Anda di halaman 1dari 10

PENDIDIKAN PANCASILA

Nilai Dasar, Nilai Instrumental, dan Nilai Praksis Pancasila

Dosen : DYAN TANJUNG GUNOTOMO

DISUSUN OLEH :

Muhammad Naufal Al Faruq


2TB01
20320229

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
TEKNIK ARSITEKTUR
2021/2022
Pancasila sebagai ideologi terbuka yang mempunyai dimensi fleksibilitas atau
kelenturan, hal ini karena di dalam Pancasila tersebut terkandung beberapa nilai.
Nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila setidaknya ada 3, yaitu nilai dasar, nilai
instrumental dan nilai praksis.

1. Nilai Dasar Pancasila


Nilai nilai dasar dari Pancasila adalah nilai-nilai dasar yang memiliki sifat tetap (tidak
berubah), nilai-nilai ini terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke 4. Nilai nilai itu adalah
nilai Ketuhanan (Sila Pertama), nilai kemanusian, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai
keadilan sosial.
Nilai nilai dasar ini tidak dapat di rubah, dan menjadi dasar atau landasan pokok dan
fundamental bagi penyelenggaraan negara Indonesia. Pancasila adalah sebagai dasar negara
dan ideologi negara kita. Berikut adalah penjelasan dari nilai-nilai dasar Pancasila.

Nilai Dasar Pancasila dan Penerapannya


1) Nilai Ketuhanan
Nilai dasar Pancasila yang pertama adalah nilai Ketuhanan. Nilai yang terdapat pada
sila yang pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” mempunyai arti bahwa adanya pengakuan
dan keyakinan suatu bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta.
Artinya bangsa Indonesia adalah bangsa yang mempercayai adanya Tuhan sehingga
merupakan bangsa religious, dan bukan merupakan atheis (golongan yang tidak percaya
adanya Tuhan).
Nilai ketuhanan juga memiliki arti adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk
agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku
diskriminatif antar umat beragama.
Nilai-nilai Ketuhanan dalam Pancasila sila pertama ini telah dijabarkan dalam Pasal-
Pasal UUD 1945, diantaranya adalah Pasal 29 ayat (1) yang berbunyi : Negara berdasar atas
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Begitu juga pada ayat (2) yang mengatur tentang jaminan kepada setiap warga negara
untuk memeluk agamanya masing-masing. Pasal 29 ayat (2) ini berbunyi :
“Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-
masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.”
Penerapan Nilai Dasar Ketuhanan

Banyak nilai-nilai luhur yang bisa kita ambil dari nilai dasar Pancasila sila Pertama
yaitu Ketuhanan. Berikut nilai-nilai yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari :

• Memiliki keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa dan menjalankan semua
perintah-perintahnya dan menjauhi segala larangan-larangannya
• Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk suatu agama.
• Membina kerukunan hidup antarumat beragama.
• Saling toleransi dan beragama antarumat beragama.
• Saling menghormati ketika umat agama orang lain beribadah.
2) Nilai Kemanusiaan

Sila yang kedua pada Pancasila adalah “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Nilai
kemanusian ini mengandung arti bahwa kesadaran sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-
nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan
sesuatu hal sebagaimana mestinya.
Sila ini juga mengartikan bahwa setiap manusia memiliki hak dasar yang dimilikinya
sejak lahir, dan tidak boleh kita rampas hak-haknya. Hak ini sering kita sebut dengan hak asasi
manusia (HAM).
Nilai-nilai Kemanusiaan dalam Pancasila ini dijabarkan dalam beberapa pasal Undang-
Undang Dasar 1945 diantara adalah Pasal 27 ayat 1 yang menyatakan bahwa segala warga
negara memiliki kedudukan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan.
Sehingga keadilan harus ditegakkan, tidak boleh adanya diskriminasi hukum seperti
tajam ke bawah tumpul ke atas. Kepastian hukum harus ada, tidak memandang dia adalah orang
kaya, orang miskin, anak pejabat, anak presiden atau siapapun itu semua memiliki kedudukan
yang sama di dalam hukum.
Pasal-pasal lain yang merupakan penjabaran dari Nilai Kemanusian antara lain adalah
pasal-pasal tentang HAM seperti pasal 28A, Pasal 28B, Pasal 28C, Pasal 28B, Pasal 28C, Pasal
28D, Pasal 28F, dan Pasal 28J.
Penerapan Nilai Dasar Kemanusiaan

Nilai-nilai moral Kemanusiaan dalam Pancasila ini dapat kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari seperti :

• Pengakuan terhadap adanya martabat manusia.


• Perlakuan yang adil terhadap sesama manusia.
• Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa
membeda-bedakan SARA.
• Memiliki sikap mengasihi dan menyayangi kepada sesama manusia.
• Tidak merampas hak-hak orang lain, tidak menyakiti dan melukai orang lain.

3) Nilai Persatuan

Bunyi sila yang ketiga dari Pancasila adalah “Persatuan Indonesia”, ini mengandung
arti bahwa bangsa kita harus bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme
dalam NKRI.
Persatuan Indonesia mengartikan bahwa, dengan perbedaan yang dimiliki masing
masing daerah seperti perbedaan suku, ras, agama, warna kulit, bahasa dan masih banyak lagi
kita harus tetap bersatu, sesuai dengan semboyan kita “Bhineka Tunggal Ika” yang memiliki
arti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Perbedaan jangan dijadikan sebagai alasan untuk berselisih atau bermusuhan,
perbedaan kita jadikan sebagai alat pemersatu membentuk negara Indonesia yang berwarni
warni dengan kebudayaan yang beraneka ragam.
Kita akan kuat kalau kita bersatu, dan dulu para pejuang dapat meraih kemerdekaan
berkat mereka menjunjung persatuan demi kepentingan bersama.
Tidak hanya para pejuang saja yang membela negara demi kepentingan bersama, setiap
warga negara juga wajib hukumnya dalam ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Hal ini
sesuai dengan Pasal 27 ayat (3) yang bunyinya setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara.
Penerapan Nilai Dasar Persatuan

Dan berikut adalah penerapan dari nilai Persatuan yang terdapat dalam Nilai Dasar
Pancasila :

• Menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan


negara sebagai prioritas demi kepentingan bersama.
• Menumbuhkan sikap cinta tanah air.
• Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
• Bangga terhadap bangsa Indonesia.
• Tidak melakukan provokasi yang dapat memecah belah bangsa Indonesia.

4) Nilai kerakyatan
Bunyi sila keempat pada Pancasila adalah “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”, ini memiliki arti bahwa negara kita
menggunakan prinsip demokrasi, pemerintahaan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat yang
mana untuk menyelesaikan masalah diselesaikan dengan jalan musywarah mufakat melalui
lembaga-lembaga perwakilan (legislatif seperti DPR).
Jadi kita sebagai rakyat di wakili oleh wakil wakil rakyat, dan seharusnya wakil wakil
rakyat tersebut berpihak kepada rakyat bukan kepada golongan atau partai atau malah
mementingkan kepentingan individu.
Penerapan Nilai Dasar Kerakyatan

Beberapa pasal yang mengatur tentang pemilu ini antara lain ada di Pasal 22E.
Berikut adalah nilai-nilai moral yang bisa kita teladani dari nilai Kerayatan ini :

• Berpartisipasi dalam pemilihan umum.


• Mengutamakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
• Tidak memaksakan kehendak orang lain, dan menghormati pendapat orang lain.
• Berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan negara.
• Menyampaikan aspirasi kepada wakil-wakil rakyat.

5) Nilai Keadilan

Sila pancasila yang kelima adalah “Keadilan sosial bagi seluruh rayat Indonesia”,
mengandung arti bahwa salah satu tujuan yang hendak dicapai oleh bangsa kita adalah
tercapainya masyarakat yang adil dan makmur secara lahiriah maupun batiniah.
Keadilan adalah sesuatu yang sangat diharapkan oleh rakyat Indonesia, terutama
mereka para rakyat kecil. Karena biasanya rakyat kecil selalu kalah (tertindas) oleh mereka
yang memiliki kedudukan dan kekayaan yang lebih tinggi. Semua rakyat Indonesia harus
memperoleh keadilan.
Nilai keadilan sosial ini diwujudkan dalam Pasal-Pasal UUD 1945, diantaranya ada
pada Pasal 33 ayat (3) yang berbunyi “bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”.
Dengan begitu Sumber Daya Alam yang di Indonesia ini dikelola oleh negara, dan
penggunaannya adalah untuk kemakmuran rakyat seperti untuk kesejahteraan sosial,
pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.
Penerapan Nilai Dasar Keadilan Sosial

Nilai-nilai yang bisa kita ambil dari Nilai Dasar keadian sosial ini antara lain sebagai
berikut :

• Membantu mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


• Membatu masyarakat yang kekurangan dan membutuhkan pertolongan.
• Menciptakan usaha agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

Nilai dasar dari Pancasila ini masih bersifat abstrak dan normatif, maka dari itu isinya
belum dapat dioperasionalkan. Agar dapat dioperasionalkan maka perlu dijabarkan menjadi
nilai instrumental, setelah itu dijabarkan lagi kedalam nilai praksis.

2. Nilai Instrumental Pancasila


Pancasila adalah dasar negara yang dijadikan sebagai sumber dari segala sumber
hukum, pancasila juga dijadikan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan negara.
Selain pancasila sebagai dasar negara, Pancasila juga sebagai sistem nilai yang
mengandung serangkaian nilai yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan
Keadilan. Kelima nilai yang terkandung di dalam Pancasila ini merupakan satu kesatuan utuh.
Kelima nilai ini bersifat abstrak, dengan kata lain nilainya masih bersifat
ringkasan/inti/bagian penting. Inilah yang disebut sebagai nilai dasar yang merupakan
serangkaian nilai yang sifatnya tetap (tidak berubah).
Nilai dasar ini tidak dapat dirubah karena merupakan asas kerohanian sebagai
pedoman negara yang fundamental.
Nilai dasar Pancasila itu kemudian dijabarkan/diwujudkan ke dalam nilai-nilai
instrumental dalam bentuk peraturan perundang-undangan dan norma-norma hukum yang
berlaku.
Pengertian nilai instrumental pancasila
“Nilai instrumental adalah penjabaran lebih lanjut dari nilai dasar secara lebih
kreatif dan dinamis dalam bentuk pasal-pasal UUD 1945 dan peraturan Perundang-
undangan dibawahnya.”
Kedudukan pasal-pasal UUD 1945 berbeda dengan kedudukan Pancasila dan
Pembukaan UUD 1945 yang sifatnya tetap atau tidak dapat dirubah. Sedangkan pasal-pasal
UUD 1945 ini dapat dirubah dan disesuaikan dengan perkembangan zaman, tentu saja harus
sesuai dengan tata cara yang telah diatur dalam Pasal 37 ayat (1) sampai ayat (5) UUD 1945.
Keterangan :
Perubahan UUD 45 dengan diberi tanda bintang
– Perubahan Pertama : *
– Perubahan Kedua : **
– Perubahan Ketiga : ***
– Perubahan Keempat : ****
3. Nilai Praksis Pancasila
Pengertian Nilai Praktis pada hakikatnya merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai
instrumental dalam suatu kehidupan yang nyata. Sehingga nilai praktis merupakan perwujudan
dari nilai instrumental itu.
Dapat juga dimungkinkan berbeda-beda wujudnya, namun demikian tidak bisa
menyimpang atau bahkan tidak bertentangan. Artinya oleh karena nilai dasar, nilai instrumental
dan nilai praktis itu merupakan suatu sistem perwujudannya tidak boleh menimpang dari sistem
tersebut.
Nilai Praksis adalah nilai yang sesungguhnya dilaksanakan dalam kehidupan nyata
sehari-hari baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai praksis juga
dapat berubah/diubah.
Jadi nilai-nilai dasar yang telah diwujudkan dalam bentuk peraturan perundang-
undangan tersebut kemudian kita terabkan secara praksis dalam kehidupan sehari-hari kita.
Contoh nilai dasar nilai instrumental dan nilai praxis pancasila.
Berikut ini kami berikan contoh nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praksis.
Contohnya nilai dasar kerakyatan atau demokrasi (nilai dasar dalam Pancasila sila ke-empat)
tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2004 dapat dilihat dalam tabel berikut
ini :

Anda mungkin juga menyukai