Anda di halaman 1dari 12

REFERAT

NUTRISI PADA IBU HAMIL

Preceptor:
dr. Trestyawaty, Sp.OG

Oleh:
Vidia Andita Sari, S.Ked
22360172

DEPARTEMEN SMF ILMU OBSTETRIK GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RSUD JEND AHMAD YANI METRO
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat

dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Referat yang berjudul “Nutrisi

Pada Ibu Hamil” yang disusun untuk melengkapi syarat Kepaniteraan Klinik di

Departemen Ilmu Obsetrik Ginekologi RSUD Jendral Ahmad Yani Metro.

Penyelesaian Referat ini banyak mendapat bantuan serta motivasi dari berbagai

pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih

kepada dr. Trestyawaty, Sp. OG selaku pembimbing yang telah memberikan ilmu,

petunjuk, nasehat dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan Referat ini.

Penulis menyadari bahwa Referat ini tentu tidak terlepas dari kekurangan karena

keterbatasan waktu, tenaga dan pengetahuan dari penulis. Maka sangat diperlukan

masukan dan saran yang membangun. Semoga Referat ini dapat memberikan manfaat

bagi yang membacanya.

Metro, Juli 2023

Vidia Andita Sari

2
BAB I
PENDAHULUAN

Status gizi ibu selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang

di kandung. Malnutrisi pada ibu hamil dapat menyebabkan prematuritas dan hambatan

pertumbuhan bayi. Selain itu, rendahnya status gizi dan pola konsumsi yang salah pada

ibu hamil dapat mengakibatkan gangguan gizi antara lain anemia, kekurangan berat

badan pada ibu hamil, gangguan pertumbuhan janin, berat badan lahir rendah (BBLR),

serta panjang badan lahir pendek ( Nora U., dkk., 2021).

Status gizi ibu hamil merupakan salah satu fokus perhatian kegiatan perbaikan gizi

masyarakat karena dampaknya yang signifikan terhadap kondisi janin yang

dikandungannya. Masalah gizi yang sering ditemui pada ibu hamil adalah masalah

kurang energi kronik (KEK). Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2018

menunjukkan bahwa prevalensi risiko KEK pada ibu hamil (15-49 Tahun) masih cukup

tinggi yaitu sebesar 17,3 %. Presentase ibu hamil KEK diharapkan dapat turun sebesar

5% setiap tahunnya.

Menurut Kemenkes tahun 2020 yang terkumpul dari 34 provinsi menunjukkan dari

4.656.382 ibu hamil yang diukur lingkar lengan atasnya (LILA), diketahui sekitar

451.350 ibu hamil memiliki LILA <23,5 cm (mengalami resiko KEK. Dari perhitungan

tersebut dapat disimpulkan bahwa presentase ibu hamil dengan risiko KEK tahun 2020

adalah sebesar 9,7% sementara target tahun 2020 adalah 16%. Kondisi tersebut

menggambarkan bahwa pencapaian target ibu hamil KEK tahun itu telah melampaui

target kemenkes tahun 2020 (Utari D. L., dkk., 2022).

3
Status gizi merupakan keseimbangan jumlah asupan (intake) zat gizi dengan jumlah

yang dibutuhkan (requirement) oleh tubuh sebagai fungsi biologis (pertumbuhan fisik,

perkembangan, aktivitas, pemeliharaan kesehatan, dan lainnya). Status gizi dapat pula di

artikan sebagai gambaran kondisi fisik seseorang sebagai refleksi dari keseimbangan

energi yang masuk dan yang dikeluarkan oleh tubuh. Dalam kehamilan pertumbuhan

janin dipengaruhi oleh status gizi ibu sebelum dan selama hamil. Ibu akan melahirkan

bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal bila status gizi ibu sebelum

dan selama hamil dalam status normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan

sangat tergantung pada kesehatan gizi ibu sebelum dan selama masa hamil. Menurut

Kemenkes RI (2017) gizi kurang timbul apabila dalam jangka waktu lama asupan zat

gizi sehari-hari kedalam tubuh lebih rendah dari Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang

dianjurkan sehingga tidak mencukupi kebutuhan.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengerian
Saat kehamilan nutrisi merupakan pengaruh paling utama untuk tumbuh
kembang janin. Jika Ibu hamil bermasalah pada asupan nutrisi, akan sangat
berdampak pada janin. Apabila nutrisi seimbang dan tercukupi, maka janinnya akan
sehat dalam kandungan maupun saat lahir, apabila nutrisi tidak seimbang dan tidak
tercukupi, maka janin yang dikandung akan berdampak tidak baik hingga
kemungkinan terjadi kelainan pada janinnya (Ani Samiatul M., 2018).
Kehamilan adalah periode paling penting yang menuntut nutrisi dalam
kehidupan setiap ibu. Asupan nutrisi yang tepat selama periode ini memiliki peran
penting dalam perkembangan janin dan status gizi ibu yang lebih baik. Gizi yang
buruk selama kehamilan, terutama selama trimester ketiga, merupakan penyebab
utama rendahnya berat bada lahir (BBLR) dinegara berkembang ( Dian S. R. A., dkk,
2022).
2.2 Manfaat Nutrisi Pada Ibu Hamil
Pertumbuhan dan perkembangan janin ini sangat dipengaruhi oleh asupan gizi ibu
selama hamil. Jika keadaan kesehatan dan status gizi ibu hamil baik, maka kesehatan
ibuu dan janin dikandungnya akan baik pula, sebaliknya jika keadaan kesehatan dan gizi
ibu kurang baik maka dapat menyebabkan janin lahir mati atu bayi lahir dengan berat
badan kurang dari normal. Gizi dalam kesehatan reproduksi adalah bagaimana seorang
individu, mampu untuk mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan oleh tubuhnya, agar
individu tersebut tetap berada dalam keadaan sehat dan baik secara fisik dan mental.
Serta mampu menjalankan sistem reproduksi, baik fungsi atau prosesnya secara alamiah
dengan keadaan tubuh yang sehat. Secara umum fungsi nutrisi makanan untuk tubuh ibu
hamil adalah sebagai berikut (Ana S., 2018) :
1. Memenuhi kebutuhan zat gizi ibu dan janin
2. Mencapai status gizi ibu hamil dengan keadaan normal, sehingga dapat
mejalani kehamilan dengan baik dan aman
3. membentuk jaringan untuk tumbuh kembang janin dan kesehatan ibu
4. Mengatasi permasalahan selama hamil

5
5. Ibu memperoleh energi yang cukup yang berfungsi untuk menyusui
setelah kelahiran.
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nutrisi Ibu Hamil
Masalah gizi yang terjadi pada ibu hamil dikarenakan masih banyak masyarakat
setempat yang memiliki pengetahuan yang kurang memadai sehingga masyarakat tidak
tahu apa itu gizi, dan mengabaikan gizi pada ibu hamil. Sedangkan dengan ekonomi
yang rendah, banyak masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan dengan
menu. Yang seimbang. Sedangkan dengan pola makan, masih banyak yang berpantang
makanan karena masyarakat setempat masih terpengaruh pada tradisi yang ada di desa
mereka. Dengan masih. Adanya masyarakat yang tidak mengetahui tentang gizi serta
tidak tahu makanan yang baik untuk ibu hamil, sehingga kurang gizi masih ada di
masyarakat. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi dan nutrisi ibu hamil
diantaranya umur, pengetahuan, status ekonomi, pendidikan, status kesehatan, aktivitas,
kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan, lingkungan, dan juga berat badan
mempengaruhi nutrisi atau gizi ibu hamil. Rendahnya status gizi ibu hamil dapat
disebabkan beberapa faktor, antara lain yaitu rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang
nutrisi, pendapatan keluarga dibawah rata-rata, dan tidak teraturnya pola makan (Dhewi
N., dkk. 2023).
Menurut Ana S. (2018) faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi yaitu :
a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang mempengaruhi status gizi antara lain :
1. Pendapatan
Masalah gizi karena kemiskinan indikatornya adalah taraf ekonomi keluarga yang
hubungannya dengan daya beli keluarga tersebut.
2. Pendidikan
Pendidikan gizi merupakan suatu proses merubah pengetahuan, sikap dan perilaku
orang tua atau masyarakat tentang status gizi yang baik.
3. Pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk menunjang
kehidupan keluarganya. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap
kehidupan keluarga.
4. Budaya

6
Budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah laku dan kebiasaan
masyarakat.
b. Faktor Internal
Faktor internal yang mempengaruhi status gizi adalah :
1. Usia
Usia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang dimiliki orang tua
dalam pemberian nutrisi anak dan remaja.
2. Kondisi Fisik
Seseorang yang sakit, yang sedang dalam penyembuhan dan yang lanjut usia,
semuanya memerlukan pangan khusus karena status kesehatan mereka yang buruk.
3. Infeksi
Infeksi dan demam dapat menyebabkan menurunnya hawa nafsu makan atau
menimbulkan kesulitan menelan dan mencerna makanan.

2.4 Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil


Seorang ibu hamil harus mempunyai status gizi yang baik dan mengkonsumsi
makanan yang beraneka ragam baik proporsi maupun jumlahnya. Ibu hamil harus
mengkonsumsi makanan lebih banyak karena harus memenuhi kebutuhanzat gizi untuk
dirinya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan janin. Gizi seimbang adalah
susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah
yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman
atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal.
Secara garis besar nutrisi pada ibu hamil dibagi menjadi dua yaitu Nutrisi Makro
yang dimana dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang besar, dan kemudian Nutrisi
Mikro yang dimana tubuh hanya membutuhkan dalam jumlah kecil. Untuk nutrisi
makro ada beberapa yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan untuk nutrisi
mikro itu ada vitamin dan mineral. Yang dimana dari kedua itu memiliki peran masing-
masing dalam membantu memenuhi kebutuhan nutrisi ibu. Adapun nutrisi yang penting
untuk ibu hamil yaitu kalsium untuk pembentukan tulang dan gigi janin, zat besi karena
pada saat hamil tubuh dua kali lipat lebih banyak membutuhkan zat besi, asam folat
dibutuhkan untuk mencegah bayi dari kecacatan, termasuk kelainan pada otak dan
sumsum tulang belakang, protein dibutuhkan untuk menyempurnakan pertumbuhan

7
janin bahkan hingga di lahirkan, asupan vitamin juga dibutuhkan terutama vitamin D
untuk membantu pembentukan tulang dan gigi ( Rizki A. dkk, 2023).
2.5 Status Gizi Ibu Hamil
Status gizi ibu hamil sangat menentukan kesejahteraan dan pertumbuhan
perkembangan calon anak dalam kandungan. Asupan makanan yang dikonsumsi
menentukan jumlah kalori dan isi mikronutrien yang masuk sehingga selain
memberikan energi juga memperbaiki, meregenerasi sel tubuhnya. Untuk penilaian
status gizi ibu hamil (Nunik, 2019) :
1. Kecukupan gizi selama hamil dapat dipantau melalui parameter keadaan
kesehatan ibu dan berat lahir janin
2. Berat badan rendah sebelum konsepsi serta pertumbuhan berat yang tidak
adekuat merupakan penilaian langsung yang dapat digunakan untuk memperkirakan
laju pertumbuhan janin.
3. Kecukupan gizi selama kehamilan digunakan untuk pertumbuhan janinnya
maupun aktifitas dari ibu
2.6 Makanan Yang Harus Di Perhatikan Ibu Hamil
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat
bergizi dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan
prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat
badan ideal. Terdapat 13 pesan umum Gizi Seimbang, yaitu ( Kemenkes RI, 2022) :
1. Makan aneka ragam makanan
2. Makan makanan yang memenuhi kebutuhan energi
3. Makan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
4. Batasi lemak seperempat dari kecukupan energi
5. Gunakan garam beryodium
6. Makan makanan sumber zat besi
7. Beri ASI pada bayi sampai umur enam bulan
8. Biasakan makan pagi
9.
Minum air bersih, aman, dan cukup jumlahnya
10.
Beraktifitas fisik dan olahraga secara teratur
11.
Hindari minum minuman beralkohol
12.
Makan makanan yang aman bagi kesehatan

8
13.
Baca label pada makanan kemasan
Sementara itu untuk ibu hamil ada tambahan pesan khusus yaitu :
a. Biasakan mengkonsumsi aneka ragam makanan
b. Batasi mengkonsumsi garam
c. Minum air putih yang banyak
d. Batasi minum kopi
e. Membatasi makanan yang mengandung gas.
2.7 Dampak Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil
Masalah gizi pada ibu hamil saat ini masih banyak hamil di indonesia yang
mengalami masalah gizi khususnya gizi kurang seperti Kurang Energi Kronik (KEK)
dan anemia. Masalah gizi pada ibu hamil yang lain adalah Gangguan Akibat Kekuranga
Yodium ( Aeda, 2017). Namun selain itu bila ibu mengalami kekurangan gizi selama
hamil akan menimbulkan masalah baik pada ibu maupun janin ( Ana, 2018).
a. Terhadap Ibu
Bila ibu mengalami kekurangan gizi dapat menyebabkan resiko komplikasi pada
ibu antara lain :
1. Pendarahan
2. Berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan bias terkena penyakit infeksi
dan pada akhirnya juga dapat menurunkan status gizi.
3. Dapat menyebabkan anemia selama kehamilan
4. Dapat menyebabkan KEK
b. Terhadap Persalinan
Pengaruh gizi kurang pada ibu hamil dapat mengakibatkan :
1. Persalinan sulit dan lama
2. Persalainan sebelum waktunya ( premature)
3. Perdarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung
meningkat.
c. Terhadap Janin
Kekurangan asupan zat pada ibu dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin
dan dapat menimbulkan :
1. Keguguran (abortus)
2. Bayi mati di dalam kandungan

9
3. Cacat bawaan
4. Anemia pada bayi
5. Asfiksia
6. Bayi lahir dengan Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR)

1
BAB III
KESIMPULAN

Pada Ibu hamil nutrisi menjadi sangat penting, karena apa yang di konsumsi
oleh ibu secara langsung juga dikonsumsi oleh sang janin. Jika janin yang dikandung
kurang mendapatkan gizi maka bayi yang akan dilahirkanpun kemungkinan mengalami
cacat. Maka dari itu untuk menghindari hal tersebut ibu hamil haruslah pandai untuk
memilih makanan yang banyak mengandung gizi yang baik bagi kesehatan ibu hamil
maupun janin. Semua dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak sebagai sumber
tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat
pengatur.Maka dari itu pemilihan makanan perlu diperhatikan oleh ibu, karena makanan
yang baik memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang baik yang berpengaruh untuk
perkembangan serta pertumbuhan janin selama masa kehamilan.

1
DAFTAR PUSTAKA

Ana S. ( 2018). Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Asupan Nutrisi Di


Desa Pawindan Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis. Ciamis
Dhewi N., Mulazimah, Susi E. (2023). Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi
Ibu Pada Masa Kehamilan. Kediri
Dian S. R. A., Irni S., Kusniyati U., Hardaniyati (2022). Peningkatan Pengetahuan
Tentang Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil. Universitas Gajah Putih.
Elizabeth A. S., dkk (2018). Nutrition During Pregnancy and Early Development
(NuPED) in Urban South Africa : a study protocol for a prospectibe
cohort. South Africa
Kemenkes RI. (2022). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan
RI.
Rizki A., Zaiyidah F., Siti M. U. (2023). Efektivitas Pemberian Pendamping
Makanan Tambahan (PMT) Terhadap Status Gizi Ibu Hamil
Dengan KEK Di Indonesia (Scoping Review). Banjarmasin.
Nunik S. (2019). Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Dengan Kejadian BBLR Di
PMB Johana Widijati Kabupaten Tulungagung Desa Sidorejo
Kecamatan Kauman Kabupaten Tulung Agung. Tulung Agung.
Nora U. dkk ( 2021). Pengaruh Asupan Energi dan Protein Ibu Hamil Selama
Trimester III Terhadap Keluaran Kehamilan : STUDI KOHORT. Banda
Aceh
Aeda E. (2017). Masalah Gizi Pada Ibu Hamil. Badan Perencanaan Kabupaten
Pati

Anda mungkin juga menyukai