Anda di halaman 1dari 3

Nama: Akhir Harsa

NPM: 71210123156

Mata Kuliah: Hukum Pidana Islam

1. Berikut jawban nomor 1:

1. Transplan berasal dari bahasa Ingris yaitu kata transplantation (trans +


plantare: menanam), maksudnya penanaman jaringan yang diambil dari tubuh
yang sama atau dari individu lain. Dalam bahasa Arab transplantasi juga
dikenal dengan Naqlu Al-A’da zira’a al-a’dai’i. Transplan ialah mentransfer
jaringan dari bagian satu ke bagian yang lain, dan organ atau jaringan yang
diambil dari badan untuk ditanam ke daerah lain pada badan yang sama atau
individu lainnya. Adapun di dunia kedokteran organ yang dipindah disebut
dengan graft atau transplant, pember transplan dinamakan donor, penerima
transplan disebut kost atau resipien.Pada kamus bahasa Indonesia, pengertian
transplantasi organ meupakan penggantian organ tubuh yang tidak normal
supaya dapat berfungsi kembali sesuai dengan fungsinya masing-masing. Ada
beberapa jenis tranplantasi, baik berupa sel, jaringan maupun organ tubuh
ialah: Pertama, Autograft ialah pemindahan dari suatu tempat ke tempat
lainnya dalam tubuh itu sendiri. Kedua, Allograft ialah pemindahan dari suatu
tubuh ke tubuh lain yang sama spesies. Ketiga, Isograft ialah pemindahan dari
satu tubuh ke tubuh lainnya yang identik, seperti pada kembar identik.
Keempat, Xenograft ialah pemindahan dari suatu badan ke tubuh yang tidak
sama spesiesnya.
2. Transplantasi adalah rangkaian tindakan kedokteran untuk pemindahan alat
dan atau jaringan organ tubuh manusia yang berasal dari tubuh sendiri atau
tubuh orang lain dalam rangka pengobatan untuk menggantikan alat atau
jaringan organ tubuh yang tidak berfungsi dengan baik” (Pasal 1 butir (f) PP
No. 18 Tahun 1981. Transplantasi merupakan cara atau upaya medis untuk
menggantikan organ atau jaringan yang rusak, atau tidak berfungsi dengan
baik.
3. Terkait transplantasi organ, terdapat beberapa pendapat antara ulama klasik
dan modern. Ulama klasik membolehkan transplantasi selama tidak
mendapatkan organ lainnya dan tidak menimbulkan mudharat. Sebagian dari
ulama memperbolehkannya transplantasi organ.Yusuf Qardhawi
membolehkan, akan tetapi sifatnya tidak mutlak melainkan bersyarat. Maka
dari itu, tidak dibenarkan mendonorkan sebagian tubuh yang akan
meninggalkan darar atasnya, tidak pula mendonorkan organ tubuh yang hanya
satu-satunya dalam tubuh, seperti hati dan jantung. Ada beberapa pula
persoalan mengenaia transplantasi, diantaranya: Pertama, transplantasi organ
tubuh dalam keadaan sehat. Apabila transplantasi organ diambil dari orang
yang hidup dan sehat, maka hukumnya haram. Karena perbuatan itu akan
memiliki efek bagi yang mendonorkan seperti mata atau ginjal. Ia akan
menghadapi resiko dan mendatangkan bahaya dirinya dalam kebinasaan.
Maka dari itu, tidak dibenarkan mendermakan organ tubuh seperti mata,
tangan dan kaki. Karena menimbulkan dharar yang besar pada diri sendiri.
Seseorang harus lebih mengutamakan penjagaan dirinya sendiri daripada
menolong orang lain dengan cara mengorbankan dirinya sendiri yang
berakibat fatal. Kedua, transplantasi dalam keadaan koma. Hukumnya tetap
haram. Karena ini sama halnya dengan mempercepat kematian pendonor.
Maka tidak dibenarkan melakukan transplantasi organ. Ketiga, transplantasi
dalam keadaan meninggal. Ada beberapa syarat diantaranya: penerima donor
dalam keadaan darurat, yang dapat mengancam jiwanya, dan pencangkokan
tidak mengakibatkan penyakit yang lebih gawat.

2. Berikut jawban nomor 2:

1. Hukumnya adalah "Mubah;boleh" yaitu diperbolehkan menggugurkan

kandungan (tanpa sebab ada 'udzur) selagi belum ada tanda-tanda kehidupan,

dan belum mencapai usia kandungan setelah berumur 120 hari, sebab janin

yang belum mencapai usia ini belum dikatakan manusia, karena belum adanya

ruh pada janin. Ada pendapat sebahagian ulama Madzhab ini hukumnya

adalah "Makruh" jika menggugurkannya tanpa sebab ada 'udzur. Namun jika

dalam penggugurannya tanpa sebab 'udzur malah mendatangkan mudorat

maka hukumnya adalah berdosa.

Sebab-sebab 'udzur diantaranya, dikhawatirkan karena mengancam kesehatan

ibu sebab penyakit yang ganas, atau dapat menyebabkan janin cacat, dan

sebagainya. Sebagian ulama ini pula menyatakan mutlak hukumnya adalah

"Mubah ; boleh" jika menggugurkan kandungan karena sebab 'udzur (darurat).

2. cacat janin biasanya bisa terdeteksi saat memasuki trimester kedua, atau

mungkin lebih cepat. Saat trimester kedua, menurut dokter yang praktik di

Mayapada Healthcare Jakarta Selatan ini, janin terlihat secara utuh. "Kalau

sudah trimester ketiga, biasanya janin sudah semakin besar, agak susah

dievaluasi, kalau trimester dua bisa lihat ke jantungnya, 22 minggu

batasannya, tapi semua tergantung alatnya dan kondisi bayinya juga," kata
Ivan.

Salah satu cara untuk mendeteksi cacat janin adalah dengan melakukan tes

ultrasonografi (USG). Menurut Ivan, baik itu USG 2D, 3D, maupun 4D bisa

mendeteksi cacat janin.

Saat mendapati janinnya mengalami kelainan, sebagian ibu hamil mungkin

akan tetap mempertahankan dan memilih untuk melahirkan buah hatinya.

Sebagian lagi mungkin merasa cemas, sehingga memilih aborsi atau

menggugurkan kandungan. Jadi jika janin cacat dapat membahayakan ibu,

maka boleh dilakukannya aborsi

Anda mungkin juga menyukai