Riset Akuntani 2
Riset Akuntani 2
Riset Akuntansi
Oleh:
Femi Bernica
C1C021128
Daftar Isi.........................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................7
1.5 Ruang Lingkup Penelitian...............................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................10
2.1 Landasan Teori...................................................................................................10
2.2 Good Governance..............................................................................................12
2.2.1 Pengertian Good Governance......................................................................12
2.2.2 Prinsip-Prinsip Good Governance...............................................................14
2.2.3 Pemanfaatan Teknologi Imformasi.............................................................15
2.2.4 Kebijakan Akuntansi...................................................................................17
2.2.5 Laporan Keuangan Pemerintah...................................................................21
2.2.6 Penelitian Terdahulu...................................................................................32
2.2.7 Pengembangan Hipotesis............................................................................35
2.2.8 Kerangka Penelitian....................................................................................40
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................................41
3.1 Jenis Penelitian...................................................................................................41
3.2 Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel..................................41
3.2.1 Good Governance.......................................................................................42
3.2.2 Pemanfaatan Teknologi Informasi..............................................................42
3.2.3 Kebijakan Akuntansi...................................................................................43
3.3 Jenis dan Sumber data........................................................................................47
3.4 Metode Pengumpulan Data................................................................................47
3.5 Populasi dan Sampel..........................................................................................48
3.6 Metode Analisis Data.........................................................................................49
i
ii
PENDAHULUAN
dalam hal pengelolaan keuangan daerah mendorong perangkat daerah untuk dapat
menyatakan perangkat daerah kabupaten atau kota merupakan unsur pembantu Bupati
atau walikota dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten atau Kota
pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut
asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam
tingkat pemerintahan, opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dicapai oleh seluruh
laporan keuangan pemerintah provinsi di Indonesia. Opini WTP juga dicapai oleh
364 dari 415 pemerintah kabupaten, dan 87 dari 93 pemerintah kota. Capaian opini
1
2
tersebut telah melampaui target kinerja keuangan daerah bidang penguatan tata kelola
kabupaten, dan kota yang ditetapkan dalam RPJMN 2015-2019 (BPK, 2020).
yang disajikan oleh suatu entitas dengan standar akuntansi yang berlaku. Laporan
Oleh karena itulah, setiap pemerintah daerah maupun beberapa lembaga Negara di
Indonesia berupaya semaksimal mungkin untuk meraih opini audit WTP ini dari
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Opini audit WTP yang dikeluarkan ini
lembaga dapat dikelola dengan baik. Pengelolaan dana yang baik menunjukkan
realisasi anggaran telah sesuai dengan apa yang dilaporkan oleh lembaga tersebut.
WTP dari BPK, terdapat kabupaten Bengkulu Selatan yang kembali meraih predikat
WTP atas LHP LKPD tahun anggaran 2021 oleh BPK RI Provinsi Bengkulu. Dengan
Bengkulu Selatan juga memperoleh opini audit yang sama Tetapi diketahui hingga
pertengahan Febuari 2023 baru 4 OPD Dari 34 OPD yang sudah menyangkan RUP
dan input data, kemudian 16 OPD belum menginput data serta 14 OPD lainnya
sama sama sekali belum melakukan login. Sehingga bisa dikatakan, OPD masih
lamban dalam menjalankan tugas pokok yang sejatinya wajib dijalankan, Kabag
Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setkab Bengkulu Selatan, Agus Kurniawan,
3
OPD tersebut, namun tetap saja realisasinya hingga sekarang, baru 20 OPD yang
sudah masuk ke dalam aplikasi, penayangan RUP mempunyai landasan yang jelas
dan telah dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 16 tahun 2018 dan
Perpres Nomor 12 tahun 2021 tentang pengadaan barang dan jasa. Penayangan
Kesuksesan dalam memperoleh opini audit WTP dari BPK ini menunjukkan
adanya penanganan dan pengelolaan yang baik dari pemerintah kabupaten Bengkulu
Selatan (Admin, 2022). Kesuksesan ini mengindikasikan adanya berbagai faktor yang
mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah dalam meraih opini audit yang
dikeluarkan oleh BPK. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Philadhelphia dkk.,
(2020), memberikan hasil bahwa adanya pengaruh dari kebijakan yang diambil oleh
anggaran yang diberikan kepadanya. Ini biasa dikenal dengan nama good
governance.
pemerintahan yang bertanggung jawab, efisien dan efektif untuk menjaga kesinergian
yang baik juga disebut sebagai suatu proses yang transparan atas penentuan tujuan
berkualitas. Oleh sebab itu sebagai organisasi yang bergerak dibidang jasa pelayanan
akuntabilitas publik. Akuntabilitas dan laporan keuangan merupakan hal yang sangat
yang dalam pelaksanaannya keduanya tidak dapat dipisahkan karena satu sama
apakah suatu pemerintahan telah berjalan dengan baik atau tidak. Laporan keuangan
selama suatu periode. Dalam penerapan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang
baik (good governance), penyelenggaraan pemerintah daerah tidak lepas dari masalah
pemahaman yaitu, nilai yang menjunjung tinggi keinginan atau kehendak rakyat, dan
keuangan pemerintah daerah saat ini dan kedepan ditentukan oleh kualitas tata kelola
pemerintahan yang baik, dan inti dari kualitas pengelolaan keuangan adalah kualitas
Peran serta Pemanfaatan teknologi saat ini merupakan sesuatu hal tidak biasa
dihindarkan, karena kebutuhan informasi yang sangat cepat, dan tepat menjadi suatu
kebutuhan utama di segala aspek. Seperti diketahui bahwa anggaran dana desa dari
tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang luar biasa tentu harus diikuti dengan 3
membutuhkan kertas banyak dan data bisa digunakan dalam jangka waktu yang
relatif lama. Sedangkan berdasarkan hasil penelitian Gayatri dan made (2018)
dari Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang dijabarkan dalam pemilihan suatu
Kebijakan akuntansi menurut PSAK adalah adalah prinsip, dasar, konvensi, peraturan
dan praktik tertentu yang diterapkan entitas dalam penyusunan dan penyajian laporan
keuangan.
Implementasi kebijakan akuntansi dan kualitas laporan keuangan adalah suatu basis
akuntansi dimana transaksi ekonomi dan peristiwa lainnya diakui, dicatat, dan
disajikan dalam laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa
memperhatikan waktu kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Dalam
sesuai dengan saat terjadinya arus sumber daya, sehingga dapat menyediakan
informasi yang paling komprehensif karena seluruh arus sumber daya dicatat.
menjalankan good governance pada proses pemerintahan dengan baik sesuai dengan
tugas, pokok, dan fungsinya. Hasil ini bertentangan dengan temuan dari penelitian
yang dilakukan Sari, (2022) dengan hasil yang menunjukan bahwa good governance
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah
optimal guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelayanan publik pada
Ardianti, (2018), juga menyebutkan hal yang sama dimana penerapan good
Daerah Kabupaten Gunungkidul. Hal ini juga disebabkan oleh transparansi pada
informasi keuangan yang masih kurang, dan penerapan kebijakan yang masih sangat
Variabel ini diangkat mengingat adanya perbedaan objek penelitian yang dilakukan
dua kali opini audit WTP dari BPK pada 2 tahun berturut-turut. Hal ini juga yang
membuat peneliti berasumsi adanya campur tangan atau penerapan kebijakan yang
Selatan.
bahwasannya PPK dan para pembantu lainnya dalam penyusunan laporan keuangan
proses penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah Kota Banda Aceh.
8
Dengan begitu, laporan yang dihasilkan semakin akurat, relevan dan dapat
Hasil ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ardianti, (2018),
penelitian ini juga kembali mempertegas bahwasannya ada pengaruh dari penerapan
teknologi informasi ini mampu membuat pekerjaan dalam hal ini penyusunan dan
penyajian laporan keuanagn pemerintah daerah menjadi lebih efektif dan efisien.
Sehingga laporan keuangan yang dihasilkan menjadi lebih cepat dan lebih baik
mengalami peningkatan dan perbaikan dari tahun ke tahun. Atas dasar itulah, peneliti
menguji kembali variabel ini dalam penelitian kali ini. Mengingat, Teknologi
berbagai cara untuk mengahasilkan informasi yang berkualitas, yaitu yang relevan,
Alhasil, laporan yang dibuat menjadi sangat beragam karena beberapa hal yang
kurang akurat dan waktu yang diperlukan dalam hal menyusun serta menyajikan
kemudahan dalam berbagai hal yang mencakup (a) pengolahan data, pengolahan
9
informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronik dan (b) pemanfaatan
kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan
murah oleh masyarakat diseluruh wilayah negeri ini (Firdaus dkk., 2015).
yang telah disusun dan disajikan oleh Pemko Banda Aceh. Suparyanto dan Rosad
(2020) juga menyatakan hal yang sama, dimana penerapan kebijakan akuntansi
lain, semakin baik penerapan kebijakan akuntansi pada suatu lembaga pemerintah
kali opini audit WTP dari BPK pada tahun 2020 dan 2021 Tetapi diketahui hingga
pertengahan Febuari 2023 baru 4 OPD Dari 34 OPD yang sudah menyangkan RUP
dan input data, kemudian 16 OPD belum menginput data serta 14 OPD lainnya
sama sama sekali belum melakukan login. Sehingga bisa dikatakan, OPD masih
10
lamban dalam menjalankan tugas pokok yang sejatinya wajib dijalankan, Kabag
Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setkab Bengkulu Selatan, Agus Kurniawan,
OPD tersebut, namun tetap saja realisasinya hingga sekarang, baru 20 OPD yang
sudah masuk ke dalam aplikasi, penayangan RUP mempunyai landasan yang jelas
dan telah dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 16 tahun 2018 dan
Perpres Nomor 12 tahun 2021 tentang pengadaan barang dan jasa. Penayangan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam
1. Manfaat Empiris
juga referensi bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti pengaruh
2. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan masukan bagi
governance dan kebijakan akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan. Selain itu,
yang baik khususnya yang berkaitan dengan pengaruh karakteristik penerapan good
Ruang lingkup penelitian yang dibahas dalam penelitian ini terfokus pada
penelitian ini adalah OPD Kabupaten Bengkulu Selatan dan responden dalam
penelitian ini adalah dengan kriteria sampel yang digunakan yaitu, jabatan sebagai
TINJAUAN PUSTAKA
Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah Stewardship Theory Dikutif
Stewardship Theory dibentuk atas asumsi filosofi mengenai sifat manusia yakni, pada
jawab, memiliki integritas, dan kejujuran terhadap pihak lain. Dengan sudut pandang
mengenai pemerintahan yang dapat dipercaya selaku pihak yang bertindak dengan
sebaik mungkin bagi kepentingan stakeholder dan kepentingan public. Dikuti dari
(Jefri, 2018) Menurut Donaldson and Davis (1991), Stewardship Theory adalah teori
yang menggambarkan situasi para manajemen tidak dimotivasi oleh tujuan individu,
mengasumsikan bahwa adanya hubungan yang kuat antara kepuasan dan kesuksesan
dimana para manajemen tidak termotivasi oleh tujuan individu, melainkan lebih
ditujukan pada tujuan atau kepentingan bersama. Teori ini berasumsi bahwa adanya
10
11
kepada semua prinsip good governance yaitu akuntabilitas yang berkaitan dengan
kabupaten Bengkulu Selatan, dan yang terakhir prinsip good governance berdasarkan
Bengkulu Selatan.
steywardship theory dibentuk atas asumsi filosofi mengenai sifat manusia yakni,
pada hakikatnya manusia dapat dipercaya, Mampu bertindak dengan penuh tanggung
jawab, memiliki integritas, dan kejujuran terhadap pihak lain. Dengan sudut pandang
mengenai pemerintahan yang dapat dipercaya selaku pihak yang bertindak dengan
menyimpan data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas
dan dapat mengurangi dalam proses data sehingga laporan keuangan menjadi andal.
Namun masih banyak SDM yang belum memahami bagaimana cara mengunakan
teknologi yang baik dan benar dan masih banyak SDM yang tidak mengunakan
mementingkan tujuan individu atau kepuasaan individu dari pada tujuan sebuah
berkualitas.
indikator penelitian yaitu, Pengakuan yaitu Pada saat adanya aktivitas keuangan,
steward dalam proses penetapan jumlah pada saat pengakuan aktivitas, dan juga
tujuan bersama. Pengungkapan yaitu pada saat pihak steward melakukan penetapan
pemerintah yang baik sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.Sehingga implikasi
13
daerah sebagai suatu lembaga yang dapat dipercaya untuk bertindak sesuai dengan
supremasi hukum dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat .UNDP menyatakan
bahwa governance dikatakan baik (good) apabila sumber daya publik dan masalah-
masalah publik dikelola secara efektif dan efisien, yang merupakan respon dari
sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi
dana investasi dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun secara
Dikutif dari (Nengsi & Karlina, 2020) ; Kartika, dkk (2012) mendefinisikan
governanace adalah dasar, syarat dan landasan untuk pengolahan lingkungan hidup
Santosa (2006) dalam Akadun (2009), sebuah governance dikatakan baik (good)
apabila sumber daya dan masalah-masalah publik dikelola secara efektif dan efesien
yang baik wujud dari tata kelola pemerintah yang baik adalah dengan ditandai adanya
pemerintah yang bersifat terbuka terhadap kritik dan control sepenuhnya ada pada
rakyat.
berikut:
pihak yang berkepentingan yang menjadi stakeholder Hal ini dapat berupa
2. Keterbukaan operasional
memiliki hak yang sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah
menjalankan pemerintahan
16
dapat diartikan sebagai teknologi informasi yang digunakan untuk mengolah data,
cara untuk mengahasilkan informasi yang berkualitas, yaitu yang relevan, akurat, dan
tepat waktu. Pemanfaatan teknologi dapat mengurangi kesalahan dalam proses data,
Dikutif dari Nengsi & Karlina, (2020) Menurut Rerung (2018), teknologi
bilangan, dan gambar. Sedangkan menurut Indrajit (2016), teknologi informasi adalah
suatu teknologi yang berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan
proses penyaluran data/ informasi tersebut dalam batas-batas ruang dan waktu.
akuntansi menurut PSAK adalah adalah prinsip, dasar, konvensi, peraturan dan
praktik tertentu yang diterapkan entitas dalam penyusunan dan penyajian laporan
keuangan. Sedangkan kebijakan akuntansi menurut Hope (2003) terdiri dari pilihan
17
akuntansi yang spesifik dan metode-metode penerapan prinsip yang dinilai oleh
manajemen dari sebuah entitas sebagai sesuatu yang paling sesuai dengan kondisi
pada saat penyajian secara wajar posisi keuangan, perubahan yang terjadi pada posisi
keuangan, dan hasil operasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum telah diadopsi untuk pembuatan pelaporan keuangan yang bertujuan
terhadap kebutuhan para pengguna laporan untuk pengambilan keputusan yang dapat
diandalkan.
Laporan perubahan ekuitas merupakan salah satu dari laporan keuangan yang
pemerintah yaitu aset, utang dan ekuitas dana pada suatu tanggal.
Laporan arus kas adalah laporan yang dibuat untuk menyajikan informasi
Catatan atas laporan keuangan adalah catatan atau informasi tambahan yang
posisi keuangan dan transaksi yang telah dilakukan pada suatu entitas pelaporan.
secara normatif yang hasil akhirnya berbentuk informasi laporan keuangan dengan
laporan keuangan yang baik dapat meningkatkan citra daerah yaitu dengan
faktor internal dan eksternal bagi faktor internal seperti sumber daya manusia atau
aparatur daerah, teknologi informasi yang digunakan, factor eksternal berasal dari
pihak yang memberikan penilaian terhadap kualitas laporan keuangan yaitu BPK dan
keuangan yang disusun oleh pemerintah daerah Kabupaten Bengkulu Selatan telah
Informasi, dan kebijakan akuntansi maka akan terciptanya laporan keuangan yang
tersebut.
finansial dan CaLK. Laporan pelaksanaan anggaran terdiri dari LRA dan Laporan
21
Perubahan SAL. Laporan finansial terdiri dari neraca, LO, LPE dan LAK. CaLK
merupakan laporan yang merinci atau menjelaskan lebih lanjut atas pos-pos laporan
pelaksanaan anggaran maupun laporan finansial dan merupakan laporan yang tidak
yang menambah saldo Anggaran lebih dalam periode tahun anggaran yang
kembali dan atau akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
sebelumnya.
c. Neraca
Unsur yang dicakup oleh neraca antara lain aset, kewajiban, dan ekuitas
1. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan atau dimiliki
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana
manfaat ekonomi dan atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh
23
oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang
2. Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
pemerintah.
d. Laporan Operasional
pendapatan-LO, beban, transfer, dan pos-pos luar biasa. Masing masing adat
kekayaan bersih.
3. Transfer adalah hak penerimaan atau kewajiban pengeluaran uang dari oleh
suatu entitas pelaporan dari atau kepada pelaporan lain, termasuk dana
4. Pos luar biasa adalah pendapatan luar biasa atau beban luar biasa yang
terjadi karena kejadian atau transaksi yang bukan merupakan operasi biasa,
tidak diharapkan sering atau rutin terjadi, dan berada diluar kendali atau
operasi, investasi, pendanaan, dan saldo akhir kas pemerintah pusat atau
daerah selama periode tertentu. Unsur yang dicakup dalam laporan arus kas
1. Penerimaan kas adalah semua aliran kas yang masuk ke Bendahara Umum
2. Pengeluaran kas adalah semua aliran kas yang keluar dari Bendahara
Catatan Atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian dari
Arus Kas. Catatan Atas Laporan Keuangan juga mencakup informasi tentang
kebijakan yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dari informasi lain yang
25
akuntansi;
ekonomi makro;
laporan keuangan
Pemerintah Kota
Banda Aceh
3 Firdaus dkk., Variabel Metode yang penerapan kebijakan
(2015) Penelitian: digunakan dalam akuntansi
kualitas sumber penelitian ini berpengaruh positif
daya manusia yaitu metode terhadap kualitas
Ppemanfaatan penelitian survey laporan keuangan
teknologi Banda Aceh Pemerintah Kota
informasi dan Tempat: Banda Aceh.
penerapan Pemerintah Kota
kebijakan Banda Aceh
akuntansi
Sampel Sampel:38
Penelitian:
SKPD
Pemerintah Kota
Banda Aceh
4 Ardianti, Variabel Metode yang menunjukkan bahwa
(2018) Penelitian: good digunakan dalam penerapan good
governance, penelitian ini governance tidak
sistem akuntansi mengunakan berpengaruh terhadap
keuangan daerah, Metode kualitas laporan
dan pemanfaatan mengguakan keuangan pemerintah
teknologi Purposive daerah kabupaten
informasi Sampling gunungkidul
Sempel Banda Aceh
penelitian: skpd Tempat: skpd
kabupaten kabupaten
gunung kidul gunung kidul
Sampel:43
SKPD
5 Maulana, Variabel Metode yang Good Governance
(2020) Penelitian: dugunakan berpengaruh terhadap
sistem akuntansi dalam Penelitian kualitas laporan
pemerintah, ini mengunakan keuangan
sistem Metode analisis
pengendalian deskriptif dan
intern dan good metode analisis
governance verifikatif
Sempel
Penelitian: Tempat :
satuan kerja
Kabupaten
perangkat daerah
kabupaten Majalenka
28
majalenka Sampel: 64
6 Susliyanti, Variabel Metode yang penerapan good
(2019) Penelitian: digunakan dalam governance
kompetensi Penelitian ini berpengaruh
SDM, standar mengunakan signifikan terhadap
akuntansi menggunakan kualitas informasi
pemerintah dan metode Survey laporan keuangan
penerapan good Tempat: Wilayah
governance
KPPN
Sampel
Penelitian: Yogyakarta
Satuan Kerja di
Sampel: 90
Wilayah KPPN
Yogyakarta responden
Tahun
7 Erna, (2020) Variabel Metode Hasil penelitian ini
Penelitian: yang digunakan menunjukkan bahwa
Implementasi dalam penelitian implementasi
Kebijakan ini yaitu metode kebijakan akuntansi
Akuntansi Dan penelitian terhadap kualitas
Kualitas Laporan kualitatif laporan keuangan
Keuangan Tempat: adalah kurangnya
Sampel Kabupaten pegawai bidang
Penelitian: sukabumi akuntansi pada SKPD
Badan Kesatuan Sampel: 90 kesatuan bangsa dan
Bangsa dan responden politik kabupaten
Politik sukabumi.
Kabupaten
Sukabumi
8 Grace Natalis, Variabel Metode Pemanfaatan
(2019) Penelitian: yang digunakan teknologi
kualitas sumber dalam Penelitian informasiberpengaruh
daya manusia, ini menggunakan signifikan secara
pemanfaatan Metode parsial terhadap
teknologi penelitian kualitas laporan
informasi, dan asosiatif keuangan pada Bank
sistem informasi pendekatan Central Asia.
Sampel kuantitatif
Penelitian: Deskriptif
Perusahaan Bank Tempat: Bank
Central Asia Central Asia
Sampel: 50
Responden
9 (Suryanto, Variabel Metode yang Hasil penelitian ini
29
dapat diterima oleh seluruh masyarakat. Pendapat wakil Presiden tahun 2012 Bapak
Boediono dalam Herawati & Nopianti, (2017) yang menyatakan bahwa ketertiban
dalam penggunaan uang pemerintah dan basis dari perbaikan yang disebut dengan
istilah good governance tidak akan berhasil, jika laporan keuangan tidak memenuhi
kualitas. Jadi laporan keuangan yang berkualitas merupakan syarat mutlak untuk
teori yang menggambarkan situasi para manajemen tidak dimotivasi oleh tujuan
30
individu, melainkan lebih berfokus pada kepentingan organisasi. Pada penelitian ini
daerah sebagai suatu lembaga yang dapat dipercaya untuk bertindak sesuai dengan
benar akan mempengaruhi kualitas laporan yang dihasilkan pada akhir tahun dalam
mempertanggung jawabkan kinerjanya dengan baik. Hal ini sesuai dengan penelitian
yang telah dilakukan oleh Philadhelphia dkk.,( 2020) menemukan bahwa hasil uji
mengenai pengaruh Good Governance terhadap LKPD pada OPD Kabupaten Klaten
Majalengka, artinya semakin baik penerapan good governance pada sebuah OPD
31
maka semakin baik pula kualitas laporan keuangan pemerintah daerah yang
Keuangan
secara luas, maka dapat membuka peluang bagi berbagai pihak untuk mengakses,
pasti memiliki transaksi yang kompleks dan besar volumenya. Oleh karena itu,
Stewardship Theory terdapat dua kelompok yaitu principal dan steward yang
bekerja sama untuk meningkatkan kualitas sesuai apa yang mereka inginkan. Dengan
oleh pemerintah.
terhadap kualitas laporan keuangan pada Bank Central Asia. Dan penelitian yang di
lakukan oleh (Firdaus dkk., 2015) semakin tinggi tingkat pemanfaatan teknologi
informasi oleh PPK dan Pembantu PPK maka akan mempercepat proses penyusunan
dan penyajian laporan keuangan Pemko Banda Aceh, sehingga laporan keuangan
pemerintah daerah yang dihasilkan dapat lebih akurat, relevan dan dapat
Laporan Keuangan
keuangan. Kebijakan ini berisi prinsip-prinsip, ataupun aturan yang lebih spesifik
yang dipilih oleh pemerintah daerah sebagai entitas pelaporan keuangan. Kebijakan
33
indikator penelitian yaitu, Pengakuan yaitu Pada saat adanya aktivitas keuangan,
steward dalam proses penetapan jumlah pada saat pengakuan aktivitas, dan juga
tujuan bersama. Pengungkapan yaitu pada saat pihak steward melakukan penetapan
pemerintah yang baik sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.Sehingga implikasi
daerah sebagai suatu lembaga yang dapat dipercaya untuk bertindak sesuai dengan
akuntansi pemerintah daerah mengatur asas pengakuan, asas pengukuran, dan asas
Banda Aceh. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis yang dikembangkan dalam
Keuangan.
GOOD GOVERNANCE H1
PEMANFAATAN TEKNOLOGI
H2 KUALITAS LAPORAN
INFORMASI
KEUANGAN
H3
KEBIJAKAN AKUNTANSI
35
BAB III
METODE PENELITIAN
adalah penelitian yang dilakukan dengan Jenis menggunakan angket sebagai alat
penelitian pada populasi besar atau kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari
sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian relatif,
distribusi, dan hubungan antar variabel, sosiologis maupun psikologis dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Tujuan penelitian survey adalah untuk
memberikan gambaran mengenai latar belakang, sifat, dan karakter yang khas pada
dan variabel dependen. Definisi operasional variabel merupakan definisi yang mampu
variabelnya. Pada penelitian ini yang berperan sebagai GG yaitu Good Governance,
PTI yaitu Peanfaatan Teknologi Informasi dan KA yaitu kebijakan akuntansi, dan
41
42
yang baik wujud dari tata kelola pemerintah yang baik adalah dengan ditandai adanya
pemerintah yang bersifat terbuka terhadap kritik dan control sepenuhnya ada pada
rakyat.
dan bertanggungjawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien
penghindaran salah alokasi dana investasi dan pencegahan korupsi baik secara politik
pertanyaan dalam penelitian. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert.
Dalam menyawab pertanyaan dari kuesioner untuk penelitian ini skala likert yang
diberikan berkisar dari 1 sampai 5. Jawaban yang didapat diberi skor nilai (5) sangat
setuju, (4) setuju (3) netral (2) tidak setuju (1) sangat tidak setuju.
43
Teknologi informasi adalah berbagai aspek yang melibatkan, rekayasa dan teknik
informasi adalah suatu teknologi yang berhubungan dengan pengolahan data menjadi
informasi dan proses penyaluran data/ informasi tersebut dalam batas-batas ruang dan
termasuk kata, bilangan, dan gambar. Sedangkan menurut Indrajit (2016), Teknologi
informasi adalah suatu teknologi yang berhubungan dengan pengolahan data menjadi
informasi dan proses penyaluran data/ informasi tersebut dalam batas-batas ruang dan
waktu.
pertanyaan dalam penelitian. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert.
Dalam menyawab pertanyaan dari kuesioner untuk penelitian ini skala likert yang
diberikan berkisar dari 1 sampai 5. Jawaban yang didapat diberi skor nilai (5) sangat
setuju, (4) setuju (3) netral (2) tidak setuju (1) sangat tidak setuju.
system pengukuran dan teknik pengungkapan tertentu diantara yang mungkin tersedia
prinsip, dasar, konvensi, peraturan dan praktik tertentu yang diterapkan entitas dalam
pertanyaan dalam penelitian. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert.
Dalam menyawab pertanyaan dari kuesioner untuk penelitian ini skala likert yang
diberikan berkisar dari 1 sampai 5. Jawaban yang didapat diberi skor nilai (5) sangat
setuju, (4) setuju (3) netral (2) tidak setuju (1) sangat tidak setuju.
terstruktur berdasarkan posisi keuangan dan transaksi yang telah dilakukan pada
pertanyaan dalam penelitian. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala likert.
Dalam menyawab pertanyaan dari kuesioner untuk penelitian ini skala likert yang
diberikan berkisar dari 1 sampai 5. Jawaban yang didapat diberi skor nilai (5) sangat
setuju, (4) setuju (3) netral (2) tidak setuju (1) sangat tidak setuju.
45
2.Transparansi 4. Keterbukaan
keuangan
5. Keterbukaan
operasional
6. .Keterbukaan
pengambilan
keputusan
3.Demokrasi 3. Pengambilan
keputusan yang
demokratis
4. Kebebasan
berpendapat dan
Keterlibatan
masyarakat ikut
serta dalam
menjalankan
pemerintahan
46
2.Jaringan 1.Pengolahan
Internet informasi dengan
jaringan internet
2.Pengolahan dan
47
pemyimpanan data
keuangan
Penerapan Kebijakan 1. Pengakuan Konsep yang
Kebijakan akuntansi Beban 2. Pengukuran mendasari
Akuntansi (X) adalah untuk 3. Pengungkapan penyusunan dan
mengatur penyajian laporan
perlakuan keuangan
akuntansi atas pemerintah daerah
beban dan dalam
informasi lainnya menanggulangi
dalam rangka masalah akuntansi
memenuhi tujuan yang belum diatur
akuntabilitas dalam kebijakan
sebagaimana akuntansi terhadap
ditetapkan oleh pengakuan,
peraturan pengukuran, dan
perundang- pengungkapan
undangan
laporan keuangan
pemerintah daerah
dapat
dibandingkan
dengan laporan
masa lalu, dan
hasil dari laporan
keuangan
pemerintah daerah
dapat dipahami
oleh para
pengguna.
Pada penelitian ini menggunakan jenis data primer. Data primer merupakan
data yang didapat langsung dari sumber datanya. Sumber data adalah sumber data
yang dapat memberikan data penelitiannya secara langsung. Pada penelitian ini data
49
primer yang digunakan adalah data dari jawaban responden melalui penyebaran
kuesioner pada anggota OPD Kabupaten Bengkulu Selatan yang berkaitan dengan
pengelolaan keuangan.
sebagai berikut yaitu pertama, peneliti akan mengunjungi kantor OPD Kabupaten
Bengkulu Selatan untuk meminta izin dan memberi tahu maksud dan tujuan
penelitian di kantor OPD tersebut. Kedua, peneliti akan meminta kesediaan pegawai
Keempat, peneliti membuat janji temu dengan responden terkait pengisian kuesioner.
Kelima, pada saat hari pengisian kuesioner peneliti akan mendatangi kantor OPD
kabupaten Bengkulu Selatan sesuai dengan janji yang telah dibuat, setelah itu peneliti
OPD kabupaten Bengkulu Selatan. Pada kuesioner terdapat beberapa pernyataan dan
item-item yang telah dibatasi dalam pemberian jawaban. Pada setiap pernyataan
dalam kuesioner diberi bobot 1 sampai 5 terhadap tingkat setuju dan tidak setuju
yang terdapat dalam kuesioner. Pada saat pengisian kuesioner nantinya akan diambil
gambar sehingga dapat meyakinkan kepada pembaca bahwa penelitian ini diisi
Populasi penelitian adalah seluruh orang atau kelompok atau kejadian atau hal
minat yang akan di investigasi (Sugiyono, 2013). Menurut (Sugiyono, 2013) populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel bagian
yang paling kecil dalam suatu populasi. Pemilihan populasi pada penelitian ini
pada penelitian ini menggunakan seluruh populasi yang artinya pada penelitian ini
menggunakan sampel sensus. Sampel sensus adalah Sampling jenuh atau sensus
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel.
jenuh atau sensus teknik penentuan sampel dengan menggunakan semua anggota
populasi. Sampel yang digunakan adalah seluruh populasi pada penelitian yaitu 30
kantor Dinas dan Badan pada Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan bagian
Pengelola Keuangan Pada setiap OPD akan mengambil sebanyak 3 responden yaitu
Kepala OPD, Kepala bagian Pengelola Keuangan OPD, dan Staf bagian akuntansi
OPD. Alasan pemilihan responden yaitu, Kepala OPD, Kepala Pengelola Keuangan
OPD, dan Staf bagian akuntansi adalah orang yang bertanggung jawab dalam
pembuatan Laporan Keuangan pada masing-masing OPD dan juga setiap bagian
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan alat analisis statistik
deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan analisis regresi dengan
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
Menurut (Supomo, 1999) ada dua konsep mengukur kualitas data yaitu
validitas dan reliabilitas. Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrument
atau kesahan suatu instrumen. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila nilai r hitung > dari r tabel dan nilai positif
Dasar dalam pengambilan keputusan dalam uji validitas jika nilai signifikan
1. Jika nilai r hitung > r tabel, maka item pertanyaan atau pertanyaan dalam
valid).
2. Jika nilai r hitung < r tabel, maka item pertanyaan atau pernyataan dalam
tidak valid).
atau tidaknya suatu kuesioner (Sugiyono, 2013). Uji reliabilitas berguna untuk
menetapkan apakah instrumen kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling
tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Instrumen
dipercaya jika jawaban dari responden atas pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke
waktu. Uji reliabilitas diukur dengan uji statistik Cronbach Alpha dari masing-masing
instrumen yang dapat dikatakan reliabel jika ( ri) >0,7, dan sebaliknya dikatakan
Nilai koefisien reliabilitas yang baik adalah diatas 0,7 (cukup baik), diatas 0,8
(baik).
merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain
variabel dan jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
53
penelitian ini adalah cross sections. Oleh karena itu, pengujian autokorelasi tidak
perlu dilakukan.
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi, variabel
(Sugiyono, 2013) . Untuk menguji normal atau tidaknya model regresi dapat diuji
regresi akan normal jika nilai signifikan lebih besar dari 0, 05.
variabel independen antara satu dengan lainnya (Sugiyono, 2013). Uji ini bertujuan
untuk menguji apakah model regresi ditemukan atau tidak korelasi antara variabel
independen. Jika terjadi korelasi antar variabel independen maka akan ditemukan
adanya masalah multikolinieritas. Suatu model regresi yang baik harus tidak
yaitu dengan:
inflation factor (VIF). Jika angka VII>10, maka variabel bebas yang ada
menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,1 akan memberikan kenyataan
lain dalam model regresi Sugiyono, (2013). Model regresi yang baik adalah jika
yang mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel dependen
(Ghozali, 2013), dengan ketentuan jika koefisien korelasi semua variabel terhadap
residual > 0,05 dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heteroskedasitas
variabel terhadap variabel dependen. Pengujian ini disebut sebagai uji regresi linier
berganda karena terdapat lebih dari satu variabel independen yang efeknya dikenakan
55
α : Konstanta
GG : Good Governance
KA : Kebijakan Akuntansi
E : Error term
56
Uji Goodness of Fit atau uji kelayakan model digunakan untuk mengukur
ketepatan fungsi regresi sampel dalam menghitung nilai aktual. Secara statistik uji
Goodness of fit dapat dilakukan melalui pengukuran nilai koefisien determinasi. Nilai
statistik f dan nilai statistik t. Jika nilai probabilitas sig. pada uji Goodness of fit sama
dengan atau kurang dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak, sedangkan jika nilainya
lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol diterima. Menurut Ghozali, (2016).
perhitungan statistik tersebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya
statistik disebut tidak signifikan apabila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana
Ho diterima.
variabel bebas dapat memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
variabel bebas dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Tidak ada
ukuran yang pasti berapa besarnya R2 untuk mengatakan suatu pilihan variabel tepat.
57
jika nilai p-value < alpha 0,05, maka variabel bebas memiliki pengaruh terhadap
variabel terikat, maka Ha diterima dan jika p-value > 0,05, maka Ha ditolak Ghozali,
(2016). Selanjutnya, untuk melihat arah pengaruh negatif atau positif, maka dilihat
dari nilai koefisien regresi yang diperoleh, apabila koefisien regresi memiliki tanda
negatif (-) maka variabel independen memiliki pengaruh negatif terhadap variabel
variabel dependen. Sebaliknya, jika koefisien regresi bernilai positif (+) maka
a. Jika nilai signifikansi (sig.) lebih besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak. Jika nilai
signifikansi (sig.) lebih kecil atau sama dengan 0,05 maka hipotesis diterima.
b. Jika nilai koefesien regresi (β) lebih besar dari nol maka arahnya positif maka
hipotesis diterima. Jika nilai koefisien regresi (β) lebih kecil dari nol maka
Daftar Pustaka
Admin. (2022). Bengkulu Selatan Raih Predikat Wtp atas LHP LKPD T.A 2021.
https://semarakpost.com/2022/Bengkulu Selatan-raih-predikat-wtp-atas-lhp-
lkpd-t-a-2021.html/
Firdaus, Nadirsyah, & Fahlevi, H. (2015). Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia
Ppemanfaatan Teknologi Informasi Dan Penerapan Kebijakan Akuntansi
Terhadap Kualitas Laporan Keuanga Pemerintah Kota Banda Aceh Firdaus,.
Jurnal Agregasi : Aksi Reformasi Government dalam Demokrasi, 4(1), 45–54.
Firmansyah, A., Yuniar, M. R., & Arfiansyah, Z. (2022). Kualitas Laporan Keuangan
Di Indonesi: Transparansi Informasi Keuangan Dan Karaakteristik Pemerintah
Daerah. 4(2).
Jefri, R. (2018). Teori stewardship dan good governance. Jurnal Riset Edisi XXVI,
4(3), 14–28.
Nengsi, H., & Karlina, r. desi. (2020). Pengaruh Pengendalian Internal, Good
Governance Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Pegawai
Bagian Keuangan Pada Skpd Di Kabupaten Indragiri Hilir. Jurnal Akuntansi
Dan Keuangan, 9(1), 11–23. https://doi.org/10.32520/jak.v9i1.1115
Ratmono, D., Diany, Y. A., & Purwanto, A. (2018). Dapatkah Teori Fraud Triangle
Menjelaskan Kecurangan Dalam Laporan Keuangan? Jurnal Akuntansi Dan
Auditing, 14(2), 100. https://doi.org/10.14710/jaa.14.2.100-117
Sari, fangela myas. (2022). Kualitas Laporan Keuangan Daerah ( Studi Empiris pada
Kabupaten Batang ). J-ISCAN: Journal of Islamic Accounting Research, 3(1),
27–42.
Strajhar, P., Schmid, Y., Liakoni, E., Dolder, P. C., Rentsch, K. M., Kratschmar, D.
V., Odermatt, A., Liechti, M. E., Ac, R., No, N., No, C., Oramas, C. V.,
Langford, D. J., Bailey, A. L., Chanda, M. L., Clarke, S. E., Drummond, T. E.,
Echols, S., Glick, S., … Mogil, J. S. (2016). Peraturan Daerah Kabupaten
Bengkulu Selatan Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pokok-Pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan
Menimbang. Nature Methods, 7(6), 2016.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26849997%0Ahttp://doi.wiley.com/
10.1111/jne.12374
Sugiyono. (2013). Bab III - Metode Penelitian Metode Penelitian. Metode Penelitian,
32–41.
LAMPIRAN KUISIONER
Assalamualaikum
Kepada Yth:
Bapak/ibu
Di Tempat
Dengan Hormat,
Heru Darmawan
Isma Coryanata, SE, M.Si, Ak., CA
NPM. C1C019115
65
Nama : ..........................................................
Jabatan : ..........................................................
Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
Usia : ..................................................................................
Setuju
Good Governance
1 PInstansi saya selalu
mengetahu secara jelas tugas,
fungsi dan wewenang secara
jelas.