Proposal - PILOW (Power Innovation Lets Zero Waste) Solusi Biopower Go-Green Energy Back-To-Back Sebagai Progra

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 23

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...........................................................................................................


i ....................................................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Identitas Mitra................................................................................................1
1.2. Latar Belakang...............................................................................................1
1.3. Identifikasi Masalah......................................................................................3
1.4. Skala Prioritas Penyelesaian Masalah...........................................................3
1.5. Aspek Peningkatan Kemampuan Mitra Program..........................................3
1.6. Luaran Kegiatan............................................................................................4
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA..................................4
2.1. Profil Masyarakat Mitra.................................................................................4
2.2. Permasalahan Yang Dihadapi Masyarakat....................................................4
2.3. Ketetapan Masalah dan Solusi Mitra.............................................................5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN....................................................................5
3.1. Penetapan Base-Line Kegiatan Berdasarkan Kondisi Riil Dari Mitra...........5
3.2. Langkah-Langkah Mengukur Permasalahan Atau Kebutuhan Mitra............5
3.3. Langkah-Langkah Strategis Untuk Merealisasikan Kegiatan.......................6
3.4. Rancangan untuk Mengukur dan Mengevaluasi Hasil Kegiatan...................8
3.5. Solusi yang akan Menjadi Inti dari Kegiatan yang Diusulkan......................8
3.6. Kontribusi Pihak-Pihak yang Berkaitan........................................................9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN......................................................9
4.1. Anggaran Biaya..............................................................................................9
4.2. Jadwal Kegiatan............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
LAMPIRAN...........................................................................................................11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping...................11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan........................................................18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas............20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana..................................................21
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Mitra.....................22
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Program...............................................23
1

i
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Identitas Mitra
Nama : Karang Taruna Desa Huntu Selatan
Alamat : Desa Huntu Selatan, Kecamatan Bulango Selatan, Bone
Bolango, Prov Gorontalo.
Bidang Kegiatan : PILOW (Power Innovation Let’s Zero Waste) Solusi
Biopower Go-Green Energy “Back-to-Back” Sebagai
Program Karang Taruna Desa Huntu Selatan.
Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat
(PKM-PM)

Gambar 1: Interaksi dengan Mitra dan Aparat Desa


Survei awal dilakukan untuk berinteraksi langsung dengan mitra terkait
program yang akan dilaksanakan oleh tim di tempat tersebut. Sebagaimana
disampaikan bahwa Karang Taruna Desa Huntu Selatan membutuhkan wadah
untuk menjadikan mereka produktif, sebab mereka Sebagian besar adalah
pengganguran.
1.2. Latar Belakang
Kenaikan harga bahan bakar minyak dunia yang signifikan salah satunya
disebabkan oleh kelangkaan bahan bakar minyak itu sendiri. Menangani masalah
tersebut, pemerintah telah mengupayakan bahan bakar gas LPG bersubsidi untuk
masyarakat menengah ke bawah, akan tetapi ada juga oknum yang
menyalahgunakan bahkan menyelundupkan LPG.
Ditambah dengan adanya krisis listrik yang terjadi belakangan ini
berbanding lurus dengan perekonomian negara. Mengingat penggunaan daya
listrik terbesar merupakan dari sektor rumah tangga, tidak hanya dalam sektor
rumah tangga, bahkan kebanyakan pedagang di Indonesia ketergantungan
terhadap peralatan listrik. Maka tidak dipungkiri akan terjadinya kemesorotan
ekonomi. Namun sayangnya program lampu hemat energi yang digembar-
gemborkan ini sampai sekarang tidak jelas realisasinya. Krisis listrik berdampak
serius terhadap daya saing Indonesia. Data World Economic Forum menunjukkan
daya saing Indonesia jauh dibawah jika dibanding Singapura, Malayisia, Thailand,
dan Cina. Dikhawatirkan bila infrastruktur energi tak segera dibenahi, akan
berpengaruh terhadap iklim investasi. (JUM/Tim Liputan 6 SCTV).
Dilansir dari https://www.nestle.co.id/ bahwa Krisis energi menjadi isu
yang belakangan banyak dibicarakan di penjuru dunia. Pertambahan jumlah
penduduk masif yang tidak diimbangi ketersediaan sumber daya menjadi pangkal
masalahnya.
2

Energi di masyarakat menjadi salah satu sumber kebutuhan tentunya yang


tidak bisa dipisahkan dalam aktifitas masyarakat khususnya Desa Huntu Selatan
yang ada di Provinsi Gorontalo, kebutuhan tersebut adalah untuk memasak,
penerangan, kemudian ditambah lagi masyarakat sangat membutuhkan pupuk
tanaman organik sebab sebagian besar masyarakat adalah petani. Fakta lapangan
terkait ketergantungan energi di masyarakat dapat dilihat berdasarkan data yang
disebutkan oleh Yasar et al. (2017) untuk skala dunia, saat ini ada sekitar 1,3
milyar penduduk yang masih mengalami kesulitan akses terhadap listrik, dan
sekitar 2,6 milyar penduduk masih bergantung pada bahan bakar tradisional
seperti kayu, arang biomassa, dan LPG untuk memasak sehari-hari.
Potensi sumber daya alam yang ada di Provinsi Gorontalo dapat dimanfaat
meskipun tidak begitu besar. Menurut Kepala Desa Huntu Selatan, Yasin Djabi
(41 tahun), bahwa Potensi gas alam yang ada di Desa Huntu Selatan sesuai dengan
data BPS adalah 11.200.62 MMBTU, lalu besarnya produksi limbah organik
maupun anorganik dan kotoran hewan yang dihasilkan oleh masyarakat Desa
Huntu Selatan sangat besar. Akan tetapi masyarakat hingga saat ini tidak diwadahi
untuk mendapatkan pengetahuan maupun pemahaman bagaimana cara untuk
mengelola sumber daya alam, limbah dan kotoran.
Program PKM ini pada hakikatnya upaya untuk mendorong Mitra agar
berpastisipasi dalam kegiatan yang tujuannya untuk memperbaiki mutu kehidupan
masyarakat dalam mengelola sumber daya alam menjadi energi tebarukan dalam
kehidupan sehari-hari agar mencapai tujuan SDGs (Sustainable Development
Goals), baik itu mutu ekonomi, sosial, lingkungan, mental dan lain-lain.
Peningkatan ekonomi masyarakat merupakan sesuatu yang menjadi fokus
perhatian bagi kami untuk masyarakat yang menjadi sasaran dari program. Pada
biasanya ketertarikan masyarakat untuk ikut berpastisipasi dalam program
pemberdayaan selain karena minat, dorongan kebutuhan masyarakat terhadap
jenis program yang akan dilaksanakan lebih menjadi alasan utama. Kebutuhan
masyarakat yang pada dasarnya tidak jauh dari peningkatan ekonomi, walaupun
masih banyak faktorfaktor atau hal-hal lain yang juga dibutuhkan oleh
masyarakat.
Inilah yang menjadi salah satu insipirasi bagi kami untuk membuat Program
PILOW (Power Innovation Let’s Zero Waste) dan program ini memiliki konsep
zero waste go-green energy dengan sistem back-to-back (dari dapur kembali
kedapur) sehingga dapat mengurangi kemiskinan, lingkungan terjaga, dan akan
menjadikan hidup lebih baik bagi mitra dan masyarakat. Program ini tentunya
sebagai wadah untuk menjadi lebih produktif, mendapatkan profit, mengelola gas
alam, limbah dan kotoran hewan menjadi energi untuk kebutuhan hidup sehari-
hari seperti memasak, penerangan, menghasilkan pupuk dan juga mampu untuk
membudidaya cacing.
1.3. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah yang menjadi objek permasalahan adalah:
1) Krisisnya kebutuhan hidup masyarakat Desa Huntu Selatan seperti kebutuhan
memasak, listrik dan masyarakat rata-rata tergolong ekonomi kebawah bahkan
mitra Sebagian besar adalah pengangguran sehingga membutuhkan
penghasilan.
3

2) Melimpahnya sumber daya alam yang terdapat di Desa Huntu Selatan tetapi
Masyarakat maupun Mitra tidak memiliki Pemamahan, pengalaman,
pengetahuan dan wadah untuk mengelola sumber daya alam. Lalu
kurangnnya perhatian masyarakat terhadap sampah dan kotoran yang
menyebabkan polusi dan pencemaran lingkungan yang berpotensi
menyebabkan timbulnya penyakit.
1.4. Skala Prioritas Penyelesaian Masalah
skala prioritas penyelesaian masalah yakni,
1) Untuk mengatasi permasalahan mitra tersebut dan kurangnnya pengetahuan
maupun kebutuhan bagi mitra, maka diperlukan suatu bentuk pemberdayaan
baik yang berasal dari pemerintah atau masyarakat itu sendiri yang mana
bertujuan untuk memandirikan masyarakat dibidang pemenuhan kebutuhan
energi agar lebih mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).
Walaupun produksi energi tidak dapat dilakukan dalam jumlah yang besar
setidaknya energi yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dalam skala
rumah tangga.
2) Dengan menggunakan teknologi yang menjanjikan yaitu digester yang ramah
lingkungan sehingga dapat menyediakan biopower yang berkonsep Zero
Waste dengan sistem Back-to-Back yang dimana bisa menghasilakan pupuk
untuk tanaman organik yang akan diolah kembali menjadi makanan untuk
dikomsumsi dan kebutuhan memasak, serta tenaga listrik dengan
memanfaatkan energi ramah lingkungan dan gas alam yang terbarukan.
1.5. Aspek Peningkatan Kemampuan Mitra Program
1. Aspek Pendidikan
Program PILOW (Power Innovation Let’s Zero Waste) bagi Karang
Taruna Desa Huntu Selatan dapat membentuk dan melatih soft skill, hard skill
sekaligus membangun jiwa entrepreneur untuk lebih bisa mengelola gas alam,
limbah dan kotoran hewan dalam mendapatkan sumber energi go-green yang
bersistem backto-back, serta memiliki kemampuan dalam bekerja sama tim
dengan baik bahkan membangun rasa persaudaraan yang erat.
2. Aspek Kesehatan
Melalui program PILOW (Power Innovation Let’s Zero Waste) Karang
Taruna Desa Huntu Selatan dapat membenahi dan membersihkan desa sehingga
tidak adanya lagi lingkungan yang tercemar, polusi dan kotoran ternak yang
berserakan di desa.
3. Aspek Ekonomi
Mitra menjadi produktif sehingga mendapatkan profit melalui pengelolaan
sumber daya alam dengan merealisasikan Biopower Go-Green Energy yang
menjadi kebutuhan bagi masyarakat seperti Kebutuhan memasak dan penerangan
agar lebih hemat. Dan menghasilkan pupuk tanaman organik dan membudidaya
cacing yang dihasilkan dari Biopower Go-Green Energy dapat dijual ke para
petani.
1.6. Luaran Kegiatan
Adapun yang menjadi target luaran yaitu:
1) Laporan Kemajuan
2) Laporan Akhir
4

3) Buku Pedoman 4) Video Tutorial 5) Sosial Media.

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA


2.1. Profil Masyarakat Mitra
Desa Huntu Selatan merupakan salah satu desa di Provinsi Gorontalo yang
memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah sehingga berpotensi untuk
peningkatan ekonomi masyarakat. Desa tersebut terdiri dari tiga RW, yaitu RW I
Alumbangodaa, RW II Polihuwa, dan RW III Kampung Kiki. Jarak Desa dengan
Pusat Pemerintahan, Kecamatan Bulango Selatan ± 2 KM dan jarak dengan
Provinsi Gorontalo ± 10 KM, kendaraan umum yang biasa digunakan sebagai
sarana angkutan ke Pusat Pemerintahan adalah Gojek dan bentor. Jumlah
penduduk 1018 Jiwa dengan 309 Kepala keluarga (KK); mata pencahariannya
beragam yaitu: petani 281 jiwa, PNS 50 orang, perajin/tukang 44 orang,
wiraswasta 21 orang, buruh 19 orang, pekerja serabutan 250 orang, dan belum
bekerja 353 orang (Profil Desa Huntu Selatan, 2022).
2.2. Permasalahan Yang Dihadapi Masyarakat
Berdasarkan pantauan dilapangan, Desa Huntu Selatan adalah area
pertanian yang cukup luas. Meskipun masyarakat mengalami krisis kebutuhan
sehari-hari tetapi masyarakat acuh saja dan membiarkan hal ini terjadi secara terus
menerus, tak sampai disitu dari hasil observasi awal bersama aparat setempat
meyatakan bahwa masyarakat hanya mengharapkan dan menunggu bantuan
pemerintah saja. Disisi lain, tingkat pendidikan masyarakat yang relatif rendah,
menjadikan masyarakat tidak pernah mengelola lingkungan dengan baik, Karena
hal inilah yang menyebabkan banyaknya sampah dan kotoran yang berserakan,
sehingga menggagu kesehatan dan menimbulkan polusi yang tidak sehat. Selama
ini sampah yang dihasilkan masyarakat maupun kotoran ternak dari hasil usaha
peternakan tidak dimanfaatkan dan dibuang begitu saja, maka lingkungan menjadi
tercemar. Polusi udara berupa bau tak sedap seringkali menghinggapi warga
sekitar dan ini sudah terjadi sejak lama. Padahal, kotoran ternak merupakan
limbah organik yang dapat menyebabkan penyakit gastroenteritis.
2.3. Ketetapan Masalah dan Solusi Mitra
Dari hasil wawancara bersama salah satu mitra yaitu Adit (22 Tahun),
Karang taruna Desa Huntu Selatan tidak memiliki keahlian dan juga wadah untuk
berinovasi untuk menjadi produktif. sehingganya membutuhkan suatu wadah yang
dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan apa saja sehingga mereka bisa
melakukan kegiatan yang berpotensi memiliki penghasilan bagi mereka karena
kriris kebutuhan semakin hari menjadi lebih parah.
Maka Tim Pelaksana akan memberikan kepada para pemuda pemudi
Karang Taruna sosialisasi bagaimana memanfaatkan dan mengelola gas alam,
limbah, dan kotoran karena selama ini khusunya limbah hanya dibuang langsung
ke sungai, selokan, dan bahkan tertumpuk di rumah warga dan juga di TPA
sehingga hal ini mencemari lingkungan. Lalu demonstrasi pembuatan dan
penerapan renewable biopower dengan mendukung konsep zero waste serta
mengkombinasikan pemanfaatan energi ramah lingkungan atau go-green energy
dengan sistem back-to-back (dari dapur kembali kedapur) yang dimulai dengan
5

pembuatan biodigester yang praktis ramah lingkungan dan pelatihan pembuatan


biopower dengan sistem back-to-back.
Melihat permasalahan tersebut, tim PKM UNG menjawab permasalahan
yang dialami bagi Karang Taruna Desa Huntu Selatan dan berinisiatif untuk
mengajukan proposal dengan judul PILOW (Power Innovation Let’s Zero
Waste) Solusi Biopower Go-Green Energy “Back-to-Back” Sebagai Program
Karang Taruna Desa Huntu Selatan, dan mitra akan menjadi agen BANK
Sampah untuk meminimalisir sampah agar dapat menjaga lingkungan.

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


3.1. Penetapan Base-Line Kegiatan Berdasarkan Kondisi Riil Dari Mitra
1) Masyarakat Desa Huntu Selatan memiliki sekitar 103 Kepala rumah tangga
yang tergolong ekonomi kebawah dan 353 orang pengangguran.
2) Masih mengalami Krisis dalam kebutuhan sehari-hari seperti suplai LPG,
listrik dan membutuhkan lapangan pekerjaan.
3) Masyarakat Desa Huntu Selatan memproduksi hampir ½ ton sampah dan
kotoran hewan setiap harinya.
4) Besarnya sumber daya alam yang tidak dikelola
3.2. Langkah-Langkah Mengukur Permasalahan Atau Kebutuhan Mitra
Untuk mengukur peramasalahan dan kebutuhan yang terjadi kepada
masyarakat Desa Huntu Selatan yang melatarbelakangi kegiatan ini, beberapa
tahapan yang dilakukan meliputi hal-hal berikut ini.
1) Mengidentifikasi masalah secara umum melalui tahapan observasi di Desa
Huntu Selatan serta mewawancarai pemerintah setempat dan mitra serta
masyarakat sekitar.
2) Hasil temuan observasi berupa krisis ekonomi, pengetahuan, pengalaman dan
tidak menghiraukan lingkungan yang terceramar oleh sampah sehingga ini
menjadi prioritas dalam inspeksi masalah di awal observasi. Untuk itu, tim
PKM berupaya memberikan solusi yang berskala besar sesuai dengan
kebutuhan mereka melalui integrasi hasil observasi dengan beberapa literatur
pendukung
3) Mengembangkan ide-ide melalui diskusi tim untuk menemukan solusi terhadap
permasalahan masyarakat Desa Huntu Selatan.
4) Memutuskan bahwa pentingnya pengelolaan gas alam, limbah dan kotaran
hewan mengatasi masalah krisis kebutuhan hidup, lingkungan lingkungan yang
tercemar dan jumlah pengangguran yang semakin banyak.
5) Mengintegrasikan program PILOW (Power Innovation Let’s Zero Waste)
Solusi Biopower Go-Green Renewable Energy “Back-to-Back” terhadap
kelangsungan hidup masyarakat.
3.3. Langkah-Langkah Strategis Untuk Merealisasikan Kegiatan
Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat Desa Huntu
Selatan, maka langkah strategis yang akan tim pelaksana PKM-PM laksanakan
adalah:
1) Persiapan
Pada tahapan ini dilakukan beberapa kegiatan persiapan diantaranya: (i)
pengadaan alat dan bahan penunjang kegiatan, (ii) penyusunan materi dan praktek
6

- Pengadaan alat dan bahan - Penyusunan materi - Pembuatan buku dan video -
Sosialisasi kegiatan - Persiapan - Menentukan daerah sasaran -Survei lokasi -
Penetapan dan persetujuan dengan mitra Perencanaan - Pemaparan materi
pemberdayaan dan Distribusi buku dan video - Praktek materi pemberdayaan
Pelaksanaan - Evaluasi pemberdayaan, (iii) pembuatan modul yang menjadi
pedoman kegiatan, serta (iv) pembuatan video untuk membantu pemahaman
masyarakat. Sebelum masuk ke dalam tahap pelaksanaan, tim akan melakukan
sosialisasi tahapan kegiatan secara luring kepada mitra. Tujuan sosialisasi agar
mitra mempersiapkan hal-hal bersifat teknis sebelum pelaksanaan kegiatan.
2) Pelaksanaan
Tahap awal pelaksanaan kegiatan yakni melakukan kerja sama dengan
Karang Taruna Desa Huntu Selatan berjumlah 15 orang dengan menerapkan
protokol Kesehatan. Kegiatan-1 Perkenalan kelompok PKM yang meliputi tujuan,
dan manfaat kegiatan. Kegiatan-2 Pemaparan materi dan sosialisasi tentang tim
pelaksana lakukan bersama mitra dilanjutkan dengan distribusi buku pedoman dan
video pembuatan alat. Kegiatan-3 demonstrasi pembuatan dan penerapan
renewable biopower dengan mendukung konsep zero waste serta
mengkombinasikan pemanfaatan go-green energy dengan sistem back-to-back.
Kegiatan-4 melakukan proses produksi dan fermentasi pupuk dan budidaya cacing
sebagai penghasilan, terakhir adalah Kegiatan-5 yaitu proses pemasaran cacing
dan pupuk.
3) Praktek dan Uji Coba Alat

Gambar 2. Rekonstruksi Biopower


Biopower merupakan inovasi terbarukan yang menggabungkan antara biogas dan
biotrik untuk memenuhi kehidupan manusia. Biopower berkonsep zero waste
bersistem back-to-back dengan menggunakan sampah organik serta kotoran
hewan dan manusia sehingga menghasilkan biogas untuk memasak, dan
menghasilkan pupuk serta budidaya cacing. Untuk biotrik mengunakan energi gas
alam dan matahari agar Panas pembakaran biogas bisa menjadi energi yang
mencukupi untuk pembangkitan energi listrik sehingga dikatakan dengan go-green
energi. Lalu fungsi dari paner surya selain membantu proses penambahan energi
listrik juga digunakan meyimpan daya listrik bila hujan.
Bahan-bahan yang akan digunakan untuk membuat digester dan biotrik tank yang
ramah lingkungan adalah sampah anorganik, yang telah diformulasikan sehingga
berguna sebagai penampungan kotoran, sampah organik, dan untuk tempat
7

fermentasi pupuk juga budidaya cacing. Proses bekerja dari sampah atau kotoran
biasa menggunakan air lalu disalurkan menggunakan pipa menuju ke digester,
kemudian menunggu beberapa hari agar menghasilkan gas. Gas tersebut akan
disalurkan ke rumah langsung sebagai pengganti LPG. Tak sampai disitu gas juga
akan tersalurkan ke biotrik tank untuk melakukan pemanasan dalam
menghasilakan sumber energi listrik dengan bantuan panel surya dan gas alam.
Untuk mendapatkan gas alam itu sendiri tank biotrik akan melakukan penyedotan
dari hasil pengeboran yang berbentuk sumur kemudian membangun pipa untuk
menaikan gas ke tank biotrik.
4) Evaluasi
Setelah tahap uji coba alat dilaksanakan, mitra akan di tes untuk
mengetahui tingkat kemampuan. Jika hasil tes menunjukan bahwa kompetensi
kemampuan peserta di bawah standar, maka tim akan memberi materi di bagian
yang kurang dipahami. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan
yang dialami mitra setelah kegiatan tersebut. Hal ini menjadi catatan bagi tim
pelaksana untuk memberikan solusi melalui video tutorial.
3.4. Rancangan untuk Mengukur dan Mengevaluasi Hasil Kegiatan
Kegiatan PKM-PM PILOW (Power Innovation Let’s Zero Waste) dapat
dikatakan berhasil apabila:
1) Berhasil membantu meningkatkan kualitas hidup, melindungi lingkungan dan
mengakhiri kemiskinan melalui kegiatan pemberdayaan dengan memadukan
sumber daya alam, limbahh dan kotoran dengan edukasi guna menghasilkan
pemberdayaan yang dikehendaki, menyelesaikan masalah yang dihadapi
mitra, dan memenuhi kebutuhan atau untuk mencapai kesejahteraan yang
diinginkan oleh mitra sehingga masyarakat dan pemerintah dapat mencapai
tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).
2) Berhasil membentuk kompetensi dan perilaku yang terdiri dari pengetahuan
dan keahlian dalam membuat alat biopower menjadi solusi kebutuhan
kehidupan, serta sikap dan perilaku masyarakat dalam menggunakan gas dan
listrik sebagai upaya penghematan bahkan nantinya akan didirikan bank
sampah upaya menjaga lingkungan.
Tahapan dalam mengukur dan mengevaluasi kegiatan PKM PM ini adalah:
1) Penilaian pengetahuan dan keterampilan masyarakat sebelum pelatihan
dilakukan. Ini dilakukan sebagai ukuran perbandingan sebelum dan sesudah
masa pelatihan. Adanya evaluasi sebelum pelatihan dapat memberikan
gambaran bagi tim pelaksana PKM PM seperti apa metode yang cocok
digunakan untuk proses pelatihan.
2) Memantau pelaksanaan program training. Pemantauan ini dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana antusiasme mitra terhadap pelatihan yang diberikan,
keaktifan mitra selama mengikuti program, apakah mitra mengerti dengan
program yang diberikan. Pengamatan ini akan memberikan gambaran
bagaimana mitra menangkap secara jelas informasi selama pelatihan
berlangsung.
3) Memantau efektivitas pelatihan, setelah proses pelatihan, hasil yang diperoleh
akan berbeda-beda tergantung masing-masing individu dalam menangkap
program training itu sendiri.
8

4) Penilaian, perlu dilakukan pencatatan bagi setiap mitra sejauh mana training
mempengaruhi pemikiran, sikap, dan kinerja mitra dalam mensukseskan
program PILOW (Power Innovation Let’s Zero Waste) untuk kebutuhan hidup
lebih baik.
Seluruh hasil evaluasi dan pengukuran, nantinya harus dikomunikasikan
secara terbuka dengan mitra yang melaksanakan program pemberdayaan. Laporan
ini dapat memberikan pengetahuan mengenai apa yang jadi permasalahan dan
kesulitan yang dialami mitra dalam mempraktekkan pengetahuan yang diperoleh
selama masa pelatihan.
3.5. Solusi yang akan Menjadi Inti dari Kegiatan yang Diusulkan
Ada 2 solusi inti dari kegiatan PKM PM PILOW (Power Innovation Let’s
Zero Waste):
1) Bersama Karang Taruna Desa Huntu Selatan membuat biopower untuk
pemenuhan kebutuhan dan kelangsungan hidup yang lebih sehat dapat
diimplementasikan pada Desa-desa lainnya, sehingga program dan alat ini
menjadi contoh masyarakat Gorontalo.
2) Pelatihan pendampingan dan pemberdayaan kepada karang taruna Desa Huntu
Selatan untuk pembuatan biopower dalam pemenuhan kebutuhan dan
kelangsungan hidup yang lebih, mulai dari transfer knowledge terkait cara
pembuatan alat sampai pada penggunaan alat.
3.6. Kontribusi Pihak-Pihak yang Berkaitan
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan PKM PM harus melibatkan:
1) Pemerintah Setempat
2) Karang Taruna
3) Tokoh Masyarakat
4) Go-Green Gorontalo

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1. Anggaran Biaya
No Besaran
Jenis Pengeluaran Sumber Dana
Dana (Rp)
Belmawa Rp. 3.800.000
1 Bahan habis pakai Perguruan Tinggi Rp. 500.000
Instansi Lain (jika ada) -
Belmawa Rp. 1.100.000
Sewa dan jasa
2 Perguruan Tinggi Rp. 150.000
Instansi Lain (jika ada) -
Belmawa Rp. 2.000.000
3 Transportasi lokal Perguruan Tinggi Rp. 200.000
Instansi Lain (jika ada) -
Belmawa Rp. 1.000.000
4 Lain-lain Perguruan Tinggi -
Instansi Lain (jika ada) -
9

Jumlah Rp. 8.750.000


Belmawa Rp. 7.900.000
Perguruan Tinggi Rp. 850.000
Rekap Sumber Dana
Instansi Lain (jika ada) -
Jumlah Rp. 8.750.000

4.2. Jadwal Kegiatan


Bulan
No Uraian Kegiatan Penanggung Jawab
1 2 3 4 5
Pengumpulan data dan Mohammad Yasin
1
penyusunan materi Putri Diyah Ulhaq Qoem
Adista P.S. Utiarahman
Pengadaan alat dan
2 Nur Fitriyanti Gubali Apris
bahan
K. Toheto
3 Sosialisasi Program Semua Tim
Pembuatan dan distribusi Mohammad Yasin
4 buku pedoman dan video Adista P.S. Utiarahman
Putri Diyah Ulhaq Qoem
5 Pelatihan dan Praktek Semua Tim
Adista P.S. Utiarahman
Evaluasi dan
6 Nur Fitriyanti Gubali Apris
pendampingan
K. Toheto
Mohammad Yasin
7 Monitoring dan Evaluasi
Putri Diyah Ulhaq Qoem

DAFTAR PUSTAKA
(Obaideen et al., 2022; Patabang & Palallo, 2022; Syaiful et al., 2018)Obaideen,
K., Abdelkareem, M. A., Wilberforce, T., Elsaid, K., Sayed, E. T.,
Maghrabie, H. M., & Olabi, A. G. (2022). Biogas role in achievement of the
sustainable
development goals: Evaluation, Challenges, and Guidelines. In Journal of
the
Taiwan Institute of Chemical Engineers (Vol. 131).
https://doi.org/10.1016/j.jtice.2022.104207
Patabang, S., & Palallo, F. (2022). PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MELALUI PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH TERNAK MENJADI
ENERGI TERBARUKAN (BIOGAS) DI DESA LA’BO’. Batara Wisnu :
Indonesian Journal of Community Services, 2(1).
https://doi.org/10.53363/bw.v2i1.67
Syaiful, F. L., Dinata, U. G. S., & Hidayattullah, Y. (2018). PEMBERDAYAAN
10

MASYARAKAT MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI


SEBAGAI BAHAN BAKAR KOMPOR SEKAM YANG RAMAH
LINGKUNGAN DI KINALI, PASAMAN BARAT. BULETIN ILMIAH
NAGARI MEMBANGUN, 1(03). https://doi.org/10.25077/bnm.1.03.62-
69.2018

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping


1) Biodata Ketua Tim

2) Biodata Anggota 1
11

3) Biodata Anggota 2
12

4) Biodata Anggota 3
13

5) Biodata Anggota 4
14

6) Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan Dr. I Wayan Sudana, S.Sn, MSn.
gelar)
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Pendidikan Seni Rupa
4 NIP/NIDN 19720706 2002121002/0006077202
5 Tempat dan Tanggal Padpadan Petak Gianyar, 6 Juli 1972
Lahir
15

6 Alamat E-mail iwayan@ung.ac.id

7 Nomor Telepon/HP 081340226525


B. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Bidang Ilmu Institusi Tahun Lulus
STSI (ISI)
1 Sarjana (S1) Seni Rupa 1993-2000
Denpasar
Penciptaan dan Institut Seni
Magister
2 Pengkajian Seni Indonesia (ISI) 2006-2008
(S2)
Rupa Yogyakarta

Penciptaan dan Institut Seni


Pengkajian Seni Indonesia (ISI)
3 Doktor (S3) Rupa Surakarta 2014-2019
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Ornamen wajib 3
2 Tinjauan/Apresiasi Seni wajib 2
3 Estetika wajib 2
4 Seni Kriya Ukir wajib 3
5 Metodologi Penelitian wajib 2
6 Seni Patung wajib 3
7 Rural Arts wajib 3
Pendidikan/ Pengajaran Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Seni Kerajinan Tiohu Gorontalo: PNBP-BLU UNG 2022
Potensi, Permasalahan, dan konsep
Pengembangannya
2 Konsep Pengembangan Seni Kerajinan PNBP-BLU UNG 2020
Eceng Gondok Gorontalo
3 Teknologi dan Estetika Seni Karawo Dit. Litabmas Dikti 2018
4 Pemanfaatan Limbah Pohon Aren dan Dit. Litabmas Dikti 2016
Pohon Sagu Sebagai Produk Mebel dan
Dekorasi Interior
5 Formulasi Bahan dan Metode Dit. Litabmas Dikti 2015
Finishing Untuk Produk Kriya Dari
Kayu Lokal Gorontalo Berkualitas
Rendah
16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


N Harga
o Satuan (Rp) Total(Rp)
Jenis Pengeluaran Volume
1 Belanja Bahan (maks. 60%)
Cangkul 3 Buah Rp. 80.000.- Rp. 240.000.-
Detektor Gas Alam Alarm 2 Buah Rp. 65.000.- Rp. 130.000.-
Sendok Semen 3 Buah Rp. 27.000.- Rp. 81.000.-
Sekop 2 Buah Rp. 110.000.- Rp. 220.000.-
Selang 10 Meter Rp. 6.000.- Rp. 60.000.-
17

Panel Surya 100wp 1 Buah Rp. 650.000.- Rp. 650.000.-


Pipa Besar 5 Meter Rp. 40.000.- Rp. 200.000.-
Pipa Kecil 15 Meter Rp. 29.000.- Rp. 435.000.-
Kabel Listrik 1 Roll Rp. 154.000.- Rp. 154.000.-
Argo 1 Buah Rp. 340.000.- Rp. 340.000.-
Cetakan Paving 4 Buah Rp. 185.000.- Rp. 740.000.-
Lakban 1 Pak Rp. 60.000.- Rp. 60.000.-
Tangki Bekas 1 Buah Rp. 150.000.- Rp. 150.000.-
Selang Gas LPG 1 Set Rp. 100.000.- Rp. 100.000.-
Ban Bekas Mobil 2 Buah Rp. 100.000.- Rp. 200.000.-
Pengatur temperature listrik 1 Buah Rp. 150.000.- Rp. 150.000.-
Wadah 5 Buah Rp. 10.000.- Rp. 50.000.-
Gergaji 2 Buah Rp. 20.000.- Rp. 40.000.-
Gembor 2 Buah Rp. 25.000.- Rp. 50.000.-
Nampan 3 Buah Rp. 8.000.- Rp. 24.000.-
Timbangan mini 1 Buah Rp. 157.000.- Rp. 157.000.-
Karung Goni 3 Pcs Rp. 23.000.- Rp. 69.000.-
SUB TOTAL Rp. 4.300.000.-
2 Belanja Sewa (maks. 15%)
Sewa Alat Las 1 Set Rp. 500.000.- Rp. 500.000.-
Sewa Alat Pengeboran 1 Set Rp. 500.000.- Rp. 500.000.-
Biaya Akses Jurnal 1 Jurnal Rp. 250.000.- Rp. 250.000.-
SUB TOTAL Rp. 1.250.000.-
3 Perjalanan lokal (maks. 30 %)
Transportasi selama 4 bulan
(1 observasi, 2 konsolidasi, 5 Orang Rp. 25.000.- Rp. 1.750.000.-
8 kegiatan inti, 2 monev)
Sewa Mobil Angkutan 2 kali
Rp. 225.000.- Rp. 450.000.-
bahan-bahan pelaksanaan diangkut
SUB TOTAL Rp. 2.200.000.-
4 Lain-lain (maks. 15 %)
Adsens Akun Media Sosial 4 Bulan Rp. 500.000.- Rp. 500.000.-
Handsanitezer 5 Botol Rp. 10.000.- Rp. 50.000.-
Masker Medis 2 Pack Rp. 25.000.- Rp. 50.000.-
ID Card 5 Set Rp. 10.000.- Rp. 50.000.-
X Benner 2 Set Rp. 100.000.- Rp. 200.000.-
Percetakkan buku pedoman 15 Paket Rp. 10.000.- Rp. 150.000.-
SUB TOTAL Rp. 1.000.000.-
GRAND TOTAL Rp. 8.750.000.-
GRAND TOTAL TERBILANG Delapan Juta Tujuh Ratus
Lima Puluh Ribu Rupiah
18
19

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas


Alokasi
Program Bidang Waktu
Nama/NIM
N Studi Ilmu (jam/ming
o gu) Uraian Tugas
1 Mohammad S-1 Pendidikan 21 Penanggung jawab
Yasin Pendidikan & Seni jam/mingg penelitian,
(544420017) Seni Rupa u mengurus
dan Desain (3 jam/hari) administrasi
penelitian dan
mengisi logbook
dan memberikan
pelatihan dan
monev.

2 Adista Prilia. S-1 Pendidikan 21 observasi,


S Pendidikan & Seni jam/mingg memberikan
Utiarahman Bahasa u pelatihan dan
(54420005) Inggris (3 jam/hari) pendampingan
menyusun
buku
pedoman
3 Nur S-1 Pendidikan 21 Mengkoordinir
Fitriyanti Sendratasik & Seni jam/mingg prokes, berikan
Gubali u pelatihan dan
(544420017) (3 jam/hari) monev, menyusun
materi serta
membuat video
4 Putri Diyah S-1 Pendidikan 21 memberikan
Ulhaq Qoem Pendidikan & Seni jam/mingg pelatihan,
(544421) Seni Rupa u (3 pendampingan,m
jam/hari) onev dan membuat
video dan
Menyusun buku
pedoman
5 Apris S-1 Pendidikan 21 memberikan
K.Toheto Pendidikan & Seni jam/mingg pelatihan,
(544421) Seni Rupa u (3 pendampingan,m
jam/hari) onev dan
Menyusun laporan
20

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


21

Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Mitra


22

Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Program

Anda mungkin juga menyukai