Metode 1
Metode 1
URAIAN PEKERJAAN
Kontraktor akan membangun, menyediakan, memasang, memelihara, membersihkan, menjaga,
dan pada saat selesainya Kontrak harus memindahkan atau membuang semua bangunan kantor
darurat, gudang‐gudang penyimpanan, barak‐barak pekerja dan bengkel‐bengkel yang dibutuhkan
untuk pengelolaan dan pengawasan proyek.
PENDAHULUAN
TUGAS DAN KEWAJIBAN PENYEDIA JASA
Dalam pelaksanaan pekerjaan rehab asrama mahasiswa di yogyakarta kewajiban umum dan
tanggung jawab dari kontraktor pelaksanan dapat kita uraikan sebagai berikut :
Melaksanakan Kontrak / proyek
Bertanggung jawab atas keselamatan lokasi pekerjaan
Harus mengenal sebaik mungkin daerah lokasi proyek sebelum melaksanakan kontrak.
Memberitahukan kepada Direksi bila menemui kesulitan yang tak terduga
sebelumnya, yang diperkirakan tidak mungkin akan terjadi dan hal ini akan
menimbulkan biaya tambahan atau pengurangan.
Bekerja menurut instruksi - instruksi yang dikeluarkan oleh direksi dan
menghasilkan pekerjaan yang memenuhi kualitas yang telah ditetapkan dan dapat
diterima dengan memuaskan oleh pemilik / direksi.
Mempersiapkan suatu rencana kerja dengan perincian tertulis tentang
penyelenggaraan / pengaturan dalam melaksanakan pekerjaan.
Jika kemajuan pekerjaan tidak sesuai dengan yang diharapkan dan bila diminta
oleh direksi, maka harus merencanakan kembali rencana kerja, agar dapat tepat
waktu penyelesaiannya.
Hanya memperkerjakan tenaga ahli yang terampil dan staff pelaksana yang
berpengalaman.
Mengeluarkan tenaga yang dianggap tidak mampu oleh direksi dan tidak sesuai
untuk pekerjaan yang ditugaskan.
Menetapkan lokasi pekerjaan, bekerja menurut arah dan patok ( Benc Mark ) yang
telah dibuat.
Bertanggung jawab sepenuhnya atas kecelakaan dan cidera yang dialami oleh
pekerja dalam melaksanakan tugasnya dan mengasuransikan pekerja terhadap
kecelakaan serta cidera tertentu dengan perusahaan asuransi atau Jamsostek.
Mencegah kerusakan jalan yang digunakan untuk umum yang diakibatkan oleh
mobilitas alat dan material.
Menjaga lokasi proyek agar tetap bersih dan rapi serta membuang bekas – bekas
pekerjaan persiapan yang tidak digunakan lagi.
Membersihakan lokasi proyek bilamana selesai mengerjakan.
MANAJEMEN PROYEK
Secara garis besar Manajemen menurut para ahli manajemen dapat dikategorikan
menjadi 4 bidang yang berkesinambungan yaitu : “ Planning”, “Organizing”,
“Actuating” dan “Controling” atau disingkat dengan POAC.
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi/Demobilisasi Peralatan Kerja : 1.00 Ls
2. Alat Kerja dan Listrik Kerja : 1.00 Ls
a. Mobilisasi Personil
b. Mobilisasi Peralatan
c. Mobilisasi Tenaga
Hasil galian yang layak untuk bahan timbunan harus diangkut ke tempat penimbunan
sementara (stock pile) yang diatur sedemikian rupa agar mudah dan murah dalam
segi pengangkutannya tetapi tidak mengganggu pekerjaan sesuai dengan pengarahan
Direksi. Hasil galian yang tidak layak untuk bahan timbunan harus dibuang ke
tempat pembuangan spoil bank) yang telah disepakati.
Pertama‐tama yang akan kami lakukan adalah menyiapkan tenaga kerja, bahan
dan peralatan yang akan digunakan selama pelaksanaan pekerjaan ini
berlangsung. Jumlah, jenis dan mutu yang akan kami siapkan kami akan selalu
mengacu kepada Spesifikasi Teknik yang dipersyaratkan.
Melaksanakan pekerjaan penimbunan kembali pada lokasi yang telah ditentukan
dan dengan melakukan pemadatan dengan menggunakan alat yang telah
ditentukan.
Urugan tanah dihampar dan diratakan dengan tenaga manual hinggan
membentuk ukuran yang sudah ditentukan, sesuai mal yang dibikin disiram dan
dipadatkan dengan alat perata manual, Sistem pemadatan dilakukan perlapis min
per 10cm urugan.
Timbunan dari bekas galian diambil dari stockpile (timbunan tanah acak/random fill),
dilaksanakan untuk timbunan mengisi ruang antara bidang “timbunan filter” dan
tanggul penutup, kantor lumpur dan lain-lain. Tahapan pekerjaan timbunan adalah
sebagai berikut :
Semua material timbunan, baik dari hasil galian atau dari stock pile ataupun dari
borrow area harus memenuhi syarat kualitas dan bebas dari bahan‐bahan organik
seperti tonggak‐tonggak kayu, semak belukar, rerumputan, akar‐akaran dan
sejenisnya, disamping itu juga harus bebas dari bongkahan batu cadas dengan
diameter lebih dari 15 cm atau bahan‐bahan lain yang oleh direksi dianggap akan
membahayakan konstruksi. Material untuk timbunan yang diijinkan adalah
material yang mempunyai sifat dan gradasi baik. Bila kadar air material
ditempat pengambilan lebih rendah dari kadar air optimum, maka harus
dilakukan pembasahan material timbunan dilokasi pengambilan atau tempat dimana
material timbunan dihampar sebelum dipadatkan.
Pemadatan harus menggunakan hand tamping atau peralatan lain yang disetujui
Direksi sehingga menghasilkan kepadatan 90 % . Hasil akhir pekerjaan timbunan
untuk saluran diatas tanah asli harus rapat air, dan tidak boleh ada rembesan
sesudah diisi dengan debit maksimum. Apabila pekerjaan pemadatan timbunan sudah
selesai maka harus diikuti dengan pembentukan dan perapihan timbunan sesuai
garis rencana atau sesuai dengan perintah Direksi.
Proses Pelaksanaan :
Material diangkut/ditimbun kelokasi timbunan menggunakan tenaga manual.
Material hasil galian yang oleh Direksi dinyatakan tidak layak, tidak akan
digunakan dan disingkirkan dari lokasi timbunan.
Penghamparan/Penimbunan digunakan perlapis/perlayer dengan ketentuan min
20 cm tebal lapisan timbunan.
Dilanjutkan dengan menyiramkan air dengan mesin pompa air disemburkan secara
sporadic ke area timbunan sampai tingkat kekedapan sesuai permintaan direksi.
Setelah dinyatakan cukup kering/air sudah benar‐benar meresap diadakan
pemadatan menggunakan hand tamper.
Proses pemadatan dilakukan secara roll back baik dengan arah vertikal atau
horizontal bidang timbunan min 4x sistem roll back (bolak‐balik).
Dilanjutkan ke lapisan berikutnya dengan sistem yang sama, apa bila hasil
timbunan setiap layernya terdapat penurunan timbunan yang menurut direksi
kurang/cacat, maka akan ditimbun dan dipadatkn kembali.
Jumlah material timbunan kembali ternyata kurang untuk menimbun maka
kontraktor pelaksana akan mengadakan bahan timbunan yang sesuai spesifikasi
teknis yang biayanya akan ditanggung oleh kontraktor pelaksana.
Galian Pondasi
Seluruh pekerjaan galian tanah harus dilaksanakan menurut ukuran dan
ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar atau menurut ukuran dan ketinggian lain
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi. Yang dimaksud dengan "ketinggian tanah"
dalam perencanaan adalah "permukaan tanah" sesudah pembersihan lapangan dan
sebelum pekerjaan tanah dimulai. Kontraktor Pelaksana akan bertanggung jawab
akibat penggalian lebih (over excavation) dan akan menimbun dan memadatkan
kembali sesuai dengan garis rencana atau pengarahan Direksi. Tahapan pekerjaan
galian tanah baik untuk dinding penahan maupun tubuh bendung adalah sebagai
berikut :
Hasil galian yang layak untuk bahan timbunan harus diangkut ke tempat penimbunan
sementara (stock pile) yang diatur sedemikian rupa agar mudah dan murah dalam
segi pengangkutannya tetapi tidak mengganggu pekerjaan sesuai dengan pengarahan
Direksi. Hasil galian yang tidak layak untuk bahan timbunan harus dibuang ke
tempat.
Urugan pasir bawah pondasi, Urugan Pasir Bwh Pondasi + Bwh Rabat Lt. Jemur dan
Urugan pasir bawah pasangan dan lantai saluran sesuai dengan Gambar dengan
menggunakan bahan urugan yaitu pasir urug. Pekerjaan ini sepenuhnya akan kami
laksanakan dengan menggunakan Tenaga Kerja yaitu : Pekerjan dan Mandor
dengan menggunakan alat bantu yang diperlukan. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini,
bentuk dan mutu pekerjaan harus betul-betul tepat dan baik. Agar pekerjaan ini
dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu, kami akan melaksanakannya
dengan urutan-urutan kerja sebagai berikut :
Pertama-tama yang akan kami lakukan adalah menyiapkan tenaga kerja, bahan
dan peralatan yang akan digunakan selama pelaksanaan pekerjaan ini
berlangsung. Jumlah, jenis dan mutu yang akan kami siapkan kami akan selalu
mengacu kepada Spesifikasi Teknik yang dipersyaratkan.
Melaksanakan pekerjaan penimbunan dengan pasir urug sebelum kanstin
dipasang. Bahan yang digunkana adalah pasir urug dan dengan melakukan
pemadatan dengan menggunakan alat pemadat yang telah ditentukan.
Ukuran batu maksimal akan ditentukan oleh Direksi Teknik dengan memperhitungkan
jenis, struktur, lokasi batu dalam struktur dan persyaratan umum stabilitas dan saling
mengunci.
Batu yang dipilih akan bersih, keras tanpa lapisan yang lemah atau retak dan akan
memiliki satu daya tahan (awet). Batu-batu tersebut akan berbentuk datar, biji
ataupun datar dan akan dapat dilapisi seperlunya untuk menjamin saling mengunci
yang rapat bila dipasang bersama-sama. Semua galian akan selalu bebas air dan
kontraktor akan melengkapi semua bahan-bahan yang diperlukan, peralatan dan
tenaga untuk membuang atau mengalirkan air, termasuk saluran-saluran sementara
pengaliran lintasan air.
Batu akan bersih dan dibasahi sepenuhnya sebelum dipasang, diberikan waktu untuk
penyerapan air Tebal atas adonan untuk masing-masing lapisan pekerjaan batu
adalah dalam batas-batas 2 - 5 cm, tetapi akan dipertahankan sampai keperluan
minimum untuk menjamin bahwa semua rongga diantara batu yang telah dipasang
telah diisi sepenuhnya. Batu akan diletakan dengan permukaan yang paling
panjang mendatar dan permukaan menonjol masing-masing batu akan diatur sejajar
dengan permukaan dinding yang sedang.
Teknis Pelaksanaan
Pekerjaan Pasangan Batu Kali/batu pecah Camp. 1Pc : 5Ps yang dimaksud disini
adalah ; Penataan batu kali dan diantara batu kali yang satu dengan bata yang lain
diberikan perekat yang dibuat dari campuran antara semen (Pc) dengan Pasir. Dalam
pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali/batu pecah Camp. 1Pc : 5Ps, bentuk dan
mutu pekerjaan harus baik dan dilaksanakan oleh Tenaga Kerja atau Tukang
yang terampil dalam menata dan membentuk pasangan dengan baik. Agar
pekerjaan pasangan ini dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu, kami
akan melaksanakannya dengan urutan kerja sebagai berikut :
Pekerjaan ini sepenuhnya akan kami laksanakan dengan menggunakn tenaga kerja yaitu
pekerja dan mandor dengan menggunakan alat bantu yang diperlukan. Dalam
melaksanakan pekerjaan ini, bentuk dan mutu pekerjaan harus betul-betul tepat dan
baik.
Agar pekerjaan ini dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu, kami akan
melaksanakannya dengan urutan-urutan kerja sebagai berikut :
Pertama‐tama yang akan kami lakukan adalah menyiapkan tenaga kerja, bahan
dan peralatan yang akan digunakan selama pelaksanaan pekerjaan ini
berlangsung. Jumlah, jenis dan mutu yang akan kami siapkan kami akan selalu
mengacu kepada Spesifikasi Teknik yang dipersyaratkan.
Ukuran batu maksimum akan ditentukan oleh Direksi Teknik dengan memperhitungkan
jenis, struktur, lokasi batu dalam stuktur dan persyaratan umum stabilitas dan saling
mengunci. Karena volume pekerjaan tidak terlalu besar dan teknis pelaksanaan tidak
rumuit pelaksanaan pekerjaan ini dilkasanakan dalam minggu yang sama dengan
pasangan batu kali/batu pecah. Pasangan batu kosong adalah penataan batu
kali/gunung tanpa bahan pengikat (spesi), pekerjaan ini dilaksanakan sebelum
pekerjaan pasangan batu kali. Sebelum dikerjakan diberi urugan pasir dengan
ketebalan sesuai spesifikasi teknis, batu-batu dipasang/ditata sesuai dengan
ketebalan yang ditentukan, untuk pemasangan batu-batu dipasang saling mengisi
dan saling menguci satu sama yang lain, apa bila terjadi rongga-rongga yang besar
pada pasangan diberi batu kecil sebagai pengunci dan pengisi supaya pasangan
menjadi kaku.
1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan beton bertulang (K.175). Semua pekerjaan diatas merupakan
pekerjaan beton yang dicoor ditempat menggunakan Batch Mixer, dan lengkap dengan
besi penulangan, bekisting dan finishing sesuai dengan gambar kerja dan persyaratan
serta petunjuk pengawas.
2. Bahan
a. Semua Semen portland harus sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan yang
ditetapkan dalam semen portland (SNI).
b. Semua besi beton harus sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan yang ditetapkan
tentang besi beton (SNI).
c. Semua pasir dan agregat kasar yang digunakan dalam beton, spesi/mortel dan
spesi injeksi dalam spesifikasi ini harus disediakan oleh Kontraktor sesuai
dengan syarat-syarat dan ketentuan.
d. Air yang dipakai harus sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan yaitu bersih,
jernih dan tawar.
3.3 Mengaduk
a. Bahan-bahan pembentukan beton harus dicampur dan diaduk dalam
mesin pengaduk beton yaitu "Batch Mixer" atau "Portable Continuous Mixer"
selama sedikitnya 2 menit sesudah semua bahan berada dalam mesin
pengaduk (kecuali untuk air dalam jumlah yang penuh) ada dalam mixer.
Waktu pengadukan ditambah, bila mesin pengaduk berkapasitas lebih besar
dari 1,5 m3, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan berwenang untuk menambah
waktu pengadukan jika pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk
mendapatkan hasil adukan dengan susunan kekentalan dan warna yang
merata/seragam.
b. Beton harus seragam dalam komposisi dan konsistensi dari adukan ke
adukan, kecuali bila dimintakan adanya perubahan dalam komposisi atau
konsistensi. Air harus dituangkan lebih dahulu dan selama pekerjaan
mencampur.
c. Pengadukan yang berlebih-lebihan (lamanya) yang membutuhkan penambahan
air untuk mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki tidak
diperkenankan.
d. Pencampuran dengan tangan diperkenankan apabila pada lokasi-lokasi
tertentu sebuah Portable Mixer tak mungkin dipergunakan menurut pandangan
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.
e. Untuk mempermudah pencampuran ini Kontraktor akan membuat beton
masif dengan ketebalan tidak kurang dari 5 cm, licin, rata dengan luas 2
cm2, diliputi dengan parapet setinggi 10 cm.
f. Penutup saluran dari beton harus dicor pada tempat lain yang berdekatan
dengan lokasi, tidak boleh dicor langsung pada saluran.
3.4 Suhu
Suhu beton sewaktu dicor/dituang, tidak boleh lebih dari 32° Celcius dan tidak
kurang dari 4,5° C. Bila suhu dari beton yang ditaruh berada antara 27° C dan
32° C, beton harus diaduk ditempat pekerjaan untuk kemudian langsung dicor.
Bila beton melebihi 32° C, sebagai yang ditetapkan oleh Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan, Kontraktor harus mengambil langkah-langkah yang efektif,
misalnya mendinginkan agregat dengan mencampur air dan mengecor pada waktu
malam hari bila perlu, mempertahankan suhu beton, untuk dicor pada suhu
dibawah 32° C.
3.6 Pengecoran
a. Beton harus dicor pada adukan yang baru (fresh). Dalam pengecoran beton
pada Construction Joints yang telah terbentuk, penjagaan khusus harus
dijalankan untuk menjamin agar beton yang baru menjadi rapat betul
dengan permukaan joints (sambungan) dengan Pembobokan dan peralatan
dengan memakai alat-alat yang cocok.
b. Pencampuran/penumbukan kembali beton tidak diperkenankan. Beton yang
sudah mengeras dalam hal mana pengecoran yang tepat tidak mungkin
dijamin harus dibuang dan tidak dibayar untuk pekerjaan terbuang semacam
itu. Transportasi dari pengadukan sampai pengecoran beton jangan terlalu
jauh sehingga memungkinkan pemisahan bahan dan pengerasan beton.
c. Kecuali ada penyetopan/pemotongan oleh hubungan/joints, semua
penuangan beton harus selalu kira-kira berlapis-lapis horizontal dan umumnya
tebalnya tidak lebih dari 50 cm. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
mempunyai hak untuk mengurangi tebal tersebut apabila pengecoran dengan
tebal lapisan-lapisan 50 cm tidak dapat memenuhi spesifikasi-spesifikasi ini.
d. Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau lama
sedemikian sehingga spesi/mortar terpisah dari agregat kasar. Selama hujan
air semen atau spesi tidak boleh dihamparkan pada construction joints dan air
semen atau spesi yang hanyut dan terhampar harus dibuang dan diganti
sebelum pekerjaan dilanjutkan. Suatu pengecoran tersebut tidak boleh
terputus sebelum bagian tersebut selesai.
4.2 Perawatan
a. Semua beton harus dirawat (cured) dengan air seperti ditentukan disini.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan berhak menentukan cara perawatan
bagaimana yang harus digunakan pada bagian-bagian pekerjaan.
b. Beton harus tetap basah paling sedikit 14 hari terus menerus (segera setelah
beton cukup keras untuk mencegah kerusakan) dengan cara menutupnya
dengan bahan yang dibasahi air atau cara-cara yang disetujui yang akan
menjaga agar permukaan selalu basah.
c. Air yang digunakan dalam perawatan (curing) harus memenuhi maksud-
maksud spesifikasi-spesifikasi air untuk campuran beton.
5. Beton Rabat
Uraian pelaksanaan :
Pekerjaan batu bata 1pc : 2ps dan pekerjaan Pasangan Batu Bata Camp. 1Pc : 4Ps
yang dimaksud disini adalah Penataan bata dan diantara bata yang satu dengan
bata yang lain diberikan perekat yang dibuat dari campuran antara semen (Pc)
dengan Pasir.
Dalam pelaksanaan pekerjaan pasangan bata rollaq 1pc : 2ps dan pasangan dinding
bata Camp. 1Pc : 4Ps, bentuk dan mutu pekerjaan harus baik dan dilaksanakan oleh
Tenaga Kerja atau Tukang yang terampil dalam menata dan membentuk pasangan
dengan baik.
Agar pekerjaan pasangan ini dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu,
kami akan melaksanakannya dengan urutan kerja sebagai berikut :
Sebelum pekerjaan pasangan bata merah ini mulai dikerjakan terlebih dahulu
dilakukan Pemasangan Bouwplank/profil pada bagian yang akan dipasang batu
bata. hal ini bertujuan agar bentuk dari pasangan sesuai dengan gambar
rencana.
Sebelum pekerjaan pasangan bata merah ini mulai dikerjakan terlebih dahulu
dilakukan Pemasangan Bouwplank/profil pada bagian yang akan dipasang batu
bata. hal ini bertujuan agar bentuk dari pasangan sesuai dengan gambar
rencana.
Batu ‐ bata yang akan dipasang adalah batu bata yang berkualitas baik , utuh
dan tidak cacat dan memiliki ukuran yang sama atau sesuai dengan bentuk
yang ditentukan ( gambar kerja ) dan antara bata yang satu dengan batu yang
lain akan diberi spesi, metode pemasangan bata dilakukan dengan arah
memanjang mengikuti arah rabat jalan dan dilaukan sistem perlapis.
Pembuatan frofile pasangan/elevasi pasangan
Penarikan benang mal kerja/pengukuran membentuk profile/pola pasangan
tersebut.
sebelum dipasang batu bata terlebih dahulu direndam kira‐kira 2 ‐ 5menit.
penyiapan adukan berupa : lokasi pencampuran spesi, pengayakan pasir
sampai pasir pasang bebas dari material over size, debu, tanah atau bahan
asing lainnya, penyiapan air, peralatan dll..
Batu bata dipasang dengan arah horizontal, untuk pemasangan dengan arah
vertikal (keatas) di usahakan tinggi pemasangan tidak lebih dari 50 ‐ 80cm
dengan iterval kira‐kira pasangan tersebut kering, barulah dilanjutkan ditasnya,
artinya prosedur pemasangan perlapis.
untuk menjaga ketegakan dan kerataan pasangan, untuk setiap kenaikan satu
bata baik arah vertikal dan horizontal haruslah dikontrol dengan watterpas.
khusus untuk spesi, volume pembuatan adonan disesuaikan dengan kecepatan
dan kebutuhan tukang batu hal ini bertujuan agar spesi tetap dalam keadaan
baru ( mencegah pengerasan ) hal ini akan berpenga ruh dalam daya ikat spesi
tersebut.
Setelah ketinggian pasangan tembok transram tercapai akan dilanjutkan dengan
pek. Pemasangan Bata Merah untuk dinding tembok dengan campuran 1 pc : 4
Ps. Demikian pula halnya dlm pek. Ini, tukang batu akan memasang bata
merah sesuai dengan aturan.
Setelah Pek. Pengecoran Sloof selesai dikerjakan dilanjutkan dengan Pas.
Bata Merah untuk dinding transram. Batu bata akan disusun oleh tukang
batu sesuai aturan, antara bata satu dengan yan lain akan diberikan spesi
sebagai perekat, pemberian spesi. Pelaksanaan pekerjaan ini akan kami
laksanakan terlebih dahulu mengingat setelah pekerjaan ini akan dilakukan
pekerjaan timbunan tanah. Pekerjaan plesteran akan dilakukan sampai dengan
ketebalan yang telah ditentukan dengan campuran spesi 1 pc : 4 Ps atau sesuai
dengan dokumen lelang.
Pekerjaan Plesteran 1pc : 2Ps, 1pc : 4ps yang dimaksud disini adalah
pekerjaan pelapisan permukaan atas yang telah selesai dengan campuran 1pc :
4ps dan 1pc : 2Ps untuk trasraam. Pekerjaan ini dilaksanakan dengan
menggunakan tenaga manusia. Karena pekerjaan ini adalah merupakan
pekerjaan akhir maka harus dilaksanakan oleh tukang yang ahli dan spesifik
dibidangya. Untuk itu dalam pemilihan tukang akan kami seleksi sebaik‐baiknya
agar hasil yang didapatkan betul‐betul baik dan memuaskan. Pekerjaan
plesteran menggunakan dua jenis material ; Semen dan Pasir. Sebelum
digunakan pasir terlebih dahulu diayak sehingga gradasi pasir yang dihasilkan
merupakan pasir halus. Untuk membuat mortar dilakukan dengan mencampur
kedua bahan tersebut, yaitu semen dan pasir. Setelah tercampur diberi air
secukupnya sehingga menghasilkan mortar yang baik. Sebelum pekerjaan
plesteran dilaksanakan terlebih dahulu permukaannya harus dibersihkan dan
disiram air secukupnya agar bahan mortar yang digunakan untuk plesteran dapat
melekat dengan baik dan tidak mudah terkelupas.
Metode plaksanaan ditekankan pada mal kerja yakni penarikan benang ukur yang
terlebih dahulu harus ditimbang menggunakan waterpass, setelah mendapatkan
ukuran ketebalan yang sama di semua sisi bidang plester baru dilukukan
plesteran yang dilakukan dari atas baru kebawah atau secara vertical. Untuk
setiap hasil plesteran dicek kerataan dan ketebalan yang sesuai. Pekerjaan Acian
(Ban‐Banan) yang dimaksud disini adalah pekerjaan pelapisan permukaan
plesteran yang telah selesai dengan Semen Portaland yang dicampur air.
Pekerjaan ini dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia. Karena
pekerjaan ini adalah merupakan pekerjaan akhir maka harus dilaksanakan
oleh tukang yang ahli dan spesifik dibidangya. Untuk itu dalam pemilihan tukang
akan kami seleksi sebaik‐baiknya agar hasil yang didapatkan betul‐betul baik
dan memuaskan.
Persyatan Pelaksanaan
Pasta perekat keramik khusus, tidak menggunakan air semen untuk permukaan lain.
Keramik harus direndam sebelum pemasangan dengan lama, rendaman min. 5
menit.
Untuk pemasangan keramik menggunakan perekat scraf khusus untuk meratakan
pasta perekat.
untuk seluruh rongga yang terdapat pada permukaan ubin belakang harus di isi
padat dengan adukan ubin waktu ubin di pasang.
pola pemasangan ubin mengikuti gambar kerja/sesuai dengan rekomendasi dari
pabrik.
toleransi kecekungan 2,5 mm untuk setiap/ 2 m2
garis tepi ubin dan siar diperjelas, dihaluskan dan harus lurus dengan lebar siar
max 3 mm kedalaman 2 mm
pelaksanaan aduk dan pengisi aduk perekat berdasarkan sfesifikasi teknis/pabrik
produk, lantai yang harus di kasih dilatasi nat sealent sesuai dengan sfesifikasi
pabrik
durasi 3 x 24 jam setelah pemasangan ubin keramik, harus bebas gangguan baik
injakan atau pemberian beban.
Proses Pelaksanaan Pekerjaan :
Rendam keramik di dalam air. Hal ini akan membuat keramik menjadi lebih elastis
dan lebih mudah menempel pada saat pemasangan. Perhatikan kualitas keramik.
Keramik kualitas rendah akan susah memasang secara presisi.
Untuk itu, nat keramik harus dipasang longgar karena masing‐masing keramik
memiliki selisih 0.2–0.5 mm sehingga tidak saling bertubrukan. Oleskan air semen.
Bilaskan semen yang sudah dicampur air sedikit ke bawah keramik. Hal ini akan
membuat daya rekat keramik ke adukan benar‐benar lengket. Bersihkan dari kerikil.
Adukan dan dasar lantai yang akan dipasang harus bersih dari kerikil, batu, atau
ganjalan lain yang akan membuat rongga di bawah keramik. Padatkan secara rata.
Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian
dasar berongga karena itu akan membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa
ketinggiannya apakah sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk menentukan
ketinggian lantai.
Nat keramik dipasang belakangan. Jangan pasang semen oker atau nat pada sisi
keramik saat itu juga. Biarkan selama dua atau tiga hari. Hal ini akan membuat sisa
udara yang mengendap akan keluar melalui nat yang belum ditutup. Setelah itu
baru diberi semen nat dan jangan lupa membersihkan nat yang masih kosong dari
kotoran yang mengendap. Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang
orang selama 2–3 hari. Keramik akan ambles karena adukan di bawahnya masih
belum kuat untuk dibebani. Periksa kembali. Dalam sebuah areal pemasangan 3×3
m biasanya terdapat 3–5 keramik yang kopong. Untuk itu segera bongkar
dan ulangi pemasangannya.
Persiapan :
Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan water prrofing.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : water proffing coating dan kain kassa.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : sikat kawat, pahat beton, kape scrabe,
kuas, roll, ember, air, dll…
Pelaksanaan Pekerjaan :
Aplikasi water proofing membrant dimulai dari sudut pertemuan permukaan lantai
dan dinding dengan manggunakan kuas dan roll.
Setelah diberi lapisan pertama, kemudian diberi lapisan kain kassa dan dilapis
kembali dengan water proofing coating. Sepanjang pertemuan sudut antara lantai
dan dinding diperkuat dengan serat fiberglass.
Ketinggian aplikasi water proofing coating untuk area permukaan dinding minimal
20 cm (atau sesuai dengan gambar kerja) dari permukaan lantai.
Biarkan aplikasi water proofing coating setting selama minimal 1 x 24 jam, setelah
itu baru dilakukan tes rendam dengan menggunakan air selama minimal 1 x 24
jam.
Setelah pekerjaan water proofing membrant dan telah tes rendam, dilanjutkan
dengan pekerjaan finishing bagian permukaannya dengan screeding.
Persiapan :
Shop Drawing
Shop drawing yang dibuat akan memperlihatkan semua informasi mengenai
dimensi plat, tebalan dan jenis sambungan 1 yang dipergunakan. Pada setiap shop
drawing akan dilengkapi dengan daftar material yang digunakan beserta barat
material yang dipakai.
Pelaksanaan Pekerjaan
Tahapan Pengemasan
Kusen‐kusen kayu yang sudah jadi diperiksa kembali oleh direksi baik dimensi
dan bentuknya, setelah mendapatkan persetujuan barulah kusen‐kusen
tersebut di beri pengaman dari busa disetip sudutnya dan diberi pelindung
dan dikemas/dipacking guna melindungi dari krosi dan cacat karena benturan,
jatuh, proses penumpukan dan lainnya. Kusen‐kusen yang sudah dipacking
dibawa kegudang penyimpanan untuk menunggu proses pemasangan.
Syarat Pelaksanaan :
- Pengendalian kerja ini menggunakan sistem pabrik dan standarisasi pada PUBI
1982 pada pasal 54 dan NI‐4
- Pengamplasan semua bidang cat, harus rata dan halus bebas cacat, bebas dari
debu, lemak, minyak dan lainnya.
- Proses pengecatan bebas dari gangguan pekerjaan lain
- Bidang pengecatan di plamur
- Cat dasar
- Setelah mendapatkan persetujuan dari direksi baru tahapan berikutnya
- Bahan sampel pengecatan di ajukan sampel ke direksi, setelah mendapat
persetujuan dilakukan ke berikutnya
- test pengecatan disaksikan oleh pihak kontraktor, direksi, konsultan pengawas.
Setelah acc tahapan berikutnya.
- Proses pengecatan dengan persyaratan hasil sesuai dengan dokumen lelang dan
arahan dari direksi/pengawas
- Menggunakan tenaga terampil
- Cek dan service hasil kerja setelah disetujui, pelaporan dan pembersihan lokasi
- Pekerjaan cat tembok
Pada besarnya kuas yang anda pilih. Besarnya pegangan sudah disesuaikan
oleh pabrik, semakin besar luasan kuas sapu maka semakin besar pegangan kuas.
Saat kita baru membeli kuas baru selayaknya kita tidak langsung m enggunakan
begitu saja, untuk mendapatkan hasil yang sempurna kita harus memeriksa bulu
sikat dari kuas yang kita beli. Harus diperhatikan supaya bulu sikat tidak terlalu
kasar dan juga tidak terlalu halus. Perhatikan ujung kerataan barisan bulu sikat.
Untuk memastikan hasil yang paling baik, anda bisa menggunakan cara Pemotong
bulu sikat, dimana dengan menggunakan gunting anda bisa memotong ujung yang
tidak rata.
Cara memegang kuas yang baik adalah memegang kuas dengan seluruh jari dari
salah satu tangan yang biasa anda gunakan, rentangkan lebar telapak tangan
untuk memegang gagang kuas. Teknik ini paling baik ketika anda akan mengecat
permukaan datar. Sebelum anda melakuan pengecatan sebenarnya, sebelumnya
anda perlu melakukan percobaan kekentalan cat untuk mendapatkan komposisi
campuran yang dibutuhkan.
Selanjutnya adalah pencelupan kuas terhadap cap. Pencelupan cat yang baik
adalah mengatur penekanan kuas terhadap cat yang telah dituangkan di ember
tempat cat. Anda harus bisa mengatur sampai kuas menyerap cat . Saat anda
menarik kuas dari tempat cat, jangn langsung diangkat dan disapukan ke dinding,
biarkan beberapa saat sampai cat berlebih menetes , dan untuk memastikan
tidak ada lagi tetesan , anda bisa melakukan mengesekkan kuas secara perlahan
dengan menarik sikat di tepi bagian dalam dari bibir tempat cat untuk
menghapus cat berlebihan.
Teknik penempatan bulu kuas untuk pengecatan kedinding dapat anda lakukan
sebagai berikut :
Untuk pengecatan bidang datar luas, anda melakukan pengectan dengan
seluruh permukaan ujung kuas arah orizontal maupun arah vertikal. Sebaiknya
saat penegectan anda membuat satu arah yang beraturan.
Untuk pengecatan yang rapi membentuk garis dimana dua sisi atau warna
tertentu, yang disebut “memotong” gunakan ujung bulu kuas dengan miring.
Untuk posisi yang harus menempatkan cat pada posisi yang luasan kecil,
sebaiknya anda menggunakan ukuran bulu kuas yang kecil. terlebih dahulu kita
harus memastikan permukaan rol benar benar rata dan tidak mempunyai serat
yang terlalu kasar. Jika jenis rol sudah bagus selanjutnya hal yang dilakukan
adalah membasahi kuas rol dengan air.
Tempatkan roler ke tengah‐tengah ember cat yang sudah terisi, kemudian angkat
roler dan gulung menuruni sampai lereng ember, kemudian berhenti beberapa
waktu .Lakukan hal ini dua atau tiga kali untuk memastikan cat terserap oleh kuas
roler. Lalu, celupkan roller ke dalam sumur sekali lagi, dan gulung sampai ke
lereng sampai kuas jenuh. Untuk memastikan kuas sudah jenuh anda bisa
mengulung kuas dari lereng dan jika cat tidak menetes lagi dipermukaan ember
berarti kondisi kuas sudah jenuh dan siap untuk dicatkan ke dinding. Lakukan
pengangkatan kuas secara perlahan dari ember cat, untuk menghindari tetesan,
lakukan penyapuan kedingding dengan mendorong kuas menjauh dari tubuh anda.
Metode yang paling efektif pengecatan dengan rol adalah untuk pengecatan 1‐2
meter persegi daerah pada suatu waktu. Pengectan dengan kuas rol dilakukan
dengan pola zigzag tanpa mengangkat roller dari dinding, seolah‐olah kita menulis
huruf M besar, W, atau mundur N. Kemudian, masih tanpa mengangkat dari
dinding, selanjutnya adalah mengisi ruang kosongan dari huruf yang dibuat dengan
pola zigzag. Setelah satu daerah selesai kemudian dengan mengangkat rol dengan
perlahan selanjutnya pindah ke daerah lain dengan memastikan cat masih ada di
kuas rol, jika tidak lakukan pengisian cat kembali dengan metoda yang sama lalu
anda melakukan pengecatan ke daerah berikutnya sampai seluruh dinding selesai
anda cat.
Setelah pengecatan lapisan pertama sudah selesai dan kering anda bisa
memperhatikan apakah hasil pengectan sudah maksimal, jika belum lakukan
pengecatan lapisan kedua. Sebelumnya lakukan pengetestan pada suatu luasan
tertentu untuk mendapatkan komposisi kekentalan yang dibutuhkan.
Cat Besi
Mengecat permukaan besi tidak bisa dilakukan dengan asal – asalan, pasalnya jika
tidak dilakukan dengna benar, maka ketahanan cat yang melekat pada besi akan
cepat hilang dan akhirnya menimbulkan karat yang tentunya mengurangi ketahanan
rangka besi tersebut. Bersihkan permukaan yang akan dicat dari kotoran dan
debu, Untuk logam gunakan Zinc Chromate atau Meni Besi agar cat tampak
mengkilat dengan sempurna dan lebih tahan terhadap karat, Tunggu sampai kering
sempurna baru pengecatan bisa dimulai. Amplas permukaan samapi halus dan rata.
Encerkan cat dengan thinner secukupnya, kemudian cat dapat langsung dipakai.
A. Lingkup Pekerjaan
meliputi pengadaan bahan tenaga kerja dan perlengkapan2 serta alat‐alatbantu
lainnya. pengadaan, pemasangan, pengamanan, dan perawatan seluruh alat2
yang dipasang pada daun pintu dan pada daun jendela, serta seluruh detail
yang disebutkan dalam gambar kerja.
B. Persyaratan Bahan
semua bahan/hardwere menggunakan mutu terbaik mekanisme kerja sesuai
dengan gambar kerja semua anak kunci dilengkapai tanda pengenal terbuat
dari aluminium yang tertera nomornya, pelat ini dihubungkan dengan anak
kunci dengan cincin nikel, untuk anak2 kunci dibuatkan lemari dilengkapi
dengan kaitan2 untuk menaruh kunci, dilengkapi dengan nomor pengenal dan
lemari ini harus menggunakan engsel dan denah. perlengkapan daun pintu,
sesuai dengan dokumen lelang. setiap kunci memiliki 4 buah anak kunci dan 1
kunsi master kunci tanam dipasng kuat pada rangka daun pintu. pembersihan
hasil pemasangan yang menempel pada kunci dan bidang pasang.
C. Proses Pelaksanaan
Setelah dinding bata mencapai ketinggian untuk letak dari kusen jendela, maka
peletakan kusen jendela akan dilaksanakan dan sama halnya dengan
pemasangan kusen pintu ketegakan akan kusen jendela baik vertikal maupun
horizontal akan tetap dijaga dengan selalu dilakukan penimbangan dengan
unting ‐ unting dan waterpass. penyerahan sampel bahan ke direksi / konsultan
pengawas untuk memperoleh persetujuan. elevasi pemasangan engsel 28 cm
dari sisi atas pintu ke bawah, engsel bawah dipasang max 32 cm (as) dari
permukaan lantai atas, engsel tengah dipasang tengah2 antara kedua engsel
tadi. untuk pintu toilet, memakai jarak tersebut. penarik pintu handle dipasang
100 cm (as) dari permukaan lantai.
A. Lingkup Pekerjaan
Semua pekerjaan pengadaan bagian‐bagian konstruksi seperti pelat‐pelat, baut‐baut.
Angker‐angker menurut kebutuhan sesuai dengan gambar rencana serta persyaratan
pelaksanaan dan uraian pekerjaan.
Semua pekerjaan pembuatan bagian konstruksi Kuda‐kuda rangka pipa black steel
seperti sambungan – sambungan pengelasan baik las sudut maupun las penuh dan
lain‐lain sesuai dengan gambar rencana serta persyaratan pelaksanaan dan uraian
pekerjaan.
Semua pekerjaan pemasangan dan penyelesaian konstruksi pipa black steel seperti
pemasangan semua elemen‐elemen rangka baja gording chanall C dan lain‐lain sesuai
gambar rencana serta persyaratan pelaksanaan dan uraian pekerjaan.
B. Persyaratan Umum
Peraturan – peraturan :
Semua peraturan‐peraturan/normalisasi – normalisasi yang dipakai akan yang berlaku di
Indonesia seperti PMI, dan STANDART SNI 4096‐2007 tentang pas. Semua pekerjaan baja
pada bangunan ini akan memenuhi persyaratan dari AISC Specification for Fabrication
anda Erection ; 12 februari 1969.
Semua pekerjaan baut (bolt) pada bangunan ini juga akan memenuhi syarat dari
AISC Sfecification for Structural Joint Bolts.
Semua pekerjaan las akan mengikuti ”American Welding Society Code for Arc Welding
in Building Construction Section 4
C. Persyaratan Pelaksanaan
Shop Drawing
Shop Drawing yang buat akan memperlihatkan semua informasi mengenai dimensi
pelat, tebalan dan jenis sambungan l yang dipergunakan. Pada setiap shop drawing akan
dilengkapi dengan daftar material yang gunakan beserta berat material yang dipakai.
D. Teknis Pemasangan
Kontraktor Pelaksana terlebih dahulu akan meneliti kebenaran dan bertanggung
jawab terhadap semua ukuran‐ukuran yang tercantum dalam Gambar Rencana.
Perhitungan detail dan sambungan dari bagian‐bagian konstruksi baja yang tidak
tercantum dalam Gambar Rencana akan dilengkapi oleh Kontraktor Pelaksana dan akan
dinyatakan pada Gambar Pelaksanaan. Untulk itu Kontraktor Pelaksana akan
memintakan persetujuan dari pengawas sebelum memulai pekerjaan tersebut.
Teknisi Las (Welding) Proses Perakitan dan Penyetalan Kerangka Dengan Las dan Pabrikasi
Teknik pengelasan yang dipakai adalah : Submerge Arc Welding (SAW) atau
pengelasan busur rendam adalah pengelasan yang menggunakan arus listrik untuk
menghasilkan busur (Arc) sehingga dapat melelhkan kawat pengisi lasan (filler wire).
Dalam SAW cairan logam lasan terendam dalam flux yang melindunginya dari
kontaminant udara atau Gas Metal Arc Welding (GMAW) atau Metal Inert Gas (MIG)
atau MAG adalah proses pengelasan dimana sumber panas berasal dari busur
listrik antara elektroda yang sekaligus berfungsi sebagai logamm yang terumpan
(filler) dan logam yang di las. Proses yang sangat cepat dan ekonomis, mudah
digunakan untuk mengelas ukuran ketebalan metal yang sangat tebal, high welding rate,
dan mengurangi pembersihan.
Persyaratan Teknis
pekerjaan ini mencakup seluruh instalsi, pemasangan dan uji coba sistem listrik
sehingga dapat beroprasi secara optimal, Gambar‐gambar kerja, penggunaan
tenaga ahli rekomendasi dari instaler PLN, Sisitem instalasi mengacu pada
peraturan umum instalasi listrik indonesia/PLN dengan standarisasi yang di akui
seperti VDE, DIN dan lainnya. Penyedian dan pemsangan panel2 kontrol sesuai
dalam dokumen lelang, Pengadaan dan instalasi kabel tegangan rendah yang
disyaratkan dalam dokumen lelang, Instalasi distribusi dari MDP k. panel2, Instalasi
penerangan luar, taman dan yang disyaratkan, Pengadaan and instaltion
penerangan, Sistem pertahanan netral, Testing dan Comisioning peralatan, Kalusul
yang disebutkan dalam dokumen lelang dan Koordinasi pekerjaan.
Disamping itu, anda bisa campur air yang digunakan untuk penanaman grounding
tersebut dengan serbuk arang ataupun abu gosok. Campuran air dengan serbuk
arang/abu gosok terbilang efektif untuk memperbaiki hambatan dalam tanah.
Ingat, dalam pemberian campuran air tersebut tentu saja digunakan pada saat
penanaman grounding alias air campuran tersebut harus ikut meresap didalam
lobang tempat batang ground/arde. Jika anda hanya menyiramkan di atas
permukaan tanah tentu saja percuma karena serbuk arang/abu gosok tidak akan
ada fungsinya.
Dari denah terlihat ada daerah lekukan dan disinilah kita gunakan api dari korek gas
/ api lilin seperti disinggung pada pembahasan persiapan memasang instalasi
listrik. Gunakan korek gas / api lilin tersebut untuk membuat pola pada pipa
sesuai jalur belokan tersebut.Usahakan jangan sampai pipa tersebut
robek/berlubang. Jika sampai terjadi robek/berlubang anda bisa gunakan isolasi
untuk menutupnya. Untuk yang baru bisa dimaklumi, memang perlu keterampilan
tersendiri untuk membuatnya. Masukkan kabel saluran utama (hitam, biru, kuning
loreng) kedalam pipa tersebut dan jangan lupa dilebihkan +/‐ 20cm kemudian atur
pipa sesuai jalur dan gunakan klem untuk merapikannya. Pasang juga kotak
sambung (Kruis‐ doos) pada ujung dimana titik cabang pertama diletakkan.
Ballast atau sesuai dokumen lelang, Starter atau sesuai dokumen lelang,
Persyaratan Bahan mengacu pada dokumen lelang, Matrial list mengacu pada
dokumen lelang
Sedangkan pemasangan pipa maupun
tempat dari saklar 1,
saklar 2, dan stop kontak 1 terlihat seperti
gambar dibawah ini. Gambar A
menjelaskan pembuatan jalur hubungan
antara tempat saklar 2 dengan tempat
saklar 1 didalam tembok dengan
memodifikasi(melobangi) masing‐ masing
tempat dari saklar tersebut, sedangkan
gambar B menjelaskan hubungan tempat
saklar 1 dan tempat stop kontak 1 yang
dipasang bersebelahan. Sebagai catatan :
untuk In bow doos (tempat dari saklar
maupun stop kontak) dalam
pemasangannya diusahakan agak dalam
sehingga nantinya ketika dipasang saklar
maupun stop kontak akan rapi tertata alias
rapat dengan tembok. Untuk
penyambungan kabel‐kabel diberi isolasi
standar SNI dililitkan menutupi sambungan
kabel sampai benar‐benar menutupi. Untuk
sambungan‐sambungan kabel yang
berdekatan + dan – diberi isolasi ganda
dan tidak sejajar cara penyambungannya.
Untuk titik cabang 5 sebenarnya hanya
buat berjaga‐jaga bila suatu saat instalasi
akan diperluas.
Untuk pemasangan in bow doss maupun pipa intalasi dari saklar 3 & 4 maupun stop
kontak 2 di dalam tembok cara sama seperti penjelasan diatas.
Pelaksanaan pekerjaan
- Tentukan posisi dimana ac split akan dipasang. Untuk menentukan letak dan
posisi yang terbaik buat AC split.
- Persiapkan AC split yang akan dipasang mulai dari Outdoor unit dan indoor unit
(cek semua kelengkapannya), bracket, kabel power supply, remote, pipa AC
- Lepas bracket yang menempel pada belakang indoor unit, lalu pasang pada
dinding dengan posisi yg anda inginkan. Memasang bracket indoor dapat anda
lakukan dengan memakunya dengan paku beton atau mengebornya bila ingin
menggunakan fisher, posisikan bracket indoor dengan waterpas agar tidak miring.
- Tentukan pada bagian mana drat nepel/pipa ac yg keluar pada indoor, bila pada
bagian kanan bawah dari bracket indoor. Teknisi harus membuat lubang atau
melubangi tembok yg diameter lubangnya sesuai dengan selang pembuangan air
dan pipa ac yg keluar dari indoor unit. Bila anda tidak ingin melubangi tembok
anda dapat mengeluarkan drat nepel/pipa ac yg keluar dari indoor melalui sisi
kanan atau kiri dari indoor yg sudah disediakan.
- Pasang indoor unit pada bracket dan posisikan drat nepel/pipa ac yg keluar dari
indoor unit pada lubang tembok.setelah indoor terpasang pada bracket, dorong
keatas dan tarik kebawah agar indoor terkunci dengan bracket.
- Persiapkan bahan untuk pemasangan pipa instalasi ac. Pipa instalasi ac ini terbuat
dari tembaga yg lentur dan mudah dibentuk dalam pelaksanaan pemasangannya,
hati-hati jangan sampai ada instalasi pipa ac yg tertekuk/penyok karena dapat
menghambat sirkulasi freon yg dapat menyebabkan ac tidak mau dingin/bekerja
dengan normal.
Pemasangan Pipa
Pada Pipa‐pipa yang sudah dipasang harus dicegah jangan sampai kemasukan
segala macam jenis kotoran umpamanya bekas puing‐puing/batu, alat‐alat
bekas pakaian dan lain‐lain kotoran yang dapat mengganggu kebersihan dan
kelancaran aliran air dalam pipa.
Setiap pipa yang sudah dimasukkan kedalam galian harus langsung dipasang
dan disetel sambungannya dan kemudian diurung dengan bahan‐bahan yang
disetujui Direksi Pengawas. Serta dipadatkan dengan sempurna kecuali
pengurungan pada tempat‐tempat sambungan pipa harus diperiksa dan disetujui
terlebih dahulu oleh Direksi Pengawas. Semua ujung pipa yang terakhir yang
pada saat pemasangannya berhenti, harus ditutup sehingga kotoran ataupun air
buangan tidak masuk kedalam pipa. Cara‐cara penutupan pada ujung pipa
tersebut harus disetujui Direksi Pengawas. Tikungan/belokkan
(Vertical/Horizontal) tanpa elbow/end dilaksanakan sedemikian rupa sehingga
sudut sambungan antara dua pipa tidak boleh lebih dari yang diizinkan oleh
pabrik pipa yang bersangkutan. Perubahan tanah peletakkan pipa
(belokan/tikungan) harus dilaksankan dengan penyambungan bend/elow yang
sesuai, begitu pula untuk percabangan harus dengan tee atau tee eros (sesuai
kebutuhannya). Peil dari peletakan pipa serta dalamnya terhadap muka tanah
asal harus diperiksa dengan teliti dan disaksikan dan mendapat persetujuan
Direksi Pengawas. Pada waktu pemasangan pipa harus diperhatikan benar‐benar
mengenai kedudukan pipa agar pipa dipasang betul‐betul lurus serta pada peil
yang benar dan dasar pipa harus terletak rata, tidak boleh ada benda keras
yang memungkinkan rusaknya pipa dikemudian hari. Pada waktu pemasangan
pipa, galian untuk peletakan pipa harus kering, tidak boleh ada air sama sekali
dan bagian dalam. Semua pemasangan fitting penyambungan pipa seperti tee,
Elbaw/bens dan sebagiannya harus diberi blok‐blok penahan dari beton dengan
campuran 1 pc : 2 psr : 3 krl. Pada ujung‐ujung pipa yang terakhir harus
ditutup rapat air untuk mencegah masukkan kotoran/benda‐ benda asing/air
kotor kedalam pipa.
Material yang gunakan untuk tutup ujung pipa tersebut harus bersih dan
bebas dari minyak/oli, ter/aspa/ atau bahan‐bahan pelumas lainnya. Semua
ujung pipa yang menuju septitack atau ujung kloset yang ditinggalkan
sementara akan ditutup (didop/pulg) dan diberi beton penahan sesuai arahan
Direksi.
Apabila benar‐benar diperlukan, pemotong pipa dapat dilakukan Kontraktor
Pelaksana dengan persetujuan Direksi Pengawas dan harus dilaksanakan dengan
alat yang sesuai/ khusus untuk jenis atau bahan pipa yang dipasang, agar
benar‐benar terjamin penyambungannya yang baik sesuai dengan syarat‐syarat
teknis/petunjuk dari pabrik pipa yang bersangkutan. Ujung‐ujung bekas
pemotong harus dilakukan dengan alat‐alat yang sesuai misalnya gurinda.
Penyambungan Pipa
Penyambungan pipa‐pipa dilaksanakan sesuai dengan petunjuk
penyambungan pipa dari pabrik, pembuat pipa dan atau berdasarkan
petunjuk‐petunjuk dari Direksi Pengawas.
Penyambungan pipa yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
- Pipa GI (Galvanis Iron Pipe) dengan sambungan ulir.
- Pipa Polyvinil Caporitide ( PVC) dengan sambungan cincin karet (rubber
ring joint) atau dengan solvent Cement sesuai dengan daftar volume
pekerjaan.
- Sambungan dengan Solvent Cemet
- Bersihkan bagian pipa yang akan disambung dari debu, kotoran dan air.
- Beri tanda pada pipa sepanjang dalamnya socket.
- Oleskan solvent dengan kwas yang tipis sampai merata pada bagian ujung
luar pipa yang akan disambung sepanjang sama dengan bagian socket.
Kalau sudah diberi solvent cement, pipa segera ditekan masuk ke dalam
socket.
2. Demobilisasi Peralatan
Demobilisasi yang dimaksud disini adalah penarikaan alat utama dari proyek hal ini
dilaksanakan apabila semua pekerjaan fisik oleh direksi dinyatakan selesai, untuk
masa pemeliharaan akan disediakan 1 set alat yang tetap disiapkan selama masa
pemeliharaan, dan untuk tenaga akan ditunjuk dan disiapkan stand bay dilokasi
minimal
2 orang selama masa pemeliharaan dan untuk kontrol dari pihak
kontraktor akan menyiapkan dan
menjadwalkan minimal 2x per minggu guna mengecek kondisi fisik pasca PHO.
Selama masa pemeliharaan kami berupaya untuk mengontrol fisik bangunan,
melakukan perbaikan, perawatan
& pelaporan setiap minggunya, bila mana terjadi kerusakan yang sifat teknis
dan non teknis kami tetap melakukan perbaikan dan penjagaan, item‐item masa
pemeliharaan antara lain :
Perawatan Fisik Bangunan
Cek dan Service
Pengukuran kembali
Dokumentasi selama masa pemeliharaan
Penempatan & Penjadwalan kontrol personil perusahaan
Penyediaan tenaga siap saat selama masa pemeliharaan
Penyediaan set peralatan untuk service
Setelah itu juga sebagai akhir dari proses pelaksanaan pekerjaan adalah melakukan
pengecekan bersama antara : Pemilik Proyek dan Kontraktor Pelaksana dalam rangka
melakukan dan melaksanakan Penyerahan Pekerjaan Tingkat Pertama (PHO). Setelah
dilakukan pengecekan, semua kekurangan dan kerusakan yang terjadi harus segera
diperbaiki sampai dengan pelaksanaan Penyerahan Tingkat Kedua (FHO). Semua
biaya-biaya yang timbul sebelum penyerahan kedua dilakukan adalah merupakan
tanggung jawab kontraktor.
PENUTUP
Demikian metode pelaksanaan untuk :
Kegiatan : Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor
Pekerjaan : Rehab Asrama Mahasiswa Di Yogyakarta
Lokasi : Jl. Kantil – Bacirio – Yogyakarta
Metode pelaksanaan ini kami buat sebagai salah satu persyaratan dalam penawaran
pekerjaan ini dan tentunya dapat menjadi panduan dalam rangka melaksanakan
selanjutnya jika kami ditunjuk sebagai pemenang dan pelaksana pekerjaan ini.
Dan tentunya kami menyadari bahwa dalam penyampaian Metode Pelaksanaan ini
masih banyak kekurangannya sehingga kami masih membutuhkan bimbingan dari
Direksi atau Pengawas Pekerjaan dan Konsultan untuk mendapatkan metode
pelaksanaan pekerjaan yang lebih sempurna sehingga kami dapat melaksanakan
Pekerjaan dengan baik dan tepat waktu.
Metode ini kami buat dengan penuh tanggung jawab, yang bedasarkan speksifikasi
teknis yang diminta dalam dokumen lelang, dengan menggunakan sistem metode
kerja, take object preview and owner coordination semua pekerjaan dapat kami
selesaikan tepat waktu dengan mutu hasil kerja yang dapat dipertanggung jawabkan.
AGUS SEDIYONO, ST
Wakil Direktur