu menyampaikan
ilmu terlebih dahulu sebagai dasarnya. Karena dalam sebuah pembelajaran
seorang guru harus bisa menarik perasaan para muridnya agar dapat dengan
senang hati menerima pelajaran apa yang akan diberikan oleh guru tersebut
dengan tanpa paksaan, agar ilmu yang diterima murid tersebut dapat diterima
dengan perasaan hati senang tanpa adanya tekanan yang dapat mengganggu
masuknya ilmu pada murid.
Aspek-aspek diatas merupakan tujuan dari pendidikan islam perspektif taxonomy
bloom, yang di mana hal itu sangat diperlukan agar pendidikan memiliki tujuan atau
target yang jelas sehingga tidak menjadi sebuah kebingungan tanpa dasar dan juga
dalam penerapannya saat ini mungkin masih belum semua dapat menerapkan metode-
metode tersebut dikarenakan ada sesuatu yang menghalangi ataupun kurangnya salah
satu aspek di atas yang mengakibatkan kurang sempurnanya pendidikan untuk saat ini.
11
Kedua, membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, mempelajari apa yang terkandung
di dalam Al-Qur’an, dan tidak lupa untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-
hari. Ketiga, dapat melakukan ibadah dengan baik dan benar serta harus sesuai dengan
tuntutan syari’at Islam. Keempat, bisa untuk meneladani sifat-sifat, sikap dan
kepribadian Rasul SAW serta Khulafaur Rosyidin.
Dalam hal tersebut tujuan pendidikan Islam perspektif taxonomy bloom dapat
disimpulkan bahwa dalam sebuah pendidikan agama Islam diperlukan sikap, perilaku,
dan akhlak kita sebagai seorang muslim agar semakin meningkatkan keimanan kita
pada Allah SWT. Dan tak lupa selalu mendalami dan mempelajari segala perintah dan
menjauhi larangan yang telah ditetapkan oleh-Nya. Juga kita sebagai seorang muslim
harus bisa meneladani sifat-sifat Rasulullah SAW serta para Khulafaur Rosyidin.14
14
“BUKU IPI - C 2023,” n.d.
12
yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari seperti pertanian, konstruksi,
kerajinan, dan jahit-menjahit. Ini adalah pengetahuan praktis yang sederhana
dan penting, sementara pekerjaan yang lebih kompleks seperti kedokteran,
administrasi, dan seni juga berkembang seiring waktu.15(buku referensi
ketiga)
b. Perspektif al-Ghazali
15
Meitia Rosalina Yunita Sari, “Relevansi Konsep Pendidikan Islam Ibnu Khaldun Dengan Pendidikan
Modern,” An-Nuur 13, no. 1 (2023).
16
Sumiarti Sumiarti et al., “Tujuan Pendidikan Islam Menurut Al-Ghazali Ditinjau Dari Perspektif
Hadis,” el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu 1, no. 2 (2021): 148–161.
13
menjalankan pekerjaan atau keahlian sesuai dengan bakat, kesiapan, minat, dan
potensi yang dimilikinya.17(buku referensi ke lima)
d. Perspektif al-Faraby
17
F Rahman and A Wahyuningtyas, “Konsep Dan Tujuan Pendidikan Islam Menurut Ibnu Sina Dalam
Membangun Karakter Siswa Di Era Digitalisasi,” Journal on Education 05, no. 02 (2023): 2353–2368.
18
Agung Setiyawan, “Konsep Pendidikan Menurut Al-Ghazali Dan Al-Farabi (Studi Komparasi
Pemikiran),” Tarbawiyah 13, no. 1 (2016): 51–72.
14
8) Mendidik naluri, motivasi, dan keinginan generasi muda dan
membentenginya dengan aqidah dan nilai-nilai kesopanan.19(referensi ke
tujuh)
Tujuan pendidikan dibagi dua, yaitu menurut tugas dan fungsi manusia, di
antaranya:
19
Dosen Pendidikan et al., “Tujuan Pendidikan Islam Imam Syafe’I,” Jurnal Pendidikan Islam 6, no.
November (2015): 151–166.
20
Sofi Alawiyah Amini, “Pendidikan Islam Perspektif Muzayyin Arifin Dan Relevansinya Terhadap
Pendidikan Islam Kontemporer,” Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman 13, no. 1 (2023): 17.
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penjabaran di atas dapat di simpulkan bahwa Tujuan pendidikan Islam dari
perspektif Al-Qur'an dan Al-Hadis mengacu pada pemahaman dan penerapan ajaran-
ajaran Islam yang terkandung dalam kedua sumber utama tersebut, untuk membentuk
individu yang bertakwa, bertaqwa kepada Allah, serta memiliki pengetahuan dan akhlak
yang sesuai dengan ajaran Islam.
Dan Tujuan pendidikan Islam dari perspektif Taxonomy Bloom adalah untuk
mengembangkan berbagai tingkat kognitif, afektif, dan psikomotorik pada siswa dalam
memahami, menerapkan, dan mengevaluasi konsep-konsep dan nilai-nilai Islam sesuai
dengan hierarki tingkat kognitif yang dikemukakan oleh Taxonomy Bloom.
B. SARAN
Pengembangan kurikulum pendidikan Islam perlu terintegrasi dengan ajaran Al-Qur'an
dan Al-Hadis serta mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kerjasama antara
lembaga pendidikan Islam dan sistem pendidikan nasional perlu diperkuat, memastikan tujuan
pendidikan Islam sesuai dengan regulasi pendidikan Indonesia sambil mempertahankan nilai-
nilai Islam. Integrasi pendidikan Islam dalam berbagai aspek pembelajaran sesuai dengan
16
Taxonomy Bloom membantu siswa memahami dan menerapkan konsep-konsep Islam dalam
kehidupan sehari-hari. Pendidikan Islam yang menggabungkan pandangan klasik dan
kontemporer memungkinkan siswa memahami Islam secara komprehensif dan relevan dengan
tantangan zaman.
17
DAFTAR PUSTAKA
Agung Setiyawan. “Konsep Pendidikan Menurut Al-Ghazali Dan Al-Farabi (Studi
Komparasi Pemikiran).” Tarbawiyah 13, no. 1 (2016): 51–72.
Amna, Arim Zufaida. “HADIS SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM (Studi Kasus
Pandangan Masyarakat Desa Besito-Kudus Terhadap Hadis Larangan
Tertawa).” SYARIAH: Journal of Islamic Law 2, no. 2 (2020): 64–87.
Darussalam. [PDF] Sunan Ibn Majah (Arabic-English) Vol. 1-5, n.d. Accessed
February 13, 2024. http://archive.org/details/sunan-ibn-majah-arabic-english-
full.
Langgulung, Hasan. Asas-asas pendidikan Islam. Cet. ke-6 (ed. rev.). Jakarta: Pustaka
Al Husna Baru, 1429.
Pendidikan, Dosen, Agama Islam, Ftk Iain Raden, and Intan Lampung. “Tujuan
Pendidikan Islam Imam Syafe’I.” Jurnal Pendidikan Islam 6, no. November
(2015): 151–166.
iv
Rahman, F, and A Wahyuningtyas. “Konsep Dan Tujuan Pendidikan Islam Menurut
Ibnu Sina Dalam Membangun Karakter Siswa Di Era Digitalisasi.” Journal on
Education 05, no. 02 (2023): 2353–2368.
Saebani, Beni Ahmad, and Hendra R. Akhdiyat. “Ilmu Pendidikan Islam,” 2009.
Accessed February 13, 2024. https://www.semanticscholar.org/paper/Ilmu-
Pendidikan-Islam-Saebani-Akhdiyat/
63ee9c5d671c24c3027c811f1dd4f55a78930efc.
Sari, Meitia Rosalina Yunita. “Relevansi Konsep Pendidikan Islam Ibnu Khaldun
Dengan Pendidikan Modern.” An-Nuur 13, no. 1 (2023).
Sumiarti, Sumiarti, Usman Usman, Muhammad Hadi, Novizal Wendry, and Meki
Johendra. “Tujuan Pendidikan Islam Menurut Al-Ghazali Ditinjau Dari
Perspektif Hadis.” el-Sunnah: Jurnal Kajian Hadis dan Integrasi Ilmu 1, no. 2
(2021): 148–161.
v
“BUKU IPI - C 2023,” n.d.
vi