Summary 3
Summary 3
Orang-orang seperti itu artinya itu pilihan-pilihan ya kita apa namanya ya dia mau lakukan
sebagai profesinya artinya kan tidak semua fotografi itu harus indah tidak semua fotografi itu
harus sesuai mmm dipasang di, di media cetak atau mungkin dipasang di galeri tidak itu masing-
masing punya peruntukannya. Ada juga yang mem, memenuhi kebutuhannya orang saya
supaya apa sebagai pengingat oh saya pernah ada di momen ini. Hmm. Difoto mungkin ada
orang-orang seperti itu. Dan itu adalah Anjas. Iya dia, dia berada di saat-saat orang
membutuhkan kenangan seperti itu ya simpan. Cukup sampai situ ya sah-sah saja. Kang Anjas
memenuhi hasrat untuk kenangan tadi. Iya memenuhi hasrat. Untuk setiap orang yang ada
peristiwa. Apalagi dia hadir di saat mmm apa namanya teknologi digital belum begitu maju ya.
Iya itu dia.
HP juga belum ada bahkan dia memulainya dari situ. Jadi apa namanya di zamannya dia menjadi
iya.
Memenuhi keinginan. Iya. Untuk mengingat pada saat itu. Betul.
Sekarang ini kari, ada namanya aktifisial inteligensi. Ya, untuk itu menarik itu. Ya saya harus
bicara itu. Iya. Karena orang bisa foto pak, duduk di kamar
Iya. Saya pakai kemudian saya coba bikinkan ini. Dia mengetik dan sangat cepat. Iya.
Bagaimana di fotografi? Sebenarnya menarik gitu ya, artificial intelijen ini apakah kita anggap
dia sebagai reporter, saya pernah ditanya waktu di ada diskusi di, di FISIP waktu itu ya, di.
Oh iya.
Fakultas Ilmu Budaya. Oh, ITB, iya.
Sekolah artivisual intelijen juga.
Saya cuma mmm kembali ke pengertian awal fotografi. Hmm. Fotografi itu kan foto dan grafis
ya, foto cahaya, grafis itu mmm menulis artinya kita melukis dengan cahaya kalau dalam
harfiahnya ya. Iya. Sehingga melukis dengan unsur cahaya itu menjadi sesuatu yang yang yang
wajib adanya. Karena kalau tidak fotonya di mana? Cahayanya di mana?
Sementara digerak di sini.
Sementara di artificial intelligence mereka mengetik, menggambar, mendiskripkan,
mendeskripsikan sesuatu terus di eh dikonversi mungkin ada bank datanya di. Desa. sana. Di
sana ini ya. Mereka menggabung-gabungkan berbagai macam gambar sehingga menjadi suatu
gambar yang baru. Unsur fotonya, unsur cahayanya di mana, mungkin betul bahwa dia menjadi
tinggal berapa persen barangkali, dari bank data itu mungkin gambar-gambar yang pernah
dikumpulkan, di situ ada cahayanya mungkin, tetapi mereka kan melakukan pemotretan juga.
Untuk dikumpulkan di bank data itu.
Oh, sebetulnya ini, foto yang dikumpulkan dari sekian juta banyaknya. Barangkali saya. Ketika
saya belum tahu seperti apa teknisnya, tapi itu. Iya. Tapi kan ini sesuatu yang tidak bisa kita
tolak. Betul, betul. Malah ada yang terbaru ke Ari maka orang bilang hati-hati dengan fotomu.
Iya.
Karena dia bisa misalnya maaf ya.
Iya, iya. Foto seseorang. Langsung dilepas pakaiannya begitu saja.
Bisa, Tad. Itu bisa terjadi. Iya.
Maksud saya eh ini kecerdasan-kecerdasan macam begini tetapi apakah betul badannya yang
bukan tentang saja? Karena ada tahi lalatnya atau tidak masalahnya. Jadi menurut saya ya RT
betul saya melihat lebih ke grafis sebenarnya ini. Iya kalau.
Sebagai grafis, sebagai yang mungkin mirip foto atau mungkin bentuknya jadi foto atau tapi
menjadi, tapi dia grafis. Tapi kalau menurut saya lebih kepada grafis.