Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

PANGAN FUNGSIONAL
PENGEMBANGAN PRODUK PANGAN FUNGSIONAL BERBAHAN DASAR
SEREALIA UNTUK ATLET ANGKAT BESI
(COCONUT CORN DRINK )

DOSEN PENGAMPU :
Mursyid, S. Gz., M. Si.

OLEH :
Seli Anggraini D1C021015
Muhammad Sahrul D1C021017
Jeremi Benarivo D1C021037
Marianto Pasaribu D1C021039
Khofifah Indar Parawansa D1C021059

R001
KELOMPOK 3

PROGAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
anugerah dan pertolongan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan proposal pembuatan
produk pangan fungsional ini dengan baik. Proposal pembuatan produk pangan fungsional
dengan produk “Coconut Corn Drink” merupakan proposal yang berisi konsep dan rencana
pembuatan produk pangan fungsional “Coconut Corn Drink”.
Di dalam penyusunan proposal pembuatan produk pangan fungsional ini tentunya
penulis menghadapi berbagai macam hambatan dan rintangan. Akan tetapi dengan adanya
bantuan dari berbagai pihak maka penulis dapat menyelesaikan proposal ini dengan baik. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam pembuatan proposal ini baik secara materil maupun non materil.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal pembuatan produk pangan
fungsional ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga penulis meminta maaf atas apabila
terdapat kekurangan dalam proposal tersebut. Penulis meminta saran berikut dengan kritik
yang kiranya dapat membantu penulisan proposal ini agar lebih baik lagi.
Penulis berharap bahwa proposal pembuatan produk pangan fungsional ini dapat
memberikan manfaat dan referensi bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Jambi, 1 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ ii


DAFTAR ISI .............................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1.2. Identifikasi Masalah ......................................................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................................. 2
1.4. Tujuan .............................................................................................................................. 2
1.5. Manfaat ............................................................................................................................ 2
BAB II ........................................................................................................................................ 3
KAJIAN TEORI ......................................................................................................................... 3
2.1. Jagung .............................................................................................................................. 3
2.2. Kelapa .............................................................................................................................. 4
2.3. Minuman Fungsional ....................................................................................................... 5
2.4. Coconut Corn Drink......................................................................................................... 5
BAB III ....................................................................................................................................... 8
METODE PENELITIAN ........................................................................................................... 8
3.1 Waktu dan Tempat ............................................................................................................ 8
3.2 Alat dan Bahan .................................................................................................................. 8
3.2.1 Alat ............................................................................................................................. 8
3.2.2 Bahan .......................................................................................................................... 8
3.3 Prosedur Kerja .................................................................................................................. 9
BAB IV ..................................................................................................................................... 10
4.1. Kesimpulan .................................................................................................................... 10
4.2. Saran .............................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pangan fungsional adalah jenis makanan atau minuman yang tidak hanya memberikan
nutrisi dasar untuk memenuhi kebutuhan tubuh, tetapi juga memiliki manfaat tambahan bagi
kesehatan. Manfaat ini dapat berupa kemampuan untuk mencegah penyakit, meningkatkan
fungsi tubuh, atau mengurangi risiko gangguan kesehatan tertentu. Pangan fungsional sering
kali mengandung komponen bioaktif, seperti serat, probiotik, antioksidan, vitamin, mineral,
atau senyawa lain yang dapat memengaruhi kesehatan secara positif. Pangan fungsional
adalah jenis pangan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar nutrisi, tetapi juga memiliki
manfaat tambahan bagi kesehatan (Kusumayanti et al., 2016).
Serealia merupakan biji-bijian dari famili rumput-rumputaan yang kaya akan
karbohidrat sehingga merupakan makanan pokok manusia, atau pakan ternak, serta
dimanfaatkan untuk bahan baku produk industri yang mempergunakan karbohidrat. Biji-bijian
yang tergolong serealia antara lain padi, jagung, gandum, cantel, oat, barley, dan rye. Serealia
berperan penting karena merupakan makanan pokok yang sekaligus sebagai sumber energi
bagi manusia. Serealia menyediakan sebanyak 50% kebutuhan kalori. Selain beras, Negara
Indonesia menjadikan jagung sebagai makanan pokok, karena jagung memiliki karbohidrat
yang tinggi sehingga dapat menghasilkan tenaga yang dibutuhkan untuk aktivitas sehari-hari
Jagung merupakan sumber karbohidrat dan juga mengandung sumber protein serta serat
pangan yang tinggi. Jagung menjadi tanaman pangan penting di Indonesia, menduduki tempat
kedua setelah padi dan pada beberapa daerah di Indonesia khususnya Maluku menjadikan
jagung sebagai makanan pokok. Produksi ekonomi jagung adalah berupa biji jagung
merupakan sumber karbohidrat potensial untuk memenuhi kebutuhan pangan maupun non
pangan (Mentari et al., 2022).
Jagung dapat dijadikan sebagai alternatif makanan pokok karena mempunyai beberapa
keunggulan. Dilihat dari 2 nilai gizinya, jagung mempunyai kadar protein lebih tinggi (9,5%)
dibandingkan dengan beras (7,4%). Selain itu, kandungan mineral dan vitamin antara beras
dan jagung juga hampir sama. Untuk mendukung pengembangan jagung diperlukan teknologi
pengolahan yang menghasilkan produk jagung yang dapat diterima secara mudah oleh
masyarakat. Beberapa produk yang dikembangkan adalah nasi jagung, susu jagung, corn
flake, tortilla chips, mie jagung dan lain sebagainya (Wahyudin et al., 2017).

1
1.2. Identifikasi Masalah
Jagung adalah buah yang kaya akan berbagai nutrisi dan zat-zat yang bermanfaat bagi
kesehatan. Jagung merupakan serelia yang mempunyai kandungan kompleks seperti
karbohidrat, serat, vitamin, protein, mineral dan sebagainya tetapi belum dimanfaatkan secara
optimal. Untuk itu jagung dibuat menjadi minuman yang dapat meningkatkan peforma atlet
angkat besi. Dengan demikian produk baru yang terbentuk kaya akan serelia dan dapat
dijadikan minuman fungsional. Dari latar belakang yang telah diungkapkan di atas, dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan yang berkaitan dengan hal tersebut, antara lan:
1. Bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk memperpanjang masa simpan coconut corn
drink?
2. Bagaimana prosedur pembuatan coconut corn drink?
3. Bagaimana menarik minat para atlet agar mereka mengkonsumsi coconut corn drink?
4. Bagaimana formula coconut corn drink yang dapat dijadikan minuman fungsional?
5. Bagaimana mengendalikan produk coconut corn drink agar mutunya tetap terjaga?

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana proses pembuatan coconut corn drink?
2. Bagaimana formula atau bahan yang digunakan dalam pembuatan coconut corn drink?
3. Bagaimana tingkat kesukaan para atlet angkat besi terhadap coconut corn drink?
4. Berapa kadar serelia yang terkandung dalam coconut corn drink?

1.4. Tujuan
1. Menemukan proses pembuatan coconut corn drink
2. Menemukan formula atau bahan yang digunakan dalam pembuatan coconut corn drink
3. Mengetahui tingkat kesukaan para atlet sepak bola terhadap coconut corn drink
4. Mengetahui kadar serelia yang terkandung dalam coconut corn drink

1.5. Manfaat
1. Memaksimalkan manfaat jagung dalam pengolahan minuman.
2. Menghasilkan minuman yang inovatif, layak konsumsi, layak jual dan berpotensi
sebagai minuman fungsional.
3. Menambah pengetahuan masyarakat tentang manfaat jagung.
4. Mengurangi ketergantungan pada minuman siap saji

2
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1. Jagung
Jagung (Zea mays) adalah salah satu tanaman sereal yang paling penting di seluruh
dunia. Ini adalah tanaman yang berasal dari Amerika Tengah dan telah menjadi komoditas
makanan dan pakan ternak yang sangat berarti di seluruh dunia. Jagung adalah tanaman
semusim yang termasuk dalam keluarga Poaceae (rumput-rumputan). Tanaman jagung
memiliki batang yang tinggi dengan daun-daun yang panjang dan berbentuk pita. Bunga
jagung disebut "tassel" yang terletak di atas tanaman, sedangkan buah jagung yang terkenal
adalah tongkol jagung yang terdiri dari biji-bijian (Kantikowati et al., 2022).
Jagung adalah sumber utama karbohidrat dalam banyak makanan di seluruh dunia.
Biji jagung yang matang digunakan sebagai bahan dasar untuk berbagai produk, seperti
tepung jagung, jagung manis, dan jagung pipil. Selain digunakan sebagai makanan manusia,
jagung juga digunakan sebagai pakan ternak untuk hewan seperti sapi, babi, dan ayam.
Jagung juga digunakan dalam industri untuk memproduksi berbagai produk, termasuk minyak
jagung, sirup jagung, dan etanol (bahan bakar nabati). Jagung juga memiliki nilai penting
dalam industri pakan ternak dan peternakan. Jagung kaya akan karbohidrat kompleks dan
serat makanan. Jagung juga mengandung protein, vitamin B kompleks (seperti tiamin,
riboflavin, dan niacin), vitamin E, mineral seperti magnesium, fosfor, dan kalium, serta
antioksidan seperti lutein dan zeaxanthin (Rohani et al., 2021).
Terdapat berbagai varietas jagung yang dibudidayakan dengan karakteristik yang
berbeda, seperti jagung manis (sweet corn), jagung pipil (dent corn), dan jagung tumbuh
singlet (popcorn). Jagung adalah tanaman yang sangat penting dalam makanan, pertanian, dan
ekonomi global. Karena ketersediaannya yang melimpah dan beragam manfaatnya, jagung
tetap menjadi salah satu komoditas pangan dan pakan ternak yang paling vital di seluruh
dunia.
Jagung adalah salah satu jenis makanan yang sering dikonsumsi oleh atlet angkat besi
sebagai bagian dari diet mereka. Ini karena jagung merupakan sumber karbohidrat yang kaya
energi dan memiliki beberapa manfaat yang dapat mendukung performa atletik, terutama
dalam olahraga angkat besi. Jagung mengandung karbohidrat kompleks yang merupakan
sumber utama energi untuk tubuh. Karbohidrat ini disimpan dalam bentuk glikogen di otot
dan hati, dan digunakan selama latihan angkat besi yang intens. Jagung juga mengandung
serat makanan yang dapat membantu menjaga pencernaan yang sehat. Serat membantu
mengatur pergerakan usus dan dapat mencegah sembelit, yang dapat mengganggu performa
3
atletik. Jagung mengandung beberapa antioksidan, seperti lutein dan zeaxanthin, yang
memiliki potensi untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif yang dapat terjadi
selama latihan berat. Meskipun bukan sumber utama vitamin dan mineral, jagung
mengandung beberapa nutrisi penting seperti vitamin B kompleks dan mineral seperti
magnesium dan fosfor, yang mendukung fungsi otot dan metabolisme energi.

2.2. Kelapa
Kelapa (Cocos nucifera) adalah sejenis pohon tropis yang terkenal akan buahnya yang
disebut juga kelapa. Kelapa memiliki berbagai kegunaan dan merupakan salah satu tanaman
yang sangat penting di daerah-daerah tropis di seluruh dunia. Kelapa adalah pohon yang
tumbuh tinggi dengan daun-daun panjang dan berbentuk pita. Buah kelapa memiliki cangkang
keras yang disebut "endokarp" yang melindungi daging kelapa yang lezat di dalamnya.
Tanaman kelapa dapat tumbuh di daerah tropis dan subtropis, dan seringkali ditemukan di
pantai-pantai pasir (Fauzana et al., 2021).
Daging kelapa mengandung karbohidrat, serat, protein, lemak sehat, dan berbagai
vitamin dan mineral seperti vitamin C, vitamin B kompleks, fosfor, dan kalium. Minyak
kelapa mengandung sebagian besar asam lemak jenuh, terutama asam laurat. Kelapa memiliki
peran ekonomi yang besar di banyak daerah tropis, dan produksi kelapa sering menjadi mata
pencaharian bagi banyak orang. Produk-produk kelapa, seperti minyak kelapa dan santan,
memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Ada banyak varietas kelapa, termasuk kelapa hijau muda,
kelapa tua, dan berbagai jenis kelapa lokal dengan rasa dan tekstur yang berbeda.
Kelapa tidak biasanya dianggap sebagai bagian penting dari diet seorang atlet angkat
besi. Hal ini karena diet atlet angkat besi lebih fokus pada asupan nutrisi yang mendukung
pertumbuhan otot, pemulihan, dan energi yang diperlukan untuk latihan intensitas tinggi.
Meskipun demikian, kelapa masih dapat memiliki beberapa manfaat dalam diet atlet angkat
besi, terutama dalam konteks nutrisi keseluruhan (Sutara, 2013).
Kelapa mengandung karbohidrat yang dapat menyediakan energi tambahan untuk
latihan angkat besi yang intensif. Ini terutama berlaku untuk daging kelapa yang mengandung
karbohidrat kompleks. Kelapa juga mengandung serat makanan yang dapat membantu
menjaga pencernaan yang sehat. Meskipun serat bukan sumber utama energi, ia dapat
membantu menjaga perasaan kenyang dan mengatur penyerapan nutrisi. Dalam keseluruhan,
kelapa dapat menjadi tambahan dalam diet atlet angkat besi, terutama sebagai sumber
karbohidrat tambahan atau minyak tambahan yang dikonsumsi dengan bijak.

4
2.3. Minuman Fungsional
Minuman fungsional adalah jenis minuman yang dirancang khusus untuk memberikan
manfaat kesehatan atau nutrisi tambahan selain hanya memberikan hidrasi. Minuman ini
mengandung berbagai bahan tambahan seperti vitamin, mineral, herbal, probiotik, prebiotik,
atau bahan aktif lainnya yang dianggap memiliki potensi untuk meningkatkan kesehatan atau
kinerja tubuh. Minuman fungsional dirancang untuk mencapai tujuan tertentu, seperti
meningkatkan energi, meningkatkan kesehatan pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh,
mengurangi peradangan, atau memberikan nutrisi tambahan (S Ryadha et al., 2021).
Minuman fungsional diklaim memiliki manfaat kesehatan yang dapat meningkatkan
kondisi fisik atau kesejahteraan secara keseluruhan. Misalnya, minuman fungsional berbahan
probiotik dapat membantu menjaga keseimbangan mikroflora usus yang sehat, sedangkan
minuman berenergi dapat memberikan dorongan energi tambahan. Ada berbagai kategori
minuman fungsional, termasuk minuman olahraga, minuman berenergi, minuman probiotik,
minuman rehidrasi, minuman antioksidan, dan lain-lain. Minuman fungsional semakin
populer karena meningkatnya kesadaran akan pentingnya nutrisi dan kesehatan. Banyak orang
mencari minuman fungsional sebagai bagian dari upaya mereka untuk menjaga gaya hidup
yang sehat.

2.4. Coconut Corn Drink


Coconut Corn drink adalah minuman yang biasanya terbuat dari campuran jagung
(corn) dan air kelapa (coconut water). Minuman ini menjadi semakin populer karena dianggap
sebagai alternatif yang sehat dan menyegarkan untuk minuman ringan. Coconut Corn drink
adalah minuman yang terbuat dari campuran antara jagung dan air kelapa. Jagung bisa berupa
sari jagung, tepung jagung, atau berbagai bentuk produk jagung lainnya. Air kelapa adalah
cairan yang diperoleh dari biji kelapa muda.
Minuman ini memiliki rasa manis dan segar karena kandungan gula alami dari jagung
dan kelapa. Teksturnya bisa bervariasi, tergantung pada seberapa halus jagung dan kelapa
diolah. Beberapa versi dapat memiliki tekstur yang lebih kasar, sementara yang lain mungkin
lebih halus dan mirip dengan jus. Coconut Corn drink sering dianggap sebagai minuman sehat
karena mengandung nutrisi dari jagung dan air kelapa. Air kelapa, misalnya, kaya akan
elektrolit, kalium, dan nutrisi lainnya yang dapat membantu menghidrasi tubuh. Jagung juga
mengandung serat, vitamin, dan mineral. Coconut Corn drink dapat dinikmati sebagai
minuman penyegar atau dicampur dengan es untuk menciptakan minuman dingin yang
menyegarkan di hari panas. Beberapa orang juga menggunakannya sebagai bahan dasar dalam
smoothie atau minuman campuran lainnya.
5
Gambar 1. Coconut corn drink

Coconut Corn drink dalam konteks atlet angkat beban adalah minuman yang dapat
menjadi pilihan yang bergizi untuk mendukung kebutuhan nutrisi dan hidrasi atlet selama dan
setelah sesi latihan angkat beban. Meskipun tidak sepopuler minuman olahraga komersial,
corn coconut drink dapat memberikan beberapa manfaat bagi atlet angkat beban, terutama
karena kandungan nutrisi dari jagung dan air kelapa.
1. Sumber Energi: Coconut Corn drink mengandung karbohidrat dari jagung, yang dapat
memberikan energi yang diperlukan selama latihan angkat beban yang intens.
2. Hidrasi: Air kelapa, yang merupakan salah satu komponen utama dalam minuman ini,
adalah sumber alami elektrolit seperti kalium, natrium, dan magnesium. Ini dapat
membantu dalam menjaga keseimbangan elektrolit tubuh dan menjaga hidrasi selama
latihan yang memerlukan banyak keringat.
3. Pemulihan: Setelah sesi latihan angkat beban yang berat, tubuh memerlukan nutrisi untuk
memperbaiki dan membangun kembali otot yang rusak. Minuman ini dapat memberikan
nutrisi tambahan dalam bentuk karbohidrat dan sedikit protein, tergantung pada
komposisinya.
4. Sumber Vitamin dan Mineral: Coconut Corn drink dapat mengandung berbagai vitamin
dan mineral seperti vitamin B kompleks, kalium, fosfor, dan magnesium. Nutrisi ini
penting untuk fungsi otot yang optimal dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
5. Pilihan Alami: Coconut Corn drink biasanya dibuat dari bahan-bahan alami tanpa
tambahan bahan kimia yang berlebihan. Ini membuatnya menjadi alternatif yang lebih
alami dibandingkan dengan minuman olahraga komersial yang mungkin mengandung
bahan tambahan yang kurang diinginkan.

6
Tabel 1. Resep banana cookies standard
NO Komposisi Resep Standar
1. Jagung
2. Santan kelapa
3. Air
4. Garam
5. Gula
6. Daun pandan

Cara membuat :
1. Kupas jagung yang telah di gerus lalu rebus, kemudian masukkan ke dalam panci
2. Kemudian tambahkan gula, air, santan, dan masak jika sudah mendidih masukkan daun
pandan garam
3. Masak hingga jagung menjadi lembut, lalu dinginkan sekitar 5-10 menit
4. Kemudian kemas ke dalam botol

7
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan 2 Jurusan Teknologi
Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi untuk penentuan formula banana
cookies, uji sensoris dan analisis kandungan gizi serta tekstur.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

NO Jenis Alat Spesifikasi Jumlah Unit


1. Baskom Terbuat dari plastik 2
2. Gelas ukur Terbuat dari kaca transparan 2
3. Blender Memiliki kekuatan putaran cepat 2
4. Panci Terbuat dari stainless stell 1
5. Pisau Terbuat dari stainless stell 1
6. Kompor Dilengkapi regulator dengan bertekanan, 1
sumbu api 2, dan menggunakan tabung gas.
7. Saringan Terbuat dari stainless stell 1
8. Talenan Terbuat dari kayu 1

3.2.2 Bahan

NO Komposisi Resep Standar


1. Jagung 5 buah
2. Air kelapa 500 ml
3. Daging kelapa 100 gram
4. Susu UHT 300 ml

8
3.3 Prosedur Kerja

Kupas dan potong jagung

Rebus jagung tambahkan 500 ml air kelapa dan 100 gram daging kelapa

Angkat dan tiriskan

Gerus jagung dengan pisau

Haluskan jagung, tambahkan daging kelapa dan air kelapa yang telah direbus

Saring ampas jagung

Rebus air jagung, tambahkan susu UHT 300 ml

Angkat dan siap disajikan

Bagan 1. Prosedur pembuatan coconut corn drink

Pada tahap pembuatan coconut corn drink tahap pertama yang dilakukan adalah kupas
5 buah jagung kemudian potong menjadi 2 bagian. Rebus jagung dengan air kelapa sebanyak
500 ml selama 15 menit. Tambahkan potongan daging kelapa sebanyak 100 gram selanjutnya
angkat dan tiriskan. Gerus jagung menggunakan pisau hingga menyisakan tongkol jagung.
Haluskan jagung dan tambahkan daging kelapa serta air yang telah direbus bersamaan. Saring
jagung dan sisakan ampas jagung. Rebus air jagung yang telah disaring dan tambahkan susu
UHT 300 ml selama 10 menit. Setelah itu angkat dan sajikan kedalam gelas.

9
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Pangan fungsional adalah jenis makanan atau minuman yang tidak hanya memberikan
nutrisi dasar untuk memenuhi kebutuhan tubuh, tetapi juga memiliki manfaat tambahan bagi
kesehatan. Kebutuhan pangan atlet angkat besi melibatkan asupan nutrisi yang tepat untuk
mendukung kebugaran fisik, daya tahan, dan kinerja optimal dalam permainan. Beberapa
kebutuhan pangan utama atlet angkat besi yaitu karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin,
mineral, air dan suplemen. Adapun produk pangan fungsional yang cocok bagi atlet angkat
besi adalah salah coconut corn drink karena mengandung semua yang di perlukan atlet angkat
besi salah satunya adalah serelia yang berasal dari jagung.

4.2. Saran
Adapun saran dalam membuat coconut corn drink ini pada saat pengolahannya tidak
banyak menggunakan gula untuk mendapatkan rasa yang dominan manis karena akan
merusak manfaat dari produk pangan fungsional tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

Fauzana, N., Pertiwi, A. A., & Ilmiyah, N. (2021). Fauzana, 2021. Al Kawnu: Science And
Local Wisdom Journal, 01(01), 45–56. https://doi.org/10.18592/alkawnu.v1i1.5073
Kantikowati, E., Karya, & Iqfini Husnul Khotimah. (2022). PERTUMBUHAN DAN HASIL
JAGUNG MANIS (Zea mays SACCHARATA STURT) VARIETAS PARAGON
AKIBAT PERLAKUAN JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH. AGRO TATANEN |
Jurnal Ilmiah Pertanian, 4(2), 1–10. https://doi.org/10.55222/agrotatanen.v4i2.828
Kusumayanti, H., Mahendrajaya, R. T., & Hanindito, S. B. (2016). Pangan Fungsional Dari
Tanaman Lokal Indonesia. Jurnal Metana, 12(1), 26–30.
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/metana
Mentari, A. D., Setiawan, B., & Palupi, E. (2022). Pengembangan RUTF (Ready To Use
Therapeutic Food) Berbahan Serealia dan Kedelai Bagi Balita Malnutrisi Akut Berat.
Media Gizi Indonesia (National Nutrition Journal), 17(1), 11–20. https://e-
journal.unair.ac.id/MGI/article/view/27651
Rohani, R., Ruswandi, D., Syafi’i, M., & Saputro, N. W. (2021). 33. Identifikasi Karakteristik
Morfologi Jagung Hibrida UNPAD dengan Sistem Tumpangsari Tanaman Jagung (Zea
Mays L.) dengan Kedelai (Glycine Max L.) dan Ubi Jalar (Ipomea Batatas L.)
Identification of Morphological Characteristics of Hybrid Corn from UNP. Agrohita,
6(2), 185–190.
S Ryadha, R., Aulia, N., & Batara, A. (2021). Potensi Rempah-Rempah sebagai Minuman
Fungsional Sumber Antioksidan dalam Menghadapi Pandemi Covid-19. Jurnal ABDI,
3(1), 30–42.
Sutara, F. M. P. dan P. K. (2013). Etnobotani Kelapa (Cocos Nucifera L.) Di Wilayah
Denpasar dan Badung. Jurnal Simbiosis, 1(2), 2.
Wahyudin, A., Ruminta, R., & Nursaripah, S. A. (2017). Pertumbuhan dan hasil tanaman
jagung (Zea mays L.) toleran herbisida akibat pemberian berbagai dosis herbisida kalium
glifosat. Kultivasi, 15(2), 86–91. https://doi.org/10.24198/kultivasi.v15i2.11867

11

Anda mungkin juga menyukai