Anda di halaman 1dari 1

1.

Apa inti dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP ) serta penjelasan 4 bidang
yang tercakup pada TJSP menurut Keraf
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan merupakan suatu bentuk tanggung jawab yang
memerhatikan lingkungan, kesejahteraan karyawan, serta konsumen dalam segala
aspek oprasional seperti aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Perusahaan tidak
selalu hanya mementingkan keuntungan semata. Tetapi juga melihat dari segi sosial
serta dampak pada lingkungan. Sehingga dapat disimpulkan. Tanggung Jawab Sosial
mengejar keuntungan ekonomi, Perusahaan berusaha mengejar keuntungan namun
tidak merugikan aspek lain atau pihak -pihak lainnya. Misalnya dalam perusahaan
dagang, tidak menjual dengan harga 4 kali lipat dari modal agar mendapatkan
keuntungan lebih (merugikan konsumen), memberikan upah kepada staff dengan
sangat rendah atau menggelapkan panjak( agar mengurangi pengeluaran
perusahaan), membuang limbah tanpa diolah (merusak alam).
Menurut Keraf 1998: 122-127, ada 4 bidang yang tercakup pada TJSP, yaitu
a. Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial: perusahaan dihimbau memberikan
kontribusi dalam memajukan kesejahteraan masyarakat. Banyak hal yang dapat
dilakukan, beberapa diantaranya seperti memberikan beasiswa kepada pelajar,
ketika sudah lulus pelajar dapat kerja di perusahaan tersebut. Sehingga perusahaan
selain memajukan sdm di wilayah tersebut tetapi juga memajukan perusahaan
dengan adanya staff yang berintegritas.
b. Tanggung jawab ekonomi sebagai wujud TJSP
Sudah sewajarnya perusahaan itu ada untuk mendapatkan keuntungan. Namun
cara untuk mendapatkan keuntungan itu tidak boleh merugikan pihak-pihak
lainnya. Seperti yang sudah disebutkan dengan membuang limbah sembarangan.
c . Tanggung jawab legal sebagai wujud TJSP
Sebagai masyarakat yang hidup di negara hukum, sudah sepatutnya perusahaan
juga mengikuti aturan dan norma yang berlaku. Hal ini demi kemanan, ketertiban
masyarakat dan keteraturan di lingkungan masyarakat.
d . Menghormati hak dan kepentingan Stakeholder.
Dalam konteks ini stakeholder (pemangku kepentingan) adalah karyawan,
konsumen,pesaing, pedagang, pemerintah dan masyarakat. Sehingga dalam
menjalankan perusahaan demi mengejar keuntungan di diperkenankan jika
merugikan stakeholder. Meski bagaimanapun stakeholder merupakan salah satu
pilar yang membangun perusahaan.
Sumber :Tim Dosen Unpar 2020, Draft Buku Referensi Mata Kuliah Etika, Bandung, pp. 130-131

2. Apakah ada seorang filsuf yang menerima paham Antroposentrisme, jika ada apa
yang melatarbelakangi ia menyetujui paham Antroposentrisme?
3. Saran : makalah sangat rapi, namun dalam ppt diawal sudah bagus terpoin namun
semakin kebawah terlalu banyak tulisan tidak terpoin. Font judul yang terlalu besar
kurang efisien.

Anda mungkin juga menyukai