Anda di halaman 1dari 92

1

BUKU PANDUAN PRAKTIK PROFESI


MATA AJAR KEPERAWATAN
KOMUNITAS

Nama :

NIM :

KELOMPOK KEILMUAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


PROGRAM PROFESI NERS STIKES ABDI NUSANTARA
JAKARTA, 2023
2

BUKU PANDUAN PRAKTIK PROFESI


MATA AJAR KEPERAWATAN
KOMUNITAS

TIM PENYUSUN

Isnaeni, Ns. S.Kep. M.Kes.

Mahyar Suara, Ns. S.Kp. M.Kes.

Elfira Sri Futriani, Ns. S.Kep. S.Pd. M.Kes

Asep Barkah, Ns.S.Kep. M.Kes


3

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

VISI

“Menghasilkan Lulusan Ners Yang Unggul Dalam Bidang Keperawatan Gawat Darurat Berjiwa Leadership Dan
Entrepreneur Serta Berwawasan Internasional Pada Tahun 2027”.

MISI
1. Menyelenggarakan program pendidikan ners berjiwa leadership dan entrepreneur serta unggul dalam
pelayanan keperawatan gawat darurat.
2. Menyelenggarakan penelitian keperawatan dan kesehatan yang unggul dalam bidang pelayanan
keperawatan gawat darurat berbasis IPTEK
3. Menyelenggarakan dan mengembangkan pengabdian masyarakat dengan menerapkan keperawatan
gawat darurat dalam meningkatkan kesehatan masyarakat
4. Menyelenggarakan kerjasama di tingkat nasional dan internasional.
5. Menyelengarakan tata pamong perguruan tinggi yang otonom, akuntabel dan transparan yang menjamin
peningkatan kualitas berkelanjutan
6. Menciptakan mahasiswa yang mampu mengeksplorasi dan menggunakan potensi mereka untuk menjadi
intelektual yang beretika, berbudaya, kompeten dan dapat memasuki dunia kerja atau menciptakan
lapangan kerja serta mengembangkan diri menjadi professional
4

KATA PENGANTAR

Praktik keperawatan keluarga adalah salah satu rangkaian mata ajar yang dilaksanakan pada tahap
profesi. Praktik profesi keperawatan keluarga dilaksanakan pada setting komunitas terintegrasi
dengan pelaksanaan praktik profesi keperawatan komunitas.

Buku panduan praktik profesi keperawatan keluarga, disusun dengan tujuan agar mahasiswa
memiliki panduan dalam melaksanakan praktik, dan selanjutnya pencapaian kompetensi
mahasiswa dapat dipantau secara berkesinambungan. Buku ini berisi tentang gambaran umum dan
tujuan, kompetensi yang diharapkan, proses bimbingan yang akan dilaksanakan, proses
pelaksanaan praktik, evaluasi dan daftar rujukan yang dapat digunakan.

Harapan tim penyusun, buku ini dapat digunakan sebaik-baiknya oleh mahasiswa keperawatan
untuk level Sarjana. Buku ini diharapkan dapat memandu proses pencapaian kemampuan
mahasiswa sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Jakarta, Desember 2023

Penyusun
5

DAFTAR ISI

VISI DAN MISI PROFESI NERS (3) KATA


PENGANTAR (4)
DAFTAR ISI (5)
DAFTAR LAMPIRAN (6)

BAB I. PENDAHULUAN (7)


A. Informasi Umum
B. Sistematika Penulisan

BAB II. TUJUAN DAN KOMPETENSI (9)


A. Tujuan
B. Kompetensi
C. Materi

BAB III . PROSES PEMBIMBINGAN (12)


A. Metode
B. Tata Tertib
C. Tempat Praktek
D. Alat Praktik

BAB IV. PROSES PELAKSANAAN PRAKTIK (14)


A. Proses Pelaksanaan
B. Kegiatan Mahasiswa
C. Pembimbing
D. Peserta Praktik
E. Matrik Kegiatan

BAB V. EVALUASI (18)


BAB VI. PENUTUP (19)
DAFTAR ACUAN
6

DAFTAR LAMPIRAN

1. Format Pengkajian Keluarga


2. Format Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
3. Format Catatan Asuhan Keperawatan Keluarga
4. Pedoman Pengisian Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga
5. Pedoman Penulisan Laporan
6. Contoh Rancangan Pendidikan Kesehatan
7. Contoh Satuan Penyuluhan
8. Contoh Standar Operasional Prosedur
9. Evaluasi Pelaksanaan Praktik Asuhan Keperawatan Keluarga
10. Cover Laporan
11. Format Pengkajian Keperawatan Komunitas
12. Format Analisis Data
13. Format Prioritas Masalah
14. Pedoman Penulisan Laporan Keperawatan Komunitas
15. Isi Laporan Komunitas
16. Pedoman Penulisan Manuskrip Keperawatan Komunitas
17. Contoh Manuskrip Keperawatan Komunitas
18. Evaluasi Keperawatan Komunitas
19. Daftar Kelompok dan Pembimbing
20. Organisasi Kelompok Komunitas
7

BAB I
PENDAHULUAN

A. Informasi Umum
Praktik profesi keperawatan keluarga dan komunitas merupakan tahapan program yang
menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan
secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan untuk pencegahan primer, sekunder dan
tersier kepada individu, keluarga, kelompok, dan komunitas dengan masalah kesehatan yang
bersifat aktual, risiko dan potensial, menjalankan fungsi advokasi, membuat keputusan legal
dan etik serta menggunakan hasil penelitian terkini terkait dengan keperawatan keluarga dan
komunitas. Praktik profesi keperawatan keluarga dan komunitas berfokus kepada kebijakan
dan program pemerintah tentang kesehatan masyarakat, pemberdayaan keluarga dan
masyarakat melalui kerjasama dengan lintas program dan sektoral

Mata ajar ini berada pada tahun keempat (semester ke-delapan atau ke- sembilan) untuk
program kelas reguler dan berada pada tahun kedua (semester keempat atau kelima) untuk
program kelas transfer . Mata ajar keperawatan komunitas memiliki beban studi 4 SKS dengan
rincian dalam praktik keperawatan keluarga sebanyak 1 SKS dan keperawatan komunitas
sebanyak 3 SKS.

Prasyarat untuk mengambil mata ajar keperawatan keluarga pada Stase Komunitas Profesi Ners
adalah peserta telah mengambil mata ajar konsep keperawatan keluarga dan komunitas. Fokus
praktik dengan sasaran individu, keluarga, kelomook, dan masyarakat dengan masalah
kesehatan yang bersifat aktual, risiko dan potensial. Mata ajar ini mempersiapkan mahasiswa
dengan penerapan pengetahuan terkait konsep keluarga, perkembangan keluarga dan
keperawatan keluarga dalam menyelesaikan masalah-masalah keperawatan yang muncul
sebagai akibat dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar keluarga yang dapat diatasi dengan
intervensi keperawatan keluarga, dan dilanjutkan evaluasi keperawatan sebagi feedback
pelaksanaan asuhan. Sedangkan keperawatan komunitas meliputi model, konsep keperawatan
komunitas, serta pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok-kelompok di
masyarakat.

Pengalaman belajar lapangan selama praktik profesi ini akan berguna dalam memberikan
pelayanan/asuhan keperawatan keluarga atau asuhan keperawatan lain
8

yang melibatkan keluarga dan asuhan keperawatan komunitas dalam berbagai sasaran
masyarakat. Pelaksanaan praktik ini diharapkan mahasiswa mampu meningkatkan
keterampilan bekerja sebagai perawat di komunitas dan mampu melibatkan komunitas atau
masyarakat untuk meningkatkan status kesehatannya.

B. Sistematika Penulisan
Buku panduan praktik profesi ini disusun dengan tujuan agar perserta didik dapat memperoleh
gambaran umum dan menjadikan panduan untuk pelaksanaan praktik keperawatan di komunitas
atau masyarakat. Buku ini berisi tentang gambaran umum praktik profesi komunitas, tujuan dan
kompetensi yang diharapkan dari praktik, proses bimbingan yang akan dilaksanakan, proses
pelaksanaan praktik, evaluasi dan daftar acuan yang dapat digunakan.
9

BAB II

TUJUAN DAN KOMPETENSI

A. Tujuan
Tujuan Instruksional Umum
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran, mahasiswa mampu memberikan asuhan
keperawatan keluarga dan komunitas sesuai dengan konsep dan teori keperawatan keluarga dan
komunitas

Sasaran pembelajaran terminal


Pembelajaran praktik stase komunitas ini mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan
keluarga sesuai masalah yang ditemukan pada setiap tahap perkembangan keluarga

Pada pembelajaran ini juga mahasiswa mengelola kasus di komunitas dengan pendekatan asuhan
keperawatan komunitas pada setiap agregat kelompok masayarakat.

B. Kompetensi
Setelah melaksanakan praktik profesi keperawatan komunitas mahasiswa memiliki kemampuan :
a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada
individu, keluarga, kelompok dan komunitas.
b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.
c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab.
d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terkait
dengan individu, keluarga, kelompok dan komunitas.
e. Bekerjasama dengan unsur terkait di masyarakat dalam menerapkan asuhan keperawatan
komunitas .
f. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal.
g. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor lain dari
setiap individu, keluarga, kelompok dan komunitas klien yang unik .
h. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan secara individu,
keluarga, masyarakat dan komunitas.
1
0
i. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan standar
yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan
efektif.
j. Mengembangkan program yang kreatif dan inovatif di tatanan komunitas dalam aspek
promotif preventif, kuratif dan rehabilitatif melalui pemberdayaan masyarakat.
k. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan
keluarga dan komunitas.
l. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten.
m. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak individu, keluarga, masyarakat
dan komunitas agar dapat mengambil keputusan.
n. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi
manajemen kualitas dan manajemen risiko.
o. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akUntabilitas asuhan
keperawatan yang diberikan .
p. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
q. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional.
r. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
s. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan.
t. Mampu melaksanakan terapi modalitas/ Komplementari sesuai dengan kebutuhan klien.

Setelah menyelesaikan praktik profesi keperawatan, mahasiswa memiliki kompetensi yang


meliputi:
1. Melaksanakan praktik yang professional dan berlandaskan pada etika keperawatan:
1.1 Berkomunikasi secara professional dengan komunitas dan tenaga kesehatan.
1.2 Melindungi keluarga dari kelalaian tindakan.
1.3 Memiliki komitmen terhadap tujuan praktik keperawatan yang ditunjukkan dengan
memberikan pelayanan yang berkualitas pada komunitas.

2. Menunjukkan kemampuan untuk berfikir kritis dan analisis:


2.1 Mengembangkan diri secara professional terus menerus.
2.2 Melakukan praktik keperawatan yang didasarkan fakta
2.3 Menggunakan standar praktik dalam penerapan asuhan keperawatan

3. Memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan proses keperawatan:


3.1 Menggunakan instrument pengkajian sesuai kebutuhan.
11

3.2 Menyusun formulasi diagnosa keperawatan sesuai dengan masalah keperawatan yang
dihadapi.
3.3 Merencanakan asuhan keperawatan yang merefleksikan prioritas, kesinambungan, dan
alternatif tindakan untuk mencapai status kesehatan yang optimal.
3.4 Memberikan asuhan keperawatan yang mencakup tindakan Keperawatan dasar, pendidikan
kesehatan, dan kolaborasi untuk memfasilitasi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
kesehatannya.
3.5 Mengimplementasikan dan mengevaluasi efektivitas asuhan keperawatan yang diberikan
menggunakan indikator yang telah ditentukan.
3.6 Mendokumentasikan setiap tindakan keperawatan dan melakukan evaluasi terhadap
tindakan yang dilakukan.

C. Materi
1. Konsep dan teori keperawatan keluarga
2. Konsep dan terori keperawatan komunitas
3. Komunikasi terapeutik
4. Pendidikan Kesehatan
5. Asuhan Keperawatan Keluarga
6. Asuhan keperawatan komunitas
1
2

BAB III
PROSES PEMBIMBINGAN

A. Metode
Selama praktik profesi keperawatan komunitas, metode pembelajaran pada proses
pembimbingan praktik profesi meliputi; Pre dan post conference, tutorial, diskusi kasus,
case report, pendelegasian kewenangan bertahap, dan seminar kecil. Kegiatan ini akan
melalui tahapan orientasi, latihan, dan umpan balik, dimana masing-masing tahapan akan
terdiri dari beberapa kegiatan seperti pada table 1.

Tabel 1. Kegiatan pembelajaran profesi keperawatan komunitas


TAHAPAN KEGIATAN
Orientasi Penjelasan profesi, orientasi lapangan, laporan pendahuluan
Latihan Ujian kasus keluarga, pendidikan kesehatan, terapi
modalitas, laporan dokumentasi asuhan keperawatan, pre
conference dan post conference
Umpan Balik Responsi pasca ujian, response pasca intervensi pendidikan
kesehatan dan terapi modalitas, masukan pada LP dan laporan
asuhan keperawatan, pre conference dan post
Conference

B. TataTertib
Secara umum peraturan praktik keperawatan keluarga merujuk pada tata tertib Program Profesi
Prodi Keperawatan Stikes Abdi Nusantara adalah:
1. Waktu praktek mahasiswa adalah hari senin sampai dengan hari minggu selama 40 hari
2. Lama praktik :
Lama praktik adalah 5 minggu (35 hari efektif) pagi setiap hari jam 08.00 sampai dengan jam
15.00 WIB, sore dari jam 15.00 sampai dengan jam 20.00 WIB.
3. Jika mahasiswa meninggalkan tempat praktik sebelum waktu praktik selesai, mahasiswa wajib
lapor pada pembimbing yang ada dan mengganti jam praktik sesuai kekurangan jam
4. Jika mahasiswa berhalangan hadir di haruskan memberitahu secara tertulis serta harus
mengganti praktik pada hari lain
13

5. Menggunakan seragam profesi ners yang telah ditetapkan. Dianjurkan untuk memakai sepatu
kets atau sepatu dengan hak 2-3 cm, tidak dianjurkan menggunakan sepatu hak tinggi.
6. Bimbingan dilaksanakan dengan tatap muka (luring) dan atau penggunaan media social
(daring)

C. Tempat Praktik
Dengan situasi pandemi covid, maka wilayah lahan praktik dengan melakukan pengkajian oleh
masing-masing mahasiswa. Pengakjian dilakukan terhadap minimla 5 keluarga di sekitar
lingkungan mahasiswa. Data agregat akan dilanjutkan dengan tahapan asuhan keperawatan dari
pengkajian sampai dengan evaluasi. Sebagai area imaginer tiap kelompok dapat menyebut
sebagai wilayah Abnus 1, 2, dan seterusnya. Kondisi ini memerlukan kemampuan mahasiswa
menerapkan keterampilan komunikasi dan pendekatan transkultural sesuai dengan kondisi
masyarakat. Umumnya masyarakat sudah mengenal budaya modern namun belum
meninggalkan budaya daerah. Mahasiswa sangat penting mengetahui cara yang tepat sesuai
dengan budaya yang ada di masyarakat tersebut dan dengan pendekatan yang mudah diterima
oleh masyarakat sehingga dapat melaksanakan praktik yanng diharapkan dalam waktu yang
terbatas. Untuk itu, mahasiswa perlu melakukan penjajakan ke wilayah sebelum bekerja
bersama masyarakat dan mempelajari kondisi masyarakat berdasarkan informasi pemerintah
daerah setempat dan infomasi dari sumber lainnya.

D. Alat
Instrumen yang diperlukan selama pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas adalah format
pengkajian keluarga, format pengkajian komunitas, kit pemeriksaan fisik lengkap, instrument
pemeriksaan gula darah dan kolesterol. Alat dapat melakukan peminjaman sesuai SOP
laboratorium.
1
4

BAB IV
PROSES PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Proses Pelaksanaan Praktik


Proses pelaksanaan praktik profesi keperawatan keluarga melalui tahapan kegiatan pra interaksi,
introduksi/orientasi, kerja, terminasi proses, dan terminasi akhir sesuai pada table berikut

Tabel 2. Proses Pelaksanaan Praktik


Tahap Kegiatan
kegiatan Waktu Kegiatan mahasiswa pembimbing klinik
1. Pra  Setiap hari  Membuat laporan  Menyiapkan/memberi
interaksi sebelum pendahuluan informasi tentang kasus
melaksanakan berdasarkan kasus yang akan dirawat
praktik individu, keluarga atau  Mengevaluasi
 Pre conference kelompok lansia pemahaman
 Memahami laporan mahasiswa tentang
pendahuluan laporan
pendahuluan.

2. Introduksi/  Hari pertama  Memperkenalkan diri,  Mengobservasi


orientasi praktek menyampaikan tujuan kegiatan mahasiswa
 Pada awal  Orientasi  Mengobservasi dan
pertemuan  evaluasi/validasi memberikan umpan
setiap hari keadaan kelompok, balik
praktek komunitas
 Mengingatkan
kontrak yang lalu
topik, tujuan, waktu,
hasil yang
diharapkan)
3. Kerja  Setiap hari  Melakukan pengkajian  Membimbing,
praktik  Merumuskan/memvalida si memvalidasi kegiatan
diagnosa keperawatan mahasiswa
 Melakukan intervensi
15

Tahap Kegiatan
Waktu Kegiatan mahasiswa
kegiatan pembimbing klinik
 Melakukan evaluasi proses
(tergantung pada tahap
proses keperawatan)

4. Terminasi  Pada akhir  Mengevaluasi hasil Membimbing,


proses pertemuan pertemuan memvalidasi kegiatan
setiap hari  Membuat modifikasi mahasiswa
praktek tindakan
 Post conference  Membuat kontrak untuk
pertemuan berikutnya
(topik, waktu, persiapan)
5. Terminasi Pada akhir praktek  Mengevaluasi hasil Memvalidasi hasil
akhir praktek secara kegiatan mahasiswa
keseluruhan yang telah
dicapai individu, keluarga
dan kelompok.
 Presentasi hasil kegiatan
kelompok

B. Kegiatan mahasiswa
Kegiatan mahasiswa selama praktik adalah sebagai berikut:
1. Praktek mahasiswa menggunakan metode wilayah binaan untuk 1 kelompok mahasiswa,
dimana satu mahasiswa membina atau mengelola tiga keluarga.
2. Mahasiswa melakukan pembinaan untuk 1 keluarga binaan yang akan dilaporkan secara
lengkap dan 2 keluarga kelolaan yang akan dilaporkan secara resume
3. Laporan mahasiswa terdiri dari:
a. Laporan keluarga lengkap
Mahasiswa menuliskan proses keperawatan keluarga secara komprehensip. Pengkajian
dilakukan sesuai data yang ditemukan pada hari kunjungan dan dilengkapi sampai dengan
penjajakan tahap II (kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga).
Pengkajian dilengkapi dalam kurun waktu praktek. Bila sudah ditemukan masalah maka
analisa data, scoring, perencanaan keperawatan, implementasi dan evaluasi dapat langsung
dilakukan, tanpa menunggu lengkapnya pengkajian. Akan tetapi, mahasiswa wajib
melengkapi
1
6
seluruh point dalam pengkajian selama proses praktik profesi. Mahasiswa wajib
menuliskan minimal 5 rencana keperawatan dan menyelesaikan minimal 3 masalah
keperawatan.

b. Pengumpulan resume dan laporan keluarga dilakukan pada Minggu ke dua (Pengkajian
lengkap dengan scoring sampai dengan minimal satu rencana keperawatan, lima rencana
keperawatan dan minimal satu catatan implementasi serta evaluasi),
c. Laporan lengkap keperawatan komunitas
d. Laporan intervensi keperawatan komunitas

4. Supervisi akan dilaksanakan pada setiap tahap asuhan; pengkajian, diagnosis, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.

C. Pembimbing Praktik

Pembimbing : 1. Mahyar Suara, Ns. S.Kp. M.Kes..


2. Elfira Sri Futriana, S.Pd.S.Kep.Ns.M.Kes.
3. Asep Barkah, Ns. S.Kep.M.Kes
4. Isnaeni, M.Kes.

D. Peserta Didik
Peserta praktik keperawatan keluarga adalah mahasiswa Program Profesi Ners Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara tahun akademik 2020-2021 yang telah memenuhi syarat yang
ditentukan. Mahasiswa akan dibuat kelompok yang disesuaikan dengan wilayah dan jumlah
warga di wilayah praktik. Nama-nama mahasiswa tersebut (terlampir)

E. Matrik Kegiatan

TANGGAL
NO Maret – KEGIATAN KET.
April 2024

1 1. Pengarahan praktik Pengkajian 10


2. Orientasi lahan KK
dengan Format
3. Pengkajian terhadap minimal 10 keluarga, Pengkajian
memilih satu keluarga binaan sebagai Komunitas,
17

ujian keluarga dan laporan keperawatan Pengkajian


keluarga, serta memilih 2 keluarga sebagai keluarga
sebanyak 3
bahan laporan resume KK dengan
4. Menyusun resume keperawatan keluarga format
5. Menyusun rencana keperawatan keluarga
pengkajian
keluarga
6. Melaporkan resume keperawatan
keluarga dan rencana keperawatan
keluarga binaan
2 7. Ujian praktik keperawatan keluarga
8. Evaluasi praktik keperawtan keluarga
9. Penyerahan 1 buah laporan dan 2 buah
resume keperawatan keluarga
3 10. Pengumpulan data komunitas dan
Validasi data, Penyajian data
11. Analisis data (mulai focus pada tugas
masing-masing kelompok) *
12. Diagnosa keperawatan komunitas
13. Persiapan lokakarya / MMRT / MMRW
14. Pelaksanaan lokakarya, presentasi oleh
semua kelompok
15. Evaluasi lokakarya
4 16. Perencanaan intervensi keperawatan
komunitas
17. Persiapan SAP, SOP, 5W1H
18. Pelaksanaan tindakan keperawatan
komunitas
19. Evaluasi keperawatan
5 20. Penyusunan laporan (askep kom
+manuskrip kep kom
21. Seminar hasil
22. Pengesahan laporan
23. Penyerahan laporan
24. Evaluasi praktik stase komunitas
KETERANGAN : )*
1. Kelompok 1 fokus pada kelompok bayi dan balita
2. Kelompok 2 fokus pada kelompok anak sekolah dan remaja
3. Kelompok 3 fokus pada kelompok lansia
4. Kelompok 4 fokus pada kelompok PUS, ibu hamil, dan ibu menyusui
1
8

BAB V
EVALUASI

Metode evaluasi pada praktik profesi stase komunitas menggunakan metode; log book, Observasi
langsung, uji kasus, Critical insidence report, keterampilan pemecahan masalah, kasus lengkap,
kasus singkat, portfolio

Evaluasi yang digunakan dalam proses pembelajaran profesi keperawatan keluarga dilakukan pada
komponen penampilan harian, partisipasi dalam pre dan post conference, ujian kasus keluarga,
kinerja pendidikan kesehatan dan penyajian kasus, laporan asuhan keperawatan keluarga, laporan
resume keperawatan keluarga, asuhan keperawatan komunitas, laporan asuhan keperawatan
komunitas, dan keterampilan individu. Evaluasi untuk masing-masing komponen dapat dilihat
dalam tabel 4.

Tabel 3. Komponen Evaluasi Praktik Profesi Keperawatan Keluarga

No. Topik penilaian

1. Asuhan keperawatan keluarga


2. Ujian kasus keluarga
3. Laporan asuhan keperawatan keluarga
4. Laporan asuhan keperawatan resume keperawatan keluarga
5. Asuhan keperawatan komunitas
6. Laporan asuhan keperawatan komunitas
7. Evaluasi praktek harian
8. Keterampilan professional
9. Pre dan Post Conference
10 Manuskrip Hasil Keperawatan Komunitas
Jumlah
19

BAB VI

PENUTU

Praktik profesi keperawatan keluarga bertujuan untuk membekalii mahasiswa dengan pengetahuan
dan keterampilan lapangan yang optimal pada keluarga di komunitas sebelum memasuki lapangan
kerja, baik di institusi pelayanan maupun di institusi pendidikan. Pengetahuan dan keterampilan
tersebut dapat diperoleh mahasiswa melalui praktik profesi yang dilaksanakan dengan jelas dan
sistematis merujuk pada tujuan dan kompetensi yang harus dicapai mahasiswa.

Buku panduan ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa dalam melakukan praktik
profesi keperawatan keluarga dan memfasilitasi mahasiswa dalam pencapaian kompetensi dan
tujuan akhir mata ajar. Penyusun juga mengharapkan asupan untuk penyempurnaan pada edisi
berikutnya.
2
0

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

I. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) :

2. Alamat dan Telpon :

3. Komposisi Keluarga
Jenis
No Nama Hub dgn KK TTl / Umur Pendidikan
kelamin

Genogram

Keterangan

4. Tipe keluarga

5. Suku

6. Agama

7. Status Sosek Keluarga

8. Aktivitas Rekreasi Keluarga


21

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

9. Tahap perkembangan keluarga saat ini

10. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

11. Riwayat keluarga inti

12. Riwayat keluarga sebelumnya

III. Lingkungan
13. Karakteristik rumah

14. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

15. Mobilitas geografis keluarga

16. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

17. Sistem pendukung keluarga

18. Struktur keluarga

19. Pola kemunikasi keluarga

20. Struktur kekuatan keluarga

21. Struktur peran

22. Nilai dan norma budaya


2
2

IV. Fungsi keluarga


23. Fungsi Afektif-

24. Fungsi sosialisasi

25. Fungsi perawatan keluarga

V. Stress dan koping keluarga


26. Stressor jangka pendek

27. Stressor jangka panjang

28. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah

29. Strategi koping yang digunakan

30. Strategi adaptasi disfungsional

VI. Harapan Keluarga

VII. Pemeriksaan fisik


23

ANALISIS DATA
DATA ETIOLOGI PROBLEM
Data Subjektif :

Data Objektif :

Data Subjektif :

Data Objektif :

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. …………………
2. …………………..
3. …………………….

PRIORITAS MASALAH
KRITERIA BOBOT JUMLAH PEMBENARAN
Sifat masalah : 1

Kemungkinan diubah : 2

Potensi untuk dicegah : 1

Menonjolnya masalah : 1
2
4

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana


Keperawatan Tindakan
Umum Khusus Kriteria Standar

IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa
Tgl dan waktu Implementasi Evaluasi
ke...
Tujuan Khusus 1 Subjektif
….. ……
Respon : Objektif
……
…… Analisis
Respon : …….
Perencanaan
……… ……
Tujuan Khusus 2 Subjektif
….. …..
Respon : Objektif
……
…… Analisis
Respon : …….
Perencanaan
……… ……
Dst
25

PEDOMAN PENGISIAN PENGKAJIAN


KELUARGA MODEL FRIEDMAN

A. IDENTIFIKASI DATA

1. Nama keluarga: diisi dengan nama keluarga (kepala keluarga)

2. Alamat dan nomor telepon lengkap

3. Komposisi keluarga: isi dengan membuat kolom nama dimulai dari usia yang paling tua,
jenis kelamin, hubungan dengan kepala keluarga, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan dan
pendidikan.

Jenis
No. Nama Hubungan TTL Pekerjaan Pendidikan
Kelamin

1 (Ayah)

2 (Ibu)

3 (Anak tertua)

4 Dst

5
2
6
Berikutnya buat genogram berupa diagram pohon keluarga contoh membuatnya.
(1918-1997)

Tm 79 AI 74 Will 82 A 80

(1916-1996)
Masalah Jantung Diabetes
Stroke
Kanker
C 1969
Rm 50 KL 40 Jn 48

Masalah
Punggung
Alkoholik

M 18 BI 16 Bd 14 Jz 10

Obat-obatan
asma sehat sehat

Keterangan :

Tinggal serumah Laki-laki

Identifikasi klien Perempuan


M 18

------- Tidak menikah Cerai

Berpisah Menikah

Meninggal Kembar

Laki-laki

Adopsi
4. Tipe Keluarga: Keluarga inti, keluarga besar (extended family), 'single parent' dsb

5. Latar belakang budaya


a. Latar belakang budaya keluarga atau anggota keluarga
b. Bahasa di rumah yang digunakan
c. Asal negara/daerah sama baik kondisinya dengan tempat tinggal sekarang, baru
pindah dari negara/daerah
d. Hubungan sosial keluarga dari etnis yang sama atau tidak
e. Tempat tinggal keluarga rata-rata berasal dari etnis sama/tidak
f. Akuvitas agama, sosial, budaya, rekreasi dan/pendidikan keluarga termasuk
kelompok budaya yang perhatiannya mendalam.
g. Kebiasaan diet dan berpakaian tradisional atau modern
h. Dekorasi rumah menandakan dipengaruhi budaya daerah tertentu
i. Struktur kekuatan keluarga banyak dipengaruhi oleh budaya tradisional atau
modern
j. Etnis di komunitas apakah mendalam pengaruhnya pada keluarga.
k. Keluarga memanfaatkan pelayanan dan praktek kesehatan, menggunakan pelayanan
kesehatan tradisional atau meyakini budaya kesehatan tradisional penduduk asli.

6. Identifikasi agama
a. Agama keluarga
b. Adakah perbedaan anggota keluarga dalam keyakinan agama dan prakteknya
c. Berapa aktif keluarga menjalankan ibadah
d. Apakah ibadah keagamaan dilakukan oleh keluarga
e. Apakah agama dijadikan sebagai dasar keyakinan atau nilai yang mempengaruhi
kehidupan keluarga
7. Status kelas sosial; didasari oleh pekerjaan, pendidikan dan pendapatan. Siapa pencari
nafkah, siapa yang memberi bantuan memenuhi kebutuhan dan mereka ada dimana,
pendapatan adekuat, bagaimana keluarga mengatur keuangan (pengeluaran tabungan)
8. Rekreasi keluarga: identifikasi tipe dan aktivitas keluarga dan berapa sering hal tersebut
dilakukan, buat urutan aktivitas waktu luang keluarga termasuk masing- masing anggota
keluarga. Gali perasaan anggota keluarga terhadap waktu luangnya dan aktivitas rekreasi.
B. TAHAP PERKEMBANGAN DAN SEJARAH KELUARGA
9. Tahap perkembangan keluarga saat ini: keluarga dengan balita, anak sekolah dsb. sebutkan
tahapannya.
10. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi dari kesenjangan tahap perkembangan yang
seharusnya telah dilalui baik pada keluarga maupun masing- masing anggota keluarga.
11. Riwayat keluarga inti: perkembangan mental, status kesehatan yang unik dan pengalaman
seperti kematian, kehilangan, perceraian.
12. Riwayat keluarga sebelumnya dan kedua orangtua termasuk riwayat kesehatan.

C. DATA LINGKUNGAN
13. Karakteristik rumah: gambarkan tipe rumah, ruangan, status kepemilikan. Gambarkan
kondisi rumah: dalam dan luar rumah seperti peletakan barang-barang, furnitur, ventilasi,
cahaya, kehangatan, bahan dasar lantai dsb. Dapur: kaji sumber air, sanitasi dan pendingin
makanan. Kamar mandi: observasi sanitasi,keadaan air, fasilitas toilet, sabun, handuk dan
penggunaan handuk sendiri atau bersama-sama. Area tidur sesuai dengan usia, kebutuhan
spesial individu, privacy dsb. Observasi secara umum kebersihan dan sanitasi
rumah. Identifikasi sumber-sumber ada tidaknya zat berbahaya. Adekuat pembuangan
sampah dan kaji kepuasan masing- masing anggota keluarga terhadap pengaturan rumah.
14. Karakteristik tetangga dan komunitas: Karakteristik fisik tetangga dan komunitas,
tipe penduduk seperti rural, urban, suburban, perkotaan. Tipe hunian; rumah, industry,
pertanian dsb dari tetangga, kondisi hunian termasuk sanitasi jalan, rumah, pengangkutan
sampah dsb. Sumber-sumber polusi udara, suara, air. Karakteristik demografi
tetangga dan komunitas, kelas sosial, etnis, pekerjaan, interes, kekuatan populasi. Fasilitas
yang ada di komunitas seperti kesehatan pasar, pelayanan agensi social, rumah ibadah,
sekolah, rekreasi, transportasi, dan kasus kejahatan yang terjadi di komunitas.
15. Mobilitas geografis keluarga: berapa lama keluarga tinggal di tempat tersebut,
adakah sejarah pindah, dari mana pindahnya.
16. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat: anggota keluarga
mengetahui penggunaan pelayanan di komunitas, bagaimana frekuensi dan fasilitas apa
yang didapat, apakah keluarga memiliki perhatian terhadap pelayanan komunitas yang
sesuai dengan kebutuhan mereka, apa perasaan keluarga
terhadap kelompok atau organisasi yang memberi bantuan dan bagaimana keluarga
memandang komunitas.
17. Sistem pendukung keluarga: yang memberi bantuan, dukungan, konseling, aktivitas
keluarga (penjaga bayi, transportasi dsb) informal: teman, tetangga, kelompok sosial,
pegawai, majikan. Formal: hubungan keluarga dengan pelayanan kesehatan dan agensi.

D. STRUKTUR KELUARGA
18. Pola komunikasi: observasi dari seluruh anggota keluarga berhubungan, bagaimana
kekuatan dari fungsi dan disfungsi penggunaan komunikasi, berikan contohnya, Seberapa
baik setiap anggota keluarga menjadi pendengar, jelas dalam penyampaian dan
perasaannya terhadap komunikasi dan interaksi. Berapa sering terjadi emosi karena
penyampaian pesan, apakah tipe emosi anggota keluarga negatif, positif atau keduanya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pola komunikasi keluarga: situasi, tahap siklus
kehidupan keluarga, latar belakang budaya keluarga, perbedaan gender dalam keluarga,
kondisi keluarga, status sosial ekonomi keluarga, kultur terbatas yang unik dalam
keluarga.
19. Struktur kekuatan keluarga: siapa pembuat keputusan, berapa penting keputusan atau
issue di keluarga seperti anggaran keluarga, yang memutuskan pindah kerja dan tempat
tinggal, yang mengatur disiplin dan aktivitas anak. Dalam proses pengambilan keputusan
dengan konsensus, tawar menawar, kompromi dsb. Dalam kekuatan dasar adakah anggota
keluarga dapat mengambil keputusan, siapa yang memiliki kekuatan mengatur.
20. Strukur peran: formal; peran dan posisi formal setiap anggota keluarga, tidak ada konflik
dalam peran, bagaimana perasaan terhadap perannya, jika dibutuhkan dapatkah peran
berlaku fleksibel. Jika ada masalah dalam peran siapa yang mempengaruhi anggota
keluarga, siapa yang memberikan mereka rasa dan nilai tentang pertumbuhan, pengalaman
baru, peran dan tehnik komunikasi. Informal; Peran informal dan peran yang tidak jelas
apa yang ada di keluarga, bagaimana anggota keluarga melaksanakan perannya, Apakah
anggota keluarga konsisten dengan peran yang dilakukannya, Apakah sudah sesuai posisi
keluarga dengan peran yang dilaksanakannya, tujuan anggota melaksanakan perannya
masing- masing, kalau peran tidak terlaksana tanyakan siapa yang biasanya melaksanakan
peran tersebut sebelumnya, dan apa pengaruh bagi anggota keluarga dalam malaksanakan
perannya. Analisa model peran; siapa yang menjadi model yang dapat mempengaruhi
anggota dalam melakukan perannya, siapa yang memberikan pengaruh terhadap
perkembangan anggota keluarga, pengalaman baru, peran, dan
teknik komunikasi, siapa yang dapat dijadikan model peran oleh pasangan baru (yang
pernah menjadi orangtua). Variabel yang mempengaruhi struktur peran; pengaruh
sosial ekonomi terhadap anggota keluarga dalam menjalankan peran formal dan informal,
pengaruh budaya terhadap struktur peran dari anggota keluarga, pengaruh perkembangan
dan tahap siklus kehidupan seperti apakah sesuai peran yang dilakukan oleh anggota
keluarga dengan tahap perkembangannya, bagaimana pengaruh kesehatan terhadap
pelaksanaan peran keluarga, bagaimana anggota keluarga beradaptasi dengan perannya
yang baru, apakah ada konflik peran atau stress dalam menjalankan peran, bagaimana
keluarga beradaptasi dengan kehilangan perannya.
21. Nilai-nilai keluarga: Nilai-nilai kebudayaan yang dominan dianut oleh keluarga, nilai
inti keluarga seperti siapa yang berperan dalam mencari nafkah, kemajuan dan penguasaan
lingkungan, orientasi masa depan, kegemaran-kegemaran keluarga, keluarga sebagai
pelindung dan kesehatan bagi keluarga, apakah ada kesesuaian antara nilai-nilai keluarga
dan komunitas yang lebih luas, apakah ada kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dan nilai-
nilai subsistem keluarga, bagaimana pentingnya nilai-nilai terhadap keluaga, apakah
keluarga menganut nilai-nilai keluarga secara sadar atau tidak, apakah ada konflik nilai
yang menonjol dalam keluaga itu sendiri, nilai-nilai mempengaruhi kesehatan keluarga.

E. FUNGSI KELUARGA
22. Fungsi afektif: Pola kebutuhan keluarga-respon; apakah anggota keluarga merasakan
kebutuhan individu lain dalam keluarga, apakah orangtua atau pasangan mampu
menggambarkan kebutuhan persoalan lain dari anggota keluarganya yang lain, bagaimana
sensitifnya anggota keluarga dengan melihat tanda-tanda yang berhubungan dengan
perasaan dan kebutuhan orang lain, apakah anggota keluarga mempunyai orang yang
dipercayainya, apakah kebutuhan, keinginan, perbedaan dihormati, oleh anggota keluarga
yang lain, bagaimana sensitifnya anggota keluarga terhadap tindakan dan persoalan yang
dihadapai oleh anggota keluarga, apakah kebutuhan yang diakui oleh dipenuhi oleh
keluarga, jika demikian sejauh apa. Saling memperhatikan ; sejauh mana anggota
keluarga memberikan perhatian satu sama lain, bagaimana mereka saling mendukung satu
sama lain, apakah terdapat perasaan akrab dan intim di antara lingkungan hubungan
keluarga, sebaik apa hubungan anggota keluarga dengan anggota keluarga yang lain,
apakah ada menunjukkan kasih sayang anggota keluarga yang satu dengan yang lain,
apakah ada kedekatan khusus anggota keluarga dengan anggota keluarga yang lain.
Keterpisahan dan keterikatan;
bagaimana keluarga menanamkan perasaan kebersamaan dengan anggota keluarga, apakah
sudah sesuai perpisahan yang terjadi di keluarga dengan tahap perkembangan keluarga.
23. Fungsi sosialisasi : kaji bagaimana keluarga membesarkan anak dari keluarga dalam
area bidang berikut : kontrol perilaku, meliputi disiplin, penghargaan dan hukuman,
otonomi dan ketergantungan, memberi dan menerima cinta, latihan perilaku yang sesuai
dengan usia. Siapa yang menerima tanggung jawab dan peran membesarkan anak atau
fungsi anak atau fungsi sosialisasi, apakah fungsi ini dipikul bersama, bagaimana hal ini
diatur. Bagaimana anak-anak dihargai dalam keluarga, keyakinan kebudayaan yang
dianut dalam membesarkan anak, bagaimana faktor sosial mempengaruhi pola pengasuhan
anak. Apakah keluarga merupakan risiko tinggi mendapat masalah dalam membesarkan
anak, faktor risiko apa yang menempatkan keluarga masuk risiko tinggi, apakah
lingkungan memberikan dukungan dalam perkembanaagn anak seperti tempat bermain dan
istirahat.
24. Fungsi perawatan kesehatan, keyakinan-keyakinan, nilai-nilai dan perilaku
keluarga : nilai yang diberikan keluarga untuk kesehatan, apakah ada kekonsistenan
anggota keluarga terhadap nilai-nilai kesehatan yang dianut, apakah keluarga selalu terlibat
dalam kegiatan peningkatan kesehatan di keluarga. Definisi dari keluarga tentang sehat
sakit: bagaimana keluarga mendefinisikan sehat sakit, bagi anggota keluarga, tanda-tanda
yang menandakan sakit, dan siapa yang mengambil keputusan di keluarga tentang sehat-
sakit anggota keluarga. Apakah keluarga dapat melaporkan tanda dan perubahan penting,
apakah sumber-sumber informasi kesehatan dari anggota, keluarga. Status kesehatan
keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasa: bagaimana keluarga mengkaji
tingkat kesehatan, masalah kesehatan apa yang diidentifikasi keluarga pada saat ini, apa
persepsi keluarga terhadap berapa banyak kontrol yang mereka lakukan untuk menjaga
kesehatan. Praktik diet keluarga: apakah keluarga mengetahui sumber- sumber makanan
bergizi, apakah diet keluarga memadai, siapa yang bertanggung jawab terhadap
perencanaan belanja dan pengolahan makanan, bagaimana makanan disiapkan seperti
apakah seringnya digoreng, rebus, santan, dipanggang, berapa jumlah makanan yang
dikonsumsi sehari, apakah ada batas anggaran belanja rumah tangga, bagaimana sikap
keluarga terhadap makanan dan jam makan?. Kebiasaan tidur dan istirahat ; apakah
jumlah jam tidur anggota keluarga sesuai dengan perkembangan, apakah ada jam-jam tidur
tertentu yang harus diikuti oleh setiap anggota keluarga, siapa yang memutuskan anak
untuk tidur siang, dimana anggota keluarga tidur. Latihan dan rekreasi; apakah keluarga
menyadari
bahwa rekreasi penting untuk kesehatan, jenis rekreasi yang dilakukan keluarga secara
teratur, apakah pekerjaan harus yang biasa memberikan kesempatan untuk latihan.
Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga; apakah ada penggunaan
alkohol, tembakau dan kopi, apakah anggota keluarga menggunakan obat-obatan sekedar
untuk rekreasi, sudah berapa lama penggunaan obat dan alkohol di keluarga, apakah
penggunaan alkohol dan obat-obatan merupakan suatu masalah di keluarga, apakah
keluarga secara teratur menggunakan obat-obatan tanpa resep, apakah obat-obatan
ditempatkan pada tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak. Peran keluarga
dalam praktek perawatan diri; apa yang dilakukan keluarga untuk memperbaiki status
kesehatannya, apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah terjadinya suatu penyakit,
siapa yang mengambil keputusan dalam bidang kesehatan, apa yang dilakukan keluarga
dalam merawat masalah kesehatan keluarga, apakah ada keyakinan, sikap dan nilai-nilai
dari keluarga dalam hubungan dengan perawatan di rumah. Praktik lingkungan;
bagaimana keluarga terpapar polusi dan bahaya lingkungan, apakah anggota keluarga tidak
terpengaruh dengan oleh kebisingan lingkungan, apakah anggota keluarga merokok,
apakah keluarga menggunakan obat-obatan untuk tanaman yang mempengaruhi kesehatan,
bagaimana higiene keluarga. Cara pencegahan secara medis : bagaimana-perasaan
keluarga tentang keadaan fisik ketika berada dalam keadaan sehat, kapan pemeriksaan
terakhir pada kesehatan seperti mata, immunisasi, pendengaran, dll. Praktik kesehatan
gigi; apakah kaluarga menggunakan air yang mengandung florida, apakah anak-anak
dianjurkan untuk menggosok gigi secara teratur, menurut keluarga waktu yang paling tepat
untuk menggosok gigi kapan, apakah ada pola keluarga dalam mengkonsumsi gula dan
kanji, apakah keluarga menerima perawatan gigi yang profesional untuk mencegah gigi
yang rusak. Riwayat kesehatan keluarga; bagaimana kesehatan anggota keluarga dan
keluarga lain dalam satu keturunan, apakah ada penyakit keturunan dalam keluarga.
Pelayanan kesehatan yang diterima; dari praktisi kesehatan apa pelayanan kesehatan
yang diterima, apakah tenaga kesehatan yang datang bertemu dengan seluruh anggota
keluarga. Perasaan dan persepsi menyangkut pelayanan perawatan kesehatan ;
apa yang diketahui oleh keluarga tentang pelayanan kesehatan yang ada di komunitas,
bagaimana perasaan dan persepsi keluarga terhadap pelayanan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan di komunitas;, apakah keluarga mempunyai pengalaman yang terdahulu dengan
pelayanan keperawatan kesehatan, apakah keluarga merasa puas, percaya, nyaman dari
perawatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang ada di komunitas, apabila tidak ada
pelayanan darurat, tahukah keluarga kemana keluarga dapat meminta
pertolongan, apakah keluarga mengetahui cara memanggil ambulan dan perawatan
paramedis, apakah keluarga memiliki suatu perencanaan kesehatan darurat. Sumber
pembiayaan; bagaimana keluarga membayar pelayanan yang diterima, apakah kelurga
masuk asuransi kesehatan, apakah keluarga mendapat pelayanan gratis. Logistik untuk
mendapat perawatan; berapa jauh fasilitas perawatan dari rumah keluarga, alat
transportasi apa yang digunakan untuk mencapai pelayanan kesehatan, , masalah apa saja
yang ditemukan jika keluarga menggunakan fasilitas umum, apakah keluarga dapat
mengatasi stressor biasa dan ketegangan sehari- hari.

F. KOPING KELUARGA
25. Stressor-stressor, yang dialami oleh keluarga yang berkaitan dengan ekonomi, dan
sosialnya, apakah keluarga bisa memastikan lamanya dan kekuatan dari stressor- strssor
yang dialami oleh keluarga, apakah keluarga dapat mengatasi stresor biasa dan ketegangan
sehari-hari.
26. Apakah keluarga mampu bertindak berdasarkan penilaian yang obyektif dan realistis
terhadap situasi yang mengadung stress.
27. Bagaimana keluarga bereaksi terhadap situasi yang penuh dengan stress. strategi koping
bagaimana yang diambil oleh keluarga, apakah anggota keluarga mempunyai koping yang
berbeda-beda, Koping internal dan eksternal yang diajarkan, apakah anggota keluarga
berbeda dalam cara-cara koping, strategi koping internal keluarga; kelompok kepercayaan
keluarga, penggunaan humor, self evaluasi, penggunaan ungkapan, pengontrolan keluarga
terhadap masalah, pemecahan masalah secara bersama, fleksibelitas peran, normalisasi.
Strategi koping eksternal: mencari informasi, memelihara hubungan dengan komunitas,
mencari dukungan sosial.
PEDOMAN PENULISAN
LAPORAN PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA

I. LAPORAN PENDAHULUAN
a. Konsep Keperawatan Keluarga
b. Konsep Penyakit / Masalah kesehatan yang ditemukan

II. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


1. Pengkajian keluarga
a. Karakteristik keluarga
Tuliskan data hasil pengkajian keluarga secara lengkap dan sistemasis sesuai dengan
format pengkaian, baik yang adaptif maupun yang maladaptif, yang menjadi justifikasi
kunjungan mahasiswa pada hari tersebut. Sertakan pula analisis konsep yang terkait dengan
data,

b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut


Tuliskan data-data yang menurut mahasiswa perlu ditambahkan untuk menegakkan
diagnosis keperawatan

c. Analisis data
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1 Data Subjektif :

Data Objektif :

2 Data Subjektif

Data Objektif

d. Masalah keperawatan keluarga


Tuliskan semua diagnose keperawatan keluarga yang ditemukan
2. Proses Keperawatan
a. Diagnosis keperawatan keluarga
b. Prioritas masalah
KRITERIA BOBOT JUMLAH PEMBENARAN
Sifat masalah : 1

Kemungkinan diubah : 2

Potensi untuk dicegah : 1

Menonjolnya masalah : 1

c. Tujuan Umum: tujuan khusus terakhir yang akan dicapai pada hari kunjungan
d. Tujuan Khusus
Sebutkan secara detail sesuai prinsip SMART. Contoh: Keluarga dapat menjelaskan
kembali 2 dari 3 manfaat makanan yaitu supaya kuat bekerja, supaya cepat besar dan
supaya tidak mudah sakit. Atau keluarga dapat menyebutkan kembali manfaat makanan
sesuai standar pada rencana keperawatan.
e. Kriteria
f. Standar
g. Rencana intervensi keperawatan
h. Untuk promosi kesehatan dan tindakan; dilengkapi dengan rancangan pendidikan
kesehatan / standar operasional prosedur
i. Untuk penulisan resume sama dengan laporan lengkap, namun tidak di lengkapi dengan
latar belakang
PEDOMAN PENULISAN
LAPORAN RESUME KEPERAWATAN KELUARGA

1. Pengkajian keluarga
a. Karakteristik keluarga
Tuliskan data hasil pengkajian keluarga secara lengkap dan sistemasis sesuai dengan
format pengkaian, baik yang adaptif maupun yang maladaptif, yang menjadi justifikasi
kunjungan mahasiswa pada hari tersebut.

b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut


Tuliskan data-data yang menurut mahasiswa perlu ditambahkan untuk menegakkan
diagnosis keperawatan

c. Analisis data
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

1 Data Subjektif :

Data Objektif :

2 Data Subjektif

Data Objektif

d. Masalah keperawatan keluarga


Tuliskan semua diagnose keperawatan keluarga yang ditemukan
2. Proses Keperawatan
e. Diagnosis keperawatan keluarga
f. Prioritas masalah
KRITERIA BOBOT JUMLAH PEMBENARAN
Sifat masalah :
( ……………. ) 1

Kemungkinan diubah : 2
( ……………. )

Potensi untuk dicegah : 1


( ……………. )

Menonjolnya masalah : 1
( ……………. )

g. Tujuan Umum: tujuan khusus terakhir yang akan dicapai pada hari kunjungan
h. Tujuan Khusus : Buat secara lengkap dari TUK 1, 2, 3, 4, dan 5. Sebutkan secara
detail sesuai prinsip SMART
i. Kriteria
j. Standar
k. Rencana intervensi keperawatan
l. Implementasi ; Untuk promosi kesehatan dan tindakan; dilengkapi dengan rancangan
pendidikan kesehatan / standar operasional prosedur
m. Evaluasi dengan metode SOAP
CONTOH RANCANGAN PENDIDIKAN KESEHATAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Tuberculosis Paru


Pokok Bahasan : Pencegahan Penyakit TBC
Target / sasaran : Keluarga Bpk. A
Hari m/ Tanggal : Waktu
: 16.00 – 17.00
Tempat : Rumah Keluarga Bpk. A.

A. TUJUAN
1. Tujuan instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan agar peserta atau klien dapat
mengetahui tentang penyakit TB Paru, memahami bagaimana proses penularan dan
gejala penyakit TB Paru, sehingga dapat menjaga kesehatan dan lingkungan sekitar.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan, masyarakat mampu:
a. memahami pengertian Tuberculosis Paru;
b. mengetahui tanda-tanda penyakit Tuberculosis Paru;
c. mengetahui cara penularan Tuberculosis Paru;
d. mengetahui pencegahan Tuberculosis Paru;
e. mengetahui pengobatan Tuberculosis Paru;

B. MATERI
Materi yang akan disampaikan sebagai berikut.
1. Pengertian TB Paru.
2. Tanda-tanda penyakit TB Paru.
3. Cara penularan TB Paru.
4. Pencegahan TB Paru.
5. Pengobatan TB Paru.
C. PESERTA
Keluarga Bpk. A

D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. MEDIA DAN ALAT PENYULUHAN


1. Komputer/ Laptop
2. LCD
3. Masker
4. Pot dahak

F. KEGIATAN PENYULUHAN

NO. WAKTU KEGIATAN PESERTA


1 10 menit Kegiatan membuka penyuluhan
(Tahap Pendahuluan)
Mengucap salam Memperkenalkan Menjawab salam Mengenal
diri perawat Mengemukakan
Menggali pengetahuan tentang TB Paru pendapat sesuai dengan apa
yang diketahui
Menjelaskan tujuan yang akan dicapai Menyimak dengan seksama
2. 40 menit Kegiatan inti (Tahap penyajian):
Menjelaskan pengertian TB Paru Mendengar dengan
seksama
Menjelaskan tanda dan gejala TB Menyimak dengan seksama
Paru
Menyebutkan cara pencegahan TB Mendengarkan penjelasan
Paru
Menyebutkan penatalaksanaan TB Keluarga menyimak
Paru penjelasan
Mendemonstrasikan cara Keluarga berpartisipasi
pencegahan TB Paru
Memberikan reinforcement positif atas Menerima reinforcement
3. 10 menit Kegiatan menutup pendidikan
kesehatan (Tahap penutup)
Mengajukan pertanyaan sebagai Keluarga menjawab
evaluasi pertanyaan yang diberikan .
Menyampaikan kesimpulan Keluarga menyimak
Mengucapkan salam Menjawab salam.
CONTOH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENDIDIKAN KESEHATAN

Segala upaya yang direncanakan untuk memengaruhi


keluarga, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan yaitu
DEFINISI
perubahan perilaku.

TUJUAN Perubahan perilaku pada keluarga.

KEBIJAKAN Pendidikan kesehatan dilakukan untuk mengubah perilaku yang


tidak sehat menjadi perilaku yang sehat, sasarannya adalah
seluruh keluarga yang mengalami masalah kesehatan atau berisiko
terjadinya masalah kesehatan.

PROSEDUR 1. Pastikan sasaran telah dilakukan identifikasi


masalah kesehatan melalui pengkajian.
2. Sampaikan salam (lihat SOP komunikasi
terapeutik).
a. Persiapan Alat
1) SAP (Satuan Acara Penyuluhan)
2) Media pendidikan kesehatan (leaflet,
booklet, dan sejenisnya)
b. Pendekatan pada sasaran keluarga dengan
menjelaskan tujuan dari pendidikan kesehatan dan
waktu yang dibutuhkan selama kegiatan.
c. Menggali pemahaman sasaran tentang materi yang
akan disampaikan.
d. Menjelaskan tentang materi pendidikan
kesehatan kepada sasaran.
e. Menggunakan cara diskusi dan
atau demonstrasi.
f. Menggunakan alat bantu
bila diperlukan.
g. Mengadakan evaluasi.
h. Memberikan umpan balik.
i. Menyusun perencanaan lanjutan.
j. Mendokumentasikan kegiatan
penyuluhan kesehatan yang telah
dilakukan.

PENGENDALIAN 1. Daftar hadir


PEMANTAUAN 2. Dokumentasi laporan pendidikan Kesehatan
3. Foto
CONTOH STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL SENAM KAKI DIABETIK

DEFINISI Adalah latihan menggerakkan lutut, kaki, telapak kaki dan


jari-jari kaki yang ditujukan pada penderita Diabetes
Mellitus

TUJUAN 1. Membantu melancarkan sirkuasi sirkulasi darah


2. Memperkuat otot-otot kecil kaki
3. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki

ACUAN/ Terapi ini dapat dilakukan pada klien dengan resiko


KEBIJAKAN terjadinya komplikasi gangguan sirkulasi, neuropati pada
kaki bawah, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya
komplikasi, atau pada klien yang sudah mengalami
komplikasi tersebut, dengan tujuan untuk
meminimalisasi dampak yang lebih lanjut.
Persiapan :
PROSEDUR a. Kursi
b. Koran

Pelaksanaan
1. Instruksilan klien utnuk duduk secara benar di atas
kursi dengan kaki di lantai
2. Instruksikan klien untuk meletakkan/ bertumpu
pada tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki
ditarik keatas dan ke bawah sebanyak 10 kali. Pada
saat arah kebawah hindari jari-jari kaki menyentuh
lantai
3. Dengan tumit tetap dilantai, tarik/ angkat telapak
kaki ke atas
4. kemudian jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan
tumit kaki diangkat ke atas (diulang 10 kali)
5. Selanjutnya tumit tetap dilantai, bagian depan kaki
diangkat ke atas dan buat putaran 360 derajat
6. dengan pergerakkan dada pergelangan kaki,
sebanyak 10 kaki 6. Jari-jari kaki diletakkan
dilantai, tumit diangkat dan putaran
7. 360 derajat dengan pergerakanpada pergelangan kaki
sebanyak 10 kali 7. Kaki diangkat ke atas dengan
meluruskan lutut, buat putaran 360 derajat
8. dengan pergerakan pada pergelangan kaki,
sebanyak 10 kali 8. Lutut diluruskan, lalu ayunkan
kembali ke bawah sebanyak 10 kali, ulangi langkah
ini untuk kaki yang sebelumnya
9. Letakkan sehelai kertas surat kabar dilantai,
bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan
kedua belah kaki, kemudian buka bola itu menjadi
lembaran seperti semula menggunakan kedua belah
kaki. Cara ini dilakukannya sekali saja.

INDIKATOR 1. Respon Verbal


PENCAPAIAN Klien mengatakan kaki lebih ringan, dan rata
kesemutan di kaki berkurang

2. Respon non verbal


Klien berjalan dengan ringan
3. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Metode :
b. Media dan alat
c. Waktu dan tempat
d. Diagnosa
e. Implementasi
f. Evaluasi proses

4. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur :
b. Kriteria Proses :
c. Kriteria Hasil
d. Gunakan metode evaluasi
EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA

Petunjuk:
Cek pada kolom ya jika keterampilan atau tingkah laku ditampilkan, cek pada kolom tidak jika
keterampilan atau tingkah laku tidak ditampilkan. Tulis penjelasan khusus pada kolom keterangan
jika jawaban ragu atau tidak jelas. Nilai akhir adalah penjumlahan semua nilai.

PENAMPILAN KETERAMPILAN BOBOT YA TIDAK KET


1. PENGKAJIAN
A. Menetapkan data dasar yang lengkap (10)
1. Menggunakan sumber data yang 1
sesuai
2. Menggunakan metode pengumpulan 1
data yang sesuai
3. Mengumpulkan data dasar dan data 2
yang berorientasi pada masalah dengan
menggunakan indikator penentu
4. Menggali persepsi keluarga terhadap
masalah kesehatan (status kesehatan 1
anggota keluarga dan risiko kesehatan
yang terkait dengan komunitas dan
lingkungan)
5. Mengkaji kemampuan keluarga tentang 2
kesehatan dan pelayanan kesehatan
sesuai dengan dasar teori tentang
kerangka kerja pengkajian
6. Mencatat data dasar secara:
a. Sistem 1
b. Ringkas 1
c. Akurat 1

B. Analisa Data (5) 3


1. Mengartikan hubungan antar faktor
yang terkait dengan kemampuan
keluarga tentang kesehatan dan
pelayanan kesehatan ;
2. Mengidentifikasi pola dan / atau
kesenjangan antara hasil pengkajian
dengan kemampuan yang dimiliki
keluarga tentang kesehatan dan
pelayanan kesehatan

C. Menetapkan, diagnosa keperawatan


kesehatan keluarga (15)
1. Menetapkan diagnosa/ masalah
keperawatan kesehatan keluarga
berdasarkan:
a. Data pengkajian yang akurat
2
PENAMPILAN KETERAMPILAN BOBOT YA TIDAK KET
b. Organisasi data yang mendukung 2
dengan tepat
2. Penampisan masalah kesehatan/ 4
diagnosa berdasarkan serangkaian
kriteria
3. Mengubah/ memperbaiki diagnosa 4
sesuai dengan data yang didapat
4. Mencatat masalah / diagnosa 4
keperawatan kesehatan keluarga:
a. Sistematis 1
b. Ringkas 1
c. Akurat 1

2. PERENCANAAN (20)
A. Menyertakan keluarga rencana 4
keperawatan dalam membuat
B. Merumuskan tujuan yang:
1. Spesifik 1
2. Dapat diukur 1
3. Dapat dicapai 1
4. Releva 1
5. Batas waktu 1

C. Sasaran dan tujuan diarahkan pada 4


pencapaian kemandirian keluarga dalam
kesehatan dan pelayanan kesehatan

D. Mengidentifikasi intervensi keperawatan 5


yang sesuai

E. Menetapkan kriteria dan standar evaluasi 2

3. IMPLEMENTASI RENCANA INTERVENSI (24)


A. Menyertakan keluarga dalam 4
melaksanakan intervensi keperawatan
B. Menggunakan teknik yang tepat dalam 4
melaksanakan intervensi keperawatan
C. Menggunakan strategi pendidikan
kesehatan 4
D. Mendemonstrasikan keterampilan
komunikasi yang efektif 3
E. Mendiskusikan konsep kesehatan dan
pelayanan kesehatan yang kuat 3
F. Berfungsi sebagai coordinator dengan
mengidentifikasi, mengartikan, memulai dan 3
memelihara hubungan antara pelayanan
yang ada dan sesuai dengan yang ada
G. Mencatat intervensi keperawatan dan
respon keluarga:
a. Sistematis
b. Ringkas 1
c. Akurat 1
1
PENAMPILAN KETERAMPILAN BOBOT YA TIDAK KET
4. EVALUASI (14)
A. Menyertakan keluarga dalam mengevaluasi
asuhan keperawatan keluarga 3
B. Mengevaluasi asuhan keperawatan
dengan menggunakan criteria dan standar 4
evaluasi
C. Memodifikasi prioritas sasaran tujuan dan
intervensi keperawatan sesuai dengan hasil 4
evaluasi
D. Mendokumentasikan hasil evaluasi dan
perbaiki rencana: :
a. Sistematis
b. Ringkas 1
c. Akurat 1
1
5. KETERAMPILAN PROFESIONAL (12)
A. Mengevaluasi dampak perasaan, nilai,
sikap dan tingkah laku sendiri terhadap
asuhan keperawatan dan hubungan 2
professional
B. Menggunakan konsultasi intra professional
dalam mengambil keputusan 2
C. Menerima accountability (tanggung gugat)
terhadap praktik professional diri sendiri: 2
1. Mencari dan menerima supervisi yang
sesuai 2
2. Teliti dan tepat dalam:
a. Melaporkan tugas 2
b. Menyerahkan tugas
3. Segera melapor jika ada kesalahan
2

TOTAL 100

EVALUASI Nilai akhir:


PENILAIAN 86 – 100 Angka : _____________
: A Huruf : _____________
81 – 85 : A-
75 – 80 : B+
70 – 74 : B
65 - 69 : C+ Jakarta,…………………………
60 - 64 : C
55 - 59 : D
<54 : E

Nama Mahasiswa Nama Pembimbing


Daftar Acuan :

Friedman, MM. 1998. Family Nursing. 4th Ed. Connecticut: Appleton and Lange. McMurray, A.

1999. Community Health and Wellness: A Socioecological Approach.


Australia: Harcourt, Mosby.

Nies, MA., and McEwen, M. 2001. Community Health Nursing: Promoting The Health of
Populations. 3rd Ed. Philadelphia: W.B. Saunders Company.

Saunders, BR. 1993. Child Health Nursing: A Comprehensive Approach to the Care of
Children and Families. Philadelphia: Lippincott Company.

Spradley, B.W & Allender, J.A. 1998. Reading in Community Health Nursing. 5th Ed. St. . ,
Louis: CV. Mosby Company.

Stanhope, M. and Knollmueller, R.N. 1999. Handbook of Community Based and Home
Health Nursing Nursing Practice. 3rd Ed. St. Louis: Mosby Company.

Stanhope, M. and Lancaster, J. Community Health Nursing: Process and Practice for
Promoting Health. St. Louis: CV. Mosby Company.

Stolte, K. 1996. Wellness Nursing Diagnosis for Health Promotion. Philadelphia:


Lippincott.

Tim Komunitas, 2019. Buku Pedoman Kerja Mahasiswa Mata Ajar Keperawatan Keluarga II.
Tidak dipublikasikan.

Stikes Abdi Nusantara, 2010. Himpunan Tata Tertib Mahasiswa Stikes Abdi Nusantara.
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

I. DATA DEMOGRAFI
A. Struktur Keluarga
Nama KK :
Umur :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Suku/ Bangsa :

B. Daftar Anggota Keluarga

No Nama/ Umur Jenis Hub Klg Aga Pend Pekj Kead Fisik Ket
Kelamin ma

L P Sehat Sakit
C. Data Ekonomi
a. Penghasilan rata-rata perbulan :
1. <Rp 4.500.000 2. Rp 4.500.000-10.000.000 3. >Rp 10.000.000
b. Apakah keluarga mempunyai tabungan
1. Ya 2. Tidak

II. LINGKUNGAN FISIK


A. Perumahan
a. Status Kepemilikan :
1. Sewa 2. Numpang 3. Milik sendiri
b. Tipe Rumah
1. Permanen 2. Semi permanent 3. Tidak permanen
c. Lantai
1. Tanah 2. Papan 3. Tegel 4. Semen
d. Ada jendela di setiap kamar
1. Ya 2. Tidak
e. Ada jendela di setiap rumah
1. Ya 2. Tidak
f. Jika Ya, apakah dibuka setiap hari
1. Ya 2. Tidak
g. Pencahayaan dalam rumah di siang hari
1. Terang 2. Remang-remang 3. Gelap
h. Jarak rumah dengan tetangga
1. Bersatu 2. Dekat 3. Terpisah
i. Halaman di sekitar rumah
1. Ada 2. Tidak
j. Jika ada , lokasinya
1. Di depan 2. Disamping 3. Di belakang
k. Pemanfaatan pekarangan
1. Kebun 2. Kolam 3. Kandang
l. Berapa luas rumah………m2
B. Sumber Air
a. Sumber air untuk masak dan minum
1. PAM 2. Sumur 3. Air mineral
b. Jika di PAM, sumur
1. Dimasak 2. Tidak
c. Sumber air mandi/ mencuci
1. PAM 2. Sumur 3. Sungai
4. Lain-lain, sebutkan………..
d. Jarak sumber air dengan septic tank 1.
< 10 m 2. >= 10 m
e. Tempat penampungan air sementara
1. Bak 2. Gentong 3. Ember
4. Lain- lain, sebutkan…………….

f. Kondisi tempat penampungan air


1. Terbuka 2. Tertutup
g. Kondisi air dalam penampungan
1. Berwarna 2. Berbau 3. Berasa
4. Tidak berasa / berbau / berwarna

h. Ada jentik dalam penampungan air


1. Ya 2. Tidak

C. Pembuangan Sampah
a. Dimana keluarga membuang sampah
1. Sungai 2. Ditimbun 3. Dibakar
4. Sembarang tempat 5. Lain-lain, sebutkan……….
b. Penampungan sampah sementara
1. Ada 2. Tidak ada/ berserakan
c. Bila ada, keadaannya
1. Terbuka 2. Tertutup
d. Jarak dengan rumah
1. Dekat (< 5 m) 2. Jauh (> 5 m)
D. Pembuangan Limbah
a. Kepemilikan
1. Memiliki 2. Tidak memiliki
b. Kebiasaan keluarga BAB & BAK
1. Jamban/ WC 2. Sungai 3. Sembarang
c. Jenis jamban yang digunakan
1. Cemplung 2. Leher angsa
d. Pembuangan air limbah
1. Resapan 2. Got / selokan 3. Sembarangan
e. Kondisi saluran pembuangan
1. Lancar 2. Tersumbat / tergenang

E. Kandang Ternak
a. Kepemilikan kandang tenak
1. Tidak 2. Ya, jenisnya………….
b. Bila Ya, letak kandang
1. Dalam rumah 2. Di luar rumah
c. Kondisi
1. Terawat 2. Tidak terawatt

F. Gizi Keluarga
a. Frekuensi makan setiap hari
1. 1 kali 2. 2 kali 3. 3 kali
b. Cara mengolah makanan di keluarga
1. Dipotong-cuci-masak
2. Dicuci-potong-masak
3. Dipotong-masak
c. Konsumsi lauk-pauk ( daging, ikan, tempe, dll)
1. Setiap kari 2. Kadang-kadang 3. Tidak pernah
d. Konsumsi sayur
1. Setiap kari 2. Kadang-kadang 3. Tidak pernah
e. Konsumsi buah
1. Setiap kari 2. Kadang-kadang 3. Tidak pernah
f. Konsumsi susu
1. Setiap kari 2. Kadang-kadang 3. Tidak pernah
g. Konsumsi garam beryodium
1. Setiap kari 2. Kadang-kadang 3. Tidak pernah
h. Pantangan makanan
1. Tidak ada 2. Telor 3. Daging
4. Ikan 5. Lainya…….

III. KONDISI KESEHATAN UMUM


A. Pelayanan Kesehatan
a. Sarana kesehatan terdekat
1. Rumah sakit 2. Puskesmas 3. dr/ Perawat/ Bidan
4. Balai pengobatan 5. Lain-lain, sebutkan……….
b. Kebiasaan keluarga untuk minta tolong bila sakit
1. RS 2. Puskesmas 3. Dokter praktik
4. Perawat 5. Bidan 6. Lain-lain, sebutkan..
………………………….
c. Kebiasaan Keluarga sebelum ke pelayanan kesehatan
1. Beli obat bebas 2. Jamu
d. Sumber pendanaan kesehatan keluarga
1. BPJS 2. Tabungan 3. Dana sehat
4. Asuransi kesehatan...................................................5. Tidak ada
e. Sarana transportasi ke pelayanan kesehatan keluarga
1. Jalan kaki 2. Becak 3. Kendaraan pribadi
4. Transportasi umum / Angkot 5. Lainnya……
f. Jarak rumah dengan sarana kesehatan
1. < 1 Km 2. 1- 2 Km 3. 2- 5 Km
4. > 5 Km
B. Masalah Kesehatan Khusus
a. Penyakit yang paling sering diderita keluarga dalam 1 bulan terakhir
1. Demam berdarah 2. Batuk pilek 3. Asma
4. TBC 5. Thypoid 6. Infeksi menular seksual
7. Hipertensi 8. DM 7. Covid_19
8. Lain-lain, sebutkan ……..

b. Ada anggota keluarga terkonfirmasi covid-19


1. Ya 2. Tidak
c. Ada anggota keluarga melakukan isolasi mandiri
1. Ya 2. Tidak
d. Ada anggota keluarga kontak erat dengan penderita covid-19
1. Ya 2. Tidak
e. Ada anggota keluarga pernah berkunjung di wilayah zona merah covid
1. Ya 2. Tidak
f. Selalu menggunakan masker saat di luar rumah
1. Ya 2. Tidak
g. Masuk ke rumah selalu cuci tangan
1. Ya 2. Tidak

IV. PUS, IBU HAMIL DAN MENYUSUI


A. Pasangan Usia Subur
a. Apakah salah satu anggota keluarga ada PUS (Pasangan Usia Subur)
1. Tidak 2. Ya
b. Bila Ya, apakah menjadi akseptor KB
1. Tidak 2. Ya
c. Bila Ya, jenia kontrasepsi yang dipakai
1. IUD 2. Suntik 3. Pil 4. Susuk
5. Kondom 6. Tubektomi 7. Vasektomi 8. Lainya…
d. Bila tidak, alasannya
1. Dilarang suami 2. Agama 3. Tidak tahu
4. Lain-lain, sebutkan……….
B. Ibu Hamil
a. Apakah ada ibu hamil dalam keluarga
1. Tidak 2. Ya
b. Bila Ya, umur kehamilan trimester
1. I (0- 3 bulan) 2. II (4- 6 bulan) 3. III (7- 9 bulan)
c. Bila Ya, kehamilan yang ke
1. 1 2. 2 3. 3 4. > 3
d. Berapa usia bumil saat ini
1. < 20 tahun 2. 20 – 35 tahun 3.
> 35 tahun
e. Apakah ibu memeriksakan kehamilannya
1. Tidak 2. Ya, sebutkan…………..
f. Bila Ya
1. 2 kali 2. 3 kali 3. 4 kali
g. Bila Tidak, alasannya
1. Tidak ada biaya 2. Tidak sempat 3. Tidak tahu
4. Lain-lain, sebutkan…………
h. Apakah mendapatkan TT
1. Tidak 2. Ya
i. Bila Ya
1. Lengkap (2 kali) 2. Tidak lengkap (1 kali)
j. Ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe
1. Ya 2. Tidak
k. Riwayat kehamilan saat ini (jika ada anggota keluarga yang sedang hamil)
1. Usia Bumil < 20 atau > 35 tahun
2. Tinggi badan < 150 cm
3. Jarak kehamilan < 2 tahun Kehamilan atau > 4 kali
4. MempunyairRiwayat keguguran sebelumnya
5. Mempunyai riwayat tekanan darah tinggi (> 140/90 mmHg)
6. Menderita penyakit berat (jantung, asma, DM, dll)
7. Muntah-muntah yang berlebihan Sering pusing
8. Kaki bengkak
9. Anemia (Hb < 10 gr%), lihat KMS Bumil Protein urine (+)
10. Mempunyai KMS Bumil
l. Adakah penyakit/ keluhan yang dirasakan bumil saat ini
1. Lemah, letih, lesu 2. Pusing
3. Mual & muntah 4. Bengkak di kaki atau tempat lain
5. Lain-lain, sebutkan……...

m. RIWAYAT PERSALINAN 2 TAHUN TERAKHIR


1. Oleh tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan)
a) Ya b) Tidak
2. Bila persalinan bukan oleh tenaga kesehatan, alasanya ..
a) Tidak tahu b) biaya c) Budaya
3. Tempat persalinan
a) Rumah b) Fasilitas kesehatan
4. Kondisi bayi yang dilahirkan
a) Hidup sehat b) Lahir cacat c) lahir mati
5. Adakah bayi di bawah SATU tahun yang meninggal
a) Ada b) Tidak
6. Bila YA ada yg meninggal, penyebabnya adalah
a) Tetanus, b) Diare c) ISPA d) lainya…..

C. Ibu Menyusui
a. Apakah ada ibu yang sedang menyusui
1. Tidak 2. Ya
b. Bila Ya, apakah ibu meneteki anaknya
1. Tidak 2. Ya
c. Bila Ya, lamanya menyusui
1. < 6 bulan 2. > 6 bulan
d. Bila Tidak, alasannya
1. Pekerjaan 2. Tidak tahu 3. Penyakit
4. Lain-lain, sebutkan………
D. Balita
a. Apakah ada anggota keluarga yang berusia balita
1. Tidak 2. Ya
b. Berapa jumlah balita di rumah yang menjadi tanggung jawab keluarga

c. Apakah setiap bulan balita dibawa ke posyandu


1. Tidak 2. Ya
d. Bila Tidak, alasannya
1. Jauh 2. Tidak ada waktu 3. Lain-lain, sebutkan….
e. Apakah anak ibu sudah diimunisasi
1. Tidak 2. Ya
f. Jenis imunisasi yang sudah didapatkan
1. Polio….kali 2. BCG 3. DPT…..kali
4. Hepatitis 5. Campak

g. Bila tidak diimunisasi, alasannya


1. Tidak tahu 2. Waktu sulit 3. Jauh
4. Lain-lain, sebutkan

h. Apakah anak memiliki KMS


1. Tidak 2. Ya
i. Hasil penimbangan di KMS, pada saat ini berat badan anak berada pada
1. Di daerah garis hijau 2. Diatas garis hijau sampai kuning
3. Di bawah garis titik-titik 4. Di bawah garis merah

E. Anak dan Remaja


a. Dalam keluarga mempunyai anak sekolah/ remaja
1. Tidak 2. Ya
b. Berapa jumlah anak / remaja dalam keluarga

c. Jika Ya, usia anak saat ini


1. 6 – 10 tahun 2. 11 – 15 tahun 3. 16 – 21 tahun
d. Pendidikan anak berada pada tingkat
1. SD 2. SMP 3. SMA 4. PT
e. Kegiatan anak di luar sekolah
1. Kegamaan, sebutkan...................................2. Karang Taruna
3. Olahraga, sebutkan.......................................4. Tidak ada aktifitas rutin
5. Lain-lain, sebutkan…..
f. Apakah ada anak yang menderita penyakit
1. Tidak 2. Ya, sebutkan
g. Jika Ya, sudahkah berobat
1. Sudah 2. Belum, alasannya
h. Jika sudah, berobat kemana
1. Medis, sebutkan…. 2. Non medis, sebutkan….
i. Bagaimana penggunaan waktu luang anak
1. Musik/ TV 2. Olahraga 3. Rekreasi
4. Keagamaan 5. Game 6. Begadang
7. Lainya.
j. Kebiasaan tidak sehat anak
1. Merokok 2. Alkohol 3. Narkoba
4. Tidak ada 5. Lain-lain, sebutkan……..

F. Usia Lanjut
a. Apakah anggota keluarga ada yang berusia lanjut (usia 60 tahun keatas)
1. Tidak ada 2. Ada, usianya……..
b. Berapa jumlah lansia yang tinggal di rumah

c. Apakah lansia memiliki keluhan penyakit


1. Tidak 2. Ya
d. Jika Ya, jenis penyakitnya
1. Asma 2. TBC 3. Hipertensi
4. Kencing manis 5. Rheumatik 6. Katarak
7. Osteoporosis 8. Penyakit kulit 9. Jantung
10. Liver 11.Lain-lain, sebutkan…….
e. Upaya yang telah dilakukan
1. Berobat ke sarana kesehatan 2. Berobat ke non medis
3. Diobati sendiri 4. Tradisional
5. Lain-lain, sebutkan……….
f. Penggunaan waktu senggang pada lansia
1. Masih bekerja
2. Berkebun/pekerjaan rumah
3. Jalan-jalan / Joging
4. Senam
5. Pengajian / keagamaan
6. Tidak ada aktivitas rutin
7. Lain-lain, sebutkan………

g. Kebiasaan lansia
1. Minum kopi
2. Minum teh
3. Merokok
4. Lainya……
h. Apakah ada posyandu lansia di daerah tempat tinggal saudara
1. Tidak ada 2. ada
i. Jika ada, apakah lansia ikut posyandu lansia tersebut
1. Rutin 2. Kadang-kadang 3. Tdk pernah
j. Jika tidak, alasannya
1. Tidak tahu 2. Tidak mau
3. Tdk ada yang mengantar 4. Lainya…………………
k. Indeks Katz, kemandirian lansia
1. Indeks A : semua aktivitas mandiri
2. Indeks B : satu aktivitas tidak mandiri
3. Indeks C : Aktivitas mandi & satu aktivitas lain tidak mandiri
4. Indeks D : Aktivitas mandi, berpakaian, & satu aktivitas lain tidak
mandiri
5. Indeks E : Aktivitas mandi, berpakaian, pergi ke toilet & satu
aktivitas lain tidak mandi
6. Indeks F : Aktivitas mandi, berpakaian, pergi ke toilet & berpindah tidak
mandiri
7. Indeks G : Ketergantungan semua aktivitas
G. Indikator keluarga sehat
a. Adakah anggota keluarga yang mau menjadi kader kesehatan
1. Ada 2. Tidak
b. Keluarga pasangan usia subur menjadi akseptor KB
1. Ya 2. Tidak
c. Ibu dalam melakukan persalinan menggunakan fasilitas kesehatan
1. Ya 2. Tidak
d. Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap
1. Ya 2. Tidak
e. Bayi mendapatkan air susu ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan tanpa
minuman / makanan pendamping
1. Ya 2. Tidak
f. Balita memperoleh pemantauan pertumbuhan melalui pemanfaatan Posyandu
/ Puskesmas
1. Ya 2. Tidak
g. Penderita TBC / flek / batuk darah melakukan pengobatan secara rutin
1. Ya 2. Tidak
h. Penderita TBC / flek / batuk darah tidak putus obat
1. Ya 2. Tidak
i. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara rutin / teratur
1. Ya 2. Tidak
j. Pendrita stroke memperoleh pengobatan dan perawatan dengan baik
1. Ya 2. Tidak
k. Penderita kencing manis melakukan pengobatan secara rutin / teratur
1. Ya 2. Tidak
l. Adakah penderita DM yang mengalami infeksi / komplikasi
1. Ada 2. Tidak ada
m. Aaakah ada anggota keluarga penderita gangguan jiwa
1. Ada 2. Tidak ada
n. Jika ada anggota keluarga penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan
dan perawatan
1. Ya 2. Tidak
o. Anggoata keluarga yang merokok
1. Ada 2. Tidak
p. Adakah anggota keluarga yang sakit (boleh pilih lebih dari satu)
1. Balita 5. Anak usia remaja
2. Ibu hamil 6. Usia produktif
3. Ibu menyusuil 7. Lansia
4. Anak usia sekolah
q. Adakah anggota keluarga yang meninggal dalam 1 (satu) tahun terakhir (boleh
pilih lebih dari satu)
1. Balita 5. Anak usia remaja
2. Ibu hamil 6. Usia produktif
3. Ibu menyusui 7. Lansia
4. Ank usia sekolah
r. Kendaraan dalam menunjang aktifitas sehari-hari
1. Sepeda 4. Mobil pribadi
2. Becak 5. Angkutan umum
3. Sepeda motor 6. Transportasi daring
s. Media informasi
1. Media cetak (majalah, Koran, surat kabar)
2. Media elektornik (TV, Radio)
3. Media social (HP)
t. Media komukasi-informasi warga
1. Papan pengumuman
2. Surat-menyurat
3. Media social / HP
4. Pertemuan / rapat warga

ANALISIS DATA

DATA MASALAH

Tulis semua diagnose yang ditemukan


1

FORMAT PRIORITAS MASALAH


ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Masalah PRIO
No. A B C D E F G H I J K TOT
Kesehatan RITAS

KETERANGAN A = RISIKO TERJADI G = TEMPAT


PEMBOBOTAN B = RISIKO PARAH H = WAKTU
1. SANGAT C = POTENSIAL I = DANA
RENDAH UNTUK J = FASILITAS
2. RENDAH PENDIDIKAN KESEHATAN
3. CUKUP KESEHATAN K = SUMBER
4. TINGGI D = MINAT DAYA
5. SANGAT MASYARAKA
TINGGI T
E = MUNGKIN DI
ATASI
F = SESUAI DENGAN
PROGRAM
PEMERINTAH
2

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN


PRAKTIK KEPERAWATAN
KOMUNITAS
PROGRAM STUDI NERS STIKES ABI NUSANTARA

Kelompok kerja kesehaan komunitas melibatkan mahasiswa pada proses perubahan


komuniti dengan mengkaji kebutuhan komimiti, merumuskan diagnosa keperawatan,
menentukan tujuan umum/khusus dan perencanaan, mengimplementasikan dan
mengevaluasi hasil kerja kelompok.

Setiap kelompok mahasiswa membentuk kelompok kerja bersama komunitas sehingga


mendapatkan pengalaman kolaborasi. Kelompok merencanakan, mengorganisir, dan
melaksanakan kelompok kerja kesehatan komunitas.

Pengembangan kelompok kerja kesehatan komunitas dengan mendiskusikan pada


seminar, semua hasil kerja kelompok disajikan pada staf pengajar, staf puskesmas,
instansi terkait, dan wakil komuniti pada akhir pengajaran.

Format dari makalah praktik keperawatan komunitas


a. Halaman judul: terdiri dari topik utama praktik keperawatan komunitas yang
ditemukan dan diintervensi, nama mahasiswa, nama mata ajaran, nama
pembimbing/pengajar, dan tanggal (lihat contoh laporan).
b. Abstrak : ringkasan singkat (± 100 kata) yang menguraikan target dan resipien
komunitas, teori perubahan komunitas yang digunakan, strategi pengkajian dan
instrumen yang dipakai, diagnosa keperawatan komunitas, proses perencanaan dan
implementasi, evaluasi dan analisa hasil perubahan. Diketik 1 spasi.
c. Isi dari makalah: diketik 2 spasi dengan huruf times new roman, terdiri dari semua
hal yang tercantum pada daftar isi. Daftar isi sertakan.
d. Format: rujukan pada ide atau fakta-fakta yang diambil dari literatur atau melalui
wawancara harus disertakan nama dan waktu. Contoh (Parsay, 2000) dan ini harus
ditulis dalam daftar rujukan.
3

ISI LAPORAN PRAKTIK

I. Pendahuluan
A. latar belakang: yang melatar belakngi pelaksanaan praktik
keperawatan komunitas dan alasan fokus masalah yang diangkat
B. tujuan penulisan laporan

II. Tinjauan teori


A. Paradigma sehat 2010
B. Konsep keperawatan komunitas
a. Uraikan tentang karakteristik komunitas yang dipilih sebagai fokus dari
tindakan perubahan yang dilakukan
b. Mengembangkan konsep komunitas berdasarkan teori komunitas dan
menguraikan bagaimana konsep ini berhubungan dengan komuniti yang
dipilih.
c. Mengidentifikasi karakteristik komunitas yang lebih luas.
d. Teori yang mendasari masalah kesehatan utama yang diprioritaskan di
komunitas.
C. Asuhan keperawatan komunitas

III. Aplikasi asuhan


Mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Adapun proses asuhan
melalui tahapan:
a. Pengkajian kesehatan komunitas
1. Apakah karakteristik yang diketahui dan yang umum tentang
kebutuhan/masalah kesehatan komunitas yang luas? Baca buku- buku
rujukan, kumpulan data sekunder dan wawancara dengan orang penting
di komuniti yang dipilih merupakan metoda yang dapat membantu dalam
menentukan kebutuhan/masalah kesehatan yang mungkin mempunyai
risiko tinggi pada komunitas
4

2. Apa tipe data yang dikumpulkan dalam mengkaji kesehatan komunitas


yang dipilih ? Identifikasi indikator kesehatan atau tingkat fungsi yang
khusus yang dapat dipakai dalam mengkaji kesehatan komunitas.
Kemudian lakukan pengkajian komunitas.
3. Apakah pengkajian kesehatan komunitas yang saudara dapatkan, sesuai
dengan indikator yang sudah ditetapkan.
4. Laporan hasil pengkajian komunitas dapat disajikan dengan narasi
deskripsi, table, peta, atau dengan grafik yang di lengkapi dengan
penjelasan.
Contoh

Pengkajian keperawatan komunitas dilakukan selama 4 hari, terhitung tanggal 1


sampai 4 Juli 2020. Daerah yang dikaji adalah wilayah Komunitas Abdi
Nusantara 7. Data penduduk diperoleh sebanyak 150 kepala keluarga dengan
jumlah warga sebanyak 600 orang. Data umur kepala keluarga paling tua adalah
80 tahun dan yang paling muda berumur 23 tahun, sedangkan umur rata-rata 46
tahun. Data berdasarkan jumlah anggota keluarga rata-rata berjumlah 4 atau 5
anggota keluarga.
5

GRAFIK 05
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN PEKERJAAN
DI WILAYAH KOMUNITAS ABDI NUSANTARA TAHUN 2020

KARYAWAN
SWASTA
23% (115 BURUH
KK) PNS / TNI- 33% (169)
POLRI
1% (7 KK)

WIRASWAS PETANI
TA 1% (5 KK)
42% (210
KK)

Berdasarkan grafik di atas menunjukan bahwa wilayah Komunitas Abdi


Nusantara 7 didapatkan data keapala keluarga berdasarkan pekerjaan sebagai
berikut; pekerjaan KK yang paling banyak sebagai wiraswasta sebanyak 42%
(210 kepala keluarga), buruh sebanyak 33% (169 kepala keluarga), karyawan
swasta sebanyak 23% (115 kepala keluarga), PNS/TNI-PORLI 1% (7 kepala
keluarga), dan yang paling sedikit adalah sebagai petani 1 % (5 kepala keluarga).
6

GRAFIK 06
DISTRIBUSI TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA
DI KOMUNITAS ABDI NUSANTARA TAHUN 2020

400 354
350
300
250
200
141
150
100
JUMLAH

50 11
0

< 4,5 jt 4,5 - 10 jt >


10 jt
PENDAPATAN

Berdasarkan grafik di atas menunjukan Komunitas Abdi Nusantara 1 didapatkan data


kepala keluarga berdasarkan pendapatan. Data pendapatan per bulan menunjukan
masih didominasi kepala keluarga dengan pendapatan di bawah dari UMR, yaitu
kurang dari Rp. 4.500.000 sebanyak 70% (354 KK), pendapatan menengah antara 4,5
– 10 juta sebanyak 26% (141 kepala keluarga), dan yang memiliki pendapatan >10
Juta sebanyak 4 % atau 11 kepala keluarga.
7

TABEL 06
DISTRIBUSI PENDUDUK BERDASARKAN PENYAKIT
DI KOMUNITAS ABNUS TAHUN 2020

NO PENYAKIT JUMLAH PERSEN


1 Alergi 3 1,07
2 Demam 15 5,34
3 Dhf 23 8,19
4 Diare / Ge 2 0,71
5 Dm 2 0,71
6 Hipertensi 58 20,64
7 Ispa 17 6,05
8 Kusta 3 1,07
9 Rheumatik 12 4,27
10 Tbc 2 0,71
11 Typus 1 0,36
Jumlah 181 100,00

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa angka kesakitan pada lansia di


Komunitas Abdi Nusantara 7 didapatkan hasil persentase distribusi penduduk
berdasarkan jenis penyakit umum berjumlah 281 jiwa, terbanyak adalah penyakit
hipertensi ada 58 jiwa (20,645%), DHF ada 23 jiwa (8,19%), ISPA ada
17 jiwa (6,05%), demam ada 15 jiwa (5,34%), rheumatik ada 12 jiwa 4,27%),
alergi ada 3 jiwa (1,07%), diare ada 2 jiwa (0, DM ada 2 jiwa, Kusta ada 3 jiwa, TBC
ada 2 jiwa, typoid ada 1 jiwa Dan tidak ditemukan gizi kurang.

b. Mengembangkan dan merumuskan diagnosa keperawatan


1. Merumuskan diagnosa kesehatan komunitas berdasrkan diagnosa
komunitas (problem, karakteristik komunitas, etiologi, manifestasi).
2. Identifikasi kriteria yang saudara pakai dalam mempriotitaskan diagnosa
kesehatan komunitas untuk intervensi keperawatan komunitas, susun
urutannya sesuai dengan prioritas. Kriteria urutan termasuk;
kemungkinan komunitas, tingkat ancaman bahaya pada kesehatan, risiko
atau kemungkinan beresiko apa yang dapat dikurangi.
8

3. Identifikasi 1 diagnosa komunitas yang menjadi fokus masalah utama


komunitas.
4. Masing-masing kelompok diberi tugas merumuskan diagnose
keperawatan komunitas secara khusus focus pada agregat komunitas
tertentu, yaitu :

NO KELOMPOK FOKUS PROGRAM


1 I Komunitas Bayi dan balita
2 II Komunitas Anak skolah dan remaja
3 III Komunitas Lansia
4 IV Komunitas Ibu hamil dan menyusui

Contoh, diagnose pada kelompok balita

Data

Komunitas Abnus saat ini memiliki kelompok bina kesehatan balita. Dalam
kelompok dilakukan pembinaan kesehatan balita pada keluarga-keluarga
yang memiliki balita. Jumlah keluarga yang aktif dalam kegiatan kelompok
ini sebanyak 35 KK. Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan, bahwa 50%
balita mengalami sakit batuk atau demam dalam 1 bulan terakhir, didapatkan
4 anak yang pernah dirawat di rumah sakit. Hasil diskusi dengan ibu- ibu
didapatkan 60% ibu—ibu mengatakan belum pernah mendapatkan informasi
tentang penyakit yang sering terjadi pada balita.

Diagnosa

Defisit kesehatan pada balita di komunitas Abnus berhubungan dengan


kurangnya pengetahuan dan informasi tentang penyakit pada bayi dan
balita dibuktikan dengan 60% ibu—ibu mengatakan belum pernah
mendapatkan informasi tentang penyakit yang sering terjadi pada balita,
50% balita mengalami sakit batuk atau demam dalam 1 bulan terakhir,
didapatkan 4 anak yang pernah dirawat di rumah sakit
9

c. Perencanaan dan proses implementasi


1. Identifikasi “recipient community” (komuniti yang menerima) dan
“target community” (komuniti yang menjadi target) dari intervensi,
berikan alasan/rasional.
2. Tuliskan tujuan umum (goal) dan tujuan khusus (objektive)
3. Uraikan metoda-metoda yang diajukan dalam mengukur tujuan umum
dan khusus.
4. Uraikan pendekatan teoritis untuk berubah yang dipakai bersama target
komunitas, misalnya social planning, social action, locality
development. Berikan alasan dalam pemilihan atau kombinasi dari
beberapa pilihan.
5. Masing-masing kelompok menyusun perencanaan disesuaikan focus
tugas kelompok

Contoh

Pada kelompok ibu hamil dan menyusui

NO GIAGNOSA A B C D E F G H I J K TOT PRIO


RITAS
1 Kesiapan 5 5 5 4 4 3 3 2 2 4 4 41 I
peningkatan
kesehatan
ibu hamil
2 Defisit 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 4 30 II
pengetahuan
pada ibu
menyusui
3 DST
10

Contoh perencanaan Pada

kelompok dewasa

NO DIAGNOSA SASARAN TUJUAN RENCANA


INTERVENSI
1 Pemeliharaan Kelomok Pemeliharaan Pendekatan terhadap
kesehatan tidak masyarakat kesehatan kader setempat
efektif pada dewasa menjadi efektif
kelomok Identifikasi kebutuhan
masyarakat pendidikan kesehatan
dewasa di
komunitas Promosi kesehatan
Abnus tentang hipertensi

Contoh implemntasi

Pada kelompok anak sekolah dan remaja

NO TOPIK SASARAN
1 Bahaya Merokok Kelompok remaja Abnus
2
11

Contoh Rancangan Pembelajaran

Pada kelompok Lansia

Rancangan pelatihan kader Posbindu Lansia di Komunitas Abnus

NO POKOK KEGIATAN
A Topik /Pokok Pelatihan Kader Kesehatan Lansia
Bahasan
B Sasaran Peserta pelatihan kader Posbindu sebanyak
25 Orang yang berasal dari :
1. RW 1..........orang
2. RW 2..........orang
3. RW 3..........orang
4. RW 4...........orang
5. RW 5 :L …… orang

C Waktu Selama tiga haro


Jumat – Minggu
9 – 11 Oktober 2020
D Tempat Balai kelurahan Abnus
Pelaksanaan
E Tujuan Umum Setelah mengikuti pelatihan, peserta
(kader) mampu melaksanakan kegiata
kelompok usia lanjut dalam
pemeliharaan kesehatannya
F Tujuan Khusus Setelah dilakukan kegiatan pelatihan
kader Posbindu, dapat menjelaskan:
1. Peran kader dalam pelayanan
kesehatan dikelompok usia lanjut.
2. Paket pelayanan kesehatan dan
kegiatan kelompok usia lanjut.
3. Memotivasi usia lanjut dalam
kegiatan kelompok.
4. Proses menua.
5. Penyakit-penyakit yang sering
menyertai usia lanjut.
6. Kesehatan jiwa usia lanjut.
7. Gizi seimbang usia lanjut.
8. Mempertahankan kebugaran jasmani
usia lanjut.
9. KMS usia lanjut.
12

G Garis-Garis 1. Peran kader dalam pelayanan


Materi kesehatan dikelompok usia lanjut.
2. Paket pelayanan kesehatan dan
kegiatan kelompok usia lanjut.
3. Memotivasi usia lanjut dalam kegiatan
kelompok.
4. Proses menua.
5. Gizi seimbang usia lanjut.
6. Mempertahankan kebugaran jasmani
usia lanjut.
7. KMS usia lanjut.
8. Mekanisme pelaksanaan
Posbindu/Posyandu Lansia

H Topik Mengajar Pendahuluan


1. Mengucapkan salam
2. Menyampaikan tujuan dari
pendidikan kesehatan yang akan
dilakukan
3. Kontrak waktu dengan sasaran

Inti
1. Menjelaskan tentang peran kader dalam
pelayanan kesehatan dikelompok usia lanjut.
2. Menjelaskan tentang paket
pelayanan kesehatan dan kegiatan
kelompok usia lanjut.
3. Menjelaskan tentang usia lanjut
dalam kegiatan kelompok.
4. Menjelaskan tentang proses menua.
5. Mejelaskan tentang gizi seimbang usia
lanjut.
6. Menjelaskan tentang mempertahankan
kebugaran jasmani usia lanjut.
7. Menjelaskan tentang KMS usia lanjut.
8. Menjelaskan tentang mekanisme
pelaksanaan Posbindu/Posyandu Lansia

Penutup
1. Memberikan kesimpulan dari
materi yang telah disampaikan
13

2. Melakukan evaluasi pemahaman


peserta tentang materi yang telah
disampaikan
3. Mengucapkan salam
I Metoda 1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Demontrasi
J Media dan Alat 1. Papan tulis
Pembelajaran 2. Spidol
3. Makalah
4. KMS Lansia
K Evaluasi 1. Peserta mampu memahami materi yang
disampaikan.
2. Peserta mampu melaksanakan kegiatan
Posbindu.
L Sumber/Literatur Depkes RI (2005). Pedoman pembinaan
Kesehatan Lanjut Usia. Jakarta

Kemenkes RI (2014).Situasi dan Analisis


Lanjut Usia. Pusat Data dan Informasi
Kemenkes RI. Jakarta

d. Evaluasi
1. Evaluasi hasil kelompok kerja kesehatan komunitas dengan mengukur
pencapaian tujuan sesuai kriteria.
2. Bagaimana kriteria evaluasi ini dapat mengevaluasi dampak program
lebih efektif.
3. Apakah hasil lain yang diobservasi yang secara langsung berhubungan
dengan intervensi saudara?
4. Bagaimana kelompok akan merumuskan kembali urutan prioritas dari
diagnosa komimiti?
5. Rekomendasi apa yang kelompok sarankan untuk berkelanjutan dari
program ini.
6. Masing-masing kelompok menyusun evaluasi sesuai dengan focus tugas
kelompok
14

IV. Pembahasan
Melakukan analisa kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman (SWOT) dari
proses keperawatan dan kaitkan analisa tersebut dengan teori

V. Kesimpulan dan saran.


Perhatian:

o Proses pembuatan buku laporan hendaknya dikonsultasikan dengan


pembimbing yang menjadi penanggung jawab
o Laporan dikumpulkan sesuai jadwal
15

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN

MANUSKRIP KEPERAWATAN

KOMUNITAS

Isi laporan

1. Judul

2. Abstrak

3. Pendahuluan (program yang sejalan, angka insiden-prevanensi masalah


kesehatan, dampak, peran perawat)

4. Tujuan (umum dan khusus)

5. Metode ( pendidikan kesehatan, pemberdayaan, advokasi, parthenship)

6. Hasil (hasil pengkajian komunitas sesuai focus kelompok)

7. Pembahasan (hasil anlasisis data yang diperoleh dengan konsep )

8. Kesimpulan

9. Daftar pustaka
16

CONTOH PENULISAN MANUSKRIP KEPERAWATAN KOMUNITAS

PENINGKATAN PENGETAHUAN DA WANITA PREMENOPAUSE


DI RW 012 KELURAHAN JATIBENING

ABSTRAK
Pendahuluan: Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan
telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, antara lain meningkatnya
umur harapan hidup di Indonesia dari 68,6 tahun pada tahun 2004 menjadi 70,5 tahun
pada tahun 2007. Meningkatnya umur harapan hidup dapat meningkatkan populasi
perempuan menopause di Indonesia. Menopause merupakan berakhirnya masa reproduksi
seorang perempuan dimana selama 12 bulan perempuan tersebut mengalami amenore,
umumnya menopause terjadi pada usia antara 45 hingga 58 tahun (Shimp & Smith dalam
Abernethy, 2011).
Metode: Pengabdian masyarakat ini adalah dengan edukasi peningkatan pengetahuan
tentang premenopause.
Hasil: Hasil kegiatan penyuluhan didapatkan peningkatan pengetahuan tentang
premenopause dan diharapkan mampu menghadapinya dengan sehat Kesimpulan:
Implikasi dari hasil pengabdian kepada masyarakat ini adalah perlu dilakukanya
penyuluhan tentang premnopause
Kata Kunci: Pengetahuan, penyuluhan, dan premenopause
17

PENINGKATAN PENGETAHUAN DA WANITA PREMENOPAUSE


DI RW 012 KELURAHAN JATIBENING

1. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan telah berhasil
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, antara lain meningkatnya umur harapan
hidup di Indonesia dari 68,6 tahun pada tahun 2004 menjadi 70,5 tahun pada tahun 2007.
Meningkatnya umur harapan hidup dapat meningkatkan populasi perempuan menopause
di Indonesia. Jumlah penduduk perempuan berusia diatas 50 tahun dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan yang
signifikan. Sensus penduduk tahun 2000 melaporkan jumlah perempuan berusia diatas
50 tahun mencapai 15,5 juta jiwa atau 7,6% dari total penduduk, sedangkan tahun 2020
jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi 30 juta atau 11,5% dari total penduduk
(Riskesdas, 2013). Badan Pusat Statistik (2011) melaporkan jumlah penduduk
perempuan di Indonesia adalah 118 juta jiwa dengan jumlah penduduk perempuan pada
kelompok umur 45-49 tahun adalah 7 juta jiwa, umur 50-54 sebanyak 5,7 juta jiwa.

Menopause merupakan berakhirnya masa reproduksi seorang perempuan dimana selama


12 bulan perempuan tersebut mengalami amenore, umumnya menopause terjadi pada
usia antara 45 hingga 58 tahun (Shimp & Smith dalam Abernethy, 2011).

Sebelum terjadinya menopause, seorang wanita akan mengalami masa yaitu mulai terjadi
perubahan biologis, fisiologis, psiologis dan gejala klinik lain-nya sebagai awal
permulaan dari menopause dan mencangkup juga satu tahun atau dua belas bulan bulan
pertama setelah terjadinya menopause. Perubahan fisik akibat penurunan produksi
estrogen dan progesteron menimbulkan berbagai gejala, baik yang berhubungan dengan
organ reproduksi maupun organ tubuh lainnya. Perubahan yang terjadi pada masa
menopause juga memengaruhi keadaan psikologis seorang perempuan. Keluhan
psikologis sifatnya sangat individual dapat dipengaruhi oleh sosial budaya, pendidikan,
lingkungan dan ekonomi. Perubahan fisik dan psikologis tentu akan mengganggu
kesehatan dan mempengaruhi kualitas hidup perempuan (Olivia Sanders, 2012).

Keluhan psikologis yang sering dialami meliputi perasaan sedih, kecemasan, irritabilitas,
perasaan berubah-ubah, labilitas emosi, merasa tidak berdaya, gangguan daya ingat,
konsentrasi berkurang, sulit mengambil keputusan dan merasa tidak berharga. Penyebab
premenopause awal adalah peningkatan gejala sindrom premenstruasi dan perubahan
siklus mens yang tak teratur.

Dampak seseorang mengalami premenopause adalah perubahan periode menstruasi.


Masa menstruasi sebelum mengalami premenopause biasanya wajar setiap bulannya dan
rutin. Namun, jika sudah masuk masa premenopause akan terjadi perubahan periode
menstruasi, yang mungkin akan berlangsung lebih lama atau lebih pendek atau bahkan
tidak mengalami menstruasi selama beberapa bulan. Selain itu, bisa saja akan mengalami
perdarahan ringan. Adapun dampak lainnya adalah vagina kering, produksi lemak
meningkat, nyeri seks, dan perubahan mental (Glasier & Gebbie, 2012).

Kecemasan merupakan kekhawatiran yang tidak jelas menyebar dialam yang berkaitan
dengan perasaan ketidakpastian dan ketidakberdayaan. Perasaan

isoalsi, keterasingan dan ketidaknyamanan (Stuart & Laraia, 2011). Kecemasan yang
18

dialami perempuan menopause salah satunya karema kekhawatiran dalam menghadapi


situasi yang sebelumnya tidak pernah dialami dan juga cemas akan hal-hal yang
mungkin muncul seperti keluhan fisik berupa berkeringat dimalam hari, sakit kepala,
berhentinya hasrat seksual, merasa dirinya akan menjadi lebih tua yang berarti
kecantikanya akan memudar dan terjadi penurunan fungsi tubuh, sehingga dikhawatirkan
akan mempengaruhi hubungan dengan suami maupun lingkungan sosialnhya (Riskesdas,
2013).

Studi pendahuluan yang telah dilakukan di RW 012 Kelurahan Jatibening pada 20 orang
perempuan premenopause didapatkan sebanyak 10 orang perempuan premenopause
tidak mengetahui tentang premenopause dan mengalami kecemasan dalam menghadapi
premenopause serta timbulnya berbagai penyakit dan keluhan fisik lainnya. 6 orang
perempuan premenopause tidak mengetahui tentang premenopause dan timbulnya
berbagai penyakit dan keluhan fisik lainnya, tetapi tidak mengalami kecemasan dalam
menghadapi premenopause. 4 orang lainnya mengetahui tentang premenopause dan
menganggap premenopause tidak perlu dicemaskan karena premenopause merupakan
proses yang pasti akan dialami oleh setiap perempuan. Studi yang telah dilaporkan
membuktikan bahwa masih tingginya tingkat kecemasan dan rendahnya tingkat
pengetahuan perempuan dalam menghadapi premenopause di RW 012 Kelurahan
Jatibening. Berdasarkan fenomena tersebut, tertarik menyelenggarakan edukasi tentang
pengetahuan premenopause pada wanita premenopause di RW 012 Kelurahan
Jatibening.

2. METODE
Metode yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah dengan
memberikan edukasi tentang premanopause. Sasaran dalam program pengabdian ini
adalah wanita premenopause di RW 012 Kelurahan Jatibening.

Pelaksanaan penyuluhan ini dilakukan dengan dua topik yang masing-masing berdurasi
2x50 menit yang kemudian dilanjutkan dengan Tanya jawab. Topik dalam pengabdian
masyarakat ini adalah premanopause dan dilanjutkan lagi dengan topic menghadapi masa
premenopuse.
19

3. HASIL

Tabel 1
Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Pada Perempuan Premenopause di RW 012
Kelurahan Jatibening Tahun 2017

Kecemasan
No. Tingkat Kecemasan Frekuensi %
1 Cemas 26 65
2 Tidak Cemas 14 35
Total 40 100

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa 40 respomden terbanyak pada reponden


dengan Gejala Cemas sebanyak 26 orang (65,0%) dan paling sedikit pada responden
dengan Tidak Cemas yaitu sebanyak 14 orang (35,0%).

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Pada Perempuan Premenopuase di RW 012
Kelurahan Jatibening Tahun 2017

Pengetahuan
No Tingkat Pengetahuan Frekuensi %
1 Rendah 28 70
2 Tinggi 12 30
Total 40 100

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa 40 responden terbanyak pada responden


berpengetahuan Rendah sebanyak 28 orang (70,0%) dan 12 orang (30.0%) pada kategori
rendah.

Tabel 3
Distribusi Frekuensi Evaluasi Tingkat Pengetahuan Pada Perempuan Premenopuase di
RW 012 Kelurahan Jatibening Tahun 2017

Pengetahuan
No Tingkat Pengetahuan Frekuensi %
1 Rendah 5 20
2 Tinggi 35 80
Total 40 100
20

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa 40 responden terbanyak pada responden


berpengetahuan tinggi sebanyak 35 orang (80,0%) dan 5 orang (20.0%) pada kategori
rendah.

4. PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang diperoleh sebelum dan sesudah dilakukan pengabdian masyarakat,
maka terlihat peningkatan pengetahuan pada ibu peserta edukasi. Data yang diperoleh
dapat diketahui bahwa 40 responden terbanyak pada responden berpengetahuan rendah
sebanyak 28 orang (70,0%) dan setelah mendapatkan edukasi menurun menjadi tinggal 5
(20%). Sedangkan pada kategori baik terjadi peningkatan jumlah responden, semula 12
orang (30.0%) meningkat menjadi sebanyak 35 orang (80%) responden dengan
pengetahuan baik.

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2012). Tingkat pengetahuan
responden terhadap menopause dibagi menjadi 2 kategori, yaitu pengetahuan Tinggi dan
pengetahuan Rendah. Dalam penelitian ini pengetahuan responden diukur dari jumlah
presentase jawaban responden. Tingkat pengetahuan Tinggi adalah jika jumlah presentase
jawaban ≥76% -100%, sedangkan pengetahuan Rendah jika jumlah presentase
jawaban responden
≤76%. Pada tabel 1 dari 40 responden didapatkan bahwa sebagian besar responden
memiliki pengetahuan yang Rendah tentang menopause, yaitu sebanyak 24 orang
(60,0%). Hal ini menunjukan tingkat pengetahuan perempuan premenopause di RW 012
Kelurahan Jatibening tentang menopause masih dalam kategori kurang, walaupun
responden dengan pengetahuan Tinggi berjumlah 16 orang (40,0%).

Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Hasil penelitian menunjukan


sebagian besar responden berpendidikan sampai pendidikan menengah. Secara umum,
seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas
dan makin mudah diproses penerimaan informasi (Aprilia & Puspitasari, 2011).

Notoatmodjo (2012) menyatkan bahwa bukan berarti seseorang yang berpendidikan


rendah pastilah berpengetahuan rendah pula. Karena peningkatan pengetahuan seseorang
tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal tetapi juga bisa diperoleh dari sumber
informasi lain. Untuk itu tidak selamnya dipengaruhi oleh faktor pendidikan.
21

5. KESIMPULAN
Data yang diperoleh sebelum dan sesudah dilakukan pengabdian masyarakat, maka
terlihat peningkatan pengetahuan pada ibu peserta edukasi. Data yang diperoleh dapat
diketahui bahwa 40 responden pada kategori baik terjadi peningkatan jumlah responden,
semula 12 orang (30.0%) meningkat menjadi sebanyak 35 orang (80%) responden dengan
pengetahuan baik.

6. DAFTAR PUSTAKA

Abernethy. (2012). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta.

Baziad. A. (2012). Endokrinologi Genokologi Media Aesculapius. Fakultas


Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta

Bziad. A. (2012). Menopause dan Andropause. Yayasan Bina Pusaka. Jakarta.

Fatmawati, M.D. (2012). Hubungan Tingkat Pengetahuan Wanita Premenopause


Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Dalam Menghadapi Menopause di Desa
Pejagoan Kabupaten Kebumen. Laporan penelitian Program Studi Ilmu
Keperawatan. Kebumen.

Glasier, A dan Gebbie, A. (2012). Keluarga Berencana dan Kesehatan


Reproduksi. Jakarta : ECG.

Hawari, Dadang. (2013). Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Balai Penerbit
FKUI. Jakarta.

Notoadmodjo, Soekidjo. (2012). Metodologi Peneliti Kesehatan. Rineka Cipta.


Jakarta

Notoadmodjo, Soekidjo. (2012). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Renika


Cipta. Jakarta

Notoadmodjo, Soekidjo. (2012). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka


Cipta. Jakarta.

Nurusalam. (2011). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Prakti Keprawatan Profesional


Edisi 3. Salemba Medika. Jakarta.

Potter & Perry. (2011). Fundamental Keperawatan Edisi. 4. Jakarta : ECG. Retnowati,

Sofia. N. (2011). Tetep Bergairah Memasuki Usia Menopause :Sebuah


Tinjauan Psikologis. Laporan penelitian Fakultas Psikologi Universitas UGM.

Riskesdas, Rostiana. (2013). Kecemasan Pada Perempuan yang Menghadapi Menopause.


Laporan penelitian Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.
22

Safitri, Aina. (2013). Beberapa Faktor yang Memepengaruhi Menopause pada


Wanita dikeluarkan Titi Papan Kota Medan. Laporan penelitian Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara.

Stuart, G. W. (2012). Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta : EGC.


23

EVALUASI KEPERAWATAN KOMUNITAS

PROGRAM STUDI NERS STIKES ABDI

NUSANTARA

No Kemampuan Robot Nilai Keterangan


1 Kekuatan mengidentifikasi latar belakang 10
masalah dan tujuan penulisan

2 Tinjauan pustaka Kejelasan teori dan 10


konsep pendukung disertai contoh
aplikatif

3 Pengkajian

a. Membina dan memelihara hubungan


kerja
- identifikasi tokoh masyarakat yang
dapat mewakili masyarakat dalam
proses kegiatan untuk bekerjasama
dengan tim kesehatan
- melibatkan kelompok dalam
menetapkan tujuan dan harapan
kegiatan kelompok, eksplorasi strategi
dan teknik intervensi, merencanakan
frekuensi dan lama pertemuan dengan
masyarakat
- menggunakan teknik komunikasi
efektifr : Sikap percaya, memotivasi
anggota kelompok masyarakat untuk
bekerjasama dan saling menghargai,
memberi penjelasan dengan sederhana
dan jelas, menyertakan kelompok
masyarakat dalam mengambil
keputusan

b. Mengkaji masalah kesehatan dan sumber


daya
- identifikasi masalah bersama
masyarakat menyusun instrumen
dengan tepat sesuai kebutuhan
masyarakat mengumpulkan data
bersama masyarakat
24

- mengorganisasikan data bersama


masyarakat secara sistematis, ringkas
dan akurat
- Menganalisa data dengan
menggunakan konsep terkait
biostatistik dan epidemiologi

4 Diagnosa 15

- Menyajikan hasil analisa data


dengan masyarakat untuk
menetapkan masalah kesehatan
- Menetapkan diagnosa berdasarkan
kriteria

5 Rencana 15

- Menetapkan tujuan umum dan


khusus
- Menetapkan rencana bersama
masyarakat : strategi intervensi
yang tepat, sumber daya yang
diperlukan, penanggungjawab
kegiatan, waktu
- Menyajikan rencana intervensi
secara sistematis, ringkas dan
akurat

6 Pelaksanaan

- Menggunakan strategi organisasi


komuniti
- Menggunakan strategi pendidikan
kesehatan dalam mengembangkan
kemampuan masyarakat untuk mandiri
- Mengembangkn rencana belajar /
supervisi untuk kader kesehatan
- Melibatkan kerjasama lintas
program dan lintas sektor
25

7 Evaluasi 10

- Menguraikan proses evaluasi


- Mengidentifikasi hasil asuhan
- Menyusun rencana tindak lanjut

8 Penulisan 10

Sistematis, akurat, lengkap, rapih

Jumlah 100

Kelompok : .............................. Nama Mahasiswa : ......................................

Tanggal : .............................. 1. .............................. 6. ..............................

Pembimbing : .............................. 2. .............................. 7. ..............................

3. .............................. 8.. ..............................

Catatan : 4 ............................... .9 ..............................

5. .............................. 10...............................
.................................
26

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, ET. & Me. Farlane, JM. (2000). Community as partner. Philadelphia: JB.
Lippincott Company.

McMurray, A. (1999). Community health and wellness: a socioecological


approach. Australia: Harcourt, Mosby.

Nies, MA., and McEwen, M. (2001). Community health nursing: promoting the
health of populations. 3rd Ed. Philadelphia: W.B. Saunders Company.

Spradley, B.W & Allender, J.A. (1998). Reading in community health nursing. 5th
Ed. St. Louis: CV. Mosby Company.

Stanhope, M. and Knollmueller, R.N. (1999). Handbook of community based and


home health nursing practice. 3rd Ed. St. Louis: Mosby Company.
Stanhope, M. and Lancaster, J. (1996). Community health nursing: process and
practice for promoting health. St. Louis: CV. Mosby Company.

Stanhope, M. and Lancaster, J. (2000). Community and public health nursingh.


St. Louis: CV. Mosby Company

Stolte, K.M. (1996). Wellness:jnimng dia^sisjorjheatih promotion. Philadelphia:


JB. Lippincott Company.
27

ORGANISASI KELOMPOK

NO PENANGGUNG JAWAB NAMA MHS KEGIATAN


1 Ketua Penanggung jawab kegiatan
Penanggung jawab Menyusun laporan berupa
2 pembuatan Laporan Konsep Komunitas dan konsep
Pendahuluan keperawatan komunitas
Penanggung jawab
Menyusun laporan hasil
3 penyusunan laporan
pengkajian secara lengkap
hasil pengkajian
Membuat analisis data,
Penanggung jawab menetapkan diagnosis
analisa data dan keperawatan, dan prioritas
4
diagnosis keperawat masalah (acuan dg format
an komunitas analisis data, dan format
prioritas mslh)

Penanggung jawab Membuat materi presentasi dan


5 presentasi hasil mempresentasikan hasil
pengkajian pengkajian,

Menyusun SAP, materi, dan


Penanggung jawab media, serta SOP untuk
6 penyusunan intervensi implemntasi keperawatan
keperawatan (acuan dg format rencana kerja,
SAP, SOP)
Melakukan implementasi
Penanggung jawab keperawatan sesuai dengan
7 implementasi kepera intervensi yang telah disusun
watan dan evaluasi
(acuan dg format evaluasi)
Penanggung jawab
Menyusun materi dan
presentasi akhir hasil
8 memperesentasikan hasil
keperawatan
keperawatan komunitas
komunitas
Membuat cover, lampiran,
Penanggung jawab mengumpulkan hasil pengkajian,
9 penyusunan laporan analisis data, diagnosis,
kelompok intervensi, implementasi, dan
evaluasi
28

Penanggung jawab
Membuat manuskrip
10 manuskrip kep
keperawatan komunitas lengkap
komunitas
Membuat cover, pengesahan,
lampiran, mengumpulkan hasil
pengkajian, analisis data,
Penanggung jawab diagnosis, intervensi,
penyusunan laporan implementasi, dan evaluasi,
11
kelas oleh masing- dokumentasi, dan manuskrip kep
masing kelompok komunitas menjadi satu laporan
lengkap. Laporan dalam bentuk
hard cover 2 eksemplar, dan
laporan soft copy
29

DAFTAR KELOMPOK PRAKTEK PROFESI NERS REGULER


KEPERAWATAN KOMUNITAS KELUARGA
STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA
TAHUN AJARAN 2020 – 2021

KLP NO NAMA MAHASISWA KELOMPOK PEMBIMBING


1. Adhi Susiawan Andeki
2. Ana Marliana Sari SATU Ns. Isnaneni.SKM.,M.Kes
3. Deska Prahasta
4. Haris Fonna
5. Hironimus Wanggur
6. Mei Centi Purnama Sinta
7. Leni Susanti
1
1. Audra Moudy Shinta Dewi
2. Andika Bagas Ilhami DUA Ns. Asep Barkah.,S.Kep., M.Kes
3. I Ketut Punar Bawa
4. Karina Oktavia
5. Nia Anggraini
6. Radika Asdawati
1. Anisafitri
2. Bagus Pratama Putra TIGA Ns. Mahyar Suara.,S.Pd., S.Kp., M.Kes
3. Ketut Dana
4. Lailatul Istiqomah
5. Reniyanti
3.
6. Teguh Ilham Habiby
1. Bobby Fernando
2. Fitri Dwi Aryani EMPAT Ns. Elfira Sri Futriani.,S.Kep., M.,Kes
3. Lia Seviliani
4. Muhamad Reza
4.
5. Vini Eliawati Putri
6. Yuli Rotua Ph Siburian
30

Anda mungkin juga menyukai