Agama Hindu Etika
Agama Hindu Etika
Pengertian
NILAI
Naturalisme Nonnaturalisme
Definisi Definisi
Dari kata bahasa latin “mores” berarti ‘adat
sejumlah fakta yang dapat diuji secara bukan sekadar fakta, melainkan lebih
kebiasaan’.
empiris. bersifat normatif dalam menentukan
Kata mores ini mempunyai sinonim; mos, moris,
Misal sifat perilaku yang baik seperti jujur, sesuatu apakah ia baik atau buruk, benar
manner mores atau manners, morals.
adil, dan dermawan atau kebalikannya atau salah
Dalam bahasa Indonesia, kata moral berarti
menjadi indikator untuk menentukan Indikator
akhlak atau kesusilaan yang mengandung makna
predikat seseorang berperilaku baik atau Tidak hanya ditentukan oleh konsekuensi dari
tata tertib batin atau tata tertib hati nurani yang
tidak baik. suatu perbuatan, tetapi juga dipengaruhi oleh
menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam
Indikator intuisi moral yang dimiliki manusia, sebuah
hidup.
konsekuensi dari setiap perbuatan kesadaran langsung adanya nilai murni seperti
“Moral adalah ajaran atau pedoman yang dijadikan landasan untuk bertingkah benar atau salah dalam setiap perilaku, objek
atau seseorang.
laku dalam kehidupan agar menjadi manusia yang baik.”
Ajaran Susila dalam Agama Hindu Ajaran Susila dalam Agama Hindu
Untuk membina agar umat Hindu dapat memelihara hubungan baik, hidup
Untuk membina agar umat Hindu selalu bersikap dan
rukun, dan harmonis di dalam keluarga maupun masyarakat. bertingkah laku yang baik kepada setiap orang tanpa
pandang bulu
Ajaran Susila dalam Agama Hindu Ajaran Susila dalam Agama Hindu
Pergerakan mahasiswa
“soOurmuch
greatness lies not
in being able to
remake the world, as in
being able to remake
Ahimsa ( A berarti tidak , himsa berarti kekerasan) : anti
ourselves
-Mahatma Gandhi
” kekerasan
Ajaran ahimsa yang diajarkan oleh Gandi sudah menjadi
pemahaman dunia
Ajaran Gandhi tentang Satyagraha dan Ahimsa sangat relevan
untuk ditelaah dan diamalkan khususnya dalam situasi
masyarakat yang dihantui kekerasan.
Mahasiswa sebagai agen perubahan ini seharusnya mampu
membenahi dirinya dengan moral dan susila terlebih dahulu
sebelum memikirkan
Kejahatan dan kekerasan terjadi di berbagai tempat mulai dari Pada abad ke 20 ini dianggap sebagai abad yang
terhormat sampai gelandangan paling brutal dan merusak hampir sepanjang sejarah
umat manusia.
Mulai dari ujung utara Nusantara sampai selatan,
dari barat sampai ke timur, dan di rumah tangga, di
lembaga pendidikan.