PEMERINTAH KOTA SOLOK
DINAS KESEHATAN KOTA SOLOK
PUSKESMAS KTK
JkPandan Puti Kel. KTK Kec. Lubuk Sikarah Kota Solok
(Email puskesmashth4@gmall com
Kode Pos 27315
LAPORAN KEGIATAN
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BERBASIS PANGAN LOKAL BALITA
GIZI KURANG DAN IBU HAMIL KEK DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KTK
1. Pendahuluan
Masala gizi merupakan masalah yang ada di tiap-tiap negara, balk negara
miskin, negara berkembang dan negara maju. Negara miskin cenderung dengan
masalah gizi kurang, hubungan dengan penyakit infeksi dan negara maju
‘cenderung dengan masalah gizi lebih (Soekirman, 2000)
Saat ini di dalam era globalisasi dimana terjadi perubahan gaya hidup dan
pola makan, Indonesia menghadapi permasalahan gizi ganda. Di satu plhak
masalah gizi kurang yang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan
kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan, kurananya
pengetahuan masyarakat tentang gizi. Selain itu masalah gizi lebin yang
disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu disertai
dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi (Azrul,2004)
2. Latar Belakang
Pembangunan sumber daya manusia berkualitas merupakan amanat prioritas
pembangunan nasional. Status gizi yang baik merupakan salah satu faktor
penentu untuk keberhasilan pembangunan sumber daya manusia. Ibu hamil dan
Balita merupakan salah satu kelompok rawan gizi yang perlu mendapat perhatian
khusus, karena dampak jangka panjang yang ditimbulkan apabila mengalami
kekurangan gizi, Selain itu, usia balita merupakan periode pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat dan rawan terhadap kekurangan gizi, Begitu
pula dengan Ibu hamil, apabila Ibu hamil mengalami kekurangan gizi akan
mempengaruhi proses tumbuh kembang janin yang berisiko untuk melahirkan
bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) dan atau stunting.
Masalah gizi disebabkan oleh berbagai faktor. Kekurangan asupan nutrisi dan
atau seringnya tertular penyakit menjadi salah satu penyebab langsung terjadinya
masalah gizi. Pola asuh yang kurang tepat, kurangnya pengetahuan, sulitnya
akses ke pelayanan kesehatan, kondisi sosial ekonomi juga berpengaruh secara
tidak langsung terhadap akses makanan bergizi dan layanan kesehatanPidato Presiden pada Rapat Paripurna RAPBN 2018, tan
gal 16 Agustus
2017 dim
‘Bahwa Pemerintah Secara Konsisten
melakukan intervensi untuk mengurangi dampak kekurangan 9izi Kronis yang
Perakibat pada kegagalan dalam mencapai tinggi badan yang normal pada bayi
atau stunting, Kementerian Kesehatan Ri menyediakan pembiayaan untuk
Pelaksanaan kegiatan PMT berbahan pangan lokal melaluiDana Alokasi Khusus
(DAK) Non Fisik
beliau menyampakan
Hasil Riskesdas menunjukan bahwa 30.8% balita Indonesia Mengalami
Stunting dan sekitar 10.2% balita mengalami Gizi buruk (wasting). Sementara
angka prevalensi hasil SSG! tahun 2021 Provinsi Sumatera Barat dimana balita
yang mengalami stunting adalah 23.3%, wasting 7.4% dan Underweight 18.1%
Serta Prevalensi hasil SSGI Kota solok tahun 2021 dimana balita yang mengalami
Stunting 18.5%, wasting 8.8% dan underweight 15.9%.
Anak-anak yang
mengalami masalah gizi tersebut _memilik
Tesiko mengalami masalah
Pertumbuhan, perkembangan dan masalah Kesehatan lainnya disepanjang tahap
kehidupannya.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal merupakan
salah satu strategi penanganan masalah gizi pada Balita dan ibu hamil Kegiatan
PMT tersebut perlu disertai dengan edukasi gizi dan kesehatan untuk perubahan
Penlaku misalnya dengan dukungan pemberian ASI, edukasi dan konseling
Pemberian makan,kebersin anserta sanitasi untuk keluarga. Kegiatan PMT
berbahan pangan lokal diharapkan dapat mendorong kemandirian pangan dan
gizi keluarga secara berkelanjutan
Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk pencegahan dan pengendalian masalah gizi pada masyarakat
2, Tujuan khusus
a. Meningkatkan status gizi sasaran penerima PMT Lokal balita dari gizi
Kurang menjadi normal berdasarkan indek masa tubuh Berat badan
berdasarkan tinggi badan.
5. Meningkatkan status gizi sasaran penerima PMT Lokal ibu hamil dari
kondisi Kurang Energi Kronis menjadi normal KEK
¢. Memberikan edukasi pada sasaran pemerima PMT Lokal berat badan
balita dan3. Penyelengara Kegiatan
Penyelengaran Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan
lokal di dilakukan oleh kader Posyandy mulai dari pengolahan sampai
Pendistribusian yang di Pantau dan di awasi oleh petugas Gizi Puskesmas KTK.
No| Kegiatan Pokok ~ Rincian :
Pemberian Makanan | Pemberian Makanan Tambahan (PMT) |
Tambahan (PMT) berbahan berbahan pangan lokal Puskesmas
Pangan lokal KTK
4. Cara Melaksanakan Kegiatan
1, Semua sasaran penerima PMT Lokal, melalui kader sudah mendapat
kesepakatan atau izin dari orang tua balita maupun suami dari ibu Hamil
kek.
2. Sasaran penerima PMT Lokal berdasarkan hasil pengukuran bulan
September melalui pelaporan sigizi terpadu (ePPGBM Online) dengan
kategori balita dengan status gizi kurang dengan indeks BB/TB dan ibu
hamil KEK Lila < 23,5 cm,
3. Pengolahan dilakukan oleh petugas pengolah yang telah di tetapkan
Pengolahan makanan Balita dan ibu hamil di tempatkan pada satu dapur
yang sama, waktu pengolah dimulai jam 06.° s/d 08° Wib dan
dilanjutkan pendistribusian.
4, Pemesanan bahan dilakukan setiap hari oleh petugas Gizi Puskesmas
sesuai dengan kebutuhan sasaran dan berdasarkan siklus menu 10 hari
yang telah di tetapkan
5. Bahan di antar setiap harinya oleh rekanan ke dapur tempat pengolahan
dalam kondisi segar dan baik
6. Pemberian dilakukan setiap hari ke sasaran penerima PMT Lokal dengan
cara menjemput sendiri ke dapur PMT Pangan Lokal
7. Bagi yang tidak bisa menjemput disarankan dan disepakati bersama
sasaran dan Kader bahwa dilakukan goro penjemputan artinya dalam
seminggu itu: 3 hari sasaran yang menjemput, 2 hari kader posyandu
yang jemput dan 2 hari _ lagi pakai jasa antar sukarela
8 PMT lokal diberikan dalam bentuk kudapan jam 08.° Wib, bukan
penganti makanan pokok.
9. Setiap hari sabtu sasaran di berikan makanan lengkap sumber
karbohidrat (nasi)PEMERINTAH KOTA SOLOK
= DINAS KESEHATAN KOTA SOLOK
N PUSKESMAS KTK
vi Pandan Puti Kel. KTK Kec. Lubuk Sikarah Kota Solok
(Email puskesmasktk4@gmail. com
15 > Telp (0755)22324
.
Kode Po:
DOKUMENTAS! KEGIATAN
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BERBASIS PANGAN LOKAL IBU
HAMIL KEK PERIODE 2 S.D 16 OKTOBER 2023,