• Menurut laman Tech Terms, ungkapan “big data” sering digunakan dalam
pengaturan perusahaan untuk menggambarkan sejumlah besar data. Itu tidak
merujuk pada jumlah data tertentu, melainkan menggambarkan suatu dataset
yang tidak dapat disimpan atau diproses menggunakan perangkat lunak database
tradisional.
• mengumpulkan data dari berbagai sumber, menyimpan dan mengelola data besar
dengan teknologi yang sesuai, dan menganalisis data besar untuk mengekstrak
informasi yang berguna
• Bigdata atau Mahadata adalah istilah umum untuk segala himpunan data (data set)
dalam jumlah yang sangat besar, rumit, dan tak terstruktur sehingga
menjadikannya sukar ditangani apabila hanya menggunakan perkakas manajemen
basis data biasa atau aplikasi pemroses data tradisional.
3 Sumber Big Data
Sensing Smart
80%-90% of entire data is
unstructured!
+ + Relational Databases
• Menurut McKinsey Global (2011), Big Data dapat didefinisikan dengan data yang
memiliki skala (volume), distribusi (velocity), keragaman (variety) yang sangat
besar, dan atau abadi, sehingga membutuhkan penggunaan arsitektur teknikal
dan metode analitik yang inovatif untuk mendapatkan wawasan yang dapat
memberikan nilai bisnis baru (informasi yang bermakna).
• Dan pada pengembangannya ada yang menyebut (7V) termasuk Volume,
Velocity, Variety, Variability, Veracity, Value, dan Visualization, atau 10V bahkan
lebih dari itu.
Big Data dengan 10 V
Karakteristik Big Data
Karakteristik Big Data
1. Volume
• Artinya sekumpulan data dalam jumlah dan volume yang sangat besar dan
kadang tidak terstruktur.
• Contohnya feed Twitter, feed Istagram, data teks chat dan status Whatsapp,
alur klik user dari halaman web. Arus data-data tersebut bisa berukuran
hingga ribuan Terrabyte (TB) per detiknya.
Karakteristik Big Data
2. Velocity
• Data dapat diakses dengan kecepatan yang sangat cepat sehingga dapat langsung
digunakan pada detik itu juga. Sejak era cloud storage dan cloud
computing berkembang beberapa tahun terakhir, pengguna internet sudah
merasakan fasilitas kecepatan akses data ini.
• adanya sistem operasi online berbasis Microsoft Silverlight, aplikasi perkantoran
(office) berbasis web seperti Office365, cloud storage seperti Dropbox dan GDrive,
kecepatan akses halaman web berbasis Javascript, aplikasi menggambar desain
berbasis web seperti Pixlr, aplikasi developer Android Apps berbasis web seperti
Kodular dan MIT App Inventor, aplikasi perancang flowchart seperti Draw.io, dan
masih banyak lagi.
Karakteristik Big Data
3. Variety
• Artinya memuat beragam jenis file, baik yang terstruktur maupun yang tidak
terstruktur. Analisis terhadap data yang tidak terstruktur akan memerlukan
algoritma yang agak berbeda, seperti data teks, gambar, suara, dan video.
• Untuk data-data semacam itu akan memerlukan waktu lebih untuk
memprosesnya, karena bisa jadi di dalam data yang tidak terstruktur tersebut
masih ada data lain atau data baru yang bisa digali. Misalnya di dalam data MP3
terdapat IDv1 dan IDv2 tag, di dalam data JPEG terdapat data jenis kamera yang
digunakan, di dalam data PDF terdapat nama aplikasi pembuatnya, dan masih
banyak lagi.
Karakteristik Big Data
4. Value (Nilai)
• Deep Analytical Talent / Data scientists (Memiliki bakat analitik yang mendalam/
Ilmuwan Data): orang-orang dengan latar belakang yang kuat dalam algoritma-
algoritma sistem cerdas, atau matematika terapan, atau ekonomi, atau ilmu
pengetahuan lainnya melalui inferensi data dan eksplorasi.
• Data Savvy Professionals (Para profesional Data Cerdas): Mereka tahu bagaimana
untuk berpikir tentang data, bagaimana mengajukan jenis pertanyaan (goal) yang
tepat sesuai dengan kebutuhan lembaga/perusahaan/lainnya dan mampu
memahami dan mengklarifikasi jawaban (hasil analisis) yang mereka terima.
• Technology and data enablers: Mampu memberikan dukungan integrasi antara
data dengan teknologi yang sesuai, dan yang paling berkembang saat ini. Contoh
perusahaan atau developer yang menggunakan analisis Big Data:
Ekosistem Tool Big Data Analytics
Ekosistem HADOOP
Contoh Kasus Big Data Analitik
• Starbucks (Memperkenalkan Produk Coffee Baru). Pagi itu kopi itu mulai
dipasarkan, pihak Starbucks memantau melalui blog, Twitter, dan kelompok
forum diskusi kopi lainnya untuk menilai reaksi pelanggan. Pada
pertengahan pagi, Starbucks menemukan hasil dari analisis Big Data bahwa
meskipun orang menyukai rasa kopi tersebut, tetapi mereka berpikir bahwa
harga kopi tersebut terlalu mahal. Maka dengan segera pihak Starbucks
menurunkan harga, dan menjelang akhir hari semua komentar negatif telah
menghilang. Bagaimana jika menggunakan analisis tradisional?
Pemilihan Presiden
melalui analisis tweet