Proposal - PILOW (Power Innovation Lets Zero Waste) Solusi Biopower Go-Green Energy Back-To-Back Sebagai Progra
Proposal - PILOW (Power Innovation Lets Zero Waste) Solusi Biopower Go-Green Energy Back-To-Back Sebagai Progra
Proposal - PILOW (Power Innovation Lets Zero Waste) Solusi Biopower Go-Green Energy Back-To-Back Sebagai Progra
i
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Identitas Mitra
Nama : Karang Taruna Desa Huntu Selatan
Alamat : Desa Huntu Selatan, Kecamatan Bulango Selatan, Bone
Bolango, Prov Gorontalo.
Bidang Kegiatan : PILOW (Power Innovation Let’s Zero Waste) Solusi
Biopower Go-Green Energy “Back-to-Back” Sebagai
Program Karang Taruna Desa Huntu Selatan.
Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat
(PKM-PM)
2) Melimpahnya sumber daya alam yang terdapat di Desa Huntu Selatan tetapi
Masyarakat maupun Mitra tidak memiliki Pemamahan, pengalaman,
pengetahuan dan wadah untuk mengelola sumber daya alam. Lalu
kurangnnya perhatian masyarakat terhadap sampah dan kotoran yang
menyebabkan polusi dan pencemaran lingkungan yang berpotensi
menyebabkan timbulnya penyakit.
1.4. Skala Prioritas Penyelesaian Masalah
skala prioritas penyelesaian masalah yakni,
1) Untuk mengatasi permasalahan mitra tersebut dan kurangnnya pengetahuan
maupun kebutuhan bagi mitra, maka diperlukan suatu bentuk pemberdayaan
baik yang berasal dari pemerintah atau masyarakat itu sendiri yang mana
bertujuan untuk memandirikan masyarakat dibidang pemenuhan kebutuhan
energi agar lebih mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).
Walaupun produksi energi tidak dapat dilakukan dalam jumlah yang besar
setidaknya energi yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dalam skala
rumah tangga.
2) Dengan menggunakan teknologi yang menjanjikan yaitu digester yang ramah
lingkungan sehingga dapat menyediakan biopower yang berkonsep Zero
Waste dengan sistem Back-to-Back yang dimana bisa menghasilakan pupuk
untuk tanaman organik yang akan diolah kembali menjadi makanan untuk
dikomsumsi dan kebutuhan memasak, serta tenaga listrik dengan
memanfaatkan energi ramah lingkungan dan gas alam yang terbarukan.
1.5. Aspek Peningkatan Kemampuan Mitra Program
1. Aspek Pendidikan
Program PILOW (Power Innovation Let’s Zero Waste) bagi Karang
Taruna Desa Huntu Selatan dapat membentuk dan melatih soft skill, hard skill
sekaligus membangun jiwa entrepreneur untuk lebih bisa mengelola gas alam,
limbah dan kotoran hewan dalam mendapatkan sumber energi go-green yang
bersistem backto-back, serta memiliki kemampuan dalam bekerja sama tim
dengan baik bahkan membangun rasa persaudaraan yang erat.
2. Aspek Kesehatan
Melalui program PILOW (Power Innovation Let’s Zero Waste) Karang
Taruna Desa Huntu Selatan dapat membenahi dan membersihkan desa sehingga
tidak adanya lagi lingkungan yang tercemar, polusi dan kotoran ternak yang
berserakan di desa.
3. Aspek Ekonomi
Mitra menjadi produktif sehingga mendapatkan profit melalui pengelolaan
sumber daya alam dengan merealisasikan Biopower Go-Green Energy yang
menjadi kebutuhan bagi masyarakat seperti Kebutuhan memasak dan penerangan
agar lebih hemat. Dan menghasilkan pupuk tanaman organik dan membudidaya
cacing yang dihasilkan dari Biopower Go-Green Energy dapat dijual ke para
petani.
1.6. Luaran Kegiatan
Adapun yang menjadi target luaran yaitu:
1) Laporan Kemajuan
2) Laporan Akhir
4
- Pengadaan alat dan bahan - Penyusunan materi - Pembuatan buku dan video -
Sosialisasi kegiatan - Persiapan - Menentukan daerah sasaran -Survei lokasi -
Penetapan dan persetujuan dengan mitra Perencanaan - Pemaparan materi
pemberdayaan dan Distribusi buku dan video - Praktek materi pemberdayaan
Pelaksanaan - Evaluasi pemberdayaan, (iii) pembuatan modul yang menjadi
pedoman kegiatan, serta (iv) pembuatan video untuk membantu pemahaman
masyarakat. Sebelum masuk ke dalam tahap pelaksanaan, tim akan melakukan
sosialisasi tahapan kegiatan secara luring kepada mitra. Tujuan sosialisasi agar
mitra mempersiapkan hal-hal bersifat teknis sebelum pelaksanaan kegiatan.
2) Pelaksanaan
Tahap awal pelaksanaan kegiatan yakni melakukan kerja sama dengan
Karang Taruna Desa Huntu Selatan berjumlah 15 orang dengan menerapkan
protokol Kesehatan. Kegiatan-1 Perkenalan kelompok PKM yang meliputi tujuan,
dan manfaat kegiatan. Kegiatan-2 Pemaparan materi dan sosialisasi tentang tim
pelaksana lakukan bersama mitra dilanjutkan dengan distribusi buku pedoman dan
video pembuatan alat. Kegiatan-3 demonstrasi pembuatan dan penerapan
renewable biopower dengan mendukung konsep zero waste serta
mengkombinasikan pemanfaatan go-green energy dengan sistem back-to-back.
Kegiatan-4 melakukan proses produksi dan fermentasi pupuk dan budidaya cacing
sebagai penghasilan, terakhir adalah Kegiatan-5 yaitu proses pemasaran cacing
dan pupuk.
3) Praktek dan Uji Coba Alat
fermentasi pupuk juga budidaya cacing. Proses bekerja dari sampah atau kotoran
biasa menggunakan air lalu disalurkan menggunakan pipa menuju ke digester,
kemudian menunggu beberapa hari agar menghasilkan gas. Gas tersebut akan
disalurkan ke rumah langsung sebagai pengganti LPG. Tak sampai disitu gas juga
akan tersalurkan ke biotrik tank untuk melakukan pemanasan dalam
menghasilakan sumber energi listrik dengan bantuan panel surya dan gas alam.
Untuk mendapatkan gas alam itu sendiri tank biotrik akan melakukan penyedotan
dari hasil pengeboran yang berbentuk sumur kemudian membangun pipa untuk
menaikan gas ke tank biotrik.
4) Evaluasi
Setelah tahap uji coba alat dilaksanakan, mitra akan di tes untuk
mengetahui tingkat kemampuan. Jika hasil tes menunjukan bahwa kompetensi
kemampuan peserta di bawah standar, maka tim akan memberi materi di bagian
yang kurang dipahami. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan
yang dialami mitra setelah kegiatan tersebut. Hal ini menjadi catatan bagi tim
pelaksana untuk memberikan solusi melalui video tutorial.
3.4. Rancangan untuk Mengukur dan Mengevaluasi Hasil Kegiatan
Kegiatan PKM-PM PILOW (Power Innovation Let’s Zero Waste) dapat
dikatakan berhasil apabila:
1) Berhasil membantu meningkatkan kualitas hidup, melindungi lingkungan dan
mengakhiri kemiskinan melalui kegiatan pemberdayaan dengan memadukan
sumber daya alam, limbahh dan kotoran dengan edukasi guna menghasilkan
pemberdayaan yang dikehendaki, menyelesaikan masalah yang dihadapi
mitra, dan memenuhi kebutuhan atau untuk mencapai kesejahteraan yang
diinginkan oleh mitra sehingga masyarakat dan pemerintah dapat mencapai
tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).
2) Berhasil membentuk kompetensi dan perilaku yang terdiri dari pengetahuan
dan keahlian dalam membuat alat biopower menjadi solusi kebutuhan
kehidupan, serta sikap dan perilaku masyarakat dalam menggunakan gas dan
listrik sebagai upaya penghematan bahkan nantinya akan didirikan bank
sampah upaya menjaga lingkungan.
Tahapan dalam mengukur dan mengevaluasi kegiatan PKM PM ini adalah:
1) Penilaian pengetahuan dan keterampilan masyarakat sebelum pelatihan
dilakukan. Ini dilakukan sebagai ukuran perbandingan sebelum dan sesudah
masa pelatihan. Adanya evaluasi sebelum pelatihan dapat memberikan
gambaran bagi tim pelaksana PKM PM seperti apa metode yang cocok
digunakan untuk proses pelatihan.
2) Memantau pelaksanaan program training. Pemantauan ini dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana antusiasme mitra terhadap pelatihan yang diberikan,
keaktifan mitra selama mengikuti program, apakah mitra mengerti dengan
program yang diberikan. Pengamatan ini akan memberikan gambaran
bagaimana mitra menangkap secara jelas informasi selama pelatihan
berlangsung.
3) Memantau efektivitas pelatihan, setelah proses pelatihan, hasil yang diperoleh
akan berbeda-beda tergantung masing-masing individu dalam menangkap
program training itu sendiri.
8
4) Penilaian, perlu dilakukan pencatatan bagi setiap mitra sejauh mana training
mempengaruhi pemikiran, sikap, dan kinerja mitra dalam mensukseskan
program PILOW (Power Innovation Let’s Zero Waste) untuk kebutuhan hidup
lebih baik.
Seluruh hasil evaluasi dan pengukuran, nantinya harus dikomunikasikan
secara terbuka dengan mitra yang melaksanakan program pemberdayaan. Laporan
ini dapat memberikan pengetahuan mengenai apa yang jadi permasalahan dan
kesulitan yang dialami mitra dalam mempraktekkan pengetahuan yang diperoleh
selama masa pelatihan.
3.5. Solusi yang akan Menjadi Inti dari Kegiatan yang Diusulkan
Ada 2 solusi inti dari kegiatan PKM PM PILOW (Power Innovation Let’s
Zero Waste):
1) Bersama Karang Taruna Desa Huntu Selatan membuat biopower untuk
pemenuhan kebutuhan dan kelangsungan hidup yang lebih sehat dapat
diimplementasikan pada Desa-desa lainnya, sehingga program dan alat ini
menjadi contoh masyarakat Gorontalo.
2) Pelatihan pendampingan dan pemberdayaan kepada karang taruna Desa Huntu
Selatan untuk pembuatan biopower dalam pemenuhan kebutuhan dan
kelangsungan hidup yang lebih, mulai dari transfer knowledge terkait cara
pembuatan alat sampai pada penggunaan alat.
3.6. Kontribusi Pihak-Pihak yang Berkaitan
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan PKM PM harus melibatkan:
1) Pemerintah Setempat
2) Karang Taruna
3) Tokoh Masyarakat
4) Go-Green Gorontalo
DAFTAR PUSTAKA
(Obaideen et al., 2022; Patabang & Palallo, 2022; Syaiful et al., 2018)Obaideen,
K., Abdelkareem, M. A., Wilberforce, T., Elsaid, K., Sayed, E. T.,
Maghrabie, H. M., & Olabi, A. G. (2022). Biogas role in achievement of the
sustainable
development goals: Evaluation, Challenges, and Guidelines. In Journal of
the
Taiwan Institute of Chemical Engineers (Vol. 131).
https://doi.org/10.1016/j.jtice.2022.104207
Patabang, S., & Palallo, F. (2022). PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MELALUI PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH TERNAK MENJADI
ENERGI TERBARUKAN (BIOGAS) DI DESA LA’BO’. Batara Wisnu :
Indonesian Journal of Community Services, 2(1).
https://doi.org/10.53363/bw.v2i1.67
Syaiful, F. L., Dinata, U. G. S., & Hidayattullah, Y. (2018). PEMBERDAYAAN
10
LAMPIRAN
2) Biodata Anggota 1
11
3) Biodata Anggota 2
12
4) Biodata Anggota 3
13
5) Biodata Anggota 4
14