Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT

JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN


BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN WILAYAH V BANJARBARU
Jin. Ir. Pangeran M. Noor Kotak Pos 1062 Banjarbaru 70714 Telepon (0511) 4772587
Faksimile (0511) 4772208 Email: bpkhbjb@gmail.com

BIDANG PENGUATAN PENGAWASAN

LAPORAN TINDAK LANJUT ATAS


HASIL EVALUASI PENERAPAN
WHISTLE BLOWING SYSTEM (5.IV.d)
TRWULAN IV TAHUN 2023

BANJARBARU, DESEMBER 2023


KATA PENGANTAR

Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P. 34/Menhut-II/2013


tentang Pedoman Penanganan pengaduan Internal (Whistle blower System) dan
Eksternal (Pengaduan masyarakat) atas Tindak Pidana Korupsi di Lingkungan
Kementerian Kehutanan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System)
adalah sistem yang mengelola pengaduan/penyingkapan mengenai perilaku melawan
hukum, perbuatan tidak etis/ tidak semestinya secara rahasia, anonim dan mandiri
yang digunakan untuk mengoptimalkan peran serta ASN. Kegiatan pelaporan
Whistleblowing System meliputi penerimaan, pencatatan, penelaahan, konfimrasi,
klarifikasi, pemeriksaan, pelaporan, tindak lanjut dan pengarsipan
Terkait hal tersebut, apabila terjadi pelaporan secara internal dan eksternal dari
masyarakat berdarkan hasil evaluasi di BPKH Wilayah V maka dapat segera dapat
ditindaklanjuti sesuai peratuan berlaku. Di mana hai ini harus dilakukan dengan
sebaik-baiknya.
Atas upaya tersebut, maka sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik
disusunlah Laporan Tindak Lanjut atas Hasil Evaluasi Penerapan Whistleblowing
System Triwulan IV sebagai bentuk tanggung jawab dan monitoring secara berkala.

Mengetahui
Kepala Balai Pemantapan Kawasan
Hutan Wilayah V,

Ir. Moech. Firman Fahada,MP


NIP. 19680215 199703 1 002

ii
KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR .............................................................................................. I


DAFTAR ISI......................................................................................................... II
I. LATAR BELAKANG .................................................................................................. 1
II. DASAR HUKUM ............................................................................................ 1
III. TUJUAN ................................................................................................................. 2
IV. RUANG LINGKUP ......................................................................................... 3
IV. TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI PELAKSANAAN PELAKSANAAN ...............
whistleblowing system (WBS) .......................................................................... 3
VI. PENUTUPK ................................................................................................... 5

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah pengaduan berdasarkan jenis pengaduan ..................... 3

Tabel 2. Status penanganan pengaduan................................................ 4


Tabel 3. Penjatuhan Sanks ..................................................................... 4

Tabel 4.Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Pelaksanaan whistleblowing


system (WBS)................................................................................... 5

ii
I. LATAR BELAKANG
Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) adalah sistem
yang mengelola pengaduan/penyingkapan mengenai perilaku melawan hukum,
perbuatan tidak etis/ tidak semestinya secara rahasia, anonim dan mandiri yang
digunakan untuk mengoptimalkan peran serta ASN. Sebagai bagian dari
komitmen dari BPKH Wilayah V untuk terus menyempurnakan implementasi Good
Governance (GG), pelanggaran terhadap implementasi GG dan Code of Conduct
harus dihindari oleh segenap ASN di BPKH Wilayah V Banjarbaru. Terkait dengan
hal tersebut, BPKH Wilayah V Banjarbaru telah memiliki Whistleblowing System
sebagai media penyampaian pelaporan pelanggaran terhadap implementasi GG
dan Code of Conduct organisasi.
BPKH Wilayah V Banjarbaru telah menyediakan sarana whistleblowing
system yang dapat digunakan oleh seluruh ASN secara internal maupun pihak
eksternal. Pengelolaan whistleblowing system BPKH Wilayah V Banjarbaru
dilakukan dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Kehutanan Republik
Indonesia Nomor: P. 34/Menhut-II/2013 tentang Pedoman Penanganan
pengaduan Internal (Whistle blower System) dan Eksternal (Pengaduan
masyarakat) atas Tindak Pidana Korupsi di Lingkungan Kementerian Kehutanan
dan Keputusan Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah V Banjarbaru
Nomor : SK.6/BPKH.V/TU/UM/01/2021 Tentang Tim Penanganan Pengaduan
Masyarakat dan Whistle Blower System Di Lingkungan BPKH Wilayah V
Banjarbaru. Setiap laporan yang masuk akan dipelajari, diklasifikasikan dan
ditindaklanjuti melalui penyelidikan mendalam berdasarkan fakta-fakta yang
diperoleh. Keputusan terhadap terbukti/tidaknya pelaporan tersebut akan dibuat
dan diambil berdasarkan pertimbangan akibat tindakan, derajat kesengajaan dan
motif tindakan.

II. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang


bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Aparatur Sipil Negara;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tanggal 28 Agustus 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010-2025;
5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor P.18/MENLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 10 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Manajemen Perubahan;
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona
Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani dilingkungan instansi pemerintah;
8. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor P.60/Menlhk/Setjen/Set. 0/11/2017 Tentang Pengendalian Gratifikasi di
lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
9. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P. 34/Menhut-
II/2013 tentang Pedoman Penanganan pengaduan Internal (Whistle blower
System) dan Eksternal (Pengaduan masyarakat) atas Tindak Pidana Korupsi di
Lingkungan Kementerian Kehutanan.
10. Keputusan Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah V Banjarbaru
Nomor : SK.6/BPKH.V/TU/UM/01/2021 Tentang Tim Penanganan Pengaduan
Masyarakat dan Whistle Blower System Di Lingkungan BPKH Wilayah V
Banjarbaru.

III.TUJUAN

Kegiatan ini dilaksanakan untuk menindaklanjuti hasil evaluasi pengaduan dan


whistleblowing system (WBS) dari masyarakat yang diterima oleh BPKH Wilayah V
Banjarbaru sampai dengab Maret 2023.

2
IV. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pengaduan dan whistleblowing system (WBS) meliputi


laporan masyarakat yang mengindikasikan terjadinya pelanggaran terhadap :
1. Kode Etik dan Perilaku Pegawai Aparatur Sipil Negara;
2. Disiplin Pegawai;
3. Hukum Acara;
4. Pelayanan Publik;
5. Pengelolaan Anggaran Negara.

V. TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI PELAKSANAAN whistleblowing system


(WBS)
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan program Pengelolaan
Whistle Blowing System BPKH Wilayah V Banjarbaru tidak ditemukan adanya
pengaduan dari masyarakat pada bulan Maret tahun 2023 seperti terlihat pada
Tabel 1, Tabel 2 dan Tabel 3. Di mana berdasarkan data tersebut, diharapkan
kedepannya Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah V Banjarbaru untuk lebih
baik lagi untuk mencapai Zona Integritas menuju WBK/WBBM.

Tabel 1 . Jumlah pengaduan berdasarkan jenis pengaduan


JENIS
NO JUMLAH
PENGADUAN
1 Penyalahqunaan wewenanq Nihil
2 Melakukan hambatan dalam pelayanan kepada Nihil
masyarakat
3 Dugaan tindakan pidana korupsi, gratifikasi, kolusi Nihil
dan nepotisme
4 Standar layanan Nihil
5 Informasi/saran Nihil
6 Lain-lain Nihil

3
Tabel 2. Status penanganan pengaduan masyarakat
NO STATUS JUMLAH KETERANGAN
TINDAK LANJUT

1 Proses Nihil
2 Selesai Nihil

3 Lain-lain Nihil

Tabel 3. Penjatuhan Sanksi


NO MATERI PENERAPAN KETERANGAN
PENGADUAN SANKSI

1 Nihil Nihil -

2 Nihil Nihil -

3 Nihil Nihil -

Kemudian dari hasil evaluasi tersebut perlu adanya tindak lanjut berupa
monitoring terus menerus terhadap hasil evaluasi Berdasarkan hasil evaluasi
terhadap pelaksanaan program Pengelolaan Whistle Blowing System di BPKH
Wilayah V Banjarbaru. Laporan dari masyarakat tersebut merupakan
bentuk penerapan dari pengawasan masyarakat yang disampaikan
masyarakat kepada BPKH Wilayah V Banjarbaru terkait adanya indikasi
pelanggaran yang dilakukan oleh ASN BPKH Wilayah V Banjarbaru.
Pengelolaan pengaduan masyarakat dan whistleblowing system (WBS)
adalah proses kegiatan yang meliputi penerimaan, pencatatan, penelaahan,
konfimrasi, klarifikasi, pemeriksaan, pelaporan, tindak lanjut dan pengarsipan.
Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P. 34/Menhut-II/2013
tentang Pedoman Penanganan pengaduan Internal (Whistle blower System) dan
Eksternal (Pengaduan masyarakat) atas Tindak Pidana Korupsi di Lingkungan
Kementerian Kehutanan,
Pengaduan Masyarakat atas pelayanan kinerja maupun perilaku Aparatur

4
Pengadilan Agama Tangerang dapat disampaikan melalui :

1. Layanan pesan singkat/SMS;


2. Surat elektronik (e-mail);
3. Telepon;
4. Surat; dan/atau
5. Kotak Pengaduan.
6. Instagram
7. Telegram
8. Twitter
9. WhatsApp

Berdasarkan evaluasi pengaduan dan Whistleblowing System (WBS) telah


ditindaklanjuti dengan monitoring dan pelaporan sebagaimana Tabel 4 di bawah ini :

Tabel 4. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Pelaksanaan whistleblowing system (WBS)

NAMA JENIS HASIL


NO. BULAN
PELAPOR LAPORAN EVALUASI
1 Oktober Nihil Nihil Nihil
2 Nopember Nihil Nihil Nihil
3 Desember Nihil Nihil Nihil

Adanya pengaduan bukan berarti menunjukan pelanggaran telah dilakukan oleh


terlapor. Oleh karena itu, pengaduan yang diterima harus segera ditindaklanjuti
dengan dilakukannya klarifikasi.

VI.PENUTUP
Pengaduan dan Whistleblowing System (WBS) dari masyarakat merupakan
sarana introspeksi bagi seluruh aparatur Pengadilan Agama Tangerang agar lebih
baik dalam meningkatkan kinerja untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Kesamaan pandangan dan perbaikan secara menyeluruh dalam
melayani masyarakat dengan baik adalah kunci utama dalam mewujudkan
pelayanan prima.

Anda mungkin juga menyukai