Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

OVERHAUL MESIN BENSIN MOBIL MITSUBISHI LANCER SL


DI BENGKEL WAGIYO MOBIL
JL. Raya Sikayu Comal Pemalang

Disusun Oleh :
Nama : Yusuf Maulana Abdillah
NISN : 0064611500
Kelas : XII TO 3

TEKNIK OTOMOTIF
SMK NEGERI 1 AMPELGADING
TAHUN 2024
PENGESAHAN

Laporan Praktek Kerja Lapangan dengan judul “ OVERHAUL MESIN BENSIN


MOBIL MITSUBISHI LANCER SL “ di Bengkel Wagiyo Mobil telah disetujui oleh
Pembimbing Laporan dan disahkan oleh Kepala SMK N 1 Ampelgading pada :

Hari :
Tanggal :

Menyetujui,

Kakom. Keahlian TKRO Pembimbing Laporan PKL


SMK N 1 Ampelgading SMK N 1 Ampelgading

M.Kusen , S.Pd Sri Murdiyati, S.Pd


NIP : 197309142014061004 NIP : 19…………………

Mengesahkan,

Kepala SMK N 1 Ampelgading

Drs.Dihan Narso , M.Pd


NIP : 196703241994121001
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan


kehadirat Allah Subhanahu wa Taala, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja
Industri (Prakerin) ini dengan baik.
SMK Negeri 1 Ampelgading merupakan sebuah Sekolah Menengah Kejuruan
yang menerapkan program Praktik Kerja Industri (Prakerin), sebagai sebuah wujud
pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda, sesuai dengan Kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) yang telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan
Nasional.
Dengan diselenggarakannya Prakerin di Dunia Usaha / Dunia Industri,
diharapkan mampu meningkatkan keahlian dan profesionalisme siswa sesuai
dengan tuntutan dan kebutuhan Dunia Usaha / Dunia Industri. Selain itu, siswa juga
diharapkan akan memiliki etos kerja yang tinggi, yang meliputi kemampuan,
kedisiplinan, motivasi, inisiatif, dan kreatifitas dalam bekerja, sehingga akan
menghasilkan produk yang berkualitas.
Dalam penyusunan Laporan Prakerin ini banyak pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Dihan Narso, M.Pd Selaku Kepala SMK Negeri 1 Ampelgading.
2. Bapak M. Kusen,S.Pd selaku Kepala Program Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan Otomotif SMK Negeri 1 Ampelgading.
3. Ibu Sri Murdiyati, S.Pd selaku pembimbing Laporan Prakerin SMK Negeri 1
Ampelgading
4. Bapak Abdu Somat selaku pembimbing industri.
5. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu
penulis dalam pembuatan dan penyusunan Laporan Prakerin.
Penulis menyadari bahwa pembuatan dan penyusunan Laporan Prakerin ini masih
terdapat kekurangan-kekurangan dan belum sempurna, oleh karena itu segala kritik
dan saran penulis harapkan demi kesempurnaan Laporan Prakerin ini.

Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan SMK/MAK
C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan

BAB II PELAKSANAAN PKL


A. Profil Dunia Kerja Tempat Praktik Kerja Lapangan
B. Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka pembangunan dan peningkatan kegiatan siswa di masyarakat
perlu adanya suatu kegiatan terencana yang bertujuan untuk melatih dan mendidik
siswa sebagai insan sekolah dan warga masyarakat yang terampil dan berkualitas.
Kegiatan yang dilakukan oleh sekolah kejuruan ini dilaksanakan untuk menunjang
keberhasilan siswa pada akhir tahun pembelajaran.
Praktek Industri (Prakerin) merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh
semua sekolah kejuruan khususnya tingkat SMK, untuk mengenalkan pada setiap
siswanya bagaimana rasanya, caranya mengenal dunia luar (dunia usaha) dan juga
untuk menambah pengalaman khususnya SMK Negeri 1 Ampelgading, dimana
selama ini siswa yang melakukan pembelajaran praktek-praktek dengan skala yang
kecil, hal itu membuat siswa merasa bosan dengan itu saja yang mereka lihat dan
lakukan setiap harinya.

Untuk mengatasi hal itulah maka SMK Negeri 1 Ampelgading melaksanakan


program Praktek Industri (Prakerin). Dengan diadakannya program seperti ini dapat
membuat siswa yang dididik akan merasa senang dan juga menambah
pengetahuan mereka. Selain mereka dapat mengasah kemampuan yang mereka
pelajari selama ini di sekolah, mereka juga dapat mengenal dunia usaha atau
lembaga di tempat mereka magang.

Praktek Industri (Prakerin) adalah kegiatan kerja siswa pada suatu lokasi dan
waktu tertentu. Dalam Praktek Industri (Prakerin), siswa dituntut agar tidak
kaku/gugup dalam menghadapi ujian teori dan ujian praktek yang diperoleh di
sekolah selama dalam waktu setahun pertama, tetapi siswa juga dituntut belajar dari
pengalaman selama praktek industri di tempat praktek dan disesuaikan dengan
waktu yang sudah ditetapkan.
Tanpa adanya Praktek Industri (Prakerin), sulit bagi siswa untuk dapat terjun
langsung ke dunia usaha maupun dunia industri. Oleh karena itu, siswa perlu
menggali hal-hal yang beru dan menuangkan ilmu yang didapat selama di bangku
sekolah. Semoga dengan diadakannya program ini pendidikan di negara kita akan
semakin maju dan berkembang khususnya dibidang sekolah kejuruan.

B. Tujuan Praktek Industri (Prakerin)


Adapun tujuan dari praktek industri ini adalah untuk :
1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali hal-hal yang baru di
dunia usaha atau di dunia industri dan meningkatkan ilmu baik teori maupun
praktik yang diterima di bangku sekolah.
2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk dapat menyesuaikan diri dan
beradaptasi dengan lingkungan kerja selama melaksanakan praktek industri.
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi siswa tentang ilmu yang didapat atau
diperoleh di sekolah dan selama praktek di dunia usaha.
4. Memberikan dan menetapkan sikap profesional dan keterampilan serta bekal
untuk memasuki lingkungan kerja.
C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan

Manfaat bagi peserta didik

1. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di sekolah.


2. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa pengalaman
kerja langsung (real) dalam rangka menanamkan iklim kerja positif yang
berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
3. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat menanamkan etos
kerja yang tinggi.
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian yang
dipelajari.
5. Mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bimbingan/arahan
pembimbing industri dan dapat berkontribusi kepada dunia kerja.
Manfaat bagi sekolah

1. Terjalinnya hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara sekolah


dengan IDUKA
2. Meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja selama Praktik
Kerja Lapangan.
3. Mengembangkan program sekolah melalui sinkronisasi kurikulum, proses
pembelajaran, teaching factory, dan pengembangan sarana dan prasarana
praktik berdasarkan hasil pengamatan di tempat Praktik Kerja Lapangan.
4. Meningkatkan kualitas lulusan.
BAB II

PELAKSANAAN PKL

A. Profil Dunia Kerja Tempat Praktik Kerja Lapangan


Nama Dunia Usaha / Industri : Bengkel Wagiyo
Alamat : Sikayu Comal
Nama Pemilik : Bp. Wagiyo
Nomor Telepon : …………………
Tahun Berdiri : …………………
Bidang Pekerjaan : …………………
Foto Bengkel :

Gambar Bengkel Tampak Depan


Gambar Siswa PKL

Personil : Ambon dan Somad


Denah : ……………………..
Layout : ……………………..

Layanan Jasa : Tune Up,Servis Berkala,Overhaul dll


Jam Kerja :
Keunggulan Bengkel :

Market :
B. Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
1. Trouble Shooting
No Gangguan / Gejala Penyebab Keterangan
Konsumsi BBM Boros Gaya Mengemudi yang agresif, Perbaikan
1
Mengemudi dengan kecepatan Tinggi
Kompresi Mesin Masuk Ketika mesin dihidupkan akan telihat Perbaikan
2
Ke Radiator muncrat keluar cairan radiatornya
Suhu Mesin Meningkat Adanya Kebocoran Radiator Perbaikan
3
( Overheat )
2. Pembongkaran
Proses overhaul dilakukan dengan membongkar seluruh mekanisme
komponen mesin, hal tersebut dilakukan guna mengetahui kondisi komponen-
komponen didalamnya, serta untuk menganalisa kerusakan yang terjadi
didalam mekanisme tersebut. Adapun proses yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
Sebelum melakukan pembongkaran, untuk mempermudah pekerjaan
seluruh komponen engine di angkat dari engine bay. Proses yang dilakukan
sebelum mengeluarkan mesin yaitu :
1) Mengeluarkan mesin dari engine bay
a. Meguras air pendingin mesin.
b. Melepaskan kabel tegangan tinggi dari busi.
c. Melepaskan busi.
d. Lepaskan selang bahan bakar dan selang vakum.
e. Melepasakan selang PVC dari tutup kepala silinder di lepas, 8 baut
pengikat exhaust manifold.
f. Melepaskan selang bypass air.
g. Melepaskan belt alternator, kompresor dan kipas radiator.
h. Melepaskan 2 buah baut pengikat engine pada engine mounting.
i. Memasangkan tali mengitari mesin agar saat di angkat beban tali tidak
tertuju pada satu titik

Gambar 3.1 Mengeluarkan mesin dari engine bay


Setelah mesin di keluarkan dari engine bay proses selanjutnya yaitu
melakukan pembongkaran selanjutnya yang meliputi mekanisme katup, kepala
silinder, mekanisme engkol, dan blok silinder.

Gambar 3.2 Mesin Mitsubishi 4G33


2) Membongkar timing belt.
a. Jika pully pompa air, tali kipas, alternator dan kompresor sudah di
lepaskan sabuknya, langkah selanjutnya,
b. Melepaskan 4 baut pully kemudian melepaskan pully.
c. Melepaskan dudukan fan radiator.
d. Membuka cover timing belt bagian atas dan juga bawah.
e. Mengendorkan baut tensioner timing belt
f. Melepaskan timing belt dari camshaft sprocket, oil pump sprocket
dan crankshaft sprocket.

3) Membongkar kepala silinder dan mekanisme katup.


a. Membuka rockr cover. Dengan melepaskan 2 buah baut yang
mengikatnya. Saat mengangkat hati-hati karena gasket yang
digunakan untuk mencegah keluarnya oli dari mekanisme katup.
b. Membuka baut rocker arm and shafts yang berjumlah 10 buah
dengan menggunakan kunci shock untuk mencegah rusaknya baut.

Gambar 3.3 Membuka baut rockr arm


c. Melepaskan camshaft dari dudukannya.
Gambar 3.4 Melepaskan Camshaft
d. Secara merata baut-baut pengikat kepala silinder dikendorkan dan
dilepas dalam beberapa tahap, untuk mencegah kebengkokan atau
keretakan pada kepala silinder. Kemudian kepala silinder
diturunkan
dengan hati-hati.
e. Untuk melepas katup-katup digunakan valve spring compressor
kemudian menyusun pegas katup, dudukan katup, penahan katup
dan katup secara berurutan untuk mencegah tertukarnya
komponen.

4) Membongkar blok silinder dan mekanisme engkol.


a. Mengeluarkan oli yang ada dalam mesin melalui baut pembuangan
yang ada di bak oli.
b. Membuka bak oli / oil pan.
c. Membongkar blok silinder dilakukan setelah hampir keseluruhan
sistem dibongkar. Pertama flywhell dilepas,
d. Baut penahan oil seal belakang dan gasketnya dilepas.
e. Melepas connecting rod cap dan bantalannya.
f. Piston di tekan dan connecting rod keluar dari silinder, kemudian
piston, connecting rod, connecting rod cap dan bantalannya disusun
secara berurutan.
g. Piston ring di lepas untuk dilakukan pengecekan.
h. Snapring pada piston pin dilepas, kemudian piston pin, torak dan
connecting road.
i. 10 baut main bearing cap dikendorkan dan dilepas secara merata
dan
bertahap, kemudian main bearing cap dan bantalan crankshaft
bagian bawah dilepas. Kemudian disusun dengan urutan yang benar
untuk menghindari komponen yang tertukar.
j. Crankshaft dikeluarkan dari blok silinder dan bantalan crankshaft
bagian atas bersama trust washer atas dilepas, kemudian disusun
dengan urutan yang benar atau di beri tanda untuk mengindarkan
kompenennya tertukar.

2.1 Membersihkan Komponen.

Proses ini meliputi seluruh komponen yang telah di bongkar


menggunakan bensin ataupun campuran dari solar dan detergent sebagai
pelarut kotoran, disikat menggunakan sikat yang sedikit keras. Untuk
membersihkan material gasket menggunakan scrap dan untuk material
karbon yang terdapat pada ruang bakar, piston dan katup-katup dapat dikikis
menggunakan sikat kawat. Dalam proses pembersihan menggunakan sikat
kawat harus berhati-hati agar komponen tidak rusak atau cacat karene terlalu
keras saat menggunakan sikat kawat.
Gambar 3.5 Membersihkan komponen yang telah di bongkar.
3. Melakukan Pemeriksaan dan Pengukuran.
Proses pemeriksaan dan analisa meliputi mekanisme katup, kepala
silinder,mekanisme engkol dan blok silinder. Pemeriksaan menggunakan
buku panduaan manual book Mitsubishi Engine 4G3-Series.

1) Pemeriksaan dan pengukuran mekanisme katup.


Pemeriksaan mekanisme katup bertujuan untuk menghindari bocornya
kompresi, bagian-bagian yang di periksa adalah sebagai berikut :
a. Memeriksa tonjolan nok pada camshaft. (STD in: 36,36mm-35,86 mm
dan ex: 36,41-35,91 mm)

Gambar 3.6 memeriksa tonjolan nok


- Hasil Pengukuran

Tabel 3.1 Hasil pengukuran tonjolan nok


b. Mengukur diameter jurnal camshaft.

Gambar 3.7 Mengukur Diameter Jurnal Camshaft


- Hasil Pengukuran :
Jurnal camshaft nomor 1 : 40,25 mm

Jurnal camshaft nomor 2 :40,22 mm

Jurnal camshaft nomor 3 :40,32 mm

Jurnal camshaft nomor 4 :40,25 mm

c. Sebelum katup-katup dibongkar, dilakukan pemeriksaan kebocoran


dengan cara mengisi masing-masing ruang bakar dengan
menggunakan bensin untuk memastikan apakah ada kebocoran atau
tidak.
Gambar 3.8 Pemeriksaan Kebocoran

- Hasil pemeriksaan :
Terjadi kebocoran ditiap-tiap ruang bakar melalului katup in dan ex.

d. Memeriksa ketebalan margin kepala katup (STD in :1.5 - 1.0 mm dan


ex:1.5 – 1.0

Gambar 3.9 Pemeriksaan Margin Katup


- Hasil ukur :
in : No.1 : 1,2 mm ex : No.1 : 1,3 mm
No.2 : 1,2mm No.2 : 1,2 mm
No.3 : 1.3 mm No.3 : 1,2 mm
No.4 : 1,2 mm No.4 : 1,3 mm
e. Pemeriksaan roda gigi atau sprocket dari kemungkinan aus atau
giginya rusak
- Hasil pemeriksaan :
Roda gigi tidak ada yang mengalami keausan maupun
kerusakan.
2) Pemeriksaan kepala silinder.
Pemeriksaan kepala silinder bertujuan untuk mengetahui kondisi kepala
silinder dan juga membersihkan water jacket.
a. Pemeriksaan visual kepala silinder.

Gambar 3.1 Kepala Silinder


- Hasil pemeriksaan :
Terdapat sedikit goresan pada permukaan kepala silinder dan
water jacket yang sudah keropos.
b. Pemeriksaan kerataan kepala silinder

Gambar 3.2 Pemeriksaan Kepala


- Hasil Pemeriksaan : Kepala silinder dalam kondisi baik.
3) Pemeriksaan dan pengukuran mekanisme engkol.
1. Mengukur diameter torak apakah masih standar atau sudah oversize.
(STD : 72,97mm-73,00mm)

Gambar 3.3 Mengukur Diameter Torak


- Hasil pengukuran :
Piston no. 1 : 73,25 mm
Piston no. 2 : 73,22 mm
Piston no. 3 : 73,25 mm
Piston no. 4 : 73,23 mm

2. Mengukur ring piston apakah masih baik atau tidak. (STD : celah
piston no 1: 0.03 – 0.09mm)

Gambar 3.4 Pemeriksaan Ring Piston

- Hasil pemeriksaan : 0.15 mm


3. Mengukur diameter jurnal poros engkol. (STD : 57,0mm)
Gambar 3.5 Pengukuran Diameter Poros Engkol

- Hasil pengukuran :
Tabel 3.2 Hasil pengukuran main jurnal.

4. Mengukur diameter crank pin poros engkol. (STD diameter crank pin
45,0 mm)

Gambar 3.6 Ukuran Diameter crank pin


- Hasil pengukuran :
Tabel 3.3 Hasil pengukuran crank pin poros engkol.
5. Memeriksa bantalan main jurnal dan crank pin poros engkol.

Gambar 3.7. Bantalan main jurnal dan crank pin.

4) Pemeriksaan dan Pengukuran Blok Silinder


1. Pemeriksaan Secara Visual.

Gambar 3.8 Blok Silinder.


- Hasil Pemeriksaan
Blok silinder dalam kondisi prima dan tidak mengalami kerusakan
yang membutuhkan perbaikan,hanya membutuhkan perawatan
untuk membersihkan water jacket.
2. Mengukur keovalan dan ketirusan lubang silinder menurut arah aksial
dan arah dorong di bagian atas, tengah dan bawah menggunakan
cylinder bore gauge (ukuran lubang standar – mm).

Gambar 3.9 Pengukuran Blok Silinder

- Hasil Pengukuran
Tabel 3.4 Hasil pengukuran silinder 1 (mm)
Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Silinder 2 (mm)
Tabel 3.6 Hasil Pengukuran Silinder 3 (mm)
Tabel 3.7 Hasil Pengukuran Silinder 4 (mm)
5) Pemeriksaan sistem pelumasan dan pengukuran pompa oli tipe
trochoid.
a. Pemeriksaan visual Carter / oil pan.

Gambar 3.10 Kondisi oil pan.


- Hasil pemeriksaan : Kondisi oil pan tidak mengalami
kebocoran.
b. Pemeriksaan celah driven rotor dengan body pompa oli. (STD 0.10-
0.16mm)
Gambar 3.11 Pemeriksaan pompa

- Hasil pemeriksaan : 0.20 mm

3.1 Perbaikan dan Penggantian Komponen.


Setelah dilakukan pemeriksaan dan pengukuran hal selanjutnya yang
dilakukan adalah mengganti komponen yang sudah melebihi batas limit
ukuran standar. Komponen yang harus di ganti dan diperbaiki adalah :
Penggantian gasket full , Penggantian Ring Piston , Mengganti
Bantalan main jurnal dan crank pin, Mengganti pompa oli, Perbaikan pada
poros engkol. Proses perbaikan dan penggantian komponen-komponen
diatas akan dirincikan sebagai berikut:
a. Penggantian gasket full.
Proses ini dilakukan bersamaan saat perakitan, semua gasket dan seal
yang tidak bisa dipakai lagi diganti. Dalam pemasangannya gasket harus
sesuai posisinya, tidak boleh terbalik atau sampai menutupi saluran-
saluran
tertentu.
Gambar 3.12 full Gasket Mitsubishi 4G33

b. Mengganti Bantalan main jurnal dan crank pin.


Proses ini dilakukan di bengkel bubut karena bukan konsentrasi otomotif,
penggantian bantalan main jurnal dengan dilakukan undersize ukuran 75.

Gambar 3.13 Bantalan main jurnal


c. Penggantian ring piston.
Penggantian ring piston diharuskan karena celah clereance ring piston
dengan dinding blok silinder sudah melebihi standar yang telah ditetapkan
dan akan mengakibatkan kebocoran kompresi serta tenaga yang di
hasilkan oleh mesin menjadi tidak maksimal.
d. Mengganti pompa oli.
Penggantian pompa oli dilakukan karena kondisi pompa oli sudah
mengalami keausan di kedua komponenya yang menyebabkan pompa oli
tidak bisa memompa oli secara maksimal ke seluruh komponen engine
dan menyebabkan beberapa komponen engine mengalami keausan. Pada
perbaikan pompa oli yang di ganti hanya di driven rotor dan drive rotor nya
saja tanpa mengganti case.

Gambar 3.14 Penggantian driven rotor dan drive rotor.

e. Perbaikan pada poros engkol.


Perbaikan poros engkol dilakukan di bengkel bubut dengan cara
membubut crank pin dan main jurnal poros engkol sesuai dengan ukuran
bantalannya yaitu undersize 75. Pada proses ini harus dilakukan oleh
orang yang berpengalaman karena pada saat dilakukan pemasangan
tidak boleh terlalu rapat dan tidak boleh terlalu longgar.
Gambar 3.15 Poros Engkol.

4. Perakitan dan Pemasangan


A. Merakit blok silinder dan mekanisme engkol.
1) Crankshaft dipasang pada blok silinder.
2) Baut main bearing cap di olesi oli, kemudian dipasang dan
dikencangkan secara bertahap sambil memutarkan crankshaft.
Pengencangan menggunakan kunci momen sampai momen spesifikasi.
(53 Nm / 5,3 kgm)
3) Piston pin dan lubang piston diolesi oli, kemudian diluruskan tanda
depan pada piston dan connecting rod sambil menekan piston pin masuk
lubang piston.
4) Pasang snapring pada piston pin.
5) Ring oli dan 2 rel sisi dipasang menggunakan tangan.
6) 2 ring kompresi dipasang dengan tanda menghadap keatas
menggunakan tangan ataupun menggunakan piston ring expander. ujung-
ujung piston ring diposisikan agar tak segaris ( untuk mencegah terjadinya
kebocoran kompresi).
7) Bantalan crank pin poros engkol dipasang.
8) Memasang piston kedalam silinder sesuai dengan nomornya dan tanda
pemasangannya menghadap kedepan dengan menggunakan piston ring
compressor.
9) Connecting rod cap di pasang dengan nomor dan tanda
pemasangannya menghadap ke depan.
10) Baut connecting rod cap dipasang sesuai momen spesifikasinya
menggunakan bantuan dari kunci momen. ( 34 Nm / 3,4 kgm).
11) Putar poros engkol sampai putarannya lembut.
12) Pasang penahan oil seal belakang dan pasang gasket.
13) Pasang oil pan dan kencangkan baut-baut pada oil pan secara merata
agar tidak terjadi kebocoran.
B. Merakit kepala silinder dan mekanisme katup.
1) Pasang Oil seal katup.
2) Dudukan pegas, katup dan pegas dipasang kemudian pegas ditekan
dengan menggunakan valve spring compressor dan penahan pegas
dipasang.

3) Setelah pegas terpasang, kemudian ujung-ujung batang katup dipukul


agar pegas berada pada tempatnya dengan sempurna untuk mencegah
kebocoran kompresi.
4) Permukaan blok silinder dibersihkan dan gasket kepala silinder pada
blok silinder dipasang, meluruskan lubang-lubang baut, air dan oli.
5) Permukaan silinder dibersihkan kemudian diletakkan pada posisinya
diatas gasket.
6) Ujung-ujung baut kepala silinder diolesi oli dan dipasang pada kepala
silinder. Baut-baut dikencangkan secara berurutan sesuai dengan momen
spesifikasi dengan menggunakan kunci momen. (Spesifikasi momen
pengencangan 73 Nm / 7,3 kgm)
Gambar 4.1 Urutan Pengencangan Baut Kepala Silinder.
7) Pasang Camshaft pada dudukannya.

8) Memasang rockr arm, pastikan silinder 1 dalam posisi TMA untuk


memudahkan penyetelan katup dan juga pemasangan camshaft,
kencangkan baut pengikat rock arm

9) Memasang camshaft sprocket .

10) Memasang rockr cover.

Gambar 4.2 Mesin Setelah Dirakit

C. Memasang pompa oli dan timing belt.


1) Posisikan piston silinder 1 pada TMA dengan cara memutar poros
engkol.
2) Posisikan tanda pada camshaft sprocket dan crankshaft sprocket
dengan tanda yang ada pada body
3) Sesuaikan tanda pada oil pump sprocket dengan tanda yang ada
pada body
4) Kendurkan baut tensioner pada mounting engine
5) Pasang timing belt pada crankshaft sprocket, oil pump sprocket dan
camshaft sprocket.
6) Putar crankshaft searah jarum jam sampai 2 gigi pada camshaft
sprocket melewati tanda pada body
7) Kencangkan mur pada tensioner.

Silinder Tekanan Kompresi

1 11,5 Bar

Gambar 4.3 2 10,5 Bar Pemasangan


Timming Belt
3 11 Bar

4 11,5 Bar

Gambar 4.4 Penempatan Kembali Mesin ke Engine Bay

5. Pengujian
A. Data Akhir Setelah Dilakukan Overhaul
1) Tekanan Kompresi
Tekanan kompresi setelah dilakukan overhoul menjadi lebih
tinggi, hal tersebut dikarenakan kepala silinder mengalami pemotongan
sebesar 2 mm dan katup in dan ex dilakukan proses penyekuran
sehingga tidak terjadi kebocoran pada ruamh bakar.
Tabel 5.1 Hasil pengukuran tekanan kompresi.
2) Konsumsi Bahan Bakar
Setelah proses overhoul konsumsi bahan bakar menjadi lebih banyak,
hal itu dikarenakan tenaga yang dihasilkan oleh mobil meningkat dan
ukuran pilotjet , main jet menggunakan ukuran yang lebih besar dari
sebelumnya serta lubang intake and exhaust sudah dilakukan porting
polish.
Tabel 5.2 Konsumsi Bahan Bakar
Jumlah Bahan Bakar Jarak
1 Liter 8 Km
3) Suhu Mesin
Suhu mesin setelah proses overhoul untuk jarak tempuh sejauh 25 km
adalah sebagai berikut.
Tabel 5.3 Suhu mesin (On top radiator)
Jarak Tempuh Kendaraan Panas yang Dicapai
25 Km 85℃

B. Perbandingan data Sebelum dan Setelah Dilakukan Overhoul.


1) Tekanan Kompresi (Bar)
Tabel 5.4 Perbandingan Data Tekanan Kompresi
Silinder Sebelum Sesudah
1 7.5 11.5
2 7.5 10.5
3 8 11
4 8 11.5
2) Konsumsi Bahan Bakar
Tabel 5.5 Perbandingan Data Konsumsi Bahan Bakar
Jumlah Bahan Bakar Awal Akhir
1 Liter 10 Km 8 Km

3) Suhu Mesin ( On Top Radiator )


Tabel 5.6 Perbandingan data suhu mesin.
Jarak Tempuh Awal Akhir
25 Km 92.7℃ 86℃

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melakukan proses overhoul dan perbaikan serta pengujian
kondisi mesin Mitsubishi Lancer SL dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
I. Prosedur overhaul engine adalah suatu proses yang dilakukan
untuk membongkar seluruh komponen mesin yang bertujuan untuk
memeriksa dan mengambil data kondisi setiap komponen agar
diketahui komponen mana yang harus di perbaiki ataupun di ganti.
II. Komponen yang harus di ganti karena sudah tidak bisa dipakai lagi
yaitu gasket full, ring piston, bantalan main jurnal dan crank pin,
pompa oli. Komponen yang diperbaiki yaitu poros engkol dan
kepala silinder.
III. Dalam pengujian tekanan kompresi mesin setelah dilakukan
modifikasi pada kepala silinder dihasilkan data tekanan kompresi
sebagai berikut :
a. Silinder 1 : 11,5 Bar
b. Silinder 2 : 10,5 Bar
c. Silinder 3 : 11 Bar
d. Silinder 4 : 11,5 Bar
Dari hasil pengujian tekanan kompresi menunjukkan tekanan yang
baik sesuai dengan standar pembakaran motor bakar bensin tanpa
adanya kebocoran pada saat terjadi tekanan kompresi.

B. Saran
Proses overhoul merupakan kegiatan membongkar seluruh komponen
mesin, keselamatan kerja mekanik menjadi hal yang harus di utamakan
sehingga saat bekerja harus sesuai dengan SOP (Standar Oprasional
Prosedure).
1) Penggunaan alat sesuai dengan fungsinya. dan saat melakukan
pekerjaan tidak dilakukan sambil bercanda.
2) Proses perawatan yang lebih intensif terhadap mesin mobil saat ini
yang sudah mengalami peningkatan performa. Monitoring tersebut di
khususkan pada sistem pendingin dan sistem pelumasan.
3) Untuk adik tingkat yang melanjutkan project drifting ini diharapkan
bekerja secara sungguh-sungguh agar cita-cita untuk turun ke kejuaran
drifting dapat tercapai.
4) Pengadaan peratalan yang lebih lengkap di laboratorium Sekolah agar
proses pekerjaan menjadi lebih mudah dan biaya yang dikeluarkan
menjadi lebih hemat.

Anda mungkin juga menyukai