Anda di halaman 1dari 11

PENGETAHUAN LINGKUNGAN

“Produksi Bersih (Cleaner Production)”

TEKNIK-TEKNIK PRODUKSI BERSIH

PENGURANGAN DAUR ULANG


SUMBER PENCEMAR

Pengambilan Penggunaan
Pengendalian Kembali Kembali
Penggunaan
Sumber •Pengambilan
Kembali
•Pengambilan pencemar Diproses untuk keproses asal
Keproses asal •Mendapatkan •Penggantian
•Penggantian kembali bahan bahan baku
Bahan baku asal untuk proses
Untuk proses lain
•Memperoleh
lain
produk samping

Mengubah Material Mengubah Tata cara operasi


Input Teknologi •Tindakan-tindakan
•Pemurnian •Pengubahan prosedural
material Proses •Pencegahan keilangan
•Penggantian •Pengubahan tata •Pemisahan aliran limbah
material Letak,peralatan, •Penungkatan penangan material
•Penjadwalan produksi
PRODUKSI BERSIH OLEH SISCA RAMAYANTI
3/26/2022
produksi 2
atau perpipaan MAIBANG
TUJUAN:
 Mengetahui tentang lingkungan dan permasalahannya
 Mengetahui latar belakang adanya Produksi Bersih dan
permasalahan lingkungan
 Mengetahui konsep Produksi Bersih dalam pengelolaan
lingkungan

DAMPAK LINGKUNGAN :
Setiap perubahan pada lingkungan, apakah
merugikan atau menguntungkan, seluruhnya
atau sebagian yang dihasilkan oleh kegiatan,
produk atau jasa dari organisasi

Pencegahan Pencemaran (Prevention of Pollution)


Penggunaan proses, praktek, teknik, bahan, produk,
jasa atau energi untuk menghindari, mengurangi, atau
mengendalikan pencemaran, yang dapat mencakup 5 R,
pengolahan, perubahan proses, penggunaan efisien dari
sumber daya dan penggantian bahan dan energi,
reklamasi.

Manfaat potensial dari pencegahan pencemaran


mencakup pengurangan dampak lingkungan yang
merugikan, peningkatan efisiensi,
dan pengurangan biaya.
Konsep Dasar Produksi Bersih
Produksi bersih merupakan salah satu pengelolaan
lingkungan yang dilaksanakan secara sukarela (voluntary)
karena penerapanya bersifat tidak wajib.

Definisi Produksi bersih :


Produksi Bersih / cleaner production menurut UNEP adalah
merupakan strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat
preventif dan terpadu diterapkan secara terus menerus
terhadap proses, produk dan jasa untuk mengurangi
terjadinya resiko terhadap manusia dan lingkungan.

2. Produksi bersih menurut KLH adalah

strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif,


terpadu, dan diterapkan secara terus menerus pada setiap
kegiatan mulai dari hulu ke hilir yang terkait dengan proses
produksi, produk dan jasa untuk meningkatkan efisiensi
penggunaan sumber daya alam, mencegah terjadinya
pencemaran lingkungan dan mengurangi terbentuknya
limbah pada sumbernya sehingga dapat meminimisasi resiko
terhadap kesehatan dan keselamatan manusia dan
kerusakan lingkungan.
3. menurut US EPA (Environmental Protection
Agency )
teknologi produksi dan strategi yang digunakan untuk
melakukan pencegahan atau mengurangi terbentuknya
limbah. Pencegahan pencemaran/produksi bersih didefinisikan
sebagai pemakaian bahan, proses, produksi yang dapat
mengurangi atau menghilangkan timbulnya pencemaran atau
limbah pada sumbernya. Termasuk praktek yang dapat
mengurangi pemakaian bahan– bahan berbahaya, energi, air
dan sumber daya lainya dan praktek yang melindungi
sumberdaya alam melalui konservasi atau penggunaan yang
lebih efisien

Dari pengertian produk bersih diatas maka kata kunci yang


dipakai untuk pengelolaan lingkungan yaitu: pencegahan
pencemaran, proses, produk, jasa, peningkatan efisiensi,
minimisasi resiko

Dengan demikian perlu perubahan sikap, manajemen yang


bertanggung jawab pada lingkungan dan evaluasi
teknologi yang dipilih.

Produksi bersih dalam sektor jasa adalah memasukkan


pertimbangan lingkungan ke dalam perancangan dan layanan
jasa
B.Definisi DAN Ruang Lingkup Minimisasi Limbah Industri

Minimisasi limbah merupakan suatu gambaran mengenai pengurangan


limbah yang dibuang ketempat pembuangan akhir, dan termasuk pula
pengurangan bahan baku serta daur ulang limbah. Atau suatu kegitan
pencegahan dan pengurangan pada bahan untuk meningkatkan kualitas
dari limbah akhir yang dihasilkan dari berbagai proses yang berlangsung
sampai dengan tempat pembuangan akhir.
Cara untuk meminimisasi limbah tersebut, antala lain:
1. Mengklasifikasikan limbah berdasarkan kelompok, sehingga dapat
diolah dengan cara yang sama.
2. Pemisahan limbah, dimana limbah yang tidak berbahaya dapat
dibuang cengan cara yang aman.
3. Penyimpanan yang aman
4. Pengolahan untuk mengurangi sifat patogen yang terkandung pada
limbah.

3/26/2022 9

TINGKATAN PENGOLAHAN LIMBAH

ELIMINASI LIMBAH

MINIMISASI LIMBAH

RECYCLE

REUSE dan RECOVERY

PENGOLAHAN

PEMBUANGAN RESIDU

3/26/2022 10
C.Pelaksanaan Minimisasi Limbah Industri

Faktor faktor yang mempengaruhi minimisasi limbah antara lain:


1. Peraturan dan kebijakan pemerintah
2. Kelayakan teknologi yang dimiliki
3. Kelangsungan hidup
4. Dukungan serta tanggung jawab dari manajemen

Penerapan minimisasi limbah,terdiri dari 3 tahapan utama


1. Perencanaan dan struktur
2. Mengidentifikasi limbah
3. Penerapan, pengawasan, dan pengontrolan.

3/26/2022 11

KARAKTERISTIK LIMBAH

• Industri yang berbeda akan menghasilkan limbah dengan karakteristik yang


berbeda pula. Hal ini, berkaitan dengan bahan baku, proses, dan teknologi yang
digunakan.
Pada dasarnya yang harus diidentifikasi dari suatu limbah terdiri dari beberapa
faktor:
1. Sumber pembangkit limbah
2. Jumlah limbah berbahaya
3. Tipe limbah
4. Metoda pengolahan dan perawatan limbah yang dilakukan

Sumber limbah yang umum dari industri terdiri dari empat jenis limbah yaitu
• Limbah yang mudah terbakar
• Limbah yang bersifat korosif
• Limbah yang bersifat reaktif
• Limbah yang bersifat racun

3/26/2022 12
CONTOH PENERAPAN PRODUKSI BERSIH PADA INDUSTRI GULA

Bahan Baku Produksi Gula adalah tebu (Saccharum officianarum L.)


Bahan kimia tambahan antara lain
1. Asam phospat: untuk menambah kadar phosphat pada nira mentah,
agar pada pemurnian mudah terbentuk endapan kalium phospat/
endapan inti yang dapat menyerap warna. Umumnya digunkan
dalam bentuk cair sekitar 0,03% tebu.
2. Susu kapur/ Ca(OH)2, nefungsi untuk menetralkan nira,mencegah
terjadinya inversi gula, dan mengendapkan kotoran dalam nira.
Ditambahkan sekitar 0,15% tebu.
3. Belerang digunakan pada proses sulfitasi untuk menyerap atau
menghilangkan warna. Jumlah yang digunakan sekitar 0,001% tebu.
4. Flokulan (poliakrimida) untuk memudahkan pemisahan bahan
pengotor dalam bentuk flok yang dapat dipisahkan jumlah
polielektrolit sekitar 0,0003% tebu.
5. Desinfektan digunakan untuk membunuh bakteri penyebab
kerusakan sukrosa.
6. Soda kaustik, soda abu, dan asam klorida, digunakan untuk
membersihkan kerak pada evaporator dn vacum van,dengan
komposisi ; NaoH 30-35 %, Na2CO3 6-8 %, HCL 3,5 %.
3/26/2022 13

PROSES PRODUKSI GULA

TEBU

PENGGILINGAN

NIRA
KOTOR BAGASE
(AMPAS)
PEMURNIAN

NIRA BERSIH
FILTER CAKE
(BLOTONG)
PEMASAKAN

NIRA KENTAL
KEHILANGAN
KRISTALISASI GULA

GULA PASIR MOLASES


3/26/2022 TETES 14
Identifikasi Limbah dan Alternatif Produksi Bersih
Dalam proses produksi gula hampir seluru proses berkontribusi
terhadap pembangkit limbah dengan jumlah atau karakteristik yang
berbeda.
Secara garis besar, jenis, dan sumber hasil samping/ limbah industri
gula adalah sbb:
1. Limbah cair: air pendingin kondensat,air bekas pencucian
evaporator,air penangkap abu boiler.
2. Limbah padat; bagas (30% berat basah dri total tebu yang
diproses), molases(5% tebu), abu, filter cake/ blotong (3-4%
tebu dari proses dengan sulfitasi)
3. Limbah gas: emisi boiler dan emisi genset

3/26/2022 15

1. Proses penebangan tebu


• Identifikasi limbah
pada proses penebangan tebu dihasolkan limbah berupa pucuk
tebu,daun tua/kering,tebu yang tercecer,debu dan gas buang
peralatan transportasi.

• Alternatif produksi bersih


Limbah berupa pucuk tebu dapat digunakan sebagai pakan
ternak,sedangkan limbah berupa daun tua/kering dapat
digunakan sebagai bahan bakar boiler atauun sebagai bahan
baku pada proses pembuatan kompos yang nantinya digunakan
sebagai pupuk pada tanaman tebu. Limbah tebu dapat
diminimisasi dengan menerapkan good house keeping dengan
cara mengadakan training bagi tenaga kerja.
Limbah gas buang kendaraan dapat iminimisasi dengan
melakukan perawatan mesin truk secara berkala, sehingga gas
buang yang akan dihasilkan lebih bersih. Limbah berupa debu
dapat diminimisasi dengan melakukan penyemprotan dengan
menggunakan air dilokasi tertentu misalnya ditempat pusat
aktifitas.
3/26/2022 16
2.Proses Penggilingan( ekstrksi)

• Identifikasi Limbah
proses penggilingan bertujuan untuk mengekstraksi
kandungan sukrosa dalam tebu sebanyak mungkin. Proses
ini menghasilkan limbah berupa air bekas cucian lantai,
bagas/ ampas tebu, bocoran nira/oli dan padatan berupa
partikel halus.
• Alternatif Produksi bersih
Air bekas pencucian dapat diminimisasi engan cara
melakukan pembersihan kering. Hal ini akan dapat
meminimisasi air bekas pencucian yang akan diolah di
instalasi pengolahan air limbah. Bagas dapat digunakan
sebagai bahan bakar boiler dan bahan baku pembuat
kompos. Bocoran nira dan oli/minyak dapat diminimisasi
dengan cara menerapkan good house keeping.

3/26/2022 17

3.Proses Pemurnian/ Purifikasi


• Identifikasi Limbah
Proses purifikasi bertujuan untuk memisahkan kotoran
seperti partikel kasar (pasir, dan ampas yang masih terbawa
dalam nira mentah), partikel koloid seperti non-suspended
sugar dan partikel terlarut(misalnya desinfektan yang ikut
terbawa dari stasiun penggilingan) dalam nira mentah
sebanyak mungkin dengan cara yang efektif. Pada proses
ini dihasilkan limbah berupa blotong, air pendingan
pompa,dan sisa gas SO2, CO, CO2 dan NO.
• Aternatif Produksi Bersih
limbah berupa blotong dapat dimanfaatkan sebagai pakan
ternak atau juga sebagai bahan baku dalam proses
pembutan kompos, sedangkan air pendingin pompa dapat
dikumpulkan dan digunakan kembali(reuse). Limbah sisa
gas SO2, ,CO,CO2,dan NO dapat diminimisasidengan cara
memperkering ampas tebu yang digunakan sebagai bahan
bakar boiler.
3/26/2022 18
4.Prose Penguapan

• Identifikasi Limbah
proses penguapan bertujuan untuk untuk menguapkan
kandungan air yang terdapat pada nira jernih/ nira encer
dari stasiun pemurnian, sehingga dihasilkan nira kental.
• Alternatif Produksi bersih
Air konsendat dapat dimanfaatkan kembalisebagai air
umpan boiler dan air imbibisi sedangkan air skrapan, larutan
soda bekas, air bekas pencucian evaporator, dan air jatuhan
kondensor akan diolah di IPAL.

3/26/2022 19

5.Proses Kristalisasi
• Indentifikasi Limbah
Kristalisasi bertujuan untuk mengkristalkan nira kental, sehingga
didapatkan kristal gula sesuai yang diinginkan. Proses ini menghasilkan
limbah berupa kondensat,bocoran larutan gula(stroop/klare) dan
bocoran masakan dari dari palung pendingin.
• Alternatif Produksi Bersih
limbah yang beerupa kondensat dapat dimanfaatkan kembali sebagai
air umpan boiler dan air imbibisi. Bocoran larutan gula dan masakan dari
palung pendingin dapat diminimisasi dengan menerapkan good hause
keeping.

6. Proses Sentrifugasi
• Identifikasi Limbah
Proses sentrifugasi bertujuan untuk memisahkan kristal gula dengan
kelarutannya. Pada proses ini dihasilkan limbah berupa molase.
• Alternatif produksi Bersih
Limbah ini dapat digunakan sebagai media produk bernilai tinggi MSG,
alkohol, spirtus, dan asam organik

3/26/2022 20
7.Boiler

• Identifikasi Limbah
Prose pembakaran di boiler menghasilkan limbah
berupa abu sisa pembakaran ampas dan gas
cerobong boiler.
• Alternatif Produkduksi Bersih
Limbah beupa abu sisa pembakaran ampas dapat
dimanfaatkan sebagai campuran blotong untuk
pupuk organik dan juga sebagai bahan urug.
Limbah gas asap cerobong dapat diminimisasi
dengan membuat cerobong yang tinggi > 4 meter
dan melengkapi cerobong dengan alat dust
collector.

3/26/2022 21

Anda mungkin juga menyukai