Anda di halaman 1dari 7

KEAMANAN INFORMASI DALAM ERA DIGITAL

TANTANGAN DAN SOLUSI DALAM JURUSAN


INFORMATIKA
Muh. Fauzan Al Anshory1, Muh. Junardi2, Muh. Arhan Ramadhan3, Asraf Rabbani4, Rahmat Hidayah5

Email:
muhammadfauzanalanshory@gmail.com
muh.junardi@gmail.com
arhanramadan234@gmail.com
rahmathidayah001005@gmail.com
asrafrabbani1234@gmail.com

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA PALU


PROGRAM STUDI S1 INFORMATIKA
PALU 2023

ABSTRAK
Keamanan Informasi Dalam Era Digital Saat Ini masih sering di pandang sebelah mata oleh
beberapa pihak, Hal tersebut dapat mengakibatkan Banyak kerugian bagi seseorang, Lembaga
Swasta dan Lembaga Pemerintahan. Data dan Informasi Yang di salah gunakan tersebut biasanya
akan di di perjual-belikan di Dark-Web. Hal paling mengerikan adalah ketika data dan informasi
tersebut di pakai mengatas-namakan seseorang atau pihak yang datanya telah di curi untuk
melakukan tindakan kriminalitas. Jurusan Informatika Hadir untuk meng-edukasi dan memberikan
pengetahuan betapa pentingnya sebuah data dan informasi serta cara mengamankan sebuah data
dan informasi di era digital.

Kata Kunci: Keamanan Informasi,Era Digital, Jurusan Informatika


PENDAHULUAN
Keamanan informasi di era digital semakin krusial seiring pertumbuhan
teknologi informasi dan ketergantungan yang semakin besar pada sistem
komputer dan jaringan. Dalam pandangan Bruce Schneier, seorang pakar
keamanan komputer terkemuka, ia menekankan bahwa kerahasiaan data dan
integritas informasi adalah fondasi utama untuk melindungi pengguna dari
ancaman siber yang berkembang. Schneier juga menyoroti pentingnya
pengawasan dan respons yang cepat dalam menghadapi ancaman yang terus
berubah.
Keamanan Informasi merupakan suatu bentuk perlindungan terhadap
informasi dan unsur-unsur penting yang ada di dalamnya seperti kerahasiaan ,
integritas, dan ketersediaan tidak terkecuali sistem dan hardware untuk
menyimpan dan mengirim informasi tersebut (Whitman dan Mattord, 2010).
Keamanan Informasi secara tidak langsung memastikan kelangsungan bisnis,
mengurangi risiko yang muncul, dan memungkinkan anda mengoptimalkan laba
atas investasi (Puriwigati dan Buana, 2020). Dimensi atau indikator keamanan
informasi terdapat empat definisi privasi informasi yaitu privasi sebagai hak asasi
manusia, privasi sebagai komoditas, privasi sebagai keadaan akses terbatas, dan
privasi sebagai kemampuan untuk mengendalikan informasi tentang diri sendiri
(Smith et al., 2011). Keamanan informasi adalah penjagaan informasi dari seluruh
ancaman yang mungkin terjadi dalam upaya untuk memastikan atau menjamin
kelangsungan bisnis, meminimalisir risiko bisnis (ISO/IEC 27001,2005).
Keamanan Informasi merupakan suatu pendekatan yang sangat penting
dalam era digital saat ini, yang bertujuan utama untuk melindungi aset informasi
dari berbagai potensi ancaman yang dapat merugikan suatu entitas. Poin utama
dari konsep Keamanan Informasi adalah mencegah, mendeteksi, dan merespons
terhadap risiko-risiko yang dapat mengancam kerahasiaan, integritas, dan
ketersediaan informasi. Upaya perlindungan ini mencakup penerapan kebijakan,
prosedur, teknologi, dan pelatihan sumber daya manusia agar dapat
mengidentifikasi serta mengatasi berbagai jenis serangan siber, pelanggaran
keamanan, dan potensi kerugian lainnya. Dengan memahami bahwa informasi
merupakan aset yang sangat berharga, Keamanan Informasi menjadi landasan
yang krusial dalam mengamankan operasional organisasi dan memastikan
keberlanjutan serta keandalan sistem informasi di tengah lingkungan yang selalu
berkembang dan berubah.
Berdasarkan website resmi Microsoft Security, Keamanan informasi adalah
sekumpulan prosedur dan alat keamanan yang secara luas melindungi informasi
perusahaan sensitif dari penyalahgunaan, akses tidak sah, gangguan, atau
penghancuran. Keamanan Informasi mencakup keamanan fisik dan lingkungan,
kontrol akses, dan keamanan cyber. Hal ini sering kali mencakup teknologi seperti
broker keamanan akses cloud (CASB), alat penipuan, deteksi dan respon titik
akhir (EDR), dan pengujian keamanan untuk DevOps (DevSecOps), di antara
yang lain. Elemen utama keamanan informasi terdiri dari berbagai alat , solusi,
dan proses keamanan yang menjaga informasi perusahaan tetap aman di seluruh
perangkat dan lokasi, yang membantu melindungi dari serangan cyber atau
kejadian mengganggu lainnya.

PEMBAHASAN
Keamanan informasi digital adalah konsep dan praktik untuk
melindungi data dari akses yang tidak sah, penggunaan yang tidak sah,
atau modifikasi yang tidak diizinkan. Di era di mana teknologi digital
memainkan peran sentral dalam hampir setiap aspek kehidupan kita,
pentingnya menjaga keamanan informasi tidak bisa diabaikan. Ini
melibatkan perlindungan terhadap data yang disimpan, diproses, atau
ditransmisikan melalui sistem komputer dan jaringan. Pada bagian ini akan
di uraikan pembahasan mengenai Komponen Keamanan Informasi,
Pendekatan Untuk Meningkatkan Keamanan Informasi, Serta Tantangan
dalam Keamanan Informasi .

A. Komponen Keamanan Informasi


Demi Menjamin agar keamanan informasi tidak bocor terdapat
Beberapa hal yang patut di perhatikan, berikut ini hal-hal yang harus di
perhatikan dalam menjaga Keamanan Informasi Digital:

1. Kerahasiaan (Confidentiality)
Menjamin bahwa informasi hanya dapat diakses oleh pihak yang
berwenang. Teknik enkripsi digunakan untuk melindungi data agar
hanya dapat dibaca oleh penerima yang sah.

2. Integritas (Integrity)
Menjaga keaslian dan keotentikan data. Ini memastikan bahwa data
tidak dimanipulasi atau diubah secara tidak sah selama penyimpanan,
pengolahan, atau transmisi.

3. Ketersediaan (Availability)
Memastikan bahwa informasi tersedia untuk digunakan oleh pihak
yang berwenang ketika dibutuhkan. Ini melibatkan upaya untuk
mencegah serangan atau gangguan yang dapat menghambat akses ke
data.

4. Otentikasi (Authentication)
Proses verifikasi identitas individu atau entitas yang ingin
mengakses sistem atau data. Ini termasuk penggunaan kata sandi,
token keamanan, atau mekanisme otentikasi lainnya.

5. Otorisasi (Authorization)
Menentukan hak akses individu atau sistem ke data dan sumber
daya berdasarkan identifikasi yang sah. Ini memastikan bahwa hanya
pihak yang berwenang yang memiliki akses ke informasi tersebut.

B. Pendekatan untuk Meningkatkan Keamanan Informasi


Tentunya dalam meningkatkan Keamanan Informasi perlu adanya
pendekatan, Beberapa contoh pendekatan dalam meningkatkan keamanan
informasi yaitu:
1. Kebijakan Keamanan
Pengembangan dan penerapan kebijakan yang jelas mengenai
keamanan informasi untuk mengatur penggunaan sistem dan
perlindungan data.

2. Pendidikan dan Pelatihan


Melakukan pelatihan kepada staf dan pengguna akhir untuk
meningkatkan kesadaran akan ancaman keamanan serta memastikan
praktik keamanan yang tepat.

3. Penggunaan Teknologi Keamanan


Investasi dalam perangkat lunak keamanan, firewale, enkripsi,
antivirus, dan alat perlindungan lainnya untuk mencegah atau
mendeteksi serangan keamanan.

4. Manajemen Risiko
Identifikasi, evaluasi, dan pengelolaan risiko terkait keamanan
informasi untuk meminimalkan potensi kerugian atau dampak dari
serangan.

5. Pemantauan dan Respons Keamanan


Melakukan pemantauan aktif terhadap ancaman keamanan serta
memiliki rencana tanggap darurat yang siap digunakan jika terjadi
insiden keamanan.

C. Tantangan dalam Keamanan Informasi


Dalam mewujudkan sesuatu tentunya pasti ada tantangan tersendiri,
Berikut ini merupakan tantangan dalam mewujudkan Keamanan Informasi
Digital:
1. Evolusi Ancaman
Ancaman keamanan terus berkembang seiring dengan perkembangan
teknologi baru. Serangan siber yang lebih canggih dan kompleks terus
muncul.

2. Kekurangan Sumber Daya


Keterbatasan dana, personel, atau teknologi sering menjadi hambatan
bagi organisasi untuk menghadapi ancaman keamanan.

3. Kepatuhan Hukum
Menjaga kepatuhan terhadap peraturan dan hukum terkait keamanan
informasi sering kali menjadi tantangan, terutama dengan regulasi
yang terus berkembang.

4. Faktor Manusia
Pengguna yang tidak menyadari atau kelalaian dalam mengikuti
prosedur keamanan bisa menjadi celah bagi ancaman keamanan.

Melindungi informasi digital memerlukan pendekatan holistik yang


mencakup aspek teknis dan non-teknis. Dengan menerapkan strategi
keamanan yang komprehensif dan terus menerus memperbarui praktik
keamanan sesuai dengan perkembangan teknologi dan ancaman,
organisasi dapat lebih efektif dalam menjaga keamanan informasi mereka.

SIMPULAN
Keamanan informasi di era digital menjadi esensial karena pentingnya
melindungi informasi dan data dari serangan digital yang dapat merugikan
individu, organisasi, dan pemerintahan. Hal ini menggarisbawahi pentingnya
menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data, serta memastikan
otentikasi yang kuat dan manajemen risiko yang efektif. Ada beberapa aspek
penting dalam menjaga keamanan informasi, mulai dari kebijakan yang jelas,
pendidikan dan pelatihan kepada pengguna, penggunaan teknologi keamanan
yang tepat, manajemen risiko, hingga pemantauan dan respons keamanan yang
cepat terhadap ancaman. Tantangan dalam keamanan informasi meliputi evolusi
ancaman yang terus berkembang, keterbatasan sumber daya, kepatuhan terhadap
peraturan, serta faktor manusia seperti kesadaran dan ketaatan pengguna terhadap
prosedur keamanan. Melindungi informasi digital memerlukan pendekatan
holistik yang mencakup aspek teknis dan non-teknis. Dengan konsistensi
menerapkan strategi keamanan yang komprehensif, adaptif terhadap
perkembangan teknologi dan ancaman, organisasi dapat memperkuat
perlindungan terhadap informasi mereka dalam era digital yang dinamis. Penting
untuk terus mengembangkan pemahaman, kebijakan, serta teknologi yang mampu
menjaga keamanan informasi guna meminimalkan risiko dan mengoptimalkan
perlindungan terhadap data penting di tengah perubahan dan kompleksitas
lingkungan digital saat ini.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.microsoft.com/id-id/security/business.security-101/what-is-
information-security-infosec
https://dinastirev.org/JEMSI/article/view/992/626
https://www.netacad.com/
https://doi.org/10.31933/jemsi.v3i5
https://chat.openai.com/c/79b79e50-9719-4711-9007-508c8404bf7b

Anda mungkin juga menyukai