Anda di halaman 1dari 7

PARKINSON DISEASE DAN GANGGUAN

GERAK
GANGGUAN GERAK
PENDAHULUAN
GERAK
 Gerak diinisiasi oleh sistem pyramidalà diperhalus oleh
fasilitasi dan inhibisi sistem ekstrapiramidalà
dikoordinasi oleh serebelum 2. Gangguan Supresi Gerak → Hiperkinesia
 Gerak dihasilkan oleh interaksi: a. Distonia
a. Sistem pyramidal (sentral dan perifer) b. Stereotipi
b. Sistem ekstrapiramidal c. Diskinesia
c. Serebelum d. Mioklonus
 Dalam kegiatan motorik ktia sehari-hari dikenal e. Tremor
berbagai macam gerak: f. Chorea
a. Gerak otomatik g. Athetose
b. Gerak voluntar h. Akathisia
c. Gerak involuntar i. Hiperplexia
d. Gerak semivolunar. j. Tics

DEFINISI
Gangguan gerak adalah suatu sindroma dimana terdapat
gerak berlebihan atau berkurangnya gerak voluntary dan
gerakan otomatik.

KLASIFIKASI DAN POLA GERAKAN


Terjadi karena Disfungsi Sistem Ekstrapiramidal
1. Gangguan fasilitasi gerak → Hipokinesia
a. akinesia/bradilinesia
b. Rigiditas
c. Berkurangnya respon postural
d. “freezing”

LOKASI LESI DAN JENIS GANGGUAN


GERAK YANG DITIMBULKAN
kemudian secara progresif akan menimbulkan deformitas
postur tubuh yang menetap.

GEJALA KLINIS
1. Leher (distonia servikal
Kepala berputar ke satu sisi, bergerak ke depan dan ke
belakang, dan terkadang menimbulkan rasa nyeri.
TREMOR
2. Kelopak mata
DEFINISI Berkedip dengan cepat atau spasme yang tidak
Gerakan osilasi ritmik, selang seling otot agonis dan disengaja yang dapat memengaruhi penglihatan.
antagonis, sinusoidal dan teratur.
3. Rahang atau lidah (distonia oromandibular)
Berbicara kurang jelas, berliur, atau mengalami
KLASIFIKASI
kesulitan mengunyah dan menelan.
1. TREMOR ISTIRAHAT 4. Kotak suara dan pita suara,
Tremor yang timbul pada bagian tubuh saat tidak ada Suara yang terdengar seperti terjepit atau berbisik.
aktivitas otot volunter (tidak ada kontraksi otot skelet).
5. Bagian tangan atau lengan bagian bawah.
2. TREMOR AKSI Timbul ketika pengidap melakukan gerakan berulang.
- Tremor postural Contohnya seperti bermain alat musik atau menulis.
- Tremor kinetic
- Task specific tremor
- Tremor kinetic sederhana.

3. TREMOR ISOMETRIK
Muncul saat seseorang melakukan kontraksi otot
sukarela tanpa gerakan, misalnya memegang buku yang
berat dalam posisi yang sama untuk beberapa waktu.

TREMOR ESENSIAL
DEFINISI TICS
 Tremor esensial / tremor herediter / tremor familial /
tremor esensial benigna DEFINISI
 Merupakan tremor aksi (postural dan kinetik) bilateral Gerakan atau suara yang timbul tanpa disadari (involuntary),
pada tangan dan lengan, dan kepala yang berkembang tiba- tiba, singkat, sering, tanpa diduga, berulang, tanpa
progresif lambat dalam 3 tahun tujuan, sering melelahkan, dan intensitasnya bervariasi.

GEJALA KLINIS
ETIOLOGI
1. Motor Tics → Gerakan berulang kali diluar kendali.
Riwayat keluarga dengan penyakit autosomal dominan
(ETM1 dan ETM2 pengkode reseptor D3). 2. Vocal Tics → ucapan / suara berulang di luar kendali.

GEJALA KLINIS
a. Spiral Archimedes

b. Getaran memburuk dgn adanya pergerakan.

DISTONIA
DEFINISI
Postur tubuh meliuk, spasme otot, gaya jalan yang aneh
dengan membungkuk, kadang timbul hentakan ritmik yang
MIOKLONUS
DEFINISI
Gerakan involunter singkat seperti sentakan yang
disebabkan kontraksi atau inhibisi otot.

CHOREA PARKINSON DISEASE


Gerakan involunter tidak teraur, tidak dapat diduga, singkat,
tersentak-sentak, meloncat-loncat dari satu bagian tubuh ke DEFINISI
bagian tubuh yang lain (dance)
 Merupakan salah satu kelainan gangguan gerak
Huntington’s Chorea neurogeneratif yang bersifat progresif ditandai dengan
parkinsonisme.
 Permasalahan utama terjadinya penurunan kadar
ATETOSIS DOPAMINE sebagai patofisiologi Parkinson.
Suatu bentuk chorea yang lambat, tampak seperti gerakan
menggeliat menyerupai dystonia dengan pola berulang yang EPIDEMIOLOGI
menyakitkan  Paling banyak dialami pada lanjut usia 40-70 tahun dam
mencapai puncak dekade keenam.
BALLISMUS  Pria > Wanita (3:2) Prevalensi 160 per 100.000.
Suatu bentuk Chorea yang kasar, amplitude tinggi,
gerakannya kuat dan Nampak seperi gerakan melempar. GEJALA KLINIS
Gejala non motorik yang mendahului gejala motorik:
a. Gangguan penciuman
b. Gangguan obstipasi
c. Gangguan tingkah laku
d. Gangguan tidur
e. Gangguan kognisi

BEDA PARKINSON DISEASE DAN


PARKINSONISM
1. PARKINSON DISEASE
Bagian dari Parkinsonism yang secara patologi ditandai
oleh degenerasi ganglia basalis terutama di substansia
nigra parscompakta (SNCC) uang disertai adanya
inklusi sitoplasmik eosinofilik (Lewy bodies.

2. PARKINSONSM
Suatu sindroma yang ditandai oleh tremor waktu
istirahat, rigiditas, bradikinesia dan hilangnya refleks
postural akibat penurunan kadar dopamine dengan
berbagai macam sebab

SINTESIS DAN PELEPASAN DOPAMIN

JALUR DIREK DAN INDIREK BASAL GANGLIA.


PATOFISIOLOGI PARKINSON
a. Situasi normal (hijau= eksitasi, merah=inhibisi).
- Gpe = Globus palidus eksternal,
- STN = Nukleus Subtalamikus,
- GPi = Globus palidus internus,
- Th = thalamus,
- SNg =substansia nigra.
b. Situasi Parkinson’s Disease (belum terapi),
c. Situasi Parkinson’s Disease selama pemberian terapi
dnegan stimulasi subtalamik

 Patofisiologi utama yang menyebabkan gejala motorik


cardinal pada PD berupa bradykinesiaà disfungsi sirkuit
motorik yang menghubungkan korteks prefrontal,
ganglia basalis, dan thalamus.

 Pada PD terjadi neurodegenerasi SUBSTANSIA


NIGRA PARS KOMPAKTA, sehingga menyebabkan
penurunan input DOPAMINERGIK menuju striatum
pada resptor eksitatorik D1 dan reseptor inhibitorik D2.

PATOLOGI
- Paparan pestisida oRiwayat trauma kepala
oLingkungan perkotaan
- Penggunaan penyekat beta
- Perkerjaan agricultural
- Konsumsi air tidak bersih
- Rokok tembakau Konsumsi kopi
- Penggunaan antiinflamasi non steroid Penggunaan
penyekat kanal kalsium
- Konsumsi alkohol

2. GENETIK
- GBA
- INPP5F
- STK39
- LRRK2
- SIPA1L2
PRORESIFITAS PD MENURUT BRAAK - BST1
- SNCA
- MAPT
- TMEM175
- DGKQ
- HLA-DQBI
- MCCCI

GEJALA KLINIS
1. TAHAP 1
Melibatkan sistem saraf perifer (neuron autonomik), TRAP
sistem olfaktori (bulbus olfaktorius, nukleus 1. TREMOR ISTIRAHAT
olfaktorius), medula oblongata (nukleus motor dorsal Gerakan fleksi ekstensi yang meliatkan jari-jari tangan
nervus vagus dan nervus glosofaringeal) (pill rolling tremor) atau kaki.

2. TAHAP 2 2. RIGIDITAS
Melibatkan pons (lokus seruleus, magnocellular portion - Peningkatan tonus otot di seluruh lingkup gerak
of reticular formation, nukleus raphe posterior), sendi (ROM)
substansia abu- abu medula spinalis. - Rigiditas roda gigi (cogwheel phenomenon)

3. AKINESIA
3. TAHAP 3
- Gerakan volunter melambat.
Melibatkan pons (nukleus pedunkulopontin), midbrain
- Ekspresi wajah minimal (masked face)
(substansia nigra pars kompakta), basal forebrain
(nuklelus basalis Meynert), sistem limbik (subnucleus 4. POSTURAL INSTABILITAS
sentral amigdala) Kesulitan bangkit dari kursi, cenderung bungkuk ke
depan, panjang langkah berkurang (shuffling gait)
4. TAHAP 4
Melibatkan sistem limbik (korteks asesorius dan
nukleus basolateral amigdala, nukleus interstisial stria
terminalis, kalustrum ventral), thalamus (nukleus
intralaminar), korteks temporal (mesokorteks temporal
anteromedial, regio CA2 hipokampus).

5. TAHAP 5 DAN 6
Melibatkan regio korteks multipel (korteks insula, area
korteks asosiasi, area korteks primer)

FAKTOR RISIKO PD
1. LINGKUNGAN
- Dopamin agonist: bromocriptine, pramipexole,
ropinirole
- MAO-B inhibitor: selegiline
- COMT inhibitor: entacapone, tolcapone
- NMA receptor antagonist: amantadine.
DIAGNOSIS
2. ANTIKOLINERGIK
KRITERIA DIAGNOSIS HUGES
Triheksifenidil.
1. POSSIBLE
Terdapat salah satu dari gejala utama: Rekomendasi Terapi Pada PD stad awal BERDASARKAN
a. Tremor istirahat USIA.
b. Rigiditas 1. < 40 tahun
c. Bradikinesia DA agonist/ dopaminergik lainnya.
d. Kegagalan refleks postural
2. 40-60 tahun
2. PROBABLE - Gray zone, L dopa atau DA agonist
Bila terdapat kombinasi dua gejala utama (termasuk - Kelelebihan L-dopa: lebih efektif, lebih murah,
gekagalan refleks postural), alternatif lain: tremor pengaturan dosis lebih mudah, respon lebih cepat
istirahat asimetris, rigiditas asimetris atau bradykinesia saat titrasi
asimetris sudah cukup.
3. > 60 tahun
3. DEFINITE - L-dopa, kemudian ditambahkan DA agonist/
Bila terdapat kombinasi 3 dari 4 gejala atau 2 gejala dopaminergic lainnya
dengan 1 gejala lain yang tidak simetris (3 tanda - Agonis dopamine/ dopaminergic lainnya, kemudian
kardinal) atau 2 dari 3 tanda tersbut. ditambah L- dopa.

PERJALAN PENYAKIT PD TERAPI NON FARMAKOLOGIS


 Edukasi
HOEHN DAN YAHR  Self help group
 Latihan
 Terapi wicara.

TERAPI OPERATIF
a. Ablative/ lesioning (thalamotomy, pallidectomy)
b. Deep brain stimulation

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. MRI kepala
Tujuan menyingkirkan parkinsonisme vaskular,
Penyakit Wilson, dan Sindrom Parkinsonisme-atipikal.

2. Positron Emission Tomography (PET) dan Single-


Photon Emision Computed Tomography (SPECT)
Proses visualisasi bagian pre dan pascasinaps dari
proyeksi nigrostriatal

3. Ultrasonografi Transkranial
PROGNOSIS
Hiper-echoic di substansia nigra.
1. Sangat tergantung dari etiologi dan adanya Parkinson
TATALAKSANA sekunder
Gejala akan berkurang apabila penyakit primer dapat
TERAPI FARMAKOLOGIS diatasi.
1. DOPAMINERGIK
- L-dopa/ benserazide 2. Pada Parkinson primer/idiopatik
Keadaan bersifat progresif, sesuai dengan tingkat
hilangnya sel-sel pembentuk dopamine.

PARKINSONISM VASKULER
DEFINISI
Keadaan bersifat progresif, sesuai dengan tingkat hilangnya
sel-sel pembentuk dopamin.

ETIOLOGI
Berkaitan dengan infark unilateral atau bilateral ganglia
basalis pada striatum atau nukleus lentiformis, ganglia
basalis pada daerah mesensefalik dan frontal

KLASIFIKASI
a. PV degnan onset akut yang berkaitan dengan infark
ganglia basalis
b. PV dengan perkembangan tersamat yang kemungkinan
berkaitan dengan terutama iskemia substasia alba
subkortikal.

PATOFISIOLOGI
Berkaitan dengan lesi vaskulat yang merusak lintasan
serabut atau jaras yang menghubungkan inti-inti ganglia
basalis, thalamus, korteks motorik, dan reticular desenden.

GEJALA KLINIS
• Keluhan awal yang menyatakan kesulitan berjalan atau
melangkahà lower half/lower body parkinsonism
• Jalan atau langkah kaki terseret, langkah pendek2,
problem awalan melangkah dan berputar, dan problem
keseimbangan sedang.

DIAGNOSIS
Kelainan vaskular otak dengan MRI atau CT scan

TATALAKSANA
• Pengobatan ditujukan untuk pencegahan primer dan
sekunder dari penyakit serebrovaskular
• Dapat diberikan levodopa atau amantadine
• Fisioterapi sangat diperlukan

Anda mungkin juga menyukai