Anda di halaman 1dari 4
Praktikum lapangan Mata Kuliah Mikrobiologi Lingkungan Mahasiswa Teknik Lingkungan Semester II! Universitas Muhammadiyah Berau “Peran Mikroorganisme dan interaksi komponen ekosistem pesisir dalam model Restorasi Hidrologis Ekosistem Mangrove dan Aquaculture Berkelanjutan di Kabupaten Berau” A. Latar Belakang Ekosistem mangrove Indonesia merupakan ekosistem penting dunia. Dari total luas ekosistem mangrove dunia, Indonesia menyumbang 23 persen. Dengan total luas ckosistem mangrove sebesar 3,9 juta hectare, Indonesia menjadi negara dengan ekosistem mangrove terbesar di dunia. Sélain berkontribusi_ mencegah pelepasan_sepertiga karbondioksida dunia, ekosistem mangrove Indonesia menjadi urat nadi penghidupan masyarakat pesisir yang beraktivitas sebagai nelayan. Ekosistem mangrove mendedikasikan fungsi ekologis sebagai sumber pangan, tempat memijah, dan tempat pembesaran alami berbagai jenis ikan, udang, kepiting, kerang, dan spesies lainnya. Disamping itu, ekosistem mangrove Indonesia berperan melindungi wilayah pantai dan pesisir dari dampak terjangan tsunami, angina kencang, maupun ombak besar, yang berpotensi merusak pemukiman, bahkan menclan korban jiwa. Meskipun berperan besar sebagai penyeimbang alam dan berbagai sendi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, ekosistem mangrove tidak lepas dari ancaman kerusakan, terutama penebangan pohon dan alih fungsi lahan untuk berbagai kepentingan. Di Kabupaten Berau, alih fungsi lahan mangrove menjadi tambak juga terjadi di beberapa Kecamatan. Berdasarkan data Dinas Perikanan dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Berau 2018, luas wilayah Mangrove di Kabupaten Berau sebesar 55.192 ha, Dari total luasan mangrove di Berau, 10.028 ha diantaranya dikonversi menjadi tambak. Selain tambak, ancaman pembukaan lahan mangrove di Berau juga berasal dari perkebunan sawit, aktivitas pemukiman, saluran irigasi, dan infrastruktur lain, juga menjadi ancaman konversi lahan mangrove. Praktikum Mahasiswa Teknik Lingkungan akan dilaksanakan di Kampung Suaran, karena merupakan salah satu kampung produsen perikanan budidaya dan menjadi kampung, binaan Dinas Perikanan Kabupaten Berau. Suaran sebagai kampung kedua terluas yang memiliki tambak di Kabupaten Berau menghasilkan produksi udang sebesar 31.275 Ton atau sekitar 29,8% dari total produksi perikanan Kabupaten Berau. Pengembangan budidaya udang windu di Suaran terus mengalami peningkatan dengan produktivitas lebih tinggi dibandingkan hasil produksi di kampung lain di Kabupaten Berau. Dalam praktikum ini, mahasiswa membantu Petambak untuk melakukan perbanyak probiotik sebagai bagian dari_peningkatan wawasan dalam mengoptimalkan kondisi lingkungan, memperbaiki kualitas pakan untuk menurunkan tingkat mortalitas dan meningkatkan laju pertumbuhan individu. Penggunaan probiotik di dalam bidang budidaya bertujuan untuk menjaga keseimbangan mikroba dan pengendalian patogen dalam saluran pencernaan, air, serta lingkungan perairan melalui proses biodegradasi. ‘Ada dua macam cara aplikasi probiotik yaitu: 1) melalui lingkungan (air dan dasar tambak) dan 2) melalui oral (dicampurkan ke dalam pakan). Aplikasi cara kedua dapat meningkatkan kualitas pakan dengan menambahkan bahan aditif berupa probiotik yang berisi mikroba pengurai ke dalam pakan yang dapat berfungsi untuk memperbaiki kualitas, pakan dengan cara penguraian schingga dapat meningkatkan kecernaan pakan. Dengan melakukan praktikum dan observasi langsung terhadap siklus kehidupan organisme terhadap interaksi komponen ekosistem pesisir yang terdiri dari mangrove, padang lamun, dan terumbu karang di laut, maka dapat diperoleh wawasan keterkaitan habitat dan prilaku organisme atau satwa yang berada pada ecoregion kawasan pesisir Kab. Berau. Dengan melihat berbagai persoalan penurunan fungsi ekosistem dari expansi pembukaan lahan yang mengiiicam ekosistem hutan mangrove diperlukan pendekatan dalam wawasan pemahaman dasar terkait proses interkasi antar habitat dan ekosistem esensial melalui strategi khusus. Satu diantaranya adalah mengobservasi pengembangan model pengelotaan system aquaculture yang mengkombinasikan komoditi social dan daur lup ekosistem mangrove. B. Tujuan Memahamkan mahasiswa tentang peran mikroorganisme dalam pertumbuhan komoditi budidaya perikanan dan mengetahui hubungan antara Komponen ekosistem wilayah pesisir Kabupaten Berau melalui perbanyakan probiotik serta observasi dan kuliah lapangan pada salah satu lokasi demonstrasi plot tambak ramah lingkungan yang menerapkan restorasi hidrologis di Kampung Suaran Kabupaten Berau. C. Waktu dan Lokasi Observasi dan praktikum lapangan akan dilaksanakan di area tambak (zona Riparian) RT. 5 Kampung Suaran selama 1 hari pada tanggal 19 November 2022. D. Pendekatan Metode Praktek Kegiatan Praktikum lapangan dan Observasi ini merupakan bagian dari pembelajaran lapangan Mata Kuliah Mikrobiologi Lingkungan Semester III untuk perbanyakan probiotik bagi petambak dan pengenalan umum habitat dan ekosistem pesisir serta melalui pendekatan kolaboratif pegiat lingkungan pesisir Kabupaten Berau. Mahasiswa akan memperbanyak probiotik, mengidentifikasi sumber daya alam pesisir, siklus dan daur hidup ekosistem pesisir, dan mengenali praktek-praktek ramah lingkungan untuk Meningkatka nekatkan wawasan ‘Ondisi habitat pad, Snservasi, sosial dan ekonomi masyarakat, serta memahami '@ ecoregioy . A ‘ erangka praktek sebagai er ae Khas pesisir untuk mencapai keberlanjutan melalui a) Pengenatan ») Studi Karakt °) Mdentifikasij 4) Observasi ar keterkaitan ©) Diskusi Imp! Aquaculture ) Penyusunan jenis mangrove sejati dan associated al restorasi hidrologis, areal restorasi mangrove, dan pengenalan antara komponen ekosistem. lementasi restorasi hidrologis pada demonstrasi plot system Tamah lingkungan ‘aporan praktikum/Hasil observasi dan pembelajaran E. Pelaksana Pelaksana kegiatan ini adalah peserta mata kuliah Mikrobiologi Lingkungan Semester II] Program Studi Teknik Lingkungan Kelas Pagi (A) dan Kelas Malam (B), dibawah Penanggungjawab Dosen’ Pengampu Mata kuliah Mikrobiologi Lingkungan, yang terdiri dari Penanggung Jawab (Dosen) : Sufriady Syam, S.Kel, Mi Peserta (Mahasiswa) 1. Ahkmat Ulil Albab 2. Ananda Putri Syadila Juniati 3. Argi Rahmatsyah 4, Eka Dico Putry Malyndo 5S. Jose Andrean 6. Muhammad Nizar 7. Nia Aulia Fitri 8. Nurrizka Indah Sari 9. Qianu Rudhyan Dwifitra 10. Rinda Rahmadhani 11. Said Achmad Muzahid 12. Siti Aisyah Mahdiyyah 13. Yogi Maulana 14. Andi Muhammad Syuhra Wardi 15. Andra Syachnanta 16. Brayensyah 17. Mutiara Sagita 18, Riska Alda Yanti 19. Septiawan A. Paretta 20, Muhammad Gusti Pratama F. Penutup Demiki: ‘. ree Kerangha acuan kegiatan observasi dan praktikum lapangan ini, disusun sebagai ee ‘alam pelaksanaan kegiatan dan memberi ilustrasi pelaksanaan substansi raktikum Mata Kuliah Mikrobiologi Lingkungan Semester II] Tanjung Redeb, 7 November 2022 Penanggung Jawab, Mengetahui, Dosen Pengampu Mata Kuliah Ketua Prodi Teknik Lingkungan Mikrobiologi Lingkungan rsitas Muhammadiyah Berau \99301 N11221 NIDN. 1130048201

Anda mungkin juga menyukai