1. Kegiatan Rutin
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler dan terus
menerus di sekolah. Tujuannya untuk membiasakan siswa melakukan
sesuatu dengan baik.
3. Kegiatan Terprogram
Kegiatan Terprogram ialah kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap
disesuaikan dengan kalender pendidikan atau jadwal yang telah
ditetapkan. Membiasakan kegiatan ini artinya membiasakan siswa dan
personil sekolah aktif dalam melaksanakan kegiatan sekolah sesuai
dengan kemampuan dan bidang masing-masing.
Contoh :
Kegiatan memperingati hari-hari besar nasional
Kegiatan Karyawisata
Kegiatan rutin pembiasaan
Kegiatan ini dilakukan setiap hari sekolah sebelum pembelajaran
dimulai.Tujuannya adalah untuk membiasakan diri dan meningkatkan
kedisiplinan siswa.
4. Kegiatan Keteladanan
Kegiatan Keteladanan, yaitu kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari
yang dapat dijadikan contoh
Contoh:
Membiasakan berpakaian rapi
Mebiasakan datang tepat waktu
Membiasakan berbahasa dengan baik
Membiasakan rajin membaca
Membiasakan bersikap ramah
NIP. 196508071986102005
Hari Keseluruhan (HK) – (Hari Libur + agenda pendidikan yang ditetapkan) = Hari Efektif (HE)
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam analisis alokasi waktu oleh guru adalah sebagai berikut.
1. Penentuan jumlah minggu pada bulan dalam semester/ tahun pelajaran melihat kalender umum.
2. Penentuan jumlah minggu yang efekttif dan tidak efektif pada setiap bulan dalam semester/tahun
pelajaran dengan melihat kalender pendidikan.
3. Penyebaran jumlah jam pelajaran pada setiap unit pelajaran yang telah dipetakan sebelumnya.
4. Pengalokasian jam pelajaran untuk ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir
semester.
5. Pembagian jumlah waktu/ jam pelajaran efektif dalam 1 tahun/semester kesemuan unit secara
proposional dan semua jenis ulangan.
Untuk mendistribusikan alokasi waktu kita harus memahami penentuan pekan efektif melalui
hari efektif yang telah ditentukan atau kita harus menentukan pekanan efektif dengan cara “pekan
keseluruhan – pekan tidak efektif = pekan efektif”. Setelah itu distribusikan jumlah pekan efektif ke
dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran selama semester berjalan yang mencakup tatap muka,
ulangan harian,uts, uas, remidi.
Contoh :
1. Banyak pekan
1 Juli 3 6
2 Agustus 4 8
3 September 5 10
1 minggu= 2JP
4 Oktober 4 8 (1x
Pert=35menit)
5 November 4 8
6 Desember 5 10
Jumlah 25 50
1 Juli 2 4
2 Agustus 3 6
3 September 3 6
PMB, MOS,
4 Oktober 0 0
Libur puasa, dll.
5 November 0 0
6 Desember 1 2
Jumlah 9 18
3. Pekan efektif
1 Tatap muka 12 24
2 Ulangan harian 2 4
3 UTs 1 2
4 UAS 1 2
Jumlah 16 32
Secara rinci kriteria pemilihan materi ajar atau sumber belajar perlu memperhatikan prinsip-
prinsip sebagai berikut :
1. Relevansi
Relevansi bermakna bahwa materi yang disampaikan relevan dengan standard kompetensi dasar
sebagai pengejawantahan kurikulum. Pada kompetensi dasar tersirat konsep yang harus diajarkan
dan karakteristik konsepnya. Jika konsep merujuk pada jenis konsep tentu diperlukan strategi
pengajaran spesifik sebaiknya siswa diberikan fakta-fakta konkrit kemudian sisiwa dapat membantu
inferensi dari interaksi fakta-fakta yang dikemukakan oleh guru.
2. Konsistensi/Keajegan
Materi pelajaran harus memiliki keajegan hal ini dikaitkan dengan prinsip bahwa materi yang
diajarkan sesuai dengan keluasan kompetensi dasarnya. Jika pada kompetensi dasar pada pelajaran
Aqidah Akhlak di MI kelas 1 tercantum kalimat "Memiliki perilaku adab belajar dan bermain,
memahami perilaku adab belajar dan bermain, menunjukkan adab belajar dan bermain secara
Islami." maka materi yang diajarkan harus meliputi pembahasan mengenai adan belajar dan bermain
secara Islami.
3. Kecukupan
Prinsip kecukupan berarti bahwa materi yang diajarkan tidak boleh terlalu dalam ataupun terlalu
sedikit. Materi ajar yang disampaikan harus cukup memadai untuk membantu siswa mencapai
kompetensi dasarnya.