Kisi Kisi Sejarah
Kisi Kisi Sejarah
Hasil kebudayaan Megalithikum yang memberi petunjuk pernyataan tersebut adalah ....
A. dolmen B. menhir C. arca Batu D. sarkopagus E. punden berundak
Megalitikum (Zaman Batu Madya): Zaman di mana masyarakat
sudah memiliki benda-benda atau bangunan besar yang terbuat
dari batu, seperti punden berundak, arca, dolmen, dan lainnya.
Palaezoikum ; suhu udara mulai stabil dan hidup hewan basal Tunggal
2. Neozoikum =hidup hewan reptile raksasa.
3. Berburu dan mengumpulkan bahan makanan istilah lain dari Food Gathering
4. Ahli Sejarah tentang manusia purba adalah
1. Eugene Dubois Penelitian manusia purba di Indonesia dipelopori oleh Eugene Dubois, seorang
paleoantropologi berkebangsaan Belanda. Eugene Dubois bertolak ke Indonesia pada pertengahan
1880-an untuk mengejar obsesinya dalam mencari fosil manusia purba. Pada 1889, ia mendapat
kiriman sebuah fosil tengkorak yang ditemukan di Wajak, Tulung Agung, dari B.D Van
Reitschotten. Fosil tersebut kemudian diteliti oleh Eugene Dubois dan dinamai Homo wajakensis.
Setelah itu, Eugene Dubois melanjutkan penelitiannya ke beberapa lokasi, seperti Trinil dan
Sangiran. Namanya semakin terkenal setelah menemukan fosil tengkorak di Trinil pada 1890 yang
kemudian dinamai Pithecanthropus erectus. Antara tahun 1895-1900, Eugene Dubois tercatat
menulis 19 artikel ilmiah seputar Pithecanthropus erectus. Baca juga: Peralatan Manusia Purba
dan Fungsinya
2. Gustav Heinrich Ralph von Koeningswald Gustav Heinrich Ralph von Koeningswald adalah ahli
paleontologi berkebangsaan Jerman yang pada awalnya bertugas untuk mengembangkan bio-stratigrafi
Pulau Jawa. Dengan berbekal buku van Es, G.H.R von Koenigswald mencermati endapan-endapan purba
Sangiran, hingga menemukan alat-alat paleolitik pada 1934. Alat-alat serpih berwarna kuning kemerahan
dari batuan kalsedon yang ditemukan ini kemudian menjadi sangat terkenal dengan sebutan alat serpih
Sangiran. Pada 1936, von Koenigswald mendapat temuan yang menakjubkan berupa fosil tempurung
kepala manusia purba yang sejenis dengan temuan Eugene Dubois di Trinil. Oleh karena itu, temuan ini
kemudian dinamai Pithecanthropus II. Berkat temuannya ini, sebagian teka-teki seputar keberadaan
manusia Jawa mulai terjawab.
3. Ter Haar dan Ir. Oppennoorth Dalam melakukan penelitian, G.H.R von Koenigswald sering bekerjasama
dengan peneliti lain, termasuk Ter Haar dan Ir. Oppennoorth. Antara 1931-1934, ketiganya menemukan
fosil Homo soloensis di Sangiran, Jawa Tengah.
4. Teuku Jacob Teuku Jacob adalah peneliti manusia purba dari Indonesia pertama yang memulai
penelitiannya pada 1952. la adalah salah satu murid dari von Koenigswald dan juga penerusnya dalam
penelitian terhadap fosil-fosil di Indonesia. Penelitian yang dimpimpin oleh Teuku Jacob dilakukan di
daerah Sangiran dan sepanjang aliran Bengawan Solo.
5. Nenek moyang bangsa Indonesia adalah Orang-orang Austronesia yang memasuki wilayah
Nusantara kemudian menetap disebut Bangsa Melayu Indonesia. Mereka menjadi nenek
moyang bangsa Indonesia hingga sekarang. Bangsa Melayu dapat dibedakan menjadi dua
suku bangsa, yakni Proto Melayu (Bangsa Melayu Tua) dan Deutero Melayu (Bangsa Melayu
Muda).
6. Nenek moyang bangsa Indonesia ; Orang-orang
Austronesia yang
memasuki wilayah Nusantara kemudian menetap
disebut Bangsa Melayu Indonesia. Mereka menjadi nenek
moyang bangsa Indonesia hingga sekarang. Bangsa Melayu
dapat dibedakan menjadi dua suku bangsa, yakni Proto
Melayu (Bangsa Melayu Tua) dan Deutero Melayu (Bangsa
Melayu Muda).
7.
8. Manusia purba
1. Meganthropus palaeojavanicus
Fosil tulang rahang bawah Meganthropus palaeojavanicus ditemukan oleh peneliti kelahiran
Jerman-Belanda bernama Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald pada 1941 di dekat Desa
Sangiran, Lembah Sungai Bengawan Solo. Meganthropus temuan von Koeningswald berasal
dari masa Pleistosen awal (lapisan bawah). Meganthropus atau kerap disebut dengan Manusia
Sangiran adalah manusia purba tertua yang ditemukan di Indonesia.
Ciri manusia purba ini yaitu memiliki badan besar, kening menonjol, dan tulang pipi
menebal. Rahang dan giginya besar. Kira-kira hampir sama ukurannya dengan rahang gorila.
Berdasarkan umur lapisan tanah tempat penemuan, diperkirakan fosil yang ditemukan itu
berumur 1.000.000–2.000.000 tahun. Meganthropus diperkirakan hidup dengan food
gathering (mengumpulkan makanan). Makanan utamanya tumbuh-tumbuhan. Sebab, mereka
belum mengenal api.
Berikut ciri-ciri Meganthropus:
Berbadan tegap dengan tonjolan tajam di belakang kepala;
Bertulang pipi tebal dengan tonjolan kening yang mencolok;
Tidak berdagu;
Otot kunyah, gigi, dan rahang besar dan kuat.
Dalam genus manusia, spesies ini dinamai Meganthropus paleojavanicus, yang berarti
manusia besar tertua yang berasal dari Jawa. Mega artinya besar, anthropus berarti
manusia, palaeo berarti tua, dan javanicus artinya Jawa. Namun, banyak juga ahli yang
kemudian mengklasifikasikannya sebagai Homo erectus paleojavanicus.
2. Pithecanthropus mojokertensis
Jenis manusia purba lainnya yang juga ditemukan di Indonesia adalah Pithecanthropus
robustus dan Pithecanthropus mojokertensis. Manusia purba ini ditemukan oleh
Tjokrohandojo atau Andojo yang bekerja di bawah Ralph von Koenigswald pada 1936 di
Lembah Sungai Brantas. Manusia purba ini merupakan generasi lebih muda
dibandingkan Meganthropus palaeojavanicus. Jenis manusia purba ini dianggap mirip kera,
sehingga disebut pithe yang artinya kera.
3. Pithecanthropus erectus
Kelompok manusia praaksara ini ditemukan oleh Eugene Dubosi pada 1890–1892 di Desa
Trinil, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur. Pithecanthropus erectus diketahui hidup
sekitar 1 juta sampai 600.000 tahun lalu. Berdasarkan temuan Dubosi itu, dapat diketahui
ciri-ciri manusia purba ini, yaitu:
Berbadan tegap dengan alat pengunyah yang kuat;
Tinggi badan berkisar 165–170 sentimeter dengan berat badan sekitar 100
kilogram;
Berjalan tegak;
Makanannya masih kasar dengan sedikit pengolahan;
Mempunyai kemampuan berpikir yang masih rendah;
Volume otak kepala masih sebesar 900 cc, sedangkan volume otak manusia
modern sudah lebih dari 1000 cc dan volume otak kera tertinggi hanya 600 cc.
Menurut von Koenigswald dan R. Weidenreich, manusia purba ini lebih tinggi tingkatannya
dibandingkan dengan Pithecanthropus erectus. Mereka bahkan telah layak disebut
sebagai homo (manusia). Diperkirakan, makhluk ini merupakan evolusi dari Pithecanthropus
mojokertensis atau Homo mojokertensis.
5. Homo wajakensis
Sementara itu, Homo wajakensis ditemukan oleh Von Rietschoten di Desa Wajak pada 1888
dan Eugene Dubois pada 1889. Manusia purba ini hidup sekitar 60.000 sampai 25.00 tahun
lalu. Manusia Wajak diduga sebagai nenek moyang bangsa asli Australia (bangsa Aborigin).
Kedua jenis manusia purba ini disebut homo karena memiliki kesamaan seperti manusia
modern saat ini. Volume otaknya juga sudah berkembang, bahkan mencapai 1300 cc.
Fosil yang ditemukan berupa tulang paha, rahang atas, rahang bawah, tulang kering, dan
fragmen tengkorak dengan volume sekitar 1.600 cc. Temuan Rietschoten ini digolongkan
sebagai Homo sapiens pertama di Asia. Fosil tersebut kemudian diteliti oleh Eugene Dubois.
Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa manusia purba ini sudah bisa membuat alat dari
batu dan tulang. Tak hanya itu, Homo wajakensis juga diketahui sudah mengetahui cara
memasak.
Dari segi fisik, ciri-ciri Homo sapiens ini sebagai berikut:
Wajah datar dan lebar;
Hidung lebar dengan bagian mulut menonjol;
Berat badan sekitar 30–150 kilogram;
Tinggi badan kurang lebih 130–210 sentimeter;
Otak sudah lebih berkembang;
6. Homo mojokertensis
Manusia purba yang ditemukan di Indonesia berikutnya yaitu Homo mojokertensis.
Kelompok manusia ini ditemukan oleh Ralph von Koenigswald pada 1936 di Mojokerto.
Fosil yang ditemukan adalah tengkorak anak-anak yang usianya di bawah lima tahun.
Penemu manusia purba ini memperkirakan fosil Homo mojokertensis sebagai fosil dari anak-
anak Pithecanthropus.
7. Homo floresiensis (Manusia Liang Bua)
Homo floresiensis ditemukan oleh Peter Brown dan Mike J. Morwood pada September 2003.
Manusia Liang Bua dianggap sebagai penemuan spesies baru yang kemudian diberi nama
sesuai dengan tempat ditemukannya, yaitu di Liang Bua, Flores.
Adapun ciri ciri Homo sapiens yang ditemukan di Flores sebagai berikut:
Kepala dan badan mempunyai ukuran kecil;
Ukuran otak juga kecil;
Volume otak sekitar 380 cc;
Rahang menonjol atau berdahi sempit;
Berat badan sekitar 25 kilogram;
Tinggi badan sekitar 1,06 meter.
10. Pithecanthropus Erectus secara etimologi berasal dari tiga kata yaitu pithecos yang berarti
kera, anthropus yang berarti manusia dan erectus yang berarti tegak. Pithecanthropu Erectus dapat
diartikan sebagai manusia kera berjalan tegak. Pitecanthropus Erectus ditemukan oleh Eugene
Dubois pada tahun 1891 di Trinil, Ngawi, Jawa Timur. Pithecanthropus Erectus diperkirakan
hidup sekitar 700.000 hingga satu juta tahun yang lalu yang didasarkan pada lapisan pleistosen
tengah pada penemuan fosilnya.
Fosil yang ditemukan adalah tulang paha yang berukuran lebih besar dari lengan dan temprung kepala.
Dari fosil tulang paha diyakini bahwa Pithecanthropus Erectus dapat berjalan secara tegak. Fosil
tempurung kepala menunjukkan adanya percampuran bentuk antara tempurung kepala manusia dan kera.
Oleh sebab itu, Eugene Dubois menyebutnya sebagai missing link dari teori evolusi manusia.
12. Abris sous roche dan kjokkenmoddinger pertama kali diteliti serta ditemukan
oleh Van Stein Callenfels, pada 1925. Dua penemuan ini merupakan ciri Zaman Batu
Madya atau Mesolitikum.
13. food producing, beternak, sedenter
Food producing ; berternah dan Bertani
Sedenter untuk menetap
14. Nomaden suda ada sejak berburu meramu Tingkat awal ,berburu -meramu Tingkat
lanjut.
15. Zaman perundagian dibagi menjadi 2 yaitu logam dan perunggu
Besi ; Manusia sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan.
Teknik peleburan besi lebih sulit dari peleburan tembaga atau perunggu. Sebab, melebur besi membutuhkan
panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C.
Alat-alat besi yang dihasilkan antara lain:
Indonesia tidak mengalami zaman tembaga, tetapi langsung memasuki zaman perunggu dan besi secara
bersamaan. Hasil kebudayaan yang banyak ditemukan adalah alat-alat dari perunggu, sehingga zaman logam
juga disebut sebagai zaman perunggu.
Manusia pra-aksara mengolah logam dengan cara yang sederhana. Meski demikian inilah yang menjadi titik
awal perkembangan teknologi manusia.
ADVERTISEMENT
Ada dua teknik yang digunakan untuk mengolah logam, yakni teknik Bivalve dan teknik A Cire Perdue. Berikut
ini adalah penjelasannya:
1. Teknik Bivalve
Bivalve adalah teknik cetak dengan memakai cetakan yang terbuat dari batu. Teknik ini menggunakan dua
cetakan yang dirapatkan, dengan lubang di atasnya.
Lubang tersebut digunakan untuk memasukkan cairan logam panas yang nantinya akan dicetak dalam bentuk
tertentu. Cetakannya dapat digunakan berulang kali.
A Cire Perdue adalah teknik cetak dengan menggunakan cetakan lilin yang dibungkus dengan tanah liat. Lilin
yang sudah dilapisi tanah liat tersebut dibakar hingga lilin meleleh.
Ketika lilin sudah mencair, lilin akan dikeluarkan dari lubang tanah liat. Ruang yang sebelumnya terisi oleh lilin
akan diisi dengan perunggu cair.
16. Migrafi dari Yunani ke Indonesia karena adanya serangan dari suku bangsa lain, sehingga
terdesak dan memutuskan untuk berpindah.
17. Peninggalan megalitikum ; Megalitikum (Zaman Batu Madya): Zaman di mana masyarakat
sudah memiliki benda-benda atau bangunan besar yang terbuat dari batu, seperti punden
berundak, arca, dolmen, dan lainnya.
Dilakukan melalui tradisi lisan, dimana pengertian tradisi lisan itu sendiri adalah sebagai
berikut.
- Tradisi lisan merupakan tradisi yang terkait dengan kebiasaan/ adat istiadat,
menggunakan bahasa lisan dalam menyampaikan pengalaman sehari-hari dari
seseorang kepada orang lain.
- Tradisi lisan dapat juga diartikan sebagai penggungkapan lisan dari satu generasi ke
generasi yang lain,dst
- Menurut Kuntowijoyo,tradisi lisan merupakan sumber sejarah yang merekam masa
lampau masyarakat manusia
1. Perkembangan
masyarakat cenderung akan melakukan perubahan dari bentuk yang sederhana ke bentuk
yang lebih kompleks. Contohnya adalah perkembangan sistem demokrasi di Indonesia..
2. Kesinambungan
masyarakat sudah mengambil pembelajaran yang ada di masa lalu, tetapi mereka tetap
mengembangkannya dan diterapkan pada masa sekarang ini. Misalnya, pada masa lampau
terdapat sistem patrimonialisme (bentuk pemerintahan yang mana semua kekuasaan mengalir
langsung ke penguasa) yang kemudian dilanjutkan menjadi sistem kolonialisme.
3. Pengulangan
suatu peristiwa yang terjadi di masa lampau itu terjadi lagi di masa selanjutnya. Contoh
sederhana adalah peristiwa perang dunia yang terulang dua kali dan memberikan dampak
yang sama-sama merugikan terutama bagi masyarakat sipil. Contoh peristiwa di masa lampau
yang mengalami konsep waktu pengulangan ini adalah ketika lengsernya kekuasaan
Soekarno
4. Perubahan
Konsep perubahan ini dapat terjadi jika dalam suatu masyarakat berhasil mengalami suatu
pergeseran atau perubahan. Biasanya, konsep perubahan ini terjadi secara besar-besaran dan
dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu, konsep perubahan ini juga dapat terjadi akibat
adanya pengaruh dari luar. Misalnya, adanya peristiwa sejarah berupa Gerakan Paderi di
Sumatera Barat yang menentang kaum adat.
25. Diakronik ; suatu konsep berpikir dengan secara runtut/kronologis di dalam
menganalisa/meneliti sesuatu hal tertentu, Sinkronik ; meluas di dalam ruang
namun juga memiliki batasan di dalam waktu
- Ciri – ciri sinkronik ; Mengkaji Peristiwa Sejarah yang Terjadi pada Masa
Lampau
- Menitikberatkan Kajian Peristiwa kepada Pola, Gejala, dan Karakter
- Bersifat Horizontal
- Tidak Ada Konsep Perbandingan
- Cakupan Kajian Lebih Sempit
Diakronik
Nicolaus Copernicus
Dilansir laman Space, seorang astronom dan ilmuwan bernama Nicolaus Copernicus pernah hidup di zaman
Renaisans Eropa, yakni tahun 1400-an. Ia dilahirkan di Polandia pada 19 Februari 1473 dengan nama asli
Mikolaj Kopernik. Apa yang membuatnya menjadi salah satu tokoh besar di Eropa? Ya, rupanya ia telah
membuktikan pergerakan Bumi (rotasi dan revolusi) dengan penghitungan matematika.Pada masa sebelum
Copernicus, sebetulnya gagasan pergerakan Bumi sudah dimunculkan oleh pemikir lain. Namun, pembuktian
secara angka masih sulit dilakukan. Nah, Copernicus yang merupakan lulusan Pendidikan Gereja ternyata bisa
menyelesaikan teori sains yang berkenaan dengan pergerakan Bumi. Oh, ya, ia juga sukses menyelesaikan
kuliah kedokteran dan gelar Doktor Hukum di Italia.
2. Leonardo da Vinci
)Karyanya masih sangat dikenal hingga saat ini. Bahkan, karya-karya Leonardo da Vinci menjadi warisan
sejarah yang bernilai sangat mahal. Siapa sebenarnya Leonardo da Vinci itu? Ditulis dalam BBC
History, Leonardo da Vinci merupakan seniman, pelukis, pemahat, ahli angka, dan filsuf yang punya pengaruh
luar biasa di Tanah Eropa, bahkan hingga kini. Ia dilahirkan pada 15 April 1452 di Florence, Italia.Banyak karya
Leonardo da Vinci yang dianggap menyimpan kode rahasia. Beberapa pihak bahkan percaya bahwa dengan
kecerdasannya, Leonardo da Vinci telah memberikan pesan khusus untuk masa depan melalui karya-karyanya.
Hadirnya Leonardo da Vinci pada 1400-an telah menciptakan paradigma berpikir dan pola pandang baru
mengenai seni dan ilmu sains di Eropa, khususnya Eropa Barat.
3. Michelangelo
Lukisan wajah Michelangelo. (hdwallpaperim.com)
Tokoh bernama lengkap Michelangelo di Lodovico Buonarroti Simoni ini lahir di Italia pada 6 Maret 1475.
Masa-masa Michelangelo hampir sama dengan masa-masa Leonardo da Vinci. Michelangelo sendiri dikenal
sebagai arsitek, seniman, pelukis, dan pujangga. Sama seperti Leonardo da Vinci, seniman Michelangelo juga
sudah menerbitkan banyak karya yang masih sangat dikenal di zaman modern ini.Karyanya yang fenomenal
adalah David of Michelangelo, ukiran di langit-langit Kapel Sistina, The Pieta, pahatan (lukisan) kisah
penciptaan Adam, dan masih banyak lagi. Menurut laman Biography, Michelangelo menghabiskan masa
hidupnya di
Kota Roma. Itu sebabnya, sebagian besar karya-karya dari Michelangelo yang melegenda banyak tersebar di
Roma, Italia.
4. Michel de Montaigne
Tokoh besar asal Prancis bernama Michel de Montaigne juga menjadi salah satu tokoh besar Eropa di zaman
Renaisans. Ia dilahirkan di Prancis pada 28 Februari 1533 dan meninggal dunia pada 13 September 1592.
Menurut laman History of Yesterday, Montaigne merupakan salah satu filsuf besar Eropa yang karya-karyanya
masih digunakan hingga saat ini.
Setidaknya, ada tiga ajaran kebijaksanaan terkenal dari Michel de Montaigne:
1. Ilmu pengetahuan tanpa kebebasan berpikir sama saja tak ada gunanya. Artinya, seseorang harus
mampu berpikir secara mandiri dan jangan menelan informasi apa pun secara bulat-bulat tanpa
menyelidiki faktanya.
2. Setelah mampu berpikir dan menjalani hidup secara mandiri, seseorang juga harus mendengarkan
pihak lainnya. Poin ini menekankan adanya keseimbangan antara sudut pandang seseorang dengan
realitas yang ada di sekitarnya.
3. Pentingnya kesehatan juga menjadi perhatian tersendiri dalam gagasan Montaigne. Ia menyatakan
bahwa kesehatan itu merupakan modal utama dari setiap lini kehidupan manusia. Montaigne percaya
bahwa kesehatan mampu memunculkan pikiran yang baik dan bijaksana.
5. Galileo Galilei
Galileo Galilei adalah salah satu tokoh besar Eropa. (universetoday.com)
Seorang ahli astronomi hebat bernama Galileo Galilei telah mengamati bintik Matahari, Planet Neptunus, Planet
Saturnus, dan bulan pada Planet Jupiter pada abad ke-16. Bahkan, ia juga dinobatkan sebagai salah satu
ilmuwan besar sepanjang sejarah yang telah memberikan pengaruh pada dunia sains.
27. Anakronisme ; sesuatu yang tidak ada kesesuaian dengan kenyataan sehingga
menjadi tidak masuk akal.
28. Unsur – unsur penting dalam Sejarah
Waktu ; Sejarah sebagai sebuah peristiwa pun terikat dengan waktu. Peristiwa sejarah hanya terjadi
satu kali dan tidak terulang lagi.
Ruang ; Peristiwa hanya akan terjadi pada suatu tempat tertentu
Manusia; unsur utama dalam sejarah. Tanpa manusia, sebuah peristiwa sejarah akan terus
dipertanyakan objektivitasnya
29. Ilmu Sejarah adalah mempelajari peristiwa yang sungguh terjadi
30. Sifat Sejarah Abadi, Karena peristiwa tersebut tidak berubah-ubah. ...
Unik, Karena peristiwa itu hanya terjadi satu kali. ...
Penting, Karena peristiwa yang terjadi tersebut mempunyai artibagi
seseorang bahkan dapat pula menentukan kehidupan orang banyak.
31. Subjektivitas merupakan sikap memihak yang
dipengaruhi oleh pendapat pribadi atau golongan. Faktor
subjektivitas penulisan sejarah, antara lain: 1. pemilihan
pribadi akibat perbedaan rasa, sikap, pandangan. 2.
latar belakang penulisan. 3. prasangka kelompok.
32 Konsep dasar sejarah adalah sebagai berikut, kecuali...
- waktu (time)
- ruang (space)
- historiografi
- perubahan (change)
- kesinambungan (continuity)