Anda di halaman 1dari 1

Renungan CITRA

(Yosua Bernardo Sihotang)

Senin, 27 Mei 2024


Bacaan 1 : 1 Ptr 1:3-9
Bacaan Injil : Mrk 10: 17-27
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan,
Pada hari ini kita akan merenungkan firman Tuhan dari Injil Markus 10:17- 27. Di
sini diceritakan pertemuan Yesus dengan seorang pemuda kaya. Dalam bacaan Injil
dikisahkan bahwa si pemuda kaya ini ingin masuk Kerajaan Allah dan ia sudah melakukan
semua taurat Musa. Setelah ia mengatakan itu Yesus memandang dia dan mengasihi dia, lalu
berkata kepadanya: "Satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah semua milikmu dan
berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga,
kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Mendengar perkataan itu, murunglah pemuda
itu lalu pergi dengan sedih, karena banyak hartanya.
Saudara-saudara, kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya mengikut Yesus
dengan sepenuh hati. Pemuda kaya ini tampaknya sudah mematuhi hukum Taurat dengan
baik, tetapi hatinya masih terikat pada harta duniawinya. Ia belum siap melepaskan miliknya
demi mengikut Yesus.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah siap untuk meninggalkan segala
kesibukan dan kenikmatan duniawi demi mengikut Kristus? Apakah Yesus sudah menjadi
yang terutama dalam hidup kita? Marilah kita introspeksi diri, apakah ada "harta" duniawi
yang masih menghalangi kita untuk sepenuhnya mengikut Sang Juru Selamat? Kita sering
jatuh pada pemikiran bahwa untuk bisa masuk ke kerajaan Allah itu harus melakukan hal-hal
yang luar biasa atau menakjubkan. Setelah melakukan semuanya itu kita sering merasa cukup
dan merasa layak untuk masuk kerajaan Allah. Karena itu, kita lupa akan diri kita sendiri.
Kita ingin menjadi malaikat padahal menjadi manusia saja belum berhasil. Hal demikianlah
yang dihadapi oleh pemuda dalam bacaan Injil hari ini.
Kiranya Roh Kudus membuka hati dan pikiran kita, agar kita dapat semakin setia
mengikut Kristus dalam segala situasi. Biarlah Dia yang menjadi harta kita yang paling
berharga, sumber sukacita dan pengharapan kita. Bagi Dialah kita rela melepaskan apapun
juga. Amin.
“Tuhan, ajari aku untuk selalu mampu mengikuti-Mu.” Amin.

Anda mungkin juga menyukai