Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Bisnis Administrasi

Volume 06, Nomor 02, 2017, 24-31

PENGARUH DISIPLIN KERJA, PELATIHAN KERJA DAN


KEMAMPUAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA
PEGAWAI BIRO UMUM KANTOR GUBERNUR
PROVINSI ACEH
1 2
Amelia Rahmi * & Abdul Aziz
1,2
Program Studi Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Aceh
Telepon: (0651) 21024
*Email: rahmiamelia19@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Disiplin Kerja, Pelatihan Kerja dan
Kemampuan Kerja terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Biro Umum Kantor Gubernur Provinsi Aceh.
Sampel pada penelitian ini sebanyak 74 orang, data penelitian dikumpulkan melalui daftar pertanyaan
(kuisioner) dan studi dokumentasi. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda,
uji F (serempak) dan uji t (parsial) guna mengetahui pengaruh secara serempak dan secara parsial
variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara uji
serempak, variabel Disiplin Kerja, Pelatihan Kerja dan Kemampuan Kerja Pada Biro Umum Kantor
Gubernur Provinsi Aceh berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Biro Umum
Kantor Gubernur Provinsi Aceh. Sedangkan secara parsial variabel Disiplin Kerja, Pelatihan Kerja dan
Kemampuan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Biro Umum Kantor
Gubernur Provinsi Aceh. Variabel independen yang paling dominan mempengaruhi Prestasi Kerja
Pegawai Pada Biro Umum Kantor Gubernur Provinsi Aceh adalah variabel Kemampuan Kerja.

Kata kunci: Disiplin Kerja, Pelatihan Kerja, Kemampuan Kerja dan Prestasi Kerja Pegawai
pegawai dapat dilihat atau di nilai yang tentunya
PENDAHULUAN nanti akan berpengaruh terhadap prestasi kerja
yang di hasilkan.
Sumber Daya Manusia adalah kemampuan Berdasarkan pengamatan, masih ada
yang dimiliki individu seperti keahlian, pegawai yang belum mampu menyelesaikan
pengalaman kerja maupun prestasi kerja. Pelaku pekerjaan dengan baik, sehingga pekerjaan
dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan yang telah ditetapkan sesuai target yang telah
lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya ditentukan oleh pimpinan belum dapat
dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi diselesaikan dengan baik. Kurangnya
kepuasannya. SDM menjadi unsur utama dalam kemampuan kerja pegawai dalam
setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang menyelesaiakan tugas, maka hal ini akan
handal atau canggih tanpa peran aktif SDM, berdampak terhadap kinerja pegawai Biro
menjadi tidak berarti. Daya pikir adalah Umum Kantor Gubernur Provinsi Aceh. Setiap
kecerdasan yang dibawa lahir (modal dasar) pegawai harus memiliki kemampuan kerja yang
sedangkan kecakapan diperoleh dari usaha sesuai dengan pendidikan masing-masing
(belajar dan pelatihan). Manajemen Sumber pegawai dan juga harus sesuai dengan tugas
Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur yang diberikan oleh pimpinan sehingga mereka
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif akan terasa lebih mudah dalam menyelesaikan
dan efisien membantu terwujudnya tujuan tugas dan dapat meningkatkan prestasi kerja.
organisasi, pegawai dan masyarakat. Permasalahan mengenai Kedisiplinan
Kemampuan kerja seorang pegawai sangat Pegawai Negeri Sipil Biro Umum Kantor
mempengaruhi prestasinya di organisasi, yang di Gubernur Provinsi Aceh sebagian besar
mana hal inilah yang menjadi bahan pegawai disiplin, tapi ada juga pegawai yang
pertimbangan seorang atasan atau manajer tidak disilpin seperti ketepatan waktu masuk
dalam memberikan penilaian. Pelatihan yang kerja atau tidak tepat waktu dan itupun
terus dilakukan terhadap pegawai lama sendiri disebabkan oleh beberapa faktor (kelalaian dari
akan berdampak positif bagi organisasi terutama diri sendiri, adanya urusan keluarga seperti
saat perpindahan sistem lama ke sistem baru, mengurus anak terlebih dahulu, terjadinya
pegawai dapat menggunakan keahliannya sesuai musibah secara tiba-tiba dirumah maupun
dengan perubahan yang ada, berdasarkan dalam perjalanan). Kurangnya disiplin secara
pelatihan tersebut kemampuan kerja seorang tidak sengaja dapat dimaklumi oleh pimpinan,

24
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 06, Nomor 02, 2017, 24-31

tapi setiap pegawai harus memiliki kesadaran kegiatannya. Tanpa sumber daya manusia
masing-masing dalam melaksanakan tugas, hal yang baik akan sulit bagi organisasi maupun
ini dapat mengakibatkan rendahnya prestasi perusahaan untuk tetap bersaing dan bertahan
kerja jika disiplin kerja pegawai tidak semangat di pasar
dalam menyelesaikan tugas dengan tepat
waktu dan sebaliknya. Prestasi Kerja
Prestasi kerja pegawai Biro Umum Kantor Prestasi kerja adalah hasil kerja secara
Gubernur Provinsi Aceh harus dioptimalkan kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang
seperti meningkatkan pelatihan kerja yang dalam melaksanakan tugasnya, sesuai dengan
sesuai dengan bidang maupun jabatan masing- tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
masing pegawai karena dapat meningkatkan Prestasi kerja tercakup hasil, prestasi kerja
kemampuan kerja pegawai serta dan ditentukan oleh interaksi antara kemampuan
kedasaran pegawai Biro Umum Kantor dan motivasi. Berdasarkan beberapa pendapat
Gubernur Provinsi Aceh dalam menyelesaikan diatas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi
tugas dengan tepat waktu dan dampaknya kerja merupakan hasil yang dapat dicapai
prestasi kerja pegawai semakin lama semakain seseorang di dalam melakukan pekerjaan
baik dan sesuai dengan yang diharapkan oleh yang menjadi tugasnya yang didasari oleh
pimpinan Biro Umum Kantor Gubernur Provinsi pengetahuan, sikap, keterampilan dan motivasi
Aceh. (Logor, 2015:3).
Berdasarkan hasil survei awal melalui Menurut Hasibuan (2012: 94) menyatakan
wawancara dengan pegawai Biro Umum Kantor bahwa:“Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja
Gubernur Provinsi Aceh. diketahui bahwa yang dicapai seseorang dalam melaksanakan
pelatihan yang diselenggarakan masih kurang tugas–tugas yang dibebankan kepadanya
sehingga tidak semua pegawai dapat mengikuti yang didasarkan atas kecakapan,
pelatihan kerja. Dalam setiap pelatihan yang pengalaman, dan kesungguhan serta waktu”.
diadakan tidak semua pegawai dapat Hasibuan (2012: 87) menyatakan penilaian
mengikutinya karena jumlahnya dibatasi prestasi kerja adalah menilai rasio hasil kerja
(Misalnya dari 278 pegawai, hanya 3 sampai 14 nyata dengan standar kualitas maupun
orang yang dapat mengikuti pelatihan kerja dan kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan.
tergantung tingkat jabatan maupun pendidikan Selanjutnya, Hasibuan (2012: 88) menyatakan
pegawai). Pegawai Biro Umum Kantor penilaian prestasi kerja merupakan prosedur
Gubernur Provinsi Aceh tidak semua mengikuti formal yang dilakukan di dalam organisasi
pelatihan kerja disebabkan oleh terbatasnya untuk mengevaluasi karyawan.
jumlah pegawai yang bisa mengikuti dan dipilih Menurut Hasibuan (2012:94) indikator
beberapa bagian tertentu/ pegawai yang belum mengenai prestasi kerja adalah sebagai
berpengalaman pada bagian yang ditugaskan. berikut ini:
Hal ini dilakukan oleh pimpinan Biro Umum 1. Kesetiaan
Kantor Gubernur Provinsi Aceh agar dapat 2. Kejujuran
meningkatkan kemampuan pegawai sesuai 3. Tanggung jawab
dengan bidangnya masing-masing. 4. Pengalaman

KAJIAN PUSTAKA Disiplin Kerja


Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai
Hutajulu dan Supriyanto (2013) suatu sikap menghormati,menghargai, patuh
menyatakan bahwa Sumber Daya Manusia dan taat terhadap peraturan-peraturan yang
merupakan salah satu faktor yang penting berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis
dalam suatu organisasi atau perusahaan, di serta sanggup menjalankannya dan tidak
samping faktor lain seperti aktiva dan modal. mengelak menerima sanksi-sanksinya apabila
Oleh karena itu sumber daya manusia harus ia melanggar tugas dan wewenang yang
dikelola dengan baik untuk meningkatkan diberikan kepadanya (Logor, 2015:3)
efektivitas dan efesiensi organisasi, sebagai Disiplin adalah prosedur yang mengoreksi
salah satu fungsi dalam perusahaan yang atau menghukum bawahan karena melanggar
dikenal dengan manajemen sumber daya peraturan atau prosedur. Disiplin merupakan
manusia. Sedangkan Yolanda dkk (2015) bentuk pengendalian diri karyawan dan
menyatakan bahwa Setiap organisasi atau pelaksanaan yang teratur dan menunjukan
perusahaan harus menjaga agar karyawan tingkat kesungguhan tim kerja di dalam
yang dimiliki agar terus menerus memberikan organisasi (Pratiwi, 2014:19) Menurut Sutrisno
kontribusi yang maksimal. Hal ini karena (2014:87), mengartikan disiplin sebagai suatu
sumber daya manusia merupakan salah satu kekuatan yang berkembang di dalam tubuh
unsur yang sangat penting bagi organisasi karyawan dan menyebabkan karyawan dapat
maupun perusahaan dalam menjalankan menyesuaikan diri dengan sukarela pada
25
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 06, Nomor 02, 2017, 24-31

keputusan, peraturan, dan nilai-nilai tinggi dari 1. Mengembangkan keahlian, sehingga


pekerjaan dan perilaku. Sutrisno (2014:87) pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih
tujuan utama disiplin adalah untuk cepat dan lebih efektif.
meningkatkan efisiensi semaksimal mungkin 2. Mengembangkan pengetahuan, sehingga
dengan cara mencegah pemborosan waktu pekerjaan dapat diselesaikan secara
dan energi. Disiplin dibutuhkan untuk tujuan rasional.
organisasi yang lebih jauh, guna menjaga 3. Mengembangkan sikap, sehingga
efisiensi dengan mencegah dan mengoreksi menimbulkan kemauan kerjasama dengan
tindakan-tindakan individu dalam itikad tidak teman-teman karyawan dan manajemen
baiknya terhadap kelompok. (pimpinan).
Menurut Sutrisno (2014:89-92) Menurut Dessler (2012:28) indikator-
mengemukakan bahwa faktor-faktor yang indikator dari Pelatihan Kerja adalah sebagai
mempengaruhi disiplin kerja adalah: berikut ini:
1. Pemberian kompensasi 1. Mengembang keahlian
2. Keteladanan pimpinan dalam perusahaan, 2. Mengembangkan pengetahuan
3. Aturan pasti yang dijadikan pegangan 3. Mengembangkan sikap
4. Keberanian pimpinan dalam mengambil 4. Mengembangkan kemampuan
tindakan
5. Pengawasan pimpinan Kemampuan Kerja
6. Perhatian kepada karyawan dan Istilah kemampuan yang diartikan sebagai
7. Kebiasaan-kebiasaan pendukung disiplin. tersedianya modal kecakapan, ketangkasan
Menurut Hasibuan (2012:194) pada atau modal lainnya yang memungkinkan
dasarnya banyak indikator yang anggota itu dapat berbuat banyak bagi
mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan organisasinya. Lebih lanjut dikatakan bahwa
suatu organisasi, antara lain : kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan
a. Tujuan dan kemampuan atau kekuatan seseorang dalam melaksanakan
b. Teladan pimpinan tugasnya, Oleh karena itu kemampuan
c. Balas jasa merupakan salah satu unsur kemampuan yang
d. Keadilan berkaitan dengan pengetahuan dan
e. Waskat ketrampilan yang diperoleh dari pendidikan,
f. Sanksi hukuman pelatihan dan pengalaman (Irawan, 2014:3)
g. Ketegasan kemampuan (Ability) adalah kecakapan
h. Hubungan kemanusiaan atau potensi seseorang individu untuk
menguasai keahlian dalam melakukan atau
Pelatihan mengerjakan beragam tugas dalam suatu
Pelatihan adalah suatu proses dimana pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan
orang-orang mencapai kemampuan tertentu seseorang (logor, 2015:3). Menurut Irawan
untuk membantu mencapai tujuan organisasi. (2014:3) Kemampuan kerja merupakan suatu
Pelatihan merupakan salah satu usaha dalam keadaan yang ada pada diri pekerja yang
meningkatkan mutu sumber daya manusia secara sungguhsungguh berdaya guna dan
dalam dunia kerja. Karyawan, baik yang baru berhasil guna dalam bekerja sesuai bidang
ataupun yang sudah bekerja perlu mengikuti pekerjaannya. Kemampuan yang diartikan
pelatihan karena adanya tuntutan pekerjaan sebagai tersedianya modal kecakapan,
yang dapat berubah akibat perubahan ketangkasan atau modal lainnya yang
lingkungan kerja, strategi, dan lain sebagainya memungkinkan anggota itu dapat berbuat
(Logor, 2015:3). Menurut Dessler (2012: 280), banyak bagi organisasinya.
pelatihan adalah proses mengajar Kemampuan yang relatif baik juga harus
keterampilan yang dibutuhkan karyawan baru disejalankan dengan pendidikan khusus atau
untuk melakukan pekerjaannya. kecakapan tambahan (kemampuan teknis
Sedangkan Rivai dan Sagala (2013: 211- fungsional) agar mereka mampu bekerja
212), mendefinisikan pelatihan sebagai bagian secara teknis sesuai dengan kebutuhan yang
pendidikan yang menyangkut proses belajar ada di dalam pekerjaan. Keberadaan suatu
untuk memperoleh dan meningkatkan organisasi akan lebih efektif sangat tergantung
keterampilan di luar sistem pendidikan yang dari kemampuan pegawai atau sumberdaya
berlaku dalam waktu yang relatif singkat manusia yang ada, untuk itu disamping
dengan metode yang lebih mengutamakan pendidikan formal pegawai juga dituntut
pada praktik dari pada teori. meningkatkan kemampuan melalui pendidikan
Menurut Dessler (2012) tujuan teknis tambahan sebagai suatu keahlian yang
pelatihan dapat dijelaskan sebagai berikut : harus dimiliki (Binardi, 2013:2).

26
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 06, Nomor 02, 2017, 24-31

Menurut Irawan (2014:3) indikator- nilai t hitung = 3,494 > nilai t tabel pada 5 % =
indikator dari Kemampuan Kerja adalah 2,045. Dan disiplin kerja mempunyai pengaruh
sebagai berikut ini: yang signifikan terhadap kinerja karyawan
1. Prestasi kerja Yayasan MH.Thamrin. Hasil pengolahan data
2. Pendidikan diperoleh nilai t hitung = 6,583 > nilai t tabel
3. Keterampilan pada 5 % = 2,045. Hasil penelitian ini
4. Sikap menunjukkan bahwa pendidikan (pelatihan)
5. Pengetahuan dan disiplin kerja secara bersama-sama
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
Penelitian Sebelumnya kinerja karyawan Yayasan MH.Thamrin. Hasil
Tujuan dari penelitian sebelumnya adalah pengolahan data nilai koefisien determinasi
untuk membedakan variabel dan hasil (R2) sebesar 0,784 atau 78,4 % artinya
penelitian antara penelitian terhadulu dengan peningkatan kinerja karyawan Yayasan
penelitian peneliti yang dilakukan pada saat ini. MH.Thamrin dipengaruhi oleh pendidikan
Pelitian yang pertama yang telah dilakukan (pelatihan) dan disiplin kerja, sedangkan
oleh Logor (2015) dengan judul Pengaruh sisanya 21,6 % ( 100% - 78,4 % ) dipengaruhi
Disiplin Kerja, Pelatihan, Dan Kemampuan oleh faktor lainnya yang tidak dianalisis.
Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada
PT. Hasjrat Abadi Manado. Hasil penelitian METODE PENELITIAN
menunjukan bahwa secara simultan disiplin
kerja, pelatihan kerja, serta kemampuan kerja Lokasi dan Objek Penelitian
berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja Lokasi penelitian ini dilaksanakan Pada
karyawan. Secara parsial variabel disiplin kerja, Biro Umum Kantor Gubernur Provinsi Aceh
pelatihan kerja, dan kemampuan kerja memiliki yang. Adapun objek penelitian ini adalah
pengaruh yang signifikan terhadap prestasi tentang Disiplin Kerja, Pelatihan Kerja Dan
kerja karyawan di PT. Hasjrat Abadi Manado. Kemampuan Kerja serta Prestasi Kerja
sebaiknya manajemen PT. Hasjrat Abadi Pegawai pada Biro Umum Kantor Gubernur
Manado lebih meningkatkan lagi kemampuan Provinsi Aceh.
(softskill dan hardskill) dengan melakukan
pelatihan dan pengembangan berkelanjutan, Kerangka Berfikir
sehingga menunjang peningkatan prestasi Kerangka pemikiran dalam penelitian ini
kerja karyawan. dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini:
Kemudian penelitian yang selanjutnya
yang dilakukan oleh Indriyani (2015) dengan
judul Pengaruh Pelatihan Kerja Dan Disiplin
Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawanpada PT. Paradise Island Furniture.
5% menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
positif dan signifikan pelatihan kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan pada PT. Paradise
Island Furniture. Hal ini dibuktikan dengan
koefisien beta (β) sebesar 0,303 (**p<0.05; Gambar 1 Kerangka Pemikiran
p=0,000) dan kontribusi pengaruh pelatihan
kerja terhadap produktivitas kerja karyawan Sumber : Landasan Teoritis dan penelitian
pada PT. Paradise Island Furniture sebesar sebelumnya
(ΔR2) 0,070; (2) terdapat pengaruh positif dan
signifikan disiplin kerja terhadap produktivitas Hipotesis
kerja aryawan pada PT. Paradise Island Berdasarkan tujuan penelitian dan
Furniture. Kemudian terdapat pengaruh positif kerangka pemikiran maka dapat dirumuskan
dan signifikan pelatihan kerja dan disiplin kerja hipotesis penelitian adalah:
terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. H1: Disiplin Kerja berpengaruh terhadap
Paradise Island Furniture Prestasi Kerja Pegawai Pada Biro Umum
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Kantor Gubernur Provinsi Aceh.
Nurdin (2012) dengan judul Pengaruh H2: Pelatihan berpengaruh terhadap Prestasi
Pendidikan (Pelatihan) Dan Disiplin Kerja Kerja Pegawai Pada Biro Umum Kantor
Terhadap Kinerja Karyawan Yayasan Gubernur Provinsi Aceh
Mh.Thamrin. Sampel penelitian sebanyak 50 H3: Kemampuan Kerja berpengaruh
orang yang diambil secara acak. Pendidikan terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada
(pelatihan) memberi pengaruh yang signifikan Biro Umum Kantor Gubernur Provinsi
terhadap kinerja karyawan Yayasan Aceh
MH.Thamrin. Hasil pengolahan data diperoleh
27
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 06, Nomor 02, 2017, 24-31

H4: Disiplin Kerja, Pelatihan dan


Kemampuan Kerja berpengaruh 1. Jika t hitung ≥ t tabel, maka menerima Ha dan
terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada menolak Ho
Biro Umum Kantor Gubernur Provinsi 2. Jika t hitung < t tabel, maka menolak Ha dan
Aceh. menerima Ho.

Populasi dan Sampel Ho1 = Disiplin Kerja tidak berpengaruh


Populasi dalam penelitian ini adalah terhadap Prestasi Kerja Prestasi Kerja
seluruh pegawai Pada Biro Umum Kantor Pegawai Pada Biro Umum Kantor
Gubernur Provinsi Aceh yang berjumlah 278 Gubernur Provinsi Aceh
pegawai. Sampel penelitian adalah seluruh Ha1 = Disiplin Kerja berpengaruh terhadap
populasi pegawai. Jumlah sampel dalam Prestasi Kerja Prestasi Kerja Pegawai
penelitian ini adalah sebanyak 74 pegawai, Pada Biro Umum Kantor Gubernur
Teknik pengambilan sampel yang digunakan Provinsi Aceh
untuk pengambilan data dilakukan dengan non Ho2 = Pelatihan tidak berpengaruh terhadap
probability sampling teknik convenience Prestasi Kerja Prestasi Kerja Pegawai
sampling dimana peneliti berusaha menarik Pada Biro Umum Kantor Gubernur
anggota populasi berdasarkan kemudahan Provinsi Aceh
ditemui atau ketersediaan anggota populasi Ha2 = Pelatihan berpengaruh terhadap
tentu saja (Sugiyono, 2012). Prestasi Kerja Prestasi Kerja Pegawai
Pada Biro Umum Kantor Gubernur
Teknik Analisis Data Provinsi Aceh
Data penelitian dianalisis dengan Ho3 = Kemampuan Kerja tidak berpengaruh
menggunakan model regresi linier berganda terhadap Prestasi Kerja Prestasi Kerja
dan diolah dengan menggunakan program Pegawai Pada Biro Umum Kantor
bantuan SPSS (Statistic Pagcket for Service Gubernur Provinsi Aceh Jakarta
Solition) versi 22. Adapun persamaan model Ha3 = Kemampuan Kerja berpengaruh
regresi berganda dalam penelitian ini dapat terhadap Prestasi Kerja Prestasi Kerja
diformulasikan sebagai berikut : Pegawai Pada Biro Umum Kantor
Gubernur Provinsi Aceh
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
2. Uji F
Keterangan : Digunakan untuk menguji tingkat
Y = Prestasi Kerja signifikansi seluruh variabel bebas (X1 X2 dan
X1 = Disiplin Kerja X3) terhadap variabel terikat (Y). Kriteria
X2 = Pelatihan Prestasi Kerja pada tingkat signifikansi 95%
X3 = Kemampuan Kerja adalah :
a = Konstanta
b = Parameter Regresi 1. Jika F hitung ≥ F tabel, maka menerima Ha dan
e = Error Term menolak Ho
2. Jika F hitung < F tabel, maka menolak Ha dan
Operasional Variabel menerima Ho
Variabel-variabel yang digunakan dalam Ho4 = Disiplin Kerja, Pelatihan dan
penelitian terdiri dari 4 variabel, yaitu masing- Kemampuan Kerja tidak berpengaruh
masing variabel terikat yaitu Prestasi Kerja, terhadap Prestasi Kerja Prestasi Kerja
variabel bebas yaitu Disiplin Kerja, Pelatihan Pegawai Pada Biro Umum Kantor
dan Kemampuan Kerja. Gubernur Provinsi Aceh
Ha4 = Disiplin Kerja, Pelatihan dan
Pengujian Hipotesis Kemampuan Kerja berpengaruh
Pengujian hipotesis dilakukan secara terhadap Prestasi Kerja Prestasi Kerja
serempak dengan menggunakan uji F (F-tes) Pegawai Pada Biro Umum Kantor
dan secara partial dengan menggunakan uji t Gubernur Provinsi Aceh.
(t-test) pada tingkat keyakinan (convident
interval) 95% dengan Prestasi Kerja :
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Uji t
Digunakan untuk menguji tingkat Pengujian Hipotesis
signifikansi variabel bebas secara individual Hipotesis menyatakan bahwa faktor-faktor
terhadap variabel terikat (Y) yaitu pengaruh X 1, Disiplin Kerja (X1), Pelatihan Kerja (X2) dan
X2 dan X3 terhadap Y. Dengan kriteria Kemampuan Kerja (X3) berpengaruh terhadap
pengujian : Prestasi Kerja Pegawai Pada Biro Umum
28
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 06, Nomor 02, 2017, 24-31

Kantor Gubernur Provinsi Aceh. Berdasarkan seluruh nilai dari variabel-variabel tersebut
hasil ouput komputer melalui program dapat memenuhi suatu persamaan dengan
perangkat lunak pengolahan data, diperoleh benar, maka dapat dikatakan terdapat
persamaan regresi berganda sebagai berikut, korelasi yang sempurna dalam model
analisis ini.
Y = 3,955 + 0,233X1 + 0,196X2 + 0,419X3 Berdasarkan dari output komputer diperoleh
koefisien korelasi dalam penelitian
Berdasarkan persamaan regresi di atas diperoleh nilai sebesar 0,405 dimana
dapat diketahui hasil penelitian sebagai berikut: dengan nilai tersebut terdapat hubungan
1. Koefesien Regresi (β ) antara variabel bebas dengan variabel
a. Dalam penelitian nilai konstanta adalah terikat adalah sebesar 40,5%. Artinya faktor
3,955 artinya bila mana Disiplin Kerja Disiplin Kerja (X1), Pelatihan Kerja (X 2), dan
(X1), Pelatihan Kerja (X2) dan Kemampuan Kerja (X3) mempunyai
Kemampuan Kerja (X3), dianggap hubungan yang sedang terhadap Prestasi
konstan, maka Prestasi Kerja Pegawai Kerja Pegawai Pada Biro Umum Kantor
Pada Biro Umum Kantor Gubernur Gubernur Provinsi Aceh.
Provinsi Aceh, adalah sebesar 3,955 Sementara itu koefisien determinasi yang
pada satuan skala likert diperoleh dengan nilai sebesar 0,128
b. Koefisien regresi Disiplin Kerja (X1) artinya bahwa sebesar 12,8% perubahan-
sebesar 0,233. Artinya setiap 100% perubahan dalam variabel terikat (Prestasi
perubahan dalam variabel Disiplin Kerja Pegawai Pada Biro Umum Kantor
Kerja akan meningkatkan Prestasi Gubernur Provinsi Aceh.) dapat dijelaskan
Kerja Pegawai Pada Biro Umum oleh perubahan-perubahan Disiplin Kerja
Kantor Gubernur Provinsi Aceh (X1), Pelatihan Kerja (X2) dan Kemampuan
sebesar 23,3% dengan asumsi variabel Kerja (X3). Sedangkan selebihnya sebesar
Pelatihan Kerja (X2) dan Kemampuan 87,2 % dijelaskan oleh faktor-faktor lain
Kerja (X3) dianggap konstan. diluar tiga variabel seperti dijelaskan di
c. Koefisien regresi Pelatihan Kerja (X2) atas.
sebesar 0,196. Artinya setiap 100 %
perubahan dalam variabel Pelatihan Uji Serempak ( uji F )
Kerja secara relatif akan meningkatkan Guna menguji pengaruh Disiplin Kerja,
Prestasi Kerja Pegawai Pada Biro Pelatihan Kerja dan Kemampuan Kerja secara
Umum Kantor Gubernur Provinsi Aceh serempak terhadap Prestasi Kerja Pegawai
sebesar 19,6% dengan asumsi Pada Biro Umum Kantor Gubernur Provinsi
variabel Disiplin Kerja (X1), dan Aceh. digunakan uji Statistik F (uji F). Apabila
Kemampuan Kerja (X3) dianggap nilai Fhitung > nilai Ftabel , maka Ho ditolak dan Ha
konstan diterima. Sebaliknya apabila nilai F hitung < nilai
d. Koefisien regresi Kemampuan Kerja Ftalel , maka Ho diterima dan Ha ditolak.
(X3) sebesar 0,419. Artinya setiap 100 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh
% perubahan dalam variabel nilai Fhitung sebesar 4,571 dengan signifikasi
Kemampuan Kerja secara relatif akan 0,000, sedangkan Ftable pada tingkat
meningkatkan Prestasi Kerja Pegawai kepercayaan (confidence interval) 95% atau α
Pada Biro Umum Kantor Gubernur = 0,05 adalah 2,737. Dengan membandingkan
Provinsi Aceh. sebesar 41,9% dengan nilai Fhitung dengan Ftable , maka Fhitung (4,571)
asumsi variabel Disiplin Kerja (X1) dan lebih besar dari Ftable (2,737). Keputusannya
Pelatihan Kerja (X2), dianggap konstan. adalah H0 ditolak dan Ha diterima, artinya
secara serempak variabel Disiplin Kerja (X 1),
Berdasarkan hasil analisis diatas dapat Pelatihan Kerja (X2) dan Kemampuan Kerja
diketahui bahwa dari ke tiga variabel yang (X3) berpengaruh sangat nyata (high
diteliti ternyata variabel Kemampuan Kerja significant) terhadap Prestasi Kerja Pegawai
mempunyai pengaruh dominan dalam Pada Biro Umum Kantor Gubernur Provinsi
meningkatkan Prestasi Kerja Pegawai Pada Aceh.
Biro Umum Kantor Gubernur Provinsi Aceh,
karena diperoleh koefisien regresi sebesar 41,9 Uji Parsial ( uji t )
%. Guna menguji pengaruh Disiplin Kerja,
Pelatihan Kerjadan Kemampuan Kerja
2. Koefisien Korelasi (R) dan Determinasi terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Biro
Umum Kantor Gubernur Provinsi Aceh.,
Guna mengetahui besarnya kenaikan suatu digunakan uji Statistik t (uji t). Apabila nilai
linier dapat dijelaskan melalui hubungan thitung > nilai ttabel, maka H0 ditolak dan Ha
antara veriabel-variabel (korelasi). Jika diterima, sebaliknya apabila nilai t hitung < nilai
29
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 06, Nomor 02, 2017, 24-31

ttabel , maka H0 diterima dan Ha ditolak. 2. Secara parsial Disiplin Kerja, Pelatihan
Diketahui besarnya nilai thitung dari setiap Kerja dan Kemampuan Kerja
variabel independen dalam penelitian ini. Nilai mempengaruhi Prestasi Kerja Pegawai
thitung dari setiap variabel independen akan Pada Biro Umum Kantor Gubernur Provinsi
dibandingkan dengan nilai t tabel dengan Aceh.
menggunakan tingkat kepercayaan 3. Variabel independen yang paling dominan
(confidence interval) 95% atau α = 0,05.Untuk mempengaruhi Prestasi Kerja Pegawai
mengetahui hasil uji parsial dapat dijelaskan Pada Biro Umum Kantor Gubernur Provinsi
sebagai berikut: Aceh adalah Variabel Kemampuan Kerja
1. variabel Disiplin Kerja(X1)
Pengaruh Disiplin Kerja (X1) terhadap DAFTAR PUSTAKA
variabel Prestasi Kerja (Y) secara parsial Arikunto, S., (2012). Prosedur Penelitian Suatu
diketahui bahwa nilai thitung (2,157) lebih Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
besar dari ttabel (1,994), maka keputusannya Cipta.
adalah menerima Ha dan menolak Ho. Dari Binardi, A.. (2013) Kemampuan Kerja Pegawai
hasil uji signifikansi secara parsial bahwa Pada Kantor Kelurahan Tanjung Unggat
terdapat pengaruh dan signifikan antara Kota Tanjungpinang. Jurusan Ilmu
Disiplin Kerja terhadap Prestasi Kerja Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial
Pegawai Pada Biro Umum Kantor Dan Politik Universitas Maritim Raja Ali
Gubernur Provinsi Aceh, artinya variabel Haji Tanjungpinang.
Disiplin Kerja mempengaruhi Prestasi Kerja Dessler, G., (2011). Manajemen Sumber Daya
Pegawai Pada Biro Umum Kantor Manusia. Jakarta: Penerbit Indeks.
Gubernur Provinsi Aceh. Efriza, D., & Idris, I. (2016). PRODUKTIVITAS
2. Pengaruh Pelatihan Kerja(X2) KERJA KARYAWAN PERBANKAN DI
Pengaruh Pelatihan Kerjaterhadap variabel KOTA MEDAN. Jurnal Bis-A: Jurnal Bisnis
keputusan kembelian (Y) secara parsial Administrasi, 5(2), 49-53.
diketahui bahwa nilai thitung (2,216) dari nilai Gouzali, S., (2012). Manajemen Sumber Daya
ttabel (1,994) nilai thitung > nilai ttabel, maka manusia: Suatu pendekatan Mikro.
keputusannya adalah menolak H0 dan Jakarta: Djambaran
menerima Ha. Dari hasil uji signifikansi Hasibuan, M. S. P., (2012) Manajemen Sumber
secara parsial bahwa ada pengaruh dan Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta : PT.
signifikan antara Pelatihan Kerja terhadap Bumi Aksara.
Prestasi Kerja Pegawai Pada Biro Umum Hutajulu, S. M., & Supriyanto, S. (2013).
Kantor Gubernur Provinsi Aceh., artinya TINJAUAN PELAKSANAAN PELATIHAN
kebijakan tentang variabel Pelatihan Kerja DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN
akan mempengaruhi Prestasi Kerja PADA PT. INALUM KABUPATEN
Pegawai Pada Biro Umum Kantor BATUBARA. Jurnal Bis-A: Jurnal Bisnis
Gubernur Provinsi Aceh. Administrasi, 2(2), 30-39.
3. Pengaruh Kemampuan Kerja (X3 ) Indriyani, S., (2015) Pengaruh Pelatihan Kerja
Pengaruh Kemampuan Kerja terhadap Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas
variabel Prestasi Kerja (Y) secara parsial Kerja Karyawanpada PT. Paradise Island
diketahui bahwa nilai thitung sebesar 3,019 Furniture. Skripsi Program Studi
dan nilai signifikansi 0,751 sedangkan nilai Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
ttabel pada tingkat kepercayaan 95% adalah Negeri Yogyakarta
1,994. oleh karena thitung (3,019 ) lebih kecil Irawan, B., (2014) Pengaruh Kemampuan Kerja
dari ttabel (1,994) maka menolak H0 dan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
menerima Ha. Artinya faktor Kemampuan Pegawai Pada Dinas Perhubungan
Kerja berpengaruh signifikan terhadap Komunikasi Dan Informatika Kabupaten
Prestasi Kerja Pegawai Pada Biro Umum Kutai Timur. Jurnal Manajemen
Kantor Gubernur Provinsi Aceh. Universitas Mulawarman Samarinda
Idris, I., Hasibuan, H., Efriza, D., & Sari, R. A.
KESIMPULAN (2017). Ibm Peningkatan Produktivitas
Kelompok USAha Roti “Nenot-nenot”
Berdasarkan hasil pengujian, pengelohan, Kelurahan Suka Ramai Medan. Jurnal
dan analisis data yang telah dilakukan, maka Teknovasi: Jurnal Teknik dan Inovasi, 4(1),
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 51-58.
1. Secara simultan Disiplin kerja, Pelatihan Logor, F. B., Tumade, P., Wenas, R. S., (2015)
kerja dan Keamampuan kerja Pengaruh Disiplin Kerja, Pelatihan, Dan
mempengaruhi Prestasi Kerja Pegawai Kemampuan Kerja Terhadap Prestasi
Pada Biro Umum Kantor Gubernur Provinsi Kerja Karyawan Pada PT. Hasjrat Abadi
Aceh.
30
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 06, Nomor 02, 2017, 24-31

Manado. Jurnal EMBA Vol.3 No.3 Sept.


2015, Hal.1151-1161
Mangkunegara, A. P., & Prabu, A. (2005).
Manajemen SDM Perusahaan. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Nurdin, N., (2012) Pengaruh Pendidikan
(Pelatihan) Dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Yayasan Mh.Thamrin.
Jurnal Manajemen
Pratiwi, A., (2014) Pengaruh Motivasi Dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
(Studi Pada PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk Wilayah Telkom
Pekalongan). Skripsi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Diponegoro
Semarang.
Rivai, V., Sagala, E.J. (2013). Manajemen
Sumber Daya Manusia untuk.
Perusahaan. Jakarta: Rajagrafindo
Persada.
Robbins, S. P., Judge, T. A., (2011). Perilaku
Organisasi, Jakarta : Salemba Empat.
Sinaga, A., Hadiati, S., (2011). Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Jakarta: Lembaga
Administarsi Negara Republik Indonesia
Sugiyono, S., (2012) Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Hutajulu, S. M., & Supriyanto, S. (2013).
Tinjauan Pelaksanaan Pelatihan Dan
Pengembangan Karyawan Pada Pt.
Inalum Kabupaten Batubara. Jurnal Bis-A:
Jurnal Bisnis Administrasi, 2(2), 30-39.
Sutrisno, E., (2014). Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Kencana. Prenada
Media Group.
Yolanda, A., Ranita, S. V., Idris, I., &
Nurismilida, N. (2018). Efektivitas
Penilaian Prestasi Kerja Karyawan (Studi
Kasus: PTPN IV (Persero)-Kebun
Tinjowan Simalungun). Jurnal Bis-A:
Jurnal Bisnis Administrasi, 4(2), 69-74.
Yuniarsih, T., Suwatno, S., (2012). Manajemen
Sumber Daya Manusia. Bandung :
Alfabeta

31

Anda mungkin juga menyukai